Perintah Haji Tercantum Dalam

lisa


Perintah Haji Tercantum Dalam

Perintah haji tercantum dalam merupakan sebuah perintah yang terdapat dalam Al-Quran yang berisi tentang kewajiban umat Islam untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah di Mekkah, Arab Saudi.

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki banyak manfaat, seperti dapat menghapus dosa-dosa, meningkatkan ketakwaan, dan mempererat tali persaudaraan antar umat Islam. Perintah haji pertama kali diturunkan pada masa Nabi Muhammad SAW pada tahun 632 M.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai perintah haji tercantum dalam, termasuk syarat-syaratnya, tata cara pelaksanaannya, dan hikmah di balik ibadah haji.

Perintah Haji Tercantum Dalam

Perintah haji tercantum dalam Al-Quran memiliki banyak aspek penting yang perlu dipahami oleh umat Islam. Aspek-aspek tersebut meliputi:

  • Syarat wajib haji
  • Rukun haji
  • Wajib haji
  • Sunnah haji
  • Tata cara pelaksanaan haji
  • Hikmah ibadah haji
  • Keutamaan haji mabrur
  • Dampak haji bagi kehidupan
  • Persiapan haji

Memahami aspek-aspek perintah haji tercantum dalam sangat penting agar ibadah haji yang dilakukan dapat diterima oleh Allah SWT. Selain itu, dengan memahami aspek-aspek tersebut, umat Islam dapat memperoleh manfaat maksimal dari ibadah haji, baik secara spiritual maupun sosial.

Syarat Wajib Haji

Syarat wajib haji adalah ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi oleh seorang muslim agar ibadahnya sah dan diterima oleh Allah SWT. Syarat-syarat tersebut tercantum dalam perintah haji yang terdapat dalam Al-Quran dan hadits Nabi Muhammad SAW.

Syarat wajib haji terdiri dari beberapa hal, yaitu:

  1. Islam
  2. Baligh (dewasa)
  3. Berakal
  4. Mampu secara fisik dan finansial
  5. Merdeka (bukan budak)

Syarat wajib haji memiliki hubungan yang sangat erat dengan perintah haji tercantum dalam. Sebab, perintah haji tidak dapat dilaksanakan tanpa memenuhi syarat-syarat tersebut. Dengan kata lain, syarat wajib haji merupakan komponen penting yang harus dipenuhi agar ibadah haji dapat dilaksanakan dengan sah dan diterima oleh Allah SWT.

Contoh nyata dari syarat wajib haji dalam perintah haji tercantum dalam adalah ketika Nabi Muhammad SAW memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan ibadah haji. Dalam perintah tersebut, Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa haji hanya wajib bagi mereka yang mampu secara fisik dan finansial. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan fisik dan finansial merupakan salah satu syarat wajib haji yang harus dipenuhi agar ibadah haji dapat dilaksanakan dengan sah.

Memahami hubungan antara syarat wajib haji dan perintah haji tercantum dalam sangat penting bagi umat Islam. Hal ini akan membantu mereka untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum melaksanakan ibadah haji. Selain itu, dengan memahami hubungan tersebut, umat Islam dapat memperoleh manfaat maksimal dari ibadah haji, baik secara spiritual maupun sosial.

Rukun Haji

Rukun haji adalah amalan-amalan yang wajib dilakukan oleh setiap muslim yang melaksanakan ibadah haji. Rukun haji terdiri dari beberapa hal, yaitu:

  1. Ihram
  2. Tawaf
  3. Sa’i
  4. Wukuf di Arafah
  5. Mabit di Muzdalifah
  6. Mabit di Mina
  7. Melontar jumrah
  8. Tahallul
  9. Tertib

Rukun haji memiliki hubungan yang sangat erat dengan perintah haji tercantum dalam. Sebab, perintah haji tidak dapat dilaksanakan tanpa melaksanakan rukun-rukun haji. Dengan kata lain, rukun haji merupakan komponen penting yang harus dipenuhi agar ibadah haji dapat dilaksanakan dengan sah dan diterima oleh Allah SWT.

Contoh nyata dari rukun haji dalam perintah haji tercantum dalam adalah ketika Nabi Muhammad SAW memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan ibadah haji. Dalam perintah tersebut, Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa haji tidak sah kecuali dengan melaksanakan rukun-rukun haji, seperti ihram, tawaf, dan wukuf di Arafah. Hal ini menunjukkan bahwa rukun haji merupakan bagian penting dari ibadah haji yang harus dilaksanakan agar ibadah haji dapat sah dan diterima oleh Allah SWT.

