Tarawih Sunnah Atau Wajib

lisa


Tarawih Sunnah Atau Wajib

Tarawih sunnah atau wajib merujuk pada sebuah ibadah berupa salat sunnah yang dilakukan pada malam hari selama bulan Ramadan. Pelaksanaan salat tarawih ini tidak diwajibkan, melainkan dianjurkan. Contohnya, umat Muslim dapat melakukan salat tarawih sebanyak 8 rakaat setiap malamnya.

Salat tarawih memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama Muslim, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, serta melatih kesabaran dan keikhlasan. Dalam sejarah Islam, salat tarawih pertama kali dilakukan pada masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab.

Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai hukum melaksanakan salat tarawih, tata cara pelaksanaannya, serta atau keutamaan dari salat tarawih.

Tarawih Sunnah atau Wajib

Tarawih sunnah atau wajib merupakan salah satu ibadah penting yang dilakukan umat Islam selama bulan Ramadan. Salat tarawih memiliki banyak aspek penting yang perlu dipahami, di antaranya:

  • Hukum Tarawih
  • Tata Cara Pelaksanaan Tarawih
  • Waktu Pelaksanaan Tarawih
  • Tempat Pelaksanaan Tarawih
  • Jumlah Rakaat Tarawih
  • Keutamaan Tarawih
  • Lafaz Niat Tarawih
  • Doa Setelah Tarawih
  • Sunnah-sunnah Tarawih

Semua aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk rangkaian ibadah tarawih yang sempurna. Dengan memahami dan mengamalkan aspek-aspek ini dengan baik, umat Islam dapat memperoleh keberkahan dan pahala yang berlimpah dari ibadah tarawih.

Hukum Tarawih

Hukum tarawih merupakan sebuah ketetapan syariat Islam yang mengatur tentang pelaksanaan salat tarawih. Hukum tarawih menjadi dasar bagi umat Islam dalam melaksanakan ibadah tarawih, baik dari segi kewajiban, tata cara, maupun keutamaannya. Dalam hal ini, hukum tarawih sangat berkaitan erat dengan konsep “tarawih sunnah atau wajib”.

Salat tarawih termasuk dalam kategori ibadah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Hukum tarawih ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa menghidupkan malam Ramadan dengan ibadah (tarawih) karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” Hadis ini menunjukkan bahwa salat tarawih memiliki keutamaan yang besar dan dapat menjadi penghapus dosa bagi yang mengerjakannya.

Dengan demikian, hukum tarawih menjadi penentu bagi umat Islam dalam melaksanakan ibadah tarawih. Hukum tarawih yang bersifat sunnah muakkadah menjadi motivasi bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah tarawih selama bulan Ramadan. Selain itu, hukum tarawih juga menjadi acuan dalam menentukan tata cara pelaksanaan tarawih yang sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.

Tata Cara Pelaksanaan Tarawih

Tata cara pelaksanaan tarawih merupakan aspek penting dalam ibadah tarawih. Tata cara ini menjadi acuan bagi umat Islam dalam melaksanakan salat tarawih sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.

  • Niat

    Niat merupakan syarat sah salat tarawih. Niat diucapkan dalam hati sebelum memulai salat.

  • Rakaat

    Salat tarawih terdiri dari 8 rakaat atau 20 rakaat. Setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam.

  • Bacaan

    Bacaan dalam salat tarawih sama dengan bacaan dalam salat biasa. Namun, pada rakaat terakhir, biasanya ditambahkan bacaan witir.

  • Tata Cara Shalat

    Tata cara shalat tarawih sama dengan tata cara shalat biasa, meliputi takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah, ruku’, sujud, dan seterusnya.

Dengan memahami dan mengamalkan tata cara pelaksanaan tarawih yang benar, umat Islam dapat memperoleh keberkahan dan pahala yang berlipat ganda dari ibadah tarawih.

Waktu Pelaksanaan Tarawih

Waktu pelaksanaan tarawih merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah tarawih. Waktu pelaksanaan tarawih menjadi penentu sah atau tidaknya salat tarawih yang dikerjakan.

  • Waktu Awal

    Waktu awal pelaksanaan tarawih adalah setelah shalat Isya. Tarawih dapat dimulai sejak awal waktu Isya hingga sepertiga malam.

  • Waktu Akhir

    Waktu akhir pelaksanaan tarawih adalah sepertiga malam. Setelah sepertiga malam, salat tarawih tidak lagi dianggap sebagai salat tarawih, melainkan salat witir.

