Apa Boleh Puasa Hari Jumat

lisa


Apa Boleh Puasa Hari Jumat

“Apa boleh puasa hari jumat?” adalah pertanyaan yang sering ditanyakan oleh umat Islam yang ingin menjalankan ibadah puasa. Kata “apa boleh” merupakan bentuk pertanyaan dalam bahasa Indonesia yang menanyakan tentang boleh tidaknya melakukan suatu perbuatan. Dalam hal ini, pertanyaan tersebut menanyakan tentang apakah boleh melakukan puasa pada hari Jumat.

Berpuasa pada hari Jumat memiliki beberapa keutamaan, seperti mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Selain itu, Rasulullah SAW juga menganjurkan umatnya untuk berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Namun, terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama tentang boleh tidaknya berpuasa pada hari Jumat. Ada yang berpendapat bahwa berpuasa pada hari Jumat hukumnya makruh, dan ada pula yang berpendapat bahwa tidak apa-apa berpuasa pada hari Jumat.

Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang hukum berpuasa pada hari Jumat, pendapat para ulama, dan dalil-dalil yang mendukung pendapat tersebut.

Apa Boleh Puasa Hari Jumat?

Hukum puasa hari Jumat menjadi pembahasan yang tidak asing lagi di kalangan umat Islam. Ada beberapa aspek penting yang perlu dipertimbangkan untuk memahami hukum puasa hari Jumat, antara lain:

  • Dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah
  • Pendapat para ulama
  • Hikmah di balik hukum puasa hari Jumat
  • Tata cara puasa hari Jumat
  • Keutamaan puasa hari Jumat
  • Hal-hal yang membatalkan puasa hari Jumat
  • Hukum mengqadha puasa hari Jumat
  • Hukum puasa sunnah pada hari Jumat

Memahami aspek-aspek tersebut sangat penting bagi umat Islam yang ingin menjalankan ibadah puasa dengan benar. Dengan mengetahui dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, pendapat para ulama, serta hikmah di balik hukum puasa hari Jumat, umat Islam dapat melaksanakan ibadah puasa dengan penuh keyakinan dan ketenangan hati.

Dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah

Dalam Islam, hukum suatu perbuatan ditentukan berdasarkan dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dalil dari Al-Qur’an merupakan firman Allah SWT yang terdapat dalam kitab suci Al-Qur’an, sedangkan dalil dari As-Sunnah merupakan perkataan, perbuatan, atau ketetapan Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh para sahabatnya.

Hukum puasa hari Jumat juga didasarkan pada dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 183)

Ayat tersebut menunjukkan bahwa puasa merupakan kewajiban bagi seluruh umat Islam, tanpa terkecuali hari Jumat. Namun, dalam As-Sunnah terdapat beberapa hadis yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak menganjurkan untuk berpuasa pada hari Jumat. Salah satu hadis tersebut diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra:

Janganlah kalian berpuasa pada hari Jumat, kecuali kalian berpuasa sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya. (HR. Muslim)

Berdasarkan dalil-dalil tersebut, dapat disimpulkan bahwa hukum puasa hari Jumat adalah makruh, artinya tidak dianjurkan tetapi tidak haram. Umat Islam boleh berpuasa pada hari Jumat, namun lebih utama jika berpuasa pada hari lain selain hari Jumat, seperti hari Senin dan Kamis.

Pendapat para ulama

Selain dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, hukum puasa hari Jumat juga dipengaruhi oleh pendapat para ulama. Para ulama memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai hukum puasa hari Jumat, sehingga hal ini menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan hukum puasa hari Jumat.

Mayoritas ulama berpendapat bahwa puasa hari Jumat hukumnya makruh, artinya tidak dianjurkan tetapi tidak haram. Pendapat ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra yang disebutkan sebelumnya. Di antara ulama yang berpendapat seperti ini adalah Imam Syafi’i, Imam Malik, dan Imam Ahmad. Mereka berpendapat bahwa hari Jumat adalah hari raya bagi umat Islam, sehingga tidak dianjurkan untuk berpuasa pada hari tersebut.

