Pemberian Zakat Fitrah Diutamakan Untuk

lisa


Pemberian Zakat Fitrah Diutamakan Untuk

Pemberian zakat fitrah diutamakan untuk golongan fakir miskin, yaitu mereka yang tidak memiliki harta cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari. Contohnya, seorang pengemis yang menggantungkan hidupnya dari belas kasihan orang lain.

Pemberian zakat fitrah kepada fakir miskin sangat penting karena dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan pokoknya, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Selain itu, zakat fitrah juga memiliki manfaat sosial, yaitu dapat mengurangi kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin. Dalam sejarah Islam, kewajiban zakat fitrah telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan merupakan salah satu rukun Islam.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang golongan yang berhak menerima zakat fitrah, syarat dan ketentuan pemberian zakat fitrah, serta hikmah di balik perintah zakat fitrah.

Pemberian Zakat Fitrah Diutamakan Untuk

Pemberian zakat fitrah memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, yaitu:

  • Penerima: Fakir miskin dan golongan yang membutuhkan.
  • Waktu: Bulan Ramadan hingga sebelum salat Idulfitri.
  • Jenis: Makanan pokok atau nilai setara.
  • Besaran: 1 sha’ atau sekitar 2,5 kg.
  • Syarat: Muslim yang mampu membayar.
  • Hikmah: Mensucikan diri dan membantu sesama.
  • Hukum: Wajib bagi setiap Muslim.
  • Tata Cara: Disalurkan melalui amil zakat atau diberikan langsung kepada penerima.
  • Tujuan: Membantu memenuhi kebutuhan pokok fakir miskin saat Idulfitri.

Aspek-aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk landasan utama dalam pelaksanaan zakat fitrah. Dengan memahami aspek-aspek ini, umat Islam dapat melaksanakan kewajiban zakat fitrah dengan baik dan benar, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara optimal oleh penerima.

Penerima

Dalam ajaran Islam, zakat fitrah diutamakan untuk diberikan kepada fakir miskin dan golongan yang membutuhkan. Hal ini disebabkan karena mereka adalah golongan yang paling membutuhkan bantuan dan dukungan dari masyarakat. Fakir miskin adalah mereka yang tidak memiliki harta benda yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, sedangkan golongan yang membutuhkan adalah mereka yang memiliki harta benda tetapi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pemberian zakat fitrah kepada fakir miskin dan golongan yang membutuhkan memiliki dampak yang sangat besar bagi kehidupan mereka. Bantuan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan pendidikan. Selain itu, zakat fitrah juga dapat membantu mereka untuk meningkatkan taraf hidup dan keluar dari kemiskinan.

Contoh nyata penerima zakat fitrah adalah seorang janda miskin yang harus menghidupi anak-anaknya seorang diri. Dengan bantuan zakat fitrah, ia dapat membeli makanan dan pakaian untuk keluarganya, serta membayar biaya pendidikan anak-anaknya. Hal ini menunjukkan bahwa zakat fitrah memiliki peran penting dalam membantu masyarakat yang kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Waktu

Pemberian zakat fitrah memiliki ketentuan waktu yang spesifik, yaitu pada bulan Ramadan hingga sebelum salat Idulfitri. Ketentuan ini memiliki hikmah dan tujuan tertentu yang berkaitan dengan makna dan manfaat zakat fitrah itu sendiri.

  • Awal Waktu: Bulan Ramadan

    Bulan Ramadan merupakan bulan penuh berkah dan ampunan. Di bulan ini, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa dan memperbanyak ibadah. Pemberian zakat fitrah pada awal bulan Ramadan hingga pertengahan bulan menunjukkan kesungguhan dalam menjalankan ibadah puasa dan sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan rezeki yang diberikan Allah SWT.

