Cara Menentukan Waktu Tarawih Mulai Jam Berapa

lisa


Cara Menentukan Waktu Tarawih Mulai Jam Berapa

Tarawih mulai jam berapa adalah pertanyaan yang sering dilontarkan menjelang bulan Ramadan. Tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan puasa, dan biasanya dilaksanakan setelah salat Isya.

Tarawih memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah melatih kekhusyukan, memperkuat tali silaturahmi, dan meningkatkan keimanan. Ibadah ini juga memiliki sejarah yang panjang, dan diperkirakan sudah dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW.

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang tarawih, termasuk sejarahnya, tata caranya, dan manfaatnya. Kita juga akan memberikan tips agar ibadah tarawih dapat dilaksanakan dengan khusyuk dan bermakna.

tarawih mulai jam berapa

Aspek-aspek penting terkait tarawih mulai jam berapa sangatlah krusial untuk dipahami agar ibadah tarawih dapat dilaksanakan dengan baik dan bermakna. Berikut adalah 10 aspek penting tersebut:

  • Waktu pelaksanaan
  • Rakaat
  • Tata cara
  • Tempat pelaksanaan
  • Imam
  • Makmum
  • Hukum
  • Keutamaan
  • Sunnah
  • Bid’ah

Waktu pelaksanaan tarawih biasanya dimulai setelah salat Isya. Namun, di beberapa daerah, tarawih dilaksanakan setelah salat Maghrib. Jumlah rakaat tarawih juga bervariasi, antara 8 hingga 20 rakaat. Tata cara pelaksanaan tarawih pun memiliki perbedaan di beberapa daerah, namun secara umum terdiri dari 4 rakaat sekali salam.

Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan merupakan aspek penting dalam menjawab pertanyaan “tarawih mulai jam berapa”. Waktu pelaksanaan tarawih dapat bervariasi tergantung pada tradisi dan kebiasaan di masing-masing daerah.

  • Awal waktu
    Waktu pelaksanaan tarawih paling awal adalah setelah salat Isya. Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang menganjurkan untuk melaksanakan salat tarawih setelah Isya.
  • Akhir waktu
    Waktu pelaksanaan tarawih paling akhir adalah sebelum masuk waktu salat Subuh. Hal ini dikarenakan salat tarawih merupakan ibadah sunnah yang tidak memiliki waktu yang ditentukan secara pasti.
  • Waktu yang dianjurkan
    Waktu yang paling dianjurkan untuk melaksanakan salat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir. Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang menganjurkan untuk menghidupkan sepertiga malam terakhir dengan ibadah.
  • Waktu yang dihindari
    Waktu yang dihindari untuk melaksanakan salat tarawih adalah setelah salat Subuh. Hal ini dikarenakan salat tarawih merupakan ibadah sunnah yang tidak boleh dilaksanakan setelah masuk waktu salat fardhu.

Dengan memahami waktu pelaksanaan tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat.

Rakaat

Rakaat merupakan salah satu unsur penting dalam salat, termasuk salat tarawih. Jumlah rakaat dalam salat tarawih bervariasi, antara 8 hingga 20 rakaat. Jumlah rakaat ini berpengaruh pada waktu pelaksanaan tarawih, karena semakin banyak rakaat yang dikerjakan, maka waktu pelaksanaan tarawih akan semakin lama.

Dalam praktiknya, jumlah rakaat tarawih yang dikerjakan biasanya disesuaikan dengan kemampuan dan waktu yang tersedia. Di Indonesia, jumlah rakaat tarawih yang umum dikerjakan adalah 8 rakaat atau 20 rakaat. Tarawih 8 rakaat biasanya dikerjakan dengan 2 rakaat sekali salam, sedangkan tarawih 20 rakaat dikerjakan dengan 4 rakaat sekali salam.

Dengan memahami hubungan antara rakaat dan waktu pelaksanaan tarawih, umat Islam dapat merencanakan waktu pelaksanaan tarawih dengan baik, sehingga dapat melaksanakan ibadah ini dengan khusyuk dan bermakna.

