Tanggal Hari Raya Idul Adha

lisa


Tanggal Hari Raya Idul Adha

Tanggal Hari Raya Idul Adha adalah hari besar keagamaan bagi umat Islam, yang diperingati setiap tahun pada tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriah. Hari ini merupakan hari raya kurban, di mana umat Islam yang mampu diwajibkan untuk menyembelih hewan kurban sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas nikmat-Nya.

Tanggal Hari Raya Idul Adha memiliki makna dan manfaat yang besar bagi umat Islam. Hari raya ini mengajarkan tentang pengorbanan, keikhlasan, dan kepedulian sosial. Dalam sejarah Islam, Idul Adha dikaitkan dengan peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang mengorbankan putranya, Ismail AS, sebagai bukti ketaatannya kepada Allah SWT.

Artikel ini akan mengupas lebih dalam tentang tanggal Hari Raya Idul Adha, mulai dari sejarah, makna, hingga tata cara perayaannya. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan dan pemahaman kita tentang salah satu hari besar yang penting dalam ajaran agama Islam.

Tanggal Hari Raya Idul Adha

Tanggal Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu hari besar dalam agama Islam. Hari raya ini memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami, di antaranya:

  • Ibadah Haji
  • Penyembelihan Hewan Kurban
  • Pengorbanan Nabi Ibrahim
  • Hari Raya Kurban
  • Tanggal 10 Dzulhijjah
  • Momentum Introspeksi
  • Perayaan Umat Islam
  • Hari Libur Nasional
  • Penguatan Ukhuwah

Aspek-aspek tersebut berkaitan erat dengan tanggal Hari Raya Idul Adha. Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan bagi umat Islam yang mampu, dan Idul Adha merupakan waktu puncak pelaksanaan ibadah haji. Penyembelihan hewan kurban adalah salah satu ibadah utama pada Idul Adha, yang dilakukan untuk mengenang pengorbanan Nabi Ibrahim AS. Hari Raya Kurban juga menjadi momentum untuk melakukan introspeksi diri dan memperkuat ukhuwah antar sesama umat Islam.

Ibadah Haji

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan bagi umat Islam yang mampu. Ibadah ini menjadi bagian penting dari perayaan Idul Adha, karena merupakan puncak dari rangkaian ibadah haji yang telah dilakukan selama beberapa hari sebelumnya.

  • Rukun Haji

    Rukun haji adalah beberapa amalan wajib yang harus dilakukan selama ibadah haji, seperti ihram, tawaf, sa’i, wukuf di Arafah, dan melempar jumrah. Pelaksanaan rukun haji sesuai dengan tuntunan yang telah ditetapkan dalam syariat Islam.

  • Syarat Haji

    Selain mampu secara finansial, ibadah haji juga memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi, seperti beragama Islam, baligh, berakal sehat, dan memiliki bekal yang cukup untuk perjalanan haji.

  • Manfaat Haji

    Ibadah haji memiliki banyak manfaat, baik secara spiritual maupun sosial. Secara spiritual, haji dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Sedangkan secara sosial, haji dapat mempererat ukhuwah dan persaudaraan sesama umat Islam.

  • Dampak Haji

    Ibadah haji dapat membawa dampak positif bagi kehidupan seseorang setelah kembali ke tanah air. Dampak tersebut dapat terlihat dari perubahan sikap dan perilaku yang lebih baik, serta meningkatnya semangat untuk beribadah dan berbuat kebaikan.

Ibadah haji merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Ibadah ini menjadi bukti ketaatan dan penghambaan seorang Muslim kepada Allah SWT. Melaksanakan ibadah haji pada saat Idul Adha menjadi momentum yang tepat untuk merefleksikan diri dan meningkatkan kualitas ibadah.

Penyembelihan Hewan Kurban

Penyembelihan hewan kurban merupakan salah satu ibadah utama pada Hari Raya Idul Adha. Ibadah ini dilakukan untuk mengenang pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang rela menyembelih putranya, Ismail AS, sebagai bukti ketaatannya kepada Allah SWT. Penyembelihan hewan kurban juga menjadi simbol keikhlasan dan kepedulian sosial umat Islam.

Penyembelihan hewan kurban hukumnya sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan bagi umat Islam yang mampu. Hewan yang disembelih harus memenuhi syarat tertentu, seperti sehat, tidak cacat, dan cukup umur. Tata cara penyembelihan hewan kurban juga harus sesuai dengan syariat Islam, agar ibadah kurban dapat diterima oleh Allah SWT.

