Takbir Idul Adha adalah ungkapan yang menyerukan keagungan Allah, yang diucapkan oleh umat Islam pada hari raya Idul Adha. Takbir ini biasanya diulang sebanyak 33 kali.
Mengucapkan takbir Idul Adha memiliki banyak keutamaan, diantaranya: mendapatkan pahala yang besar, mendekatkan diri kepada Allah, dan sebagai syiar Islam. Tradisi takbir ini telah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW, dan terus dilestarikan oleh umat Islam hingga saat ini.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang takbir Idul Adha, termasuk tata cara pengucapannya, waktu yang tepat untuk mengucapkan takbir, dan keutamaan-keutamaannya.
Takbir Idul Adha Berapa Kali
Takbir Idul Adha merupakan ungkapan yang menyerukan keagungan Allah, yang diucapkan oleh umat Islam pada hari raya Idul Adha. Takbir ini biasanya diulang sebanyak 33 kali. Pengucapan takbir Idul Adha memiliki banyak keutamaan, diantaranya mendapatkan pahala yang besar, mendekatkan diri kepada Allah, dan sebagai syiar Islam. Berikut adalah 9 aspek penting terkait takbir Idul Adha:
- Waktu pengucapan
- Tata cara pengucapan
- Jumlah pengulangan
- Keutamaan
- Sunnah
- Bid’ah
- Sejarah
- Dalil
- Hikmah
Aspek-aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk pemahaman yang komprehensif tentang takbir Idul Adha. Misalnya, waktu pengucapan takbir Idul Adha dimulai sejak terbit fajar pada hari raya Idul Adha hingga terbenam matahari pada hari tasyrik. Tata cara pengucapannya adalah dengan mengucapkan kalimat “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallahu Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillaahilhamd” sebanyak 33 kali. Pengucapan takbir Idul Adha disunnahkan baik secara jahr (keras) maupun sirr (pelan). Sedangkan bid’ah adalah menambah-nambahkan bacaan atau perbuatan pada saat takbir Idul Adha yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Waktu pengucapan
Waktu pengucapan takbir Idul Adha merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Sebab, takbir Idul Adha memiliki waktu pengucapan yang spesifik.
- Awal waktu
Waktu awal pengucapan takbir Idul Adha adalah sejak terbit fajar pada hari raya Idul Adha. - Akhir waktu
Waktu akhir pengucapan takbir Idul Adha adalah hingga terbenam matahari pada hari tasyrik, yaitu tiga hari setelah hari raya Idul Adha. - Waktu utama
Waktu utama pengucapan takbir Idul Adha adalah pada hari raya Idul Adha, yaitu setelah shalat Idul Adha hingga terbenam matahari. - Waktu makruh
Waktu makruh pengucapan takbir Idul Adha adalah pada malam hari raya Idul Adha.
Dengan mengetahui waktu pengucapan takbir Idul Adha, umat Islam dapat melaksanakan ibadah takbir dengan tepat waktu dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Tata cara pengucapan
Tata cara pengucapan takbir Idul Adha merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Sebab, tata cara pengucapan takbir Idul Adha memiliki ketentuan tersendiri.
- Lafadz takbir
Lafadz takbir Idul Adha yang diucapkan adalah “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallahu Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillaahilhamd”.
- Waktu pengucapan
Waktu pengucapan takbir Idul Adha adalah sejak terbit fajar pada hari raya Idul Adha hingga terbenam matahari pada hari tasyrik.
- Cara pengucapan
Cara pengucapan takbir Idul Adha dapat dilakukan dengan jahr (keras) atau sirr (pelan).
- Tempat pengucapan
Tempat pengucapan takbir Idul Adha dapat dilakukan di mana saja, baik di masjid, mushala, rumah, atau tempat lainnya.
Dengan mengetahui tata cara pengucapan takbir Idul Adha, umat Islam dapat melaksanakan ibadah takbir dengan tepat dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Jumlah pengulangan
Jumlah pengulangan takbir Idul Adha merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan. Sebab, jumlah pengulangan takbir Idul Adha memiliki ketentuan tersendiri.
