Tawaf yang termasuk rukun haji adalah salah satu bagian penting dalam ibadah haji yang dilakukan oleh umat Islam.
Tawaf memiliki banyak manfaat, di antaranya dapat meningkatkan kekhusyukan, dan mengajarkan kesabaran serta keikhlasan. Dalam sejarah Islam, tawaf sudah dilakukan sejak zaman Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Artikel ini akan membahas secara lebih mendalam tentang tawaf, termasuk tata cara pelaksanaannya dan hikmah yang terkandung di dalamnya.
Tawaf yang Termasuk Rukun Haji
Tawaf merupakan salah satu rukun haji yang penting. Tawaf dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Tawaf memiliki banyak manfaat, di antaranya meningkatkan kekhusyukan, mengajarkan kesabaran dan keikhlasan, serta menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Syarat
- Niat
- Waktu
- Tempat
- Cara
- Hikmah
- Adab
- Sunnah
Tawaf memiliki syarat, niat, waktu, dan tempat yang harus dipenuhi. Tata cara tawaf juga telah ditentukan, mulai dari memulai tawaf di Hajar Aswad, mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, hingga mengakhiri tawaf dengan berdoa di Multazam. Tawaf mengajarkan banyak hikmah, di antaranya tentang kesetaraan manusia di hadapan Allah SWT, pentingnya kesabaran dan keikhlasan, serta keagungan Ka’bah sebagai kiblat umat Islam.
Syarat
Syarat merupakan aspek penting dalam melaksanakan tawaf yang termasuk rukun haji. Syarat ini harus dipenuhi agar tawaf dapat dilaksanakan dengan sah dan bernilai ibadah.
- Islam
Tawaf hanya dapat dilakukan oleh orang Islam. Orang yang tidak beragama Islam tidak diperbolehkan memasuki area tawaf.
- Berakal
Orang yang melakukan tawaf harus berakal sehat. Orang yang gila atau mabuk tidak dapat melakukan tawaf.
- Baligh
Tawaf hanya dapat dilakukan oleh orang yang sudah baligh, yaitu orang yang sudah mencapai usia dewasa.
- Suci dari hadas besar dan kecil
Orang yang melakukan tawaf harus suci dari hadas besar dan kecil. Jika hadas besar, maka harus mandi junub terlebih dahulu. Jika hadas kecil, maka harus berwudhu.
Dengan memenuhi syarat-syarat tersebut, tawaf yang dilakukan akan menjadi sah dan bernilai ibadah. Tawaf akan menjadi salah satu bagian penting dalam rangkaian ibadah haji yang dilaksanakan.
Niat
Dalam ibadah haji, niat memiliki peran penting. Niat merupakan syarat sahnya ibadah, termasuk tawaf yang termasuk rukun haji. Niat adalah kehendak atau keinginan hati untuk melakukan suatu ibadah.
- Ikhlas
Niat dalam tawaf harus ikhlas karena Allah SWT. Tawaf tidak boleh dilakukan untuk tujuan duniawi, seperti mencari popularitas atau pujian.
- Sesuai dengan sunnah
Niat tawaf harus sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Tawaf dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di Hajar Aswad.
- Berkelanjutan
Niat tawaf harus berkelanjutan selama melakukan tawaf. Jika niat terputus, maka tawaf harus diulang dari awal.
- Istiqomah
Niat tawaf harus istiqomah, yaitu tetap teguh dan tidak berubah-ubah. Tawaf harus dilakukan dengan khusyuk dan penuh penghayatan.
Dengan memenuhi syarat-syarat niat tersebut, tawaf yang dilakukan akan menjadi sah dan bernilai ibadah. Tawaf akan menjadi salah satu bagian penting dalam rangkaian ibadah haji yang dilaksanakan.
Waktu
Waktu pelaksanaan tawaf yang termasuk rukun haji adalah pada saat ihram haji, yaitu setelah memakai pakaian ihram dan berniat ihram.
