Dalam ibadah salat tarawih, terdapat bacaan-bacaan yang disebut surat surat tarawih. Surat-surat ini biasanya terdiri dari potongan ayat Al-Quran yang dibaca setelah membaca surah Al-Fatihah. Contoh surat tarawih yang sering dibaca adalah surat An-Nas, Al-Falaq, Al-Ikhlas, dan Al-Mu’awwidzatain.
Membaca surat surat tarawih dipercaya memiliki beberapa manfaat, seperti menambah pahala, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan sebagai pengingat akan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Dalam sejarahnya, tradisi membaca surat surat tarawih berkembang seiring dengan perkembangan ibadah salat tarawih itu sendiri, yang diperkirakan sudah ada sejak masa Rasulullah SAW.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang surat surat tarawih, mulai dari sejarahnya, jenis-jenisnya, hingga keutamaannya dalam ibadah salat tarawih.
surat surat tarawih
Surat surat tarawih merupakan bagian penting dalam ibadah salat tarawih. Surat-surat ini tidak hanya berfungsi sebagai bacaan tambahan, tetapi juga memiliki makna dan keutamaan tersendiri. Berikut adalah 8 aspek penting terkait surat surat tarawih:
- Jenis surat
- Keutamaan surat
- Jumlah surat
- Urutan surat
- Waktu membaca surat
- Tujuan membaca surat
- Sejarah surat
- Perkembangan surat
Kedelapan aspek tersebut saling terkait dan membentuk satu kesatuan yang utuh. Jenis surat menentukan keutamaannya, jumlah surat memengaruhi urutan surat, dan waktu membaca surat berkaitan dengan tujuan membaca surat. Selain itu, sejarah dan perkembangan surat juga memberikan pemahaman tentang konteks kemunculan dan perubahan tradisi membaca surat surat tarawih.
Jenis surat
Dalam konteks surat surat tarawih, “jenis surat” mengacu pada jenis surat atau potongan ayat Al-Quran yang dibaca setelah membaca surah Al-Fatihah. Jenis surat yang dipilih akan memengaruhi keutamaan dan pahala yang diperoleh dari membaca surat tersebut. Misalnya, surat yang berisi ayat-ayat tentang tauhid dan keesaan Allah SWT akan lebih utama dibaca dibandingkan surat yang berisi ayat-ayat tentang kisah-kisah.
Jenis surat yang umum dibaca dalam surat surat tarawih antara lain surat-surat pendek seperti surat An-Nas, Al-Falaq, Al-Ikhlas, dan Al-Mu’awwidzatain. Selain itu, surat-surat yang berisi ayat-ayat tentang istighfar, doa, dan permohonan ampun juga sering dibaca, seperti surat Al-Fatihah, Al-Baqarah, dan Ali Imran.
Dengan memahami jenis-jenis surat yang sesuai untuk dibaca dalam surat surat tarawih, umat Islam dapat memilih surat-surat yang paling sesuai dengan niat dan tujuan ibadah mereka. Hal ini akan membantu mereka memperoleh pahala dan keberkahan yang lebih besar dari ibadah salat tarawih.
Keutamaan surat
Keutamaan surat dalam konteks surat surat tarawih merujuk pada derajat atau nilai tambah yang terkandung dalam surat-surat yang dibaca setelah membaca surah Al-Fatihah. Keutamaan sebuah surat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain kandungan ayat-ayatnya, siapa yang membacanya, dan kapan surat tersebut dibaca. Surat-surat yang berisi ayat-ayat tentang tauhid, keesaan Allah SWT, dan permohonan ampun akan memiliki keutamaan yang lebih tinggi dibandingkan surat-surat yang berisi ayat-ayat tentang kisah-kisah.
Dalam surat surat tarawih, keutamaan surat sangat berpengaruh terhadap pahala dan keberkahan yang diperoleh oleh umat Islam yang membacanya. Semakin tinggi keutamaan surat yang dibaca, semakin besar pula pahala dan keberkahan yang akan didapatkan. Misalnya, membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 10 kali dalam surat surat tarawih akan mendapatkan pahala seperti membaca sepertiga Al-Quran. Demikian pula dengan membaca surat Al-Falaq dan surat An-Nas akan mendapatkan perlindungan dari gangguan jin dan setan.