Memahami hubungan antara rukun haji dan perintah haji tercantum dalam sangat penting bagi umat Islam. Hal ini akan membantu mereka untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum melaksanakan ibadah haji. Selain itu, dengan memahami hubungan tersebut, umat Islam dapat memperoleh manfaat maksimal dari ibadah haji, baik secara spiritual maupun sosial.

Wajib haji

Wajib haji merupakan amalan-amalan yang wajib dilakukan oleh setiap muslim yang melaksanakan ibadah haji, selain rukun haji. Wajib haji terdiri dari beberapa hal, yaitu:

  1. Ihram
  2. Tawaf qudum
  3. Sa’i
  4. Wukuf di Arafah
  5. Mabit di Muzdalifah
  6. Mabit di Mina
  7. Melontar jumrah
  8. Tahallul
  9. Tertib

Wajib haji memiliki hubungan yang sangat erat dengan perintah haji tercantum dalam. Sebab, perintah haji tidak dapat dilaksanakan tanpa melaksanakan wajib haji. Dengan kata lain, wajib haji merupakan komponen penting yang harus dipenuhi agar ibadah haji dapat dilaksanakan dengan sah dan diterima oleh Allah SWT.

Contoh nyata dari wajib haji dalam perintah haji tercantum dalam adalah ketika Nabi Muhammad SAW memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan ibadah haji. Dalam perintah tersebut, Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa haji tidak sah kecuali dengan melaksanakan wajib haji, seperti ihram, tawaf qudum, dan sa’i. Hal ini menunjukkan bahwa wajib haji merupakan bagian penting dari ibadah haji yang harus dilaksanakan agar ibadah haji dapat sah dan diterima oleh Allah SWT.

Memahami hubungan antara wajib haji dan perintah haji tercantum dalam sangat penting bagi umat Islam. Hal ini akan membantu mereka untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum melaksanakan ibadah haji. Selain itu, dengan memahami hubungan tersebut, umat Islam dapat memperoleh manfaat maksimal dari ibadah haji, baik secara spiritual maupun sosial.

Sunnah haji

Sunnah haji adalah amalan-amalan yang dianjurkan untuk dilakukan oleh setiap muslim yang melaksanakan ibadah haji. Sunnah haji terdiri dari beberapa hal, seperti:

  1. Ihram dari miqat
  2. Tawaf wada
  3. Sholat sunnah di tempat-tempat mustajab
  4. Meminum air zamzam
  5. Berdoa di multazam
  6. Berziarah ke makam Rasulullah SAW

Sunnah haji memiliki hubungan yang sangat erat dengan perintah haji tercantum dalam. Sebab, perintah haji tidak dapat dilaksanakan dengan sempurna tanpa melaksanakan sunnah haji. Dengan kata lain, sunnah haji merupakan komponen penting yang melengkapi ibadah haji agar dapat dilaksanakan dengan lebih sempurna dan memperoleh pahala yang lebih besar.

Contoh nyata dari sunnah haji dalam perintah haji tercantum dalam adalah ketika Nabi Muhammad SAW memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan ibadah haji. Dalam perintah tersebut, Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa haji tidak sempurna kecuali dengan melaksanakan sunnah haji, seperti ihram dari miqat, tawaf wada, dan sholat sunnah di tempat-tempat mustajab. Hal ini menunjukkan bahwa sunnah haji merupakan bagian penting dari ibadah haji yang harus dilaksanakan agar ibadah haji dapat dilaksanakan dengan lebih sempurna dan memperoleh pahala yang lebih besar.

Memahami hubungan antara sunnah haji dan perintah haji tercantum dalam sangat penting bagi umat Islam. Hal ini akan membantu mereka untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum melaksanakan ibadah haji. Selain itu, dengan memahami hubungan tersebut, umat Islam dapat memperoleh manfaat maksimal dari ibadah haji, baik secara spiritual maupun sosial.

