Panduan Lengkap Tarawih 21 Rakaat, Pahala Berlipat di Bulan Ramadhan

lisa


Panduan Lengkap Tarawih 21 Rakaat, Pahala Berlipat di Bulan Ramadhan

Tarawih 21 rakaat merupakan salat sunah yang dikerjakan pada bulan Ramadan. Salat ini dilakukan setelah salat Isya dan terdiri dari 21 rakaat. Tarawih 21 rakaat biasanya dikerjakan berjamaah di masjid.

Tarawih 21 rakaat memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan pahala, dan melatih kesabaran. Tarawih 21 rakaat juga memiliki sejarah panjang. Salat ini pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadan tahun ke-2 Hijriyah.

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang tarawih 21 rakaat, termasuk tata cara pelaksanaannya, keutamaannya, dan sejarahnya.

Tarawih 21 Rakaat

Tarawih 21 rakaat merupakan ibadah salat sunah yang sangat penting di bulan Ramadan. Pelaksanaannya memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan.

  • Jumlah rakaat: 21 rakaat
  • Waktu pelaksanaan: Setelah salat Isya
  • Hukum: Sunah muakkad
  • Tata cara: Dilakukan secara berjamaah
  • Keutamaan: Menghapus dosa-dosa kecil
  • Sejarah: Pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW
  • Hikmah: Melatih kesabaran dan kekhusyukan
  • Adab: Berpakaian rapi dan bersih
  • Doa: Membaca doa setelah selesai tarawih

Kesembilan aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk pelaksanaan tarawih 21 rakaat yang sempurna. Dengan memahami dan mengamalkan aspek-aspek tersebut, umat Islam dapat memperoleh keutamaan dan hikmah dari ibadah tarawih 21 rakaat.

Jumlah rakaat

Jumlah rakaat dalam salat tarawih adalah 21 rakaat. Hal ini berdasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Dalam hadis tersebut, Nabi SAW bersabda, “Barang siapa yang mengerjakan salat tarawih pada bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan ihtisab, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jumlah rakaat yang ganjil dalam tarawih memiliki hikmah tersendiri. Jumlah rakaat yang ganjil melambangkan kesempurnaan. Selain itu, jumlah rakaat yang ganjil juga memudahkan jamaah untuk mengingat jumlah rakaat yang telah dikerjakan. Pasalnya, dalam salat tarawih, jamaah tidak diperbolehkan untuk menghitung jumlah rakaat dengan jari.

Dalam praktiknya, salat tarawih 21 rakaat biasanya dikerjakan dengan cara dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian pertama terdiri dari 8 rakaat, kemudian dilanjutkan dengan 4 rakaat, 2 rakaat, dan terakhir 3 rakaat. Setiap bagian diakhiri dengan salam.

Dengan memahami jumlah rakaat dalam salat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah tarawih dengan benar dan sempurna. Hal ini akan memberikan pahala yang besar dan menghapus dosa-dosa yang telah lalu.

Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan salat tarawih adalah setelah salat Isya. Hal ini berdasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Dalam hadis tersebut, Nabi SAW bersabda, “Barang siapa yang mengerjakan salat tarawih pada bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan ihtisab, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Malam hari

    Salat tarawih dilaksanakan pada malam hari setelah salat Isya. Hal ini sesuai dengan kebiasaan masyarakat Arab pada zaman dahulu yang melakukan aktivitas pada malam hari setelah matahari terbenam.

  • Setelah salat Isya

    Salat tarawih dilaksanakan setelah salat Isya. Hal ini karena salat Isya merupakan salat wajib yang harus dikerjakan sebelum melakukan salat sunah, seperti tarawih.

  • Sebelum waktu imsak

    Salat tarawih dapat dikerjakan hingga sebelum waktu imsak. Waktu imsak adalah waktu dimulainya puasa pada bulan Ramadan.

  • Berjamaah

    Salat tarawih sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah di masjid. Hal ini sesuai dengan sunah Nabi Muhammad SAW yang selalu mengerjakan salat tarawih secara berjamaah.

Dengan memahami waktu pelaksanaan salat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah tarawih dengan benar dan sempurna. Hal ini akan memberikan pahala yang besar dan menghapus dosa-dosa yang telah lalu.

