Shalat Tarawih Berapa Rakaat

lisa


Shalat Tarawih Berapa Rakaat

Shalat Tarawih adalah salah satu ibadah yang dilakukan umat Muslim pada bulan Ramadan. Shalat Tarawih dilakukan pada malam hari setelah shalat Isya dan sebelum shalat Witir. Jumlah rakaat Shalat Tarawih yang dilakukan adalah 20 rakaat, yang dikerjakan secara berjamaah di masjid atau musala.

Shalat Tarawih memiliki banyak keutamaan dan manfaat, di antaranya adalah:

  • Mendapatkan pahala yang berlimpah
  • Meningkatkan keimanan dan ketakwaan
  • Sebagai sarana silaturahmi dan mempererat ukhuwah Islamiyah

Secara historis, Shalat Tarawih pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadan tahun ke-2 Hijriyah. Pada awalnya, Shalat Tarawih dilakukan secara berjamaah di Masjid Nabawi, Madinah.

Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang Shalat Tarawih, termasuk tata cara pelaksanaannya, keutamaan dan manfaatnya, serta sejarah perkembangannya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca dalam menambah ilmu dan pemahaman tentang ibadah Shalat Tarawih.

shalat tarawih berapa rakaat

Shalat Tarawih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Untuk melaksanakannya dengan baik dan benar, terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, di antaranya:

  • Jumlah rakaat
  • Waktu pelaksanaan
  • Tata cara pelaksanaan
  • Keutamaan
  • Sejarah
  • Sunnah dan bid’ah
  • Tempat pelaksanaan
  • Persiapan
  • Hal-hal yang membatalkan

Kesembilan aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan dalam pelaksanaan Shalat Tarawih. Dengan memahami dan memperhatikan aspek-aspek tersebut, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan Shalat Tarawih dengan baik dan benar, sehingga memperoleh pahala yang berlimpah dan keberkahan di bulan Ramadan.

Jumlah rakaat

Jumlah rakaat merupakan salah satu aspek penting dalam Shalat Tarawih. Jumlah rakaat yang dilakukan menentukan sah atau tidaknya Shalat Tarawih yang dikerjakan. Secara umum, terdapat beberapa ketentuan mengenai jumlah rakaat Shalat Tarawih, antara lain:

  • Jumlah rakaat minimal

    Jumlah rakaat Shalat Tarawih minimal adalah 8 rakaat, ditambah 3 rakaat Shalat Witir. Jadi, jumlah minimal rakaat yang harus dikerjakan adalah 11 rakaat.

  • Jumlah rakaat maksimal

    Jumlah rakaat Shalat Tarawih maksimal adalah 20 rakaat, ditambah 3 rakaat Shalat Witir. Jadi, jumlah maksimal rakaat yang dapat dikerjakan adalah 23 rakaat.

  • Jumlah rakaat yang dianjurkan

    Jumlah rakaat Shalat Tarawih yang dianjurkan adalah 20 rakaat, ditambah 3 rakaat Shalat Witir. Jumlah rakaat ini sesuai dengan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

  • Jumlah rakaat yang dilakukan di masjid

    Secara umum, Shalat Tarawih yang dilakukan di masjid berjumlah 20 rakaat, ditambah 3 rakaat Shalat Witir. Namun, di beberapa daerah atau masjid tertentu, jumlah rakaat yang dilakukan bisa berbeda-beda.

Dengan memahami ketentuan-ketentuan mengenai jumlah rakaat Shalat Tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar, sehingga memperoleh pahala yang berlimpah dan keberkahan di bulan Ramadan.

Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan merupakan salah satu aspek penting dalam Shalat Tarawih karena berkaitan dengan sah atau tidaknya ibadah yang dikerjakan. Shalat Tarawih dilaksanakan pada waktu malam hari setelah shalat Isya dan sebelum shalat Witir. Waktu pelaksanaan Shalat Tarawih dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

  1. Awal waktu
    Awal waktu pelaksanaan Shalat Tarawih adalah setelah shalat Isya. Namun, sebagian ulama berpendapat bahwa waktu terbaik untuk melaksanakan Shalat Tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir.
  2. Waktu utama
    Waktu utama pelaksanaan Shalat Tarawih adalah setelah shalat Isya hingga sepertiga malam terakhir. Pada waktu inilah sebagian besar umat Islam melaksanakan Shalat Tarawih.
  3. Akhir waktu
    Akhir waktu pelaksanaan Shalat Tarawih adalah sebelum shalat Witir. Sebagian ulama berpendapat bahwa waktu terakhir untuk melaksanakan Shalat Tarawih adalah sebelum masuk waktu shalat Subuh.

Dengan memahami waktu pelaksanaan Shalat Tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini pada waktu yang tepat, sehingga memperoleh pahala yang berlimpah dan keberkahan di bulan Ramadan.