Tata cara

Tata cara dalam pelaksanaan ibadah tarawih merupakan hal yang sangat penting diperhatikan agar ibadah ini dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat. Tata cara tarawih yang benar akan berpengaruh pada keabsahan ibadah ini dan juga akan mempengaruhi kekhusyukan dan makna ibadah itu sendiri.

Tata cara tarawih secara umum terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

  1. Niat
  2. Takbiratul ihram
  3. Membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya
  4. Rukuk
  5. I’tidal
  6. Sujud
  7. Duduk di antara dua sujud
  8. Salam

Tata cara ini dilakukan secara berulang-ulang sesuai dengan jumlah rakaat yang dikerjakan. Setiap dua rakaat diakhiri dengan salam, sehingga dalam tarawih 8 rakaat akan terdapat 4 kali salam, sedangkan dalam tarawih 20 rakaat terdapat 10 kali salam.

Dengan memahami dan melaksanakan tata cara tarawih dengan benar, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat. Tata cara yang benar akan membantu umat Islam untuk lebih khusyuk dan fokus dalam melaksanakan ibadah tarawih, sehingga ibadah ini dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi pelakunya.

Tempat pelaksanaan

Tempat pelaksanaan merupakan salah satu aspek penting dalam menjawab pertanyaan “tarawih mulai jam berapa”. Hal ini dikarenakan tempat pelaksanaan tarawih dapat mempengaruhi waktu pelaksanaannya. Berikut adalah beberapa aspek penting terkait tempat pelaksanaan tarawih:

  • Masjid

    Masjid merupakan tempat yang paling umum digunakan untuk melaksanakan salat tarawih. Hal ini dikarenakan masjid merupakan tempat ibadah yang suci dan nyaman.

  • Mushala

    Mushala juga dapat digunakan untuk melaksanakan salat tarawih, terutama jika masjid tidak tersedia atau jauh dari tempat tinggal.

  • Rumah

    Dalam kondisi tertentu, salat tarawih juga dapat dilaksanakan di rumah. Hal ini biasanya dilakukan jika seseorang tidak dapat pergi ke masjid atau mushala.

  • Tempat terbuka

    Dalam kondisi darurat, salat tarawih juga dapat dilaksanakan di tempat terbuka, seperti lapangan atau halaman. Hal ini biasanya dilakukan jika tidak ada masjid, mushala, atau rumah yang tersedia.

Pemilihan tempat pelaksanaan tarawih dapat mempengaruhi waktu pelaksanaannya. Jika tarawih dilaksanakan di masjid atau mushala, maka waktu pelaksanaannya biasanya lebih awal, karena masjid dan mushala biasanya sudah dibuka sejak sore hari. Sedangkan jika tarawih dilaksanakan di rumah atau tempat terbuka, maka waktu pelaksanaannya biasanya lebih fleksibel, karena tidak terikat dengan waktu buka dan tutup tempat ibadah.

Imam

Dalam pelaksanaan salat tarawih, sosok imam memegang peranan yang sangat penting. Imam merupakan pemimpin salat yang bertugas untuk mengatur jalannya salat, termasuk menentukan waktu pelaksanaan tarawih.

  • Pemimpin Salat
    Imam bertugas memimpin jalannya salat tarawih, mulai dari takbiratul ihram hingga salam. Ia bertanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh rangkaian salat tarawih dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat.
  • Penentu Waktu Pelaksanaan
    Imam juga bertugas menentukan waktu pelaksanaan tarawih. Biasanya, waktu pelaksanaan tarawih disesuaikan dengan waktu masuknya salat Isya. Namun, di beberapa daerah, tarawih dilaksanakan setelah salat Maghrib. Imam akan mengumumkan waktu pelaksanaan tarawih kepada para jamaah.
  • Pengatur Rakaat
    Imam juga bertugas mengatur jumlah rakaat tarawih yang akan dilaksanakan. Jumlah rakaat tarawih biasanya bervariasi, antara 8 hingga 20 rakaat. Imam akan menentukan jumlah rakaat yang akan dilaksanakan dan memberitahukannya kepada para jamaah.
  • Penentu Kecepatan Salat
    Imam juga bertugas mengatur kecepatan salat tarawih. Kecepatan salat tarawih biasanya disesuaikan dengan kemampuan para jamaah. Imam akan mengatur kecepatan salat agar tidak terlalu cepat atau terlalu lambat, sehingga para jamaah dapat melaksanakan salat dengan khusyuk.

