Zakat fitrah adalah kewajiban bagi setiap muslim yang mampu untuk mengeluarkan sebagian hartanya pada bulan Ramadhan. Zakat fitrah biasanya dibayarkan dalam bentuk makanan pokok, seperti beras, gandum, atau kurma. Salah satu contoh zakat fitrah adalah seseorang yang mengeluarkan 2,5 kilogram beras untuk setiap anggota keluarganya.
Zakat fitrah memiliki banyak manfaat, baik bagi yang mengeluarkan maupun yang menerima. Bagi yang mengeluarkan, zakat fitrah dapat membersihkan harta dan jiwa dari sifat kikir. Sementara bagi yang menerima, zakat fitrah dapat membantu memenuhi kebutuhan pokok mereka, terutama pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Dalam sejarah Islam, zakat fitrah ditetapkan pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Pada saat itu, banyak kaum muslimin yang mengalami kesulitan ekonomi karena musim kemarau yang panjang. Untuk mengatasi masalah ini, Khalifah Umar memerintahkan agar setiap muslim mengeluarkan zakat fitrah dalam bentuk makanan pokok.
zakat fitrah nu
Zakat fitrah merupakan salah satu ibadah wajib bagi umat Islam yang memiliki kemampuan. Zakat fitrah memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami, di antaranya:
- Kewajiban
- Waktu
- Nishab
- Jenis
- Penerima
- Hukum
- Hikmah
- Tata cara
- Keutamaan
- Dampak
Setiap aspek zakat fitrah memiliki makna dan tujuan yang mendalam. Misalnya, kewajiban zakat fitrah mengajarkan kita untuk berbagi dengan sesama, terutama bagi mereka yang membutuhkan. Sementara itu, hikmah zakat fitrah adalah untuk membersihkan diri dari dosa-dosa selama bulan Ramadhan. Dengan memahami berbagai aspek zakat fitrah, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar.
Kewajiban
Kewajiban zakat fitrah merupakan salah satu aspek penting yang perlu dipahami dalam ibadah zakat fitrah. Kewajiban ini memiliki beberapa dimensi, di antaranya:
- Setiap muslim yang mampu
Setiap muslim yang memiliki harta melebihi kebutuhan pokoknya wajib mengeluarkan zakat fitrah. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 60. - Pada bulan Ramadhan
Zakat fitrah wajib dikeluarkan pada bulan Ramadhan, dimulai sejak awal bulan hingga sebelum shalat Idul Fitri. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. - Dalam bentuk makanan pokok
Zakat fitrah dapat dikeluarkan dalam bentuk makanan pokok yang menjadi makanan sehari-hari masyarakat setempat. Misalnya, di Indonesia, zakat fitrah biasanya dikeluarkan dalam bentuk beras. - Dengan kadar tertentu
Kadar zakat fitrah yang wajib dikeluarkan adalah 1 sha’ atau setara dengan 2,5 kilogram makanan pokok. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar.
Kewajiban zakat fitrah memiliki implikasi penting bagi umat Islam. Kewajiban ini mengajarkan kita untuk berbagi dengan sesama, terutama bagi mereka yang membutuhkan. Selain itu, kewajiban zakat fitrah juga membantu membersihkan diri dari dosa-dosa selama bulan Ramadhan.
Waktu
Waktu merupakan salah satu aspek penting dalam zakat fitrah yang perlu diperhatikan. Waktu dalam zakat fitrah meliputi beberapa hal, di antaranya:
- Awal waktu
Waktu awal mengeluarkan zakat fitrah adalah sejak awal bulan Ramadhan hingga sebelum terbit fajar pada hari raya Idul Fitri. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.
- Akhir waktu
Waktu akhir mengeluarkan zakat fitrah adalah sebelum shalat Idul Fitri. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas.
- Waktu terbaik
Waktu terbaik mengeluarkan zakat fitrah adalah pada malam atau pagi hari raya Idul Fitri. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik.
- Waktu yang tidak diperbolehkan
Waktu yang tidak diperbolehkan mengeluarkan zakat fitrah adalah setelah shalat Idul Fitri. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Said Al-Khudri.
Perhatikan waktu mengeluarkan zakat fitrah sangat penting agar ibadah zakat fitrah dapat diterima dan bernilai pahala. Dengan mengeluarkan zakat fitrah pada waktu yang tepat, kita juga dapat membantu memastikan bahwa zakat fitrah dapat segera dimanfaatkan oleh mereka yang berhak.
