Puasa Asyura Kapan

lisa


Puasa Asyura Kapan

Puasa Asyura adalah ibadah puasa sunah yang dilakukan setiap tanggal 10 Muharram dalam kalender Hijriah.

Puasa Asyura memiliki banyak keutamaan, di antaranya menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang, diangkat derajatnya, dan dimudahkan rezekinya. Pada masa Rasulullah SAW, Puasa Asyura merupakan puasa wajib bagi umat Islam sebelum akhirnya diganti dengan Puasa Ramadan.

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai Puasa Asyura, termasuk tata cara, niat, dan keutamaannya.

Puasa Asyura Kapan

Puasa Asyura adalah ibadah puasa sunah yang memiliki banyak keutamaan. Waktu pelaksanaan Puasa Asyura adalah pada tanggal 10 Muharram dalam kalender Hijriah.

  • Tanggal pelaksanaan
  • Hukum puasa
  • Niat puasa
  • Tata cara puasa
  • Keutamaan puasa
  • Waktu mulai puasa
  • Waktu akhir puasa
  • Sunnah puasa
  • Hal yang membatalkan puasa

Puasa Asyura memiliki keutamaan yang besar, di antaranya menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang, diangkat derajatnya, dan dimudahkan rezekinya. Selain itu, Puasa Asyura juga merupakan sunnah Rasulullah SAW yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.

Tanggal Pelaksanaan

Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram dalam kalender Hijriah. Tanggal ini merupakan tanggal yang sangat penting dalam sejarah Islam, karena merupakan hari di mana Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS dan kaumnya dari kejaran Fir’aun. Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan Puasa Asyura pada tanggal tersebut.

Puasa Asyura juga merupakan salah satu sunnah Rasulullah SAW yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa pada hari Asyura, maka Allah akan menghapus dosanya selama setahun yang lalu.” (HR. Muslim).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tanggal pelaksanaan merupakan komponen yang sangat penting dalam Puasa Asyura. Jika Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal selain 10 Muharram, maka tidak dianggap sebagai Puasa Asyura dan tidak mendapatkan keutamaan yang sama.

Hukum Puasa

Hukum puasa Asyura adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, “Barangsiapa yang berpuasa pada hari Asyura, maka Allah akan menghapus dosanya selama setahun yang lalu.”

Puasa Asyura memiliki keutamaan yang sangat besar, di antaranya:

  • Menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang
  • Diangkat derajatnya
  • Dimudahkan rezekinya

Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakan Puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram. Puasa Asyura dapat dilaksanakan secara sendirian atau bersama-sama dengan puasa Tasu’a (tanggal 9 Muharram).

Tata cara pelaksanaan Puasa Asyura tidak berbeda dengan puasa-puasa sunnah lainnya. Niat puasa Asyura dapat dibaca pada malam hari atau pada pagi hari sebelum terbit fajar. Waktu mulai puasa Asyura adalah dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Niat Puasa

Niat puasa adalah syarat sahnya puasa, termasuk puasa Asyura. Niat puasa Asyura dibaca pada malam hari sebelum terbit fajar atau pada pagi hari sebelum memulai puasa. Waktu mulai puasa Asyura adalah dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Niat puasa Asyura dapat dibaca sebagai berikut:

Latin: Nawaitu shauma ‘Asyuraa sunnatan lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat puasa Asyura, sunnah karena Allah .”

Niat puasa Asyura sangat penting karena merupakan salah satu syarat sahnya puasa. Jika seseorang tidak membaca niat puasa, maka puasanya tidak dianggap sah. Niat puasa juga harus dibaca sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, yaitu pada malam hari sebelum terbit fajar atau pada pagi hari sebelum memulai puasa.

Dengan demikian, niat puasa merupakan komponen penting dalam puasa Asyura. Tanpa niat puasa, maka puasa Asyura tidak dianggap sah dan tidak mendapatkan keutamaannya.

Tata cara puasa

Tata cara puasa merupakan hal penting yang perlu diperhatikan dalam menjalankan ibadah puasa Asyura. Berikut ini adalah tata cara puasa Asyura yang benar:

  • Niat puasa

    Niat puasa Asyura dibaca pada malam hari sebelum terbit fajar atau pada pagi hari sebelum memulai puasa. Niat puasa Asyura adalah: Nawaitu shauma ‘Asyuraa sunnatan lillahi ta’ala yang artinya: “Saya niat puasa Asyura, sunnah karena Allah .”

  • Waktu pelaksanaan

    Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram dalam kalender Hijriah. Waktu mulai puasa Asyura adalah dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

  • Hal-hal yang membatalkan puasa

    Hal-hal yang membatalkan puasa Asyura sama dengan hal-hal yang membatalkan puasa pada umumnya, yaitu makan, minum, memasukkan sesuatu ke dalam lubang tubuh, berhubungan badan, dan keluar mani. Selain itu, muntah dengan sengaja juga membatalkan puasa.

Dengan melaksanakan tata cara puasa Asyura dengan benar, maka insya Allah puasa Asyura yang kita lakukan akan diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan keutamaannya.