Daging hewan kurban dapat dibagikan kepada fakir miskin, kerabat, tetangga, dan siapa saja yang membutuhkan. Pembagian daging kurban ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan membantu mereka yang kurang mampu. Selain itu, ibadah kurban juga dapat menjadi sarana untuk membersihkan harta dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Pengorbanan Nabi Ibrahim

Pengorbanan Nabi Ibrahim merupakan peristiwa penting yang menjadi latar belakang Hari Raya Idul Adha. Pengorbanan ini mengajarkan tentang ketaatan, keikhlasan, dan kepasrahan kepada Allah SWT. Ada beberapa aspek penting dari pengorbanan Nabi Ibrahim yang dapat kita pelajari:

  • Ketaatan kepada Allah SWT

    Nabi Ibrahim menunjukkan ketaatan yang luar biasa kepada Allah SWT dengan kesediaannya mengorbankan putranya sendiri. Ketaatan ini menjadi contoh bagi umat Islam untuk selalu menjalankan perintah Allah SWT, meskipun berat.

  • Keikhlasan dalam Beribadah

    Pengorbanan Nabi Ibrahim juga mengajarkan tentang keikhlasan dalam beribadah. Nabi Ibrahim tidak mengharapkan balasan apapun dari Allah SWT atas pengorbanannya, melainkan hanya ingin menjalankan perintah-Nya.

  • Kepasrahan kepada Takdir

    Setelah diperintahkan untuk mengorbankan putranya, Nabi Ibrahim menerima takdir tersebut dengan penuh kepasrahan. Kepasrahan ini menunjukkan bahwa Nabi Ibrahim percaya sepenuhnya kepada kebijaksanaan dan rencana Allah SWT.

  • Janji Allah SWT

    Pengorbanan Nabi Ibrahim juga membuktikan janji Allah SWT yang akan memberikan balasan yang lebih baik bagi mereka yang beriman dan bertakwa. Allah SWT menggantikan Ismail dengan seekor domba untuk dikurbankan, sebagai tanda kasih sayang dan perlindungan-Nya.

Pengorbanan Nabi Ibrahim menjadi pelajaran berharga bagi umat Islam untuk selalu meningkatkan ketaatan, keikhlasan, dan kepasrahan kepada Allah SWT. Peristiwa ini juga menjadi pengingat bahwa Allah SWT akan selalu memberikan jalan keluar dan pertolongan bagi mereka yang beriman dan bertawakal kepada-Nya.

Hari Raya Kurban

Hari Raya Kurban merupakan salah satu hari besar dalam agama Islam yang selalu jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah. Perayaan Hari Raya Kurban tidak terlepas dari tanggal Hari Raya Idul Adha, karena keduanya memiliki keterkaitan yang sangat erat.

Salah satu ibadah utama pada Hari Raya Idul Adha adalah penyembelihan hewan kurban. Ibadah ini dilakukan untuk memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang rela menyembelih putranya, Ismail AS, sebagai bukti ketaatannya kepada Allah SWT. Penyembelihan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha disebut juga dengan istilah Hari Raya Kurban.

Dengan demikian, Hari Raya Kurban merupakan bagian yang sangat penting dari tanggal Hari Raya Idul Adha. Penyembelihan hewan kurban menjadi salah satu simbol dari keikhlasan dan kepasrahan umat Islam kepada Allah SWT. Selain itu, ibadah kurban juga memiliki nilai sosial yang tinggi, karena daging hewan kurban dibagikan kepada fakir miskin dan masyarakat yang membutuhkan.

Dalam konteks yang lebih luas, Hari Raya Kurban juga menjadi momentum bagi umat Islam untuk merefleksikan diri dan menguatkan keimanannya. Perayaan Hari Raya Kurban mengajarkan tentang nilai-nilai pengorbanan, keikhlasan, dan kepedulian sosial. Melalui ibadah kurban, umat Islam diharapkan dapat meningkatkan kualitas ibadah dan mempererat tali silaturahmi antar sesama.

Tanggal 10 Dzulhijjah

Tanggal 10 Dzulhijjah merupakan tanggal yang sangat penting dalam kalender Islam, karena bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. Idul Adha adalah hari raya kurban yang diperingati oleh umat Islam di seluruh dunia untuk memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang rela menyembelih putranya, Ismail AS, sebagai bukti ketaatannya kepada Allah SWT.

Dengan demikian, Tanggal 10 Dzulhijjah menjadi tanggal yang tidak dapat dipisahkan dari tanggal Hari Raya Idul Adha. Penyembelihan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha merupakan ibadah utama yang dilakukan pada Tanggal 10 Dzulhijjah. Ibadah kurban ini memiliki makna simbolis yang sangat dalam, yaitu sebagai pengingat tentang pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan sebagai bentuk ketaatan umat Islam kepada Allah SWT.

