Cara Umrah Dulu, Baru Haji: Panduan Umrah Tamattu'

lisa


Cara Umrah Dulu, Baru Haji: Panduan Umrah Tamattu'

Umrah dahulu kemudian haji disebut dengan istilah haji tamattu’. Ibadah ini dilakukan dengan mengerjakan umrah terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan ibadah haji pada tahun yang sama. Contohnya, seorang muslim melaksanakan umrah pada bulan Rajab, kemudian pada bulan Zulhijjah tahun yang sama ia melanjutkan dengan ibadah haji.

Haji tamattu’ memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah diperbolehkannya memakai pakaian ihram hanya sekali untuk dua ibadah, yaitu umrah dan haji. Selain itu, jamaah haji tamattu’ juga diperbolehkan untuk tahallul atau keluar dari ihram setelah selesai melaksanakan umrah, sehingga dapat melakukan aktivitas seperti biasa sebelum kembali berihram untuk haji.

Haji tamattu’ memiliki sejarah panjang dalam perkembangan ibadah haji. Pada zaman Rasulullah SAW, beliau menganjurkan umrah dahulu sebelum haji bagi para jamaah yang datang dari jarak jauh. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi jamaah untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental sebelum melaksanakan ibadah haji.

umrah dahulu kemudian haji disebut

Haji tamattu’ merupakan salah satu jenis ibadah haji yang memiliki beberapa aspek penting. Aspek-aspek ini perlu dipahami agar pelaksanaan ibadah haji tamattu’ dapat dilakukan dengan benar dan sesuai syariat.

  • Jenis ibadah
  • Urutan pelaksanaan
  • Syarat dan ketentuan
  • Rukun dan wajib
  • Sunnah dan larangan
  • Keutamaan
  • Tata cara
  • Dam dan fidyah
  • Sejarah

Memahami aspek-aspek penting haji tamattu’ akan membantu jamaah dalam mempersiapkan diri dengan baik, melaksanakan ibadah dengan benar, dan memperoleh haji yang mabrur. Aspek-aspek ini saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan dalam pelaksanaan ibadah haji tamattu’.

Jenis ibadah

Jenis ibadah haji tamattu’ merupakan aspek penting yang membedakannya dengan jenis ibadah haji lainnya. Dalam haji tamattu’, terdapat dua jenis ibadah yang dilakukan secara berurutan, yaitu umrah dan haji. Umrah dilakukan terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan ibadah haji pada tahun yang sama.

Jenis ibadah ini memiliki pengaruh besar terhadap pelaksanaan haji tamattu’. Sebab, jenis ibadah yang dilakukan akan menentukan tata cara, rukun, dan wajib haji tamattu’. Misalnya, karena umrah dilakukan terlebih dahulu, maka jamaah haji tamattu’ diperbolehkan untuk tahallul atau keluar dari ihram setelah selesai melaksanakan umrah. Hal ini tidak diperbolehkan dalam jenis ibadah haji lainnya, seperti haji ifrad atau haji qiran.

Memahami jenis ibadah haji tamattu’ sangat penting bagi jamaah. Hal ini akan membantu jamaah dalam mempersiapkan diri dengan baik, melaksanakan ibadah dengan benar, dan memperoleh haji yang mabrur. Dengan memahami jenis ibadah haji tamattu’, jamaah dapat menghindari kesalahan atau kesalahpahaman dalam pelaksanaan ibadahnya.

Urutan pelaksanaan

Urutan pelaksanaan merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah haji tamattu’. Hal ini dikarenakan urutan pelaksanaan akan menentukan sah atau tidaknya ibadah haji yang dilakukan. Urutan pelaksanaan haji tamattu’ secara umum adalah sebagai berikut:

  • Mihqat

    Jamaah haji tamattu’ memulai ihram untuk umrah di miqat yang telah ditentukan. Miqat adalah batas wilayah di mana jamaah haji wajib mengenakan ihram.

  • Tawaf umrah

    Setelah sampai di Mekah, jamaah haji tamattu’ melakukan tawaf umrah, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.

