Shalat Tarawih 12 Rakaat merupakan ibadah salat sunnah yang dikerjakan pada bulan Ramadhan. Shalat ini dikerjakan pada malam hari setelah shalat Isya dan terdiri dari 12 rakaat, yang dikerjakan dua rakaat per salam.
Shalat Tarawih 12 Rakaat memiliki banyak keutamaan dan manfaat, di antaranya adalah sebagai penggugur dosa-dosa kecil, sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan bermanfaat untuk melatih kesabaran dan kekhusyukan dalam beribadah. Dalam sejarahnya, Shalat Tarawih 12 Rakaat pertama kali dikerjakan oleh Rasulullah SAW pada malam ke-23 bulan Ramadhan.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang tata cara, keutamaan, dan sejarah Shalat Tarawih 12 Rakaat. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Shalat Tarawih 12 Rakaat
Shalat Tarawih 12 Rakaat memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, di antaranya:
- Jumlah Rakaat: 12 rakaat
- Waktu Pelaksanaan: Malam hari setelah shalat Isya
- Tata Cara: Dikerjakan dua rakaat per salam
- Hukum: Sunnah muakkad
- Keutamaan: Menghapus dosa-dosa kecil
- Manfaat: Melatih kesabaran dan kekhusyukan
- Sejarah: Pertama kali dikerjakan oleh Rasulullah SAW pada malam ke-23 bulan Ramadhan
- Dalil: Hadits dari Aisyah RA
Aspek-aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk sebuah kesatuan dalam ibadah Shalat Tarawih 12 Rakaat. Misalnya, jumlah rakaat yang genap dan dikerjakan dua rakaat per salam merupakan bagian dari tata cara yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Demikian juga dengan waktu pelaksanaan yang dilakukan pada malam hari setelah shalat Isya, menunjukkan bahwa Shalat Tarawih merupakan ibadah khusus yang dikerjakan pada bulan Ramadhan.
Jumlah Rakaat
Dalam ibadah Shalat Tarawih, jumlah rakaat yang dikerjakan adalah 12 rakaat. Jumlah rakaat ini memiliki makna dan hikmah tersendiri. Menurut jumhur ulama, jumlah 12 rakaat ini disunnahkan oleh Rasulullah SAW berdasarkan hadits dari Aisyah RA yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.
Jumlah rakaat yang genap dan dikerjakan dua rakaat per salam merupakan bagian dari tata cara Shalat Tarawih yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dengan demikian, mengerjakan Shalat Tarawih dengan jumlah rakaat yang sesuai merupakan salah satu bentuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
Selain itu, jumlah rakaat yang banyak dalam Shalat Tarawih juga memiliki hikmah tersendiri. Shalat Tarawih merupakan ibadah yang dikerjakan pada malam hari ketika kondisi tubuh sedang lelah setelah seharian beraktivitas. Dengan mengerjakan 12 rakaat, umat Islam dapat melatih kesabaran dan kekhusyukan dalam beribadah, serta memperbanyak amalan pada bulan Ramadhan yang penuh berkah.
Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan Shalat Tarawih pada malam hari setelah shalat Isya memiliki kaitan erat dengan pengertian dan sejarah ibadah ini. Shalat Tarawih merupakan ibadah salat sunnah yang dikerjakan pada bulan Ramadhan, yang waktu pelaksanaannya disunnahkan setelah shalat Isya hingga menjelang waktu salat Subuh.
Waktu pelaksanaan Shalat Tarawih pada malam hari memiliki beberapa hikmah, di antaranya adalah:
- Mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Berdasarkan hadits dari Aisyah RA, Rasulullah SAW mengerjakan Shalat Tarawih pada malam hari setelah shalat Isya.
- Menghidupkan malam Ramadhan. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan, sehingga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada malam hari, termasuk dengan mengerjakan Shalat Tarawih.
- Melatih kesabaran dan kekhusyukan. Shalat Tarawih yang dikerjakan pada malam hari, ketika kondisi tubuh sedang lelah, dapat melatih kesabaran dan kekhusyukan dalam beribadah.
Dalam praktiknya, pelaksanaan Shalat Tarawih pada malam hari setelah shalat Isya dapat dilakukan secara berjamaah di masjid atau secara individu di rumah. Shalat Tarawih dikerjakan dengan jumlah 12 rakaat, yang terdiri dari 8 rakaat salat sunnah dan 4 rakaat salat witir. Tata cara pengerjaannya adalah dua rakaat per salam, dengan bacaan surat dan doa yang dianjurkan.
Tata Cara
Dalam ibadah Shalat Tarawih, tata cara pengerjaannya dilakukan dengan dua rakaat per salam. Artinya, setiap dua rakaat diakhiri dengan salam, begitu seterusnya hingga selesai 12 rakaat. Tata cara ini memiliki kaitan erat dengan pengertian dan sejarah Shalat Tarawih.