Tata cara pelaksanaan

Tata cara pelaksanaan Shalat Tarawih merupakan aspek penting yang harus diperhatikan agar ibadah yang dikerjakan sah dan sesuai dengan tuntunan syariat. Tata cara pelaksanaan Shalat Tarawih secara umum meliputi:

  • Niat
  • Takbiratul ihram
  • Membaca surah Al-Fatihah dan surat pendek
  • Rukuk
  • I’tidal
  • Sujud
  • Duduk di antara dua sujud
  • Salam

Tata cara pelaksanaan Shalat Tarawih tersebut dilakukan sebanyak 2 rakaat untuk setiap salam. Jadi, jika ingin melaksanakan Shalat Tarawih sebanyak 20 rakaat, maka harus dilakukan sebanyak 10 salam.

Selain tata cara pelaksanaan di atas, terdapat beberapa sunnah yang dianjurkan dalam Shalat Tarawih, seperti membaca wirid setelah setiap rakaat, membaca doa qunut pada rakaat terakhir, dan melaksanakan i’tikaf di masjid selama bulan Ramadan.

Keutamaan

Keutamaan merupakan salah satu aspek penting dalam Shalat Tarawih karena berkaitan dengan pahala dan keberkahan yang diperoleh. Terdapat banyak keutamaan dalam melaksanakan Shalat Tarawih, di antaranya:

  • Mendapatkan pahala yang berlimpah
    Shalat Tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, sehingga bagi yang melaksanakannya akan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
  • Meningkatkan keimanan dan ketakwaan
    Dengan melaksanakan Shalat Tarawih, seorang Muslim dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT karena ibadah ini merupakan salah satu bentuk pendekatan diri kepada-Nya.
  • Sebagai sarana silaturahmi dan mempererat ukhuwah Islamiyah
    Shalat Tarawih biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid, sehingga dapat menjadi sarana silaturahmi dan mempererat ukhuwah Islamiyah sesama umat Islam.
  • Menghapus dosa-dosa kecil
    Menurut sebagian ulama, melaksanakan Shalat Tarawih secara istiqamah dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah diperbuat.

Dengan memahami keutamaan-keutamaan tersebut, diharapkan umat Islam dapat termotivasi untuk melaksanakan Shalat Tarawih dengan baik dan benar selama bulan Ramadan, sehingga memperoleh pahala yang berlimpah dan keberkahan dari Allah SWT.

Sejarah

Sejarah merupakan salah satu aspek penting dalam memahami shalat tarawih berapa rakaat. Dengan mengetahui sejarahnya, kita dapat memahami asal-usul, perkembangan, dan alasan di balik pelaksanaan shalat sunnah ini.

  • Asal-usul

    Shalat tarawih pertama kali dilaksanakan pada masa Nabi Muhammad SAW di bulan Ramadan tahun ke-2 Hijriyah. Awalnya, shalat ini dilakukan secara berjamaah di Masjid Nabawi, Madinah, dengan jumlah rakaat yang belum tentu.

  • Perkembangan

    Seiring berjalannya waktu, jumlah rakaat shalat tarawih 20 rakaat ditambah 3 rakaat shalat witir. Hal ini berdasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah RA.

  • Tradisi

    Dalam perkembangannya, shalat tarawih menjadi tradisi yang dijalankan oleh umat Islam di seluruh dunia. Di berbagai daerah, terdapat variasi dalam pelaksanaan shalat tarawih, seperti jumlah rakaat, bacaan doa, dan tradisi unik lainnya.

  • Makna

    Shalat tarawih memiliki makna yang mendalam bagi umat Islam. Selain sebagai ibadah sunnah yang dianjurkan, shalat ini juga menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan mempererat ukhuwah Islamiyah.

Dengan memahami sejarah shalat tarawih, kita dapat lebih mengapresiasi dan melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca dalam menambah ilmu dan pemahaman tentang shalat tarawih.

Sunnah dan bid’ah

Dalam konteks shalat tarawih berapa rakaat, memahami aspek sunnah dan bid’ah menjadi penting untuk memastikan ibadah yang dijalankan sesuai dengan tuntunan syariat. Sunnah merujuk pada amalan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, sementara bid’ah adalah segala bentuk ibadah yang tidak memiliki dasar dari beliau.

  • Jumlah rakaat

    Sholat tarawih secara sunnah dikerjakan sebanyak 20 rakaat, ditambah 3 rakaat sholat witir. Jumlah ini berdasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah RA.

  • Bacaan doa

    Dalam sholat tarawih, terdapat beberapa doa yang dianjurkan untuk dibaca, seperti doa qunut pada rakaat terakhir. Membaca doa-doa ini termasuk sunnah dan dianjurkan untuk diamalkan.