Namun, ada juga ulama yang berpendapat bahwa puasa hari Jumat hukumnya boleh, bahkan sunnah. Pendapat ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah ra, yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW pernah berpuasa pada hari Jumat. Di antara ulama yang berpendapat seperti ini adalah Imam Abu Hanifah dan Imam Ibnu Hazm. Mereka berpendapat bahwa puasa hari Jumat tidak termasuk puasa yang dilarang, sehingga boleh dilakukan jika tidak memberatkan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hukum puasa hari Jumat menurut pendapat para ulama adalah makruh, tetapi tidak haram. Umat Islam boleh berpuasa pada hari Jumat, namun lebih utama jika berpuasa pada hari lain selain hari Jumat, seperti hari Senin dan Kamis.

Hikmah di balik hukum puasa hari Jumat

Puasa hari Jumat hukumnya makruh, tetapi tidak haram. Hal ini didasarkan pada beberapa hikmah, di antaranya:

Pertama, hari Jumat adalah hari raya bagi umat Islam. Pada hari Jumat, umat Islam berkumpul untuk melaksanakan shalat Jumat berjamaah. Puasa pada hari Jumat dikhawatirkan dapat mengurangi kekhusyukan dalam melaksanakan shalat Jumat.

Kedua, puasa pada hari Jumat dapat memberatkan umat Islam. Hari Jumat merupakan hari yang sibuk bagi banyak orang. Puasa pada hari Jumat dikhawatirkan dapat mengganggu aktivitas dan pekerjaan umat Islam.

Ketiga, puasa pada hari Jumat dapat mengurangi pahala puasa. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Puasa pada hari Jumat dikhawatirkan dapat mengurangi pahala puasa pada hari Senin dan Kamis.

Dengan demikian, hikmah di balik hukum puasa hari Jumat adalah untuk menjaga kekhusyukan shalat Jumat, meringankan beban umat Islam, dan memaksimalkan pahala puasa.

Tata cara puasa hari Jumat

Meskipun hukum puasa hari Jumat adalah makruh, namun bagi umat Islam yang ingin melaksanakan puasa sunnah pada hari Jumat, dapat mengikuti tata cara puasa sunnah berikut:

1. Niat puasa sunnah pada hari Jumat. Niat puasa sunnah hari Jumat dapat dilafazkan pada malam hari sebelum puasa atau pada pagi hari sebelum terbit fajar.

2. Menahan diri dari makan dan minum serta hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

3. Menjaga kesucian diri dengan berwudhu dan menjaga aurat.

4. Memperbanyak membaca Al-Qur’an dan berzikir.

5. Menjaga lisan dan perbuatan agar tidak melakukan hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa.

6. Menyegerakan berbuka puasa ketika matahari telah terbenam.

Tata cara puasa hari Jumat pada dasarnya sama dengan tata cara puasa sunnah pada umumnya. Namun, yang membedakan adalah waktu pelaksanaannya yang dilakukan pada hari Jumat.

Keutamaan puasa hari Jumat

Puasa hari Jumat memiliki beberapa keutamaan, meskipun hukumnya makruh. Keutamaan tersebut di antaranya:

  • Pahala yang berlipat ganda

    Setiap amal ibadah yang dilakukan pada hari Jumat akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda, termasuk puasa.

  • Menghapus dosa

    Puasa hari Jumat dapat menghapus dosa-dosa kecil, sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah SAW.

  • Meningkatkan derajat di sisi Allah SWT

    Orang yang berpuasa pada hari Jumat akan ditinggikan derajatnya di sisi Allah SWT.

  • Mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW

    Orang yang berpuasa pada hari Jumat akan mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW di hari kiamat.

Dengan mengetahui keutamaan puasa hari Jumat, umat Islam dapat termotivasi untuk melaksanakan puasa sunnah pada hari tersebut, meskipun hukumnya makruh. Namun, perlu diingat bahwa puasa hari Jumat sebaiknya tidak dilakukan secara rutin, melainkan sesekali saja, agar tidak mengurangi pahala puasa pada hari Senin dan Kamis.

