Umrah Dulu, Haji Jadi Mabrur

lisa


Umrah Dulu, Haji Jadi Mabrur


Umrah dulu baru haji disebut adalah suatu istilah dalam ibadah haji yang menyatakan bahwa seseorang harus terlebih dahulu melaksanakan ibadah umrah sebelum melaksanakan ibadah haji.

Pelaksanaan umrah sebelum haji memiliki beberapa manfaat, antara lain: sebagai latihan dan persiapan untuk melaksanakan ibadah haji yang lebih berat; memperoleh pahala dan keberkahan dari ibadah umrah; dan sebagai bentuk pemenuhan sunnah Rasulullah SAW.

Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum umrah sebelum haji. Sebagian ulama berpendapat bahwa umrah sebelum haji hukumnya sunnah muakkadah (sangat dianjurkan), sementara sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa hukumnya wajib.

Umrah Dulu Baru Haji Disebut

Dalam pelaksanaan ibadah haji, terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah urutan pelaksanaannya, yaitu umrah dulu baru haji disebut. Aspek ini memiliki beberapa dimensi penting yang perlu dipahami.

  • Sunnah muakkadah
  • Persiapan haji
  • Pahala tambahan
  • Pemenuhan sunnah Rasul
  • Syarat haji mabrur
  • Tata cara umrah
  • Waktu pelaksanaan
  • Perbedaan pendapat ulama
  • Hikmah pensyariatan

Memahami aspek-aspek tersebut sangat penting untuk memastikan pelaksanaan ibadah haji yang sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan melaksanakan umrah sebelum haji, jemaah diharapkan dapat memperoleh pahala yang lebih besar, mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk melaksanakan ibadah haji, serta memenuhi sunnah Rasulullah SAW. Selain itu, umrah juga dapat menjadi sarana latihan untuk melaksanakan ibadah haji yang lebih berat.

Sunnah Muakkadah

Pelaksanaan umrah sebelum haji merupakan sunnah muakkadah, yaitu amalan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Sunnah muakkadah memiliki beberapa aspek penting yang terkait dengan ibadah umrah dan haji.

  • Pahala yang besar

    Jemaah yang melaksanakan umrah sebelum haji akan memperoleh pahala yang lebih besar dibandingkan jika hanya melaksanakan ibadah haji saja.

  • Persiapan haji

    Umrah dapat menjadi sarana persiapan fisik dan mental untuk melaksanakan ibadah haji yang lebih berat.

  • Memenuhi sunnah Rasul

    Melaksanakan umrah sebelum haji merupakan salah satu sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

  • Syarat haji mabrur

    Meskipun tidak wajib, namun sebagian ulama berpendapat bahwa umrah sebelum haji merupakan salah satu syarat haji yang mabrur (diterima oleh Allah SWT).

Dengan memahami aspek-aspek sunnah muakkadah dalam pelaksanaan umrah sebelum haji, jemaah dapat semakin meningkatkan kualitas ibadahnya dan memperoleh pahala yang lebih besar. Selain itu, umrah juga dapat menjadi sarana untuk mempersiapkan diri secara optimal untuk melaksanakan ibadah haji yang lebih berat.

Persiapan haji

Pelaksanaan umrah sebelum haji merupakan salah satu bentuk persiapan haji yang sangat dianjurkan. Persiapan haji meliputi berbagai aspek, baik fisik, mental, maupun spiritual, yang sangat penting untuk kelancaran dan kesempurnaan ibadah haji.

  • Fisik

    Umrah dapat menjadi sarana untuk melatih fisik jemaah dalam menghadapi ibadah haji yang lebih berat. Jemaah akan terbiasa dengan kondisi cuaca yang panas, kepadatan, dan aktivitas ibadah yang padat.

  • Mental

    Umrah dapat mempersiapkan mental jemaah untuk menghadapi tantangan dan kesulitan selama ibadah haji. Jemaah akan belajar untuk lebih sabar, ikhlas, dan tawakal dalam menjalankan ibadah.