  • Waktu Utama

    Waktu utama pelaksanaan tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir. Pada waktu ini, umat Islam akan memperoleh pahala yang lebih besar.

  • Waktu Sunnah

    Salat tarawih dapat dikerjakan pada waktu sunnah, yaitu setelah shalat Isya hingga sepertiga malam. Pelaksanaan tarawih pada waktu sunnah ini merupakan amalan yang dianjurkan.

Dengan memahami dan mengamalkan waktu pelaksanaan tarawih yang benar, umat Islam dapat memperoleh keberkahan dan pahala yang berlimpah dari ibadah tarawih.

Tempat Pelaksanaan Tarawih

Tempat pelaksanaan tarawih merupakan aspek penting dalam ibadah tarawih yang perlu dipahami oleh umat Islam. Tempat pelaksanaan tarawih berpengaruh terhadap sah atau tidaknya salat tarawih yang dikerjakan, serta berkaitan erat dengan konsep “tarawih sunnah atau wajib”.

Salat tarawih dapat dilaksanakan di berbagai tempat, seperti masjid, mushala, atau rumah pribadi. Namun, tempat pelaksanaan tarawih yang utama dan dianjurkan adalah di masjid. Hal ini dikarenakan masjid merupakan tempat ibadah yang khusus diperuntukkan bagi umat Islam. Selain itu, pelaksanaan tarawih di masjid memiliki keutamaan tersendiri, yaitu dapat mempererat tali silaturahmi antar sesama Muslim dan meningkatkan semangat kebersamaan.

Meskipun demikian, pelaksanaan tarawih di luar masjid juga diperbolehkan dalam kondisi tertentu. Misalnya, bagi umat Islam yang tidak dapat hadir di masjid karena alasan yang dibenarkan, seperti sakit atau jauh dari masjid, maka dapat melaksanakan salat tarawih di rumah atau tempat lainnya. Dalam hal ini, pelaksanaan tarawih di luar masjid tetap dianggap sebagai salat tarawih yang sah, namun keutamaannya tidak sebesar salat tarawih yang dilaksanakan di masjid.

Dengan memahami dan mengamalkan tempat pelaksanaan tarawih yang benar, umat Islam dapat memperoleh keberkahan dan pahala yang berlimpah dari ibadah tarawih. Selain itu, pelaksanaan tarawih di masjid juga dapat mempererat tali silaturahmi antar sesama Muslim dan meningkatkan semangat kebersamaan.

Jumlah Rakaat Tarawih

Jumlah rakaat tarawih merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah tarawih yang perlu dipahami oleh umat Islam. Jumlah rakaat tarawih berpengaruh terhadap sah atau tidaknya salat tarawih yang dikerjakan, serta berkaitan erat dengan konsep “tarawih sunnah atau wajib”.

Salat tarawih dapat dilaksanakan dalam jumlah rakaat yang berbeda-beda, yaitu 8 rakaat atau 20 rakaat. Pelaksanaan tarawih dengan jumlah 8 rakaat merupakan tarawih sunnah, sedangkan pelaksanaan tarawih dengan jumlah 20 rakaat merupakan tarawih wajib. Tarawih sunnah dapat dikerjakan pada waktu setelah shalat Isya hingga sepertiga malam, sedangkan tarawih wajib dikerjakan pada sepertiga malam terakhir.

Dengan memahami dan mengamalkan jumlah rakaat tarawih yang benar, umat Islam dapat memperoleh keberkahan dan pahala yang berlimpah dari ibadah tarawih. Selain itu, pelaksanaan tarawih dengan jumlah rakaat yang benar juga dapat membantu umat Islam dalam memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Keutamaan Tarawih

Dalam konteks “tarawih sunnah atau wajib”, aspek “Keutamaan Tarawih” menjadi sangat penting. Keutamaan tarawih dapat menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah tarawih secara sungguh-sungguh, baik secara sunnah maupun wajib.

  • Penghapus Dosa
    Salat tarawih diyakini dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu, sebagaimana dijelaskan dalam hadis Nabi Muhammad SAW.
  • Peningkat Keimanan
    Melaksanakan salat tarawih dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, karena ibadah ini dilakukan pada bulan Ramadan yang penuh berkah.
  • Penambah Pahala
    Setiap rakaat salat tarawih memiliki pahala yang besar, sehingga dapat menjadi tambahan pahala bagi umat Islam yang mengerjakannya.
  • Pemersatu Umat
    Salat tarawih yang dilakukan secara berjamaah dapat mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan antar sesama Muslim.