Nishab
Nishab adalah batas minimal harta yang wajib dizakatkan. Dalam zakat fitrah, nishab telah ditentukan, yaitu setara dengan 2,5 kilogram makanan pokok. Artinya, setiap muslim yang memiliki harta melebihi nishab tersebut wajib mengeluarkan zakat fitrah.
Nishab merupakan komponen penting dalam zakat fitrah karena menjadi penentu kewajiban seseorang untuk mengeluarkan zakat fitrah. Tanpa adanya nishab, maka tidak ada batasan yang jelas mengenai harta yang wajib dizakatkan. Akibatnya, orang-orang yang memiliki harta sedikit pun akan merasa wajib mengeluarkan zakat fitrah, padahal mereka belum mencapai nishab.
Contoh nyata nishab dalam zakat fitrah adalah ketika seseorang memiliki harta senilai Rp 10.000.000,- dan harga beras sebagai makanan pokok adalah Rp 10.000,- per kilogram. Maka, orang tersebut memiliki harta yang melebihi nishab zakat fitrah, yaitu setara dengan 250 kilogram beras. Dengan demikian, orang tersebut wajib mengeluarkan zakat fitrah sebesar 2,5 kilogram beras.
Memahami hubungan antara nishab dan zakat fitrah sangat penting karena memiliki implikasi praktis. Dengan mengetahui nishab, umat Islam dapat mengetahui apakah mereka wajib mengeluarkan zakat fitrah atau tidak. Selain itu, memahami nishab juga membantu memastikan bahwa zakat fitrah yang dikeluarkan sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
Jenis
Zakat fitrah memiliki beberapa jenis, yaitu:
- Zakat fitrah wajib
Zakat fitrah wajib adalah zakat fitrah yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang mampu, baik laki-laki maupun perempuan, merdeka maupun hamba sahaya. - Zakat fitrah sunnah
Zakat fitrah sunnah adalah zakat fitrah yang disunnahkan untuk dikeluarkan oleh orang yang mampu, meskipun tidak wajib. Misalnya, zakat fitrah untuk anak kecil yang belum baligh. - Zakat fitrah fidyah
Zakat fitrah fidyah adalah zakat fitrah yang dikeluarkan sebagai pengganti puasa Ramadhan yang tidak dapat dikerjakan. Misalnya, zakat fitrah untuk orang yang sakit atau bepergian jauh.
Jenis zakat fitrah ini memiliki implikasi praktis yang berbeda-beda. Untuk zakat fitrah wajib, maka setiap muslim yang mampu wajib mengeluarkannya. Sementara untuk zakat fitrah sunnah dan fidyah, maka hukumnya sunnah dan hanya dikeluarkan oleh orang yang mampu dan ingin melakukannya.
Memahami jenis zakat fitrah sangat penting agar umat Islam dapat mengetahui kewajiban dan sunnah mereka dalam mengeluarkan zakat fitrah. Selain itu, memahami jenis zakat fitrah juga membantu memastikan bahwa zakat fitrah yang dikeluarkan sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
Penerima
Dalam zakat fitrah, penerima merupakan salah satu komponen penting yang tidak dapat dipisahkan. Zakat fitrah wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang mampu, dan salah satu tujuannya adalah untuk membantu mereka yang membutuhkan. Oleh karena itu, keberadaan penerima zakat fitrah sangat krusial agar ibadah ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.
Penerima zakat fitrah adalah orang-orang yang berhak menerima bantuan dari zakat, seperti fakir, miskin, amil, mualaf, budak, gharim, dan fisabilillah. Mereka adalah orang-orang yang mengalami kesulitan ekonomi atau memiliki kebutuhan khusus yang tidak dapat dipenuhi sendiri. Dengan memberikan zakat fitrah kepada mereka, kita dapat membantu meringankan beban hidup mereka dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk hidup lebih layak.
Salah satu contoh nyata penerima zakat fitrah adalah keluarga miskin yang tidak memiliki penghasilan tetap. Dengan menerima zakat fitrah, mereka dapat menggunakannya untuk membeli makanan pokok, pakaian, atau kebutuhan dasar lainnya. Selain itu, zakat fitrah juga dapat diberikan kepada anak yatim, lansia yang tidak memiliki keluarga, atau orang-orang yang terkena musibah seperti kebakaran atau bencana alam.
Memahami hubungan antara penerima dan zakat fitrah sangat penting agar kita dapat menyalurkan zakat fitrah secara tepat sasaran. Dengan mengetahui siapa saja yang berhak menerima zakat fitrah, kita dapat memastikan bahwa bantuan kita benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan. Selain itu, memahami penerima zakat fitrah juga dapat meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya berbagi dan membantu sesama, terutama bagi mereka yang kurang beruntung.
