Bengkoang, dikenal juga dengan nama pachyrhizus erosus, merupakan umbi yang populer di Indonesia. Dagingnya yang renyah dan rasa manis yang ringan menjadikannya camilan menyegarkan, terutama di cuaca panas. Selain dinikmati langsung, bengkoang seringkali menjadi bahan campuran rujak, asinan, atau salad buah.
- Menyegarkan tubuh
- Membantu pencernaan
- Menjaga kesehatan kulit
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
- Menurunkan risiko diabetes
- Membantu menurunkan berat badan
- Menjaga kesehatan jantung
- Menyehatkan mata
- Mencegah anemia
Kandungan air yang tinggi dalam bengkoang efektif menghidrasi tubuh, khususnya setelah beraktivitas di bawah terik matahari. Ini membantu mengembalikan cairan tubuh yang hilang dan mencegah dehidrasi.
Serat dalam bengkoang berperan penting dalam melancarkan sistem pencernaan. Serat membantu meningkatkan pergerakan usus dan mencegah sembelit.
Vitamin C dan antioksidan dalam bengkoang berkontribusi pada kesehatan kulit. Nutrisi ini membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan memperlambat proses penuaan.
Vitamin C berperan sebagai antioksidan yang memperkuat sistem imun, membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit.
Bengkoang memiliki indeks glikemik rendah, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis. Ini menjadikannya pilihan camilan yang aman bagi penderita diabetes atau individu yang ingin mencegah diabetes.
Rendah kalori dan tinggi serat, bengkoang memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga dapat membantu mengontrol nafsu makan dan mendukung program penurunan berat badan.
Kalium dalam bengkoang dapat membantu mengatur tekanan darah, mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
Vitamin A dalam bengkoang penting untuk menjaga kesehatan mata dan meningkatkan penglihatan, khususnya di malam hari.
Bengkoang mengandung zat besi yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi sel darah merah, mencegah anemia atau kekurangan darah.
Nutrisi | Jumlah per 100 gram |
---|---|
Air | 85-90 gram |
Karbohidrat | 10-15 gram |
Serat | 2-4 gram |
Protein | 0.5-1 gram |
Vitamin C | 20-30 mg |
Vitamin A | (dalam bentuk beta-karoten) secukupnya |
Kalium | 200-300 mg |
Zat Besi | 0.5-1 mg |
Bengkoang telah lama menjadi bagian dari budaya kuliner Indonesia. Umbi ini mudah ditemukan dan dibudidayakan di berbagai daerah, sehingga menjadikannya sumber pangan yang terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat.
Bengkoang dapat dikonsumsi langsung setelah dikupas dan dipotong-potong. Pastikan untuk mencucinya bersih terlebih dahulu. Bengkoang juga nikmat diolah menjadi jus, salad, atau campuran dalam berbagai hidangan. Simpan bengkoang di tempat yang sejuk dan kering untuk menjaga kesegarannya.
Studi menunjukkan bahwa konsumsi bengkoang secara teratur dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan. Sebagai contoh, penelitian tentang manfaat serat bagi pencernaan mendukung klaim bahwa bengkoang dapat membantu mencegah sembelit.
Ani: Dokter, apakah aman mengonsumsi bengkoang setiap hari?
Dr. Budi: Ya, Ani. Konsumsi bengkoang setiap hari umumnya aman, asalkan dalam porsi yang wajar.
Bambang: Dokter, anak saya alergi kacang. Apakah bengkoang aman untuknya?
Dr. Budi: Bambang, meskipun bengkoang termasuk dalam keluarga kacang-kacangan, reaksi alergi silang jarang terjadi. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis alergi untuk memastikan keamanannya.
Cindy: Dokter, apakah bengkoang dapat membantu memutihkan kulit?
Dr. Budi: Cindy, meskipun bengkoang sering digunakan dalam produk perawatan kulit, belum ada bukti ilmiah yang kuat yang mendukung klaim bahwa bengkoang dapat memutihkan kulit. Manfaat utama bengkoang bagi kulit adalah dari kandungan vitamin C dan antioksidannya.
Dedi: Dokter, bagaimana cara terbaik menyimpan bengkoang?
Dr. Budi: Dedi, simpan bengkoang di tempat yang sejuk, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Anda juga dapat menyimpannya di lemari es untuk menjaga kesegarannya lebih lama.
Eka: Dokter, apakah bengkoang aman untuk ibu hamil?
Dr. Budi: Eka, bengkoang aman dikonsumsi ibu hamil dalam jumlah sedang. Kandungan nutrisi di dalamnya justru bermanfaat bagi kesehatan ibu dan janin.
Fajar: Dokter, saya penderita diabetes. Berapa banyak bengkoang yang boleh saya konsumsi per hari?
Dr. Budi: Fajar, meskipun bengkoang memiliki indeks glikemik rendah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi Anda untuk menentukan porsi yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.