Dalam Islam, ibadah sholat tarawih merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Untuk melaksanakan sholat tarawih, umat Islam disunahkan untuk membaca niat terlebih dahulu. Niat sholat tarawih sendiri adalah ungkapan keinginan dalam hati untuk menunaikan sholat tarawih karena Allah SWT.
Membaca niat sholat tarawih sangat penting karena niat merupakan syarat sahnya suatu ibadah. Selain itu, niat juga berfungsi untuk mengarahkan hati dan pikiran agar fokus beribadah hanya kepada Allah SWT. Adapun bacaan niat sholat tarawih adalah sebagai berikut:
“Usholli sunnatal tarowihi rak’ataini lillahi ta’ala.”
Artinya: “Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Dengan membaca niat ini, ibadah sholat tarawih yang kita lakukan insyaallah akan diterima dan bernilai pahala di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, jangan lupa untuk selalu membaca niat sebelum melaksanakan sholat tarawih.
Selain membaca niat, terdapat beberapa hal lain yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan sholat tarawih, seperti jumlah rakaat, waktu pelaksanaan, dan tata cara pelaksanaannya. Hal-hal tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam artikel ini.
tulislah niat salat tarawih
Niat merupakan salah satu aspek terpenting dalam ibadah sholat tarawih. Niat yang benar akan menentukan sah atau tidaknya ibadah yang kita lakukan. Selain itu, niat juga berfungsi untuk mengarahkan hati dan pikiran kita agar fokus beribadah hanya kepada Allah SWT.
- Ikhlas
- Benar
- Sesuai
- Tepat
- Jelas
- Penuh
- Tulus
- Lurus
Kedelapan aspek tersebut saling berkaitan dan sangat penting untuk diperhatikan dalam menulis niat sholat tarawih. Jika salah satu aspek tidak terpenuhi, maka niat sholat tarawih kita bisa jadi tidak sah. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menulis niat sholat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Ikhlas
Dalam ibadah sholat tarawih, keikhlasan merupakan aspek yang sangat penting. Ikhlas berarti melakukan ibadah semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia.
- Niat yang Benar
Ikhlas dalam menulis niat sholat tarawih berarti diniatkan hanya untuk beribadah kepada Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dianggap rajin beribadah. - Pelaksanaan yang Benar
Ikhlas dalam melaksanakan sholat tarawih berarti melakukannya dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat, bukan karena ingin dilihat orang lain atau karena terpaksa. - Mengharap Ridho Allah SWT
Ikhlas dalam sholat tarawih berarti mengharapkan ridho Allah SWT, bukan mengharapkan pujian atau imbalan dari manusia. - Tidak Riya
Ikhlas dalam sholat tarawih berarti tidak riya, yaitu tidak melakukan ibadah karena ingin dilihat atau dipuji orang lain.
Dengan demikian, ikhlas merupakan aspek yang sangat penting dalam ibadah sholat tarawih. Jika kita ikhlas dalam beribadah, maka ibadah kita akan diterima oleh Allah SWT dan kita akan mendapatkan pahala yang berlimpah.
Benar
Dalam menulis niat sholat tarawih, aspek “benar” sangat penting untuk diperhatikan. “Benar” dalam hal ini berarti sesuai dengan tuntunan syariat Islam, baik dari segi lafal maupun tata caranya.
Niat sholat tarawih yang benar akan menentukan sah atau tidaknya ibadah sholat tarawih yang kita lakukan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa niat yang kita tulis sudah benar dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Salah satu contoh niat sholat tarawih yang benar adalah sebagai berikut:
“Usholli sunnatal tarowihi rak’ataini lillahi ta’ala.”
Artinya: “Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Dengan menulis niat yang benar, kita telah memenuhi salah satu syarat sah sholat tarawih. Selain itu, menulis niat yang benar juga akan membantu kita untuk fokus dan khusyuk dalam melaksanakan sholat tarawih.
Sesuai
Dalam konteks penulisan niat sholat tarawih, “sesuai” berarti niat yang kita tulis harus sesuai dengan tuntunan syariat Islam, baik dari segi lafal maupun tata caranya. Niat yang sesuai akan menjadi syarat sahnya sholat tarawih yang kita lakukan.
Contoh niat sholat tarawih yang sesuai adalah sebagai berikut:
“Usholli sunnatal tarowihi rak’ataini lillahi ta’ala.”
Artinya: “Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Niat tersebut sesuai dengan tuntunan syariat karena menggunakan lafal yang benar dan tata cara yang benar. Dengan menulis niat yang sesuai, kita telah memenuhi salah satu syarat sah sholat tarawih dan ibadah kita akan lebih bermakna.
Tepat
Dalam konteks penulisan niat sholat tarawih, “tepat” berarti niat yang kita tulis harus tepat waktu dan tepat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Niat yang tepat sangat penting untuk menentukan sah atau tidaknya sholat tarawih yang kita lakukan.
Contoh niat sholat tarawih yang tepat adalah sebagai berikut:
“Usholli sunnatal tarowihi rak’ataini lillahi ta’ala.”