Dengan memahami peran dan tugas imam dalam salat tarawih, para jamaah dapat melaksanakan salat tarawih dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat. Imam yang baik akan memimpin salat tarawih dengan khusyuk, tertib, dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.

Makmum

Dalam pelaksanaan salat tarawih, makmum merupakan pihak yang mengikuti imam dalam melaksanakan salat. Kehadiran makmum sangat penting dalam salat tarawih karena salat tarawih merupakan salat berjamaah. Salat tarawih tidak dapat dilaksanakan secara sendirian, melainkan harus dilaksanakan bersama-sama dengan imam dan makmum.

Hubungan antara makmum dan tarawih mulai jam berapa sangat erat. Waktu pelaksanaan tarawih sangat bergantung pada kehadiran makmum. Imam biasanya akan memulai salat tarawih setelah jumlah makmum sudah cukup banyak. Hal ini dikarenakan salat tarawih merupakan salat berjamaah yang membutuhkan minimal dua orang untuk melaksanakannya.

Sebagai contoh, jika jumlah makmum sudah mencapai 10 orang, maka imam biasanya akan memulai salat tarawih. Namun, jika jumlah makmum masih kurang dari 10 orang, maka imam biasanya akan menunggu hingga jumlah makmum cukup. Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran makmum merupakan faktor penting yang mempengaruhi waktu pelaksanaan tarawih.

Dengan memahami hubungan antara makmum dan tarawih mulai jam berapa, umat Islam dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan salat tarawih. Makmum dapat memperkirakan waktu pelaksanaan tarawih berdasarkan jumlah makmum yang hadir. Selain itu, imam juga dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk memimpin salat tarawih dengan jumlah makmum yang sesuai.

Hukum

Dalam konteks “tarawih mulai jam berapa”, hukum memegang peranan yang penting. Hukum dalam Islam memberikan panduan dan aturan mengenai pelaksanaan ibadah, termasuk salat tarawih. Hukum inilah yang menjadi dasar bagi umat Islam dalam menentukan waktu pelaksanaan tarawih.

Menurut hukum Islam, salat tarawih termasuk dalam kategori salat sunnah muakkadah, yaitu salat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Salat tarawih biasanya dilaksanakan pada bulan Ramadan setelah salat Isya. Waktu pelaksanaan tarawih dapat bervariasi tergantung pada mazhab dan kebiasaan di masing-masing daerah. Namun, secara umum, salat tarawih dilaksanakan pada sepertiga malam terakhir.

Memahami hukum terkait salat tarawih sangat penting bagi umat Islam. Hal ini karena hukum menjadi acuan dalam menentukan waktu pelaksanaan tarawih yang tepat. Dengan memahami hukum, umat Islam dapat melaksanakan salat tarawih sesuai dengan tuntunan syariat dan memperoleh pahala yang maksimal.

Keutamaan

Keutamaan merupakan salah satu aspek penting yang terkait dengan “tarawih mulai jam berapa”. Memahami keutamaan tarawih dapat memberikan motivasi dan semangat bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah ini dengan baik dan sesuai waktu.

  • Penghapus Dosa

    Salah satu keutamaan tarawih adalah sebagai penghapus dosa. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang melaksanakan salat tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari)

  • Penambah Pahala

    Tarawih juga menjadi ibadah yang menambah pahala bagi pelakunya. Setiap rakaat tarawih yang dilaksanakan di bulan Ramadan, pahalanya sama dengan pahala mengerjakan salat fardhu di luar bulan Ramadan.

  • Waktu Mustajab Doa

    Sepertiga malam terakhir di bulan Ramadan merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. Melaksanakan tarawih pada sepertiga malam terakhir dapat menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk memanjatkan doa-doa terbaiknya.

