Shalat Tarawih Hukumnya

lisa


Shalat Tarawih Hukumnya

Shalat tarawih hukumnya sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Shalat ini dilakukan pada malam-malam bulan Ramadan setelah shalat Isya. Shalat tarawih biasanya dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau mushala.

Shalat tarawih memiliki banyak manfaat, di antaranya: mendapatkan pahala yang berlipat ganda, melatih kesabaran dan kekhusyukan, serta mempererat tali silaturahmi antar sesama umat Islam. Shalat tarawih juga memiliki sejarah panjang dalam perkembangan Islam. Konon, shalat ini pertama kali dikerjakan oleh Rasulullah SAW pada bulan Ramadan tahun ke-2 Hijriyah.

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang shalat tarawih, mulai dari tata cara pelaksanaannya, keutamaannya, hingga sejarah perkembangannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Sholat Tarawih Hukumnya

Sholat tarawih hukumnya sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Sholat ini memiliki banyak aspek penting yang perlu diketahui oleh umat Islam. Berikut adalah 10 aspek penting terkait sholat tarawih:

  • Waktu pelaksanaan: Dikerjakan pada malam-malam bulan Ramadan setelah sholat Isya.
  • Jumlah rakaat: Umumnya dilaksanakan 8 atau 20 rakaat.
  • Tata cara pelaksanaan: Dilaksanakan secara berjamaah dengan dua rakaat salam.
  • Keutamaan: Mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
  • Sunnah qabliyah dan ba’diyah: Dilakukan sholat sunnah sebelum dan sesudah sholat tarawih.
  • Doa witir: Dilakukan setelah sholat tarawih.
  • : Amalan yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan.
  • Sejarah: Pertama kali dikerjakan oleh Rasulullah SAW pada bulan Ramadan tahun ke-2 Hijriyah.
  • Hikmah: Melatih kesabaran, kekhusyukan, dan mempererat tali silaturahmi.
  • Adab: Dilaksanakan dengan khusyuk, tertib, dan tidak mengganggu orang lain.

Dengan memahami aspek-aspek penting tersebut, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan sholat tarawih dengan baik dan benar. Sholat tarawih yang khusyuk dan tertib akan memberikan dampak positif bagi kehidupan pribadi, sosial, dan spiritual umat Islam.

Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan sholat tarawih memiliki keterkaitan yang erat dengan hukum sholat tarawih itu sendiri. Sholat tarawih hukumnya sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Namun, waktu pelaksanaannya yang spesifik pada malam-malam bulan Ramadan setelah sholat Isya menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi hukum tersebut.

Jika sholat tarawih dilaksanakan di luar waktu yang ditentukan, maka hukumnya menjadi berubah. Misalnya, jika sholat tarawih dikerjakan sebelum sholat Isya, maka hukumnya menjadi makruh. Demikian juga jika sholat tarawih dikerjakan pada siang hari, maka hukumnya menjadi tidak sah. Hal ini menunjukkan bahwa waktu pelaksanaan menjadi salah satu syarat sah dan wajib dalam sholat tarawih.

Dalam praktiknya, sholat tarawih biasanya dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau mushala. Waktu pelaksanaannya yang pada malam hari setelah sholat Isya memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk berkumpul dan mempererat tali silaturahmi. Selain itu, suasana malam yang tenang dan hening juga sangat mendukung kekhusyukan dalam melaksanakan sholat tarawih.

Dengan demikian, waktu pelaksanaan sholat tarawih pada malam-malam bulan Ramadan setelah sholat Isya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hukum sholat tarawih itu sendiri. Hal ini menjadi salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan oleh umat Islam agar dapat melaksanakan sholat tarawih dengan baik dan benar.

Jumlah Rakaat

Jumlah rakaat sholat tarawih merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan oleh umat Islam. Hal ini karena jumlah rakaat mempengaruhi hukum dan tata cara pelaksanaan sholat tarawih.