Dalam konteks yang lebih luas, Tanggal 10 Dzulhijjah juga menjadi momentum bagi umat Islam untuk melakukan refleksi diri dan memperkuat keimanan. Pada tanggal ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti shalat, puasa, dan membaca Al-Qur’an. Selain itu, Tanggal 10 Dzulhijjah juga menjadi waktu yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam, dengan saling mengunjungi dan berbagi kebahagiaan.

Momentum Introspeksi

Momentum Idul Adha merupakan waktu yang tepat untuk melakukan introspeksi diri. Hari raya ini mengingatkan kita pada pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang rela menyembelih putranya, Ismail AS, sebagai bukti ketaatannya kepada Allah SWT. Pengorbanan tersebut mengajarkan kita tentang pentingnya keikhlasan, kepasrahan, dan ketaatan kepada Allah SWT.

Introspeksi diri pada momen Idul Adha dapat dilakukan dengan merenungkan perjalanan hidup kita selama setahun terakhir. Sudahkah kita menjadi hamba yang lebih baik dari tahun sebelumnya? Sudahkah kita lebih taat kepada perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya? Apakah kita sudah menjadi pribadi yang lebih bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan lingkungan sekitar?

Dengan melakukan introspeksi diri, kita dapat mengidentifikasi kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki dan meningkatkan kualitas ibadah kita. Kita juga dapat memperbarui niat dan tekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa yang akan datang. Introspeksi diri pada momen Idul Adha merupakan bagian penting dari ibadah kurban, karena membantu kita untuk mempersiapkan hati dan jiwa kita dalam menyambut hari raya yang penuh berkah ini.

Perayaan Umat Islam

Perayaan Hari Raya Idul Adha merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tanggal Hari Raya Idul Adha itu sendiri. Idul Adha adalah hari raya kurban yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia untuk memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang rela menyembelih putranya, Ismail AS, sebagai bukti ketaatannya kepada Allah SWT.

  • Sholat Idul Adha

    Sholat Idul Adha merupakan salah satu ibadah utama pada Hari Raya Idul Adha. Sholat ini dilaksanakan pada pagi hari setelah sholat subuh dan memiliki tata cara pelaksanaan yang khusus.

  • Penyembelihan Hewan Kurban

    Penyembelihan hewan kurban merupakan ibadah utama lainnya pada Hari Raya Idul Adha. Ibadah ini dilakukan untuk memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan sebagai bentuk ketaatan umat Islam kepada Allah SWT.

  • Pembagian Daging Kurban

    Daging hewan kurban yang telah disembelih akan dibagikan kepada fakir miskin, kerabat, tetangga, dan siapa saja yang membutuhkan. Pembagian daging kurban ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan membantu mereka yang kurang mampu.

  • Silaturahmi dan Halal Bihalal

    Hari Raya Idul Adha juga menjadi momentum bagi umat Islam untuk mempererat tali silaturahmi dan melakukan halal bihalal. Halal bihalal adalah tradisi saling memaafkan yang dilakukan setelah melaksanakan sholat Idul Adha.

Perayaan Hari Raya Idul Adha bagi umat Islam tidak hanya sebatas melaksanakan ibadah kurban, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi, saling berbagi kebahagiaan, dan meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.

Hari Libur Nasional

Hari Raya Idul Adha merupakan hari besar keagamaan yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia. Di beberapa negara, termasuk Indonesia, Hari Raya Idul Adha ditetapkan sebagai hari libur nasional. Penetapan ini memiliki beberapa aspek penting yang berkaitan dengan tanggal Hari Raya Idul Adha.

  • Momentum Perayaan

    Hari libur nasional pada Hari Raya Idul Adha memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk merayakan hari raya dengan lebih leluasa. Mereka dapat melaksanakan ibadah dengan tenang, seperti sholat Idul Adha, penyembelihan hewan kurban, dan silaturahmi dengan keluarga dan kerabat.

  • Perputaran Ekonomi

    Hari libur nasional pada Hari Raya Idul Adha juga berdampak positif pada perputaran ekonomi. Masyarakat memanfaatkan waktu libur untuk berbelanja kebutuhan hari raya, seperti pakaian baru, makanan, dan hewan kurban. Hal ini mendorong aktivitas ekonomi di berbagai sektor, seperti perdagangan, jasa, dan pariwisata.