Tata cara pelaksanaan haji

Tata cara pelaksanaan haji merupakan aspek penting dari perintah haji tercantum dalam. Hal ini karena tata cara pelaksanaan haji merupakan panduan bagi umat Islam dalam melaksanakan ibadah haji sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Tata cara pelaksanaan haji meliputi beberapa aspek, antara lain:

  • Ihram
    Ihram merupakan niat untuk melaksanakan ibadah haji yang ditandai dengan memakai pakaian khusus berwarna putih dan tidak berjahit. Ihram dimulai dari miqat yang telah ditentukan.
  • Tawaf
    Tawaf merupakan kegiatan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Tawaf dilakukan di Masjidil Haram, Mekkah.
  • Sa’i
    Sa’i merupakan kegiatan berjalan dan berlari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i dilakukan setelah tawaf.
  • Wukuf di Arafah
    Wukuf di Arafah merupakan puncak dari ibadah haji. Wukuf dilakukan di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Tata cara pelaksanaan haji yang sesuai dengan perintah haji tercantum dalam sangat penting untuk diperhatikan oleh umat Islam yang melaksanakan ibadah haji. Hal ini karena dengan melaksanakan tata cara pelaksanaan haji yang benar, ibadah haji yang dilakukan akan lebih sempurna dan mabrur.

Hikmah Ibadah Haji

Hikmah ibadah haji merupakan salah satu aspek penting dari perintah haji tercantum dalam. Hal ini karena hikmah ibadah haji merupakan tujuan dan manfaat yang dapat diperoleh oleh umat Islam yang melaksanakan ibadah haji sesuai dengan syariat Islam.

Hikmah ibadah haji sangat erat kaitannya dengan perintah haji tercantum dalam. Sebab, perintah haji tidak hanya sekedar kewajiban yang harus dilaksanakan, tetapi juga memiliki tujuan dan manfaat yang besar bagi umat Islam. Hikmah ibadah haji inilah yang menjadi motivasi dan dorongan bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah haji dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan.

Salah satu hikmah ibadah haji yang paling utama adalah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Ibadah haji merupakan perjalanan spiritual yang dapat mendekatkan diri umat Islam kepada Allah SWT. Melalui ibadah haji, umat Islam dapat merenungi kebesaran Allah SWT, mengagungkan asma-Nya, dan memohon ampunan atas segala dosa-dosa yang telah dilakukan.

Selain itu, hikmah ibadah haji juga dapat mempererat tali persaudaraan antar umat Islam. Ibadah haji mempertemukan umat Islam dari berbagai penjuru dunia, sehingga dapat menjadi ajang untuk saling mengenal, berbagi pengalaman, dan menjalin ukhuwah Islamiyah. Persaudaraan yang terjalin selama ibadah haji dapat menjadi modal yang kuat untuk membangun persatuan dan kesatuan umat Islam di seluruh dunia.

Dengan memahami hikmah ibadah haji dan hubungannya dengan perintah haji tercantum dalam, umat Islam dapat melaksanakan ibadah haji dengan lebih bermakna dan memperoleh manfaat yang maksimal. Hikmah ibadah haji dapat menjadi motivasi dan dorongan untuk melaksanakan ibadah haji dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan, sehingga dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, mempererat tali persaudaraan antar umat Islam, dan memperoleh pahala yang besar di sisi Allah SWT.

Keutamaan Haji Mabrur

Keutamaan haji mabrur merupakan salah satu aspek penting dari perintah haji tercantum dalam. Hal ini karena haji mabrur merupakan tujuan dan manfaat yang sangat besar bagi umat Islam yang melaksanakan ibadah haji sesuai dengan syariat Islam.

  • Pengampunan Dosa

    Salah satu keutamaan haji mabrur adalah dapat menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan oleh seorang muslim. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mengerjakan haji karena Allah dan tidak berkata kotor dan tidak berbuat fasik, maka ia kembali seperti pada hari dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Pahala yang Besar

    Haji mabrur juga akan mendapatkan pahala yang sangat besar dari Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, “Satu haji yang mabrur pahalanya tidak lain kecuali surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Derajat yang Tinggi

    Selain itu, haji mabrur juga dapat meningkatkan derajat seorang muslim di sisi Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, “Haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga.” (HR. Tirmidzi)

  • Doa yang Dikabulkan

    Keutamaan haji mabrur lainnya adalah doa-doa yang dipanjatkan selama ibadah haji akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, “Doa-doa yang paling utama dikabulkan adalah doa pada hari Arafah.” (HR. Tirmidzi)

Dengan memahami keutamaan haji mabrur dan hubungannya dengan perintah haji tercantum dalam, umat Islam dapat melaksanakan ibadah haji dengan lebih bermakna dan memperoleh manfaat yang maksimal. Keutamaan haji mabrur dapat menjadi motivasi dan dorongan untuk melaksanakan ibadah haji dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan, sehingga dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, mempererat tali persaudaraan antar umat Islam, dan memperoleh pahala yang besar di sisi Allah SWT.

