Aksara Rekan Yaiku

lisa


Aksara Rekan Yaiku

,

aksara rekan yaiku

Aksara Rekan yaiku salah sawijining aksara ing rumpun aksara Brahmi.

  • Digeni ing abad kaping-9
  • Digunakan di Jawa nganti abad kaping-15
  • Berbentuk suku kata (aksara) tanpa vokal inheren
  • Ada diakritik untuk vokal
  • Dipakai untuk menulis aksara Sansekerta, Kawi, dan Jawa Kuno
  • Menjadi dasar aksara Jawa
  • Dipakai dalam prasasti dan dokumen keagamaan
  • Ditemukan di situs arkeologi di Jawa Tengah dan Jawa Timur

Aksara Rekan mempunyai peran penting dalam pelestarian dan penyebaran budaya Jawa Kuno.

Digeni ing abad kaping-9

Aksara Rekan diperkirakan digeni (dipakai) ing abad kaping-9 Masehi, berdasarkan bukti-bukti prasasti dan dokumen keagamaan yang ditemukan. Prasasti tertua yang menggunakan Aksara Rekan adalah Prasasti Plumpungan yang berangka tahun 856 Masehi, ditemukan di daerah Magelang, Jawa Tengah.

Pada masa ini, Aksara Rekan digunakan untuk menulis aksara Sansekerta, Kawi, dan Jawa Kuno. Aksara Rekan menjadi aksara resmi kerajaan-kerajaan di Jawa, seperti Kerajaan Mataram Kuno dan Kerajaan Medang.

Penggunaan Aksara Rekan mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Raja Sanjaya (732-760 Masehi) dan Raja Balitung (898-910 Masehi) dari Kerajaan Mataram Kuno. Pada masa ini, banyak prasasti dan dokumen keagamaan yang ditulis menggunakan Aksara Rekan.

Setelah abad ke-15, penggunaan Aksara Rekan mulai berkurang dan digantikan oleh aksara Jawa yang merupakan perkembangan dari Aksara Rekan.

Meskipun tidak lagi digunakan secara luas, Aksara Rekan tetap dipelajari dan dilestarikan oleh para ahli bahasa dan sejarah sebagai bagian penting dari warisan budaya Jawa.

Digunakan di Jawa nganti abad kaping-15

Aksara Rekan digunakan di Jawa selama kurang lebih enam abad, dari abad ke-9 hingga abad ke-15 Masehi. Aksara ini menjadi aksara resmi kerajaan-kerajaan di Jawa, seperti Kerajaan Mataram Kuno, Kerajaan Medang, dan Kerajaan Majapahit.

Pada masa Kerajaan Majapahit (1293-1527 Masehi), Aksara Rekan mencapai puncak kejayaannya. Aksara ini digunakan untuk menulis berbagai jenis dokumen, mulai dari prasasti, dokumen keagamaan, hingga karya sastra.

Setelah runtuhnya Kerajaan Majapahit pada abad ke-15, penggunaan Aksara Rekan mulai berkurang. Aksara ini secara bertahap digantikan oleh aksara Jawa yang merupakan perkembangan dari Aksara Rekan.

Meskipun tidak lagi digunakan secara luas, Aksara Rekan tetap dipelajari dan dilestarikan oleh para ahli bahasa dan sejarah. Aksara ini menjadi bukti penting perkembangan kebudayaan dan peradaban di Jawa pada masa lalu.

Berbentuk suku kata (aksara) tanpa vokal inheren

Aksara Rekan termasuk dalam rumpun aksara abugida, yaitu aksara yang melambangkan suku kata (aksara) tanpa memiliki vokal inheren. Vokal inheren adalah vokal yang melekat pada setiap aksara, seperti vokal “a” pada aksara Latin “b”.

Dalam Aksara Rekan, vokal ditulis menggunakan diakritik atau tanda baca khusus yang diletakkan di atas atau di bawah aksara. Terdapat empat diakritik vokal dalam Aksara Rekan, yaitu:

  1. a: tidak diberi diakritik
  2. i: diberi diakritik berupa titik di atas aksara
  3. u: diberi diakritik berupa garis vertikal di atas aksara
  4. e: diberi diakritik berupa garis horizontal di atas aksara

Contoh penulisan aksara dalam Aksara Rekan:

  • ka: ꦏ
  • ki: ꦏꦶ
  • ku: ꦏꦸ
  • ke: ꦏꦺ

Sistem penulisan Aksara Rekan yang tidak memiliki vokal inheren memungkinkan penulisan teks yang lebih ringkas dan efisien. Hal ini menjadi salah satu faktor yang membuat Aksara Rekan banyak digunakan pada masa lalu.