Pada awalnya, Shalat Tarawih dikerjakan secara berjamaah dengan dipimpin oleh Rasulullah SAW. Rasulullah SAW mengerjakan dua rakaat, kemudian memberikan salam. Setelah itu, beliau melanjutkan kembali dengan dua rakaat, dan seterusnya hingga selesai 8 rakaat. Setelah 8 rakaat, beliau mengerjakan shalat witir dengan 4 rakaat. Tata cara ini kemudian diikuti oleh para sahabat dan menjadi sunnah dalam pelaksanaan Shalat Tarawih.
Mengerjakan Shalat Tarawih dengan tata cara dua rakaat per salam memiliki beberapa hikmah, di antaranya:
- Mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
- Melatih kesabaran dan kekhusyukan dalam beribadah.
- Memudahkan jamaah dalam mengikuti imam.
- Memberikan kesempatan kepada jamaah untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan rakaat berikutnya.
Tata cara mengerjakan Shalat Tarawih dua rakaat per salam merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan. Dengan mengikuti tata cara yang benar, umat Islam dapat melaksanakan Shalat Tarawih sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW dan memperoleh hikmah serta manfaat dari ibadah tersebut.
Hukum
Dalam ibadah Shalat Tarawih, aspek hukum yang melekat adalah sunnah muakkad. Sunnah muakkad merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan dan mendekati wajib. Hukum ini menempatkan Shalat Tarawih pada posisi penting dalam rangkaian ibadah di bulan Ramadhan.
- Pahalanya besar
Shalat Tarawih memiliki pahala yang besar jika dikerjakan dengan ikhlas dan sesuai dengan sunnah. Pahala ini dilipatgandakan oleh Allah SWT di bulan Ramadhan yang penuh berkah.
- Meninggalkan pahala
Meskipun tidak wajib, meninggalkan Shalat Tarawih berarti kehilangan pahala besar yang telah disiapkan oleh Allah SWT. Setiap rakaat yang dikerjakan dalam Shalat Tarawih akan memberikan pahala tersendiri.
- Hampir seperti wajib
Sunnah muakkad sangat dianjurkan untuk dikerjakan karena hukumnya yang mendekati wajib. Umat Islam yang mampu mengerjakan Shalat Tarawih sangat dianjurkan untuk tidak meninggalkannya.
Dengan memahami aspek hukum sunnah muakkad dalam Shalat Tarawih, umat Islam dapat semakin termotivasi untuk mengerjakan ibadah ini dengan sungguh-sungguh. Pahala yang besar dan keutamaan yang menyertainya menjadi daya tarik tersendiri untuk tidak melewatkan Shalat Tarawih di bulan Ramadhan.
Keutamaan
Shalat Tarawih 12 rakaat memiliki keutamaan yang luar biasa, salah satunya adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil. Keutamaan ini menjadi motivasi tersendiri bagi umat Islam untuk mengerjakan Shalat Tarawih dengan sungguh-sungguh.
- Pengampunan Dosa
Shalat Tarawih yang dikerjakan dengan ikhlas dan sesuai dengan sunnah dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah dilakukan. Setiap rakaat yang dikerjakan menjadi sarana penggugur dosa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Pintu Surga
Bagi orang yang mengerjakan Shalat Tarawih dengan istiqamah, Allah SWT akan membukakan pintu surga. Pahala yang diberikan Allah SWT sangat besar dan menjadi jaminan kebahagiaan di akhirat.
- Kenaikan Derajat
Shalat Tarawih juga menjadi salah satu amalan yang dapat meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah SWT. Setiap rakaat yang dikerjakan menjadi bukti ketaatan dan kedekatan seorang hamba kepada Rabb-nya.
- Jalan Keluar dari Kesulitan
Bagi orang yang sedang menghadapi kesulitan atau masalah hidup, Shalat Tarawih dapat menjadi jalan keluar. Dengan memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan, termasuk Shalat Tarawih, Allah SWT akan memberikan kemudahan dan jalan keluar dari segala permasalahan.
Keutamaan Shalat Tarawih dalam menghapus dosa-dosa kecil menjadi pengingat bagi umat Islam untuk senantiasa menjaga kebersihan hati dan amalan. Dengan mengerjakan Shalat Tarawih dengan sungguh-sungguh, umat Islam dapat memperoleh pahala yang besar, menghapus dosa-dosa kecil, dan meningkatkan derajatnya di sisi Allah SWT.
Manfaat
Shalat Tarawih 12 rakaat memberikan manfaat yang luar biasa, salah satunya adalah melatih kesabaran dan kekhusyukan. Kesabaran merupakan kemampuan menahan diri dari segala sesuatu yang bertentangan dengan perintah Allah SWT, sedangkan kekhusyukan adalah keadaan hati yang tenang dan fokus dalam beribadah.