Tawaf rukun haji dilakukan setelah melakukan sai dan sebelum tahallul awal. Waktu pelaksanaan tawaf rukun haji tidak ditentukan secara pasti, sehingga dapat dilakukan kapan saja selama masih dalam keadaan ihram haji.
Namun, umumnya tawaf rukun haji dilakukan pada malam hari atau dini hari, karena pada waktu tersebut suasana lebih tenang dan tidak terlalu ramai.
Tempat
Tempat pelaksanaan tawaf yang termasuk rukun haji adalah di Masjidil Haram, Mekah. Masjidil Haram merupakan tempat yang sangat penting dan suci bagi umat Islam, karena di sanalah terdapat Ka’bah, kiblat umat Islam seluruh dunia.
- Ka’bah
Ka’bah merupakan bangunan berbentuk kubus yang terletak di tengah Masjidil Haram. Ka’bah merupakan kiblat umat Islam seluruh dunia, yang menjadi patokan arah ketika melaksanakan salat.
- Hajar Aswad
Hajar Aswad adalah batu hitam yang terletak di sudut Ka’bah. Hajar Aswad merupakan titik awal dan akhir ketika melakukan tawaf.
- Multazam
Multazam adalah dinding Ka’bah yang berada di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Multazam merupakan tempat yang mustajab untuk berdoa.
- Maqam Ibrahim
Maqam Ibrahim adalah sebuah batu yang terletak di dekat Ka’bah. Maqam Ibrahim merupakan tempat di mana Nabi Ibrahim AS berdiri ketika membangun Ka’bah.
Dengan mengetahui tempat-tempat penting di Masjidil Haram, dapat memudahkan dalam pelaksanaan tawaf yang termasuk rukun haji. Tawaf dapat dilakukan dengan lebih khusyuk dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Cara
Tawaf yang termasuk rukun haji memiliki cara pelaksanaan yang spesifik. Cara tawaf ini harus dilakukan dengan benar sesuai dengan tuntunan syariat, agar tawaf dapat diterima dan bernilai ibadah.
- Niat
Sebelum memulai tawaf, niatkan dalam hati bahwa tawaf yang dilakukan adalah untuk melaksanakan rukun haji.
- Mulai dari Hajar Aswad
Tawaf dimulai dari Hajar Aswad. Setelah sampai di Hajar Aswad, cium Hajar Aswad atau cukup isyaratkan dengan tangan sambil mengucapkan takbir.
- Mengelilingi Ka’bah
Setelah memulai dari Hajar Aswad, selanjutnya kelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Putaran pertama dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad.
- Thawaf dengan Tertib
Tawaf harus dilakukan dengan tertib. Artinya, tidak boleh menyela tawaf dengan aktivitas lain, seperti mengobrol atau bercanda.
Dengan mengikuti cara tawaf yang benar, tawaf yang dilakukan akan menjadi sah dan bernilai ibadah. Tawaf akan menjadi bagian penting dalam rangkaian ibadah haji yang dilaksanakan.
Hikmah
Tawaf yang termasuk rukun haji memiliki banyak hikmah, di antaranya:
- Mendekatkan diri kepada Allah SWT
Tawaf merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan tawaf, kita dapat menunjukkan rasa cinta dan penghambaan kita kepada Allah SWT. - Mengingat perjuangan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS
Tawaf mengingatkan kita pada perjuangan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS dalam membangun Ka’bah. Perjuangan mereka mengajarkan kita tentang pentingnya keikhlasan, kesabaran, dan pengorbanan. - Menumbuhkan rasa persaudaraan dan kesatuan
Tawaf dilakukan oleh seluruh umat Islam dari berbagai negara dan latar belakang. Dengan tawaf, kita dapat merasakan kebersamaan dan persaudaraan sebagai sesama muslim. - Melatih kedisiplinan dan kesabaran
Tawaf membutuhkan waktu dan tenaga. Dengan tawaf, kita dapat melatih kedisiplinan dan kesabaran kita.
Hikmah-hikmah tersebut menunjukkan bahwa tawaf yang termasuk rukun haji bukan hanya sekedar ritual, tetapi juga memiliki nilai spiritual dan sosial yang tinggi. Tawaf merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan, karena dapat memberikan banyak manfaat bagi pelakunya.