Ada diakritik untuk vokal

Diakritik vokal dalam Aksara Rekan berfungsi untuk mengubah bunyi vokal yang melekat pada suatu aksara. Terdapat empat diakritik vokal dalam Aksara Rekan, yaitu:

  1. a: tidak diberi diakritik
  2. i: diberi diakritik berupa titik di atas aksara
  3. u: diberi diakritik berupa garis vertikal di atas aksara
  4. e: diberi diakritik berupa garis horizontal di atas aksara

Diakritik vokal diletakkan di atas atau di bawah aksara, tergantung pada bentuk aksaranya. Berikut ini contoh penulisan diakritik vokal dalam Aksara Rekan:

  • ka: ꦏ
  • ki: ꦏꦶ
  • ku: ꦏꦸ
  • ke: ꦏꦺ

Penggunaan diakritik vokal dalam Aksara Rekan memungkinkan penulisan teks yang lebih variatif dan sesuai dengan fonologi bahasa yang ditulis. Hal ini menjadi salah satu keunggulan Aksara Rekan dibandingkan dengan aksara lainnya yang tidak memiliki diakritik vokal.

Dipakai untuk menulis aksara Sansekerta, Kawi, dan Jawa Kuno

Aksara Rekan digunakan untuk menulis berbagai bahasa, di antaranya:

  • Aksara Sansekerta
    Aksara Rekan banyak digunakan untuk menulis teks-teks berbahasa Sansekerta, terutama teks-teks keagamaan seperti kitab suci Hindu dan Buddha.
  • Aksara Kawi
    Aksara Rekan juga digunakan untuk menulis aksara Kawi, yaitu bahasa Jawa Kuno yang banyak digunakan pada masa Kerajaan Mataram Kuno dan Kerajaan Medang.
  • Aksara Jawa Kuno
    Aksara Rekan merupakan dasar dari aksara Jawa Kuno, yang digunakan untuk menulis bahasa Jawa Kuno pada masa Kerajaan Majapahit dan kerajaan-kerajaan penerusnya.

Penggunaan Aksara Rekan untuk menulis berbagai bahasa menunjukkan bahwa aksara ini memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi dan dapat digunakan untuk menulis bahasa-bahasa dengan sistem fonologi yang berbeda.

Menjadi dasar aksara Jawa

Aksara Rekan menjadi dasar bagi perkembangan aksara Jawa. Pada masa Kerajaan Majapahit, Aksara Rekan mengalami beberapa perubahan dan penyederhanaan, sehingga terbentuklah aksara Jawa.

Aksara Jawa memiliki bentuk yang lebih sederhana dibandingkan dengan Aksara Rekan. Aksara Jawa juga memiliki beberapa huruf baru yang tidak terdapat dalam Aksara Rekan, yaitu huruf-huruf untuk bunyi konsonan bersuara dan huruf-huruf untuk bunyi vokal rangkap.

Meskipun mengalami perubahan dan penyederhanaan, Aksara Jawa tetap mempertahankan beberapa ciri khas Aksara Rekan, seperti sistem penulisan suku kata tanpa vokal inheren dan penggunaan diakritik vokal.

Aksara Jawa kemudian menjadi aksara resmi Kerajaan Majapahit dan kerajaan-kerajaan penerusnya. Aksara Jawa digunakan untuk menulis berbagai jenis dokumen, mulai dari prasasti, dokumen keagamaan, hingga karya sastra.

Dipakai dalam prasausch dan dokumen-dokumen lainnya

Aksara Rekan banyak digunakan dalam penulisan prasasti dan dokumen-dokumen lainnya pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Jawa dan Sumatera. Prasasti-prasasti tersebut berisi berbagai informasi penting tentang sejarah, pemerintahan, dan kehidupan masyarakat pada masa itu.

Beberapa contoh prasasti yang menggunakan Aksara Rekan antara lain:

  • Prasasti Canggal (732 M)
  • Prasasti Kalasan (778 M)
  • Prasasti Kedu (782 M)
  • Prasasti Nalanda (860 M)
  • Prasasti Wukir (904 M)

Selain prasasti, Aksara Rekan juga digunakan dalam penulisan dokumen-dokumen lainnya, seperti:

  • Lontar (daun lontar)
  • Kertas daluang
  • Kain wastra

Dokumen-dokumen ini berisi berbagai informasi penting, seperti:

  • Catatan sejarah
  • Peraturan dan hukum
  • Sastra dan karya sastra
  • Catatan perdagangan

Penggunaan Aksara Rekan dalam prasasti dan dokumen-dokumen lainnya menunjukkan bahwa aksara ini memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Jawa dan Sumatera.

Ditemukan di situs arkeologi di Jawa Tengah dan Jawa Timur

Bukti penggunaan Aksara Rekan banyak ditemukan di situs-situs arkeologi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Situs-situs tersebut antara lain:

  • Kompleks Candi Borobudur
  • Kompleks Candi Prambanan
  • Kompleks Candi Sewu
  • Kompleks Candi Dieng
  • Kompleks Candi Singasari
  • Kompleks Candi Trowulan

Di situs-situs tersebut, Aksara Rekan ditemukan pada berbagai media, seperti:

  • Prasasti batu
  • Patung
  • Relief
  • Lontar
  • Kain wastra

Penemuan Aksara Rekan di berbagai situs arkeologi di Jawa Tengah dan Jawa Timur menunjukkan bahwa aksara ini pernah digunakan secara luas di wilayah tersebut. Aksara Rekan menjadi alat komunikasi dan dokumentasi yang penting dalam kehidupan masyarakat pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Jawa dan Sumatera.

