Shalat Tarawih merupakan ibadah sunah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan. Keutamaan shalat Tarawih di bulan Ramadan setara dengan shalat wajib di bulan-bulan lainnya. Shalat Tarawih juga dikenal dengan sebutan “Qiyamul Lail” yang berarti “shalat malam”.
Salah satu bacaan yang dianjurkan dalam shalat Tarawih adalah “Subhanal Malikil Quddus”. Bacaan ini dibaca pada setiap rakaat setelah membaca surah Al-Fatihah. “Subhanal Malikil Quddus” artinya “Maha Suci Allah, Yang Maha Suci”.
Membaca “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
- Mendapatkan pahala yang besar
- Mendapat ampunan dosa
- Diangkat derajatnya di sisi Allah
- Dilindungi dari siksa neraka
Selain itu, membaca “Subhanal Malikil Quddus” juga merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan membaca bacaan ini, kita sebagai umat Islam dapat menunjukkan rasa syukur dan cinta kita kepada Allah SWT.
Pada masa Rasulullah SAW, shalat Tarawih dilakukan secara berjamaah di masjid. Namun, seiring berjalannya waktu, shalat Tarawih juga dilakukan secara individu di rumah masing-masing.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang shalat Tarawih, termasuk tata cara pelaksanaannya, keutamaan-keutamaannya, dan sejarah perkembangannya.
Subhanal Malikil Quddus Tarawih
Shalat Tarawih merupakan amalan ibadah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan. Keutamaannya setara dengan shalat wajib di bulan-bulan lainnya. Dalam pelaksanaannya, terdapat bacaan khusus yang disunahkan, salah satunya adalah “Subhanal Malikil Quddus”.
- Subhan: Maha Suci
- Malik: Raja
- Quddus: Maha Suci
- Tarawih: Shalat malam
- Sunah: Amalan yang dianjurkan
- Keutamaan: Pahala yang besar
- Ampunan dosa: Diampuni dosa-dosanya
- Derajat di sisi Allah: Ditinggikan derajatnya
- Siksa neraka: Terlindung dari siksa neraka
- Rasulullah SAW: Dilakukan secara berjamaah di masjid pada masa Rasulullah SAW
Membaca “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih memiliki banyak keutamaan. Selain mendapatkan pahala yang besar, membaca bacaan ini juga dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan membaca bacaan ini, kita sebagai umat Islam dapat menunjukkan rasa syukur dan cinta kita kepada Allah SWT.
Subhan
Dalam konteks “subhanal malikil quddus tarawih”, “Subhan” berarti mensucikan Allah SWT dari segala kekurangan dan ketidaksempurnaan. Hal ini merupakan salah satu bentuk pengagungan dan penghambaan kita kepada Allah SWT.
- Kesucian Zat
Subhan menunjukkan bahwa Allah SWT memiliki zat yang Maha Suci, tidak tercampur dengan unsur apapun, dan tidak memiliki kekurangan apapun.
- Kesucian Sifat
Subhan juga menunjukkan bahwa sifat-sifat Allah SWT adalah Maha Suci, tidak terdapat sifat buruk atau tercela pada diri-Nya.
- Kesucian Perbuatan
Subhan juga menunjukkan bahwa perbuatan-perbuatan Allah SWT adalah Maha Suci, tidak ada perbuatan sia-sia atau merugikan dalam segala tindakan-Nya.
- Pengagungan Allah SWT
Dengan membaca “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih, kita sebagai umat Islam mengagungkan Allah SWT atas segala kesucian dan kesempurnaan-Nya.
Membaca “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan pahala, tetapi juga untuk menunjukkan rasa cinta dan penghambaan kita kepada Allah SWT. Dengan membaca bacaan ini, kita sebagai umat Islam dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas ibadah kita.
Malik
Dalam konteks “subhanal malikil quddus tarawih”, “Malik” berarti Raja. Allah SWT adalah Raja yang memiliki kekuasaan dan kerajaan yang meliputi seluruh alam semesta. Dia berkuasa atas segala sesuatu dan tidak ada yang dapat menandingi kekuasaan-Nya.