Dalam Shalat Tarawih, terdapat beberapa aspek yang dapat melatih kesabaran dan kekhusyukan. Pertama, jumlah rakaatnya yang banyak, yaitu 12 rakaat. Mengerjakan sebanyak itu rakaat tentu membutuhkan kesabaran dan ketahanan fisik. Kedua, Shalat Tarawih dikerjakan pada malam hari, di saat kondisi tubuh sedang lelah setelah beraktivitas seharian. Hal ini melatih kesabaran dan kekhusyukan dalam beribadah, meskipun dalam keadaan yang tidak ideal.
Selain itu, tata cara Shalat Tarawih yang dikerjakan dua rakaat per salam juga melatih kesabaran. Dalam setiap dua rakaat, jamaah harus berdiri, rukuk, sujud, dan salam. Gerakan-gerakan ini dilakukan secara berulang-ulang, sehingga melatih kesabaran dan kekhusyukan jamaah dalam beribadah. Dengan demikian, Shalat Tarawih menjadi sarana yang efektif untuk melatih kesabaran dan kekhusyukan, yang merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan seorang muslim.
Manfaat melatih kesabaran dan kekhusyukan dalam Shalat Tarawih juga dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Kesabaran dan kekhusyukan yang terlatih dalam ibadah akan terbawa dalam aktivitas lainnya, sehingga seorang muslim dapat menjalani kehidupan dengan lebih tenang, fokus, dan sesuai dengan ajaran Islam.
Sejarah
Sejarah Shalat Tarawih memiliki kaitan erat dengan Rasulullah SAW. Beliau merupakan orang pertama yang mengerjakan Shalat Tarawih berjamaah pada malam ke-23 bulan Ramadhan. Peristiwa ini menjadi dasar pelaksanaan Shalat Tarawih yang dilakukan umat Islam hingga saat ini.
- Waktu Pelaksanaan
Rasulullah SAW mengerjakan Shalat Tarawih pada malam ke-23 bulan Ramadhan. Waktu pelaksanaan ini kemudian menjadi tradisi yang diikuti oleh umat Islam.
- Jumlah Rakaat
Dalam riwayat yang shahih, Rasulullah SAW mengerjakan Shalat Tarawih sebanyak 8 rakaat, ditambah dengan 3 rakaat witir. Jumlah rakaat ini menjadi dasar penetapan jumlah rakaat Shalat Tarawih hingga saat ini.
- Tata Cara
Tata cara Shalat Tarawih yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW dilakukan dengan dua rakaat per salam. Tata cara ini juga menjadi sunnah yang diikuti oleh umat Islam.
- Hikmah
Shalat Tarawih yang pertama kali dikerjakan oleh Rasulullah SAW memiliki hikmah untuk menghidupkan malam-malam bulan Ramadhan dengan ibadah. Hikmah ini menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan Shalat Tarawih sebagai bentuk ibadah di bulan yang penuh berkah.
Dengan memahami sejarah Shalat Tarawih yang pertama kali dikerjakan oleh Rasulullah SAW, umat Islam dapat semakin menghayati ibadah ini. Sejarah tersebut menjadi pengingat akan asal-usul dan keutamaan Shalat Tarawih, serta menjadi motivasi untuk melaksanakannya dengan penuh kekhusyukan dan keikhlasan.
Dalil
Dalil utama yang menjadi dasar pelaksanaan Shalat Tarawih 12 rakaat adalah hadits dari Aisyah RA. Hadits ini menjadi rujukan penting dalam memahami tata cara, keutamaan, dan sejarah Shalat Tarawih.
- Jumlah Rakaat
Dalam hadits Aisyah RA, disebutkan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan Shalat Tarawih sebanyak 8 rakaat, ditambah dengan 3 rakaat witir. Jumlah rakaat ini menjadi dasar penetapan jumlah rakaat Shalat Tarawih hingga saat ini.
- Tata Cara
Hadits Aisyah RA juga menjelaskan tata cara Shalat Tarawih yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW. Beliau mengerjakan salat dua rakaat per salam, dan setiap empat rakaat diakhiri dengan duduk istirahat. Tata cara ini menjadi sunnah yang diikuti oleh umat Islam.
- Waktu Pelaksanaan
Meskipun hadits Aisyah RA tidak secara spesifik menyebutkan waktu pelaksanaan Shalat Tarawih, namun para ulama berpendapat bahwa Shalat Tarawih dikerjakan pada malam hari setelah shalat Isya. Hal ini berdasarkan kebiasaan Rasulullah SAW yang menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan ibadah.