Hukum

Salat tarawih memiliki hukum sunah muakkad, yang berarti sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Hukum ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Dalam hadis tersebut, Nabi SAW bersabda, “Barang siapa yang mengerjakan salat tarawih pada bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan ihtisab, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hukum sunah muakkad menunjukkan bahwa salat tarawih merupakan ibadah yang sangat penting dan memiliki keutamaan yang besar. Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan salat tarawih, terutama pada bulan Ramadan.

Dalam praktiknya, salat tarawih biasanya dikerjakan secara berjamaah di masjid. Hal ini sesuai dengan sunah Nabi Muhammad SAW yang selalu mengerjakan salat tarawih secara berjamaah. Salat tarawih secara berjamaah memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan dengan salat tarawih secara individu.

Memahami hukum sunah muakkad dalam salat tarawih sangat penting bagi umat Islam. Hal ini akan mendorong umat Islam untuk melaksanakan salat tarawih dengan penuh keimanan dan ihtisab, sehingga dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang besar dari Allah SWT.

Tata Cara

Salat Tarawih 21 rakaat sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah. Hal ini sesuai dengan sunah Nabi Muhammad SAW yang selalu mengerjakan salat Tarawih secara berjamaah.

  • Jumlah Jamaah
    Salat Tarawih berjamaah dapat dilakukan dengan jumlah jamaah minimal dua orang, yaitu imam dan makmum.
  • Tata Cara Pelaksanaan
    Salat Tarawih berjamaah dilaksanakan dengan cara yang sama seperti salat berjamaah lainnya. Imam memimpin salat dan makmum mengikuti gerakan imam.
  • Keutamaan
    Salat Tarawih berjamaah memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan dengan salat Tarawih secara individu. Hal ini karena salat berjamaah merupakan salah satu bentuk ibadah sosial yang sangat dianjurkan dalam Islam.
  • Hikmah
    Salat Tarawih berjamaah memiliki banyak hikmah, di antaranya mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam, meningkatkan rasa ukhuwah islamiyah, dan melatih kedisiplinan dalam beribadah.

Dengan memahami tata cara salat Tarawih berjamaah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah Tarawih dengan benar dan sempurna. Hal ini akan memberikan pahala yang besar dan menghapus dosa-dosa yang telah lalu.

Keutamaan

Tarawih 21 rakaat merupakan ibadah salat sunah yang sangat penting di bulan Ramadan. Salah satu keutamaan salat tarawih adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil. Keutamaan ini disebutkan dalam sebuah hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Dalam hadis tersebut, Nabi SAW bersabda, “Barang siapa yang mengerjakan salat tarawih pada bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan ihtisab, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Pengampunan dosa

    Keutamaan yang paling utama dari salat tarawih adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil. Dosa-dosa kecil yang dimaksud adalah dosa-dosa yang tidak disengaja atau dosa-dosa yang dilakukan secara tidak sadar.

  • Meningkatkan pahala

    Selain menghapus dosa-dosa kecil, salat tarawih juga dapat meningkatkan pahala. Pahala yang diberikan Allah SWT kepada orang yang mengerjakan salat tarawih sangat besar, bahkan pahalanya bisa lebih besar dari pahala orang yang mengerjakan salat fardhu.

  • Melatih kesabaran

    Salat tarawih terdiri dari 21 rakaat. Jumlah rakaat yang banyak ini membutuhkan kesabaran untuk mengerjakannya. Dengan mengerjakan salat tarawih, umat Islam dapat melatih kesabarannya.

  • Menambah kedekatan dengan Allah SWT

    Salat tarawih merupakan salah satu bentuk ibadah yang dapat meningkatkan kedekatan dengan Allah SWT. Dengan mengerjakan salat tarawih, umat Islam dapat menunjukkan rasa cinta dan pengabdiannya kepada Allah SWT.

Dengan memahami keutamaan salat tarawih, umat Islam diharapkan dapat lebih semangat untuk mengerjakan salat tarawih pada bulan Ramadan. Salat tarawih merupakan ibadah yang sangat bermanfaat, baik untuk menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan pahala, melatih kesabaran, maupun menambah kedekatan dengan Allah SWT.

