Puasa 9 Muharram

lisa


Puasa 9 Muharram

Puasa 9 Muharram, juga dikenal sebagai Puasa Asyura, adalah ibadah puasa yang dilakukan oleh umat Islam pada tanggal 9 Muharram dalam kalender Hijriah. Puasa ini merupakan salah satu amalan sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Puasa 9 Muharram memiliki banyak manfaat, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil selama setahun, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, serta menumbuhkan rasa kepedulian dan empati terhadap sesama. Puasa ini juga memiliki sejarah yang panjang, di mana Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk berpuasa pada hari ini sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Musa AS yang berhasil menyelamatkan kaumnya dari kejaran Firaun.

Dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam tentang puasa 9 Muharram, mulai dari tata cara pelaksanaannya, keutamaannya, hingga manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari ibadah ini.

Puasa 9 Muharram

Puasa 9 Muharram merupakan ibadah puasa yang memiliki banyak aspek penting yang perlu dipahami oleh umat Islam. Aspek-aspek ini meliputi:

  • Syariat
  • Hukum
  • Waktu
  • Tata Cara
  • Keutamaan
  • Hikmah
  • Sejarah
  • Budaya
  • Tradisi
  • Rekomendasi

Setiap aspek memiliki penjelasan dan pembahasan tersendiri yang mendalam. Misalnya, aspek syariat menjelaskan dasar hukum pelaksanaan puasa 9 Muharram, aspek waktu membahas tentang kapan puasa 9 Muharram dilaksanakan, dan aspek keutamaan membahas tentang berbagai manfaat dan keberkahan yang dapat diperoleh dari pelaksanaan puasa 9 Muharram. Memahami aspek-aspek ini secara komprehensif akan membantu umat Islam dalam melaksanakan puasa 9 Muharram dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh manfaat dan keberkahan yang optimal.

Syariat

Syariat secara bahasa berarti jalan yang jelas. Dalam konteks ibadah, syariat merujuk pada aturan dan tata cara yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dalam menjalankan suatu ibadah, termasuk puasa 9 Muharram.

Syariat memiliki peranan yang sangat penting dalam puasa 9 Muharram, karena menjadi pedoman bagi umat Islam dalam melaksanakan ibadah ini dengan benar dan sesuai tuntunan agama. Syariat mengatur berbagai aspek pelaksanaan puasa 9 Muharram, mulai dari niat, waktu pelaksanaan, hingga tata cara berbuka puasa. Dengan mengikuti syariat, umat Islam dapat memastikan bahwa puasa 9 Muharram yang mereka lakukan sesuai dengan kehendak Allah SWT dan bernilai ibadah.

Sebagai contoh, syariat puasa 9 Muharram menetapkan bahwa puasa dimulai sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Syariat juga mengatur bahwa puasa 9 Muharram hukumnya sunnah, artinya dianjurkan untuk dikerjakan namun tidak wajib. Dengan memahami dan mengikuti syariat puasa 9 Muharram, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan benar dan memperoleh pahala yang diharapkan.

Hukum

Hukum secara bahasa berarti ketetapan atau peraturan. Dalam konteks ibadah, hukum merujuk pada status suatu ibadah, apakah wajib, sunnah, mubah, makruh, atau haram. Hukum puasa 9 Muharram adalah sunnah, artinya dianjurkan untuk dikerjakan tetapi tidak wajib. Hukum ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan umatnya untuk berpuasa pada hari Asyura (tanggal 9 Muharram).

Sebagai ibadah yang sunnah, puasa 9 Muharram memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Di antaranya adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil selama setahun, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, serta menumbuhkan rasa kepedulian dan empati terhadap sesama. Meskipun tidak wajib, namun sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakan puasa 9 Muharram karena banyaknya keutamaan yang dapat diperoleh.

Dalam praktiknya, hukum sunnah pada puasa 9 Muharram memberikan fleksibilitas bagi umat Islam dalam melaksanakan ibadah ini. Mereka yang tidak mampu berpuasa karena alasan tertentu, seperti sakit atau bepergian jauh, diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan menggantinya di hari lain. Namun, bagi yang mampu, sangat disarankan untuk melaksanakan puasa 9 Muharram karena keutamaan dan manfaat yang sangat besar.