Keutamaan puasa

Puasa Asyura memiliki banyak keutamaan, di antaranya:

  • Menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang
  • Diangkat derajatnya
  • Dimudahkan rezekinya

Keutamaan puasa Asyura ini sangat besar, sehingga sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakannya. Puasa Asyura dapat dilaksanakan secara sendirian atau bersama-sama dengan puasa Tasu’a (tanggal 9 Muharram).

Salah satu keutamaan puasa Asyura yang paling utama adalah menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, “Barangsiapa yang berpuasa pada hari Asyura, maka Allah akan menghapus dosanya selama setahun yang lalu.” (HR. Muslim).

Selain itu, puasa Asyura juga dapat mengangkat derajat seseorang di sisi Allah SWT. Hal ini karena puasa Asyura merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dicintai oleh Allah SWT. Dengan melaksanakan puasa Asyura, insya Allah derajat kita akan diangkat oleh Allah SWT.

Selain menghapus dosa dan mengangkat derajat, puasa Asyura juga dapat memudahkan rezeki seseorang. Hal ini karena puasa Asyura merupakan salah satu bentuk syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan. Dengan melaksanakan puasa Asyura, insya Allah rezeki kita akan dimudahkan oleh Allah SWT.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa puasa Asyura memiliki banyak keutamaan, di antaranya menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang, diangkat derajatnya, dan dimudahkan rezekinya. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram.

Waktu mulai puasa

Waktu mulai puasa Asyura adalah dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, “Berpuasalah kalian dari terbit fajar hingga terbenam matahari.” (HR. Muslim).

Waktu mulai puasa Asyura sangat penting karena merupakan salah satu syarat sahnya puasa. Jika seseorang memulai puasa sebelum terbit fajar atau setelah terbenam matahari, maka puasanya tidak dianggap sah. Selain itu, waktu mulai puasa Asyura juga menentukan waktu akhir puasa, yaitu ketika matahari terbenam.

Dalam praktiknya, waktu mulai puasa Asyura dapat diketahui dengan melihat jadwal imsakiyah atau menggunakan aplikasi penunjuk waktu shalat. Dengan mengetahui waktu mulai puasa Asyura dengan benar, kita dapat melaksanakan puasa Asyura dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan keutamaannya.

Waktu akhir puasa

Waktu akhir puasa Asyura adalah saat terbenam matahari. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, “Berpuasalah kalian dari terbit fajar hingga terbenam matahari.” (HR. Muslim).

  • Menahan diri dari makan dan minum

    Saat waktu akhir puasa tiba, umat Islam wajib menahan diri dari makan dan minum hingga waktu tersebut berakhir. Ini merupakan salah satu syarat sahnya puasa Asyura.

  • Menjalankan ibadah shalat

    Waktu akhir puasa Asyura juga merupakan waktu yang tepat untuk menjalankan ibadah shalat, seperti shalat Maghrib dan shalat Isya. Shalat-shalat ini dapat dikerjakan setelah waktu akhir puasa tiba.

  • Berbuka puasa

    Setelah waktu akhir puasa tiba, umat Islam dapat berbuka puasa dengan makanan dan minuman yang halal dan baik. Dianjurkan untuk berbuka puasa dengan makanan dan minuman yang manis, seperti kurma atau air putih.

  • Membaca doa berbuka puasa

    Saat berbuka puasa, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa berbuka puasa. Doa ini berisi ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan.

Dengan mengetahui waktu akhir puasa Asyura dengan benar, umat Islam dapat melaksanakan puasa Asyura dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan keutamaannya. Selain itu, waktu akhir puasa Asyura juga menjadi penanda berakhirnya kewajiban berpuasa dan dimulainya kembali aktivitas makan dan minum.

Sunnah puasa

Sunnah puasa adalah puasa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, namun tidak wajib dilaksanakan. Puasa Asyura merupakan salah satu jenis sunnah puasa yang sangat dianjurkan. Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram dalam kalender Hijriah.

Sunnah puasa memiliki banyak keutamaan, di antaranya menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang, diangkat derajatnya, dan dimudahkan rezekinya. Keutamaan puasa Asyura juga sangat besar, sehingga sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakannya.

Dalam melaksanakan puasa Asyura, sunnah puasa menjadi salah satu komponen penting. Hal ini karena puasa Asyura merupakan salah satu jenis sunnah puasa. Dengan melaksanakan sunnah puasa Asyura, umat Islam dapat memperoleh keutamaan yang besar dari puasa tersebut.

Kesimpulannya, sunnah puasa memiliki hubungan yang sangat erat dengan puasa Asyura. Sunnah puasa merupakan salah satu komponen penting dalam pelaksanaan puasa Asyura. Dengan melaksanakan sunnah puasa Asyura, umat Islam dapat memperoleh keutamaan yang besar dari puasa tersebut.

Hal yang membatalkan puasa

Puasa Asyura merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Namun, penting untuk diketahui bahwa ada beberapa hal yang dapat membatalkan puasa Asyura. Hal ini perlu diperhatikan agar puasa yang dijalankan tetap sah dan mendapatkan keutamaannya.

