Shalat tarawih adalah sebuah ibadah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari di bulan Ramadan. Shalat tarawih biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid, dan terdiri dari 8 rakaat yang dikerjakan dalam 2 bagian, yaitu 4 rakaat pada bagian pertama dan 4 rakaat pada bagian kedua. Setiap rakaat dikerjakan dengan 2 gerakan, yaitu gerakan rukuk dan gerakan sujud.
Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan dan manfaat, di antaranya adalah untuk menambah pahala, menghapus dosa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Secara historis, shalat tarawih pertama kali dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW pada malam ke-23 bulan Ramadan di tahun ke-2 Hijriyah.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang shalat tarawih, termasuk tata cara pengerjaannya, keutamaannya, dan sejarah perkembangannya.
Shalat Tarawih 8 Rakaat
Shalat tarawih 8 rakaat merupakan salah satu ibadah penting di bulan Ramadan. Pelaksanaan shalat tarawih memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Waktu Pelaksanaan
- Jumlah Rakaat
- Tata Cara Pelaksanaan
- Keutamaan
- Sejarah Perkembangan
- Hukum Pelaksanaan
- Tempat Pelaksanaan
- Perlengkapan
Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, pelaksanaan shalat tarawih dapat dilakukan dengan lebih baik dan khusyuk. Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah menghapus dosa, meningkatkan pahala, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan shalat tarawih 8 rakaat memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, di antaranya:
- Awal Waktu
Waktu awal pelaksanaan shalat tarawih adalah setelah shalat isya dan berakhir sebelum masuk waktu shalat subuh. - Akhir Waktu
Waktu akhir pelaksanaan shalat tarawih adalah sebelum masuk waktu shalat subuh. - Waktu yang Utama
Waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir. - Waktu yang Dianjurkan
Selain sepertiga malam terakhir, waktu yang dianjurkan untuk melaksanakan shalat tarawih adalah setelah shalat isya atau setelah shalat witir.
Dengan memperhatikan waktu pelaksanaan yang tepat, shalat tarawih dapat dikerjakan dengan lebih baik dan khusyuk, sehingga dapat memperoleh pahala dan keutamaannya secara maksimal.
Jumlah Rakaat
Jumlah rakaat dalam shalat tarawih 8 rakaat memiliki hubungan yang erat. Shalat tarawih secara umum terdiri dari 8 rakaat, yang dikerjakan dalam 2 bagian, yaitu 4 rakaat pada bagian pertama dan 4 rakaat pada bagian kedua. Setiap rakaat dikerjakan dengan 2 gerakan, yaitu gerakan rukuk dan gerakan sujud.
Jumlah rakaat dalam shalat tarawih ini memiliki beberapa keutamaan, di antaranya:
- Menambah pahala
- Menghapus dosa
- Mendekatkan diri kepada Allah SWT
Dalam praktiknya, jumlah rakaat dalam shalat tarawih dapat bervariasi tergantung pada kebiasaan atau tradisi di masing-masing daerah. Namun, secara umum, shalat tarawih 8 rakaat tetap menjadi pilihan yang utama dan dianjurkan.
Tata Cara Pelaksanaan
Tata cara pelaksanaan shalat tarawih 8 rakaat memiliki kaitan yang erat dengan keabsahan dan kesempurnaan ibadah shalat tarawih itu sendiri. Tata cara pelaksanaan yang benar akan menghasilkan shalat tarawih yang sesuai dengan tuntunan syariat dan memperoleh pahala yang maksimal.
Adapun tata cara pelaksanaan shalat tarawih 8 rakaat secara umum adalah sebagai berikut:
- Niat shalat tarawih
- Takbiratul ihram
- Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek
- Rukuk
- I’tidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Duduk istirahat
- Menyelesaikan 4 rakaat pertama
- Menyelesaikan 4 rakaat kedua
- Salam
Dengan memahami dan melaksanakan tata cara pelaksanaan shalat tarawih dengan benar, umat Islam dapat memperoleh pahala dan keutamaan yang maksimal dari ibadah shalat tarawih.
Keutamaan
Shalat tarawih 8 rakaat memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah:
- Penghapus Dosa
Shalat tarawih dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah dilakukan. - Penambah Pahala
Setiap rakaat shalat tarawih bernilai pahala yang besar. - Mendekatkan Diri kepada Allah
Shalat tarawih merupakan ibadah yang sangat disukai Allah SWT. - Mendapat Syafaat
Orang yang mengerjakan shalat tarawih akan mendapat syafaat dari Nabi Muhammad SAW pada hari kiamat.