Hal-hal yang membatalkan puasa hari Jumat

Sama seperti puasa pada hari lainnya, puasa hari Jumat juga dapat batal karena beberapa hal. Beberapa di antaranya adalah:

  • Makan dan minum dengan sengaja
  • Berhubungan suami istri
  • Muntah dengan sengaja
  • Keluarnya air mani
  • Haid dan nifas
  • Gila
  • Murtad

Jika salah satu dari hal-hal tersebut terjadi pada saat puasa hari Jumat, maka puasanya batal dan wajib menggantinya pada hari lain.

Penting untuk diketahui bahwa mengetahui hal-hal yang membatalkan puasa hari Jumat sangat penting untuk menjaga kesucian puasa. Dengan memahami hal-hal yang membatalkan puasa, umat Islam dapat menghindari perbuatan-perbuatan yang dapat membatalkan puasanya, sehingga dapat memperoleh pahala puasa secara sempurna.

Hukum mengqadha puasa hari Jumat

Hukum mengqadha puasa hari Jumat berkaitan erat dengan hukum puasa hari Jumat. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hukum puasa hari Jumat adalah makruh, artinya tidak dianjurkan tetapi tidak haram. Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang melarang puasa pada hari Jumat kecuali jika dibarengi dengan puasa sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.

Jika seseorang berpuasa pada hari Jumat tanpa dibarengi dengan puasa sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya, maka puasanya tersebut tetap sah, tetapi hukumnya makruh. Namun, jika seseorang membatalkan puasanya pada hari Jumat tanpa alasan yang syar’i, maka ia wajib mengqadha puasanya tersebut. Hukum mengqadha puasa hari Jumat sama dengan hukum mengqadha puasa pada hari lainnya, yaitu wajib dilaksanakan pada hari lain di luar bulan Ramadhan.

Dalam praktiknya, hukum mengqadha puasa hari Jumat jarang dilakukan karena hukum puasa hari Jumat itu sendiri makruh. Umat Islam lebih dianjurkan untuk berpuasa sunnah pada hari Senin dan Kamis, karena kedua hari tersebut memiliki keutamaan tersendiri.

Hukum puasa sunnah pada hari Jumat

Hukum puasa sunnah pada hari Jumat berkaitan erat dengan hukum puasa hari Jumat. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hukum puasa hari Jumat adalah makruh, artinya tidak dianjurkan tetapi tidak haram. Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang melarang puasa pada hari Jumat kecuali jika dibarengi dengan puasa sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.

Dengan demikian, hukum puasa sunnah pada hari Jumat juga menjadi makruh. Artinya, umat Islam tidak dianjurkan untuk berpuasa sunnah pada hari Jumat. Hal ini dikarenakan puasa sunnah pada hari Jumat dikhawatirkan dapat mengurangi pahala puasa pada hari Senin dan Kamis, yang merupakan hari-hari yang dianjurkan untuk berpuasa sunnah.

Meskipun demikian, jika seseorang ingin melaksanakan puasa sunnah pada hari Jumat, maka puasanya tetap sah. Namun, perlu diingat bahwa pahala puasanya akan lebih sedikit dibandingkan dengan puasa sunnah pada hari Senin dan Kamis. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memprioritaskan puasa sunnah pada hari Senin dan Kamis, dan menghindari puasa sunnah pada hari Jumat.

Tanya Jawab Seputar Puasa Hari Jumat

Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban seputar hukum puasa hari Jumat:

Pertanyaan 1: Apa hukum puasa hari Jumat?

Hukum puasa hari Jumat adalah makruh, artinya tidak dianjurkan tetapi tidak haram.

Pertanyaan 2: Mengapa puasa hari Jumat hukumnya makruh?

Puasa hari Jumat hukumnya makruh karena dikhawatirkan dapat mengurangi pahala puasa pada hari Senin dan Kamis, yang merupakan hari-hari yang dianjurkan untuk berpuasa sunnah.

Pertanyaan 3: Apakah boleh puasa sunnah pada hari Jumat?