  • Makan dan minum

    Makan dan minum merupakan hal yang jelas dapat membatalkan puasa. Hal ini mencakup segala jenis makanan dan minuman, termasuk air putih. Selain itu, memasukkan sesuatu ke dalam mulut, seperti permen karet, juga dapat membatalkan puasa.

  • Muntah dengan sengaja

    Muntah dengan sengaja juga dapat membatalkan puasa. Hal ini karena muntah merupakan cara mengeluarkan sesuatu dari dalam tubuh. Jika seseorang muntah dengan sengaja, maka puasanya dianggap batal.

  • Keluar mani

    Keluar mani juga dapat membatalkan puasa. Hal ini karena keluar mani merupakan salah satu bentuk hubungan suami istri. Jika seseorang mengeluarkan mani, baik disengaja maupun tidak, maka puasanya dianggap batal.

  • Haid dan nifas

    Haid dan nifas merupakan kondisi alami yang dapat membatalkan puasa. Hal ini karena haid dan nifas merupakan keluarnya darah dari rahim. Jika seorang wanita mengalami haid atau nifas, maka puasanya dianggap batal.

Dengan mengetahui hal-hal yang dapat membatalkan puasa Asyura, kita dapat lebih berhati-hati dalam menjaga puasa kita. Jika kita tidak sengaja melakukan salah satu hal yang dapat membatalkan puasa, maka kita dapat menggantinya pada hari lain. Namun, jika kita sengaja melakukan salah satu hal tersebut, maka puasanya batal dan harus diulang kembali dari awal.

Pertanyaan Seputar Puasa Asyura

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya seputar Puasa Asyura:

Pertanyaan 1: Kapan waktu pelaksanaan Puasa Asyura?

Jawaban: Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram dalam kalender Hijriah.

Pertanyaan 2: Apa hukum puasa Asyura?

Jawaban: Puasa Asyura hukumnya sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.

Pertanyaan 3: Bagaimana niat puasa Asyura?

Jawaban: Niat puasa Asyura: “Nawaitu shauma ‘Asyuraa sunnatan lillahi ta’ala.”

Pertanyaan 4: Apa saja yang membatalkan puasa Asyura?

Jawaban: Hal-hal yang membatalkan puasa Asyura sama dengan hal-hal yang membatalkan puasa pada umumnya, seperti makan, minum, memasukkan sesuatu ke dalam lubang tubuh, berhubungan badan, dan keluar mani.

Pertanyaan 5: Apa saja keutamaan puasa Asyura?

Jawaban: Keutamaan puasa Asyura di antaranya menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang, diangkat derajatnya, dan dimudahkan rezekinya.

Pertanyaan 6: Apakah boleh mengganti puasa Asyura pada hari lain?

Jawaban: Jika seseorang tidak dapat melaksanakan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram, maka boleh menggantinya pada hari lain di bulan Muharram.

Dengan memahami pertanyaan-pertanyaan umum dan jawabannya di atas, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang Puasa Asyura dan cara melaksanakannya dengan benar.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang amalan-amalan yang dianjurkan selama Puasa Asyura.

Tips Menjalankan Puasa Asyura

Untuk mendapatkan keutamaan puasa Asyura secara maksimal, ada beberapa tips yang dapat dilakukan:

Niat Puasa yang Benar: Baca niat puasa Asyura dengan benar dan tepat waktu, yaitu pada malam hari sebelum terbit fajar atau pada pagi hari sebelum memulai puasa.

Menahan Diri dengan Baik: Hindari makan, minum, dan hal-hal yang dapat membatalkan puasa selama menjalankan ibadah puasa Asyura.

Perbanyak Amal Ibadah: Gunakan waktu selama puasa Asyura untuk memperbanyak ibadah sunnah, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, dan memperbanyak doa.

Menjaga Kesehatan: Meskipun sedang berpuasa, tetap perhatikan kesehatan dengan makan makanan yang sehat dan bergizi saat berbuka dan sahur, serta istirahat yang cukup.

Berbagi dengan Sesama: Manfaatkan momentum puasa Asyura untuk berbagi kebahagiaan dan rezeki dengan sesama, seperti menyantuni anak yatim atau fakir miskin.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan dapat membantu kita dalam menjalankan ibadah puasa Asyura dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan keutamaannya secara maksimal.

Tips-tips ini merupakan bagian penting dari ibadah puasa Asyura dan dapat melengkapi pembahasan kita sebelumnya. Dengan mengamalkannya, kita dapat semakin meningkatkan kualitas ibadah kita dan meraih ridha Allah SWT.

Kesimpulan

Puasa Asyura merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan, di antaranya menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang, diangkat derajatnya, dan dimudahkan rezekinya. Untuk mendapatkan keutamaannya, puasa Asyura harus dilaksanakan dengan benar sesuai tata cara yang telah ditetapkan.

Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam menjalankan puasa Asyura, yaitu:

  • Niat puasa yang benar pada malam hari atau pagi hari sebelum terbit fajar.
  • Menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa.
  • Memperbanyak amal ibadah, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa.

Dengan menjalankan puasa Asyura dengan baik, semoga kita dapat memperoleh keutamaannya dan menjadikannya sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.



Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Tags

Cek di Google News

Artikel Terbaru