Shalat Tarawih Muhammadiyah adalah ibadah shalat sunah yang dikerjakan pada bulan Ramadan, terdiri dari 8 rakaat yang dilaksanakan secara berjamaah. Shalat ini memiliki keutamaan dan manfaat yang besar, salah satunya adalah sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Shalat Tarawih Muhammadiyah memiliki sejarah panjang. Pada awalnya, shalat ini dilaksanakan sebanyak 20 rakaat. Namun, pada masa kepemimpinan KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, shalat ini dikurangi menjadi 8 rakaat agar lebih sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Dalam perkembangannya, Shalat Tarawih Muhammadiyah menjadi salah satu ciri khas ibadah umat Islam di Indonesia. Shalat ini dilaksanakan secara berjamaah di masjid-masjid dan mushala-mushala, dan menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam.
Shalat Tarawih Muhammadiyah Berapa Rakaat?
Shalat Tarawih Muhammadiyah memiliki beberapa aspek penting yang perlu diketahui. Aspek-aspek ini berkaitan dengan jumlah rakaat, tata cara pelaksanaan, dan keutamaannya.
- Jumlah rakaat: 8 rakaat
- Dilaksanakan berjamaah
- Dikerjakan pada bulan Ramadan
- Sunnah muakkad
- Memiliki banyak keutamaan
- Meningkatkan keimanan dan ketakwaan
- Mempererat tali silaturahmi
- Sebagai sarana introspeksi diri
- Memperoleh pahala yang berlipat ganda
- Dapat menghapus dosa-dosa kecil
Jumlah rakaat Shalat Tarawih Muhammadiyah yang hanya 8 rakaat merupakan salah satu ciri khas yang membedakannya dengan shalat tarawih pada umumnya. Hal ini didasarkan pada pendapat KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, yang berpendapat bahwa shalat tarawih yang dilakukan oleh Rasulullah SAW hanya 8 rakaat. Pendapat ini didasarkan pada beberapa hadits yang sahih, di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
Selain jumlah rakaatnya, terdapat beberapa perbedaan lain antara Shalat Tarawih Muhammadiyah dengan shalat tarawih pada umumnya, seperti tidak adanya shalat witir setelah shalat tarawih dan tidak adanya bacaan qunut pada setiap rakaatnya. Perbedaan-perbedaan ini didasarkan pada pemahaman Muhammadiyah terhadap ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah.
Jumlah rakaat
Jumlah rakaat Shalat Tarawih Muhammadiyah yang hanya 8 rakaat merupakan salah satu ciri khas yang membedakannya dengan shalat tarawih pada umumnya. Hal ini didasarkan pada pendapat KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, yang berpendapat bahwa shalat tarawih yang dilakukan oleh Rasulullah SAW hanya 8 rakaat.
- Dasar hukum
Pendapat ini didasarkan pada beberapa hadits yang sahih, di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
- Perbedaan dengan shalat tarawih lainnya
Selain jumlah rakaatnya, terdapat beberapa perbedaan lain antara Shalat Tarawih Muhammadiyah dengan shalat tarawih pada umumnya, seperti tidak adanya shalat witir setelah shalat tarawih dan tidak adanya bacaan qunut pada setiap rakaatnya.
- Keutamaan
Meskipun hanya 8 rakaat, Shalat Tarawih Muhammadiyah memiliki keutamaan yang besar. Salah satunya adalah sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan keimanan.
- Kemudahan dan kepraktisan
Jumlah rakaat yang sedikit membuat Shalat Tarawih Muhammadiyah lebih mudah dan praktis untuk dikerjakan. Hal ini memungkinkan lebih banyak umat Islam untuk melaksanakannya.
Dengan memahami aspek “Jumlah rakaat: 8 rakaat” dalam Shalat Tarawih Muhammadiyah, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih baik dan khusyuk. Hal ini juga dapat menjadi sarana untuk memperdalam pemahaman tentang ajaran Islam dan meningkatkan kualitas spiritual.
Dilaksanakan berjamaah
Shalat Tarawih Muhammadiyah dilaksanakan secara berjamaah. Hal ini merupakan salah satu ciri khas yang membedakannya dengan shalat tarawih pada umumnya, yang biasanya dapat dikerjakan secara individu.
Pelaksanaan shalat tarawih secara berjamaah memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:
- Mendapatkan pahala yang lebih besar
- Meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah
- Mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam
Dalam praktiknya, Shalat Tarawih Muhammadiyah dilaksanakan secara berjamaah di masjid-masjid dan mushala-mushala. Biasanya, shalat ini dilaksanakan setelah shalat Isya dan dipimpin oleh seorang imam.
