Berbekam Saat Puasa

lisa


Berbekam Saat Puasa

Berbekam saat puasa adalah tindakan pengambilan darah kotor dari dalam tubuh melalui sayatan kecil di kulit. Berbekam dipercaya memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti melancarkan peredaran darah, mengurangi nyeri, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Dalam ajaran Islam, berbekam saat puasa diperbolehkan, bahkan dianjurkan. Nabi Muhammad SAW sendiri pernah melakukan bekam saat sedang berpuasa. Berbekam saat puasa dipercaya dapat membantu mengeluarkan racun-racun yang menumpuk di dalam tubuh selama berpuasa.

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang berbekam saat puasa. Apa saja manfaatnya? Bagaimana cara melakukannya? Dan apa saja hal yang perlu diperhatikan saat berbekam saat puasa?

Berbekam Saat Puasa

Berbekam saat puasa merupakan salah satu pengobatan tradisional yang banyak dilakukan oleh umat Islam. Berbekam dipercaya memiliki banyak manfaat, seperti mengeluarkan racun dari dalam tubuh, melancarkan peredaran darah, dan mengurangi nyeri.

  • Manfaat
  • Cara Melakukan
  • Waktu yang Tepat
  • Tempat yang Aman
  • Efek Samping
  • Pertimbangan Medis
  • Pandangan Agama
  • Perkembangan Modern

Beberapa aspek di atas saling berkaitan dan perlu dipertimbangkan secara komprehensif. Misalnya, waktu yang tepat untuk berbekam saat puasa adalah setelah shalat tarawih atau setelah sahur. Selain itu, tempat yang aman untuk berbekam adalah di klinik atau rumah sakit yang memiliki tenaga medis terlatih. Berbekam juga memiliki beberapa efek samping, seperti pusing, mual, dan lebam. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan bekam.

Manfaat

Berbekam saat puasa dipercaya memiliki banyak manfaat, baik untuk kesehatan fisik maupun mental. Beberapa manfaat tersebut antara lain:

  • Meningkatkan Sirkulasi Darah

    Berbekam membantu melancarkan peredaran darah, sehingga oksigen dan nutrisi dapat lebih mudah dialirkan ke seluruh tubuh. Hal ini dapat meningkatkan stamina, mengurangi rasa lelah, dan membuat kulit tampak lebih cerah.

  • Mengurangi Nyeri

    Berbekam dapat mengurangi nyeri pada otot, sendi, dan bagian tubuh lainnya. Hal ini karena bekam membantu mengeluarkan racun dan zat-zat kimia yang menyebabkan peradangan dan nyeri.

  • Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

    Berbekam dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara mengeluarkan racun dan meningkatkan produksi sel-sel darah putih. Hal ini dapat membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit.

  • Menghilangkan Stres

    Berbekam dapat membantu menghilangkan stres dan ketegangan. Hal ini karena bekam merangsang pelepasan endorfin, hormon yang memiliki efek menenangkan dan membuat pikiran menjadi lebih rileks.

Secara keseluruhan, berbekam saat puasa dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Namun, penting untuk dicatat bahwa bekam tidak dapat menggantikan pengobatan medis. Jika Anda memiliki masalah kesehatan yang serius, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum melakukan bekam.

Cara Melakukan

Berbekam saat puasa dilakukan dengan cara mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh melalui sayatan kecil di kulit. Sayatan tersebut biasanya dibuat di punggung, tetapi bisa juga di bagian tubuh lainnya. Darah kotor yang dikeluarkan biasanya berwarna hitam atau kecoklatan, dan berbau tidak sedap.

Proses berbekam saat puasa biasanya dilakukan oleh terapis bekam yang berpengalaman. Terapis akan terlebih dahulu membersihkan kulit yang akan dibekam dengan alkohol atau antiseptik. Kemudian, terapis akan membuat beberapa sayatan kecil di kulit menggunakan pisau bedah atau jarum steril. Setelah itu, terapis akan memasang alat bekam di atas sayatan tersebut. Alat bekam biasanya terbuat dari gelas atau plastik, dan berfungsi untuk menyedot darah kotor keluar dari dalam tubuh.