  • Spiritual

    Umrah dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan jemaah. Dengan mengunjungi tempat-tempat suci di Mekah dan Madinah, jemaah akan lebih dekat dengan Allah SWT dan lebih memahami sejarah dan ajaran Islam.

  • Teknis

    Umrah dapat menjadi sarana untuk mempelajari tata cara pelaksanaan ibadah haji. Jemaah akan terbiasa dengan berbagai rukun dan wajib haji, serta dapat berkonsultasi dengan pembimbing atau ulama untuk memastikan pelaksanaan ibadahnya sesuai dengan tuntunan syariat.

Dengan melakukan persiapan haji yang matang, baik melalui umrah maupun cara lainnya, jemaah diharapkan dapat melaksanakan ibadah haji dengan lebih lancar, khusyuk, dan mabrur. Persiapan haji merupakan salah satu kunci untuk memperoleh haji yang mabrur, yaitu haji yang diterima dan diridhai oleh Allah SWT.

Pahala tambahan

Salah satu keutamaan melaksanakan umrah sebelum haji adalah pahala tambahan yang akan diperoleh jemaah. Pahala tambahan ini tidak hanya diberikan untuk ibadah umrah itu sendiri, tetapi juga untuk ibadah haji yang akan dilaksanakan setelahnya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis Rasulullah SAW, di antaranya:

Barangsiapa yang melaksanakan umrah pada bulan Ramadan, maka pahalanya seperti pahala haji atau bahkan lebih besar.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Barangsiapa yang melaksanakan haji dan umrah secara berurutan, maka ia akan terbebas dari kemiskinan dan dosa-dosa kecil.” (HR. Tirmidzi)

Pahala tambahan ini menjadi salah satu motivasi utama bagi umat Islam untuk melaksanakan umrah sebelum haji. Dengan melaksanakan umrah, jemaah berharap dapat meningkatkan kualitas ibadah hajinya dan memperoleh pahala yang lebih besar.

Dalam praktiknya, pahala tambahan yang diperoleh dari umrah sebelum haji dapat dirasakan dalam berbagai bentuk. Jemaah akan merasa lebih ringan dan bersemangat dalam melaksanakan ibadah haji. Selain itu, jemaah juga akan lebih mudah berkonsentrasi dan fokus pada ibadah haji, sehingga pahala yang diperoleh pun menjadi lebih besar.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa umrah sebelum haji merupakan salah satu cara untuk memperoleh pahala tambahan. Pahala tambahan ini menjadi motivasi bagi jemaah untuk melaksanakan umrah, sekaligus meningkatkan kualitas ibadah haji yang akan dilaksanakan.

Pemenuhan sunnah Rasul

Salah satu alasan mengapa umrah sebelum haji disebut sebagai sunnah muakkadah adalah karena hal tersebut merupakan pemenuhan sunnah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW sendiri pernah melaksanakan umrah sebelum haji pada tahun ke-6 Hijriah, yang dikenal dengan sebutan “Umrah Hudaibiyah”. Pada kesempatan tersebut, Rasulullah SAW dan rombongannya berniat untuk melaksanakan ibadah haji, namun dihalangi oleh kaum Quraisy. Setelah melalui negosiasi, akhirnya disepakati bahwa Rasulullah SAW dan rombongannya boleh melaksanakan umrah terlebih dahulu, dan pada tahun berikutnya baru melaksanakan ibadah haji.