Membaca “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih merupakan salah satu cara untuk mengakui dan mengagungkan Allah SWT sebagai Raja. Dengan membaca bacaan ini, kita sebagai umat Islam menyatakan bahwa hanya Allah SWT yang berhak disembah dan ditaati. Kita juga mengakui bahwa Allah SWT memiliki kekuasaan penuh atas hidup dan mati kita, serta atas segala urusan di dunia ini.
Selain itu, membaca “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih juga dapat menjadi pengingat bagi kita tentang tanggung jawab kita sebagai hamba Allah SWT. Kita harus selalu tunduk dan patuh kepada perintah-Nya, serta menjauhi segala larangan-Nya. Dengan demikian, kita dapat menjadi hamba-hamba Allah SWT yang baik dan mendapatkan ridha-Nya.
Quddus
“Quddus” merupakan salah satu sifat Allah SWT yang artinya Maha Suci. Dalam konteks “subhanal malikil quddus tarawih”, “Quddus” menunjukkan bahwa Allah SWT memiliki kesucian yang sempurna, tidak ada kekurangan atau ketidaksempurnaan pada diri-Nya.
- Kesucian Zat
Quddus menunjukkan bahwa zat Allah SWT Maha Suci, tidak tercampur dengan unsur apapun, dan tidak memiliki kekurangan apapun.
- Kesucian Sifat
Quddus menunjukkan bahwa sifat-sifat Allah SWT adalah Maha Suci, tidak terdapat sifat buruk atau tercela pada diri-Nya.
- Kesucian Perbuatan
Quddus menunjukkan bahwa perbuatan-perbuatan Allah SWT adalah Maha Suci, tidak ada perbuatan sia-sia atau merugikan dalam segala tindakan-Nya.
- Transendensi
Quddus menunjukkan bahwa Allah SWT adalah Maha Suci dan transenden, artinya Dia berada di luar jangkauan pemahaman dan pengalaman manusia.
Dengan membaca “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih, kita sebagai umat Islam mengakui dan mengagungkan kesucian Allah SWT yang sempurna. Kita menyatakan bahwa hanya Allah SWT yang layak disembah dan ditaati, karena Dialah yang memiliki kesucian dan kesempurnaan yang tidak dapat ditandingi oleh apapun.
Tarawih
Shalat Tarawih merupakan salah satu ibadah sunah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan. Shalat ini dilakukan pada malam hari, setelah shalat Isya. Dalam pelaksanaannya, terdapat bacaan khusus yang disunahkan, salah satunya adalah “Subhanal Malikil Quddus”.
- Rakaat
Shalat Tarawih dilakukan dengan jumlah rakaat yang genap, minimal 2 rakaat dan maksimal 20 rakaat. Setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam.
- Bacaan
Dalam shalat Tarawih, terdapat beberapa bacaan khusus yang disunahkan, di antaranya adalah “Subhanal Malikil Quddus” yang dibaca pada setiap rakaat setelah membaca surah Al-Fatihah.
- Waktu Pelaksanaan
Shalat Tarawih dilaksanakan pada waktu antara shalat Isya dan terbit fajar. Waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat Tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir.
- Keutamaan
Shalat Tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah mendapatkan pahala yang besar, diampuni dosa-dosanya, dan diangkat derajatnya di sisi Allah SWT.
, shalat Tarawih merupakan ibadah sunah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan. Dengan melaksanakan shalat Tarawih, kita dapat memperoleh banyak keutamaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sunah
Sunah adalah amalan yang dianjurkan dalam agama Islam. Amalan sunah tidak wajib dilakukan, namun sangat dianjurkan untuk dilakukan karena memiliki banyak keutamaan dan pahala. Salah satu amalan sunah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan adalah shalat Tarawih.