Dengan memahami dan menghayati keutamaan tarawih, umat Islam dapat termotivasi untuk melaksanakan ibadah tarawih secara maksimal, baik secara sunnah maupun wajib. Keutamaan tarawih ini menjadi bukti kasih sayang Allah SWT kepada umat-Nya yang ingin meraih ampunan, meningkatkan keimanan, dan memperoleh pahala yang berlimpah.

Lafaz Niat Tarawih

Lafaz niat tarawih merupakan bacaan yang diucapkan dalam hati sebelum memulai salat tarawih. Niat ini sangat penting karena menjadi penentu sah atau tidaknya salat tarawih yang dikerjakan. Lafaz niat tarawih juga menjadi pembeda antara tarawih sunnah dan tarawih wajib.

Tarawih sunnah adalah salat tarawih yang dikerjakan pada waktu sunnah, yaitu setelah shalat Isya hingga sepertiga malam. Tarawih sunnah dapat dikerjakan dengan jumlah rakaat yang berbeda-beda, mulai dari 8 rakaat hingga 20 rakaat. Lafaz niat tarawih sunnah adalah sebagai berikut:

“Ushalli sunnatan lillahi ta’ala fi ramadhana rak’ataini (empat rakaat) imaman (jika menjadi imam) / ma’muman (jika menjadi makmum).”

Sedangkan tarawih wajib adalah salat tarawih yang dikerjakan pada sepertiga malam terakhir. Tarawih wajib dikerjakan dengan jumlah 20 rakaat. Lafaz niat tarawih wajib adalah sebagai berikut:

“Ushalli fardha tarawihi lillahi ta’ala ‘isyaini (dua puluh rakaat) imaman (jika menjadi imam) / ma’muman (jika menjadi makmum).”

Dengan memahami dan mengucapkan lafaz niat tarawih yang benar, umat Islam dapat melaksanakan salat tarawih dengan sah dan memperoleh pahala yang berlimpah. Lafaz niat tarawih menjadi bukti kesungguhan umat Islam dalam beribadah kepada Allah SWT.

Doa Setelah Tarawih

Doa setelah tarawih merupakan rangkaian doa yang dibaca setelah selesai melaksanakan salat tarawih. Doa ini sangat penting karena menjadi pelengkap ibadah tarawih dan memiliki banyak keutamaan.

Doa setelah tarawih terbagi menjadi dua bagian, yaitu doa iftitah dan doa penutup. Doa iftitah dibaca sebelum memulai salat tarawih, sedangkan doa penutup dibaca setelah selesai salat tarawih. Doa iftitah berfungsi untuk memohon kepada Allah SWT agar kita diberi kemudahan dalam melaksanakan salat tarawih dan diterima amalannya. Sedangkan doa penutup berfungsi untuk memohon ampunan dan perlindungan dari Allah SWT serta mendoakan kaum Muslimin dan Muslimat.

Membaca doa setelah tarawih merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ibadah tarawih. Doa ini menjadi penanda bahwa kita telah menyelesaikan ibadah tarawih dengan sempurna. Selain itu, doa setelah tarawih juga menjadi sarana bagi kita untuk memanjatkan doa dan harapan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk membaca doa setelah tarawih dengan khusyuk dan penuh penghayatan.

Sunnah-sunnah Tarawih

Sunnah-sunnah Tarawih adalah amalan-amalan yang dianjurkan untuk dilakukan dalam salat tarawih. Pelaksanaan sunnah-sunnah tarawih dapat menambah kesempurnaan dan pahala ibadah tarawih.

Sunnah-sunnah tarawih diantaranya adalah:

  • Membaca doa iftitah sebelum memulai salat tarawih.
  • Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek pada setiap rakaat.
  • Melakukan ruku dan sujud dengan tuma’ninah (tenang dan tidak tergesa-gesa).
  • Membaca witir setelah selesai salat tarawih.
  • Membaca doa penutup setelah selesai salat tarawih.

Dengan melaksanakan sunnah-sunnah tarawih, maka salat tarawih yang kita lakukan akan semakin sempurna dan berpahala. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk memperhatikan dan mengamalkan sunnah-sunnah tarawih dalam pelaksanaan salat tarawih.

Tanya Jawab Seputar Tarawih Sunnah atau Wajib

Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban seputar ibadah tarawih yang sering menjadi pertanyaan:

Pertanyaan 1: Apakah salat tarawih wajib dilakukan?

Salat tarawih termasuk ibadah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Meskipun tidak wajib, salat tarawih memiliki keutamaan yang besar dan dapat menjadi penghapus dosa bagi yang mengerjakannya.

