Puasa Tarwiyah Adalah

lisa


Puasa Tarwiyah Adalah

Puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Dinamakan Tarwiyah karena pada zaman dahulu, para jamaah haji yang akan melaksanakan ibadah haji mempersiapkan diri dengan mengambil air (tarwiyah) untuk bekal selama menjalankan ibadah haji.

Melaksanakan Puasa Tarwiyah banyak memberikan manfaat, baik secara spiritual maupun kesehatan. Secara spiritual, puasa ini dapat meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sementara secara kesehatan, puasa dapat membantu membuang racun-racun dalam tubuh serta meningkatkan kesehatan pencernaan.

Dalam sejarah Islam, Puasa Tarwiyah memiliki peran penting. Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, puasa ini ditetapkan sebagai puasa sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan diri menghadapi ibadah haji yang akan datang.

puasa tarwiyah adalah

Puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah yang memiliki banyak aspek penting yang perlu dipahami untuk melaksanakannya dengan baik. Berikut adalah 8 aspek penting tersebut:

  • Waktu pelaksanaannya
  • Niat pelaksanaannya
  • Tata cara pelaksanaannya
  • Hukum melaksanakannya
  • Keutamaan melaksanakannya
  • Hikmah melaksanakannya
  • Hal-hal yang membatalkannya
  • Hal-hal yang diperbolehkan saat melaksanakannya

Memahami aspek-aspek ini sangat penting agar puasa Tarwiyah yang kita laksanakan sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan melaksanakan puasa Tarwiyah dengan benar, kita dapat memperoleh berbagai manfaat, baik secara spiritual maupun kesehatan.

Waktu Pelaksanaannya

Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Waktu pelaksanaannya sangat penting karena berkaitan dengan persiapan ibadah haji. Para jamaah haji mempersiapkan diri dengan mengambil air (tarwiyah) untuk bekal selama menjalankan ibadah haji. Oleh karena itu, puasa Tarwiyah dilaksanakan sebelum jamaah haji berangkat ke Mina untuk melaksanakan ibadah haji.

Puasa Tarwiyah juga dilaksanakan sebagai bentuk latihan untuk menahan lapar dan dahaga selama menjalankan ibadah haji. Dengan melaksanakan puasa Tarwiyah, jamaah haji diharapkan dapat lebih siap secara fisik dan mental dalam menghadapi ibadah haji yang membutuhkan banyak tenaga.

Selain itu, puasa Tarwiyah juga menjadi penanda bahwa ibadah haji akan segera dimulai. Dengan melaksanakan puasa Tarwiyah, umat Islam dapat mempersiapkan diri secara spiritual dan memperbanyak amalan-amalan ibadah menjelang pelaksanaan ibadah haji.

Niat pelaksanaannya

Niat merupakan salah satu rukun puasa, termasuk puasa Tarwiyah. Niat puasa Tarwiyah harus dilakukan pada malam hari atau sebelum terbit fajar.

  • Lafaz niat

    Berikut lafaz niat puasa Tarwiyah:

    Nawaitu shauma tarwiyah sunnatan lillahi ta’ala.

    Artinya: “Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah Ta’ala.”

  • Syarat niat

    Niat puasa Tarwiyah harus memenuhi beberapa syarat, yaitu:

    • Dilakukan pada malam hari atau sebelum terbit fajar.
    • Jelas dan tegas.
    • Sesuai dengan jenis puasa yang akan dilaksanakan.
  • Rukun niat

    Niat puasa Tarwiyah memiliki beberapa rukun, yaitu:

    • Ada keinginan untuk berpuasa.
    • Meniatkan puasa Tarwiyah.
    • Meniatkan puasa karena Allah Ta’ala.
  • Waktu niat

    Niat puasa Tarwiyah dapat dilakukan pada malam hari sebelum puasa dimulai atau pada pagi hari sebelum terbit fajar.

Dengan memahami niat puasa Tarwiyah dengan baik, kita dapat melaksanakan puasa Tarwiyah dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam.

Tata cara pelaksanaannya

Tata cara pelaksanaan puasa Tarwiyah pada dasarnya sama dengan tata cara pelaksanaan puasa pada umumnya. Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan puasa Tarwiyah:

  • Niat

    Niat puasa Tarwiyah harus dilakukan pada malam hari atau sebelum terbit fajar. Lafaz niatnya adalah: “Nawaitu shauma tarwiyah sunnatan lillahi ta’ala.”

  • Menahan diri dari makan dan minum

    Selama berpuasa, umat Islam wajib menahan diri dari makan dan minum serta segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

  • Menjaga perilaku

    Selain menahan diri dari makan dan minum, umat Islam juga harus menjaga perilaku selama berpuasa. Hal ini berarti menjauhi perbuatan-perbuatan tercela seperti berkata kotor, berbohong, dan berbuat zalim.