  • Sunnah Rasulullah SAW
    Dari beberapa riwayat, diketahui bahwa Rasulullah SAW mengerjakan sholat tarawih sebanyak 8 rakaat. Jumlah rakaat ini menjadi dasar bagi sebagian besar umat Islam dalam melaksanakan sholat tarawih.
  • Praktik Mayoritas Umat Islam
    Mayoritas umat Islam di seluruh dunia melaksanakan sholat tarawih sebanyak 20 rakaat. Praktik ini didasarkan pada pendapat beberapa sahabat Rasulullah SAW yang menambah jumlah rakaat sholat tarawih menjadi 20 rakaat.
  • Kebolehan Menambah atau Mengurangi Rakaat
    Meskipun umumnya dilaksanakan 8 atau 20 rakaat, namun terdapat keringanan dalam menambah atau mengurangi jumlah rakaat sholat tarawih. Hal ini didasarkan pada pendapat sebagian ulama yang memperbolehkan penambahan atau pengurangan rakaat sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing.
  • Hukum Menambah atau Mengurangi Rakaat
    Menambah atau mengurangi jumlah rakaat sholat tarawih tidak mempengaruhi hukum sholat tarawih itu sendiri. Sholat tarawih tetap dianggap sah dan bernilai ibadah selama dilaksanakan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan.

Dengan demikian, jumlah rakaat sholat tarawih dapat bervariasi tergantung pada pendapat dan praktik yang dianut oleh masing-masing umat Islam. Namun, yang terpenting adalah melaksanakan sholat tarawih dengan khusyuk, tertib, dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Tata cara pelaksanaan

Tata cara pelaksanaan sholat tarawih merupakan aspek penting yang mempengaruhi sah atau tidaknya sholat tarawih. Salah satu tata cara pelaksanaan sholat tarawih yang perlu diperhatikan adalah pelaksanaannya secara berjamaah dengan dua rakaat salam.

  • Pelaksanaan secara berjamaah
    Sholat tarawih sangat dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah. Hal ini berdasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan sholat tarawih secara berjamaah di masjid.
  • Dua rakaat salam
    Setiap dua rakaat sholat tarawih diakhiri dengan salam. Hal ini berbeda dengan sholat witir yang dilaksanakan pada akhir sholat tarawih yang diakhiri dengan tiga rakaat salam.

Tata cara pelaksanaan sholat tarawih dengan dua rakaat salam memiliki beberapa implikasi:
Pertama, pelaksanaan sholat tarawih secara berjamaah dapat meningkatkan kekhusyukan dan pahala jamaah.
Kedua, pelaksanaan dua rakaat salam setiap dua rakaat sholat tarawih memudahkan jamaah dalam mengatur waktu dan tenaga.
Ketiga, tata cara pelaksanaan ini sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW sehingga dapat menjadi pedoman bagi umat Islam dalam melaksanakan sholat tarawih.

Keutamaan

Salah satu keutamaan shalat tarawih adalah mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Hal ini berdasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa: “Barangsiapa yang melaksanakan shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Keutamaan ini menjadi salah satu motivasi utama bagi umat Islam untuk melaksanakan shalat tarawih. Pahala yang berlipat ganda merupakan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Shalat tarawih menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Dalam praktiknya, keutamaan mendapatkan pahala yang berlipat ganda ini dapat dirasakan oleh umat Islam yang melaksanakan shalat tarawih dengan penuh kekhusyukan dan keikhlasan. Mereka akan merasakan ketenangan dan kebahagiaan dalam beribadah, serta semakin dekat dengan Allah SWT. Dengan demikian, shalat tarawih menjadi salah satu amalan yang sangat dianjurkan bagi umat Islam selama bulan Ramadan.

Sunnah qabliyah dan ba’diyah

Sunnah qabliyah dan ba’diyah merupakan amalan yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum dan sesudah shalat tarawih. Amalan ini memiliki beberapa keutamaan dan hikmah, sehingga sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakannya.

  • Sholat sunnah qabliyah

    Sholat sunnah qabliyah adalah sholat sunnah yang dikerjakan sebelum shalat tarawih. Sholat ini terdiri dari dua rakaat dan dapat dikerjakan secara berjamaah atau sendiri. Sholat sunnah qabliyah memiliki keutamaan untuk mempersiapkan diri dan hati sebelum melaksanakan shalat tarawih.