Waktu

Waktu pelaksanaan puasa 9 Muharram memegang peranan penting dalam ibadah ini. Puasa 9 Muharram dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram dalam kalender Hijriah, yang merupakan bulan pertama dalam kalender Islam. Waktu pelaksanaan puasa dimulai sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Berikut beberapa aspek penting terkait waktu pelaksanaan puasa 9 Muharram:

  • Awal Puasa

    Awal puasa 9 Muharram dimulai sejak terbit fajar. Terbit fajar ditandai dengan munculnya cahaya putih di ufuk timur. Pada waktu ini, umat Islam sudah harus menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa lainnya.

  • Akhir Puasa

    Akhir puasa 9 Muharram adalah saat terbenam matahari. Terbenam matahari ditandai dengan hilangnya cahaya matahari di ufuk barat. Pada waktu ini, umat Islam diperbolehkan untuk berbuka puasa dan kembali makan, minum, serta melakukan aktivitas lainnya yang dibolehkan.

  • Durasi Puasa

    Durasi puasa 9 Muharram adalah dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Durasi puasa ini bervariasi tergantung pada lokasi geografis, karena waktu terbit dan terbenam matahari berbeda-beda di setiap daerah.

  • Waktu yang Dianjurkan

    Waktu yang paling dianjurkan untuk melaksanakan puasa 9 Muharram adalah pada hari kesepuluh bulan Muharram, yang dikenal sebagai Hari Asyura. Pada hari ini, pahala puasa 9 Muharram dilipatgandakan oleh Allah SWT.

Memahami dan memperhatikan waktu pelaksanaan puasa 9 Muharram sangat penting agar ibadah puasa dapat dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan melaksanakan puasa 9 Muharram pada waktu yang tepat, umat Islam dapat memperoleh pahala dan keberkahan yang optimal dari ibadah ini.

Tata Cara

Tata cara puasa 9 Muharram merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan agar ibadah puasa dapat dilaksanakan dengan benar dan sesuai syariat. Tata cara puasa 9 Muharram meliputi niat, waktu pelaksanaan, dan hal-hal yang membatalkan puasa.

Niat
Niat merupakan syarat sahnya ibadah puasa. Niat puasa 9 Muharram diucapkan pada malam hari sebelum pelaksanaan puasa, atau pada pagi hari sebelum terbit fajar. Niat puasa 9 Muharram dapat diucapkan dalam hati atau secara lisan, dengan menggunakan lafaz: “Nawaitu shauma ghadin lillahi ta’ala” yang artinya “Saya niat berpuasa esok hari karena Allah SWT”.

Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan puasa 9 Muharram dimulai sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Pada waktu ini, umat Islam wajib menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa lainnya.

Hal-hal yang membatalkan puasa
Puasa 9 Muharram dapat batal karena beberapa hal, di antaranya:

  • Makan dan minum dengan sengaja
  • Berhubungan suami istri
  • Muntah dengan sengaja
  • Keluarnya darah haid atau nifas
  • Gila atau pingsan sepanjang hari

Memahami dan melaksanakan tata cara puasa 9 Muharram dengan benar sangat penting agar ibadah puasa dapat diterima oleh Allah SWT dan memberikan manfaat yang optimal bagi pelakunya. Dengan melaksanakan tata cara puasa 9 Muharram dengan baik, umat Islam dapat meraih pahala yang berlipat ganda dan melatih diri untuk meningkatkan ketakwaan dan pengendalian diri.

Keutamaan

Puasa 9 Muharram memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi umat Islam yang menjalankannya. Keutamaan-keutamaan tersebut menjadi motivasi dan dorongan bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah puasa ini dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan.

Salah satu keutamaan puasa 9 Muharram adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil selama setahun. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Muslim: “Puasa Asyura (9 Muharram) akan menghapuskan (dosa-dosa) tahun sebelumnya.” Keutamaan ini menjadi pengingat bagi umat Islam untuk terus beribadah dan bertaubat kepada Allah SWT, serta menjauhi segala larangan-Nya.

Selain itu, puasa 9 Muharram juga dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Ketika berpuasa, tubuh akan mengalami proses detoksifikasi dan regenerasi sel-sel, sehingga dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Selain itu, puasa juga dapat melatih kesabaran, pengendalian diri, dan empati terhadap sesama.

Keutamaan puasa 9 Muharram dapat dirasakan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Umat Islam yang melaksanakan puasa 9 Muharram akan merasakan ketenangan jiwa, kejernihan pikiran, dan peningkatan ketakwaan kepada Allah SWT. Puasa 9 Muharram juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kepedulian sosial, karena umat Islam dianjurkan untuk berbagi makanan dan rezeki dengan sesama selama bulan Muharram.