  • Rekreasi dan Hiburan

    Selain digunakan untuk beribadah dan merayakan hari raya, waktu libur nasional pada Hari Raya Idul Adha juga dimanfaatkan masyarakat untuk rekreasi dan hiburan. Banyak tempat wisata yang ramai dikunjungi, seperti objek wisata alam, taman hiburan, dan pusat perbelanjaan.

  • Refleksi dan Introspeksi

    Bagi sebagian umat Islam, waktu libur nasional pada Hari Raya Idul Adha juga dijadikan sebagai momen untuk refleksi dan introspeksi diri. Mereka memanfaatkan waktu luang untuk merenungi perjalanan hidup selama setahun terakhir, mengevaluasi diri, dan memperbarui niat untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Penetapan Hari Raya Idul Adha sebagai hari libur nasional merupakan bentuk pengakuan dan penghormatan pemerintah terhadap salah satu hari besar keagamaan yang penting bagi umat Islam. Selain itu, hari libur ini juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam berbagai aspek, seperti peribadatan, ekonomi, rekreasi, dan refleksi diri.

Penguatan Ukhuwah

Penguatan ukhuwah merupakan salah satu tujuan utama dalam perayaan Hari Raya Idul Adha. Ukhuwah adalah persaudaraan dan kasih sayang yang menjadi landasan penting dalam ajaran agama Islam. Pada Hari Raya Idul Adha, umat Islam berkumpul untuk merayakan dan berbagi kebahagiaan bersama, sehingga memperkuat tali persaudaraan di antara mereka.

Penguatan ukhuwah pada Hari Raya Idul Adha dapat terlihat dari berbagai tradisi dan ibadah yang dilakukan. Sholat Idul Adha yang dilaksanakan secara berjamaah menjadi simbol kebersamaan dan persatuan umat Islam. Penyembelihan hewan kurban juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi, karena daging kurban biasanya dibagikan kepada fakir miskin, tetangga, dan kerabat.

Selain itu, Hari Raya Idul Adha juga menjadi momentum yang tepat untuk saling memaafkan dan menyelesaikan perselisihan yang mungkin terjadi. Tradisi halal bihalal yang dilakukan setelah sholat Idul Adha merupakan wujud dari penguatan ukhuwah, di mana umat Islam saling berkunjung dan bermaaf-maafan, sehingga tercipta suasana persaudaraan yang harmonis.

Dengan demikian, Hari Raya Idul Adha memiliki peran yang sangat penting dalam memperkuat ukhuwah di antara umat Islam. Melalui berbagai tradisi dan ibadah yang dilakukan, umat Islam dapat meningkatkan rasa persaudaraan, saling berbagi kebahagiaan, dan menjalin hubungan yang lebih erat satu sama lain.

Pertanyaan Umum tentang Tanggal Hari Raya Idul Adha

Bagian Pertanyaan Umum ini memberikan jawaban atas beberapa pertanyaan umum seputar tanggal Hari Raya Idul Adha. Pertanyaan-pertanyaan ini bertujuan untuk mengklarifikasi aspek-aspek penting dari tanggal tersebut dan membantu pembaca memahami maknanya.

Pertanyaan 1: Kapan tanggal Hari Raya Idul Adha?

Jawaban: Tanggal Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahunnya.

Pertanyaan 2: Apa makna tanggal Hari Raya Idul Adha bagi umat Islam?

Jawaban: Tanggal Hari Raya Idul Adha adalah hari yang sangat penting bagi umat Islam, di mana mereka memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan menjalankan ibadah kurban sebagai wujud ketaatan kepada Allah SWT.

Pertanyaan 3: Apakah tanggal Hari Raya Idul Adha sama di semua negara?

Jawaban: Ya, tanggal Hari Raya Idul Adha ditetapkan sama di semua negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, karena berdasarkan pada kalender Hijriyah yang digunakan oleh umat Islam.

Pertanyaan 4: Apa tradisi yang biasa dilakukan umat Islam untuk merayakan tanggal Hari Raya Idul Adha?

Jawaban: Umat Islam biasanya akan melaksanakan sholat Idul Adha, menyembelih hewan kurban, dan saling berbagi daging kurban dengan fakir miskin dan kerabat.

Pertanyaan 5: Apakah tanggal Hari Raya Idul Adha merupakan hari libur nasional di Indonesia?

Jawaban: Ya, tanggal Hari Raya Idul Adha ditetapkan sebagai hari libur nasional di Indonesia.

Pertanyaan 6: Apa pesan penting dari tanggal Hari Raya Idul Adha bagi umat Islam?

