Tarawih Muhammadiyah adalah salat sunah yang dilakukan pada bulan Ramadan. Salat ini dilakukan sebanyak 8 rakaat, dengan 2 rakaat salam. Contohnya, saat melaksanakan salat tarawih, seseorang akan melakukan 4 rakaat salat, kemudian salam. Lalu, melanjutkan 4 rakaat salat berikutnya dan diakhiri dengan salam.
Salat tarawih memiliki banyak manfaat, di antaranya menambah pahala, mendekatkan diri kepada Allah, dan melatih kesabaran. Dalam perkembangan sejarahnya, salat tarawih mengalami beberapa perubahan, seperti jumlah rakaat yang awalnya 20 rakaat menjadi 8 rakaat seperti yang dilakukan saat ini.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang salat tarawih Muhammadiyah, termasuk sejarah, tata cara pelaksanaannya, dan keutamaannya.
Tarawih Muhammadiyah Berapa Rakaat
Dalam melaksanakan ibadah salat tarawih Muhammadiyah, terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan. Aspek-aspek ini berkaitan dengan jumlah rakaat, waktu pelaksanaan, niat, dan tata cara pelaksanaannya.
- Jumlah Rakaat: 8 rakaat
- Waktu Pelaksanaan: Setelah salat Isya
- Niat: Niat salat tarawih sunah
- Tata Cara: Dilakukan dengan 2 rakaat salam
- Tempat Pelaksanaan: Masjid atau tempat lain yang bersih
- Hukum: Sunah
- Keutamaan: Mendapat pahala dan mendekatkan diri kepada Allah
- Sejarah: Berawal dari 20 rakaat, kemudian diubah menjadi 8 rakaat
- Dalil: Hadis Nabi Muhammad SAW
Memahami aspek-aspek penting dalam salat tarawih Muhammadiyah dapat membantu kita melaksanakan ibadah ini dengan benar dan khusyuk. Dengan melaksanakan salat tarawih dengan baik, kita dapat memperoleh pahala dan keberkahan di bulan Ramadan.
Jumlah Rakaat
Jumlah rakaat dalam salat tarawih Muhammadiyah adalah 8 rakaat. Penetapan jumlah rakaat ini didasarkan pada sebuah hadis dari Aisyah RA, istri Nabi Muhammad SAW. Dalam hadis tersebut, Aisyah RA menceritakan bahwa Rasulullah SAW melaksanakan salat tarawih sebanyak 8 rakaat.
Jumlah rakaat ini menjadi salah satu ciri khas salat tarawih Muhammadiyah. Sebab, dalam beberapa mazhab fiqih lain, jumlah rakaat salat tarawih bisa berbeda-beda, seperti 20 rakaat atau 36 rakaat. Penetapan 8 rakaat sebagai jumlah rakaat salat tarawih Muhammadiyah didasarkan pada pertimbangan untuk memudahkan umat Islam dalam melaksanakan ibadah ini, terutama di bulan Ramadan yang memiliki banyak ibadah lain yang harus dilaksanakan.
Dengan memahami ketentuan jumlah rakaat dalam salat tarawih Muhammadiyah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Selain itu, hal ini juga dapat mempererat ukhuwah dan persatuan umat Islam dalam melaksanakan ibadah di bulan Ramadan.
Waktu Pelaksanaan
Salat Tarawih Muhammadiyah dilaksanakan setelah salat Isya. Penetapan waktu pelaksanaan ini didasarkan pada sebuah hadis dari Aisyah RA, istri Nabi Muhammad SAW. Dalam hadis tersebut, Aisyah RA menceritakan bahwa Rasulullah SAW melaksanakan salat tarawih setelah salat Isya.
Pelaksanaan salat tarawih setelah salat Isya memiliki hikmah dan manfaat tertentu. Pertama, waktu setelah salat Isya merupakan waktu yang tepat untuk melakukan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pada waktu tersebut, suasana biasanya lebih tenang dan fokus kita tidak terganggu oleh aktivitas duniawi lainnya.
Kedua, pelaksanaan salat tarawih setelah salat Isya memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk beristirahat sejenak setelah melaksanakan salat Isya dan mempersiapkan diri untuk melaksanakan salat tarawih dengan lebih khusyuk dan fokus. Selain itu, hal ini juga dapat mempererat ukhuwah dan persatuan umat Islam dalam melaksanakan ibadah di bulan Ramadan.
Niat
Dalam melaksanakan ibadah salat tarawih Muhammadiyah, niat memegang peranan penting. Niat merupakan ikhlas karena Allah SWT dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Ada beberapa aspek penting terkait niat salat tarawih sunah yang perlu diperhatikan.
