Tata cara sholat tarawih adalah panduan atau aturan dalam melaksanakan sholat tarawih, yaitu sholat sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Sholat tarawih biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid atau mushala, dan terdiri dari 8 hingga 20 rakaat.
Sholat tarawih memiliki banyak keutamaan dan manfaat, di antaranya: mendapatkan pahala yang besar, menghapus dosa-dosa kecil, dan melatih kesabaran dan keikhlasan. Dalam perkembangannya, tata cara sholat tarawih telah mengalami beberapa perubahan seiring waktu, menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang tata cara sholat tarawih, termasuk niat, gerakan, dan bacaan-bacaannya. Kita juga akan mengulas sejarah perkembangan sholat tarawih dan hikmah di balik pelaksanaannya.
Tata Cara Sholat Tarawih
Tata cara sholat tarawih merupakan aspek penting yang perlu dipahami dan diamalkan dengan benar untuk memperoleh keutamaan dan manfaat dari ibadah ini. Berikut adalah 9 aspek penting dalam tata cara sholat tarawih:
- Niat
- Jumlah Rakaat
- Waktu Pelaksanaan
- Gerakan Salat
- Bacaan Salat
- Doa Qunut
- Shalat Witir
- Keutamaan
- Sejarah
Kesembilan aspek ini saling berkaitan dan membentuk tata cara sholat tarawih yang lengkap. Dengan memahami dan mengamalkan aspek-aspek ini dengan baik, kita dapat melaksanakan ibadah tarawih dengan sempurna dan memperoleh pahala serta keberkahan yang melimpah.
Niat
Niat merupakan aspek mendasar dalam tata cara sholat tarawih yang menentukan sah atau tidaknya ibadah yang dilaksanakan. Niat adalah kehendak atau keinginan dalam hati untuk melaksanakan ibadah sholat tarawih sesuai dengan tuntunan syariat.
- Keikhlasan
Niat harus dilakukan dengan ikhlas karena Allah SWT, tanpa ada tujuan lain seperti mencari perhatian atau ingin dipuji manusia.
- Kesesuaian Tuntunan
Niat harus sesuai dengan tuntunan syariat, yaitu melaksanakan sholat tarawih dengan jumlah rakaat, waktu pelaksanaan, dan gerakan yang benar.
- Pengucapan Lafaz Niat
Lafaz niat tidak harus diucapkan secara lisan, namun cukup diucapkan dalam hati sebelum memulai sholat tarawih.
- Konsistensi Niat
Niat harus dijaga hingga selesai sholat tarawih, tidak boleh berubah-ubah atau terputus di tengah jalan.
Dengan memahami dan mengamalkan aspek-aspek niat dalam tata cara sholat tarawih, kita dapat memastikan bahwa ibadah yang kita lakukan benar dan diterima oleh Allah SWT. Niat yang ikhlas dan sesuai dengan tuntunan syariat akan menjadi dasar bagi diterimanya amalan sholat tarawih dan pahala yang melimpah.
Jumlah Rakaat
Jumlah rakaat dalam sholat tarawih merupakan salah satu aspek penting dalam tata cara pelaksanaannya. Jumlah rakaat yang dilakukan akan mempengaruhi beberapa aspek lain, seperti waktu pelaksanaan, bacaan yang dibaca, dan doa yang dipanjatkan.
Dalam tata cara sholat tarawih, jumlah rakaat yang dilakukan biasanya genap, mulai dari 8 hingga 20 rakaat. Jumlah rakaat yang paling umum dilakukan adalah 8 rakaat, namun ada juga yang melakukan 12, 16, atau 20 rakaat. Pemilihan jumlah rakaat ini biasanya disesuaikan dengan kemampuan dan waktu yang tersedia.