  • Memperbanyak ibadah

    Puasa Tarwiyah merupakan waktu yang tepat untuk memperbanyak ibadah, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa. Dengan memperbanyak ibadah, diharapkan pahala puasa Tarwiyah akan semakin besar.

Dengan melaksanakan puasa Tarwiyah sesuai dengan tata cara yang benar, umat Islam dapat memperoleh berbagai manfaat, baik secara spiritual maupun kesehatan. Puasa Tarwiyah dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan, mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta membersihkan diri dari dosa-dosa.

Hukum melaksanakannya

Hukum melaksanakan puasa Tarwiyah adalah sunnah. Artinya, puasa Tarwiyah tidak wajib dilaksanakan, namun sangat dianjurkan bagi umat Islam yang mampu melaksanakannya. Hal ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim:

“Barangsiapa berpuasa pada hari Tarwiyah, Allah akan menghapus dosa-dosanya selama setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa puasa Tarwiyah memiliki keutamaan yang besar. Dengan melaksanakan puasa Tarwiyah, umat Islam dapat memperoleh pahala yang berlimpah dan pengampunan dosa dari Allah SWT. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakan puasa Tarwiyah sebagai bentuk ibadah sunnah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Namun, perlu diketahui bahwa puasa Tarwiyah tidak boleh dilaksanakan bagi orang-orang yang memiliki udzur syar’i, seperti sakit, bepergian jauh, atau menyusui. Bagi orang-orang yang memiliki udzur syar’i, mereka dapat mengganti puasa Tarwiyah pada hari lain atau membayar fidyah sebagai gantinya.

Keutamaan melaksanakannya

Puasa Tarwiyah merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Dengan melaksanakan puasa Tarwiyah, umat Islam dapat memperoleh berbagai manfaat, baik secara spiritual maupun kesehatan. Berikut adalah beberapa keutamaan melaksanakan puasa Tarwiyah:

  • Pengampunan dosa

    Seperti yang disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW, salah satu keutamaan puasa Tarwiyah adalah dapat menghapus dosa-dosa selama setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Ini merupakan kesempatan besar bagi umat Islam untuk membersihkan diri dari dosa-dosa dan memulai lembaran baru.

  • Pahala yang berlimpah

    Puasa Tarwiyah merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan. Dengan melaksanakan puasa Tarwiyah, umat Islam dapat memperoleh pahala yang berlimpah dari Allah SWT. Pahala ini akan semakin besar jika puasa Tarwiyah dilaksanakan dengan ikhlas dan sesuai dengan sunnah.

  • Meningkatkan ketakwaan

    Puasa Tarwiyah dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Dengan menahan diri dari makan dan minum serta menjaga perilaku, umat Islam dapat melatih diri untuk lebih disiplin dan taat kepada perintah Allah SWT.

  • Menjaga kesehatan

    Selain manfaat spiritual, puasa Tarwiyah juga memiliki manfaat kesehatan. Dengan menahan diri dari makan dan minum, organ-organ pencernaan dapat beristirahat dan memperbaiki diri. Puasa Tarwiyah juga dapat membantu membuang racun-racun dalam tubuh dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Dengan memahami keutamaan melaksanakan puasa Tarwiyah, diharapkan umat Islam dapat semakin termotivasi untuk melaksanakan ibadah sunnah ini. Puasa Tarwiyah merupakan kesempatan besar untuk meraih pahala, pengampunan dosa, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Hikmah melaksanakannya

Hikmah melaksanakan puasa Tarwiyah sangatlah besar, baik secara spiritual maupun kesehatan. Secara spiritual, puasa Tarwiyah dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan membersihkan diri dari dosa-dosa.

Salah satu hikmah utama puasa Tarwiyah adalah melatih kesabaran dan pengendalian diri. Dengan menahan diri dari makan dan minum selama seharian penuh, umat Islam belajar untuk mengendalikan hawa nafsu dan melatih kesabaran dalam menghadapi kesulitan.

Selain itu, puasa Tarwiyah juga dapat menjadi sarana untuk memperbanyak ibadah, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa. Dengan memperbanyak ibadah selama puasa Tarwiyah, umat Islam dapat meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Secara kesehatan, puasa Tarwiyah juga memiliki banyak manfaat. Dengan menahan diri dari makan dan minum, organ-organ pencernaan dapat beristirahat dan memperbaiki diri. Puasa Tarwiyah juga dapat membantu membuang racun-racun dalam tubuh dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Dengan memahami hikmah melaksanakan puasa Tarwiyah, umat Islam diharapkan dapat semakin termotivasi untuk melaksanakan ibadah sunnah ini. Puasa Tarwiyah merupakan kesempatan besar untuk meraih pahala, pengampunan dosa, meningkatkan ketakwaan, dan menjaga kesehatan.