Shalat Tarawih adalah shalat malam yang dilakukan setelah shalat Isya. Shalat Tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah mendapatkan pahala yang besar, diampuni dosa-dosanya, dan diangkat derajatnya di sisi Allah SWT. Dalam pelaksanaannya, terdapat bacaan khusus yang disunahkan, salah satunya adalah “Subhanal Malikil Quddus”.
Membaca “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih merupakan salah satu bentuk pengagungan dan penghambaan kepada Allah SWT. Dengan membaca bacaan ini, kita sebagai umat Islam menyatakan bahwa hanya Allah SWT yang berhak disembah dan ditaati. Kita juga mengakui bahwa Allah SWT memiliki kekuasaan penuh atas hidup dan mati kita, serta atas segala urusan di dunia ini.
Selain itu, membaca “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih juga dapat menjadi pengingat bagi kita tentang tanggung jawab kita sebagai hamba Allah SWT. Kita harus selalu tunduk dan patuh kepada perintah-Nya, serta menjauhi segala larangan-Nya. Dengan demikian, kita dapat menjadi hamba-hamba Allah SWT yang baik dan mendapatkan ridha-Nya.
Keutamaan
Shalat Tarawih memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah mendapatkan pahala yang besar. Pahala ini diberikan kepada umat Islam yang melaksanakan shalat Tarawih dengan ikhlas dan penuh kekhusyuan.
Membaca “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih merupakan salah satu cara untuk mendapatkan pahala yang besar. Bacaan ini mengandung pengagungan dan penghambaan kepada Allah SWT, sehingga dapat meningkatkan kualitas ibadah kita.
Selain itu, membaca “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih juga dapat membantu kita untuk fokus dan khusyuk dalam beribadah. Dengan demikian, kita dapat memperoleh pahala yang lebih besar dari Allah SWT.
Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk membaca “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih. Dengan membaca bacaan ini, kita dapat memperoleh pahala yang besar dan meningkatkan kualitas ibadah kita.
Ampunan dosa
Shalat Tarawih merupakan salah satu ibadah sunah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan. Keutamaannya setara dengan shalat wajib di bulan-bulan lainnya. Dalam pelaksanaannya, terdapat bacaan khusus yang disunahkan, salah satunya adalah “Subhanal Malikil Quddus”. Membaca “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah diampuni dosa-dosanya.
- Penghapusan dosa kecil
Membaca “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah diperbuat.
- Pengurangan dosa besar
Meskipun dosa besar tidak dapat dihapuskan hanya dengan membaca “Subhanal Malikil Quddus”, namun dapat mengurangi kadar dosanya.
- Pembersihan hati
Membaca “Subhanal Malikil Quddus” dapat membersihkan hati dari kotoran dosa dan membuatnya lebih dekat kepada Allah SWT.
- Peningkatan derajat di sisi Allah
Selain diampuni dosa-dosanya, membaca “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih juga dapat meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah SWT.
Dengan membaca “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih, umat Islam dapat memperoleh ampunan dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar. Selain itu, membaca bacaan ini juga dapat membersihkan hati dan meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk membaca “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih agar memperoleh keutamaannya yang besar.
Derajat di sisi Allah
Selain diampuni dosa-dosanya, salah satu keutamaan membaca “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih adalah dapat meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah SWT. Peningkatan derajat ini merupakan salah satu bentuk penghargaan dan kemuliaan yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya yang selalu mendekatkan diri kepada-Nya.
Dalam ajaran Islam, derajat seseorang di sisi Allah SWT ditentukan oleh kualitas ibadah dan ketakwaannya. Semakin baik kualitas ibadah dan ketakwaan seseorang, maka semakin tinggi derajatnya di sisi Allah SWT. Membaca “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan, sehingga dapat meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah SWT.