- Lafal Niat
Lafal niat salat tarawih sunah adalah sebagai berikut: “Ushalli sunnatal tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala“. - Waktu Berniat
Niat salat tarawih sunah diucapkan pada saat takbiratul ihram. - Kekhususan Niat
Niat salat tarawih sunah harus dikhususkan untuk salat tarawih, tidak boleh diniatkan untuk qadha salat lainnya. - Ikhlas karena Allah SWT
Niat salat tarawih sunah harus ikhlas karena Allah SWT, bukan karena ingin dilihat atau dipuji orang lain.
Memahami aspek-aspek penting terkait niat salat tarawih sunah dapat membantu kita melaksanakan ibadah ini dengan benar dan khusyuk. Dengan niat yang tulus dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, kita dapat memperoleh pahala dan keberkahan di bulan Ramadan.
Tata Cara
Pelaksanaan salat tarawih Muhammadiyah memiliki tata cara tertentu, salah satunya adalah dilakukan dengan 2 rakaat salam. Ketentuan ini menjadi ciri khas salat tarawih Muhammadiyah dan membedakannya dengan pelaksanaan salat tarawih pada umumnya. Memahami tata cara ini penting untuk melaksanakan salat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan.
- Jumlah Rakaat
Salat tarawih Muhammadiyah dilaksanakan sebanyak 8 rakaat, dibagi menjadi 4 set, masing-masing 2 rakaat. Setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam, sehingga total terdapat 4 kali salam dalam salat tarawih Muhammadiyah.
- Waktu Pelaksanaan
Salat tarawih Muhammadiyah dilaksanakan setelah salat Isya. Waktu pelaksanaan ini sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan menjadi waktu yang tepat untuk melaksanakan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Tata Cara Rakaat
Setiap 2 rakaat salat tarawih Muhammadiyah dilaksanakan seperti salat biasa, dimulai dengan niat, takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, rukuk, sujud, dan diakhiri dengan salam.
- Keutamaan
Melaksanakan salat tarawih Muhammadiyah dengan tata cara yang benar dapat memberikan keutamaan dan pahala yang besar. Salat tarawih merupakan ibadah sunah yang sangat dianjurkan, terutama pada bulan Ramadan.
Dengan memahami tata cara salat tarawih Muhammadiyah yang dilakukan dengan 2 rakaat salam, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan benar dan khusyuk. Selain itu, hal ini juga dapat mempererat ukhuwah dan persatuan umat Islam dalam melaksanakan ibadah di bulan Ramadan.
Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan salat tarawih Muhammadiyah dapat dilakukan di masjid atau tempat lain yang bersih. Masjid merupakan tempat yang ideal karena merupakan tempat ibadah yang suci dan bersih. Selain itu, masjid biasanya memiliki suasana yang kondusif untuk beribadah, seperti tenang dan damai.
Namun, jika tidak memungkinkan untuk melaksanakan salat tarawih di masjid, umat Islam dapat melaksanakannya di tempat lain yang bersih, seperti di rumah atau di musala. Yang terpenting adalah tempat tersebut bersih dan suci, sehingga dapat menunjang kekhusyukan dalam beribadah.
Tempat pelaksanaan salat tarawih Muhammadiyah tidak mempengaruhi jumlah rakaatnya. Baik dilaksanakan di masjid maupun di tempat lain yang bersih, jumlah rakaat salat tarawih Muhammadiyah tetap 8 rakaat.
Meskipun tidak mempengaruhi jumlah rakaat, tempat pelaksanaan salat tarawih dapat mempengaruhi kekhusyukan dan kenyamanan dalam beribadah. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan salat tarawih di tempat yang sesuai dengan ketentuan, seperti di masjid atau di tempat lain yang bersih.
Hukum
Dalam konteks “tarawih muhammadiyah berapa rakaat”, hukum salat tarawih Muhammadiyah adalah sunah. Artinya, salat tarawih tidak wajib dikerjakan, tetapi dianjurkan untuk dikerjakan karena memiliki banyak keutamaan dan pahala.
- Kembali pada Rasulullah SAW
Salat tarawih sunah karena dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Beliau biasa melaksanakan salat tarawih sebanyak 8 rakaat, yang kemudian menjadi pedoman bagi umat Islam dalam melaksanakan salat tarawih.
- Pahala dan Keutamaan
Meskipun sunah, salat tarawih memiliki banyak pahala dan keutamaan. Salah satunya adalah pahala yang berlipat ganda seperti pahala salat wajib.
- Tidak Memberatkan
Salat tarawih tidak diwajibkan karena tidak memberatkan umat Islam. Salat tarawih dilaksanakan pada bulan Ramadan, di mana umat Islam juga menjalankan ibadah puasa yang dapat melemahkan fisik.
Dengan memahami hukum salat tarawih Muhammadiyah yang sunah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih baik. Salat tarawih dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan pahala yang berlimpah, tanpa merasa terbebani.