  • Sa’i umrah

    Setelah tawaf umrah, jamaah haji tamattu’ melakukan sa’i umrah, yaitu berjalan atau berlari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali.

  • Tahallul umrah

    Setelah selesai melakukan sa’i umrah, jamaah haji tamattu’ dapat melakukan tahallul atau keluar dari ihram. Dengan tahallul, jamaah haji tamattu’ diperbolehkan untuk memakai pakaian biasa dan melakukan aktivitas seperti biasa.

  • Ihram haji

    Pada tanggal 8 Zulhijjah, jamaah haji tamattu’ kembali mengenakan ihram untuk ibadah haji.

  • Wukuf di Arafah

    Pada tanggal 9 Zulhijjah, jamaah haji tamattu’ melaksanakan wukuf di Arafah. Wukuf adalah rukun haji yang wajib dilakukan.

  • Mabit di Muzdalifah

    Setelah wukuf di Arafah, jamaah haji tamattu’ melanjutkan perjalanan ke Muzdalifah untuk melaksanakan mabit atau bermalam.

  • Melempar jumrah

    Pada tanggal 10 Zulhijjah, jamaah haji tamattu’ melempar jumrah Aqabah, Ula, dan Wusta.

  • Tawaf ifadah

    Setelah melempar jumrah, jamaah haji tamattu’ kembali ke Mekah untuk melakukan tawaf ifadah, yaitu tawaf yang wajib dilakukan setelah wukuf di Arafah.

  • Sa’i haji

    Setelah tawaf ifadah, jamaah haji tamattu’ melakukan sa’i haji, yaitu berjalan atau berlari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali.

  • Tahallul haji

    Setelah selesai melakukan sa’i haji, jamaah haji tamattu’ dapat melakukan tahallul atau keluar dari ihram. Dengan tahallul, jamaah haji tamattu’ telah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji.

Demikianlah urutan pelaksanaan haji tamattu’ secara umum. Perlu diingat bahwa urutan pelaksanaan ini tidak boleh diubah atau diacak, karena dapat menyebabkan ibadah haji menjadi tidak sah.

Syarat dan ketentuan

Syarat dan ketentuan merupakan aspek penting dalam ibadah haji tamattu’. Hal ini dikarenakan syarat dan ketentuan akan menentukan sah atau tidaknya ibadah haji yang dilakukan. Syarat dan ketentuan haji tamattu’ secara umum meliputi:

  • Islam

    Syarat pertama untuk dapat melaksanakan haji tamattu’ adalah beragama Islam. Haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang mampu.

  • Baligh

    Syarat kedua adalah baligh atau sudah dewasa. Hal ini dikarenakan haji merupakan ibadah yang membutuhkan pemahaman dan kesiapan mental yang matang.

  • Berakal

    Syarat ketiga adalah berakal. Hal ini dikarenakan haji memerlukan pemahaman tentang tata cara dan rukun haji yang kompleks.

  • Mampu

    Syarat keempat adalah mampu. Kemampuan yang dimaksud meliputi kemampuan fisik, finansial, dan keamanan.

Selain syarat-syarat di atas, terdapat juga beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan haji tamattu’. Ketentuan tersebut antara lain:

  • Haji tamattu’ harus dilakukan pada tahun yang sama.
  • Jamaah haji tamattu’ diperbolehkan untuk tahallul atau keluar dari ihram setelah selesai melaksanakan umrah.
  • Jamaah haji tamattu’ wajib membayar dam atau denda jika melanggar ketentuan haji tamattu’.

Dengan memahami syarat dan ketentuan haji tamattu’, jamaah haji dapat mempersiapkan diri dengan baik dan melaksanakan ibadah dengan benar. Hal ini akan membantu jamaah haji dalam memperoleh haji yang mabrur.