Proses berbekam biasanya berlangsung selama 10-15 menit. Setelah selesai, terapis akan menutup sayatan tersebut dengan perban atau plester. Bekas sayatan biasanya akan sembuh dalam waktu 2-3 hari.

Waktu yang Tepat

Waktu yang tepat untuk berbekam saat puasa adalah setelah shalat tarawih atau setelah sahur. Hal ini karena pada waktu-waktu tersebut, tubuh sedang dalam kondisi rileks dan kadar gula darah sedang rendah. Berbekam pada waktu yang tepat dapat membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh secara lebih efektif dan mengurangi efek samping, seperti pusing atau mual.

Selain itu, berbekam saat puasa juga sebaiknya dilakukan pada saat cuaca tidak terlalu panas. Hal ini karena bekam dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan banyak keringat, sehingga dapat menyebabkan dehidrasi. Jika terpaksa berbekam pada saat cuaca panas, sebaiknya lakukan pada pagi atau sore hari, saat cuaca tidak terlalu terik.

Secara umum, berbekam saat puasa dapat dilakukan kapan saja, selama kondisi tubuh sedang sehat dan tidak sedang mengalami gangguan kesehatan tertentu. Namun, untuk mendapatkan hasil yang optimal, sebaiknya berbekam pada waktu yang tepat, yaitu setelah shalat tarawih atau setelah sahur.

Tempat yang Aman

Berbekam saat puasa harus dilakukan di tempat yang aman dan steril. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya infeksi atau komplikasi lainnya.

Tempat yang aman untuk berbekam adalah:

  • Rumah sakit atau klinik
  • Puskesmas
  • Rumah terapis bekam yang berpengalaman dan memiliki izin praktik

Selain itu, tempat berbekam harus memenuhi syarat berikut:

  • Bersih dan bebas dari kuman
  • Memiliki pencahayaan yang cukup
  • Memiliki peralatan yang steril
  • Memiliki tenaga medis yang terlatih

Dengan melakukan bekam di tempat yang aman, Anda dapat meminimalkan risiko terjadinya infeksi atau komplikasi lainnya.

Efek Samping

Berbekam saat puasa umumnya aman dilakukan, namun beberapa orang mungkin mengalami efek samping. Efek samping tersebut biasanya ringan dan akan hilang dalam beberapa hari.

  • Pusing

    Pusing merupakan efek samping yang paling umum terjadi setelah berbekam. Hal ini disebabkan oleh penurunan tekanan darah yang terjadi selama proses bekam.

  • Mual

    Mual juga merupakan efek samping yang cukup umum terjadi setelah berbekam. Hal ini disebabkan oleh pelepasan racun dari dalam tubuh selama proses bekam.

  • Lebam

    Lebam merupakan efek samping yang wajar terjadi setelah berbekam. Lebam biasanya akan hilang dalam waktu 2-3 hari.

  • Infeksi

    Infeksi merupakan efek samping yang jarang terjadi, namun dapat terjadi jika peralatan yang digunakan tidak steril. Gejala infeksi antara lain kemerahan, bengkak, dan nyeri pada area yang dibekam.

Jika Anda mengalami efek samping setelah berbekam, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Dokter akan memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.

Pertimbangan Medis

Pertimbangan medis sangat penting dalam melakukan bekam saat puasa. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti kondisi kesehatan secara umum, riwayat penyakit, dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.

  • Kondisi Kesehatan

    Berbekam tidak boleh dilakukan pada orang yang sedang sakit, seperti demam, flu, atau infeksi. Berbekam juga tidak boleh dilakukan pada orang yang memiliki penyakit kronis, seperti jantung, paru-paru, atau ginjal.

  • Riwayat Penyakit

    Berbekam tidak boleh dilakukan pada orang yang memiliki riwayat penyakit pembekuan darah, seperti hemofilia. Berbekam juga tidak boleh dilakukan pada orang yang memiliki riwayat penyakit kulit, seperti eksim atau psoriasis.