Dengan memahami pentingnya melaksanakan Shalat Tarawih Muhammadiyah secara berjamaah, umat Islam dapat memperoleh keutamaan dan manfaat yang lebih besar dari ibadah ini. Selain itu, pelaksanaan shalat tarawih secara berjamaah juga dapat menjadi sarana untuk mempererat persatuan dan kesatuan umat Islam.
Dikerjakan pada bulan Ramadan
Shalat Tarawih Muhammadiyah dikerjakan pada bulan Ramadan. Hal ini merupakan salah satu ciri khas yang membedakannya dengan shalat sunnah lainnya, yang umumnya dapat dikerjakan pada waktu-waktu selain bulan Ramadan.
Pelaksanaan Shalat Tarawih Muhammadiyah pada bulan Ramadan memiliki beberapa alasan, di antaranya:
- Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan.
- Pelaksanaan Shalat Tarawih pada bulan Ramadan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ibadah dan ketakwaan kepada Allah SWT.
- Shalat Tarawih dapat menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam.
Dengan memahami hubungan antara “Dikerjakan pada bulan Ramadan” dan “shalat tarawih muhammadiyah berapa rakaat”, umat Islam dapat melaksanakan ibadah Shalat Tarawih Muhammadiyah dengan lebih khusyuk dan bermakna. Selain itu, pemahaman ini juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas ibadah selama bulan Ramadan.
Sunnah muakkad
Shalat Tarawih Muhammadiyah merupakan ibadah shalat sunnah muakkad, yang artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Pelaksanaan Shalat Tarawih Muhammadiyah memiliki beberapa aspek penting, salah satunya adalah terkait dengan hukumnya yang sunnah muakkad.
- Pahalanya besar
Shalat Tarawih Muhammadiyah memiliki pahala yang besar bagi yang mengerjakannya. Pahala tersebut akan dilipatgandakan oleh Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits.
- Meninggalkan pahalanya besar
Meskipun hukumnya sunnah muakkad, namun meninggalkan Shalat Tarawih Muhammadiyah tanpa alasan yang syar’i akan berdosa. Hal ini menunjukkan bahwa Shalat Tarawih Muhammadiyah merupakan ibadah yang sangat penting untuk dikerjakan.
- Dapat menghapus dosa-dosa kecil
Shalat Tarawih Muhammadiyah dapat menjadi sarana untuk menghapus dosa-dosa kecil yang telah diperbuat. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang melaksanakan shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
- Menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT
Shalat Tarawih Muhammadiyah dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal ini karena dalam Shalat Tarawih Muhammadiyah, umat Islam melakukan ibadah shalat, zikir, dan doa yang semuanya merupakan amalan yang sangat dicintai oleh Allah SWT.
Dengan memahami aspek “Sunnah muakkad” dalam Shalat Tarawih Muhammadiyah, umat Islam dapat semakin termotivasi untuk melaksanakan ibadah ini dengan baik dan khusyuk. Selain itu, pemahaman ini juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas ibadah selama bulan Ramadan.
Memiliki banyak keutamaan
Shalat Tarawih Muhammadiyah memiliki banyak keutamaan yang dapat diperoleh oleh umat Islam yang melaksanakannya. Keutamaan-keutamaan tersebut antara lain:
- Mendapatkan pahala yang besar
- Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT
- Menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT
- Dapat menghapus dosa-dosa kecil
- Memperoleh syafaat dari Rasulullah SAW
Keutamaan-keutamaan tersebut merupakan salah satu alasan mengapa Shalat Tarawih Muhammadiyah sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Dengan memahami keutamaan-keutamaan ini, umat Islam dapat semakin termotivasi untuk melaksanakan Shalat Tarawih Muhammadiyah dengan baik dan khusyuk.
Selain itu, pemahaman tentang keutamaan Shalat Tarawih Muhammadiyah juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas ibadah selama bulan Ramadan. Dengan menyadari besarnya pahala dan keutamaan yang dapat diperoleh, umat Islam dapat semakin semangat dalam melaksanakan ibadah ini dan memperoleh manfaatnya secara maksimal.
Meningkatkan keimanan dan ketakwaan
Shalat Tarawih Muhammadiyah merupakan salah satu ibadah yang dapat menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Hal ini karena dalam Shalat Tarawih Muhammadiyah, umat Islam melakukan ibadah shalat, zikir, dan doa yang semuanya merupakan amalan yang sangat dicintai oleh Allah SWT.