  • Akhir Waktu: Sebelum Salat Idulfitri

    Batas akhir pemberian zakat fitrah adalah sebelum salat Idulfitri. Hal ini dimaksudkan agar zakat fitrah dapat segera disalurkan kepada fakir miskin dan golongan yang membutuhkan, sehingga mereka dapat merayakan Idulfitri dengan penuh suka cita. Selain itu, pembayaran zakat fitrah sebelum salat Idulfitri juga menjadi simbol penyucian diri sebelum merayakan hari kemenangan.

  • Puncak Pemberian: Malam Idulfitri

    Masyarakat Indonesia umumnya memiliki tradisi untuk memberikan zakat fitrah pada malam Idulfitri. Hal ini bertujuan agar zakat fitrah dapat segera dibagikan kepada yang berhak sebelum mereka melaksanakan salat Idulfitri. Tradisi ini menunjukkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial yang tinggi dalam masyarakat Muslim Indonesia.

Dengan memahami ketentuan waktu pemberian zakat fitrah, umat Islam dapat melaksanakan kewajiban ini dengan tepat waktu dan penuh kesadaran. Hal ini akan memaksimalkan manfaat zakat fitrah bagi fakir miskin dan golongan yang membutuhkan, serta meningkatkan kualitas ibadah puasa dan perayaan Idulfitri.

Jenis

Dalam ajaran Islam, jenis zakat fitrah yang disunnahkan untuk diberikan adalah makanan pokok atau nilai setara. Ketentuan ini memiliki hikmah dan tujuan tertentu yang berkaitan dengan makna dan manfaat zakat fitrah itu sendiri.

  • Makanan Pokok

    Zakat fitrah dianjurkan untuk diberikan dalam bentuk makanan pokok yang menjadi makanan sehari-hari masyarakat di suatu daerah. Hal ini dimaksudkan agar zakat fitrah dapat langsung dimanfaatkan oleh fakir miskin dan golongan yang membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka, seperti beras, gandum, jagung, atau kurma.

  • Nilai Setara

    Selain makanan pokok, zakat fitrah juga dapat diberikan dalam bentuk nilai setara. Hal ini dibolehkan apabila makanan pokok sulit ditemukan atau tidak tersedia di suatu daerah. Nilai setara zakat fitrah dapat dihitung berdasarkan harga makanan pokok yang berlaku di pasaran.

  • Takaran Zakat Fitrah

    Takaran zakat fitrah yang disyariatkan adalah 1 sha’ atau sekitar 2,5 kilogram. Takaran ini cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok seseorang selama satu hari pada saat Idulfitri.

  • Hikmah Pemberian Makanan Pokok

    Pemberian zakat fitrah dalam bentuk makanan pokok memiliki hikmah yang mendalam. Selain untuk memenuhi kebutuhan pokok fakir miskin, hal ini juga sebagai bentuk kepedulian dan kebersamaan dalam masyarakat. Dengan memberikan makanan yang sama dengan yang dikonsumsi sehari-hari, umat Islam menunjukkan rasa persaudaraan dan saling berbagi.

Jenis zakat fitrah yang berupa makanan pokok atau nilai setara menjadi salah satu aspek penting dalam pelaksanaan zakat fitrah. Dengan memahami ketentuan ini, umat Islam dapat melaksanakan kewajiban zakat fitrah dengan tepat dan sesuai dengan ajaran Islam.

Besaran

Besaran zakat fitrah yang telah ditetapkan, yaitu 1 sha’ atau sekitar 2,5 kg, memiliki kaitan yang erat dengan hikmah dan tujuan pemberian zakat fitrah itu sendiri. Takaran ini telah disesuaikan dengan kebutuhan pokok manusia pada umumnya, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi penerimanya.

Pemberian zakat fitrah dalam besaran tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa fakir miskin dan golongan yang membutuhkan dapat memenuhi kebutuhan pokoknya, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan pendidikan. Takaran 1 sha’ atau sekitar 2,5 kg dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut selama satu hari pada saat Idulfitri, sehingga mereka dapat merayakan hari kemenangan dengan penuh suka cita.