Rukun dan wajib

Rukun dan wajib merupakan dua komponen penting dalam ibadah haji tamattu’. Rukun haji adalah segala sesuatu yang menjadi dasar atau pokok dalam ibadah haji, sehingga jika ditinggalkan atau tidak dikerjakan maka haji tidak sah. Sementara itu, wajib haji adalah segala sesuatu yang disunnahkan dalam ibadah haji, namun jika ditinggalkan tidak membatalkan haji.

Hubungan antara rukun dan wajib haji tamattu’ sangat erat. Rukun haji merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi agar haji tamattu’ sah, sedangkan wajib haji merupakan pelengkap yang menyempurnakan haji tamattu’. Misalnya, rukun haji tamattu’ meliputi ihram, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, melempar jumrah, tawaf ifadah, dan sa’i haji. Sementara itu, wajib haji tamattu’ meliputi mandi ihram, memakai wangi-wangian, melakukan ziarah ke makam Rasulullah SAW, dan melakukan thawaf sunnah.

Memahami rukun dan wajib haji tamattu’ sangat penting bagi jamaah haji. Hal ini dikarenakan dengan memahami rukun dan wajib haji tamattu’, jamaah haji dapat mempersiapkan diri dengan baik dan melaksanakan ibadah dengan benar. Dengan demikian, jamaah haji dapat memperoleh haji yang mabrur dan mendapatkan pahala yang berlimpah.

Sebagai contoh, salah satu rukun haji tamattu’ adalah wukuf di Arafah. Wukuf di Arafah merupakan puncak dari ibadah haji, di mana jamaah haji berkumpul di Padang Arafah untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Jika jamaah haji tidak melaksanakan wukuf di Arafah, maka hajinya tidak sah. Sementara itu, salah satu wajib haji tamattu’ adalah memakai wangi-wangian. Memakai wangi-wangian merupakan sunnah yang dianjurkan dalam ibadah haji, namun jika ditinggalkan tidak membatalkan haji.

Dengan memahami rukun dan wajib haji tamattu’, jamaah haji dapat melaksanakan ibadah dengan benar dan memperoleh haji yang mabrur. Haji yang mabrur merupakan haji yang diterima oleh Allah SWT dan memberikan pahala yang berlimpah kepada jamaah haji.

Sunnah dan larangan

Sunnah dan larangan merupakan aspek penting dalam ibadah haji tamattu’. Sunnah haji adalah segala sesuatu yang dianjurkan dalam ibadah haji, namun jika ditinggalkan tidak membatalkan haji. Sementara itu, larangan haji adalah segala sesuatu yang dilarang dalam ibadah haji, jika dilakukan dapat membatalkan haji.

  • Sunnah ihram

    Sunnah ihram antara lain mandi, memakai wangi-wangian, dan memakai pakaian ihram yang berwarna putih dan tidak berjahit.

  • Larangan ihram

    Larangan ihram antara lain memakai pakaian yang berjahit, menutup kepala, dan memakai sepatu yang menutup mata kaki.

  • Sunnah tawaf

    Sunnah tawaf antara lain membaca talbiyah, berlari-lari kecil di antara bukit Safa dan Marwah, dan menyentuh Hajar Aswad.

  • Larangan tawaf

    Larangan tawaf antara lain mendorong atau menyakiti orang lain, dan berbicara kotor atau bercanda.

Memahami sunnah dan larangan haji tamattu’ sangat penting bagi jamaah haji. Hal ini dikarenakan dengan memahami sunnah dan larangan haji tamattu’, jamaah haji dapat melaksanakan ibadah dengan benar dan memperoleh haji yang mabrur. Dengan demikian, jamaah haji dapat memperoleh pahala yang berlimpah dan mendapatkan haji yang diterima oleh Allah SWT.

Keutamaan

Keutamaan merupakan salah satu aspek penting dalam haji tamattu’. Keutamaan haji tamattu’ adalah kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh ibadah haji tamattu’ dibandingkan dengan jenis ibadah haji lainnya. Keutamaan-keutamaan tersebut antara lain:

  • Lebih sesuai dengan sunnah

    Haji tamattu’ merupakan jenis ibadah haji yang paling sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Hal ini dikarenakan Rasulullah SAW menganjurkan umrah terlebih dahulu sebelum haji bagi para jamaah yang datang dari jarak jauh.