  • Obat-obatan

    Berbekam tidak boleh dilakukan pada orang yang sedang mengonsumsi obat-obatan pengencer darah, seperti aspirin atau warfarin. Berbekam juga tidak boleh dilakukan pada orang yang sedang mengonsumsi obat-obatan steroid.

  • Ibu Hamil dan Menyusui

    Berbekam tidak boleh dilakukan pada ibu hamil dan menyusui. Berbekam dapat menyebabkan kontraksi rahim pada ibu hamil dan dapat mengurangi produksi ASI pada ibu menyusui.

Selain itu, bekam juga tidak boleh dilakukan pada area tubuh yang terluka atau terinfeksi. Berbekam juga tidak boleh dilakukan pada area tubuh yang terdapat tahi lalat atau kutil.

Pandangan Agama

Pandangan agama memainkan peran penting dalam praktik bekam saat puasa. Dalam ajaran Islam, bekam saat puasa diperbolehkan, bahkan dianjurkan. Nabi Muhammad SAW sendiri pernah melakukan bekam saat sedang berpuasa. Berbekam saat puasa dipercaya dapat membantu mengeluarkan racun-racun yang menumpuk di dalam tubuh selama berpuasa.

Selain itu, bekam juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan membantu mencegah berbagai penyakit. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Berbekamlah, karena ia dapat menyembuhkan 72 penyakit.” Hadits ini menunjukkan bahwa bekam dipandang sebagai pengobatan yang efektif dalam ajaran Islam.

Pandangan agama yang positif terhadap bekam saat puasa menjadikan praktik ini populer di kalangan umat Islam. Banyak umat Islam yang melakukan bekam saat puasa untuk menjaga kesehatan dan menjalankan sunnah Nabi Muhammad SAW. Praktik bekam saat puasa juga telah menjadi bagian dari tradisi pengobatan Islam selama berabad-abad.

Kesimpulannya, pandangan agama memainkan peran penting dalam praktik bekam saat puasa. Pandangan agama memberikan dasar keagamaan dan dukungan untuk praktik ini, menjadikannya populer di kalangan umat Islam. Pandangan agama juga membantu membentuk cara pandang umat Islam terhadap bekam, yaitu sebagai pengobatan yang efektif dan bermanfaat bagi kesehatan.

Perkembangan Modern

Perkembangan modern telah membawa banyak perubahan pada praktik bekam saat puasa. Perubahan ini terjadi pada berbagai aspek, mulai dari teknik pengambilan darah hingga peralatan yang digunakan.

  • Alat Bekam Modern

    Alat bekam modern biasanya terbuat dari kaca atau plastik, dan menggunakan pompa vakum untuk menyedot darah kotor. Alat ini lebih aman dan higienis dibandingkan alat bekam tradisional yang terbuat dari tanduk atau bambu.

  • Teknik Pengambilan Darah

    Teknik pengambilan darah saat bekam juga mengalami perkembangan. Dahulu, darah diambil dengan cara membuat sayatan pada kulit menggunakan pisau bedah. Namun, saat ini, darah dapat diambil dengan cara menusuk kulit menggunakan jarum steril. Teknik ini lebih aman dan mengurangi risiko infeksi.

  • Terapi Bekam Basah

    Terapi bekam basah adalah teknik bekam yang mengeluarkan darah kotor dalam jumlah yang lebih banyak. Teknik ini biasanya digunakan untuk mengatasi penyakit-penyakit tertentu, seperti migrain atau nyeri punggung. Terapi bekam basah harus dilakukan oleh terapis bekam yang berpengalaman dan terlatih.

  • Bekam Kering

    Bekam kering adalah teknik bekam yang tidak mengeluarkan darah kotor. Teknik ini biasanya digunakan untuk mengatasi penyakit-penyakit ringan, seperti masuk angin atau flu. Bekam kering dapat dilakukan sendiri di rumah menggunakan alat bekam yang tersedia di pasaran.

