Tata cara tarawih adalah rangkaian ibadah salat sunah yang dilakukan pada bulan Ramadan, biasanya dilaksanakan berjamaah di masjid atau musala. Pelaksanaan salat tarawih memiliki tata cara khusus, seperti jumlah rakaat yang ganjil, terdapat bacaan witir, dan diakhiri dengan doa. Contohnya, salat tarawih dapat dilakukan dengan delapan rakaat, kemudian dilanjutkan dengan tiga rakaat witir.
Salat tarawih memiliki banyak manfaat, di antaranya meningkatkan ketakwaan, mempererat tali silaturahmi, dan melatih kesabaran. Selain itu, salat tarawih juga memiliki sejarah panjang dalam perkembangan agama Islam. Konon, salat tarawih pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW pada malam ke-23 bulan Ramadan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang tata cara pelaksanaan salat tarawih, keutamaannya, dan sejarah perkembangannya.
Tata Cara Tarawih
Tata cara tarawih merupakan aspek penting dalam pelaksanaan ibadah salat tarawih. Berikut adalah sembilan aspek penting yang perlu diperhatikan:
- Jumlah Rakaat
- Bacaan Niat
- Rukuk dan Sujud
- Doa Qunut
- Salat Witir
- Waktu Pelaksanaan
- Tempat Pelaksanaan
- Imam dan Makmum
- Tata Tertib
Setiap aspek memiliki aturan dan ketentuannya masing-masing. Misalnya, jumlah rakaat salat tarawih adalah ganjil, dimulai dari delapan rakaat dan seterusnya. Bacaan niat juga harus diucapkan dengan benar dan sesuai dengan mazhab yang dianut. Tata tertib salat tarawih juga harus dijaga, seperti menjaga saf dan tidak mengganggu orang lain yang sedang salat.
Jumlah Rakaat
Jumlah rakaat menjadi aspek mendasar dalam tata cara tarawih. Rakaat merupakan satuan hitung dalam salat yang terdiri dari gerakan tertentu, dimulai dari takbiratul ihram hingga salam. Dalam salat tarawih, jumlah rakaat yang dilakukan adalah ganjil, minimal delapan rakaat dan maksimal dua puluh tiga rakaat.
- Jumlah Minimal
Dalam mazhab Syafi’i, jumlah minimal rakaat tarawih adalah delapan rakaat, ditambah tiga rakaat witir. Sehingga, totalnya menjadi sebelas rakaat. - Jumlah Maksimal
Sementara itu, mazhab Hanafi memperbolehkan salat tarawih hingga dua puluh tiga rakaat, ditambah tiga rakaat witir. Sehingga, totalnya menjadi dua puluh enam rakaat. - Kelipatan Ganjil
Jumlah rakaat tarawih harus selalu ganjil. Hal ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan salat tarawih dengan jumlah rakaat ganjil, seperti sebelas rakaat atau dua puluh satu rakaat.
Dengan memahami jumlah rakaat dalam tata cara tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Bacaan Niat
Bacaan niat merupakan aspek penting dalam tata cara tarawih yang harus diperhatikan oleh umat Islam. Niat merupakan syarat sah salat, termasuk salat tarawih. Oleh karena itu, membaca niat dengan benar dan sesuai dengan tuntunan akan membuat ibadah salat tarawih menjadi sah dan bernilai ibadah.
- Lafal Niat
Lafal niat salat tarawih adalah sebagai berikut: “Ushalli sunnatat tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala“. Artinya, “Aku niat salat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala”.
- Waktu Mengucapkan Niat
Niat diucapkan dalam hati pada saat takbiratul ihram, yaitu ketika mengangkat kedua tangan sambil mengucapkan “Allahu Akbar”.
- Jenis Niat
Niat salat tarawih dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu niat mutlak dan niat muqayyad. Niat mutlak adalah niat yang tidak menentukan jumlah rakaat, sedangkan niat muqayyad adalah niat yang menentukan jumlah rakaat.
- Tata Cara Mengucapkan Niat
Niat diucapkan dengan suara pelan dan tidak boleh dikeraskan. Dianjurkan untuk membaca niat dengan khusyuk dan penuh penghayatan.
Dengan memahami bacaan niat salat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Niat yang benar dan tulus akan membuat ibadah salat tarawih menjadi lebih bermakna dan bernilai di sisi Allah SWT.
Rukuk dan Sujud
Rukuk dan sujud merupakan dua gerakan penting dalam tata cara tarawih. Rukuk adalah gerakan membungkukkan badan hingga kepala sejajar dengan punggung, sedangkan sujud adalah gerakan meletakkan dahi, kedua tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki di lantai. Kedua gerakan ini memiliki makna dan manfaat yang besar dalam ibadah salat, termasuk salat tarawih.