Hikmah

Hikmah puasa 9 Muharram merupakan nilai-nilai luhur dan kebijaksanaan yang terkandung dalam ibadah ini. Hikmah tersebut menjadi pelajaran berharga yang dapat dipetik dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

  • Penyucian Diri

    Puasa 9 Muharram mengajarkan kita untuk membersihkan diri dari segala dosa dan kesalahan. Dengan menahan diri dari makan dan minum, kita melatih pengendalian diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

  • Empati dan Kepedulian Sosial

    Bulan Muharram merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan. Puasa 9 Muharram menjadi pengingat bagi kita untuk berbagi rezeki dan peduli terhadap sesama, terutama mereka yang membutuhkan.

  • Pelatihan Kesabaran

    Puasa melatih kita untuk bersabar dan menahan hawa nafsu. Dengan berpuasa, kita belajar untuk mengendalikan keinginan dan bersabar menghadapi kesulitan.

  • Peningkatan Ketakwaan

    Ibadah puasa secara umum, termasuk puasa 9 Muharram, dapat meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Dengan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, kita menunjukkan rasa hormat dan ketaatan kita kepada-Nya.

Hikmah puasa 9 Muharram sangatlah luas dan mendalam. Dengan memahami dan mengamalkan hikmah tersebut, kita dapat menjadikan puasa 9 Muharram sebagai sarana untuk memperbaiki diri, meningkatkan kualitas hidup, dan meraih ridha Allah SWT.

Sejarah

Sejarah memiliki hubungan yang erat dengan puasa 9 Muharram. Puasa 9 Muharram merupakan ibadah yang diwarisi dari masa lalu dan memiliki sejarah panjang dalam tradisi Islam. Sejarah puasa 9 Muharram tidak dapat dipisahkan dari peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada tanggal 9 Muharram dalam kalender Hijriah.

Salah satu peristiwa sejarah yang paling terkenal dalam kaitannya dengan puasa 9 Muharram adalah peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. Peristiwa hijrah terjadi pada tanggal 12 Rabiul Awal, namun umat Islam menetapkan tanggal 9 Muharram sebagai awal tahun baru Hijriah untuk memperingati peristiwa penting ini. Puasa 9 Muharram kemudian ditetapkan sebagai salah satu ibadah sunnah untuk menyambut tahun baru Hijriah dan mengenang peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW.

Selain peristiwa hijrah, puasa 9 Muharram juga dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa penting lainnya dalam sejarah Islam, seperti kemenangan kaum Muslimin dalam Perang Badar dan pembukaan Kota Mekah. Puasa 9 Muharram menjadi simbol kebersamaan dan persatuan umat Islam dalam menghadapi tantangan dan meraih kemenangan. Dengan memahami sejarah puasa 9 Muharram, umat Islam dapat menghayati makna dan hikmah di balik ibadah ini, serta mengambil pelajaran dari peristiwa-peristiwa sejarah yang melatarbelakanginya.

Budaya

Puasa 9 Muharram memiliki hubungan yang erat dengan budaya masyarakat Islam. Budaya merupakan kebiasaan dan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian dari identitas suatu masyarakat. Dalam konteks puasa 9 Muharram, budaya berperan penting dalam membentuk praktik dan perayaan ibadah ini di berbagai daerah.

Salah satu pengaruh budaya yang terlihat dalam puasa 9 Muharram adalah tradisi kuliner. Di beberapa daerah, terdapat menu-menu makanan khas yang disajikan khusus pada saat puasa 9 Muharram. Misalnya, di Indonesia, masyarakat Betawi mengenal tradisi bubur Asyura yang terbuat dari berbagai macam biji-bijian dan kacang-kacangan. Tradisi kuliner ini tidak hanya menjadi simbol kebersamaan, tetapi juga menjadi bagian dari pelestarian budaya setempat.

Selain tradisi kuliner, budaya juga memengaruhi cara masyarakat merayakan puasa 9 Muharram. Di beberapa daerah, terdapat tradisi menggelar pengajian atau ceramah agama untuk memperingati peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada tanggal 9 Muharram. Tradisi ini menjadi sarana bagi masyarakat untuk menambah pengetahuan dan memperkuat keimanan mereka.