Peristiwa Umrah Hudaibiyah menunjukkan bahwa Rasulullah SAW menjadikan umrah sebagai persiapan sebelum melaksanakan ibadah haji. Hal ini menunjukkan bahwa umrah memiliki peran penting dalam menyempurnakan ibadah haji. Dengan melaksanakan umrah sebelum haji, jemaah diharapkan dapat lebih memahami tata cara pelaksanaan ibadah haji, sehingga dapat dilaksanakan dengan lebih baik dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Selain itu, umrah juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan jemaah. Dengan mengunjungi tempat-tempat suci di Mekah dan Madinah, jemaah akan lebih dekat dengan Allah SWT dan lebih memahami sejarah dan ajaran Islam. Hal ini akan berdampak positif pada pelaksanaan ibadah haji, karena jemaah akan lebih khusyuk dan fokus dalam beribadah.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemenuhan sunnah Rasul merupakan salah satu alasan penting mengapa umrah sebelum haji disebut sebagai sunnah muakkadah. Dengan melaksanakan umrah sebelum haji, jemaah dapat mempersiapkan diri secara fisik, mental, dan spiritual untuk melaksanakan ibadah haji dengan lebih baik. Selain itu, umrah juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan jemaah, sehingga dapat melaksanakan ibadah haji dengan lebih khusyuk dan mabrur.

Syarat Haji Mabrur

Pelaksanaan umrah sebelum haji merupakan salah satu syarat haji mabrur, yaitu haji yang diterima dan diridhai oleh Allah SWT. Syarat haji mabrur meliputi berbagai aspek, baik yang berkaitan dengan persiapan, pelaksanaan, maupun pasca pelaksanaan haji.

  • Ikhlas

    Haji harus dilaksanakan dengan niat yang ikhlas karena Allah SWT, bukan untuk mencari pujian atau pengakuan dari manusia.

  • Sesuai Syariat

    Haji harus dilaksanakan sesuai dengan tuntunan syariat Islam, baik dalam hal rukun, wajib, maupun sunnahnya.

  • Fisik dan Mental yang Sehat

    Jemaah haji harus memiliki kondisi fisik dan mental yang sehat untuk dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik.

  • Bebas Utang

    Jemaah haji tidak boleh memiliki utang yang belum dilunasi, kecuali utang yang terkait dengan biaya haji.

Pemenuhan syarat haji mabrur, termasuk di dalamnya pelaksanaan umrah sebelum haji, sangat penting untuk memastikan bahwa ibadah haji yang dilaksanakan dapat diterima dan diridhai oleh Allah SWT. Dengan melaksanakan haji secara mabrur, jemaah diharapkan dapat memperoleh pahala yang besar dan kembali ke tanah air dengan membawa haji yang mabrur.

Tata cara umrah

Tata cara umrah merupakan rangkaian ibadah yang harus dilaksanakan oleh jemaah umrah sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Tata cara umrah dimulai dengan niat ihram, yaitu niat untuk memasuki ibadah umrah, yang diucapkan di miqat, yaitu batas wilayah yang telah ditentukan. Setelah berihram, jemaah akan melaksanakan tawaf qudum, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Setelah tawaf, jemaah akan melaksanakan sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Setelah sa’i, jemaah akan melakukan tahallul, yaitu memotong sebagian rambut atau mencukur rambut kepala, sebagai tanda keluar dari ihram.

Tata cara umrah memiliki kaitan yang erat dengan istilah “umrah dulu baru haji disebut”. Hal ini karena umrah merupakan salah satu syarat wajib haji. Jemaah yang ingin melaksanakan ibadah haji harus terlebih dahulu melaksanakan ibadah umrah. Tata cara umrah menjadi bagian penting dari persiapan haji, baik secara fisik, mental, maupun spiritual. Dengan melaksanakan umrah terlebih dahulu, jemaah akan terbiasa dengan lingkungan dan tata cara pelaksanaan ibadah haji.

Dalam praktiknya, tata cara umrah menjadi panduan bagi jemaah dalam melaksanakan ibadah umrah dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat. Tata cara umrah membantu jemaah untuk memahami rukun dan wajib umrah, serta menghindari kesalahan atau kekeliruan dalam pelaksanaannya. Dengan memahami dan melaksanakan tata cara umrah dengan baik, jemaah diharapkan dapat memperoleh haji yang mabrur, yaitu haji yang diterima dan diridhai oleh Allah SWT.

Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan umrah sebelum haji merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan. Hal ini karena waktu pelaksanaan umrah akan berpengaruh pada persiapan dan pelaksanaan ibadah haji itu sendiri.

  • Waktu yang disunnahkan

    Waktu yang disunnahkan untuk melaksanakan umrah sebelum haji adalah pada bulan-bulan haji, yaitu bulan Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah. Pelaksanaan umrah pada bulan-bulan tersebut akan memberikan pahala yang lebih besar bagi jemaah.

  • Waktu yang tidak disunnahkan

    Waktu yang tidak disunnahkan untuk melaksanakan umrah sebelum haji adalah pada bulan-bulan di luar bulan haji. Pelaksanaan umrah pada bulan-bulan tersebut tidak akan memberikan pahala yang lebih besar, bahkan dapat mengurangi pahala haji itu sendiri.

  • Waktu yang dilarang

    Waktu yang dilarang untuk melaksanakan umrah sebelum haji adalah pada saat haji akbar, yaitu pada tanggal 8-13 Zulhijah. Pelaksanaan umrah pada waktu tersebut akan membatalkan ibadah haji yang akan dilaksanakan.

  • Waktu yang diperbolehkan

    Selain waktu-waktu yang disebutkan di atas, umrah sebelum haji diperbolehkan untuk dilaksanakan pada waktu-waktu lainnya. Namun, jemaah harus memperhatikan waktu pelaksanaan haji yang akan dilaksanakan, agar tidak berbenturan dengan waktu pelaksanaan umrah.

Dengan memahami waktu pelaksanaan umrah sebelum haji, jemaah dapat mempersiapkan diri dengan baik dan melaksanakan umrah pada waktu yang tepat. Hal ini akan memberikan pahala yang lebih besar dan memperlancar pelaksanaan ibadah haji itu sendiri.

Perbedaan Pendapat Ulama

Dalam konteks “umrah dulu baru haji disebut”, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum melaksanakan umrah sebelum haji. Perbedaan pendapat ini memiliki beberapa aspek dan implikasi yang perlu dipahami.

  • Hukum Umrah Sebelum Haji

    Sebagian ulama berpendapat bahwa umrah sebelum haji hukumnya sunnah muakkadah (sangat dianjurkan), sementara sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa hukumnya wajib.

  • Dasar Hukum

    Perbedaan pendapat ini didasarkan pada perbedaan interpretasi terhadap dalil-dalil syariat, baik dari Al-Qur’an maupun hadis Nabi Muhammad SAW.

  • Implikasi Praktis

    Perbedaan pendapat ini memiliki implikasi praktis terhadap pelaksanaan ibadah haji. Bagi ulama yang berpendapat wajib, maka umrah sebelum haji menjadi syarat sah haji. Sementara bagi ulama yang berpendapat sunnah, maka umrah sebelum haji menjadi ibadah yang sangat dianjurkan, namun tidak menjadi syarat sah haji.

  • Rekomendasi

    Meskipun terdapat perbedaan pendapat, namun mayoritas ulama menganjurkan untuk melaksanakan umrah sebelum haji, meskipun hukumnya tidak wajib. Hal ini karena umrah sebelum haji memiliki banyak manfaat dan keutamaan, seperti melatih fisik dan mental untuk menghadapi ibadah haji, serta memperoleh pahala tambahan.

Dengan memahami perbedaan pendapat ulama mengenai hukum umrah sebelum haji beserta dasar hukum dan implikasinya, diharapkan jemaah haji dapat mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan pemahaman dan keyakinannya.

Hikmah pensyariatan

Hikmah pensyariatan umrah sebelum haji merupakan alasan atau tujuan yang mendasari disyariatkannya ibadah umrah sebelum haji. Hikmah pensyariatan ini memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami untuk mengoptimalkan pelaksanaan ibadah haji dan memperoleh manfaat maksimal dari umrah.