Hal-hal yang membatalkannya

Puasa Tarwiyah dapat batal karena beberapa hal, yaitu:

  • Memasukkan sesuatu ke dalam lubang tubuh yang terbuka, seperti makan, minum, merokok, atau memasukkan obat tetes mata.
  • Keluarnya sesuatu dari lubang tubuh bagian bawah, seperti muntah, diare, atau haid.
  • Berhubungan suami istri.
  • Keluarnya mani dengan sengaja, seperti onani atau mimpi basah.

Jika salah satu dari hal-hal tersebut terjadi, maka puasa Tarwiyah batal dan harus diqadha pada hari lain. Namun, jika hal tersebut terjadi karena udzur syar’i, seperti sakit atau lupa, maka tidak wajib mengqadha puasa.

Mengetahui hal-hal yang membatalkan puasa Tarwiyah sangat penting agar kita dapat melaksanakan puasa dengan benar dan sesuai dengan syariat Islam. Dengan menghindari hal-hal yang dapat membatalkan puasa, kita dapat memperoleh pahala puasa secara maksimal.

Selain itu, memahami hal-hal yang membatalkan puasa Tarwiyah juga dapat membantu kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menghindari hal-hal yang dapat membatalkan puasa, kita dapat melatih diri untuk lebih disiplin dan menahan hawa nafsu. Hal ini tentunya akan memberikan dampak positif dalam kehidupan kita secara keseluruhan.

Hal-hal yang diperbolehkan saat melaksanakannya

Puasa Tarwiyah merupakan ibadah sunnah yang memiliki beberapa ketentuan, termasuk hal-hal yang diperbolehkan saat melaksanakannya. Dengan memahami hal-hal yang diperbolehkan saat puasa Tarwiyah, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih baik dan sesuai dengan syariat Islam.

  • Berkumur-kumur dan membersihkan gigi

    Berkumur-kumur dan membersihkan gigi diperbolehkan saat puasa Tarwiyah, asalkan tidak menelan air. Berkumur-kumur dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan mulut dan membersihkan sisa-sisa makanan. Sementara membersihkan gigi dapat dilakukan menggunakan siwak atau sikat gigi yang tidak mengandung pasta gigi.

  • Menggunakan obat tetes mata

    Menggunakan obat tetes mata juga diperbolehkan saat puasa Tarwiyah, asalkan tidak diteteskan langsung ke dalam mata. Obat tetes mata dapat diteteskan ke kapas atau kain kasa, kemudian kapas atau kain kasa tersebut ditempelkan pada mata.

  • Mengambil darah

    Mengambil darah untuk keperluan medis, seperti cek darah atau transfusi darah, diperbolehkan saat puasa Tarwiyah. Hal ini karena mengambil darah tidak termasuk dalam hal-hal yang membatalkan puasa.

  • Mencium istri

    Mencium istri diperbolehkan saat puasa Tarwiyah, asalkan tidak sampai menimbulkan syahwat. Mencium istri dapat menjadi salah satu bentuk kasih sayang dan keintiman antara suami dan istri, selama tidak berlebihan dan tidak sampai membatalkan puasa.

Dengan memahami hal-hal yang diperbolehkan saat melaksanakan puasa Tarwiyah, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih baik dan sesuai dengan syariat Islam. Selain itu, memahami hal-hal yang diperbolehkan saat puasa Tarwiyah juga dapat membantu kita dalam kehidupan sehari-hari, misalnya saat kita sedang sakit atau membutuhkan perawatan medis.

Pertanyaan Umum tentang Puasa Tarwiyah

Bagian ini akan membahas pertanyaan umum seputar puasa Tarwiyah, termasuk waktu pelaksanaannya, niat, dan hal-hal yang diperbolehkan dan dilarang selama berpuasa. Pertanyaan dan jawaban ini disajikan untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas dan komprehensif tentang ibadah sunnah ini.

Pertanyaan 1: Kapan waktu pelaksanaan puasa Tarwiyah?

Jawaban: Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah.

Pertanyaan 2: Bagaimana niat puasa Tarwiyah?

Jawaban:“Nawaitu shauma tarwiyah sunnatan lillahi ta’ala.” Artinya: “Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah Ta’ala.”

Pertanyaan 3: Apakah boleh menggunakan obat tetes mata saat puasa Tarwiyah?

Jawaban: Ya, diperbolehkan menggunakan obat tetes mata selama tidak diteteskan langsung ke dalam mata.