  • Lebih praktis

    Haji tamattu’ lebih praktis dibandingkan dengan jenis ibadah haji lainnya. Hal ini dikarenakan jamaah haji tamattu’ hanya perlu memakai pakaian ihram sekali untuk dua ibadah, yaitu umrah dan haji.

  • Lebih leluasa

    Jamaah haji tamattu’ lebih leluasa dalam beribadah. Hal ini dikarenakan jamaah haji tamattu’ diperbolehkan untuk tahallul atau keluar dari ihram setelah selesai melaksanakan umrah. Dengan demikian, jamaah haji tamattu’ dapat melakukan aktivitas seperti biasa sebelum kembali berihram untuk haji.

  • Lebih banyak pahala

    Haji tamattu’ berpotensi memberikan pahala yang lebih banyak dibandingkan dengan jenis ibadah haji lainnya. Hal ini dikarenakan jamaah haji tamattu’ melaksanakan dua ibadah sekaligus, yaitu umrah dan haji.

Dengan memahami keutamaan haji tamattu’, jamaah haji dapat memilih jenis ibadah haji yang paling sesuai dengan kondisi dan kemampuannya. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan bagi seluruh jamaah haji dalam melaksanakan ibadah haji tamattu’ dengan mabrur.

Tata cara

Tata cara merupakan aspek penting dalam ibadah haji tamattu’. Tata cara haji tamattu’ adalah segala sesuatu yang harus dilakukan dan dikerjakan dalam ibadah haji tamattu’. Tata cara haji tamattu’ meliputi beberapa aspek, di antaranya:

  • Ihram

    Ihram adalah niat untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah. Ihram dimulai dengan memakai pakaian ihram, yaitu pakaian berwarna putih yang tidak berjahit. Ihram juga meliputi beberapa larangan, seperti memakai wangi-wangian, menutup kepala, dan memakai sepatu yang menutup mata kaki.

  • Tawaf

    Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Tawaf merupakan salah satu rukun haji dan umrah. Tawaf dilakukan dengan cara berjalan atau berlari-lari kecil di antara bukit Safa dan Marwah.

  • Sa’i

    Sa’i adalah berjalan atau berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i merupakan salah satu rukun haji dan umrah. Sa’i dilakukan setelah tawaf.

  • Wukuf di Arafah

    Wukuf di Arafah adalah puncak dari ibadah haji. Wukuf di Arafah dilakukan pada tanggal 9 Zulhijjah. Jamaah haji berkumpul di Padang Arafah untuk berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Dengan memahami tata cara haji tamattu’, jamaah haji dapat melaksanakan ibadah dengan benar dan memperoleh haji yang mabrur. Haji yang mabrur merupakan haji yang diterima oleh Allah SWT dan memberikan pahala yang berlimpah kepada jamaah haji.

Dam dan fidyah

Dalam ibadah haji tamattu’, terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan jamaah haji untuk membayar dam atau fidyah. Dam adalah denda yang wajib dibayar karena melakukan pelanggaran tertentu dalam ibadah haji, sementara fidyah adalah denda yang wajib dibayar karena tidak mampu melaksanakan suatu ibadah tertentu.

Salah satu kondisi yang mengharuskan jamaah haji tamattu’ untuk membayar dam adalah jika ia melakukan tahallul atau keluar dari ihram sebelum menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji. Tahallul sebelum waktunya ini disebut dengan istilah “tahallul awal”. Dam yang harus dibayar berupa menyembelih hewan ternak, seperti kambing atau sapi. Jumlah hewan ternak yang disembelih tergantung pada jenis pelanggaran yang dilakukan.

Selain dam, jamaah haji tamattu’ juga dapat dikenakan fidyah jika ia tidak mampu melaksanakan suatu ibadah tertentu, seperti tawaf, sa’i, atau wukuf di Arafah. Fidyah yang harus dibayar berupa memberi makan kepada fakir miskin. Jumlah makanan yang diberikan tergantung pada jenis ibadah yang tidak dapat dilaksanakan.