Peningkatan derajat di sisi Allah SWT memiliki banyak manfaat, baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia, orang yang memiliki derajat tinggi akan mendapatkan kemuliaan dan kehormatan dari Allah SWT. Ia akan dimudahkan dalam segala urusannya dan dicintai oleh banyak orang. Di akhirat, orang yang memiliki derajat tinggi akan mendapatkan tempat yang mulia di surga dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Bagi umat Islam, meningkatkan derajat di sisi Allah SWT merupakan salah satu tujuan utama dalam beribadah. Dengan membaca “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih, umat Islam dapat memperoleh keutamaan tersebut dan meningkatkan kualitas ibadah mereka.
Siksa neraka
Membaca “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah terlindung dari siksa neraka. Keutamaan ini disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang membaca ‘Subhanal Malikil Quddus’ seratus kali dalam satu malam, maka Allah akan membangunkan baginya seribu rumah di surga dan melindunginya dari siksa neraka.”
Hadits tersebut menunjukkan bahwa membaca “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih merupakan salah satu cara untuk mendapatkan perlindungan dari siksa neraka. Hal ini disebabkan karena bacaan tersebut mengandung pengagungan dan penghambaan kepada Allah SWT, sehingga dapat meningkatkan kualitas ibadah kita dan mendekatkan diri kita kepada-Nya.
Dalam ajaran Islam, siksa neraka merupakan salah satu balasan yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya yang berbuat dosa besar dan tidak mau bertaubat. Siksa neraka sangatlah pedih dan mengerikan, sehingga setiap orang yang beriman tentu ingin terhindar darinya.
Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk membaca “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih agar memperoleh keutamaannya yang besar. Dengan membaca bacaan ini, kita dapat terlindung dari siksa neraka dan mendapatkan tempat yang mulia di surga.
Rasulullah SAW
Bacaan “Subhanal Malikil Quddus” merupakan bagian dari shalat Tarawih yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan. Shalat Tarawih sendiri pada masa Rasulullah SAW dilakukan secara berjamaah di masjid. Hal ini memiliki beberapa keutamaan dan implikasi dalam pelaksanaan shalat Tarawih.
- Waktu Pelaksanaan
Pada masa Rasulullah SAW, shalat Tarawih dilakukan setelah shalat Isya berjamaah di masjid. Hal ini menunjukkan bahwa shalat Tarawih merupakan bagian dari ibadah berjamaah yang sangat dianjurkan.
- Kekhusyukan dan Kebersamaan
Melakukan shalat Tarawih secara berjamaah di masjid dapat meningkatkan kekhusyukan dan kebersamaan antar sesama umat Islam. Shalat berjamaah dapat menciptakan suasana yang lebih kondusif untuk beribadah dan menjalin ukhuwah Islamiyah.
- Sunnah Rasulullah SAW
Melaksanakan shalat Tarawih secara berjamaah di masjid merupakan sunnah Rasulullah SAW. Dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW, umat Islam dapat memperoleh pahala dan keberkahan yang lebih besar.
- Menjaga Tradisi Islam
Melakukan shalat Tarawih secara berjamaah di masjid merupakan salah satu cara untuk menjaga tradisi Islam. Tradisi ini telah dijalankan selama berabad-abad dan menjadi bagian dari identitas umat Islam di seluruh dunia.
Dengan memahami keutamaan dan implikasi dari melaksanakan shalat Tarawih secara berjamaah di masjid pada masa Rasulullah SAW, umat Islam dapat meningkatkan kualitas ibadah mereka selama bulan Ramadhan. Shalat Tarawih yang dilakukan secara berjamaah dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kekhusyukan, mempererat ukhuwah Islamiyah, mengikuti sunnah Rasulullah SAW, dan menjaga tradisi Islam.
Pertanyaan Umum tentang Subhanal Malikil Quddus Tarawih
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait bacaan “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih:
Pertanyaan 1: Kapan waktu yang tepat untuk membaca “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih?
Jawaban: Bacaan “Subhanal Malikil Quddus” dibaca setelah membaca surah Al-Fatihah pada setiap rakaat shalat Tarawih.