Hukum
Hukum merupakan salah satu aspek penting dalam zakat fitrah nu yang mengatur kewajiban, waktu, dan tata cara mengeluarkan zakat fitrah. Hukum zakat fitrah nu terbagi menjadi beberapa bagian, di antaranya:
- Wajib
Zakat fitrah wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang mampu, baik laki-laki maupun perempuan, merdeka maupun hamba sahaya.
- Sunnah
Zakat fitrah sunnah dikeluarkan oleh orang yang mampu, meskipun tidak wajib. Misalnya, zakat fitrah untuk anak kecil yang belum baligh.
- Fardhu Kifayah
Zakat fitrah menjadi fardhu kifayah jika tidak ada seorang pun yang mengeluarkan zakat fitrah. Artinya, jika sudah ada sebagian orang yang mengeluarkan zakat fitrah, maka kewajiban zakat fitrah gugur bagi yang lainnya.
- Batal
Zakat fitrah batal jika dikeluarkan sebelum waktunya atau diberikan kepada orang yang tidak berhak menerimanya.
Memahami hukum zakat fitrah nu sangat penting agar umat Islam dapat mengetahui kewajiban dan sunnah mereka dalam mengeluarkan zakat fitrah. Selain itu, memahami hukum zakat fitrah nu juga membantu memastikan bahwa zakat fitrah yang dikeluarkan sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
Hikmah
Hikmah merupakan salah satu aspek penting dalam zakat fitrah nu yang memberikan makna dan tujuan yang mendalam bagi ibadah ini. Hikmah zakat fitrah nu mencakup berbagai dimensi, di antaranya:
- Penyucian Diri
Zakat fitrah nu berfungsi sebagai sarana untuk menyucikan diri dari dosa-dosa selama bulan Ramadhan. Dengan mengeluarkan zakat fitrah nu, umat Islam diharapkan dapat kembali fitrah dan bersih dari segala kesalahan.
- Kepedulian Sosial
Zakat fitrah nu mengajarkan umat Islam untuk peduli terhadap sesama, terutama bagi mereka yang membutuhkan. Dengan menyalurkan zakat fitrah nu kepada fakir miskin, umat Islam dapat membantu meringankan beban hidup mereka dan menumbuhkan rasa kasih sayang dalam masyarakat.
- Solidaritas Umat
Zakat fitrah nu memperkuat solidaritas umat Islam. Ketika setiap muslim mengeluarkan zakat fitrah nu, mereka secara kolektif berpartisipasi dalam membantu sesama dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
- Keberkahan Harta
Hikmah lainnya dari zakat fitrah nu adalah keberkahan harta. Dengan mengeluarkan sebagian harta untuk zakat fitrah nu, umat Islam diharapkan dapat memperoleh keberkahan dan limpahan rezeki dari Allah SWT.
Memahami hikmah zakat fitrah nu sangat penting agar umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Dengan mengetahui hikmah yang terkandung di dalamnya, umat Islam dapat memperoleh manfaat yang optimal dari ibadah zakat fitrah nu, baik bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat secara keseluruhan.
Tata cara
Tata cara zakat fitrah merupakan rangkaian aturan dan panduan yang harus diperhatikan dalam melaksanakan ibadah zakat fitrah. Tata cara ini sangat penting karena berpengaruh pada keabsahan dan kesempurnaan ibadah zakat fitrah. Tanpa mengikuti tata cara yang benar, zakat fitrah yang dikeluarkan dikhawatirkan tidak diterima oleh Allah SWT.
Salah satu aspek penting dalam tata cara zakat fitrah adalah waktu pelaksanaannya. Zakat fitrah wajib dikeluarkan mulai dari terbenam matahari pada akhir bulan Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri. Waktu ini merupakan waktu yang telah ditentukan oleh syariat dan tidak boleh diubah. Jika zakat fitrah dikeluarkan sebelum atau sesudah waktu yang ditentukan, maka zakat tersebut tidak dianggap sah.
Selain waktu pelaksanaan, jenis dan jumlah harta yang dikeluarkan juga merupakan bagian dari tata cara zakat fitrah. Zakat fitrah wajib dikeluarkan dalam bentuk makanan pokok yang menjadi makanan sehari-hari masyarakat setempat. Di Indonesia, makanan pokok yang biasa digunakan untuk zakat fitrah adalah beras. Jumlah zakat fitrah yang wajib dikeluarkan adalah 1 sha’ atau setara dengan 2,5 kilogram beras untuk setiap jiwa, baik laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda, merdeka maupun hamba sahaya.