Jumlah rakaat dalam sholat tarawih juga mempengaruhi bacaan yang dibaca. Pada umumnya, setiap 2 rakaat akan diikuti dengan 1 salam. Setelah selesai melaksanakan seluruh rakaat, maka diakhiri dengan sholat witir yang terdiri dari 3 rakaat. Dengan demikian, jika seseorang melakukan sholat tarawih 8 rakaat, maka akan membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek sebanyak 4 kali, ditambah dengan bacaan qunut pada rakaat terakhir.
Memahami jumlah rakaat dalam tata cara sholat tarawih sangat penting agar ibadah yang dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan melaksanakan sholat tarawih dengan jumlah rakaat yang benar, diharapkan dapat memperoleh pahala dan keberkahan yang melimpah dari Allah SWT.
Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan merupakan aspek penting dalam tata cara sholat tarawih yang menentukan sah atau tidaknya ibadah yang dilakukan. Sholat tarawih dilaksanakan pada waktu malam hari di bulan Ramadhan, setelah sholat Isya dan sebelum masuk waktu sholat Subuh.
- Awal Waktu Tarawih
Waktu awal sholat tarawih adalah setelah selesai sholat Isya. Sebagian ulama berpendapat bahwa waktu terbaik untuk melaksanakan sholat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir.
- Akhir Waktu Tarawih
Waktu akhir sholat tarawih adalah sebelum masuk waktu sholat Subuh. Sebaiknya sholat tarawih selesai sebelum masuk waktu imsak, yaitu sekitar 10-15 menit sebelum waktu Subuh.
- Waktu Istirahat
Dalam melaksanakan sholat tarawih, disunnahkan untuk mengambil waktu istirahat setelah setiap 4 rakaat. Waktu istirahat ini dapat digunakan untuk membaca Al-Quran, berdzikir, atau mendengarkan tausiyah.
- Waktu Ganjil
Jumlah rakaat sholat tarawih selalu ganjil, baik 8, 11, 13, atau 21 rakaat. Hal ini dimaksudkan agar sholat tarawih ditutup dengan rakaat witir, yang juga merupakan sholat sunnah yang dilaksanakan pada waktu malam hari.
Memahami waktu pelaksanaan dalam tata cara sholat tarawih sangat penting agar ibadah yang dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan melaksanakan sholat tarawih pada waktu yang tepat, diharapkan dapat memperoleh pahala dan keberkahan yang melimpah dari Allah SWT.
Gerakan Salat
Gerakan salat merupakan salah satu aspek penting dalam tata cara sholat tarawih. Gerakan salat yang benar dan sesuai dengan tuntunan syariat akan mempengaruhi sah atau tidaknya ibadah yang dilakukan. Dalam sholat tarawih, gerakan salat yang dilakukan sama dengan gerakan salat pada umumnya, yaitu terdiri dari berdiri, rukuk, sujud, dan duduk.
Setiap gerakan salat memiliki makna dan hikmah tersendiri. Gerakan berdiri melambangkan sikap siap dan hadir dalam menghadap Allah SWT. Gerakan rukuk melambangkan sikap merendahkan diri dan tunduk kepada Allah SWT. Gerakan sujud melambangkan sikap pasrah dan berserah diri kepada Allah SWT. Sedangkan gerakan duduk melambangkan sikap tenang dan khusyuk dalam beribadah kepada Allah SWT.
Dengan memahami dan mengamalkan gerakan salat yang benar dalam tata cara sholat tarawih, kita dapat melaksanakan ibadah dengan sempurna dan memperoleh pahala yang berlimpah. Gerakan salat yang dilakukan dengan khusyuk dan sesuai tuntunan syariat akan menjadi bukti cinta dan penghambaan kita kepada Allah SWT.
Bacaan Salat
Bacaan salat merupakan aspek penting dalam tata cara sholat tarawih yang meliputi bacaan-bacaan yang diucapkan selama melaksanakan sholat tarawih. Bacaan-bacaan ini memiliki tujuan untuk mengagungkan Allah SWT, memohon ampunan, serta mengungkapkan rasa syukur dan cinta kepada-Nya.