Pertanyaan 2: Berapa jumlah rakaat salat tarawih?

Salat tarawih dapat dikerjakan dengan jumlah 8 rakaat atau 20 rakaat. Pelaksanaan tarawih dengan jumlah 8 rakaat merupakan tarawih sunnah, sedangkan pelaksanaan tarawih dengan jumlah 20 rakaat merupakan tarawih wajib.

Pertanyaan 3: Pada waktu apakah salat tarawih sebaiknya dikerjakan?

Salat tarawih dapat dimulai sejak awal waktu Isya hingga sepertiga malam. Waktu utama pelaksanaan tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir, karena pada waktu tersebut pahala yang diperoleh akan lebih besar.

Pertanyaan 4: Di mana salat tarawih sebaiknya dilaksanakan?

Tempat pelaksanaan tarawih yang utama adalah di masjid. Namun, tarawih juga dapat dikerjakan di rumah atau tempat lain jika terdapat alasan yang dibenarkan, seperti sakit atau jauh dari masjid.

Pertanyaan 5: Apakah ada bacaan niat khusus untuk salat tarawih?

Ya, terdapat lafaz niat khusus untuk salat tarawih, yaitu:

“Ushalli sunnatan lillahi ta’ala fi ramadhana rak’ataini (empat rakaat) imaman (jika menjadi imam) / ma’muman (jika menjadi makmum).”

Pertanyaan 6: Apakah ada doa khusus yang dibaca setelah salat tarawih?

Ya, terdapat doa khusus yang dianjurkan untuk dibaca setelah salat tarawih. Doa ini berisi permohonan ampunan, perlindungan, dan keberkahan dari Allah SWT.

Demikianlah beberapa tanya jawab seputar ibadah tarawih. Semoga dapat menambah pemahaman dan memudahkan dalam melaksanakan ibadah tarawih selama bulan Ramadan.

Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang keutamaan salat tarawih dan tata cara pelaksanaannya secara lebih rinci.

Tips Melaksanakan Tarawih Sunnah atau Wajib

Salat tarawih merupakan ibadah sunnah muakkadah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan selama bulan Ramadan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam melaksanakan salat tarawih dengan baik:

Tip 1: Niatkan dengan Benar

Niatkan salat tarawih sebagai ibadah kepada Allah SWT dan mengharap pahala dari-Nya.

Tip 2: Berjamaah di Masjid

Utamakan melaksanakan salat tarawih secara berjamaah di masjid, karena pahalanya lebih besar.

Tip 3: Khusyuk dan Tenang

Kerjakan salat tarawih dengan khusyuk, tenang, dan tidak terburu-buru.

Tip 4: Bacaan Al-Qur’an Tartil

Baca surat Al-Fatihah dan surat pendek pada setiap rakaat dengan tartil (jelas dan tidak tergesa-gesa).

Tip 5: Ruku’ dan Sujud dengan Tu’ma’ninah

Lakukan ruku’ dan sujud dengan tu’ma’ninah (tenang dan tidak tergesa-gesa) agar dapat khusyuk dalam beribadah.

Tip 6: Baca Doa Iftitah dan Penutup

Baca doa iftitah sebelum memulai salat tarawih dan doa penutup setelah selesai.

Tip 7: Perhatikan Jumlah Rakaat

Salat tarawih sunnah terdiri dari 8 rakaat, sedangkan tarawih wajib terdiri dari 20 rakaat.

Tip 8: Perbanyak Doa

Perbanyak doa dan munajat kepada Allah SWT setelah selesai salat tarawih.

Dengan mengikuti tips-tips tersebut, semoga ibadah tarawih yang Anda lakukan dapat lebih berkualitas dan berpahala.

Tips-tips ini tidak hanya membantu Anda dalam melaksanakan salat tarawih dengan baik, tetapi juga dapat meningkatkan kekhusyukan dan menambah pahala ibadah Anda di bulan Ramadan.

Kesimpulan

Ibadah tarawih merupakan amalan penting di bulan Ramadan yang memiliki keutamaan besar dan dapat menghapus dosa-dosa. Pelaksanaan tarawih dapat dilakukan secara sunnah (8 rakaat) atau wajib (20 rakaat), dengan hukum sunnah muakkadah yang sangat dianjurkan.

Dalam melaksanakan tarawih, ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, seperti waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan, jumlah rakaat, bacaan niat, doa iftitah dan penutup, serta sunnah-sunnah tarawih. Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, ibadah tarawih yang kita lakukan akan lebih berkualitas dan berpahala.



Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Cek di Google News

Artikel Terbaru