Budaya juga berperan penting dalam menjaga kelestarian puasa 9 Muharram di tengah masyarakat. Tradisi dan kebiasaan yang diwariskan dari generasi ke generasi membuat ibadah ini tetap hidup dan dipraktikkan oleh masyarakat Islam. Dengan demikian, puasa 9 Muharram tidak hanya menjadi ibadah ritual, tetapi juga menjadi bagian dari identitas dan budaya masyarakat Islam.

Tradisi

Tradisi merupakan kebiasaan dan praktik yang dilakukan secara turun-temurun dalam suatu masyarakat. Dalam konteks puasa 9 Muharram, tradisi berperan penting dalam membentuk corak dan perayaan ibadah ini di berbagai daerah.

Salah satu keterkaitan yang erat antara tradisi dan puasa 9 Muharram terlihat dalam tradisi kuliner. Di beberapa daerah, terdapat menu-menu makanan khas yang disajikan khusus pada saat puasa 9 Muharram. Misalnya, di Indonesia, masyarakat Betawi mengenal tradisi bubur Asyura yang terbuat dari berbagai macam biji-bijian dan kacang-kacangan. Tradisi kuliner ini tidak hanya menjadi simbol kebersamaan, tetapi juga menjadi bagian dari pelestarian budaya setempat.

Selain tradisi kuliner, tradisi juga memengaruhi cara masyarakat merayakan puasa 9 Muharram. Di beberapa daerah, terdapat tradisi menggelar pengajian atau ceramah agama untuk memperingati peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada tanggal 9 Muharram. Tradisi ini menjadi sarana bagi masyarakat untuk menambah pengetahuan dan memperkuat keimanan mereka.

Dengan demikian, tradisi memiliki peran krusial dalam menjaga kelestarian puasa 9 Muharram di tengah masyarakat. Tradisi dan kebiasaan yang diwariskan dari generasi ke generasi membuat ibadah ini tetap hidup dan dipraktikkan oleh umat Islam. Tradisi menjadi bagian tak terpisahkan dari puasa 9 Muharram, membentuk identitas dan kekhasan ibadah ini di setiap daerah.

Rekomendasi

Rekomendasi merupakan bagian penting dalam ibadah puasa 9 Muharram. Rekomendasi dalam konteks ini merujuk pada anjuran atau saran yang diberikan oleh ulama atau ahli agama terkait pelaksanaan puasa 9 Muharram. Rekomendasi ini bertujuan untuk memberikan panduan dan pemahaman yang benar kepada umat Islam agar dapat melaksanakan puasa 9 Muharram dengan baik dan sesuai dengan syariat.

Rekomendasi terkait puasa 9 Muharram mencakup berbagai aspek, seperti tata cara pelaksanaan, waktu pelaksanaan, hal-hal yang membatalkan puasa, serta keutamaan dan hikmah dari ibadah tersebut. Ulama menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan puasa 9 Muharram dengan niat yang ikhlas, yaitu semata-mata karena Allah SWT. Waktu pelaksanaan puasa dimulai sejak terbit fajar hingga terbenam matahari, dan selama itu umat Islam wajib menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.

Rekomendasi juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan selama berpuasa. Umat Islam dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang saat sahur dan berbuka puasa. Selain itu, dianjurkan juga untuk memperbanyak ibadah selama bulan Muharram, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, dan bersedekah. Dengan mengikuti rekomendasi dari ulama, umat Islam dapat memperoleh manfaat dan keberkahan yang optimal dari ibadah puasa 9 Muharram.

Tanya Jawab Puasa 9 Muharram

Bagian ini akan menyajikan tanya jawab seputar puasa 9 Muharram untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan menjawab pertanyaan-pertanyaan umum yang mungkin muncul.

Pertanyaan 1: Apa hukum puasa 9 Muharram?

Hukum puasa 9 Muharram adalah sunnah, artinya dianjurkan untuk dikerjakan tetapi tidak wajib.

Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan puasa 9 Muharram?

Puasa 9 Muharram dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram dalam kalender Hijriah, dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Pertanyaan 3: Apa saja hal yang membatalkan puasa 9 Muharram?

Hal-hal yang membatalkan puasa 9 Muharram sama dengan hal-hal yang membatalkan puasa pada umumnya, seperti makan dan minum dengan sengaja, berhubungan suami istri, muntah dengan sengaja, keluarnya darah haid atau nifas, serta gila atau pingsan sepanjang hari.

Pertanyaan 4: Apa keutamaan puasa 9 Muharram?