  • Tata cara pelaksanaan

    Tata cara pelaksanaan sholat tarawih secara umum sudah diatur, mulai dari niat hingga salam. Melaksanakan sholat tarawih sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan termasuk sunnah dan harus dijaga.

  • Waktu pelaksanaan

    Waktu pelaksanaan sholat tarawih secara sunnah adalah setelah sholat Isya hingga sepertiga malam terakhir. Melaksanakan sholat tarawih pada waktu tersebut merupakan amalan yang dianjurkan.

Dengan memahami aspek sunnah dan bid’ah dalam shalat tarawih berapa rakaat, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar, sehingga memperoleh pahala yang berlimpah dan keberkahan dari Allah SWT.

Tempat pelaksanaan

Tempat pelaksanaan merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah shalat tarawih yang perlu diperhatikan. Di mana shalat tarawih dilaksanakan dapat memengaruhi sah atau tidaknya ibadah tersebut. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terkait tempat pelaksanaan shalat tarawih:

  • Masjid atau musala

    Tempat pelaksanaan shalat tarawih yang paling utama adalah masjid atau musala. Hal ini sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW yang selalu melaksanakan shalat tarawih di masjid.

  • Rumah atau tempat lain

    Apabila tidak memungkinkan untuk melaksanakan shalat tarawih di masjid atau musala, maka dapat dilaksanakan di rumah atau tempat lain yang bersih dan suci. Namun, tetap dianjurkan untuk melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah di masjid atau musala.

  • Syarat tempat pelaksanaan

    Tempat pelaksanaan shalat tarawih harus memenuhi beberapa syarat, seperti bersih, suci, dan tidak najis. Selain itu, tempat tersebut juga harus cukup luas untuk menampung jamaah yang akan melaksanakan shalat tarawih.

  • Tempat pelaksanaan di daerah tertentu

    Di beberapa daerah, terdapat tradisi atau kebiasaan tertentu terkait tempat pelaksanaan shalat tarawih. Misalnya, di beberapa daerah di Indonesia, shalat tarawih dilaksanakan di lapangan terbuka atau di halaman rumah warga.

Dengan memahami aspek tempat pelaksanaan shalat tarawih, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar, sehingga memperoleh pahala yang berlimpah dan keberkahan dari Allah SWT.

Persiapan

Persiapan merupakan aspek penting dalam pelaksanaan shalat tarawih agar ibadah yang dikerjakan dapat dilaksanakan dengan baik dan benar. Persiapan meliputi berbagai hal, mulai dari kesiapan fisik, mental, hingga kesiapan tempat dan waktu pelaksanaan.

  • Niat

    Niat merupakan syarat sah dalam melaksanakan shalat tarawih. Niat harus diucapkan dalam hati sebelum memulai shalat.

  • Tempat

    Tempat pelaksanaan shalat tarawih yang utama adalah masjid atau musala. Namun, jika tidak memungkinkan, shalat tarawih dapat dilaksanakan di rumah atau tempat lain yang bersih dan suci.

  • Waktu

    Waktu pelaksanaan shalat tarawih adalah setelah shalat Isya hingga sepertiga malam terakhir. Sebagian ulama berpendapat bahwa waktu terbaik untuk melaksanakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir.

  • Perlengkapan

    Perlengkapan yang diperlukan untuk melaksanakan shalat tarawih adalah sajadah, mukena (bagi perempuan), dan Al-Qur’an.

Dengan mempersiapkan diri dengan baik, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan khusyuk dan memperoleh pahala yang berlimpah dari Allah SWT.

Hal-hal yang membatalkan

Dalam pelaksanaan shalat tarawih, terdapat beberapa hal yang dapat membatalkan shalat tersebut. Memahami hal-hal yang membatalkan shalat merupakan aspek penting agar ibadah yang dikerjakan dapat diterima oleh Allah SWT.

Beberapa hal yang dapat membatalkan shalat tarawih antara lain:

  • Berbicara atau tertawa dengan sengaja
  • Makan atau minum
  • Bergerak atau berpindah tempat secara berlebihan
  • Keluar dari tempat shalat tanpa alasan yang syar’i
  • Meninggalkan salah satu rukun shalat

Apabila salah satu hal tersebut terjadi saat sedang melaksanakan shalat tarawih, maka shalat tersebut batal dan harus diulang kembali dari awal. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap Muslim untuk memperhatikan dan menghindari hal-hal yang dapat membatalkan shalat, agar ibadah yang dikerjakan dapat berjalan dengan baik dan sempurna.

Tanya Jawab Seputar Shalat Tarawih

Berikut adalah beberapa tanya jawab seputar shalat tarawih yang sering menjadi pertanyaan:

Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat shalat tarawih?