- Pengulangan sebanyak 33 kali
Jumlah pengulangan takbir Idul Adha yang paling utama adalah sebanyak 33 kali.
- Pengulangan secara berkelompok
Takbir Idul Adha dapat diucapkan secara berkelompok, misalnya setelah shalat Idul Adha atau saat takbir keliling.
- Pengulangan secara individu
Takbir Idul Adha juga dapat diucapkan secara individu, misalnya saat berada di rumah atau di perjalanan.
- Pengulangan dengan suara keras atau pelan
Takbir Idul Adha dapat diucapkan dengan suara keras (jahr) atau pelan (sirr).
Dengan mengetahui jumlah pengulangan takbir Idul Adha, umat Islam dapat melaksanakan ibadah takbir dengan tepat dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Keutamaan
Mengucapkan takbir Idul Adha merupakan ibadah yang memiliki banyak keutamaan. Keutamaan tersebut antara lain sebagai berikut:
- Mendapat pahala yang besar
Setiap kali mengucapkan takbir Idul Adha, seorang Muslim akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.
- Mendekatkan diri kepada Allah
Takbir Idul Adha merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebab, dengan mengucapkan takbir, seorang Muslim mengakui kebesaran dan keagungan Allah SWT.
- Sebagai syiar Islam
Takbir Idul Adha juga merupakan salah satu bentuk syiar Islam. Sebab, dengan mengucapkan takbir, seorang Muslim mengajak orang lain untuk turut serta mengakui kebesaran dan keagungan Allah SWT.
- Mengusir setan
Ucapan takbir Idul Adha juga dipercaya dapat mengusir setan. Sebab, setan takut mendengar suara takbir yang mengagungkan Allah SWT.
Keutamaan-keutamaan tersebut dapat kita peroleh dengan cara memperbanyak mengucapkan takbir Idul Adha. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama meramaikan hari raya Idul Adha dengan mengumandangkan takbir Idul Adha sebanyak-banyaknya.
Sunnah
Sunnah dalam konteks takbir Idul Adha adalah perbuatan atau amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, meskipun tidak diwajibkan. Sunnah ini memiliki beberapa aspek, antara lain:
- Lafadz takbir
Sunnah mengucapkan takbir Idul Adha dengan lafadz “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallahu Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillaahilhamd”.
- Jumlah pengulangan
Sunnah mengucapkan takbir Idul Adha sebanyak 33 kali.
- Waktu pengucapan
Sunnah mengucapkan takbir Idul Adha pada waktu-waktu yang telah ditentukan, yaitu sejak terbit fajar pada hari raya Idul Adha hingga terbenam matahari pada hari tasyrik.
- Cara pengucapan
Sunnah mengucapkan takbir Idul Adha dengan suara yang keras dan jelas, baik secara berkelompok maupun individu.
Dengan melaksanakan sunnah-sunnah dalam mengucapkan takbir Idul Adha, seorang Muslim akan mendapatkan pahala yang lebih besar dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama menghidupkan sunnah Rasulullah SAW dengan memperbanyak mengucapkan takbir Idul Adha sesuai dengan tuntunan beliau.
Bid’ah
Bid’ah dalam konteks takbir Idul Adha adalah segala sesuatu yang baru dalam urusan agama, yang tidak ada contohnya pada zaman Rasulullah SAW, para sahabat, dan tabi’in (generasi setelah sahabat). Bid’ah hukumnya terlarang dalam Islam, karena dapat menyesatkan dan merusak kemurnian agama.
- Menambah-nambah bacaan atau perbuatan
Misalnya, menambahkan kalimat tertentu pada lafaz takbir Idul Adha, atau melakukan perbuatan tertentu yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW, seperti mengumandangkan takbir dengan alat musik.