Dampak Haji Bagi Kehidupan

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki banyak dampak positif bagi kehidupan seorang muslim. Dampak-dampak tersebut tidak hanya bersifat spiritual, tetapi juga berpengaruh pada aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.

  • Peningkatan Ketakwaan

    Ibadah haji dapat meningkatkan ketakwaan seorang muslim kepada Allah SWT. Ketika berada di tanah suci, seorang muslim akan lebih dekat dengan Ka’bah dan Masjidil Haram, sehingga dapat lebih mudah merasakan kehadiran Allah SWT. Selain itu, ibadah haji juga mengajarkan tentang kesabaran, keikhlasan, dan pengorbanan, yang dapat memperkuat keimanan seorang muslim.

  • Perluasan Wawasan

    Ibadah haji mempertemukan umat Islam dari seluruh dunia. Hal ini dapat memperluas wawasan dan pengetahuan seorang muslim tentang budaya dan adat istiadat negara lain. Selain itu, ibadah haji juga dapat meningkatkan rasa persaudaraan dan kebersamaan antar umat Islam.

  • Peningkatan Ekonomi

    Ibadah haji dapat meningkatkan perekonomian suatu negara. Hal ini disebabkan oleh banyaknya jemaah haji yang datang dari berbagai negara, sehingga membutuhkan berbagai macam layanan, seperti transportasi, penginapan, dan makanan. Selain itu, ibadah haji juga dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.

  • Pelestarian Lingkungan

    Ibadah haji mengajarkan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Hal ini karena kebersihan dan kelestarian lingkungan merupakan bagian dari ajaran Islam. Selain itu, ibadah haji juga mengajarkan tentang pentingnya menghemat air dan energi, yang dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan.

Dengan memahami dampak haji bagi kehidupan dan hubungannya dengan perintah haji tercantum dalam, umat Islam dapat melaksanakan ibadah haji dengan lebih bermakna dan memperoleh manfaat yang maksimal. Dampak haji bagi kehidupan dapat menjadi motivasi dan dorongan untuk melaksanakan ibadah haji dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan, sehingga dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, mempererat tali persaudaraan antar umat Islam, dan memperoleh pahala yang besar di sisi Allah SWT.

Persiapan Haji

Pelaksanaan ibadah haji yang sesuai dengan perintah Allah SWT dalam Al-Qur’an dan hadits Rasulullah SAW memerlukan persiapan yang matang. Persiapan haji merupakan upaya untuk memenuhi syarat-syarat dan rukun haji, sehingga ibadah haji dapat dilaksanakan dengan baik dan mabrur.

Persiapan haji meliputi berbagai aspek, antara lain persiapan fisik, mental, finansial, dan administrasi. Persiapan fisik diperlukan untuk memastikan bahwa calon jemaah haji memiliki kesehatan yang baik dan mampu menjalani rangkaian ibadah haji yang cukup berat. Persiapan mental diperlukan untuk menjaga kesabaran, keikhlasan, dan ketahanan selama melaksanakan ibadah haji. Persiapan finansial diperlukan untuk menutupi biaya perjalanan, akomodasi, dan konsumsi selama di tanah suci. Dan persiapan administrasi diperlukan untuk mengurus dokumen-dokumen yang dibutuhkan, seperti paspor, visa, dan sertifikat kesehatan.

Tanpa persiapan yang matang, ibadah haji akan sulit dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan perintah Allah SWT. Persiapan haji merupakan salah satu bentuk taat kepada perintah Allah SWT, sehingga harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Persiapan haji juga merupakan bagian dari usaha untuk memperoleh haji mabrur, di mana semua amalan haji diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan pahala yang besar.

Pertanyaan Umum tentang Perintah Haji Tercantum Dalam

Bagian ini menyajikan beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait perintah haji tercantum dalam. Pertanyaan-pertanyaan ini disusun untuk mengantisipasi pertanyaan yang mungkin muncul di benak pembaca dan memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang topik ini.

Pertanyaan 1: Apa yang dimaksud dengan perintah haji tercantum dalam?

Jawaban 1: Perintah haji tercantum dalam adalah perintah yang terdapat dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW yang mewajibkan umat Islam untuk melaksanakan ibadah haji ke Baitullah di Mekkah, Arab Saudi.