Dengan melaksanakan Shalat Tarawih Muhammadiyah, umat Islam dapat merasakan kehadiran Allah SWT lebih dekat dan semakin yakin akan kebesaran-Nya. Selain itu, Shalat Tarawih Muhammadiyah juga dapat menjadi sarana untuk merenungi dosa-dosa yang telah diperbuat dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Dengan demikian, Shalat Tarawih Muhammadiyah dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas ibadah dan kedekatan dengan Allah SWT.
Beberapa contoh nyata peningkatan keimanan dan ketakwaan melalui Shalat Tarawih Muhammadiyah antara lain:
- Merasakan kekhusyukan dan ketenangan dalam beribadah
- Semakin yakin akan kebesaran Allah SWT
- Merasa lebih dekat dengan Allah SWT
- Bertambahnya semangat dalam beribadah
- Lebih mudah untuk memaafkan kesalahan orang lain
Dengan memahami hubungan antara Shalat Tarawih Muhammadiyah dan peningkatan keimanan dan ketakwaan, umat Islam dapat semakin termotivasi untuk melaksanakan ibadah ini dengan baik dan khusyuk. Selain itu, pemahaman ini juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas ibadah selama bulan Ramadan dan memperoleh manfaatnya secara maksimal.
Mempererat tali silaturahmi
Shalat Tarawih Muhammadiyah tidak hanya menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, tetapi juga memiliki peran penting dalam mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam. Aspek ini menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan Shalat Tarawih Muhammadiyah dengan delapan rakaatnya.
- Saling Bertemu dan Berinteraksi
Pelaksanaan Shalat Tarawih Muhammadiyah secara berjamaah memungkinkan umat Islam untuk saling bertemu dan berinteraksi satu sama lain. Momen ini dapat dimanfaatkan untuk mempererat hubungan dan memperkuat rasa persaudaraan antar sesama.
- Saling Menyapa dan Mendoakan
Sebelum dan sesudah pelaksanaan Shalat Tarawih Muhammadiyah, umat Islam biasanya saling menyapa dan mendoakan. Hal ini menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkuat ikatan persaudaraan.
- Membangun Rasa Kebersamaan
Pelaksanaan Shalat Tarawih Muhammadiyah secara berjamaah dapat membangun rasa kebersamaan dan kekeluargaan antar sesama umat Islam. Rasa kebersamaan ini menjadi modal penting untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah.
- Meningkatkan Solidaritas Sosial
Shalat Tarawih Muhammadiyah dapat menjadi sarana untuk meningkatkan solidaritas sosial antar sesama umat Islam. Melalui kegiatan ini, umat Islam dapat saling membantu dan mendukung dalam berbagai aspek kehidupan.
Dengan memahami aspek “Mempererat tali silaturahmi” dalam Shalat Tarawih Muhammadiyah, umat Islam dapat semakin termotivasi untuk melaksanakan ibadah ini dengan baik dan khusyuk. Selain itu, pemahaman ini juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas ibadah selama bulan Ramadan dan memperoleh manfaatnya secara maksimal.
Sebagai sarana introspeksi diri
Shalat Tarawih Muhammadiyah tidak hanya menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta mempererat tali silaturahmi, tetapi juga memiliki peran sebagai sarana introspeksi diri.
Pelaksanaan Shalat Tarawih Muhammadiyah yang terdiri dari delapan rakaat memberikan waktu yang cukup bagi umat Islam untuk melakukan refleksi dan introspeksi atas diri sendiri. Dalam setiap rakaat, terdapat kesempatan untuk merenungkan perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan, baik yang baik maupun yang buruk. Selain itu, terdapat pula kesempatan untuk memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala kesalahan dan dosa yang telah diperbuat.
Beberapa contoh nyata introspeksi diri melalui Shalat Tarawih Muhammadiyah antara lain:
- Menyadari kekurangan dan kesalahan diri sendiri
- Merasa bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT
- Bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik
- Memotivasi diri untuk meningkatkan ibadah dan ketaatan
- Menambah semangat dalam berbuat kebaikan
Dengan memahami aspek “Sebagai sarana introspeksi diri” dalam Shalat Tarawih Muhammadiyah, umat Islam dapat semakin termotivasi untuk melaksanakan ibadah ini dengan baik dan khusyuk. Selain itu, pemahaman ini juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas ibadah selama bulan Ramadan dan memperoleh manfaatnya secara maksimal.