Sejarah

Salat tarawih 21 rakaat memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Salat ini pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadan tahun ke-2 Hijriyah. Sejak saat itu, salat tarawih menjadi salah satu ibadah sunnah yang sangat penting di bulan Ramadan.

  • Waktu Pelaksanaan

    Salat tarawih pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada malam ke-23 bulan Ramadan tahun ke-2 Hijriyah. Salat ini dilaksanakan setelah salat Isya.

  • Jumlah Rakaat

    Pada awalnya, salat tarawih hanya dilaksanakan sebanyak 8 rakaat. Namun, pada perkembangannya, jumlah rakaat salat tarawih bertambah menjadi 21 rakaat.

  • Cara Pelaksanaan

    Salat tarawih pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW secara berjamaah. Beliau menjadi imam dan makmumnya adalah para sahabat.

  • Keutamaan

    Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa orang yang mengerjakan salat tarawih dengan penuh keimanan dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Sejarah salat tarawih yang pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW memberikan banyak pelajaran berharga bagi umat Islam. Salah satu pelajaran yang dapat diambil adalah pentingnya mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dalam beribadah. Selain itu, sejarah salat tarawih juga menunjukkan bahwa ibadah ini memiliki keutamaan yang besar, sehingga sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Islam.

Hikmah

Salat tarawih 21 rakaat memiliki banyak hikmah, salah satunya adalah melatih kesabaran dan kekhusyukan. Hikmah ini sangat penting karena dapat memberikan dampak positif dalam kehidupan sehari-hari.

Kesabaran merupakan salah satu sifat mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dengan mengerjakan salat tarawih yang terdiri dari 21 rakaat, umat Islam dapat melatih kesabarannya. Pasalnya, salat tarawih membutuhkan waktu yang lama untuk dikerjakan, sehingga dibutuhkan kesabaran untuk menyelesaikannya dengan baik dan benar.

Selain kesabaran, salat tarawih juga dapat melatih kekhusyukan. Kekhusyukan adalah kondisi di mana hati dan pikiran terfokus hanya kepada Allah SWT. Dengan mengerjakan salat tarawih dengan khusyuk, umat Islam dapat meningkatkan kualitas ibadahnya dan mendapatkan pahala yang lebih besar.

Dengan demikian, hikmah salat tarawih dalam melatih kesabaran dan kekhusyukan memiliki peran yang sangat penting. Hikmah ini dapat menjadi bekal bagi umat Islam untuk menghadapi tantangan hidup dan meningkatkan kualitas ibadahnya.

Adab

Dalam melaksanakan ibadah salat tarawih, terdapat adab atau tata krama yang perlu diperhatikan oleh umat Islam, salah satunya adalah berpakaian rapi dan bersih. Adab ini memiliki keterkaitan erat dengan esensi salat tarawih itu sendiri, yaitu sebagai bentuk ibadah dan penghambaan kepada Allah SWT.

Berpakaian rapi dan bersih dalam salat tarawih mencerminkan sikap hormat dan menghargai kehadiran Allah SWT. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW, “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan.” (HR. Muslim). Dengan berpakaian rapi dan bersih, umat Islam menunjukkan bahwa mereka mementingkan kebersihan dan kerapian dalam beribadah, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kekhusyukan dan keikhlasan dalam melaksanakan salat tarawih.

Selain itu, berpakaian rapi dan bersih juga merupakan wujud rasa syukur dan terima kasih kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan. Umat Islam yang berpakaian rapi dan bersih dalam salat tarawih menunjukkan bahwa mereka menghargai waktu dan kesempatan untuk beribadah kepada Allah SWT. Dengan demikian, adab berpakaian rapi dan bersih dalam salat tarawih menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan dari ibadah tersebut.

Doa

Membaca doa setelah selesai tarawih merupakan adab penting yang melengkapi ibadah salat tarawih. Doa setelah tarawih berfungsi sebagai penutup dan penyempurna ibadah, sekaligus menjadi sarana untuk memanjatkan harapan dan permohonan kepada Allah SWT.

Dalam praktiknya, doa setelah tarawih biasanya dipimpin oleh imam atau salah seorang jamaah yang ditunjuk. Doa yang dibacakan umumnya berisi ungkapan syukur atas nikmat dan kesempatan melaksanakan salat tarawih, permohonan ampunan dosa, serta harapan untuk mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT. Selain itu, doa juga dapat berisi permohonan khusus, seperti untuk keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan umat Islam.