Perkembangan modern telah membuat praktik bekam saat puasa menjadi lebih aman, efektif, dan mudah. Berbagai pilihan alat dan teknik bekam memungkinkan pasien untuk memilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatannya.

Pertanyaan Umum tentang Bekam Saat Puasa

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum tentang bekam saat puasa:

Pertanyaan 1: Apakah berbekam saat puasa diperbolehkan?

Ya, berbekam saat puasa diperbolehkan, bahkan dianjurkan dalam ajaran Islam.

Pertanyaan 2: Apa manfaat berbekam saat puasa?

Berbekam saat puasa dapat membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh, melancarkan peredaran darah, dan mengurangi nyeri.

Pertanyaan 3: Siapa saja yang tidak boleh berbekam saat puasa?

Orang yang sedang sakit, memiliki penyakit kronis, atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu tidak boleh berbekam saat puasa.

Pertanyaan 4: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk berbekam saat puasa?

Proses berbekam saat puasa biasanya berlangsung selama 10-15 menit.

Pertanyaan 5: Apa saja efek samping berbekam saat puasa?

Efek samping berbekam saat puasa biasanya ringan, seperti pusing, mual, atau lebam.

Pertanyaan 6: Apakah bekam dapat menyembuhkan penyakit?

Berbekam dapat membantu mengatasi beberapa penyakit, tetapi tidak dapat menyembuhkan semua penyakit.

Kesimpulannya, berbekam saat puasa merupakan pengobatan yang aman dan bermanfaat, namun harus dilakukan dengan benar dan oleh terapis bekam yang berpengalaman. Berbekam saat puasa dapat membantu menjaga kesehatan dan menjalankan sunnah Nabi Muhammad SAW.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang teknik dan cara melakukan bekam saat puasa yang benar.

Tips Bekam Saat Puasa

Bekam saat puasa dapat memberikan manfaat kesehatan yang optimal jika dilakukan dengan benar. Berikut adalah beberapa tips untuk memastikan bekam saat puasa dilakukan secara aman dan efektif:

Tip 1: Pilih terapis bekam yang berpengalaman dan terlatih. Terapis yang berpengalaman akan mengetahui teknik bekam yang tepat dan dapat meminimalkan risiko efek samping.

Tip 2: Berbekamlah di tempat yang aman dan steril, seperti rumah sakit atau klinik. Tempat yang bersih dan steril dapat mencegah terjadinya infeksi.

Tip 3: Informasikan kepada terapis jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan. Beberapa kondisi kesehatan dan obat-obatan dapat memengaruhi proses bekam.

Tip 4: Minumlah banyak air sebelum dan sesudah berbekam. Hal ini dapat membantu mencegah dehidrasi dan pusing.

Tip 5: Istirahatlah setelah berbekam. Hindari melakukan aktivitas berat atau berolahraga dalam waktu 24 jam setelah bekam.

Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat memaksimalkan manfaat bekam saat puasa dan meminimalkan risiko efek samping. Bekam saat puasa dapat membantu mengeluarkan racun, melancarkan peredaran darah, dan mengurangi nyeri.

Tips-tips di atas dapat membantu Anda melakukan bekam saat puasa dengan aman dan efektif. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang manfaat bekam saat puasa secara lebih mendalam.

Kesimpulan

Berbekam saat puasa merupakan pengobatan tradisional yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Berbekam dapat membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh, melancarkan peredaran darah, dan mengurangi nyeri. Berbekam saat puasa juga diperbolehkan, bahkan dianjurkan dalam ajaran Islam.

Namun, berbekam saat puasa harus dilakukan dengan benar dan oleh terapis yang berpengalaman. Penting untuk memilih tempat bekam yang aman dan steril, serta menginformasikan kepada terapis jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan. Dengan mengikuti tips yang tepat, Anda dapat memaksimalkan manfaat bekam saat puasa dan meminimalkan risiko efek samping.



Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Cek di Google News

Artikel Terbaru