  • Sholat sunnah ba’diyah

    Sholat sunnah ba’diyah adalah sholat sunnah yang dikerjakan setelah shalat tarawih. Sholat ini juga terdiri dari dua rakaat dan dapat dikerjakan secara berjamaah atau sendiri. Sholat sunnah ba’diyah memiliki keutamaan untuk menambah pahala dan menutup amalan shalat tarawih.

Dengan melaksanakan sunnah qabliyah dan ba’diyah, umat Islam dapat memperoleh pahala yang berlipat ganda dan menyempurnakan amalan shalat tarawih. Selain itu, amalan ini juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kekhusyukan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Doa witir

Doa witir merupakan salah satu amalan yang dianjurkan untuk dilaksanakan setelah sholat tarawih. Doa witir memiliki beberapa keutamaan, diantaranya adalah untuk menyempurnakan ibadah sholat tarawih dan sebagai penutup amalan di bulan Ramadan.

Dalam pelaksanaannya, doa witir dilakukan dengan cara membaca beberapa doa tertentu yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Doa-doa tersebut antara lain adalah doa qunut, doa iftitah, dan doa penutup. Doa witir biasanya dilaksanakan secara berjamaah, namun dapat juga dilaksanakan secara sendiri-sendiri.

Dengan melaksanakan doa witir setelah sholat tarawih, umat Islam dapat memperoleh pahala yang berlipat ganda dan menyempurnakan amalan ibadah di bulan Ramadan. Selain itu, doa witir juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kekhusyukan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Shalat tarawih merupakan amalan yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Keutamaannya begitu besar sehingga menjadi salah satu ibadah yang tidak boleh dilewatkan oleh umat Islam. yang dimaksud dalam hal ini adalah berbagai keutamaan dan manfaat yang terkandung dalam shalat tarawih.

  • Penghapus dosa

    Salah satu keutamaan shalat tarawih adalah dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu. Hal ini berdasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa “Barangsiapa yang melaksanakan shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Pahala yang berlipat ganda

    Shalat tarawih juga memiliki keutamaan pahala yang berlipat ganda. Setiap rakaat shalat tarawih dihitung sebagai pahala satu kali shalat di luar bulan Ramadan. Hal ini tentu menjadi motivasi yang besar bagi umat Islam untuk memperbanyak shalat tarawih di bulan Ramadan.

  • Sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT

    Shalat tarawih merupakan sarana yang efektif untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melalui shalat tarawih, umat Islam dapat menghayati kebesaran dan keagungan Allah SWT. Selain itu, shalat tarawih juga dapat menjadi sarana untuk memohon ampunan dan pertolongan kepada Allah SWT.

  • Mempererat tali silaturahmi

    Pelaksanaan shalat tarawih secara berjamaah dapat mempererat tali silaturahmi antar umat Islam. Melalui shalat tarawih, umat Islam dapat berkumpul bersama di masjid atau mushala untuk melaksanakan ibadah bersama-sama. Hal ini tentu dapat mempererat ukhuwah islamiyah dan menjadi sarana untuk saling maaf-memaafkan.

Demikianlah beberapa atau keutamaan shalat tarawih yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Semoga kita semua dapat melaksanakan shalat tarawih dengan khusyuk dan mendapatkan keutamaan yang terkandung di dalamnya.

Sejarah

Shalat tarawih memiliki sejarah panjang dalam perkembangan Islam. Konon, shalat ini pertama kali dikerjakan oleh Rasulullah SAW pada bulan Ramadan tahun ke-2 Hijriyah. Peristiwa ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hukum shalat tarawih.

Sebelum Rasulullah SAW mengerjakan shalat tarawih, umat Islam belum memiliki amalan khusus untuk menghidupkan malam-malam bulan Ramadan. Namun, setelah Rasulullah SAW mengerjakan shalat tarawih, amalan ini langsung menjadi populer dan diikuti oleh seluruh umat Islam. Hal ini menunjukkan bahwa shalat tarawih memiliki kedudukan yang penting dalam syariat Islam.