Dalam praktiknya, besaran zakat fitrah yang telah ditetapkan memudahkan dalam pendistribusian dan pengelolaan. Amil zakat dapat dengan mudah menghitung dan mengumpulkan zakat fitrah dari masyarakat, serta mendistribusikannya kepada penerima yang berhak. Hal ini membantu memastikan bahwa zakat fitrah dapat disalurkan secara adil dan tepat sasaran.

Dengan memahami hubungan antara besaran zakat fitrah dengan tujuan pemberiannya, umat Islam dapat melaksanakan kewajiban zakat fitrah dengan lebih baik. Pemberian zakat fitrah dalam besaran yang telah ditetapkan akan memberikan manfaat yang optimal bagi fakir miskin dan golongan yang membutuhkan, sehingga dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan pokok dan meningkatkan taraf hidupnya.

Syarat

Syarat untuk dapat memberikan zakat fitrah adalah beragama Islam dan mampu secara finansial. Kemampuan finansial yang dimaksud adalah memiliki harta yang lebih dari kebutuhan pokoknya sendiri dan keluarganya. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa zakat fitrah merupakan kewajiban bagi mereka yang mampu membantu sesama yang membutuhkan.

Pemberian zakat fitrah diutamakan untuk fakir miskin dan golongan yang membutuhkan. Oleh karena itu, syarat mampu membayar menjadi sangat penting. Muslim yang mampu secara finansial memiliki tanggung jawab untuk membantu memenuhi kebutuhan pokok saudara-saudara mereka yang kurang mampu, terutama pada saat Idulfitri. Dengan memberikan zakat fitrah, mereka dapat berbagi kebahagiaan dan meringankan beban fakir miskin dan golongan yang membutuhkan.

Contoh nyata dari hubungan antara syarat mampu membayar dan pemberian zakat fitrah adalah seorang pengusaha sukses yang memiliki harta yang berlebih. Dengan kesadaran akan kewajibannya sebagai seorang Muslim yang mampu, ia memberikan zakat fitrah kepada fakir miskin di lingkungan tempat tinggalnya. Zakat fitrah tersebut digunakan untuk membeli makanan, pakaian, dan kebutuhan pokok lainnya, sehingga mereka dapat merayakan Idulfitri dengan layak.

Memahami hubungan antara syarat mampu membayar dan pemberian zakat fitrah diutamakan untuk sangat penting. Hal ini membantu umat Islam untuk menyadari tanggung jawab mereka dalam membantu sesama dan menumbuhkan rasa kepedulian sosial. Dengan memenuhi syarat mampu membayar, umat Islam dapat melaksanakan kewajiban zakat fitrah dengan baik dan memberikan manfaat yang optimal bagi fakir miskin dan golongan yang membutuhkan.

Hikmah

Pemberian zakat fitrah memiliki hikmah yang sangat mulia, yaitu mensucikan diri dan membantu sesama. Hikmah ini merupakan bagian integral dari ibadah zakat fitrah, yang mendorong umat Islam untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan peduli terhadap lingkungan sekitar.

  • Penyucian Diri

    Dengan mengeluarkan zakat fitrah, seorang Muslim telah mensucikan hartanya dan membersihkan diri dari dosa-dosa kecil yang mungkin diperbuat selama bulan Ramadan. Zakat fitrah menjadi simbol tobat dan penyucian diri, sehingga dapat meningkatkan kualitas ibadah dan kedekatan dengan Allah SWT.

  • Tolong-Menolong

    Zakat fitrah merupakan wujud tolong-menolong antar sesama Muslim. Dengan memberikan sebagian hartanya kepada fakir miskin dan golongan yang membutuhkan, umat Islam telah menunjukkan rasa kepedulian dan solidaritas sosial. Zakat fitrah membantu meringankan beban mereka yang kurang mampu, sehingga menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan berkeadilan.