Dengan memahami keutamaan surat-surat dalam surat surat tarawih, umat Islam dapat memilih surat-surat yang paling sesuai dengan niat dan tujuan ibadah mereka. Hal ini akan membantu mereka memperoleh pahala dan keberkahan yang lebih besar dari ibadah salat tarawih. Selain itu, memahami keutamaan surat juga dapat memotivasi umat Islam untuk membaca surat-surat tersebut dengan lebih khusyuk dan tadabbur.
Jumlah surat
Jumlah surat dalam surat surat tarawih merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan. Jumlah surat yang dibaca akan memengaruhi waktu dan durasi salat tarawih, serta pahala yang diperoleh.
- Jumlah Rakaat
Jumlah surat dalam surat surat tarawih biasanya disesuaikan dengan jumlah rakaat salat tarawih. Umumnya, setiap dua rakaat dibaca satu surat. Namun, ada juga yang membaca satu surat untuk setiap rakaat.
- Waktu Salat
Jumlah surat juga memengaruhi waktu salat tarawih. Semakin banyak surat yang dibaca, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan salat tarawih.
- Pahala
Jumlah surat yang dibaca juga memengaruhi pahala yang diperoleh dari salat tarawih. Semakin banyak surat yang dibaca, semakin banyak pahala yang didapat.
Dengan memahami jumlah surat yang sesuai dalam surat surat tarawih, umat Islam dapat menyesuaikan ibadah mereka sesuai dengan waktu dan kemampuan yang dimiliki. Selain itu, memahami jumlah surat juga dapat membantu memaksimalkan pahala yang diperoleh dari ibadah salat tarawih.
Urutan surat
Urutan surat dalam surat surat tarawih merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan. Urutan surat yang benar akan memengaruhi kesyahsahan dan keutamaan salat tarawih. Berikut adalah beberapa aspek penting terkait urutan surat dalam surat surat tarawih:
- Urutan kronologis
Urutan surat dalam surat surat tarawih secara umum mengikuti urutan kronologis, yaitu berdasarkan urutan turunnya surat-surat tersebut. Hal ini dilakukan untuk menjaga keaslian dan konteks isi surat.
- Kesatuan tema
Selain urutan kronologis, urutan surat dalam surat surat tarawih juga memperhatikan kesatuan tema. Surat-surat yang memiliki tema serupa akan dikelompokkan bersama-sama untuk memudahkan pemahaman dan tadabbur.
- Keutamaan surat
Keutamaan surat juga menjadi pertimbangan dalam menentukan urutan surat dalam surat surat tarawih. Surat-surat yang memiliki keutamaan lebih tinggi akan ditempatkan pada urutan awal, sehingga dapat dibaca lebih banyak oleh jamaah.
- Tradisi dan kebiasaan
Urutan surat dalam surat surat tarawih juga dipengaruhi oleh tradisi dan kebiasaan yang berkembang di suatu daerah atau kelompok masyarakat. Tradisi dan kebiasaan ini biasanya didasarkan pada ajaran ulama atau tokoh agama setempat.
Dengan memahami aspek-aspek terkait urutan surat dalam surat surat tarawih, umat Islam dapat membaca surat-surat tersebut dengan lebih baik dan khusyuk. Selain itu, memahami urutan surat juga dapat membantu memaksimalkan pahala dan keberkahan yang diperoleh dari ibadah salat tarawih.
Waktu membaca surat
Waktu membaca surat dalam konteks surat surat tarawih memegang peranan penting dalam menentukan keutamaan dan keberkahan ibadah salat tarawih. Berikut adalah beberapa aspek penting terkait waktu membaca surat:
- Waktu sebelum rakaat pertama
Membaca surat sebelum rakaat pertama salat tarawih hukumnya sunnah. Surat yang dibaca pada waktu ini biasanya adalah surat Al-Fatihah dan surat-surat pendek lainnya.
- Waktu setelah rakaat ganjil
Membaca surat setelah rakaat ganjil salat tarawih hukumnya wajib. Surat yang dibaca pada waktu ini biasanya adalah surat-surat panjang seperti surat Al-Baqarah, Ali Imran, dan An-Nisa.
- Waktu duduk di antara dua sujud
Membaca surat pada waktu duduk di antara dua sujud hukumnya sunnah. Surat yang dibaca pada waktu ini biasanya adalah surat-surat pendek seperti surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
- Waktu setelah salam
Membaca surat setelah salam salat tarawih hukumnya sunnah. Surat yang dibaca pada waktu ini biasanya adalah surat-surat pendek seperti surat Al-Fatihah, Al-Ikhlas, dan Al-Mu’awwidzatain.