- Mengubah waktu atau tempat pengucapan
Misalnya, mengucapkan takbir Idul Adha sebelum terbit fajar atau setelah terbenam matahari, atau mengucapkan takbir hanya di tempat-tempat tertentu saja, seperti di masjid atau mushala.
- Menjadikan takbir Idul Adha sebagai ajang pamer atau riya
Misalnya, mengucapkan takbir Idul Adha dengan suara yang sangat keras atau dengan cara yang berlebihan, agar mendapat pujian atau perhatian dari orang lain.
- Meninggalkan takbir Idul Adha yang sunnah
Misalnya, tidak mengucapkan takbir Idul Adha sama sekali, atau hanya mengucapkan takbir pada waktu-waktu tertentu saja, padahal Rasulullah SAW menganjurkan untuk memperbanyak takbir Idul Adha pada waktu-waktu yang telah ditentukan.
Dengan memahami aspek-aspek bid’ah yang terkait dengan takbir Idul Adha, umat Islam dapat terhindar dari perbuatan bid’ah yang dapat merusak ibadah mereka. Sebaliknya, umat Islam harus berpegang teguh pada sunnah Rasulullah SAW dalam mengucapkan takbir Idul Adha, agar ibadah mereka diterima oleh Allah SWT.
Sejarah
Sejarah takbir Idul Adha merupakan aspek yang penting untuk dipahami dalam memahami praktik ibadah ini. Sejarah takbir Idul Adha memberikan konteks dan latar belakang tentang bagaimana tradisi ini dimulai dan berkembang hingga saat ini.
- Masa Rasulullah SAW
Takbir Idul Adha pertama kali dikumandangkan pada masa Rasulullah SAW. Beliau menganjurkan umatnya untuk memperbanyak takbir pada hari raya Idul Adha, sebagai bentuk syukur dan pengagungan kepada Allah SWT.
- Masa Khulafaur Rasyidin
Pada masa Khulafaur Rasyidin, takbir Idul Adha terus dilestarikan dan disebarkan ke seluruh wilayah kekuasaan Islam. Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq menginstruksikan para gubernurnya untuk mengumandangkan takbir di seluruh negeri.
- Masa Dinasti Umayyah
Pada masa Dinasti Umayyah, takbir Idul Adha menjadi lebih terorganisir dan meriah. Khalifah Umar bin Abdul Aziz memerintahkan agar takbir dikumandangkan secara serentak di seluruh masjid pada hari raya Idul Adha.
- Masa Modern
Hingga saat ini, takbir Idul Adha masih terus dikumandangkan oleh umat Islam di seluruh dunia. Takbir Idul Adha telah menjadi tradisi yang mengakar kuat dalam masyarakat Muslim dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perayaan Idul Adha.
Sejarah takbir Idul Adha menunjukkan bahwa tradisi ini memiliki akar yang kuat dalam ajaran Islam dan telah dipraktikkan oleh umat Islam selama berabad-abad. Pemahaman tentang sejarah takbir Idul Adha dapat membantu umat Islam untuk lebih menghayati ibadah ini dan melaksanakannya dengan penuh kesadaran.
Dalil
Dalil merupakan dasar atau bukti yang menunjukkan suatu kebenaran. Dalam konteks takbir Idul Adha, dalil merujuk pada landasan syar’i yang menjelaskan jumlah pengulangan takbir yang dianjurkan. Berikut adalah beberapa aspek terkait dalil takbir Idul Adha:
- Al-Quran
Dalam Al-Quran, terdapat ayat yang memerintahkan umat Islam untuk bertasbih dan bertakbir pada hari raya Idul Adha. Firman Allah SWT dalam surat Al-Hajj ayat 28: “Maka berdzikirlah kepada Allah pada hari-hari yang telah ditentukan itu.” Ayat ini ditafsirkan oleh para ulama sebagai perintah untuk memperbanyak takbir pada hari raya Idul Adha.