Keutamaan puasa 9 Muharram di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil selama setahun, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, serta menumbuhkan rasa kepedulian dan empati terhadap sesama.

Pertanyaan 5: Bagaimana niat puasa 9 Muharram?

Niat puasa 9 Muharram diucapkan pada malam hari sebelum pelaksanaan puasa atau pada pagi hari sebelum terbit fajar, dengan lafaz “Nawaitu shauma ghadin lillahi ta’ala” yang artinya “Saya niat berpuasa esok hari karena Allah SWT”.

Pertanyaan 6: Apakah puasa 9 Muharram wajib bagi semua umat Islam?

Tidak, puasa 9 Muharram tidak wajib bagi semua umat Islam. Hukumnya sunnah, artinya dianjurkan tetapi tidak wajib dikerjakan.

Demikianlah tanya jawab seputar puasa 9 Muharram. Dengan memahami hal-hal tersebut, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah puasa 9 Muharram dengan baik dan memperoleh manfaat yang optimal. Puasa 9 Muharram mengajarkan tentang kesabaran, pengendalian diri, dan kepedulian sosial, yang merupakan nilai-nilai penting dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat.

Selanjutnya, kita akan membahas aspek-aspek penting lainnya terkait puasa 9 Muharram, seperti sejarah, budaya, dan tradisi yang berkembang di masyarakat.

Tips Menjalankan Puasa 9 Muharram

Menjalankan ibadah puasa 9 Muharram dengan baik dan benar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi umat Islam. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:

1. Niat yang Tulus
Niatkan puasa 9 Muharram semata-mata karena Allah SWT, bukan karena alasan lain seperti ingin dipuji atau dianggap saleh.

2. Persiapan Fisik dan Mental
Persiapkan diri secara fisik dan mental sebelum menjalankan puasa 9 Muharram. Pastikan tubuh dalam kondisi sehat dan tidak sedang sakit.

3. Sahur yang Sehat
Saat sahur, konsumsi makanan yang sehat dan bergizi untuk memberikan energi sepanjang hari selama berpuasa. Hindari makanan yang terlalu berat atau berlemak.

4. Berbuka Puasa dengan Takjil Manis
Saat berbuka puasa, dianjurkan untuk mengonsumsi takjil manis terlebih dahulu, seperti kurma atau kolak, untuk mengembalikan kadar gula darah.

5. Perbanyak Ibadah
Bulan Muharram merupakan bulan yang penuh berkah. Perbanyak ibadah selama bulan ini, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, dan bersedekah.

6. Jaga Kesehatan
Meskipun sedang berpuasa, penting untuk tetap menjaga kesehatan. Minum air putih yang cukup dan istirahat yang cukup.

7. Hindari Aktivitas Berat
Hindari melakukan aktivitas berat selama berpuasa, terutama pada saat cuaca panas.

8. Bersabar dan Ikhlas
Berpuasa memang tidak mudah, tetapi bersabar dan ikhlas dalam menjalankannya akan memberikan pahala yang berlipat ganda.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa 9 Muharram dengan baik dan benar, serta memperoleh manfaat yang optimal dari ibadah tersebut. Tips-tips ini tidak hanya terkait dengan aspek teknis berpuasa, tetapi juga mencakup aspek spiritual dan kesehatan yang penting untuk diperhatikan.

Selanjutnya, kita akan membahas aspek-aspek penting lainnya terkait puasa 9 Muharram, seperti sejarah, budaya, dan tradisi yang berkembang di masyarakat.

Kesimpulan

Puasa 9 Muharram merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW dan memiliki banyak keutamaan. Selain menghapus dosa-dosa kecil selama setahun, puasa 9 Muharram juga dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental, serta menumbuhkan rasa kepedulian dan empati terhadap sesama. Pelaksanaan puasa 9 Muharram yang benar harus disertai niat yang tulus, persiapan fisik dan mental yang baik, serta memperhatikan hal-hal yang membatalkan puasa.

Dengan menjalankan puasa 9 Muharram dengan baik dan benar, umat Islam dapat memperoleh manfaat yang optimal dari ibadah ini. Puasa 9 Muharram mengajarkan tentang pengendalian diri, kesabaran, dan kepedulian sosial, yang merupakan nilai-nilai penting dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. Mari kita jadikan puasa 9 Muharram sebagai momentum untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dan mempererat tali silaturahmi sesama umat Islam.



Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Tags

Cek di Google News

Artikel Terbaru