Adab
Adab merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan tawaf yang termasuk rukun haji. Adab adalah perilaku atau sikap yang baik dan sopan, yang harus diperhatikan oleh setiap muslim dalam beribadah.
- Tata Cara
Adab dalam tawaf meliputi tata cara pelaksanaan tawaf yang sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Tawaf harus dilakukan dengan tertib, tidak tergesa-gesa, dan tidak menyela tawaf dengan aktivitas lain.
- Pakaian Ihram
Adab dalam tawaf juga meliputi penggunaan pakaian ihram yang sesuai dengan ketentuan. Pakaian ihram harus bersih, menutup aurat, dan tidak berjahit.
- Sikap Sopan
Adab dalam tawaf juga meliputi sikap sopan dan hormat terhadap Ka’bah dan sesama muslim. Tawaf harus dilakukan dengan khusyuk, tidak bercanda, dan tidak mendorong atau menyakiti orang lain.
- Doa dan Dzikir
Adab dalam tawaf juga meliputi memperbanyak doa dan dzikir selama tawaf. Doa dan dzikir dapat dilakukan secara lisan atau dalam hati.
Dengan memperhatikan adab dalam tawaf, tawaf yang dilakukan akan lebih bermakna dan bernilai ibadah. Tawaf akan menjadi salah satu bagian penting dalam rangkaian ibadah haji yang dilaksanakan, yang dapat semakin mendekatkan kita kepada Allah SWT.
Sunnah
Sunnah merupakan amalan atau perbuatan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Sunnah dalam tawaf yang termasuk rukun haji memiliki banyak aspek, di antaranya:
- Niat Tawaf
Niat tawaf sunnah dilakukan sebelum memulai tawaf. Niat ini diucapkan dalam hati, dengan tujuan untuk melaksanakan sunnah tawaf.
- Jumlah Putaran
Tawaf sunnah dilakukan sebanyak tujuh putaran, sama seperti tawaf rukun haji. Namun, tawaf sunnah dapat dilakukan lebih dari tujuh putaran.
- Doa dan Dzikir
Selama tawaf sunnah, dianjurkan untuk memperbanyak doa dan dzikir. Doa dan dzikir dapat dilakukan secara lisan atau dalam hati.
- Mencium Hajar Aswad
Mencium Hajar Aswad merupakan salah satu sunnah dalam tawaf. Namun, jika tidak memungkinkan untuk mencium Hajar Aswad, cukup dengan isyaratkan tangan sambil mengucapkan takbir.
Dengan melaksanakan sunnah-sunnah dalam tawaf, tawaf yang dilakukan akan lebih sempurna dan bernilai ibadah. Tawaf yang sempurna akan menjadi salah satu bagian penting dalam rangkaian ibadah haji yang dilaksanakan, yang dapat semakin mendekatkan kita kepada Allah SWT.
Tanya Jawab Seputar Tawaf Rukun Haji
Bagian ini menyediakan tanya jawab seputar tawaf yang termasuk rukun haji. Tanya jawab ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan umum dan memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang pelaksanaan tawaf rukun haji.
Pertanyaan 1: Apa saja syarat tawaf rukun haji?
Jawaban: Syarat tawaf rukun haji meliputi Islam, berakal, baligh, dan suci dari hadas besar dan hadas kecil.
Pertanyaan 2: Bagaimana cara melaksanakan tawaf rukun haji?
Jawaban: Tawaf rukun haji dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad.
Pertanyaan 3: Di mana pelaksanaan tawaf rukun haji?
Jawaban: Tawaf rukun haji dilaksanakan di Masjidil Haram, Mekah.
Pertanyaan 4: Kapan waktu pelaksanaan tawaf rukun haji?
Jawaban: Tawaf rukun haji dilakukan setelah melakukan sai dan sebelum tahallul awal, dan dapat dilaksanakan kapan saja selama masih dalam keadaan ihram haji.
Pertanyaan 5: Apa saja sunnah-sunnah dalam tawaf rukun haji?