Memahami tata cara zakat fitrah sangat penting agar ibadah zakat fitrah yang kita lakukan sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Dengan mengikuti tata cara yang benar, kita dapat memastikan bahwa zakat fitrah yang kita keluarkan diterima oleh Allah SWT dan membawa manfaat bagi diri kita sendiri maupun orang lain.
Keutamaan
Keutamaan merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah zakat fitrah nu. Keutamaan zakat fitrah nu meliputi beberapa hal, di antaranya:
- Sebagai bentuk syukur
Zakat fitrah nu merupakan bentuk syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT selama bulan Ramadhan. Dengan mengeluarkan zakat fitrah nu, umat Islam menunjukkan rasa terima kasih mereka atas limpahan rezeki dan kesehatan yang telah diberikan. - Sebagai penyucian diri
Zakat fitrah nu berfungsi sebagai sarana untuk menyucikan diri dari dosa-dosa yang dilakukan selama bulan Ramadhan. Dengan mengeluarkan sebagian harta untuk zakat fitrah nu, umat Islam diharapkan dapat kembali fitrah dan bersih dari segala kesalahan. - Sebagai bentuk solidaritas sosial
Zakat fitrah nu merupakan wujud kepedulian umat Islam terhadap sesama, terutama bagi mereka yang membutuhkan. Dengan menyalurkan zakat fitrah nu kepada fakir miskin, umat Islam dapat membantu meringankan beban hidup mereka dan menumbuhkan rasa kasih sayang dalam masyarakat.
Memahami keutamaan zakat fitrah nu sangat penting agar umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Dengan mengetahui keutamaan yang terkandung di dalamnya, umat Islam dapat memperoleh manfaat yang optimal dari ibadah zakat fitrah nu, baik bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat secara keseluruhan.
Dampak
Zakat fitrah nu memiliki dampak yang signifikan bagi individu, masyarakat, dan perekonomian secara keseluruhan. Berikut beberapa dampak zakat fitrah nu yang perlu dipahami:
- Pengentasan Kemiskinan
Zakat fitrah nu berperan penting dalam pengentasan kemiskinan dengan membantu fakir miskin memenuhi kebutuhan pokok mereka, seperti makanan dan pakaian. Melalui distribusi zakat fitrah nu, kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan dan kesenjangan ekonomi dapat dikurangi. - Peningkatan Solidaritas Sosial
Zakat fitrah nu menumbuhkan solidaritas sosial dengan mendorong kepedulian dan rasa tanggung jawab terhadap sesama. Ketika umat Islam mengeluarkan zakat fitrah nu, mereka berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang saling membantu dan mendukung, terutama bagi mereka yang membutuhkan. - Pembersihan Jiwa
Selain dampak sosial dan ekonomi, zakat fitrah nu juga memiliki dampak spiritual, yaitu membersihkan jiwa dari sifat kikir dan egoisme. Dengan mengeluarkan sebagian harta untuk zakat fitrah nu, umat Islam berlatih untuk berbagi dan berempati, sehingga dapat memurnikan hati dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. - Stimulasi Perekonomian
Zakat fitrah nu dapat menjadi stimulus bagi perekonomian, terutama bagi sektor usaha kecil dan menengah. Distribusi zakat fitrah nu kepada fakir miskin dan masyarakat membutuhkan akan meningkatkan daya beli mereka, sehingga dapat menggerakkan perekonomian lokal dan menciptakan lapangan kerja baru.
Dengan memahami berbagai dampak zakat fitrah nu, umat Islam dapat semakin termotivasi untuk menunaikan ibadah ini dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Zakat fitrah nu tidak hanya bermanfaat bagi penerimanya, tetapi juga memiliki dampak positif yang luas bagi masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan.
Pertanyaan Umum tentang Zakat Fitrah
Bagian Pertanyaan Umum ini bertujuan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan umum yang mungkin timbul mengenai zakat fitrah. Di sini, kita akan membahas enam pertanyaan umum yang sering diajukan untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas.
Pertanyaan 1: Siapakah yang wajib membayar zakat fitrah?
Jawaban: Setiap muslim yang mampu, baik laki-laki maupun perempuan, merdeka maupun hamba sahaya, wajib membayar zakat fitrah.
Pertanyaan 2: Kapan waktu pembayaran zakat fitrah?
Jawaban: Waktu pembayaran zakat fitrah dimulai sejak terbenam matahari pada akhir bulan Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri.
Pertanyaan 3: Berapa jumlah zakat fitrah yang harus dibayarkan?