Selain itu, fakta bahwa shalat tarawih pertama kali dikerjakan oleh Rasulullah SAW juga menjadi dasar hukum shalat tarawih. Para ulama sepakat bahwa segala sesuatu yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW merupakan sunnah yang harus diikuti oleh umatnya. Oleh karena itu, shalat tarawih hukumnya sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan.

Dengan demikian, sejarah pertama kali dikerjakannya shalat tarawih oleh Rasulullah SAW memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap hukum shalat tarawih. Peristiwa ini menjadi dasar penetapan hukum shalat tarawih sebagai sunnah muakkadah dan menjadikannya sebagai amalan yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh seluruh umat Islam.

Hikmah

Shalat tarawih memiliki hikmah yang sangat mulia, yaitu melatih kesabaran, kekhusyukan, dan mempererat tali silaturahmi. Ketiga hikmah ini sangat penting dalam kehidupan seorang muslim, baik secara individu maupun sosial.

Kesabaran dilatih dalam shalat tarawih karena ibadah ini dilakukan pada malam hari, di mana waktu tersebut biasanya digunakan untuk beristirahat. Dengan melaksanakan shalat tarawih, umat Islam melatih diri untuk menahan kantuk dan kelelahan, serta membiasakan diri untuk bangun pada sepertiga malam terakhir untuk beribadah.

Kekhusyukan juga dilatih dalam shalat tarawih karena suasana malam yang tenang dan hening sangat mendukung untuk khusyuk dalam beribadah. Selain itu, bacaan Al-Qur’an yang panjang dan berulang-ulang dalam shalat tarawih dapat membantu melatih konsentrasi dan fokus dalam beribadah.

Tali silaturahmi juga dipererat dalam shalat tarawih karena ibadah ini biasanya dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau mushala. Dengan melaksanakan shalat tarawih berjamaah, umat Islam dapat bertemu dan berinteraksi dengan sesama muslim, sehingga mempererat tali persaudaraan dan ukhuwah islamiyah.

Dengan demikian, hikmah shalat tarawih sangatlah besar dan bermanfaat bagi kehidupan seorang muslim. Melalui hikmah-hikmah tersebut, shalat tarawih menjadi ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh seluruh umat Islam.

Adab

Adab dalam melaksanakan shalat tarawih sangat penting diperhatikan karena memiliki kaitan erat dengan hukum shalat tarawih itu sendiri. Shalat tarawih hukumnya sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Namun, jika shalat tarawih dilaksanakan dengan tidak khusyuk, tertib, dan mengganggu orang lain, maka hukumnya bisa berubah menjadi makruh atau bahkan tidak sah.

Khusyuk dalam shalat tarawih berarti memusatkan pikiran dan hati hanya kepada Allah SWT. Jemaah harus menghindari segala hal yang dapat mengganggu kekhusyukan, seperti berbicara, bergerak-gerak berlebihan, atau memikirkan hal-hal duniawi. Tertib dalam shalat tarawih berarti mengikuti tata cara shalat dengan benar, mulai dari niat hingga salam. Jemaah harus mengikuti imam dengan baik dan tidak terburu-buru dalam melaksanakan shalat.

Tidak mengganggu orang lain dalam shalat tarawih juga sangat penting. Jemaah harus menjaga ketenangan dan ketertiban di masjid atau mushala. Hindari berbicara keras, berjalan sembarangan, atau melakukan hal-hal lain yang dapat mengganggu kekhusyukan orang lain. Dengan menjaga adab yang baik, maka shalat tarawih akan menjadi ibadah yang berkualitas dan bernilai pahala yang besar.

Sebagai contoh, jika seseorang melaksanakan shalat tarawih dengan tergesa-gesa dan tidak mengikuti tata cara shalat dengan benar, maka shalat tarawih tersebut bisa jadi tidak sah. Demikian juga jika seseorang melaksanakan shalat tarawih dengan sambil mengobrol atau bermain handphone, maka shalat tarawih tersebut bisa jadi makruh. Sebaliknya, jika seseorang melaksanakan shalat tarawih dengan khusyuk, tertib, dan tidak mengganggu orang lain, maka shalat tarawih tersebut akan menjadi ibadah yang sangat bernilai di sisi Allah SWT.