Jawaban: Sunnah-sunnah dalam tawaf rukun haji meliputi niat tawaf, memperbanyak doa dan dzikir, serta mencium Hajar Aswad.
Pertanyaan 6: Apa hikmah dari pelaksanaan tawaf rukun haji?
Jawaban: Hikmah dari pelaksanaan tawaf rukun haji antara lain mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengingat perjuangan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS, menumbuhkan rasa persaudaraan dan kesatuan, serta melatih kedisiplinan dan kesabaran.
Tanya jawab di atas memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang tawaf rukun haji. Pemahaman yang baik tentang tawaf rukun haji sangat penting bagi setiap muslim yang akan melaksanakan ibadah haji.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang tata cara pelaksanaan tawaf secara lebih rinci, termasuk niat, doa, dan adab selama tawaf.
Tips Melaksanakan Tawaf Rukun Haji
Berikut adalah beberapa tips untuk melaksanakan tawaf rukun haji dengan baik dan benar:
Tip 1: Niatkan Tawaf dengan Benar
Niatkan dalam hati bahwa tawaf yang dilakukan adalah untuk melaksanakan rukun haji.
Tip 2: Mulailah Tawaf dari Hajar Aswad
Tawaf dimulai dari Hajar Aswad. Cium atau isyaratkan Hajar Aswad sambil mengucapkan takbir.
Tip 3: Jaga Kekhusyukan Selama Tawaf
Tawaf harus dilakukan dengan khusyuk dan tidak tergesa-gesa. Hindari mengobrol atau bercanda selama tawaf.
Tip 4: Perbanyak Doa dan Dzikir
Perbanyak doa dan dzikir selama tawaf. Doa dan dzikir dapat dilakukan secara lisan atau dalam hati.
Tip 5: Jaga Adab Terhadap Ka’bah dan Sesama Muslim
Hormati Ka’bah dan sesama muslim selama tawaf. Hindari menyakiti atau mendorong orang lain.
Tip 6: Minta Doa di Multazam
Multazam adalah tempat yang mustajab untuk berdoa. Berdoalah di Multazam setelah menyelesaikan tawaf.
Tip 7: Siapkan Air Zamzam
Siapkan air zamzam untuk diminum selama tawaf. Air zamzam dapat membantu menjaga stamina selama tawaf.
Tip 8: Pakai Pakaian Ihram yang Nyaman
Gunakan pakaian ihram yang nyaman dan menyerap keringat. Pakaian ihram yang nyaman akan memudahkan pelaksanaan tawaf.
Dengan mengikuti tips di atas, diharapkan pelaksanaan tawaf rukun haji dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Tips-tips ini tidak hanya memberikan panduan teknis, tetapi juga menekankan pentingnya kesiapan spiritual dan adab selama melaksanakan tawaf. Dengan demikian, tawaf yang dilakukan akan menjadi ibadah yang bermakna dan mendekatkan kita kepada Allah SWT.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang doa-doa yang dapat dibaca selama tawaf. Doa-doa ini akan semakin menyempurnakan ibadah tawaf dan memberikan kesempatan bagi kita untuk memohon kepada Allah SWT.
Kesimpulan
Tawaf yang termasuk rukun haji merupakan ibadah yang sangat penting dalam rangkaian ibadah haji. Tawaf memiliki banyak hikmah dan manfaat, di antaranya mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengingat perjuangan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS, menumbuhkan rasa persaudaraan dan kesatuan, serta melatih kedisiplinan dan kesabaran. Untuk melaksanakan tawaf yang baik dan benar, perlu memperhatikan adab dan sunnah-sunnah dalam tawaf.
Dengan melaksanakan tawaf dengan khusyuk dan penuh penghayatan, diharapkan ibadah haji dapat menjadi lebih bermakna dan bernilai. Tawaf yang sempurna akan semakin mendekatkan kita kepada Allah SWT dan memberikan kesempatan bagi kita untuk memohon kepada-Nya. Semoga Allah SWT menerima ibadah haji kita dan menjadikan kita haji mabrur.