Puasa sunnah pada hari Jumat hukumnya juga makruh. Namun, jika tetap ingin melaksanakannya, puasanya tetap sah.

Pertanyaan 4: Apakah puasa hari Jumat membatalkan puasa pada hari Senin dan Kamis?

Tidak, puasa hari Jumat tidak membatalkan puasa pada hari Senin dan Kamis. Namun, pahala puasanya akan lebih sedikit dibandingkan dengan puasa pada hari Senin dan Kamis.

Pertanyaan 5: Apakah ada pengecualian terhadap hukum makruh puasa hari Jumat?

Ya, terdapat pengecualian jika puasa hari Jumat dibarengi dengan puasa sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.

Pertanyaan 6: Apakah wajib mengqadha puasa hari Jumat yang batal?

Jika puasa hari Jumat batal tanpa alasan yang syar’i, maka wajib mengqadha puasanya pada hari lain di luar bulan Ramadhan.

Demikian beberapa tanya jawab seputar hukum puasa hari Jumat. Perlu diingat bahwa hukum puasa hari Jumat adalah makruh, sehingga umat Islam dianjurkan untuk memprioritaskan puasa sunnah pada hari Senin dan Kamis.

Baca artikel selanjutnya untuk pembahasan lebih lanjut tentang keutamaan puasa pada hari Senin dan Kamis.

Tips Berpuasa Hari Jumat

Bagi umat Islam yang ingin melaksanakan puasa sunah pada hari Jumat, berikut ini beberapa tips yang dapat diterapkan:

Tip 1: Niat dengan ikhlas
Niatkan puasa sunah hari Jumat karena Ta’ala, bukan karena tujuan duniawi.

Tip 2: Berbuka dengan yang manis
Berbukalah dengan makanan atau minuman yang manis, seperti kurma atau air putih dicampur madu.

Tip 3: Perbanyak membaca Al-Qur’an
Manfaatkan waktu berpuasa untuk memperbanyak membaca dan tadabbur Al-Qur’an.

Tip 4: Perbanyak berzikir dan berdoa
Perbanyak membaca zikir dan panjatkan doa-doa terbaik, khususnya di waktu-waktu mustajab.

Tip 5: Jaga sikap dan perbuatan
Jagalah sikap dan perbuatan agar tidak mengurangi pahala puasa, seperti berkata kasar atau melakukan perbuatan tercela.

Tip 6: Hindari makan dan minum berlebihan saat berbuka
Saat berbuka puasa, hindari makan dan minum berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

Tip 7: Segera qadha jika batal
Jika puasa sunah hari Jumat batal, segeralah menggantinya (qadha) pada hari lain di luar bulan Ramadhan.

Tip 8: Konsultasikan dengan dokter jika ada keraguan
Jika memiliki keraguan tentang kondisi kesehatan saat berpuasa, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan puasa sunah hari Jumat dapat dijalankan dengan baik dan mendatangkan banyak manfaat dan keberkahan.

Baca artikel selanjutnya untuk pembahasan lebih lanjut tentang manfaat puasa hari Jumat.

Kesimpulan

Puasa hari Jumat memiliki hukum makruh, artinya tidak dianjurkan tetapi tidak haram. Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang melarang puasa pada hari Jumat kecuali jika dibarengi dengan puasa sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya. Puasa hari Jumat juga memiliki beberapa keutamaan, seperti pahala yang berlipat ganda dan menghapus dosa-dosa kecil. Namun, umat Islam dianjurkan untuk memprioritaskan puasa sunnah pada hari Senin dan Kamis, karena kedua hari tersebut memiliki keutamaan tersendiri.

Dengan memahami hukum dan keutamaan puasa hari Jumat, umat Islam dapat menentukan dengan bijak apakah akan melaksanakan puasa sunnah pada hari tersebut. Jika ingin melaksanakannya, maka hendaknya dilakukan dengan niat yang ikhlas dan mengikuti tips-tips yang telah disebutkan sebelumnya. Semoga artikel ini dapat memberikan pencerahan dan menambah khazanah keilmuan kita tentang puasa hari Jumat.



Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Tags

Cek di Google News

Artikel Terbaru