  • Pemenuhan Kebutuhan Pokok

    Zakat fitrah juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pokok fakir miskin dan golongan yang membutuhkan, terutama menjelang hari raya Idulfitri. Bantuan yang diberikan melalui zakat fitrah dapat digunakan untuk membeli makanan, pakaian, dan kebutuhan pokok lainnya, sehingga mereka dapat merayakan Idulfitri dengan layak dan penuh suka cita.

  • Penghapusan Dosa

    Menurut sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda bahwa zakat fitrah dapat menghapus dosa-dosa kecil. Hal ini menunjukkan bahwa selain mensucikan diri, zakat fitrah juga memiliki dampak spiritual yang besar. Dengan memberikan zakat fitrah, seorang Muslim tidak hanya membantu sesama tetapi juga berpotensi memperoleh pahala dan pengampunan dari Allah SWT.

Hikmah mensucikan diri dan membantu sesama dalam pemberian zakat fitrah saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Umat Islam yang melaksanakan zakat fitrah tidak hanya menjalankan kewajiban agama tetapi juga memperoleh manfaat spiritual dan sosial. Dengan memahami hikmah ini, zakat fitrah dapat menjadi ibadah yang semakin bermakna dan membawa manfaat yang besar bagi diri sendiri, masyarakat, dan agama.

Hukum

Ketentuan hukum zakat fitrah yang wajib bagi setiap Muslim merupakan aspek fundamental yang menegaskan pentingnya ibadah ini dalam ajaran Islam. Kewajiban ini membawa konsekuensi dan implikasi yang luas, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan.

  • Kewajiban Individu

    Setiap Muslim yang memenuhi syarat wajib hukumnya untuk mengeluarkan zakat fitrah. Kewajiban ini bersifat personal dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Dengan memenuhi kewajiban ini, seorang Muslim telah melaksanakan perintah agama dan menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama.

  • Syarat Wajib

    Syarat wajib zakat fitrah meliputi beragama Islam, mampu secara finansial, dan memiliki kelebihan harta dari kebutuhan pokok. Kemampuan finansial diukur berdasarkan kepemilikan harta yang setara atau lebih dari nisab yang telah ditetapkan.

  • Dampak Sosial

    Zakat fitrah memiliki dampak sosial yang sangat besar. Pemberian zakat fitrah kepada fakir miskin dan golongan yang membutuhkan membantu mengurangi kesenjangan ekonomi dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan harmonis. Zakat fitrah juga menjadi sarana untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan menumbuhkan rasa kepedulian sosial.

  • Konsekuensi Meninggalkan

    Meninggalkan kewajiban zakat fitrah tanpa alasan yang syar’i dapat berakibat dosa dan sanksi dari Allah SWT. Oleh karena itu, setiap Muslim yang mampu wajib untuk melaksanakan ibadah ini dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Dengan memahami aspek hukum zakat fitrah yang wajib bagi setiap Muslim, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya. Kewajiban ini bukan hanya sekedar kewajiban agama, tetapi juga merupakan bentuk kepedulian sosial dan upaya untuk membangun masyarakat yang lebih baik dan sejahtera.

Tata Cara

Dalam konteks pemberian zakat fitrah, terdapat dua cara yang dapat dilakukan untuk menyalurkan zakat, yaitu melalui amil zakat atau diberikan langsung kepada penerima. Kedua cara ini memiliki ketentuan dan implikasinya masing-masing, sehingga perlu dipahami dengan baik oleh umat Islam yang ingin menunaikan kewajiban zakat fitrahnya.