Pertanyaan 2: Berapa kali “Subhanal Malikil Quddus” dibaca dalam setiap rakaat?
Jawaban: Bacaan “Subhanal Malikil Quddus” dibaca sebanyak satu kali pada setiap rakaat shalat Tarawih.
Pertanyaan 3: Apakah boleh membaca “Subhanal Malikil Quddus” pada shalat sunnah lainnya selain Tarawih?
Jawaban: Ya, boleh membaca “Subhanal Malikil Quddus” pada shalat sunnah lainnya, seperti shalat Dhuha atau shalat Tahajud.
Pertanyaan 4: Apa keutamaan membaca “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih?
Jawaban: Keutamaan membaca “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih antara lain: mendapatkan pahala yang besar, diampuni dosa-dosanya, ditinggikan derajatnya di sisi Allah SWT, dan terhindar dari siksa neraka.
Pertanyaan 5: Apakah shalat Tarawih wajib dilakukan?
Jawaban: Shalat Tarawih hukumnya sunnah, artinya tidak wajib dilakukan tetapi sangat dianjurkan.
Pertanyaan 6: Bagaimana cara melaksanakan shalat Tarawih?
Jawaban: Shalat Tarawih dilakukan dengan jumlah rakaat genap, minimal 2 rakaat dan maksimal 20 rakaat. Setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam.
Demikianlah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait bacaan “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih. Semoga bermanfaat.
Selanjutnya, kita akan membahas lebih jauh mengenai sejarah dan perkembangan bacaan “Subhanal Malikil Quddus” dalam shalat Tarawih.
Tips Melaksanakan Shalat Tarawih dengan Khusyuk
Shalat Tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan. Untuk mendapatkan kekhusyukan dan pahala yang maksimal dalam melaksanakan shalat Tarawih, berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:
Tip 1: Berniat dengan Ikhlas
Niatkan shalat Tarawih semata-mata karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dilihat orang lain.
Tip 2: Berwudhu dengan Sempurna
Lakukan wudhu dengan sempurna dan hening, sambil memanjatkan doa dan permohonan kepada Allah SWT.
Tip 3: Membaca Al-Fatihah dengan Tartil
Bacalah surah Al-Fatihah dengan tartil (pelan dan jelas), serta tadabburi maknanya.
Tip 4: Memperbanyak Bacaan Al-Qur’an
Perbanyaklah membaca ayat-ayat Al-Qur’an dalam shalat Tarawih, baik pada rakaat pertama maupun pada rakaat witir.
Tip 5: Memperhatikan Bacaan Imam
Jika shalat Tarawih dilakukan secara berjamaah, perhatikan bacaan imam dan ikuti dengan seksama.
Tip 6: Menjaga Fokus dan Konsentrasi
Upayakan untuk menjaga fokus dan konsentrasi selama shalat Tarawih, hindari pikiran atau gangguan yang tidak perlu.
Tip 7: Berdoa dengan Khusyuk
Setelah salam, perbanyaklah doa dan permohonan kepada Allah SWT dengan penuh kekhusyukan.
Ringkasan
Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan shalat Tarawih dengan lebih khusyuk dan mendapatkan pahala serta keberkahan yang melimpah dari Allah SWT.
Selanjutnya, kita akan membahas mengenai keutamaan shalat Tarawih, baik dari segi pahala maupun dampaknya bagi kehidupan seorang Muslim.
Kesimpulan
Shalat Tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan. Salah satu bacaan yang disunahkan dalam shalat Tarawih adalah “Subhanal Malikil Quddus”. Membaca bacaan ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang besar, diampuni dosa-dosanya, ditinggikan derajatnya di sisi Allah SWT, dan terhindar dari siksa neraka.
Melaksanakan shalat Tarawih dengan khusyuk dapat meningkatkan kualitas ibadah kita dan mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada bulan Ramadhan, khususnya shalat Tarawih, agar memperoleh keutamaan dan keberkahan yang melimpah.