  • Pelatihan fisik dan mental

    Umrah sebelum haji berfungsi sebagai latihan fisik dan mental dalam mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah haji yang lebih berat. Jemaah akan terbiasa dengan kondisi cuaca, kepadatan, dan aktivitas ibadah yang padat, sehingga dapat lebih siap menghadapi tantangan haji.

  • Pembelajaran tata cara

    Umrah juga menjadi sarana untuk mempelajari tata cara pelaksanaan ibadah haji. Jemaah akan terbiasa dengan berbagai rukun dan wajib haji, serta dapat berkonsultasi dengan pembimbing atau ulama untuk memastikan pelaksanaan ibadahnya sesuai dengan tuntunan syariat.

  • Peningkatan keimanan

    Dengan mengunjungi tempat-tempat suci di Mekah dan Madinah, jemaah dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan mereka. Pengalaman umrah akan memperkuat hubungan jemaah dengan Allah SWT dan memperdalam pemahaman mereka tentang ajaran Islam.

  • Perolehan pahala tambahan

    Melaksanakan umrah sebelum haji akan memberikan pahala tambahan bagi jemaah. Pahala ini tidak hanya untuk ibadah umrah itu sendiri, tetapi juga untuk ibadah haji yang akan dilaksanakan setelahnya. Dengan demikian, umrah menjadi ibadah yang sangat dianjurkan karena memiliki nilai pahala yang besar.

Memahami hikmah pensyariatan umrah sebelum haji akan memotivasi jemaah untuk melaksanakan umrah dengan sebaik-baiknya. Hikmah-hikmah ini menjadi pedoman dalam mempersiapkan diri secara optimal untuk memperoleh pengalaman haji yang mabrur dan berkesan.

Pertanyaan Seputar “Umrah Dulu Baru Haji Disebut”

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait dengan praktik “umrah dulu baru haji disebut”:

Pertanyaan 1: Mengapa umrah harus dilaksanakan sebelum haji?

Jawaban: Umrah sebelum haji merupakan sunnah muakkadah yang memiliki banyak manfaat, di antaranya sebagai persiapan fisik dan mental, pembelajaran tata cara haji, peningkatan keimanan, dan perolehan pahala tambahan.

Pertanyaan 2: Apakah umrah sebelum haji wajib hukumnya?

Jawaban: Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum umrah sebelum haji. Sebagian ulama berpendapat wajib, sementara sebagian lainnya berpendapat sunnah muakkadah. Namun, mayoritas ulama menganjurkan untuk melaksanakan umrah sebelum haji.

Pertanyaan 3: Bagaimana tata cara pelaksanaan umrah sebelum haji?

Jawaban: Tata cara umrah sama dengan tata cara umrah pada umumnya, yaitu niat ihram, tawaf qudum, sa’i, dan tahallul.

Pertanyaan 4: Kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan umrah sebelum haji?

Jawaban: Waktu yang disunnahkan untuk melaksanakan umrah sebelum haji adalah pada bulan-bulan haji, yaitu Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah.

Pertanyaan 5: Apa hikmah pensyariatan umrah sebelum haji?

Jawaban: Hikmah pensyariatan umrah sebelum haji adalah untuk melatih fisik dan mental, mempelajari tata cara haji, meningkatkan keimanan, dan memperoleh pahala tambahan.

Pertanyaan 6: Apakah ada perbedaan pendapat ulama mengenai hukum umrah sebelum haji?

Jawaban: Ya, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum umrah sebelum haji, yaitu antara wajib dan sunnah muakkadah.

Demikian beberapa pertanyaan umum dan jawaban terkait dengan praktik “umrah dulu baru haji disebut”. Memahami aspek-aspek penting dari praktik ini akan membantu jemaah haji dalam mempersiapkan dan melaksanakan ibadah haji dengan lebih baik.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang pentingnya memilih travel haji yang terpercaya untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan ibadah haji.