Jawaban: Tanggal Hari Raya Idul Adha mengajarkan tentang pentingnya pengorbanan, ketaatan, dan kepedulian sosial bagi umat Islam.

Pertanyaan-pertanyaan umum ini memberikan pemahaman dasar tentang tanggal Hari Raya Idul Adha dan signifikansinya bagi umat Islam. Tanggal ini merupakan pengingat akan pengorbanan dan ketaatan, serta menjadi momentum untuk merefleksikan diri dan memperkuat jalinan persaudaraan.

Selanjutnya, artikel ini akan membahas lebih jauh tentang sejarah, makna, dan tradisi terkait dengan tanggal Hari Raya Idul Adha.

Tips Merayakan Tanggal Hari Raya Idul Adha

Tanggal Hari Raya Idul Adha merupakan hari yang sangat penting bagi umat Islam. Pada hari tersebut, umat Islam memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan melaksanakan ibadah kurban sebagai wujud ketaatan kepada Allah SWT. Berikut adalah beberapa tips untuk merayakan tanggal Hari Raya Idul Adha dengan penuh makna:

Tip 1: Persiapan Ibadah
Sebelum hari raya tiba, sebaiknya mempersiapkan diri dengan baik untuk melaksanakan ibadah, seperti sholat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban. Pastikan untuk menjaga kebersihan diri, berpakaian rapi, dan memahami tata cara ibadah yang benar.

Tip 2: Sholat Idul Adha Berjamaah
Sholat Idul Adha sebaiknya dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau lapangan. Sholat berjamaah akan menambah kekhusyukan dan mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam.

Tip 3: Pemilihan Hewan Kurban
Pemilihan hewan kurban harus sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan, seperti sehat, tidak cacat, dan cukup umur. Sebaiknya memilih hewan kurban yang terbaik sesuai dengan kemampuan.

Tip 4: Penyembelihan yang Benar
Penyembelihan hewan kurban harus dilakukan sesuai dengan syariat Islam. Pastikan menggunakan pisau yang tajam dan memotong pada bagian yang benar. Jagalah kebersihan dan kesehatan selama proses penyembelihan.

Tip 5: Pembagian Daging Kurban
Daging kurban sebaiknya dibagikan secara merata kepada fakir miskin, kerabat, tetangga, dan siapa saja yang membutuhkan. Pembagian daging kurban merupakan wujud kepedulian sosial dan memperkuat tali silaturahmi.

Tip 6: Silaturahmi dan Halal Bihalal
Hari Raya Idul Adha juga merupakan momentum untuk mempererat tali silaturahmi dan melakukan halal bihalal. Kunjungi keluarga, kerabat, dan teman untuk saling bermaaf-maafan dan berbagi kebahagiaan.

Tip 7: Introspeksi Diri
Selain melaksanakan ibadah, Hari Raya Idul Adha juga menjadi waktu yang tepat untuk melakukan introspeksi diri. Renungkan kembali perjalanan hidup selama setahun terakhir dan perbarui niat untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Merayakan tanggal Hari Raya Idul Adha dengan penuh makna akan memberikan dampak positif bagi kehidupan kita. Ibadah yang dilaksanakan dengan khusyuk, kepedulian sosial yang tinggi, dan introspeksi diri akan membawa kita lebih dekat kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas diri kita sebagai umat Islam.

Selanjutnya, artikel ini akan membahas sejarah dan makna di balik tanggal Hari Raya Idul Adha, yang akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hari besar ini.

Kesimpulan

Tanggal Hari Raya Idul Adha memiliki makna yang sangat penting bagi umat Islam. Hari raya ini tidak hanya sebatas perayaan, tetapi juga menjadi momentum untuk merefleksikan diri, memperkuat ukhuwah, dan meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT.

Artikel ini telah mengupas beberapa aspek penting terkait tanggal Hari Raya Idul Adha, di antaranya:

  • Tanggal Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahunnya.
  • Tanggal ini memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan menjadi waktu pelaksanaan ibadah kurban.
  • Ibadah kurban mengajarkan tentang keikhlasan, kepasrahan, dan kepedulian sosial.
  • Perayaan Idul Adha juga menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi, saling berbagi kebahagiaan, dan saling memaafkan.

Melalui pemahaman yang baik tentang tanggal Hari Raya Idul Adha, diharapkan kita dapat merayakan hari besar ini dengan penuh makna dan khusyuk. Mari jadikan Idul Adha sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas diri kita sebagai umat Islam dan memperkuat jalinan persaudaraan antar sesama.



Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Tags

Cek di Google News

Artikel Terbaru