Dam dan fidyah merupakan komponen penting dalam ibadah haji tamattu’. Pembayaran dam dan fidyah bertujuan untuk mengganti atau menebus pelanggaran atau ketidakmampuan dalam melaksanakan ibadah haji. Dengan demikian, jamaah haji dapat tetap memperoleh haji yang mabrur meskipun melakukan pelanggaran atau tidak mampu melaksanakan suatu ibadah tertentu.

Sejarah

Sejarah merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah haji tamattu’. Sejarah haji tamattu’ dapat ditelusuri sejak zaman Rasulullah SAW. Pada saat itu, Rasulullah SAW menganjurkan umrah dahulu sebelum haji bagi para jamaah yang datang dari jarak jauh. Hal ini dikarenakan umrah dapat menjadi persiapan fisik dan mental bagi jamaah haji sebelum melaksanakan ibadah haji.

  • Asal-usul

    Haji tamattu’ berasal dari zaman jahiliyah. Pada masa itu, masyarakat Arab melakukan ibadah haji dengan cara umrah terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan ibadah haji pada tahun yang sama.

  • Pengaruh Rasulullah SAW

    Rasulullah SAW menganjurkan umrah dahulu sebelum haji bagi para jamaah yang datang dari jarak jauh. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi jamaah haji untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental sebelum melaksanakan ibadah haji.

  • Perkembangan sepanjang sejarah

    Haji tamattu’ terus berkembang sepanjang sejarah. Pada masa , haji tamattu’ menjadi jenis ibadah haji yang paling populer. Hal ini dikarenakan haji tamattu’ lebih praktis dan efisien dibandingkan dengan jenis ibadah haji lainnya.

  • Perkembangan di Indonesia

    Di Indonesia, haji tamattu’ mulai populer pada abad ke-19. Hal ini seiring dengan meningkatnya jumlah jamaah haji Indonesia yang berangkat ke Tanah Suci.

Demikianlah sekilas sejarah haji tamattu’. Sejarah ini menunjukkan bahwa haji tamattu’ merupakan ibadah yang telah dilakukan sejak zaman dahulu. Ibadah ini memiliki keutamaan dan manfaat yang banyak, sehingga sampai saat ini masih banyak dikerjakan oleh umat Islam di seluruh dunia.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) tentang Haji Tamattu’

FAQ ini memberikan jawaban atas pertanyaan umum dan penting tentang haji tamattu’, jenis ibadah haji yang melibatkan umrah terlebih dahulu sebelum haji pada tahun yang sama.

Pertanyaan 1: Apa itu haji tamattu’?

Haji tamattu’ adalah jenis ibadah haji yang dilakukan dengan umrah terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan ibadah haji pada tahun yang sama.

Pertanyaan 2: Apa perbedaan haji tamattu’ dengan haji ifrad dan haji qiran?

Haji tamattu’ berbeda dengan haji ifrad dan haji qiran dalam hal urutan pelaksanaan umrah dan haji. Pada haji tamattu’, umrah dilakukan terlebih dahulu, sedangkan pada haji ifrad dan haji qiran, umrah dilakukan setelah haji.

Pertanyaan 3: Apa saja syarat haji tamattu’?

Syarat haji tamattu’ meliputi Islam, baligh, berakal, dan mampu.

Pertanyaan 4: Apa saja rukun haji tamattu’?

Rukun haji tamattu’ meliputi ihram, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, melempar jumrah, tawaf ifadah, dan sa’i haji.

Pertanyaan 5: Apa saja sunnah haji tamattu’?

Sunnah haji tamattu’ meliputi mandi ihram, memakai wangi-wangian, melakukan ziarah ke makam Rasulullah SAW, dan melakukan tawaf sunnah.

Pertanyaan 6: Apa saja larangan haji tamattu’?

Larangan haji tamattu’ meliputi memakai pakaian yang berjahit, menutup kepala, dan memakai sepatu yang menutup mata kaki.