Dengan mengetahui keutamaan-keutamaan tersebut, diharapkan kita dapat semakin semangat untuk melaksanakan shalat tarawih 8 rakaat di bulan Ramadan.
Sejarah Perkembangan
Sejarah perkembangan shalat tarawih 8 rakaat memiliki kaitan yang erat dengan perkembangan ajaran Islam secara keseluruhan. Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah yang tidak disebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur’an, sehingga pelaksanaannya didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW dan perkembangan praktik ibadah di kalangan umat Islam.
Pada masa awal perkembangan Islam, shalat tarawih belum dilaksanakan secara berjamaah. Umat Islam pada saat itu masih mengerjakan shalat tarawih secara individu di rumah masing-masing. Pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, shalat tarawih mulai dilaksanakan secara berjamaah di masjid. Khalifah Umar mengumpulkan umat Islam di Masjid Nabawi dan memimpin shalat tarawih sebanyak 8 rakaat.
Pelaksanaan shalat tarawih secara berjamaah terus berkembang dan menjadi tradisi di kalangan umat Islam hingga saat ini. Jumlah rakaat shalat tarawih yang awalnya 8 rakaat, kemudian berkembang menjadi 20 rakaat pada masa pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan. Namun, jumlah rakaat shalat tarawih yang paling utama tetaplah 8 rakaat, sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Hukum Pelaksanaan
Hukum melaksanakan shalat tarawih 8 rakaat memiliki kaitan yang erat dengan keabsahan dan kesempurnaan ibadah shalat tarawih itu sendiri. Hukum pelaksanaan shalat tarawih dapat dibagi menjadi beberapa aspek, di antaranya:
- Wajib
Shalat tarawih hukumnya wajib bagi sebagian ulama, seperti Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hanbal. Kewajiban ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan shalat tarawih.
- Sunnah Muakkadah
Sebagian ulama lainnya, seperti Imam Malik dan Imam Abu Hanifah, berpendapat bahwa shalat tarawih hukumnya sunnah muakkadah. Artinya, sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, tetapi tidak sampai pada tingkat wajib.
- Mubah
Ada juga sebagian ulama yang berpendapat bahwa shalat tarawih hukumnya mubah atau boleh dilaksanakan atau tidak dilaksanakan. Pendapat ini didasarkan pada tidak adanya dalil yang tegas mengenai hukum pelaksanaan shalat tarawih.
Meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukum pelaksanaan shalat tarawih, namun secara umum umat Islam sepakat bahwa shalat tarawih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, terutama pada bulan Ramadan.
Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan shalat tarawih 8 rakaat memiliki kaitan yang erat dengan kekhusyukan dan kenyamanan dalam beribadah. Shalat tarawih yang dilaksanakan di tempat yang kondusif akan lebih mudah untuk dikerjakan dan dapat meningkatkan kekhusyukan.
Secara umum, shalat tarawih 8 rakaat dapat dilaksanakan di berbagai tempat, seperti masjid, mushala, atau bahkan di rumah sendiri. Namun, pelaksanaan shalat tarawih di masjid memiliki keutamaan tersendiri, karena dapat mempererat ukhuwah Islamiah dan menambah pahala berjamaah.
Dalam memilih tempat pelaksanaan shalat tarawih, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti kebersihan, kenyamanan, dan keamanan. Tempat yang bersih dan nyaman akan membuat jamaah merasa lebih betah dan fokus dalam beribadah. Sedangkan keamanan menjadi faktor penting untuk menjaga kekhusyukan dan ketenangan selama shalat tarawih berlangsung.
Perlengkapan shalat merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan shalat tarawih 8 rakaat. Sebab, kelengkapan perlengkapan shalat dapat mempengaruhi kekhusyukan dan kenyamanan dalam beribadah.
Salah satu perlengkapan shalat yang sangat penting adalah mukena bagi jamaah perempuan dan sarung atau baju koko bagi jamaah laki-laki. Mukena dan sarung berfungsi untuk menutup aurat selama shalat. Selain itu, sajadah juga merupakan perlengkapan shalat yang dianjurkan. Sajadah digunakan sebagai alas untuk bersujud dan dapat membantu menjaga kebersihan pakaian dari kotoran yang menempel di lantai.
Dalam praktiknya, perlengkapan shalat seperti mukena, sarung, dan sajadah juga dapat memiliki nilai sosial dan budaya. Misalnya, di beberapa daerah di Indonesia, terdapat tradisi menggunakan mukena dan sarung dengan motif atau warna tertentu untuk shalat tarawih berjamaah di masjid. Tradisi ini dapat mempererat ukhuwah Islamiah dan memperindah pelaksanaan shalat tarawih.