  • Mempererat Ukhuwah Islamiah

    Salat tarawih yang dilaksanakan berjamaah dapat menjadi sarana untuk mempererat ukhuwah Islamiah antar sesama umat Islam. Saling bertemu dan berinteraksi dalam suasana ibadah dapat memperkuat rasa persaudaraan dan kebersamaan.

Memahami keutamaan tarawih dapat memberikan semangat dan motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya. Dengan menjalankan tarawih pada waktu yang tepat, sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW, umat Islam dapat meraih keutamaan dan manfaat yang luar biasa dari ibadah ini.

Sunnah

Sunnah adalah segala sesuatu yang diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW, baik perkataan, perbuatan, maupun ketetapan (taqrir). Dalam konteks “tarawih mulai jam berapa”, sunnah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap waktu pelaksanaan salat tarawih.

Salat tarawih adalah salat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan pada bulan Ramadan. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk melaksanakan salat tarawih pada sepertiga malam terakhir. Hal ini sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, “Rasulullah SAW biasa melakukan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadan. Beliau menghidupkan malamnya dengan salat, dan beliau juga membangunkan keluarganya untuk salat.” (HR. Bukhari)

Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwa Rasulullah SAW melaksanakan salat tarawih pada sepertiga malam terakhir. Oleh karena itu, waktu pelaksanaan salat tarawih yang sesuai dengan sunnah adalah pada sepertiga malam terakhir.

Memahami hubungan antara sunnah dan “tarawih mulai jam berapa” sangat penting bagi umat Islam. Dengan melaksanakan salat tarawih sesuai dengan sunnah, umat Islam dapat memperoleh pahala yang lebih besar dan mengikuti tuntunan Rasulullah SAW.

Bid’ah

Dalam konteks “tarawih mulai jam berapa”, bid’ah memiliki pengaruh yang perlu diperhatikan. Bid’ah secara bahasa berarti sesuatu yang baru atau tambahan. Dalam istilah syariat, bid’ah diartikan sebagai segala sesuatu yang baru dalam urusan agama yang tidak pernah dilakukan pada zaman Rasulullah SAW dan tidak ada dasarnya dalam Al-Qur’an dan Sunnah.

Dalam pelaksanaan salat tarawih, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar terhindar dari bid’ah. Misalnya, menentukan waktu pelaksanaan tarawih secara pasti pada pukul tertentu atau mengerjakan salat tarawih dengan jumlah rakaat yang ganjil. Hal-hal tersebut termasuk dalam bid’ah karena tidak ada dasar dan tuntunannya dalam agama.

Oleh karena itu, umat Islam perlu memahami dengan baik apa saja yang termasuk bid’ah dalam pelaksanaan salat tarawih. Dengan menghindari bid’ah, salat tarawih yang dilaksanakan akan lebih sesuai dengan tuntunan syariat dan lebih bernilai ibadah.

Tanya Jawab tentang Tarawih Mulai Jam Berapa

Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban terkait waktu pelaksanaan salat tarawih:

Pertanyaan 1: Kapan waktu yang paling utama untuk melaksanakan salat tarawih?

Jawaban: Waktu yang paling utama untuk melaksanakan salat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir. Hal ini sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW.

Pertanyaan 2: Apakah salat tarawih dapat dilaksanakan setelah masuk waktu salat Subuh?

Jawaban: Tidak, salat tarawih tidak boleh dilaksanakan setelah masuk waktu salat Subuh. Salat tarawih merupakan ibadah sunnah yang tidak boleh dilaksanakan setelah masuk waktu salat fardhu.

Pertanyaan 3: Apakah boleh melaksanakan salat tarawih di rumah?

Jawaban: Ya, salat tarawih boleh dilaksanakan di rumah. Namun, dianjurkan untuk melaksanakan salat tarawih berjamaah di masjid karena memiliki keutamaan yang lebih besar.

Pertanyaan 4: Berapa jumlah rakaat salat tarawih yang dianjurkan?

Jawaban: Jumlah rakaat salat tarawih yang dianjurkan adalah 8 rakaat atau 20 rakaat. Pemilihan jumlah rakaat disesuaikan dengan kemampuan dan waktu yang tersedia.

Pertanyaan 5: Apakah salat tarawih wajib dilaksanakan setiap malam?