- Hadits Nabi
Dalam beberapa hadits, Rasulullah SAW juga menganjurkan umatnya untuk memperbanyak takbir pada hari raya Idul Adha. Salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Ibnu Majah menyatakan: “Barang siapa yang bertakbir pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha sebanyak 33 kali, tidak ada baginya dosa pada hari itu dan hari esoknya.”
- Praktik Sahabat
Para sahabat Nabi SAW juga diketahui memperbanyak takbir pada hari raya Idul Adha. Mereka biasa mengumandangkan takbir mulai dari malam Idul Adha hingga hari tasyrik. Praktik sahabat ini menjadi dalil sunnah bagi umat Islam untuk memperbanyak takbir pada hari raya Idul Adha.
- Ijma Ulama
Para ulama sepakat (ijma’) bahwa memperbanyak takbir pada hari raya Idul Adha adalah amalan yang sunnah. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah pengulangan takbir yang dianjurkan adalah banyak, tanpa ditentukan angka pastinya.
Berdasarkan dalil-dalil tersebut, disimpulkan bahwa umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak takbir pada hari raya Idul Adha. Jumlah pengulangan takbir tidak ditentukan secara pasti, namun yang paling utama adalah sebanyak 33 kali.
Hikmah
Hikmah takbir Idul Adha adalah berbagai manfaat dan pelajaran yang terkandung dalam ibadah takbir Idul Adha. Hikmah tersebut meliputi aspek spiritual, sosial, dan pendidikan.
- Mengingat kebesaran Allah
Takbir Idul Adha mengingatkan kita akan kebesaran dan keagungan Allah SWT. Dengan mengucapkan takbir, kita mengakui bahwa hanya Allah-lah yang berhak disembah dan diagungkan.
- Menumbuhkan rasa syukur
Takbir Idul Adha juga menumbuhkan rasa syukur dalam diri kita. Dengan mengucapkan takbir, kita bersyukur atas segala nikmat dan rahmat yang telah Allah berikan kepada kita.
- Mendekatkan diri kepada Allah
Takbir Idul Adha merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan memperbanyak takbir, kita menunjukkan ketaatan dan kecintaan kita kepada Allah SWT.
- Mempererat ukhuwah Islamiyah
Takbir Idul Adha juga menjadi sarana untuk mempererat ukhuwah Islamiyah. Dengan bersama-sama mengucapkan takbir, umat Islam saling mendoakan dan mempererat tali silaturahmi.
Hikmah-hikmah tersebut menunjukkan bahwa takbir Idul Adha bukan hanya sekedar ibadah ritual, tetapi juga memiliki makna yang mendalam bagi kehidupan kita. Dengan memahami hikmah takbir Idul Adha, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih bermakna dan khusyuk.
Takbir Idul Adha Berapa Kali
Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban umum terkait dengan jumlah pengulangan takbir Idul Adha.
Pertanyaan 1: Berapa kali takbir Idul Adha diucapkan?
Jawaban: Jumlah pengulangan takbir Idul Adha yang paling utama adalah sebanyak 33 kali.
Pertanyaan 2: Mengapa takbir Idul Adha diucapkan 33 kali?
Jawaban: Jumlah 33 kali tidak disebutkan secara pasti dalam dalil, tetapi disunnahkan berdasarkan hadits yang menganjurkan untuk mengulang takbir sebanyak banyaknya.
Pertanyaan 3: Apakah boleh mengucapkan takbir Idul Adha lebih dari 33 kali?
Jawaban: Ya, tidak ada larangan untuk mengucapkan takbir Idul Adha lebih dari 33 kali. Semakin banyak mengucapkan takbir, semakin banyak pahala yang akan didapatkan.
Pertanyaan 4: Apakah boleh mengucapkan takbir Idul Adha kurang dari 33 kali?
Jawaban: Tidak disunnahkan mengucapkan takbir Idul Adha kurang dari 33 kali. Namun, jika karena suatu hal tidak dapat mengucapkan 33 kali, maka tetap sah dan mendapatkan pahala.