Jawaban: Jumlah zakat fitrah yang wajib dibayarkan adalah 1 sha’ atau setara dengan 2,5 kilogram makanan pokok yang menjadi makanan sehari-hari masyarakat setempat.
Pertanyaan 4: Kepada siapa zakat fitrah harus dibayarkan?
Jawaban: Zakat fitrah harus dibayarkan kepada fakir miskin, amil, mualaf, budak, gharim, dan fisabilillah.
Pertanyaan 5: Apa keutamaan membayar zakat fitrah?
Jawaban: Keutamaan membayar zakat fitrah antara lain sebagai bentuk syukur, penyucian diri, dan pengentasan kemiskinan.
Pertanyaan 6: Apa dampak zakat fitrah bagi masyarakat?
Jawaban: Zakat fitrah memiliki dampak positif bagi masyarakat, seperti pengentasan kemiskinan, peningkatan solidaritas sosial, dan stimulasi perekonomian.
Dengan memahami pertanyaan umum ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang zakat fitrah dan kewajiban kita sebagai umat Islam untuk menunaikannya. Pembahasan selanjutnya akan berfokus pada aspek-aspek lain yang berkaitan dengan zakat fitrah, seperti tata cara pembayaran dan hikmah di balik ibadah ini.
Tips Membayar Zakat Fitrah
Membayar zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu. Untuk memastikan ibadah zakat fitrah berjalan lancar dan sesuai syariat, berikut beberapa tips yang dapat diikuti:
Hitung Jumlah Tanggungan: Pastikan untuk menghitung jumlah anggota keluarga atau tanggungan yang wajib dizakati. Setiap jiwa wajib mengeluarkan 1 sha’ atau setara dengan 2,5 kilogram makanan pokok.
Tentukan Jenis Makanan Pokok: Pilih jenis makanan pokok yang menjadi makanan sehari-hari masyarakat setempat, seperti beras, gandum, atau kurma. Pastikan makanan pokok tersebut berkualitas baik dan layak dikonsumsi.
Siapkan Dana Zakat: Siapkan dana yang cukup untuk membayar zakat fitrah sesuai dengan jumlah tanggungan. Zakat fitrah dapat dibayarkan dalam bentuk uang tunai atau makanan pokok secara langsung.
Bayar Tepat Waktu: Bayarlah zakat fitrah pada waktu yang telah ditentukan, yaitu mulai dari terbenam matahari pada akhir bulan Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri. Jangan menunda pembayaran zakat hingga mendekati hari raya.
Salurkan ke Lembaga Terpercaya: Salurkan zakat fitrah melalui lembaga atau amil zakat yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. Pastikan lembaga tersebut menyalurkan zakat kepada yang berhak menerimanya.
Niat yang Benar: Saat membayar zakat fitrah, niatkanlah karena Allah SWT dan sebagai bentuk ibadah. Hindari niat lain yang dapat mengurangi nilai ibadah zakat fitrah.
Dengan mengikuti tips di atas, diharapkan ibadah zakat fitrah dapat ditunaikan dengan baik dan benar. Zakat fitrah yang dibayarkan tepat waktu dan sesuai ketentuan akan memberikan manfaat yang besar bagi penerimanya dan menjadi pembersih bagi jiwa pembayarnya.
Tips-tips ini merupakan langkah praktis untuk mengoptimalkan ibadah zakat fitrah. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas hikmah dan dampak positif zakat fitrah bagi individu dan masyarakat, yang semakin memperkuat pentingnya menunaikan kewajiban ini dengan sebaik-baiknya.
Kesimpulan
Artikel ini telah mengupas tuntas tentang “zakat fitrah nu”, ibadah wajib yang memiliki makna dan dampak yang besar bagi umat Islam. Zakat fitrah mengajarkan kepedulian sosial, pembersihan jiwa, dan pengentasan kemiskinan.
Beberapa poin utama yang saling terkait dalam artikel ini meliputi:
- Kewajiban zakat fitrah bagi setiap muslim yang mampu, sebagai bentuk rasa syukur dan penyucian diri.
- Tata cara pembayaran zakat fitrah yang harus diperhatikan, mulai dari waktu, jenis makanan pokok, hingga penyalurannya kepada yang berhak.
- Manfaat zakat fitrah yang tidak hanya dirasakan oleh penerimanya, tetapi juga bagi pembayarnya dan masyarakat secara keseluruhan.
Zakat fitrah merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dengan menunaikan kewajiban ini, umat Islam tidak hanya memenuhi perintah agama, tetapi juga berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Mari tunaikan zakat fitrah dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, agar ibadah kita diterima oleh Allah SWT dan membawa keberkahan bagi kita semua.