Artinya: “Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Niat tersebut tepat waktu karena dibaca pada saat kita akan memulai sholat tarawih. Niat tersebut juga tepat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya karena kita benar-benar berniat untuk melaksanakan sholat tarawih. Dengan menulis niat yang tepat, kita telah memenuhi salah satu syarat sah sholat tarawih dan ibadah kita akan lebih bermakna.
Jelas
Dalam konteks penulisan niat sholat tarawih, “jelas” berarti niat yang kita tulis harus jelas dan mudah dipahami. Niat yang jelas sangat penting untuk menentukan sah atau tidaknya sholat tarawih yang kita lakukan.
Niat yang jelas akan menunjukkan dengan tegas bahwa kita berniat untuk melaksanakan sholat tarawih. Hal ini penting karena niat merupakan salah satu syarat sah sholat. Jika niat kita tidak jelas, maka sholat tarawih yang kita lakukan bisa jadi tidak sah.
Contoh niat sholat tarawih yang jelas adalah sebagai berikut:
“Usholli sunnatal tarowihi rak’ataini lillahi ta’ala.”Artinya: “Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah ta’ala.”Niat tersebut jelas karena menggunakan lafal yang tegas dan tidak berbelit-belit. Dengan menulis niat yang jelas, kita telah memenuhi salah satu syarat sah sholat tarawih dan ibadah kita akan lebih bermakna.
Penuh
Dalam konteks penulisan niat sholat tarawih, “penuh” berarti niat yang kita tulis harus mencakup semua unsur yang diperlukan. Unsur-unsur tersebut antara lain:
- Jenis sholat yang akan dilaksanakan (sholat tarawih)
- Jumlah rakaat yang akan dilaksanakan (dua rakaat)
- Waktu pelaksanaan sholat (pada malam hari bulan Ramadan)
- Niat karena Allah SWT
Jika salah satu unsur tersebut tidak terpenuhi, maka niat sholat tarawih kita dianggap tidak penuh dan sholat tarawih yang kita lakukan bisa jadi tidak sah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa niat yang kita tulis sudah penuh dan mencakup semua unsur yang diperlukan.
Contoh niat sholat tarawih yang penuh adalah sebagai berikut:
“Usholli sunnatal tarowihi rak’ataini lillahi ta’ala.”Artinya: “Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Niat tersebut dianggap penuh karena mencakup semua unsur yang diperlukan. Dengan menulis niat yang penuh, kita telah memenuhi salah satu syarat sah sholat tarawih dan ibadah kita akan lebih bermakna.
Tulus
Dalam konteks penulisan niat sholat tarawih, tulus merupakan aspek yang sangat penting. Tulus berarti ikhlas dan tanpa pamrih dalam melaksanakan ibadah, hanya mengharap ridho Allah SWT.
- Ikhlas
Ikhlas dalam menulis niat sholat tarawih berarti diniatkan hanya untuk beribadah kepada Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dianggap rajin beribadah. - Tidak Riya
Tidak riya dalam menulis niat sholat tarawih berarti tidak menulis niat karena ingin dilihat atau dipuji orang lain. - Hanya Mengharap Ridho Allah SWT
Hanya mengharapkan ridho Allah SWT dalam menulis niat sholat tarawih berarti tidak mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia. - Menulis Niat dengan Benar
Menulis niat dengan benar dalam sholat tarawih berarti menulis niat sesuai dengan tuntunan syariat, baik dari segi lafal maupun tata caranya.
Dengan menulis niat sholat tarawih dengan tulus, kita telah memenuhi salah satu syarat sah sholat tarawih dan ibadah kita akan lebih bermakna. Selain itu, menulis niat dengan tulus juga akan membantu kita untuk fokus dan khusyuk dalam melaksanakan sholat tarawih.
Lurus
Dalam konteks penulisan niat sholat tarawih, “lurus” memiliki makna yang sangat penting. “Lurus” dalam hal ini berarti bahwa niat yang kita tulis harus sesuai dengan hati kita, tidak berbelok-belok, dan tidak terpengaruh oleh kepentingan duniawi.
- Ikhlas
Ikhlas merupakan salah satu aspek terpenting dari “lurus”. Ikhlas dalam menulis niat sholat tarawih berarti diniatkan hanya karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dianggap rajin beribadah. - Benar
Selain ikhlas, niat yang benar juga merupakan aspek penting dari “lurus”. Niat yang benar dalam sholat tarawih berarti sesuai dengan tuntunan syariat Islam, baik dari segi lafal maupun tata caranya. - Sesuai
Niat yang sesuai juga merupakan bagian dari “lurus”. Niat yang sesuai dalam sholat tarawih berarti sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, yaitu diniatkan untuk melaksanakan sholat tarawih. - Tulus
Tulus merupakan aspek terakhir dari “lurus”. Tulus dalam menulis niat sholat tarawih berarti tidak mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia, melainkan hanya mengharapkan ridho Allah SWT.
Dengan menulis niat sholat tarawih dengan “lurus”, kita telah memenuhi salah satu syarat sah sholat tarawih dan ibadah kita akan lebih bermakna. Selain itu, menulis niat dengan “lurus” juga akan membantu kita untuk fokus dan khusyuk dalam melaksanakan sholat tarawih.