Jawaban: Jumlah rakaat shalat tarawih yang dianjurkan adalah 20 rakaat, ditambah 3 rakaat shalat witir. Namun, diperbolehkan juga melaksanakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat yang lebih sedikit, minimal 8 rakaat.

Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan shalat tarawih?

Jawaban: Shalat tarawih dilaksanakan pada waktu malam hari setelah shalat Isya dan sebelum shalat witir. Waktu terbaik untuk melaksanakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir.

Pertanyaan 3: Di mana tempat yang paling utama untuk melaksanakan shalat tarawih?

Jawaban: Tempat yang paling utama untuk melaksanakan shalat tarawih adalah di masjid atau musala. Namun, apabila tidak memungkinkan, shalat tarawih dapat dilaksanakan di rumah atau tempat lain yang bersih dan suci.

Pertanyaan 4: Apa saja keutamaan melaksanakan shalat tarawih?

Jawaban: Keutamaan melaksanakan shalat tarawih di antaranya adalah mendapatkan pahala yang berlimpah, meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta sebagai sarana silaturahmi dan mempererat ukhuwah Islamiyah.

Pertanyaan 5: Apakah shalat tarawih termasuk ibadah wajib?

Jawaban: Shalat tarawih termasuk ibadah sunnah, bukan wajib. Namun, sangat dianjurkan untuk melaksanakan shalat tarawih karena memiliki banyak keutamaan.

Pertanyaan 6: Apa saja yang membatalkan shalat tarawih?

Jawaban: Beberapa hal yang dapat membatalkan shalat tarawih antara lain berbicara atau tertawa dengan sengaja, makan atau minum, bergerak atau berpindah tempat secara berlebihan, keluar dari tempat shalat tanpa alasan yang syar’i, dan meninggalkan salah satu rukun shalat.

Dengan memahami tanya jawab di atas, semoga dapat menambah pemahaman kita tentang shalat tarawih dan dapat melaksanakannya dengan baik dan benar.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang keutamaan dan manfaat melaksanakan shalat tarawih. Semoga bermanfaat.

Tips Melaksanakan Shalat Tarawih yang Benar

Shalat Tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Untuk melaksanakannya dengan baik dan benar, berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:

Tip 1: Niat yang Benar
Niat merupakan syarat sah dalam melaksanakan shalat Tarawih. Niatkanlah untuk melaksanakan shalat Tarawih karena Allah SWT.

Tip 2: Berjamaah di Masjid atau Musala
Tempat yang paling utama untuk melaksanakan shalat Tarawih adalah di masjid atau musala. Berjamaah juga dapat mempererat ukhuwah Islamiyah.

Tip 3: Menjaga Kekhusyukan
Shalat Tarawih adalah ibadah yang khusyuk. Hindari berbicara, tertawa, atau melakukan gerakan yang berlebihan selama shalat.

Tip 4: Khusyuk dalam Membaca Al-Qur’an
Membaca Al-Qur’an merupakan bagian penting dalam shalat Tarawih. Baca dengan tartil dan tadaburi maknanya.

Tip 5: Istirahat yang Cukup
Shalat Tarawih biasanya dilaksanakan pada malam hari. Pastikan untuk istirahat yang cukup agar dapat melaksanakan shalat dengan baik.

Tip 6: Persiapan yang Matang
Sebelum melaksanakan shalat Tarawih, persiapkan segala keperluannya, seperti sajadah, mukena, dan Al-Qur’an.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan pelaksanaan shalat Tarawih dapat berjalan dengan baik dan khusyuk. Shalat Tarawih yang berkualitas akan mendatangkan banyak manfaat, seperti meningkatkan keimanan dan ketakwaan, menghapus dosa-dosa kecil, serta mempererat tali silaturahmi.

Selain tips-tips di atas, masih banyak hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan shalat Tarawih. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang tata cara pelaksanaan shalat Tarawih yang benar. Semoga bermanfaat.

Kesimpulan

Artikel ini telah mengulas secara mendalam tentang “shalat tarawih berapa rakaat”. Dari pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa poin penting, antara lain:

  1. Jumlah rakaat shalat tarawih yang dianjurkan adalah 20 rakaat, ditambah 3 rakaat shalat witir.
  2. Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang berlimpah, meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta sebagai sarana silaturahmi dan mempererat ukhuwah Islamiyah.
  3. Untuk melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar, perlu memperhatikan beberapa aspek, seperti niat yang benar, tempat pelaksanaan, kekhusyukan, dan persiapan yang matang.

Dengan memahami berbagai aspek terkait shalat tarawih, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya. Shalat tarawih merupakan kesempatan emas untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT di bulan Ramadan yang penuh berkah. Marilah kita manfaatkan bulan yang mulia ini dengan memperbanyak ibadah, termasuk melaksanakan shalat tarawih dengan penuh khusyuk dan ikhlas.



Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Cek di Google News

Artikel Terbaru