Dengan memahami waktu membaca surat dalam surat surat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah salat tarawih dengan lebih baik dan sesuai dengan sunnah. Selain itu, memahami waktu membaca surat juga dapat membantu memaksimalkan pahala dan keberkahan yang diperoleh dari ibadah salat tarawih.
Tujuan membaca surat
Tujuan utama membaca surat dalam konteks surat surat tarawih adalah untuk menambah pahala, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan sebagai pengingat akan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Dengan membaca surat-surat yang berisi ayat-ayat tentang tauhid, keesaan Allah SWT, dan permohonan ampun, umat Islam dapat memperkuat iman dan ketakwaan mereka kepada Allah SWT.
Selain itu, membaca surat surat tarawih juga dapat menjadi sarana untuk merenungkan dan memahami isi kandungan Al-Quran. Melalui ayat-ayat yang dibaca, umat Islam dapat mengambil pelajaran dan hikmah untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami makna dan pesan yang terkandung dalam surat-surat yang dibaca, umat Islam dapat meningkatkan kualitas ibadah dan perilaku mereka.
Secara praktis, memahami tujuan membaca surat dalam surat surat tarawih dapat membantu umat Islam untuk lebih khusyuk dan tadabbur dalam membaca surat-surat tersebut. Dengan mengetahui tujuan dan manfaatnya, umat Islam dapat lebih fokus dan merenungkan makna dari ayat-ayat yang dibaca, sehingga dapat memperoleh pahala dan keberkahan yang lebih besar dari ibadah salat tarawih.
Sejarah surat
Sejarah surat merupakan salah satu aspek penting dalam memahami surat surat tarawih. Dengan mengetahui sejarahnya, umat Islam dapat lebih mengapresiasi dan menghargai tradisi membaca surat-surat tersebut dalam ibadah salat tarawih.
- Asal-usul Tradisi
Tradisi membaca surat surat tarawih berawal dari masa Rasulullah SAW. Beliau menganjurkan para sahabatnya untuk membaca surat-surat panjang dalam salat tarawih, seperti surat Al-Baqarah dan Ali Imran.
- Perkembangan Tradisi
Seiring berjalannya waktu, tradisi membaca surat surat tarawih terus berkembang. Pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, beliau menetapkan jumlah rakaat salat tarawih menjadi 20 rakaat dan membagi pembagian surat-surat yang dibaca di setiap rakaat.
- Pengaruh Ulama
Para ulama sepanjang sejarah juga memiliki peran penting dalam perkembangan surat surat tarawih. Mereka menyusun berbagai kitab yang berisi kumpulan surat-surat yang sesuai untuk dibaca dalam salat tarawih.
- Tradisi Lokal
Tradisi membaca surat surat tarawih juga dipengaruhi oleh tradisi lokal di berbagai daerah. Di beberapa daerah, terdapat kebiasaan membaca surat-surat tertentu yang dianggap memiliki keutamaan tersendiri.
Dengan memahami sejarah surat surat tarawih, umat Islam dapat lebih memahami makna dan nilai ibadah tersebut. Sejarah surat surat tarawih juga menjadi bukti bahwa tradisi ini telah berkembang secara dinamis seiring berjalannya waktu, namun tetap mempertahankan esensinya sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Perkembangan Surat
Perkembangan surat merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi perkembangan surat surat tarawih. Seiring berjalannya waktu, surat surat tarawih terus mengalami perkembangan, baik dari segi jumlah, jenis, maupun urutan surat yang dibaca. Perkembangan ini tidak terlepas dari pengaruh berbagai faktor, seperti perkembangan ilmu pengetahuan, kebutuhan masyarakat, dan tradisi lokal.
Salah satu contoh nyata perkembangan surat surat tarawih adalah masuknya surat-surat baru ke dalam tradisi bacaan tarawih. Pada masa awal, surat surat tarawih hanya terdiri dari surat-surat pendek yang mudah dihafal. Namun, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang Al-Quran, surat-surat yang lebih panjang dan kompleks mulai masuk ke dalam tradisi bacaan tarawih. Hal ini bertujuan untuk memberikan variasi dan memperkaya ibadah salat tarawih.
Selain itu, perkembangan surat surat tarawih juga dipengaruhi oleh tradisi lokal di berbagai daerah. Di beberapa daerah, terdapat kebiasaan membaca surat-surat tertentu yang dianggap memiliki keutamaan tersendiri. Misalnya, di Indonesia, terdapat tradisi membaca surat Yasin pada setiap malam ke-15 bulan Ramadan. Tradisi ini dipercaya memiliki keutamaan tersendiri dan telah menjadi bagian dari tradisi keagamaan masyarakat Indonesia.