Keutamaan
Melaksanakan salat tarawih Muhammadiyah dengan benar dan sesuai tuntunan dapat memberikan keutamaan dan pahala yang besar. Beberapa keutamaan tersebut antara lain:
- Pahala Berlipat Ganda
Salat tarawih termasuk salah satu ibadah yang pahalanya dilipatgandakan oleh Allah SWT. Setiap rakaat salat tarawih bernilai seperti pahala salat wajib.
- Penghapus Dosa
Salat tarawih juga dapat menjadi penghapus dosa-dosa kecil yang telah lalu. Dengan melaksanakan salat tarawih secara istiqomah, seorang muslim dapat berharap mendapat ampunan dari Allah SWT.
- Mendekatkan Diri kepada Allah
Salat tarawih merupakan salah satu bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melalui salat tarawih, seorang muslim dapat meningkatkan hubungan spiritualnya dengan Tuhannya.
- Mendapat Syafaat di Akhirat
Bagi orang yang istiqomah dalam melaksanakan salat tarawih, akan mendapatkan syafaat atau pertolongan dari Rasulullah SAW di hari kiamat.
Dengan memahami keutamaan-keutamaan tersebut, diharapkan dapat memotivasi umat Islam untuk melaksanakan salat tarawih Muhammadiyah dengan baik dan benar. Salat tarawih dapat menjadi sarana untuk meraih pahala yang berlimpah, menghapus dosa, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan mendapatkan syafaat di akhirat.
Sejarah
Pembahasan tentang “tarawih muhammadiyah berapa rakaat” tidak terlepas dari sejarahnya. Salat tarawih Muhammadiyah yang saat ini dilaksanakan sebanyak 8 rakaat, memiliki sejarah yang cukup panjang. Dahulu, salat tarawih dilaksanakan dengan jumlah rakaat yang berbeda.
- Jumlah Awal 20 Rakaat
Pada masa awal perkembangannya, salat tarawih dilaksanakan sebanyak 20 rakaat. Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Malik dan Imam Syafi’i. - Pengurangan menjadi 8 Rakaat
Pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, jumlah rakaat salat tarawih dikurangi menjadi 8 rakaat. Pengurangan ini dilakukan dengan pertimbangan untuk meringankan umat Islam yang melaksanakan salat tarawih, terutama pada bulan Ramadan yang memiliki banyak ibadah lainnya. - Tetap 8 Rakaat hingga Sekarang
Sejak masa Khalifah Umar bin Khattab, jumlah rakaat salat tarawih Muhammadiyah tetap 8 rakaat hingga sekarang. Penetapan ini menjadi salah satu ciri khas salat tarawih Muhammadiyah dan membedakannya dengan pelaksanaan salat tarawih pada umumnya.
Dengan memahami sejarah perubahan jumlah rakaat salat tarawih Muhammadiyah, kita dapat lebih menghargai ibadah ini dan melaksanakannya sesuai dengan tuntunan. Salat tarawih Muhammadiyah yang dilaksanakan sebanyak 8 rakaat merupakan bentuk ibadah yang ringan dan penuh keutamaan.
Dalil
Dalam pembahasan tentang “tarawih muhammadiyah berapa rakaat”, dalil atau dasar hukum pelaksanaan salat tarawih bersumber dari hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Hadis-hadis ini menjadi rujukan utama dalam menentukan jumlah rakaat, tata cara pelaksanaan, hingga keutamaan salat tarawih.
- Hadis Aisyah RA
Salah satu hadis yang menjadi landasan pelaksanaan salat tarawih adalah hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, istri Nabi Muhammad SAW. Dalam hadis ini, Aisyah RA menceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW melaksanakan salat tarawih sebanyak 8 rakaat.
- Hadis Ibnu Umar RA
Selain hadis Aisyah RA, terdapat juga hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA, sahabat Nabi Muhammad SAW. Dalam hadis ini, Ibnu Umar RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW melaksanakan salat tarawih sebanyak 11 rakaat, termasuk 2 rakaat salat witir.
- Hadis Ali bin Abi Thalib RA
Hadis lain yang memperkuat pelaksanaan salat tarawih adalah hadis yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib RA, sepupu dan menantu Nabi Muhammad SAW. Dalam hadis ini, Ali bin Abi Thalib RA menyebutkan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan salat tarawih secara berjamaah.
- Hadis Abu Hurairah RA
Terdapat pula hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, sahabat Nabi Muhammad SAW. Dalam hadis ini, Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang melaksanakan salat tarawih karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.”
Dari beberapa hadis di atas, dapat disimpulkan bahwa salat tarawih adalah ibadah sunah yang sangat dianjurkan dalam bulan Ramadan. Jumlah rakaat salat tarawih yang paling utama adalah 8 rakaat, sebagaimana yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW berdasarkan hadis Aisyah RA.