- Keutamaan
Hadits Aisyah RA juga menunjukkan keutamaan Shalat Tarawih. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang mengerjakan Shalat Tarawih karena iman dan ihtisab, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” Hadits ini menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan Shalat Tarawih dengan penuh kekhusyukan dan keikhlasan.
Hadits dari Aisyah RA memberikan landasan yang kuat bagi pelaksanaan Shalat Tarawih 12 rakaat. Hadits ini menjelaskan jumlah rakaat, tata cara, waktu pelaksanaan, dan keutamaan Shalat Tarawih. Dengan memahami hadits ini, umat Islam dapat melaksanakan Shalat Tarawih dengan benar dan memperoleh manfaat yang terkandung di dalamnya.
Tanya Jawab Shalat Tarawih 12 Rakaat
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait pelaksanaan Shalat Tarawih 12 rakaat pada bulan Ramadhan:
Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat Shalat Tarawih?
Shalat Tarawih dikerjakan sebanyak 12 rakaat, ditambah dengan 3 rakaat witir.
Pertanyaan 2: Bagaimana tata cara mengerjakan Shalat Tarawih?
Shalat Tarawih dikerjakan dua rakaat per salam, dengan setiap empat rakaat diakhiri dengan duduk istirahat.
Pertanyaan 3: Kapan waktu pelaksanaan Shalat Tarawih?
Shalat Tarawih dikerjakan pada malam hari setelah shalat Isya hingga menjelang waktu salat Subuh.
Pertanyaan 4: Apakah hukum mengerjakan Shalat Tarawih?
Hukum mengerjakan Shalat Tarawih adalah sunnah muakkad, sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
Pertanyaan 5: Apa keutamaan mengerjakan Shalat Tarawih?
Keutamaan mengerjakan Shalat Tarawih antara lain menghapus dosa-dosa kecil dan melapangkan pintu surga.
Pertanyaan 6: Apakah ada dalil yang menjelaskan tentang Shalat Tarawih?
Ya, dalil tentang Shalat Tarawih terdapat dalam hadits dari Aisyah RA yang menjelaskan jumlah rakaat, tata cara, dan keutamaannya.
Demikian beberapa tanya jawab seputar Shalat Tarawih 12 rakaat. Semoga bermanfaat dan menambah pemahaman kita tentang ibadah sunnah di bulan Ramadhan ini.
Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang hikmah dan manfaat mengerjakan Shalat Tarawih 12 rakaat. Silakan simak pembahasan selanjutnya.
Tips Shalat Tarawih 12 Rakaat
Untuk memperoleh manfaat dan keutamaan dari Shalat Tarawih 12 rakaat, penting untuk memperhatikan beberapa tips berikut:
Tip 1: Niat yang Ikhlas
Niatkan Shalat Tarawih hanya karena Allah SWT, bukan karena ingin dilihat atau dipuji orang lain.
Tip 2: Berjamaah di Masjid
Utamakan mengerjakan Shalat Tarawih secara berjamaah di masjid untuk menambah kekhusyukan dan kebersamaan.
Tip 3: Menjaga Khusyuk
Fokuskan pikiran dan hati selama mengerjakan Shalat Tarawih, hindari segala hal yang dapat mengganggu kekhusyukan.
Tip 4: Tadarus Al-Qur’an
Sempatkan membaca atau mendengarkan Al-Qur’an sebelum atau sesudah Shalat Tarawih untuk menambah pahala dan keberkahan.
Tip 5: Bersabar dan Istiqomah
Shalat Tarawih terdiri dari banyak rakaat, maka diperlukan kesabaran dan istiqomah untuk menyelesaikannya dengan baik.
Dengan mengikuti tips ini, diharapkan kita dapat melaksanakan Shalat Tarawih 12 rakaat dengan khusyuk dan memperoleh pahala serta keutamaannya secara maksimal.
Tips-tips ini juga menjadi bagian penting dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam secara menyeluruh. Dengan melaksanakan Shalat Tarawih dengan baik, kita dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Kesimpulan
Shalat Tarawih 12 rakaat merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Shalat ini dikerjakan pada malam hari bulan Ramadhan dengan jumlah 12 rakaat, yang dikerjakan dua rakaat per salam. Tata cara Shalat Tarawih sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, yaitu dengan niat ikhlas, berjamaah di masjid, menjaga kekhusyukan, membaca Al-Qur’an, dan bersabar serta istiqomah.
Dengan memahami dan mengamalkan Shalat Tarawih dengan baik, umat Islam dapat memperoleh ampunan dosa, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, serta meraih keberkahan di bulan Ramadhan. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa menjaga semangat dan kekhusyukan dalam mengerjakan Shalat Tarawih 12 rakaat, agar kita dapat memperoleh manfaat dan keutamaannya secara maksimal.