Rukuk dan sujud menjadi bagian tak terpisahkan dari tata cara tarawih karena keduanya merupakan rukun salat. Rukun salat adalah gerakan atau bacaan yang wajib dilakukan dalam salat dan menjadi syarat sahnya salat. Jika salah satu rukun salat tidak dilakukan, maka salat tersebut tidak sah. Oleh karena itu, rukuk dan sujud menjadi sangat penting dalam tata cara tarawih dan harus dilakukan dengan benar dan sempurna.
Dalam pelaksanaan salat tarawih, rukuk dan sujud dilakukan pada setiap rakaat. Setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, maka dilanjutkan dengan gerakan rukuk. Kemudian, setelah bangkit dari rukuk, dilanjutkan dengan gerakan sujud. Setiap rakaat dalam salat tarawih, baik rakaat awal maupun rakaat akhir, selalu diakhiri dengan gerakan rukuk dan sujud. Hal ini menjadi ciri khas dan keunikan tersendiri dalam tata cara tarawih.
Dengan memahami hubungan antara rukuk dan sujud dengan tata cara tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah salat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Rukuk dan sujud yang dilakukan dengan khusyuk dan penuh penghayatan akan membuat ibadah salat tarawih menjadi lebih bermakna dan bernilai di sisi Allah SWT.
Doa Qunut
Doa qunut merupakan salah satu bagian dari tata cara tarawih. Doa ini dibaca pada rakaat terakhir setelah rukuk. Terdapat beberapa jenis doa qunut, di antaranya qunut nazilah yang dibaca ketika terjadi musibah atau bencana, qunut subuh yang dibaca pada salat subuh, dan qunut witir yang dibaca pada salat witir. Dalam tata cara tarawih, biasanya dibaca qunut witir.
Membaca doa qunut dalam salat tarawih tidak termasuk rukun atau syarat sah salat. Artinya, jika seseorang tidak membaca doa qunut dalam salat tarawih, maka salatnya tetap sah. Namun, dianjurkan bagi umat Islam untuk membaca doa qunut dalam salat tarawih karena memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Selain itu, membaca doa qunut juga merupakan salah satu bentuk ibadah dan doa kepada Allah SWT.
Bacaan doa qunut dalam salat tarawih biasanya diawali dengan membaca istighfar, kemudian dilanjutkan dengan doa dan permohonan kepada Allah SWT. Doa qunut berisi permohonan perlindungan, keberkahan, dan ampunan dari Allah SWT. Dengan membaca doa qunut, umat Islam berharap dapat memperoleh keutamaan dan keberkahan dari Allah SWT, serta dijauhkan dari segala musibah dan bencana.
Memahami hubungan antara doa qunut dan tata cara tarawih sangat penting bagi umat Islam yang ingin melaksanakan salat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Dengan memahami hal ini, umat Islam dapat menghayati makna dan keutamaan dari setiap gerakan dan bacaan dalam salat tarawih, termasuk doa qunut. Selain itu, pemahaman ini juga dapat memotivasi umat Islam untuk melaksanakan salat tarawih dengan khusyuk dan penuh penghayatan.
Salat Witir
Salat witir merupakan salah satu bagian penting dalam tata cara tarawih. Salat witir adalah salat sunnah yang dilaksanakan setelah salat tarawih, terdiri dari satu rakaat atau lebih. Pelaksanaan salat witir memiliki tata cara dan ketentuan khusus, serta memiliki keutamaan dan manfaat yang banyak.
- Jumlah Rakaat
Dalam salat witir, jumlah rakaat yang dilakukan adalah ganjil, minimal satu rakaat dan maksimal tiga belas rakaat. Jumlah rakaat witir yang umum dilakukan adalah tiga rakaat.
- Tata Cara Pelaksanaan
Tata cara pelaksanaan salat witir sama dengan salat sunnah lainnya, dimulai dengan niat, takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah, membaca surat pendek, rukuk, sujud, dan diakhiri dengan salam.
- Bacaan Doa Qunut
Pada rakaat terakhir salat witir, terdapat bacaan doa qunut. Doa qunut berisi permohonan kepada Allah SWT untuk perlindungan, keberkahan, dan ampunan dosa.
- Keutamaan Salat Witir
Salat witir memiliki keutamaan yang banyak, di antaranya sebagai penyempurna salat tarawih, menghapus dosa-dosa kecil, dan sebagai doa yang mustajab.
Dengan memahami salat witir dan kaitannya dengan tata cara tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah salat tarawih dengan lebih baik dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Salat witir menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari tata cara tarawih dan memiliki peran penting dalam melengkapi ibadah salat tarawih secara keseluruhan.
Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan merupakan aspek penting dalam tata cara tarawih yang perlu diperhatikan. Pelaksanaan salat tarawih memiliki ketentuan waktu tertentu yang menjadikannya sah dan bernilai ibadah.
- Awal Waktu Tarawih
Waktu awal pelaksanaan salat tarawih adalah setelah salat Isya dan berakhir sebelum masuk waktu salat Subuh. Waktu ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang menganjurkan untuk melaksanakan salat tarawih pada sepertiga malam terakhir.
- Akhir Waktu Tarawih
Waktu akhir pelaksanaan salat tarawih adalah sebelum masuk waktu salat Subuh. Batas akhir waktu tarawih adalah ketika fajar telah terlihat di ufuk timur. Jika salat tarawih dilaksanakan setelah masuk waktu Subuh, maka salatnya tidak sah dan dianggap batal.
- Waktu Terbaik Tarawih
Waktu terbaik untuk melaksanakan salat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir. Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang menganjurkan untuk menghidupkan malam di bulan Ramadan, khususnya pada sepertiga malam terakhir.
- Waktu Sunnah Tarawih
Salat tarawih hukumnya sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Salat tarawih dapat dikerjakan secara berjamaah di masjid atau secara individu di rumah masing-masing.
Dengan memahami waktu pelaksanaan salat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Waktu pelaksanaan yang tepat akan membuat ibadah salat tarawih menjadi lebih bermakna dan bernilai di sisi Allah SWT.
Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan merupakan aspek penting dalam tata cara tarawih yang perlu diperhatikan. Pemilihan tempat yang tepat akan membuat pelaksanaan salat tarawih menjadi lebih nyaman dan bernilai ibadah.
- Masjid atau Musala
Masjid atau musala merupakan tempat yang paling utama untuk melaksanakan salat tarawih. Hal ini dikarenakan masjid atau musala adalah tempat yang dikhususkan untuk beribadah kepada Allah SWT.
- Lapangan Terbuka
Jika masjid atau musala tidak memungkinkan, maka salat tarawih dapat dilaksanakan di lapangan terbuka. Lapangan terbuka harus bersih dan jauh dari hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan salat.
- Rumah Tinggal
Bagi yang tidak dapat melaksanakan salat tarawih di masjid atau musala, maka dapat melaksanakannya di rumah tinggal masing-masing.
- Tempat Lain yang Layak
Selain tempat-tempat yang disebutkan di atas, salat tarawih juga dapat dilaksanakan di tempat lain yang layak, seperti gedung pertemuan atau aula.
Dengan memahami tempat pelaksanaan salat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Pemilihan tempat yang tepat akan membuat ibadah salat tarawih menjadi lebih bermakna dan bernilai di sisi Allah SWT.
Imam dan Makmum
Dalam tata cara tarawih, peran imam dan makmum sangat penting untuk diperhatikan. Imam adalah orang yang memimpin salat, sedangkan makmum adalah orang yang mengikuti salat di belakang imam. Keduanya memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing agar salat tarawih dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
- Syarat Menjadi Imam
Imam harus memenuhi beberapa syarat, di antaranya berjenis kelamin laki-laki, berakal, balig, dan mengetahui tata cara salat dengan benar.
- Tugas Imam
Tugas imam adalah memimpin jalannya salat, mulai dari niat hingga salam. Imam juga bertugas membaca doa qunut pada rakaat terakhir dan doa witir.
- Syarat Menjadi Makmum
Makmum tidak memiliki syarat khusus, siapa saja dapat menjadi makmum asalkan mengikuti salat di belakang imam dengan benar.
- Kewajiban Makmum
Kewajiban makmum adalah mengikuti semua gerakan dan bacaan imam dengan benar. Makmum juga harus menjaga kekhusyukan dan tidak mengganggu imam atau makmum lainnya.
Peran imam dan makmum dalam tata cara tarawih sangat penting untuk diperhatikan. Imam yang baik akan memimpin salat dengan baik dan benar, sedangkan makmum yang baik akan mengikuti salat dengan tertib dan khusyuk. Dengan demikian, salat tarawih dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Tata Tertib
Tata tertib memegang peranan penting dalam tata cara tarawih. Tata tertib mengatur berbagai aspek pelaksanaan salat tarawih, mulai dari awal hingga akhir, sehingga salat tarawih dapat berjalan dengan tertib, khusyuk, dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Salah satu contoh tata tertib dalam tata cara tarawih adalah menjaga saf salat. Saf salat harus dirapatkan dan lurus, serta tidak boleh ada celah di antara makmum. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kekompakan dan kekhusyukan dalam salat.
Contoh lain dari tata tertib dalam tata cara tarawih adalah tidak berbicara atau melakukan gerakan yang dapat mengganggu kekhusyukan salat. Makmum harus fokus pada gerakan dan bacaan imam, serta tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak kekhusyukan salat, seperti mengobrol atau bermain ponsel.