- Niat
Niat merupakan bacaan yang diucapkan dalam hati pada awal sholat tarawih untuk menentukan jumlah rakaat yang akan dikerjakan.
- Surat Al-Fatihah
Surat Al-Fatihah merupakan bacaan wajib yang dibaca pada setiap rakaat sholat tarawih. Surat ini berisi pujian dan pengagungan kepada Allah SWT.
- Surat Pendek
Setelah membaca Surat Al-Fatihah, disunnahkan untuk membaca surat pendek lainnya dari Al-Quran. Pemilihan surat pendek ini biasanya disesuaikan dengan tema atau topik sholat tarawih yang sedang dilaksanakan.
- Doa Qunut
Doa qunut merupakan doa yang dibaca pada rakaat terakhir sholat witir. Doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT untuk dijauhkan dari bencana dan diberikan keberkahan.
Bacaan-bacaan salat dalam tata cara sholat tarawih memiliki peran penting dalam melengkapi ibadah yang dilaksanakan. Dengan membaca bacaan-bacaan tersebut dengan benar dan penuh penghayatan, diharapkan dapat menambah kekhusyukan dan pahala yang diperoleh dari ibadah sholat tarawih.
Doa Qunut
Doa qunut merupakan salah satu bacaan dalam tata cara sholat tarawih yang memiliki makna dan keutamaan tersendiri. Doa qunut dibaca pada rakaat terakhir sholat witir, yaitu sholat sunnah yang dilaksanakan setelah sholat tarawih. Doa qunut berisi permohonan kepada Allah SWT untuk dijauhkan dari bencana dan diberikan keberkahan.
Meskipun doa qunut tidak termasuk rukun sholat tarawih, namun doa ini sangat dianjurkan untuk dibaca karena memiliki banyak keutamaan. Beberapa keutamaan membaca doa qunut antara lain: diampuni dosa-dosanya, dikabulkan permintaannya, dan dijauhkan dari bencana.
Dalam praktiknya, terdapat beberapa perbedaan dalam membaca doa qunut. Ada yang membaca doa qunut secara jahr (keras) dan ada pula yang membaca secara sirr (pelan). Perbedaan ini tidak mempengaruhi keabsahan sholat tarawih, sehingga dapat disesuaikan dengan kebiasaan masing-masing.
Memahami hubungan antara doa qunut dan tata cara sholat tarawih sangat penting karena dapat menambah kekhusyukan dan pahala dalam ibadah. Dengan membaca doa qunut dengan khusyuk dan penuh penghayatan, diharapkan dapat menambah keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT.
Shalat Witir
Shalat witir merupakan salah satu jenis sholat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan setelah sholat tarawih. Shalat witir memiliki keutamaan tersendiri dan melengkapi rangkaian ibadah pada malam hari di bulan Ramadhan.
Dalam tata cara sholat tarawih, sholat witir dilaksanakan setelah selesai sholat tarawih dengan jumlah rakaat ganjil, yaitu 1, 3, 5, 7, atau 9 rakaat. Pelaksanaan sholat witir ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW yang artinya: “Shalat malam itu dua rakaat-dua rakaat, dan jika kamu khawatir masuk waktu subuh, maka shalatlah satu rakaat sebagai witir untuk shalat yang telah kamu kerjakan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan melaksanakan sholat witir setelah sholat tarawih, maka ibadah pada malam hari di bulan Ramadhan menjadi lebih sempurna. Sholat witir berfungsi sebagai penutup dan penyempurna dari rangkaian ibadah sholat tarawih. Selain itu, sholat witir juga menjadi sarana untuk memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT.
Memahami hubungan antara sholat witir dan tata cara sholat tarawih sangat penting agar ibadah yang dilaksanakan menjadi lebih bermakna dan sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan melaksanakan sholat witir dengan khusyuk dan penuh penghayatan, diharapkan dapat menambah pahala dan keberkahan dari ibadah sholat tarawih.