Pertanyaan Umum tentang Shalat Tarawih 8 Rakaat
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan umum tentang shalat tarawih 8 rakaat beserta jawabannya:
Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat shalat tarawih?
Jawaban: Shalat tarawih terdiri dari 8 rakaat, yang dikerjakan dalam 2 bagian, yaitu 4 rakaat pada bagian pertama dan 4 rakaat pada bagian kedua.
Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan shalat tarawih?
Jawaban: Shalat tarawih dilaksanakan setelah shalat isya dan berakhir sebelum masuk waktu shalat subuh.
Pertanyaan 3: Apakah shalat tarawih hukumnya wajib?
Jawaban: Hukum pelaksanaan shalat tarawih berbeda-beda menurut pendapat ulama, ada yang mengatakan wajib, sunnah muakkadah, dan mubah.
Pertanyaan 4: Di mana tempat yang lebih utama untuk melaksanakan shalat tarawih?
Jawaban: Tempat yang lebih utama untuk melaksanakan shalat tarawih adalah di masjid secara berjamaah.
Pertanyaan 5: Apa saja keutamaan shalat tarawih?
Jawaban: Keutamaan shalat tarawih antara lain menghapus dosa, menambah pahala, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pertanyaan 6: Bagaimana tata cara pelaksanaan shalat tarawih?
Jawaban: Tata cara pelaksanaan shalat tarawih sama dengan shalat sunnah lainnya, yaitu dimulai dengan niat, takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, rukuk, sujud, dan diakhiri dengan salam.
Demikianlah beberapa pertanyaan umum tentang shalat tarawih 8 rakaat. Semoga bermanfaat bagi umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah shalat tarawih dengan baik dan benar.
Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang sejarah perkembangan shalat tarawih dan berbagai pendapat ulama mengenai hukum pelaksanaannya.
Tips Melaksanakan Shalat Tarawih 8 Rakaat
Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Untuk melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar, ada beberapa tips yang dapat diterapkan:
Tip 1: Niat Ikhlas Karena Allah
Niatkan shalat tarawih semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT, bukan karena ingin dilihat atau dipuji orang lain.
Tip 2: Berwudhu dengan Sempurna
Berwudhulah dengan sempurna sebelum melaksanakan shalat tarawih. Berwudhu dapat menghilangkan hadas dan mensucikan diri dari kotoran.
Tip 3: Datang ke Masjid Tepat Waktu
Usahakan untuk datang ke masjid tepat waktu agar tidak ketinggalan rakaat awal shalat tarawih.
Tip 4: Khusyuk dan Fokus saat Shalat
Hindari berbicara atau melakukan hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan saat shalat tarawih.
Tip 5: Bacaan Al-Fatihah dan Surat Pendek dengan Tartil
Bacalah surat Al-Fatihah dan surat pendek dengan tartil, yaitu jelas dan tidak tergesa-gesa.
Tip 6: Gerakan Ruku’ dan Sujud dengan Sempurna
Lakukan gerakan ruku’ dan sujud dengan sempurna, tidak tergesa-gesa dan tidak terlalu lama.
Tip 7: Berdoa dengan Sungguh-Sungguh
Bacalah doa-doa setelah shalat tarawih dengan sungguh-sungguh dan penuh harap.
Tip 8: Jaga Kebersihan dan Ketertiban Masjid
Jaga kebersihan dan ketertiban masjid dengan tidak membuang sampah sembarangan dan memarkir kendaraan dengan rapi.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, semoga kita dapat melaksanakan shalat tarawih 8 rakaat dengan baik dan benar, sehingga memperoleh pahala dan keberkahan dari Allah SWT.
Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang sejarah perkembangan shalat tarawih dan berbagai pendapat ulama mengenai hukum pelaksanaannya.
Kesimpulan
Shalat tarawih 8 rakaat merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan, di antaranya menghapus dosa, menambah pahala, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Shalat tarawih dilaksanakan pada bulan Ramadan, setelah shalat isya dan berakhir sebelum masuk waktu shalat subuh.
Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, seperti waktu pelaksanaan, jumlah rakaat, tata cara pelaksanaan, hukum pelaksanaan, tempat pelaksanaan, dan perlengkapan. Umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan shalat tarawih dengan penuh kekhusyukan dan fokus, serta menghindari hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan selama shalat.
Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Dengan melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar, semoga kita dapat meraih pahala dan keberkahan dari Allah SWT.