Tanya Jawab Seputar Niat Sholat Tarawih
Halaman ini berisi tanya jawab seputar niat sholat tarawih, mulai dari pengertian, cara penulisan, hingga adab-adabnya. Semoga tanya jawab ini dapat membantu Anda memahami lebih dalam tentang niat sholat tarawih.
Pertanyaan 1: Apa pengertian niat sholat tarawih?
Niat sholat tarawih adalah ungkapan keinginan dalam hati untuk melaksanakan sholat tarawih karena Allah SWT.
Pertanyaan 2: Bagaimana cara menulis niat sholat tarawih?
Niat sholat tarawih dapat ditulis dengan lafal: “Usholli sunnatal tarowihi rak’ataini lillahi ta’ala.” Artinya: “Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Pertanyaan 3: Kapan waktu yang tepat untuk membaca niat sholat tarawih?
Niat sholat tarawih dibaca sebelum memulai sholat, yaitu setelah takbiratul ihram.
Pertanyaan 4: Apakah niat sholat tarawih harus diucapkan dengan lisan?
Tidak, niat sholat tarawih cukup diucapkan dalam hati.
Pertanyaan 5: Apa hukumnya jika lupa membaca niat sholat tarawih?
Jika lupa membaca niat sholat tarawih, maka sholatnya tetap sah, namun pahalanya berkurang.
Pertanyaan 6: Apa saja adab-adab membaca niat sholat tarawih?
Adab-adab membaca niat sholat tarawih antara lain: ikhlas, benar, sesuai, tepat, jelas, penuh, tulus, dan lurus.
Demikianlah tanya jawab seputar niat sholat tarawih. Semoga bermanfaat.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang tata cara pelaksanaan sholat tarawih. Silakan lanjutkan membaca artikel berikut.
Tips Menulis Niat Salat Tarawih
Menulis niat salat tarawih merupakan salah satu syarat sahnya salat tarawih. Niat yang benar dan sesuai dengan tuntunan syariat akan membuat ibadah kita lebih bermakna. Berikut adalah beberapa tips menulis niat salat tarawih yang benar:
Tip 1: Pastikan niat ikhlas karena Allah SWT.
Niat yang ikhlas adalah niat yang diniatkan hanya untuk beribadah kepada Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dianggap rajin beribadah.
Tip 2: Gunakan lafal niat yang benar dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Lafal niat salat tarawih yang benar adalah: “Usholli sunnatal tarowihi rak’ataini lillahi ta’ala.”
Tip 3: Tulis niat dengan jelas dan mudah dipahami.
Niat yang jelas akan menunjukkan dengan tegas bahwa kita berniat untuk melaksanakan salat tarawih.
Tip 4: Pastikan niat mencakup semua unsur yang diperlukan.
Unsur-unsur niat salat tarawih yang diperlukan antara lain: jenis salat, jumlah rakaat, waktu pelaksanaan, dan niat karena Allah SWT.
Tip 5: Tulis niat dengan penuh keyakinan dan keteguhan hati.
Niat yang ditulis dengan penuh keyakinan dan keteguhan hati akan membuat ibadah kita lebih bermakna.
Tip 6: Hindari menulis niat dengan ragu-ragu atau tidak yakin.
Niat yang ditulis dengan ragu-ragu atau tidak yakin dapat membuat ibadah kita menjadi tidak sah.
Tip 7: Tulis niat dengan hati yang bersih dan suci.
Niat yang ditulis dengan hati yang bersih dan suci akan membuat ibadah kita lebih diterima oleh Allah SWT.
Tip 8: Perhatikan adab-adab menulis niat salat tarawih.
Adab-adab menulis niat salat tarawih antara lain: membaca niat dengan suara yang pelan, tidak tergesa-gesa, dan tidak sambil mengobrol.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, insyaallah kita dapat menulis niat salat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Tips-tips di atas sangat penting untuk diperhatikan karena niat merupakan salah satu syarat sahnya salat tarawih. Dengan menulis niat dengan benar, kita telah memenuhi salah satu syarat sah salat tarawih dan ibadah kita akan lebih bermakna.
Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai “tulislah niat salat tarawih”, dapat disimpulkan bahwa niat merupakan salah satu rukun terpenting dalam salat tarawih. Niat yang benar dan sesuai dengan tuntunan syariat akan membuat ibadah kita lebih bermakna. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan adab-adab menulis niat salat tarawih.
Beberapa poin penting dalam menulis niat salat tarawih antara lain:
- Niat harus ikhlas karena Allah SWT.
- Niat harus menggunakan lafal yang benar dan sesuai dengan tuntunan syariat.
- Niat harus ditulis dengan jelas dan mudah dipahami.
Ketiga poin tersebut saling berkaitan dan sangat penting untuk diperhatikan dalam menulis niat salat tarawih. Dengan menulis niat dengan benar, insyaallah salat tarawih kita akan diterima oleh Allah SWT dan bernilai pahala yang berlimpah.