Dengan memahami dan menerapkan tata tertib dalam tata cara tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah salat tarawih dengan baik dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Tata tertib yang baik akan menciptakan suasana salat yang khusyuk, tertib, dan bernilai ibadah.
Tanya Jawab Seputar Tata Cara Tarawih
Berikut adalah beberapa tanya jawab seputar tata cara tarawih yang sering menjadi pertanyaan masyarakat:
Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat salat tarawih yang dianjurkan?
Jawaban: Jumlah rakaat salat tarawih yang dianjurkan adalah 11 rakaat, terdiri dari 8 rakaat tarawih dan 3 rakaat witir.
Pertanyaan 2: Apakah boleh mengqasar salat tarawih saat bepergian?
Jawaban: Salat tarawih hukumnya sunnah, sehingga tidak ada rukhsah untuk mengqasarnya saat bepergian.
Pertanyaan 3: Bolehkah melaksanakan salat tarawih di rumah?
Jawaban: Boleh, salat tarawih dapat dilaksanakan di rumah maupun di masjid.
Pertanyaan 4: Apakah ada bacaan doa khusus yang dibaca saat salat tarawih?
Jawaban: Ada, yaitu doa qunut yang dibaca pada rakaat terakhir sebelum sujud.
Pertanyaan 5: Bagaimana cara menghitung jumlah rakaat witir?
Jawaban: Jumlah rakaat witir selalu ganjil, dapat 1, 3, 5, 7, 9, atau 11 rakaat.
Pertanyaan 6: Apakah salat tarawih wajib dilaksanakan?
Jawaban: Tidak, salat tarawih hukumnya sunnah, tidak wajib dilaksanakan.
Demikianlah beberapa tanya jawab seputar tata cara tarawih. Semoga dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang ibadah ini.
Selanjutnya, kita akan membahas hikmah dan keutamaan melaksanakan salat tarawih.
Tips Melaksanakan Tata Cara Tarawih
Tata cara tarawih yang benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW akan membuat ibadah salat tarawih menjadi lebih bermakna dan bernilai ibadah. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan untuk melaksanakan tata cara tarawih dengan baik dan benar:
1. Niat yang Tulus
Niatkan salat tarawih hanya karena Allah SWT, bukan karena ingin dilihat atau dipuji orang lain.
2. Berjemaah di Masjid
Utamakan salat tarawih berjemaah di masjid, karena berjamaah memiliki keutamaan yang lebih besar dari salat sendiri.
3. Menjaga Saf Salat
Rapatkan dan luruskan saf salat, jangan sampai ada celah yang dapat mengganggu kekhusyukan salat.
4. Mengikuti Imam dengan Benar
Ikuti gerakan dan bacaan imam dengan benar, jangan terburu-buru atau ketinggalan.
5. Khusyuk dan Tertib
Jagalah kekhusyukan dan ketertiban selama salat tarawih, hindari berbicara atau melakukan gerakan yang dapat mengganggu kekhusyukan salat.
6. Membaca Doa Qunut dengan Benar
Bacalah doa qunut pada rakaat terakhir sebelum sujud dengan benar dan penuh penghayatan.
7. Menjaga Waktu Salat
Lakukan salat tarawih pada waktu yang dianjurkan, yaitu setelah salat Isya hingga sebelum fajar.
8. Memperhatikan Jumlah Rakaat
Perhatikan jumlah rakaat salat tarawih dengan benar, yaitu 8 rakaat tarawih dan 3 rakaat witir.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan tata cara tarawih dengan baik dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Semoga ibadah salat tarawih dapat meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dan membawa keberkahan bagi kehidupan kita.
Tips-tips ini menjadi sangat penting untuk dipahami dan diamalkan, karena pelaksanaan tata cara tarawih yang benar akan berdampak pada kualitas ibadah kita secara keseluruhan.
Kesimpulan
Tata cara tarawih merupakan bagian penting dalam ibadah di bulan Ramadan. Pelaksanaan tata cara tarawih yang benar akan membuat ibadah ini lebih bermakna dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam tata cara tarawih, yaitu:
- Jumlah rakaat salat tarawih adalah ganjil, minimal 8 rakaat dan maksimal 23 rakaat.
- Salat tarawih dapat dilaksanakan berjemaah di masjid atau sendiri di rumah.
- Imam dan makmum memiliki peran penting dalam tata cara tarawih, di mana imam memimpin jalannya salat dan makmum mengikuti dengan benar.
Dengan memahami dan melaksanakan tata cara tarawih dengan benar, umat Islam diharapkan dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang berlimpah dari Allah SWT. Semoga ibadah salat tarawih yang kita lakukan selama bulan Ramadan dapat meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah SWT.