Pertanyaan 2: Kapan perintah haji tercantum dalam diturunkan?

Jawaban 2: Perintah haji pertama kali diturunkan pada masa Nabi Muhammad SAW pada tahun 632 Masehi.

Pertanyaan 3: Apa saja syarat wajib haji?

Jawaban 3: Syarat wajib haji meliputi Islam, baligh (dewasa), berakal, mampu secara fisik dan finansial, serta merdeka (bukan budak).

Pertanyaan 4: Apa perbedaan antara rukun haji dan wajib haji?

Jawaban 4: Rukun haji adalah amalan yang wajib dilakukan dan menjadi syarat sah haji, sedangkan wajib haji adalah amalan yang dianjurkan untuk dilakukan dan menambah kesempurnaan haji.

Pertanyaan 5: Apa saja hikmah ibadah haji?

Jawaban 5: Hikmah ibadah haji antara lain meningkatkan ketakwaan, mempererat tali persaudaraan antar umat Islam, menghapus dosa, dan memperoleh pahala yang besar.

Pertanyaan 6: Apa saja dampak positif haji bagi kehidupan?

Jawaban 6: Haji memiliki dampak positif bagi kehidupan, seperti meningkatkan ketakwaan, memperluas wawasan, meningkatkan ekonomi, dan melestarikan lingkungan.

Pertanyaan-pertanyaan umum di atas memberikan gambaran tentang berbagai aspek perintah haji tercantum dalam. Pemahaman tentang topik ini sangat penting bagi umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah haji sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang tata cara pelaksanaan haji sesuai dengan perintah haji tercantum dalam, termasuk syarat, rukun, wajib, dan sunnah haji.

Tips Mempersiapkan Ibadah Haji Sesuai Perintah Haji Tercantum Dalam

Persiapan ibadah haji yang sesuai dengan perintah haji tercantum dalam sangat penting untuk memperoleh haji yang mabrur. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:

Persiapkan Fisik dan Mental: Latih fisik secara teratur dan jaga pola makan sehat. Kuatkan mental dengan banyak berdoa dan berzikir.

Urus Dokumen Tepat Waktu: Siapkan paspor, visa, dan sertifikat kesehatan sesuai persyaratan dan urus jauh-jauh hari.

Kelola Keuangan dengan Bijak: Rencanakan biaya haji dengan cermat dan kumpulkan dana secara bertahap.

Pelajari Manasik Haji: Pahami tata cara pelaksanaan haji dengan membaca buku, mengikuti kajian, atau berkonsultasi dengan pembimbing haji.

Jaga Kesehatan: Lakukan vaksinasi yang diperlukan dan konsultasikan dengan dokter untuk menjaga kesehatan selama haji.

Niat yang Benar: Luruskan niat untuk beribadah semata-mata karena Allah SWT.

Sabar dan Ikhlas: Persiapkan diri untuk menghadapi kondisi yang mungkin tidak nyaman dan laksanakan haji dengan sabar dan ikhlas.

Manfaatkan Teknologi: Manfaatkan aplikasi atau layanan digital untuk mempermudah persiapan, seperti mencari informasi dan memantau perkembangan haji.

Dengan mengikuti tips di atas, umat Islam dapat mempersiapkan ibadah haji sesuai perintah haji tercantum dalam dan meningkatkan peluang untuk memperoleh haji yang mabrur.

Persiapan yang matang juga dapat membantu mewujudkan hikmah dan dampak positif haji bagi kehidupan, seperti peningkatan ketakwaan, perluasan wawasan, dan manfaat ekonomi.

Kesimpulan

Perintah haji tercantum dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu untuk melaksanakannya. Ibadah haji memiliki banyak hikmah dan dampak positif bagi kehidupan, seperti meningkatkan ketakwaan, memperluas wawasan, dan meningkatkan perekonomian.

Untuk melaksanakan ibadah haji sesuai dengan perintah Allah SWT, diperlukan persiapan yang matang, meliputi persiapan fisik, mental, finansial, dan administrasi. Dengan mengikuti syarat, rukun, wajib, dan sunnah haji, serta mempersiapkan diri dengan baik, umat Islam dapat memperoleh haji yang mabrur.

Ibadah haji merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita laksanakan ibadah haji dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan, semoga kita memperoleh haji yang mabrur dan pahala yang besar di sisi Allah SWT.



Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Cek di Google News

Artikel Terbaru