Tanya Jawab tentang Salat Tarawih Muhammadiyah
Berikut ini adalah tanya jawab seputar salat tarawih Muhammadiyah yang sering menjadi pertanyaan:
Pertanyaan 1: Berapa rakaat salat tarawih Muhammadiyah?
Jawaban: Salat tarawih Muhammadiyah dilaksanakan sebanyak 8 rakaat, dengan 2 rakaat salam.
Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan salat tarawih Muhammadiyah?
Jawaban: Salat tarawih Muhammadiyah dilaksanakan setelah salat Isya.
Pertanyaan 3: Bagaimana niat salat tarawih Muhammadiyah?
Jawaban: Niat salat tarawih Muhammadiyah adalah: “Ushalli sunnatal tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala“.
Pertanyaan 4: Bolehkah salat tarawih dilaksanakan di rumah?
Jawaban: Salat tarawih Muhammadiyah boleh dilaksanakan di masjid atau di rumah yang bersih.
Pertanyaan 5: Apakah salat tarawih Muhammadiyah wajib dilaksanakan?
Jawaban: Salat tarawih Muhammadiyah hukumnya sunah, artinya tidak wajib tetapi sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.
Pertanyaan 6: Apa saja keutamaan salat tarawih Muhammadiyah?
Jawaban: Keutamaan salat tarawih Muhammadiyah antara lain mendapat pahala berlipat ganda, menjadi penghapus dosa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dengan memahami tanya jawab di atas, diharapkan dapat menambah pemahaman kita tentang salat tarawih Muhammadiyah dan dapat melaksanakannya dengan baik dan khusyuk di bulan Ramadan.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang tata cara pelaksanaan salat tarawih Muhammadiyah.
Tips Melaksanakan Salat Tarawih Muhammadiyah
Salat tarawih Muhammadiyah merupakan ibadah sunah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan Ramadan. Agar dapat melaksanakan salat tarawih dengan baik dan khusyuk, berikut ini adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:
Tip 1: Berniat dengan Ikhlas
Niatkan salat tarawih semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT, bukan karena ingin dilihat atau dipuji orang lain.
Tip 2: Berjamaah di Masjid
Utamakan untuk melaksanakan salat tarawih berjamaah di masjid bersama umat Islam lainnya. Hal ini dapat menambah kekhusyukan dan pahala.
Tip 3: Khusyuk dan Fokus
Fokuskan pikiran dan hati saat melaksanakan salat tarawih. Hindari gangguan atau pikiran yang dapat mengurangi kekhusyukan.
Tip 4: Menjaga Kekompakan Rakaat
Perhatikan jumlah rakaat yang dilaksanakan. Salat tarawih Muhammadiyah dilaksanakan sebanyak 8 rakaat, dengan 2 rakaat salam.
Tip 5: Membaca Al-Qur’an dengan Tartil
Bacaan Al-Qur’an dalam salat tarawih sebaiknya dilakukan dengan tartil dan tidak tergesa-gesa. Hal ini dapat menambah pemahaman dan kekhusyukan.
Tip 6: Memperbanyak Doa
Perbanyak doa dan permohonan kepada Allah SWT di setiap rakaat salat tarawih. Doakan kebaikan untuk diri sendiri, keluarga, dan umat Islam lainnya.
Dengan menerapkan tips di atas, diharapkan dapat membantu kita melaksanakan salat tarawih Muhammadiyah dengan lebih baik dan khusyuk. Salat tarawih yang dilaksanakan dengan baik dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, mendapat pahala yang berlimpah, dan menjadi penghapus dosa.
Pada bagian akhir, kita akan membahas tentang keutamaan dan manfaat melaksanakan salat tarawih Muhammadiyah secara istiqomah.
Kesimpulan
Salat Tarawih Muhammadiyah merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Pelaksanaan salat tarawih Muhammadiyah memiliki beberapa ketentuan khusus, di antaranya jumlah rakaatnya yang sebanyak 8 rakaat, waktu pelaksanaan setelah salat Isya, dan tata cara pelaksanaan dengan 2 rakaat salam.
Salat tarawih Muhammadiyah memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah pahala berlipat ganda, penghapus dosa, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan sebagai bentuk ibadah yang mencerminkan keistiqomahan seorang muslim. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk melaksanakan salat tarawih Muhammadiyah dengan baik dan khusyuk agar dapat memperoleh keutamaan dan manfaat yang terkandung di dalamnya.Marilah kita bersama-sama meningkatkan kualitas ibadah kita di bulan Ramadan dengan melaksanakan salat tarawih Muhammadiyah secara istiqomah dan penuh kekhusyukan.