Pertanyaan 4: Apakah boleh mencium istri saat puasa Tarwiyah?

Jawaban: Diperbolehkan mencium istri selama tidak menimbulkan syahwat.

Pertanyaan 5: Apakah puasa Tarwiyah wajib dilaksanakan?

Jawaban: Tidak, puasa Tarwiyah hukumnya sunnah, namun sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.

Pertanyaan 6: Apa saja keutamaan puasa Tarwiyah?

Jawaban: Keutamaan puasa Tarwiyah antara lain pengampunan dosa, pahala yang berlimpah, meningkatkan ketakwaan, dan menjaga kesehatan.

Dengan memahami pertanyaan umum tentang puasa Tarwiyah, umat Islam diharapkan dapat melaksanakan ibadah sunnah ini dengan benar dan sesuai syariat. Pemahaman yang baik tentang puasa Tarwiyah akan memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan spiritual dan kesehatan.

Namun, jika masih terdapat pertanyaan atau keraguan tentang puasa Tarwiyah, disarankan untuk berkonsultasi dengan ulama atau ahli agama yang terpercaya untuk mendapatkan penjelasan yang lebih komprehensif.

Tips Melaksanakan Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Untuk melaksanakan puasa Tarwiyah dengan baik dan sesuai syariat, berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:

Niat yang Benar: Pastikan untuk berniat puasa Tarwiyah dengan benar dan sesuai dengan sunnah. Niatnya adalah “Nawaitu shauma tarwiyah sunnatan lillahi ta’ala.”

Menahan Diri dari Makan dan Minum: Selama berpuasa Tarwiyah, umat Islam wajib menahan diri dari makan dan minum serta segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Menjaga Perilaku: Selain menahan diri dari makan dan minum, umat Islam juga harus menjaga perilaku selama berpuasa. Hal ini berarti menjauhi perbuatan-perbuatan tercela seperti berkata kotor, berbohong, dan berbuat zalim.

Memperbanyak Ibadah: Puasa Tarwiyah merupakan waktu yang tepat untuk memperbanyak ibadah, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa. Dengan memperbanyak ibadah, diharapkan pahala puasa Tarwiyah akan semakin besar.

Menjaga Kesehatan: Meskipun berpuasa, umat Islam harus tetap menjaga kesehatan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang bergizi saat sahur dan berbuka, serta istirahat yang cukup.

Menghindari Hal-hal yang Membatalkan Puasa: Ketahui hal-hal yang dapat membatalkan puasa Tarwiyah, seperti makan, minum, merokok, dan berhubungan suami istri. Dengan menghindari hal-hal tersebut, puasa Tarwiyah dapat dilaksanakan dengan sempurna.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, umat Islam dapat melaksanakan puasa Tarwiyah dengan benar dan sesuai syariat. Puasa Tarwiyah merupakan ibadah sunnah yang dapat memberikan banyak manfaat, baik secara spiritual maupun kesehatan. Melalui puasa Tarwiyah, umat Islam dapat meningkatkan ketakwaan, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan membersihkan diri dari dosa-dosa.

Tips-tips ini akan menjadi bekal berharga bagi umat Islam dalam melaksanakan puasa Tarwiyah. Dengan mengamalkan tips-tips ini, diharapkan puasa Tarwiyah dapat dilaksanakan dengan optimal dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kehidupan.

Kesimpulan

Puasa Tarwiyah adalah ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Puasa Tarwiyah dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan, memperoleh pahala yang berlimpah, dan menjaga kesehatan. Dengan melaksanakan puasa Tarwiyah, umat Islam dapat membersihkan diri dari dosa-dosa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Beberapa poin utama yang dapat menjadi renungan dari pembahasan tentang puasa Tarwiyah antara lain:

  1. Puasa Tarwiyah memiliki hukum sunnah, namun sangat dianjurkan untuk dilaksanakan karena keutamaannya yang besar.
  2. Pelaksanaan puasa Tarwiyah harus dilakukan dengan benar sesuai syariat, mulai dari niat hingga hal-hal yang diperbolehkan dan dilarang selama berpuasa.
  3. Puasa Tarwiyah dapat menjadi momen untuk meningkatkan ibadah, menjaga kesehatan, dan mempersiapkan diri menjelang ibadah haji.

Dengan memahami hikmah dan keutamaan puasa Tarwiyah, diharapkan umat Islam dapat termotivasi untuk melaksanakan ibadah sunnah ini dengan penuh keikhlasan. Melalui puasa Tarwiyah, umat Islam dapat meraih pahala yang berlimpah, pengampunan dosa, dan meningkatkan kualitas keimanan serta ketakwaan kepada Allah SWT.



Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Cek di Google News

Artikel Terbaru