  • Penyaluran Melalui Amil Zakat

    Amil zakat adalah lembaga atau individu yang bertugas untuk mengumpulkan, mengelola, dan mendistribusikan zakat. Penyaluran zakat fitrah melalui amil zakat memiliki beberapa keuntungan, seperti:

    • Zakat akan dikelola dan disalurkan secara profesional oleh amil zakat yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang memadai.
    • Amil zakat akan memastikan bahwa zakat fitrah disalurkan kepada penerima yang berhak dan sesuai dengan syariat Islam.
    • Penyaluran melalui amil zakat dapat menghemat waktu dan tenaga pemberi zakat, karena mereka tidak perlu mencari sendiri penerima zakat.
  • Pemberian Langsung kepada Penerima

    Pemberian zakat fitrah dapat juga dilakukan secara langsung kepada penerima yang berhak. Cara ini memiliki beberapa keuntungan, seperti:

    • Pemberi zakat dapat mengetahui secara langsung kondisi dan kebutuhan penerima zakat.
    • Pemberi zakat dapat membangun hubungan yang lebih dekat dengan penerima zakat.
    • Pemberian langsung dapat memastikan bahwa zakat fitrah diterima oleh orang yang benar-benar membutuhkan.

Dalam memilih cara penyaluran zakat fitrah, pemberi zakat dapat mempertimbangkan faktor-faktor seperti ketersediaan amil zakat di daerahnya, tingkat kepercayaan kepada amil zakat, dan kondisi penerima zakat yang ingin dibantu. Kedua cara penyaluran tersebut diperbolehkan dalam syariat Islam, sehingga pemberi zakat dapat memilih cara yang paling sesuai dengan kondisi dan preferensinya.

Tujuan

Zakat fitrah merupakan ibadah wajib yang memiliki tujuan mulia, yaitu membantu memenuhi kebutuhan pokok fakir miskin saat Idulfitri. Tujuan ini menjadi landasan utama dalam pelaksanaan zakat fitrah dan menjadikannya ibadah yang sangat penting dalam ajaran Islam.

Pemberian zakat fitrah kepada fakir miskin sangat erat kaitannya dengan tujuan tersebut. Dengan memberikan zakat fitrah, umat Islam dapat membantu saudara-saudara mereka yang kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan pokoknya, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Hal ini sangat penting, terutama menjelang hari raya Idulfitri, di mana pengeluaran meningkat dan banyak fakir miskin yang kesulitan memenuhi kebutuhannya.

Contoh nyata dari peran zakat fitrah dalam membantu memenuhi kebutuhan pokok fakir miskin adalah kisah seorang janda tua yang hidup sebatang kara. Dengan bantuan zakat fitrah yang diterimanya, ia dapat membeli bahan makanan dan pakaian baru untuk merayakan Idulfitri. Zakat fitrah tersebut menjadi penolong yang sangat berarti bagi janda tersebut untuk merasakan kebahagiaan di hari yang fitri.

Memahami tujuan zakat fitrah dalam membantu memenuhi kebutuhan pokok fakir miskin saat Idulfitri memiliki implikasi praktis yang penting. Hal ini mendorong umat Islam untuk bersemangat dalam membayar zakat fitrah dan memastikan bahwa zakat tersebut disalurkan kepada penerima yang tepat. Dengan demikian, zakat fitrah dapat menjadi sarana yang efektif untuk mengurangi kesenjangan sosial dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan harmonis.

Pertanyaan Umum tentang Pemberian Zakat Fitrah

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya mengenai pemberian zakat fitrah:

Pertanyaan 1: Siapa yang berhak menerima zakat fitrah?

Jawaban: Zakat fitrah diutamakan untuk diberikan kepada fakir miskin dan golongan yang membutuhkan, seperti orang tidak mampu, anak yatim, dan janda.

Pertanyaan 2: Kapan waktu pemberian zakat fitrah?

Jawaban: Zakat fitrah diberikan pada bulan Ramadan hingga sebelum salat Idulfitri.

Pertanyaan 3: Berapa besaran zakat fitrah yang harus dikeluarkan?

Jawaban: Besaran zakat fitrah adalah 1 sha’ atau sekitar 2,5 kg makanan pokok atau nilai setaranya.