Keutamaan
Dalam tata cara sholat tarawih, keutamaan memegang peranan penting sebagai motivasi dan tujuan utama dalam pelaksanaannya. Keutamaan-keutamaan tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi umat Islam untuk melaksanakan sholat tarawih dengan penuh kekhusyukan dan kesungguhan.
Keutamaan sholat tarawih yang paling utama adalah diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Barang siapa sholat tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Selain itu, sholat tarawih juga menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas ibadah dan kedekatan dengan Allah SWT. Sholat tarawih memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk bermunajat, berzikir, dan memohon ampunan secara lebih intensif, sehingga dapat menambah pahala dan keberkahan dalam bulan Ramadhan.
Dengan memahami keutamaan-keutamaan sholat tarawih, maka diharapkan dapat mendorong umat Islam untuk melaksanakannya dengan penuh kesadaran dan kesungguhan. Sholat tarawih yang dikerjakan dengan baik dan benar akan mendatangkan banyak manfaat dan keberkahan, baik di dunia maupun di akhirat.
Sejarah
Dalam tata cara sholat tarawih, sejarah memegang peranan penting sebagai landasan dan referensi dalam memahami asal-usul dan perkembangan sholat tarawih. Sejarah sholat tarawih mencatat berbagai peristiwa dan tokoh yang berkontribusi dalam pembentukan tata cara yang diamalkan hingga saat ini.
- Awal Mula
Sholat tarawih pada awalnya diprakarsai oleh Umar bin Khattab sebagai bentuk ibadah berjamaah pada bulan Ramadhan. Sholat ini awalnya dilaksanakan dengan jumlah rakaat yang bervariasi, namun kemudian ditetapkan menjadi 20 rakaat oleh Utsman bin Affan.
- Perkembangan
Seiring berjalannya waktu, tata cara sholat tarawih mengalami perkembangan. Jumlah rakaat berkurang menjadi 8 rakaat, dan ditambahkan doa qunut pada rakaat terakhir. Perubahan-perubahan ini terjadi karena faktor sosial dan kebutuhan umat Islam.
- Tradisi Lokal
Dalam praktiknya, sholat tarawih juga dipengaruhi oleh tradisi dan budaya lokal. Di beberapa daerah, sholat tarawih dilaksanakan dengan tambahan bacaan wirid atau doa tertentu setelah selesai sholat, sesuai dengan tradisi yang berkembang di masyarakat setempat.
- Kontroversi
Sepanjang sejarah, tata cara sholat tarawih juga sempat menimbulkan kontroversi. Ada sebagian kelompok yang menganggap sholat tarawih sebagai ibadah bidah, namun pendapat ini tidak diterima oleh mayoritas ulama.
Dengan memahami sejarah sholat tarawih, kita dapat lebih mengapresiasi dan menjalankan ibadah ini dengan benar sesuai dengan tuntunan syariat. Sejarah memberikan bukti dan referensi yang memperkuat tata cara sholat tarawih yang telah kita amalkan selama ini.
Tanya Jawab Seputar Tata Cara Sholat Tarawih
Halaman ini berisi tanya jawab seputar tata cara sholat tarawih yang sering menjadi pertanyaan bagi umat Islam. Jawaban-jawaban yang diberikan didasarkan pada sumber-sumber terpercaya dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Pertanyaan 1: Apa niat sholat tarawih?
Jawaban: Niat sholat tarawih adalah “Aku niat sholat sunnah tarawih karena Allah Ta’ala.”
Pertanyaan 2: Berapa jumlah rakaat sholat tarawih?
Jawaban: Jumlah rakaat sholat tarawih adalah genap, mulai dari 8 hingga 20 rakaat. Jumlah yang paling umum adalah 8 rakaat.
Pertanyaan 3: Kapan waktu pelaksanaan sholat tarawih?