Jawaban: Tidak, salat tarawih tidak wajib dilaksanakan setiap malam. Salat tarawih merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan selama bulan Ramadan.

Pertanyaan 6: Apakah ada perbedaan waktu pelaksanaan salat tarawih di setiap daerah?

Jawaban: Ya, waktu pelaksanaan salat tarawih dapat berbeda di setiap daerah. Hal ini disesuaikan dengan tradisi dan kebiasaan setempat.

Demikianlah beberapa tanya jawab terkait waktu pelaksanaan salat tarawih. Semoga informasi ini dapat memberikan kejelasan dan membantu umat Islam dalam melaksanakan ibadah tarawih dengan baik dan sesuai tuntunan syariat.

Pembahasan selanjutnya akan berfokus pada keutamaan dan manfaat melaksanakan salat tarawih.

Tips Menentukan Waktu Pelaksanaan Tarawih

Salah satu hal penting dalam pelaksanaan tarawih adalah menentukan waktu pelaksanaannya. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:

Perhatikan Waktu Masuknya Salat Isya: Waktu pelaksanaan tarawih biasanya dimulai setelah salat Isya. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan waktu masuknya salat Isya di daerah masing-masing.

Sesuaikan dengan Waktu Sepertiga Malam Terakhir: Rasulullah SAW menganjurkan untuk melaksanakan salat tarawih pada sepertiga malam terakhir. Perkirakan waktu sepertiga malam terakhir dan mulailah salat tarawih pada waktu tersebut.

Pertimbangkan Jumlah Makmum: Imam biasanya akan memulai salat tarawih setelah jumlah makmum sudah cukup banyak. Perkirakan jumlah makmum yang akan hadir dan sesuaikan waktu pelaksanaan tarawih.

Sesuaikan dengan Tradisi dan Kebiasaan Daerah: Di beberapa daerah, terdapat tradisi dan kebiasaan tertentu terkait waktu pelaksanaan tarawih. Perhatikan tradisi dan kebiasaan tersebut agar tidak terjadi perbedaan pendapat.

Koordinasi dengan Takmir Masjid: Jika salat tarawih dilaksanakan di masjid, koordinasikan dengan takmir masjid untuk menentukan waktu pelaksanaan tarawih yang tepat.

Hindari Waktu yang Berdekatan dengan Salat Subuh: Salat tarawih tidak boleh dilaksanakan setelah masuk waktu salat Subuh. Beri jarak waktu yang cukup antara salat tarawih dan salat Subuh.

Perhatikan Waktu Istirahat: Pertimbangkan waktu istirahat yang cukup sebelum dan sesudah salat tarawih. Hal ini penting untuk menjaga kekhusyukan dan kesehatan.

Fleksibilitas dan Toleransi: Dalam menentukan waktu pelaksanaan tarawih, perlu adanya fleksibilitas dan toleransi. Jika terdapat perbedaan pendapat, utamakan musyawarah dan kesepakatan bersama.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan umat Islam dapat menentukan waktu pelaksanaan tarawih dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat.

Tips-tips tersebut akan membantu umat Islam dalam melaksanakan salat tarawih dengan lebih khusyuk, tertib, dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas keutamaan dan manfaat melaksanakan salat tarawih.

Kesimpulan

Pembahasan mengenai “tarawih mulai jam berapa” telah memberikan beberapa pemahaman penting. Pertama, waktu pelaksanaan tarawih yang paling utama adalah pada sepertiga malam terakhir. Kedua, terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam menentukan waktu pelaksanaan tarawih, seperti waktu masuknya salat Isya, tradisi dan kebiasaan daerah, serta koordinasi dengan takmir masjid. Ketiga, pelaksanaan tarawih harus sesuai dengan tuntunan syariat dan menghindari bid’ah.

Salat tarawih memiliki banyak keutamaan dan manfaat, seperti penghapus dosa, penambah pahala, waktu mustajab doa, dan mempererat ukhuwah Islamiah. Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan salat tarawih dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Dengan demikian, kita dapat memperoleh pahala yang maksimal dan merasakan manfaat dari ibadah ini.



Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Cek di Google News

Artikel Terbaru