Selain di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Aksara Rekan juga ditemukan di beberapa situs arkeologi di luar wilayah tersebut, seperti di Sumatera Selatan dan Bali. Hal ini menunjukkan bahwa Aksara Rekan pernah digunakan di wilayah yang lebih luas pada masa lalu.

FAQ

Berikut ini beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang Aksara Rekan:

Pertanyaan 1: Kapan Aksara Rekan mulai digunakan?
Aksara Rekan mulai digunakan pada abad ke-9 Masehi, berdasarkan bukti prasasti dan dokumen keagamaan yang ditemukan.

Pertanyaan 2: Di mana Aksara Rekan digunakan?
Aksara Rekan digunakan di Jawa selama kurang lebih enam abad, dari abad ke-9 hingga abad ke-15 Masehi.

Pertanyaan 3: Bahasa apa yang ditulis menggunakan Aksara Rekan?
Aksara Rekan digunakan untuk menulis aksara Sansekerta, Kawi, dan Jawa Kuno.

Pertanyaan 4: Apa ciri khas Aksara Rekan?
Aksara Rekan bercirikan suku kata (aksara) tanpa vokal inheren dan penggunaan diakritik untuk vokal.

Pertanyaan 5: Apa hubungan Aksara Rekan dengan aksara Jawa?
Aksara Rekan menjadi dasar bagi perkembangan aksara Jawa.

Pertanyaan 6: Di mana saja Aksara Rekan ditemukan?
Bukti penggunaan Aksara Rekan ditemukan di berbagai situs arkeologi di Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta beberapa daerah lainnya.

Pertanyaan 7: Mengapa Aksara Rekan tidak lagi digunakan secara luas?
Penggunaan Aksara Rekan mulai berkurang pada abad ke-15 Masehi dan digantikan oleh aksara Jawa yang merupakan perkembangan dari Aksara Rekan.

Pertanyaan 8: Apakah Aksara Rekan masih digunakan saat ini?
Aksara Rekan tidak lagi digunakan secara luas, tetapi masih dipelajari dan dilestarikan oleh para ahli bahasa dan sejarah.

Demikian beberapa pertanyaan dan jawaban tentang Aksara Rekan. Semoga informasi ini bermanfaat.

Selain informasi di atas, berikut ini beberapa tips untuk mempelajari Aksara Rekan:

Tips

Berikut ini beberapa tips untuk mempelajari Aksara Rekan:

1. Mulailah dengan mempelajari aksara dasar.
Aksara Rekan memiliki 20 aksara dasar, yang terdiri dari 18 konsonan dan 2 vokal. Pelajari bentuk dan bunyi masing-masing aksara terlebih dahulu.

2. Latih penulisan aksara secara teratur.
Cara terbaik untuk menguasai Aksara Rekan adalah dengan berlatih menulis aksara secara teratur. Gunakan kertas dan pensil, atau aplikasi menulis aksara di komputer.

3. Pelajari diakritik vokal.
Aksara Rekan menggunakan diakritik vokal untuk mengubah bunyi vokal pada suatu aksara. Pelajari bentuk dan penggunaan diakritik vokal dengan baik.

4. Baca teks-teks berbahasa Jawa Kuno.
Setelah menguasai penulisan Aksara Rekan, mulailah membaca teks-teks berbahasa Jawa Kuno yang menggunakan Aksara Rekan. Ini akan membantu Anda memahami penggunaan Aksara Rekan dalam konteks yang sebenarnya.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat mempelajari Aksara Rekan dengan lebih mudah dan efektif.

Demikian informasi tentang Aksara Rekan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mempelajari aksara kuno dari Jawa ini.

Conclusion

Aksara Rekan merupakan salah satu aksara kuno yang pernah digunakan di Jawa. Aksara ini memiliki ciri khas tersendiri, yaitu suku kata (aksara) tanpa vokal inheren dan penggunaan diakritik untuk vokal.

Aksara Rekan digunakan untuk menulis berbagai bahasa, seperti Sansekerta, Kawi, dan Jawa Kuno. Aksara ini menjadi dasar bagi perkembangan aksara Jawa yang masih digunakan hingga sekarang.

Bukti penggunaan Aksara Rekan banyak ditemukan di situs-situs arkeologi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Penemuan ini menunjukkan bahwa Aksara Rekan pernah digunakan secara luas pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Jawa dan Sumatera.

Meskipun tidak lagi digunakan secara luas, Aksara Rekan tetap dipelajari dan dilestarikan oleh para ahli bahasa dan sejarah. Aksara ini menjadi bukti penting perkembangan kebudayaan dan peradaban di Jawa pada masa lalu.

Demikian informasi tentang Aksara Rekan. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan Anda tentang aksara kuno dari Indonesia.


Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Tags

Cek di Google News

Artikel Terbaru