Pertanyaan 5: Apakah takbir Idul Adha harus diucapkan berurutan?
Jawaban: Tidak, takbir Idul Adha tidak harus diucapkan berurutan. Boleh diucapkan secara berkelompok atau sendiri-sendiri, kapan saja selama waktu yang telah ditentukan.
Pertanyaan 6: Sampai kapan waktu pengucapan takbir Idul Adha?
Jawaban: Waktu pengucapan takbir Idul Adha adalah dari terbit fajar pada hari raya Idul Adha hingga terbenam matahari pada hari tasyrik (tiga hari setelah Idul Adha).
Demikian beberapa pertanyaan dan jawaban terkait dengan jumlah pengulangan takbir Idul Adha. Semoga bermanfaat.
Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang keutamaan dan tata cara mengucapkan takbir Idul Adha.
Tips Mengucapkan Takbir Idul Adha
Berikut adalah beberapa tips untuk mengucapkan takbir Idul Adha dengan baik dan benar:
Tip 1: Ucapkan dengan jelas dan fasih
Ucapkan lafaz takbir “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallahu Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillaahilhamd” dengan jelas dan fasih. Perhatikan setiap huruf dan suku kata agar makna takbir tersampaikan dengan sempurna.
Tip 2: Ulangi sebanyak 33 kali
Sunnah mengucapkan takbir sebanyak 33 kali, mengikuti anjuran Rasulullah SAW. Dianjurkan untuk mengulangi takbir ini dalam jumlah yang sama agar mendapatkan pahala yang lebih banyak.
Tip 3: Ucapkan dengan suara yang keras
Disunnahkan mengucapkan takbir dengan suara yang keras dan jelas, baik secara individu maupun berkelompok. Hal ini bertujuan untuk mengagungkan Allah SWT dan mensyiarkan hari raya Idul Adha.
Tip 4: Ucapkan pada waktu yang dianjurkan
Waktu pengucapan takbir Idul Adha dimulai sejak terbit fajar pada hari raya Idul Adha hingga terbenam matahari pada hari tasyrik. Dianjurkan untuk memperbanyak takbir pada waktu-waktu tersebut.
Tip 5: Hindari bid’ah
Hindari mengucapkan takbir dengan cara-cara yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW, seperti menambahkan bacaan atau perbuatan tertentu. Tetaplah berpegang pada sunnah Rasulullah SAW agar ibadah takbir kita diterima oleh Allah SWT.
Summary: Dengan mengikuti tips di atas, kita dapat mengucapkan takbir Idul Adha dengan baik dan benar, sehingga mendapatkan pahala dan manfaat yang besar. Semoga Allah SWT menerima ibadah kita dan menjadikan hari raya Idul Adha sebagai hari yang penuh berkah dan kebahagiaan.
Selanjutnya, kita akan mengulas tentang keutamaan dan sejarah takbir Idul Adha, serta bagaimana takbir Idul Adha dapat mempererat ukhuwah Islamiyah.
Kesimpulan
Takbir Idul Adha merupakan ibadah penting yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk memperbanyak pengulangannya. Jumlah pengulangan takbir yang paling utama adalah sebanyak 33 kali, sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW. Umat Islam disunnahkan untuk mengucapkan takbir dengan suara yang jelas dan lantang, mulai dari terbit fajar pada hari raya Idul Adha hingga terbenam matahari pada hari tasyrik.
Ibadah takbir Idul Adha memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang besar, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan sebagai syiar Islam. Takbir Idul Adha juga dapat mempererat ukhuwah Islamiyah, karena umat Islam bersama-sama mengagungkan Allah SWT dan merayakan hari raya Idul Adha.
Marilah kita bersama-sama menghidupkan sunnah Rasulullah SAW dengan memperbanyak mengucapkan takbir Idul Adha. Semoga Allah SWT menerima ibadah kita dan menjadikan hari raya Idul Adha sebagai hari yang penuh berkah dan kebahagiaan bagi seluruh umat Islam.