Jawaban: Waktu pelaksanaan sholat tarawih adalah setelah sholat Isya hingga sebelum masuk waktu sholat Subuh.
Pertanyaan 4: Apa saja bacaan dalam sholat tarawih?
Jawaban: Bacaan dalam sholat tarawih meliputi Surat Al-Fatihah, surat pendek, dan doa qunut pada rakaat terakhir.
Pertanyaan 5: Bagaimana gerakan sholat tarawih?
Jawaban: Gerakan sholat tarawih sama dengan gerakan sholat pada umumnya, yaitu berdiri, rukuk, sujud, dan duduk.
Pertanyaan 6: Apa keutamaan sholat tarawih?
Jawaban: Keutamaan sholat tarawih adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan kualitas ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dengan memahami tata cara sholat tarawih dengan benar, diharapkan ibadah yang kita lakukan dapat lebih berkualitas dan bernilai pahala yang banyak. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang sejarah dan perkembangan tata cara sholat tarawih.
Tips Melaksanakan Sholat Tarawih
Sholat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan. Untuk melaksanakan sholat tarawih dengan baik dan benar, berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda terapkan:
1. Niat yang Benar
Niatkan sholat tarawih karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau alasan lainnya.
2. Tempat yang Bersih
Sholat tarawih sebaiknya dilaksanakan di tempat yang bersih dan suci, seperti masjid atau mushala.
3. Waktu Pelaksanaan
Waktu sholat tarawih dimulai setelah sholat Isya hingga sebelum masuk waktu sholat Subuh.
4. Jumlah Rakaat
Jumlah rakaat sholat tarawih biasanya genap, mulai dari 8 hingga 20 rakaat.
5. Bacaan yang Benar
Bacaan dalam sholat tarawih meliputi Surat Al-Fatihah, surat pendek, dan doa qunut pada rakaat terakhir.
6. Gerakan yang Sempurna
Lakukan gerakan sholat tarawih dengan sempurna dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
7. Khusyuk dan Tadabbur
Sholat tarawih harus dilaksanakan dengan khusyuk dan penuh penghayatan, serta merenungkan makna bacaan yang diucapkan.
8. Berdoa dan Berzikir
Setelah sholat tarawih, sempatkan waktu untuk berdoa dan berzikir, memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat melaksanakan sholat tarawih dengan baik dan benar, sehingga ibadah Anda menjadi lebih berkualitas dan bernilai pahala yang besar.
Tips-tips ini juga akan membantu Anda mempersiapkan diri untuk menghadapi malam Lailatul Qadar, malam yang penuh keberkahan dan ampunan, yang dipercaya jatuh pada salah satu malam ganjil di bulan Ramadhan.
Kesimpulan
Tata cara sholat tarawih merupakan panduan penting dalam melaksanakan ibadah ini dengan benar dan sesuai tuntunan syariat. Dengan memahami aspek-aspek penting dalam tata cara sholat tarawih, kita dapat melaksanakannya dengan khusyuk dan memperoleh pahala yang berlimpah.
Beberapa poin utama yang perlu diingat dalam tata cara sholat tarawih adalah: Niat yang ikhlas dan sesuai tuntunan akan menentukan keabsahan ibadah. Jumlah rakaat yang genap, mulai dari 8 hingga 20 rakaat, harus diperhatikan agar ibadah sesuai dengan tuntunan. Waktu pelaksanaan yang tepat setelah sholat Isya hingga sebelum masuk waktu sholat Subuh perlu diperhatikan agar ibadah bernilai sunnah.
Dengan melaksanakan sholat tarawih sesuai dengan tata caranya, kita bukan hanya menjalankan ibadah sunnah yang dianjurkan, tetapi juga memperoleh keutamaan dan pahala yang besar dari Allah SWT. Mari kita manfaatkan bulan Ramadhan ini untuk meningkatkan kualitas ibadah kita, salah satunya dengan melaksanakan sholat tarawih dengan khusyuk dan penuh penghayatan.