Memahami hubungan antara perkembangan surat dan surat surat tarawih sangat penting untuk mengapresiasi dan menghargai tradisi ini. Perkembangan surat surat tarawih merupakan bukti bahwa tradisi ini terus berkembang secara dinamis, namun tetap mempertahankan esensinya sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Tanya Jawab Seputar Surat Surat Tarawih
Tanya jawab berikut akan membahas berbagai pertanyaan umum dan penting terkait surat surat tarawih, meliputi aspek pengertian, keutamaan, jenis, dan sejarahnya. Dengan memahami tanya jawab ini, diharapkan pembaca memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang surat surat tarawih dan dapat mengoptimalkan ibadah salat tarawih mereka.
Pertanyaan 1: Apa yang dimaksud dengan surat surat tarawih?
Jawaban: Surat surat tarawih adalah bacaan-bacaan yang diambil dari Al-Quran dan dibaca setelah surah Al-Fatihah dalam salat tarawih. Biasanya terdiri dari potongan ayat-ayat pendek yang mengandung pesan tauhid, doa, dan pengingat akan kebesaran Allah SWT.
Dengan memahami tanya jawab di atas, pembaca diharapkan dapat memahami berbagai aspek penting terkait surat surat tarawih. Pemahaman ini akan membantu pembaca dalam melaksanakan ibadah salat tarawih dengan lebih baik dan khusyuk. Selanjutnya, kita akan membahas aspek-aspek lain yang berkaitan dengan surat surat tarawih, seperti jumlah surat, urutan surat, dan waktu membaca surat.
Dengan demikian, semoga tanya jawab ini dapat memberikan manfaat dan pencerahan bagi pembaca. Mari terus tingkatkan kualitas ibadah kita, khususnya di bulan Ramadan yang penuh berkah ini.
Tips Memperkaya Surat Surat Tarawih
Memperkaya surat surat tarawih dalam ibadah salat tarawih dapat meningkatkan kekhusyukan dan pahala yang diperoleh. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:
Tip 1: Pelajari Makna Surat
Pahami makna dan pesan dari surat-surat yang dibaca untuk memperkuat tadabbur dan kontemplasi.
Tip 2: Variasikan Jenis Surat
Jangan hanya terpaku pada surat-surat pendek, variasikan dengan surat yang lebih panjang dan mengandung pesan yang lebih komprehensif.
Tip 3: Perhatikan Urutan Surat
Perhatikan urutan surat yang dibaca, sesuai dengan anjuran ulama atau tradisi yang diamalkan.
Tip 4: Baca dengan Tajwid yang Benar
Bacalah surat surat tarawih dengan tajwid yang benar untuk menjaga keindahan dan kesempurnaan bacaan.
Tip 5: Renungkan Maknanya
Sempatkan waktu untuk merenungkan makna dari surat yang dibaca, kaitkan dengan kehidupan sehari-hari untuk mengambil pelajaran.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, surat surat tarawih dalam ibadah salat tarawih akan menjadi lebih bermakna dan berkah yang diperoleh akan semakin besar. Tips-tips ini juga akan mempersiapkan kita untuk menyambut bulan Ramadan dengan hati yang lebih siap dan khusyuk.
Selanjutnya, kita akan membahas aspek penting lainnya dalam ibadah salat tarawih, yaitu tentang keutamaan dan hikmah yang terkandung di dalamnya.
Kesimpulan
Pembahasan mengenai “surat surat tarawih” dalam artikel ini telah mengupas berbagai aspek penting, mulai dari pengertian, keutamaan, jenis, hingga sejarah dan perkembangannya. Memahami surat surat tarawih secara komprehensif akan meningkatkan kekhusyukan dan pahala yang diperoleh dalam ibadah salat tarawih.
Dua poin utama yang saling berkaitan adalah keutamaan surat surat tarawih dan tujuan membacanya. Surat surat tarawih memiliki keutamaan untuk menambah pahala, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan sebagai pengingat akan kebesaran-Nya. Tujuan membacanya adalah untuk merenungkan makna ayat-ayat Al-Quran, mengambil pelajaran, dan memperkuat keimanan.
Pahamilah surat surat tarawih tidak hanya sebatas bacaan tambahan, tetapi sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan memperkaya surat surat tarawih dan memahami maknanya, ibadah salat tarawih akan menjadi lebih bermakna dan berkah yang diperoleh semakin besar.