Demikianlah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya tentang haji tamattu’. Semoga FAQ ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi jamaah haji yang ingin melaksanakan ibadah haji tamattu’.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang persiapan ibadah haji tamattu’. Persiapan yang matang sangat penting untuk memastikan kelancaran dan kesempurnaan ibadah haji.

Tips Persiapan Ibadah Haji Tamattu’

Persiapan yang matang sangat penting untuk memastikan kelancaran dan kesempurnaan ibadah haji tamattu’. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu jamaah haji dalam mempersiapkan diri:

Tip 1: Persiapan Fisik dan Mental
Persiapkan diri secara fisik dan mental dengan menjaga kesehatan, berolahraga secara teratur, dan mempelajari tata cara ibadah haji.Tip 2: Persiapan Finansial
Pastikan memiliki dana yang cukup untuk menutupi biaya perjalanan, akomodasi, dan kebutuhan lainnya selama ibadah haji.Tip 3: Persiapan Spiritual
Tingkatkan keimanan dan ketakwaan dengan memperbanyak ibadah, membaca Al-Qur’an, dan berdoa.Tip 4: Persiapan Pengetahuan
Pelajari dan pahami tata cara ibadah haji tamattu’, mulai dari ihram hingga tahallul.Tip 5: Persiapan Logistik
Siapkan dokumen perjalanan, pakaian ihram, peralatan mandi, dan obat-obatan yang diperlukan.Tip 6: Persiapan Kelengkapan Ibadah
Siapkan tasbih, mukena, Al-Qur’an saku, dan perlengkapan ibadah lainnya.Tip 7: Persiapan Rencana Perjalanan
Buat rencana perjalanan yang jelas, termasuk jadwal penerbangan, akomodasi, dan transportasi selama di Tanah Suci.Tip 8: Persiapan Pembimbing Ibadah
Jika memungkinkan, bergabunglah dengan kelompok bimbingan ibadah haji untuk mendapatkan bimbingan dan pendampingan selama di Tanah Suci.

Dengan mempersiapkan diri dengan baik, jamaah haji dapat menjalankan ibadah haji tamattu’ dengan lancar dan khusyuk. Tips-tips di atas dapat membantu jamaah haji dalam mempersiapkan diri, baik dari segi fisik, finansial, spiritual, pengetahuan, logistik, kelengkapan ibadah, rencana perjalanan, hingga pembimbing ibadah.

Persiapan yang matang akan meningkatkan kualitas ibadah haji dan membawa jamaah haji pada haji yang mabrur, yang diterima dan diridhai oleh Allah SWT.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang pelaksanaan ibadah haji tamattu’. Memahami dan melaksanakan tata cara ibadah haji tamattu’ dengan benar sangat penting untuk memperoleh haji yang mabrur.

Kesimpulan

Artikel ini telah mengupas tuntas tentang haji tamattu’, jenis ibadah haji yang menggabungkan umrah dan haji dalam satu rangkaian pada tahun yang sama. Haji tamattu’ memiliki beberapa keutamaan, di antaranya lebih sesuai dengan sunnah, lebih praktis, lebih leluasa, dan berpotensi memberikan pahala yang lebih banyak.

Ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan haji tamattu’, antara lain: urutan pelaksanaan, syarat dan ketentuan, rukun dan wajib, sunnah dan larangan, keutamaan, tata cara, dam dan fidyah, sejarah, pertanyaan umum, dan persiapan ibadah. Memahami dan melaksanakan semua aspek tersebut dengan baik sangat penting untuk memperoleh haji yang mabrur.

Ibadah haji tamattu’ merupakan salah satu bentuk pengabdian seorang muslim kepada Allah SWT. Melaksanakan haji tamattu’ dengan benar dan sesuai syariat akan memberikan banyak manfaat, baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, bagi umat Islam yang mampu, sangat dianjurkan untuk melaksanakan ibadah haji tamattu’ setidaknya sekali seumur hidup.



Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Cek di Google News

Artikel Terbaru