Tanya Jawab Seputar Shalat Tarawih Hukumnya

Berikut ini adalah beberapa tanya jawab seputar shalat tarawih hukumnya yang sering ditanyakan oleh masyarakat:

1. Apa hukum melaksanakan shalat tarawih?
Hukum melaksanakan shalat tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan.

2. Kapan waktu pelaksanaan shalat tarawih?
Waktu pelaksanaan shalat tarawih adalah pada malam-malam bulan Ramadan, setelah shalat Isya.

3. Berapa jumlah rakaat shalat tarawih?
Jumlah rakaat shalat tarawih umumnya adalah 8 atau 20 rakaat, namun terdapat kelonggaran untuk menambah atau mengurangi sesuai kemampuan masing-masing.

4. Bagaimana tata cara melaksanakan shalat tarawih?
Tata cara pelaksanaan shalat tarawih adalah dengan mengerjakannya secara berjamaah, dengan dua rakaat salam untuk setiap dua rakaat shalat.

5. Apa keutamaan melaksanakan shalat tarawih?
Keutamaan melaksanakan shalat tarawih adalah mendapatkan pahala yang berlipat ganda, menghapus dosa-dosa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

6. Apakah ada adab yang harus diperhatikan dalam melaksanakan shalat tarawih?
Adab yang harus diperhatikan dalam melaksanakan shalat tarawih adalah melaksanakannya dengan khusyuk, tertib, dan tidak mengganggu orang lain.

Demikianlah beberapa tanya jawab seputar shalat tarawih hukumnya. Semoga dapat menambah pemahaman dan meningkatkan semangat kita dalam melaksanakan ibadah shalat tarawih di bulan Ramadan.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam mengenai hikmah dan sejarah pelaksanaan shalat tarawih.

Tips Melaksanakan Shalat Tarawih Hukumnya

Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan selama bulan Ramadan. Agar ibadah shalat tarawih dapat dilaksanakan dengan baik dan khusyuk, berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:

1. Niat yang ikhlas
Niatkan shalat tarawih semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT dan mengharap ridha-Nya.

2. Berwudu dengan sempurna
Berwudu sebelum melaksanakan shalat tarawih merupakan syarat sah shalat.

3. Datang ke masjid lebih awal
Dengan datang lebih awal, dapat mempersiapkan diri dengan baik, seperti mencari shaf yang rapi dan membaca Al-Qur’an.

4. Ikuti imam dengan baik
Saat shalat berjamaah, ikuti gerakan dan bacaan imam dengan baik dan tertib.

5. Khusyuk dan fokus
Fokuskan pikiran dan hati hanya kepada Allah SWT selama melaksanakan shalat tarawih.

6. Memperbanyak doa
Manfaatkan waktu shalat tarawih untuk memperbanyak doa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

7. Jaga adab dalam berjamaah
Saling menjaga ketertiban dan tidak mengganggu kekhusyukan orang lain selama shalat berjamaah.

8. Bersabar dan istiqomah
Shalat tarawih dilaksanakan dalam jumlah rakaat yang banyak, oleh karena itu diperlukan kesabaran dan istiqomah dalam melaksanakannya.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan ibadah shalat tarawih yang kita kerjakan dapat diterima oleh Allah SWT dan memberikan manfaat yang besar bagi kita semua. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas hikmah dan sejarah pelaksanaan shalat tarawih.

Kesimpulan

Sholat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Hukum melaksanakan shalat tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Shalat tarawih memiliki banyak manfaat dan keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang berlipat ganda, menghapus dosa-dosa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dalam melaksanakan shalat tarawih, terdapat beberapa adab yang harus diperhatikan, seperti khusyuk, tertib, dan tidak mengganggu orang lain. Selain itu, terdapat beberapa hikmah yang terkandung dalam ibadah shalat tarawih, yaitu melatih kesabaran, kekhusyukan, dan mempererat tali silaturahmi.



Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Cek di Google News

Artikel Terbaru