Pertanyaan 4: Apa syarat wajib membayar zakat fitrah?

Jawaban: Syarat wajib membayar zakat fitrah adalah beragama Islam dan memiliki kelebihan harta dari kebutuhan pokok.

Pertanyaan 5: Bagaimana cara menyalurkan zakat fitrah?

Jawaban: Zakat fitrah dapat disalurkan melalui amil zakat atau diberikan langsung kepada penerima yang berhak.

Pertanyaan 6: Apa tujuan pemberian zakat fitrah?

Jawaban: Tujuan pemberian zakat fitrah adalah untuk membantu fakir miskin dan golongan yang membutuhkan memenuhi kebutuhan pokok, terutama saat Idulfitri.

Pertanyaan-pertanyaan yang dibahas di atas sangat penting untuk dipahami agar dapat melaksanakan ibadah zakat fitrah dengan baik dan sesuai syariat Islam.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang hikmah dan manfaat pemberian zakat fitrah, baik bagi individu maupun masyarakat.

Tips Pemberian Zakat Fitrah

Berikut adalah beberapa tips untuk memberikan zakat fitrah secara optimal:

Hitung Zakat Tepat Waktu: Hitung zakat fitrah tepat waktu agar dapat disalurkan sebelum salat Idulfitri.

Pilih Penerima yang Tepat: Pastikan zakat fitrah diberikan kepada fakir miskin dan golongan yang membutuhkan, seperti tetangga atau saudara yang kurang mampu.

Salurkan Melalui Lembaga Terpercaya: Jika memungkinkan, salurkan zakat fitrah melalui lembaga amil zakat yang memiliki reputasi baik dan kredibel.

Berikan Barang Berkualitas: Jika memberikan zakat fitrah dalam bentuk makanan pokok, pastikan kualitasnya baik dan layak dikonsumsi.

Berikan Sesuai Kemampuan: Berikan zakat fitrah sesuai dengan kemampuan finansial, tidak perlu memaksakan diri.

Niatkan dengan Ikhlas: Niatkan pemberian zakat fitrah karena Allah SWT dan untuk membantu sesama.

Jadikan Kebiasaan Baik: Jadikan pemberian zakat fitrah sebagai kebiasaan baik yang dilakukan setiap tahun.

Tumbuhkan Kepedulian Sosial: Pemberian zakat fitrah dapat menumbuhkan kepedulian sosial dan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT.

Tips-tips di atas dapat membantu umat Islam untuk melaksanakan kewajiban zakat fitrah dengan baik dan optimal, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi fakir miskin dan golongan yang membutuhkan.

Selanjutnya, kita akan membahas hikmah dan manfaat pemberian zakat fitrah, baik bagi individu maupun masyarakat.

Kesimpulan

Pemberian zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu, memiliki tujuan mulia untuk membantu fakir miskin dan golongan yang membutuhkan, terutama menjelang hari raya Idulfitri. Zakat fitrah memiliki segudang hikmah dan manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat, di antaranya mensucikan diri dari dosa-dosa kecil, menumbuhkan kepedulian sosial, dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.

Dalam melaksanakan zakat fitrah, terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, seperti golongan penerima yang diutamakan, waktu pemberian, jenis dan besaran zakat, syarat wajib, tata cara penyaluran, dan tujuan pemberiannya. Memahami aspek-aspek ini secara komprehensif akan membantu umat Islam untuk melaksanakan zakat fitrah dengan baik dan sesuai syariat Islam.

Pemberian zakat fitrah tidak hanya sekedar kewajiban agama, tetapi juga merupakan cerminan dari kepedulian sosial dan semangat tolong-menolong antar sesama Muslim. Dengan menunaikan zakat fitrah, kita tidak hanya membantu meringankan beban fakir miskin dan golongan yang membutuhkan, tetapi juga berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih adil, harmonis, dan sejahtera.



Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Cek di Google News

Artikel Terbaru