Tips Melaksanakan Umrah Sebelum Haji

Untuk memaksimalkan manfaat dan mempersiapkan diri dengan baik dalam melaksanakan ibadah haji, berikut adalah beberapa tips penting terkait dengan praktik “umrah dulu baru haji disebut”:

Tip 1: Persiapan Fisik dan Mental
Latih fisik dan mental dengan memperbanyak aktivitas fisik secara bertahap, seperti jalan kaki atau jogging. Persiapkan diri secara mental dengan mempelajari seluk-beluk ibadah haji dan umrah, serta niatkan ibadah karena Allah SWT.

Tip 2: Pilih Waktu yang Tepat
Waktu yang disunnahkan untuk melaksanakan umrah sebelum haji adalah pada bulan-bulan haji, yaitu Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah. Hindari melaksanakan umrah pada saat haji akbar (tanggal 8-13 Zulhijah) karena dapat membatalkan ibadah haji.

Tip 3: Pilih Travel Haji yang Terpercaya
Pilih travel haji yang memiliki reputasi baik, berpengalaman, dan memiliki izin resmi dari pemerintah. Pastikan travel haji tersebut menyediakan fasilitas dan pelayanan yang memadai untuk kenyamanan dan kelancaran ibadah.

Tip 4: Niat yang Benar
Niatkan ibadah umrah dan haji semata-mata karena Allah SWT. Hindari niat yang bersifat riya atau mencari pengakuan dari manusia.

Tip 5: Ikuti Tata Cara dengan Benar
Pelajari dan ikuti tata cara umrah dan haji sesuai dengan tuntunan syariat. Jangan ragu untuk bertanya atau berkonsultasi dengan pembimbing atau ulama jika ada yang kurang dipahami.

Tip 6: Perhatikan Kesehatan
Jaga kesehatan dengan istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi, dan minum air putih yang banyak. Bawalah obat-obatan pribadi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan.

Tip 7: Jaga Kekompakan Kelompok
Jika berangkat dalam kelompok, jaga kekompakan dan saling membantu. Tetap berkumpul dan jangan berpencar untuk menghindari terpisah atau tersesat.

Tip 8: Manfaatkan Waktu dengan Baik
Manfaatkan waktu selama umrah dan haji untuk beribadah, berdoa, dan meningkatkan keimanan. Kurangi aktivitas yang tidak perlu dan fokus pada tujuan utama ibadah.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan jemaah haji dapat mempersiapkan diri secara optimal dan melaksanakan ibadah umrah sebelum haji dengan baik. Persiapan yang matang akan berdampak positif pada kelancaran dan kekhusyukan ibadah haji yang merupakan rukun Islam kelima.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang pentingnya memilih travel haji yang terpercaya untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan ibadah haji.

Kesimpulan

Pelaksanaan umrah sebelum haji, yang dikenal dengan istilah “umrah dulu baru haji disebut”, merupakan sunnah muakkadah yang memiliki banyak manfaat dan hikmah. Bagi jemaah haji, umrah sebelum haji berfungsi sebagai persiapan fisik dan mental, pembelajaran tata cara haji, peningkatan keimanan, dan perolehan pahala tambahan.

Beberapa poin penting dalam praktik “umrah dulu baru haji disebut” antara lain:

  • Hukum umrah sebelum haji yang menjadi perdebatan di kalangan ulama, antara wajib dan sunnah muakkadah.
  • Hikmah pensyariatan umrah sebelum haji yang mencakup pelatihan fisik dan mental, peningkatan keimanan, dan perolehan pahala tambahan.
  • Tips dalam melaksanakan umrah sebelum haji, seperti persiapan fisik dan mental, pemilihan waktu yang tepat, dan mengikuti tata cara dengan benar.

Memahami dan melaksanakan umrah sebelum haji sesuai dengan tuntunan syariat akan memberikan dampak positif pada kelancaran dan kekhusyukan ibadah haji. Bagi umat Islam, ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang memiliki kedudukan penting dalam ajaran agama Islam.



Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Tags

Cek di Google News

Artikel Terbaru