Memperoleh pahala yang berlipat ganda
Shalat Tarawih Muhammadiyah merupakan ibadah yang memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah pahala yang berlipat ganda. Keutamaan ini menjadi motivasi tersendiri bagi umat Islam untuk melaksanakannya dengan baik dan khusyuk.
- Pahala yang Berlipat Ganda
Setiap rakaat Shalat Tarawih Muhammadiyah yang dikerjakan dengan ikhlas dan mengharapkan pahala dari Allah SWT akan dilipatgandakan pahalanya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits Rasulullah SAW.
- Pahala yang Menyamai Pahala Ibadah Satu Tahun
Keutamaan Shalat Tarawih Muhammadiyah tidak hanya pada jumlah rakaatnya yang sedikit, tetapi juga pada pahalanya yang besar. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” Hadis ini menunjukkan bahwa pahala Shalat Tarawih Muhammadiyah dapat menyamai pahala ibadah satu tahun.
- Pahala yang Diberikan Berlipat Ganda pada Malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat istimewa pada bulan Ramadan. Pada malam tersebut, pahala ibadah dilipatgandakan hingga berlipat-lipat. Salah satu ibadah yang dianjurkan untuk dikerjakan pada malam Lailatul Qadar adalah Shalat Tarawih Muhammadiyah.
- Pahala yang Berlipat Ganda bagi yang Berjamaah
Pelaksanaan Shalat Tarawih Muhammadiyah secara berjamaah akan mendapatkan pahala yang lebih besar dibandingkan dengan yang dikerjakan secara individu. Keutamaan ini menjadi salah satu alasan mengapa Shalat Tarawih Muhammadiyah dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah.
Dengan memahami keutamaan “Memperoleh pahala yang berlipat ganda” dalam Shalat Tarawih Muhammadiyah, umat Islam diharapkan semakin termotivasi untuk melaksanakan ibadah ini dengan baik dan khusyuk. Keutamaan ini juga menjadi pengingat bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah, khususnya pada bulan Ramadan, agar dapat memperoleh pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Dapat menghapus dosa-dosa kecil
Shalat Tarawih Muhammadiyah memiliki keutamaan dapat menghapus dosa-dosa kecil. Keutamaan ini menjadi salah satu motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah ini dengan baik dan khusyuk.
- Pengampunan Dosa
Shalat Tarawih Muhammadiyah yang dikerjakan dengan ikhlas dan mengharapkan pahala dari Allah SWT dapat menjadi sarana untuk memohon ampunan atas dosa-dosa kecil yang telah diperbuat.
- Rahmat dan Kasih Sayang Allah SWT
Pelaksanaan Shalat Tarawih Muhammadiyah merupakan wujud ketaatan dan penghambaan kepada Allah SWT. Allah SWT Maha Pengasih dan Maha Penyayang, sehingga memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang melaksanakan ibadah ini.
- Peningkatan Keimanan dan Ketakwaan
Shalat Tarawih Muhammadiyah dapat menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Keimanan dan ketakwaan yang meningkat akan berdampak pada perbaikan akhlak dan perilaku, sehingga dapat mengurangi perbuatan dosa.
- Kesempatan Introspeksi Diri
Pelaksanaan Shalat Tarawih Muhammadiyah yang terdiri dari delapan rakaat memberikan waktu yang cukup bagi umat Islam untuk melakukan refleksi dan introspeksi atas diri sendiri. Introspeksi diri yang mendalam dapat mendorong umat Islam untuk menyadari kesalahan dan dosa-dosa yang telah diperbuat, sehingga dapat memotivasi untuk bertaubat dan memperbaiki diri.
Dengan memahami keutamaan “Dapat menghapus dosa-dosa kecil” dalam Shalat Tarawih Muhammadiyah, umat Islam diharapkan semakin termotivasi untuk melaksanakan ibadah ini dengan baik dan khusyuk. Keutamaan ini juga menjadi pengingat bagi umat Islam untuk senantiasa menjaga diri dari perbuatan dosa dan memperbanyak ibadah, khususnya pada bulan Ramadan.
Pertanyaan Umum tentang Shalat Tarawih Muhammadiyah
Berikut beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait dengan “shalat tarawih muhammadiyah berapa rakaat” untuk menambah pemahaman.
Pertanyaan 1: Berapa rakaatkah Shalat Tarawih Muhammadiyah?