Membaca doa setelah tarawih memiliki banyak manfaat dan hikmah. Di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Menambah kekhusyukan dan keikhlasan dalam beribadah.
  • Memperoleh pahala dan keberkahan dari Allah SWT.
  • Mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan antar sesama umat Islam.
  • Menjadi sarana untuk memanjatkan harapan dan permohonan kepada Allah SWT.

Dengan demikian, membaca doa setelah selesai tarawih merupakan adab penting yang tidak boleh ditinggalkan. Doa tersebut menjadi pelengkap ibadah salat tarawih dan memiliki banyak manfaat serta hikmah bagi yang melaksanakannya.

Pertanyaan Umum tentang Tarawih 21 Rakaat

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya seputar tarawih 21 rakaat yang sering ditanyakan:

Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat dalam salat tarawih?

Jawaban: Salat tarawih terdiri dari 21 rakaat.

Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan salat tarawih?

Jawaban: Salat tarawih dilaksanakan setelah salat Isya.

Pertanyaan 3: Bagaimana hukum salat tarawih?

Jawaban: Hukum salat tarawih adalah sunah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan.

Pertanyaan 4: Bolehkah salat tarawih dikerjakan secara individu?

Jawaban: Salat tarawih sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah, tetapi diperbolehkan juga untuk dikerjakan secara individu.

Pertanyaan 5: Apa keutamaan salat tarawih?

Jawaban: Keutamaan salat tarawih di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan pahala, dan melatih kesabaran.

Pertanyaan 6: Pertama kali dikerjakan oleh siapa salat tarawih?

Jawaban: Salat tarawih pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW.

Demikian beberapa pertanyaan umum dan jawabannya seputar tarawih 21 rakaat. Semoga dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang ibadah penting ini.

Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang tata cara pelaksanaan salat tarawih 21 rakaat.

Tips Melaksanakan Tarawih 21 Rakaat

Salat tarawih adalah ibadah sunah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Pelaksanaannya memiliki beberapa tips penting yang dapat diperhatikan:

Tip 1: Berniat dengan BenarNiat merupakan syarat sah salat. Niat salat tarawih adalah “Ushalli sunnatan tarawih ma’mumam/imaman lillahi ta’ala“.

Tip 2: Berpakaian Rapi dan BersihBerpakaian rapi dan bersih merupakan adab dalam beribadah. Hal ini menunjukkan rasa hormat dan menghargai kehadiran Allah SWT.

Tip 3: Melakukan dengan Tenang dan TertibSalat tarawih terdiri dari banyak rakaat. Oleh karena itu, penting untuk melakukannya dengan tenang dan tertib agar tidak tergesa-gesa.

Tip 4: Membaca Doa dengan KhusyukDoa qunut dan doa lainnya dalam salat tarawih dibaca dengan khusyuk. Hal ini menunjukkan penghayatan dan permohonan yang mendalam.

Tip 5: Menjaga KekhusyukanKekhusyukan merupakan kunci dalam beribadah. Hindari hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan, seperti berbicara atau berpikir tentang hal-hal duniawi.

Tip 6: Melakukan dengan IstiqamahIstiqamah dalam salat tarawih sangat penting. Usahakan untuk mengerjakannya setiap malam selama bulan Ramadan.

Tips Melaksanakan Tarawih 21 Rakaat

Dengan mengikuti tips di atas, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan salat tarawih dengan baik dan benar. Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT.

Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang hikmah dan keutamaan salat tarawih.

Kesimpulan

Salat tarawih 21 rakaat merupakan ibadah sunah yang memiliki banyak keutamaan dan hikmah. Pelaksanaannya harus dilakukan dengan baik dan benar agar dapat memperoleh pahala yang besar. Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan salat tarawih 21 rakaat adalah niat yang benar, pakaian yang rapi dan bersih, serta kekhusyukan dalam beribadah.

Salat tarawih mengajarkan kita tentang pentingnya kesabaran, kekhusyukan, dan persatuan umat Islam. Dengan melaksanakan salat tarawih dengan istiqamah, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah kita dan mempererat tali silaturahmi antar sesama.



Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Tags

Cek di Google News

Artikel Terbaru