Shalat Tarawih Muhammadiyah terdiri dari 8 rakaat, yang dikerjakan dalam 4 salam, yaitu 2 rakaat pada setiap salamnya.
Pertanyaan 2: Mengapa Shalat Tarawih Muhammadiyah hanya 8 rakaat?
Jumlah 8 rakaat tersebut berdasarkan pendapat KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, yang merujuk pada hadits-hadits sahih tentang shalat tarawih yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Pertanyaan 3: Apakah Shalat Tarawih Muhammadiyah sama dengan shalat tarawih pada umumnya?
Tidak sepenuhnya sama. Selain jumlah rakaat, terdapat beberapa perbedaan lain, seperti tidak adanya shalat witir setelah shalat tarawih dan tidak adanya bacaan qunut pada setiap rakaatnya.
Pertanyaan 4: Mengapa Shalat Tarawih Muhammadiyah dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah?
Pelaksanaan shalat tarawih secara berjamaah memiliki beberapa keutamaan, antara lain mendapatkan pahala yang lebih besar, meningkatkan kekhusyukan, dan mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam.
Pertanyaan 5: Apa keutamaan melaksanakan Shalat Tarawih Muhammadiyah?
Keutamaannya sangat banyak, di antaranya meningkatkan keimanan dan ketakwaan, mendapatkan pahala yang berlipat ganda, dapat menghapus dosa-dosa kecil, dan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pertanyaan 6: Apakah hukum melaksanakan Shalat Tarawih Muhammadiyah?
Shalat Tarawih Muhammadiyah hukumnya sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Meninggalkan shalat tarawih tanpa alasan yang syar’i termasuk perbuatan makruh.
Demikian beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait dengan Shalat Tarawih Muhammadiyah. Semoga menambah pemahaman dan semangat kita dalam menjalankan ibadah ini.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang tata cara pelaksanaan Shalat Tarawih Muhammadiyah yang benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Tips Melaksanakan Shalat Tarawih Muhammadiyah
Berikut beberapa tips untuk melaksanakan Shalat Tarawih Muhammadiyah dengan baik dan khusyuk:
1. Niat yang Benar
Niatkan shalat tarawih karena Allah SWT dan mengharap pahala dari-Nya.
2. Berwudu Sempurna
Berwudu dengan sempurna sebelum melaksanakan shalat tarawih.
3. Shalat Berjamaah
Utamakan shalat tarawih secara berjamaah di masjid atau mushala.
4. Khusyuk dan Tadabbur
Kerjakan shalat tarawih dengan khusyuk dan tadabbur, merenungkan bacaan dan gerakan shalat.
5. Mengikuti Imam
Ikuti gerakan dan bacaan imam dengan baik dan benar.
6. Memperbanyak Doa
Perbanyak doa dan munajat kepada Allah SWT setelah shalat tarawih.
Dengan melaksanakan tips-tips tersebut, ibadah Shalat Tarawih Muhammadiyah yang kita kerjakan akan lebih berkualitas dan bermakna. Kita dapat meraih pahala yang berlimpah, meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta mempererat tali silaturahmi dengan sesama umat Islam.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang keutamaan dan hikmah melaksanakan Shalat Tarawih Muhammadiyah, sebagai motivasi tambahan untuk melaksanakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya.
Kesimpulan
Shalat Tarawih Muhammadiyah merupakan ibadah sunnah muakkad yang memiliki keutamaan yang besar, diantaranya dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan, memperoleh pahala yang berlipat ganda, hingga menghapus dosa-dosa kecil. Shalat Tarawih Muhammadiyah dilaksanakan sebanyak 8 rakaat secara berjamaah pada bulan Ramadan. Pelaksanaannya yang singkat dan praktis memudahkan umat Islam untuk menunaikan ibadah ini.
Salah satu keunikan Shalat Tarawih Muhammadiyah adalah jumlah rakaatnya yang hanya 8 rakaat. Hal ini didasarkan pada pendapat KH Ahmad Dahlan yang merujuk pada hadits-hadits sahih tentang shalat tarawih yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Meskipun jumlah rakaatnya sedikit, namun keutamaannya sangat besar dan tidak kalah dengan shalat tarawih pada umumnya.
Dengan memahami berbagai aspek dan keutamaan Shalat Tarawih Muhammadiyah, diharapkan umat Islam dapat semakin termotivasi untuk melaksanakan ibadah ini dengan baik dan khusyuk. Shalat Tarawih Muhammadiyah menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam, khususnya pada bulan Ramadan yang penuh berkah dan ampunan.