Shalat tarawih adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada bulan Ramadan setelah shalat Isya. Shalat ini terdiri dari 8 rakaat yang dikerjakan secara berjamaah di masjid atau mushala.
Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya: mendapatkan pahala yang besar, menghapus dosa, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Shalat tarawih juga merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Pada awalnya, shalat tarawih dikerjakan secara berjamaah sebanyak 36 rakaat. Namun, pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, shalat tarawih dikurangi menjadi 20 rakaat. Seiring berjalannya waktu, shalat tarawih kembali dikurangi menjadi 8 rakaat seperti yang kita kerjakan sekarang.
pengertian shalat tarawih
Shalat tarawih memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami agar dapat melaksanakannya dengan baik dan benar. Aspek-aspek tersebut meliputi:
- Waktu pelaksanaan
- Jumlah rakaat
- Niat
- Tata cara
- Keutamaan
- Hukum
- Sejarah
- Dalil
- Sunnah
- Bid’ah
Memahami aspek-aspek tersebut akan membantu kita dalam melaksanakan shalat tarawih dengan lebih baik. Misalnya, dengan mengetahui waktu pelaksanaan shalat tarawih, kita dapat mempersiapkan diri untuk melaksanakannya tepat waktu. Dengan mengetahui jumlah rakaat, kita dapat melaksanakan shalat tarawih sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Dengan mengetahui niat shalat tarawih, kita dapat mengarahkan hati kita untuk beribadah hanya kepada Allah SWT.
Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan shalat tarawih adalah salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan. Shalat tarawih dilaksanakan pada bulan Ramadan setelah shalat Isya. Waktu pelaksanaan shalat tarawih dimulai sejak masuknya waktu Isya hingga terbit fajar.
- Awal waktu
Awal waktu pelaksanaan shalat tarawih adalah setelah shalat Isya. Shalat Isya sendiri dilaksanakan setelah matahari terbenam dan tenggelamnya ufuk barat.
- Akhir waktu
Akhir waktu pelaksanaan shalat tarawih adalah sebelum terbit fajar. Fajar adalah waktu ketika matahari mulai terbit dan langit mulai terang.
- Waktu yang paling utama
Waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
Dengan mengetahui waktu pelaksanaan shalat tarawih, kita dapat mempersiapkan diri untuk melaksanakannya tepat waktu. Shalat tarawih yang dilaksanakan pada waktunya akan lebih utama dan berpahala.
Jumlah rakaat
Salah satu aspek penting dalam shalat tarawih adalah jumlah rakaatnya. Jumlah rakaat shalat tarawih yang dikerjakan secara berjamaah di masjid atau mushala adalah 8 rakaat, dengan 3 rakaat witir.
- Jumlah rakaat minimal
Jumlah rakaat minimal shalat tarawih adalah 2 rakaat. Shalat tarawih dapat dikerjakan 2 rakaat, 4 rakaat, 6 rakaat, atau 8 rakaat.
- Jumlah rakaat paling utama
Jumlah rakaat shalat tarawih yang paling utama adalah 8 rakaat. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
- Jumlah rakaat witir
Selain 8 rakaat shalat tarawih, juga dikerjakan 3 rakaat witir. Shalat witir merupakan shalat sunnah yang dikerjakan setelah shalat tarawih.
Dengan memahami jumlah rakaat shalat tarawih, kita dapat melaksanakannya sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Shalat tarawih yang dilaksanakan dengan jumlah rakaat yang benar akan lebih utama dan berpahala.
Niat
Niat merupakan salah satu rukun shalat yang sangat penting. Niat adalah menghidupkan hati untuk beribadah kepada Allah SWT. Tanpa niat, shalat yang dikerjakan tidak akan sah. Niat juga menjadi pembeda antara ibadah dan kebiasaan atau pekerjaan biasa.
Dalam shalat tarawih, niat memegang peranan yang sangat penting. Niat menjadi penentu apakah shalat tarawih yang dikerjakan diterima oleh Allah SWT atau tidak. Niat shalat tarawih harus diikrarkan di dalam hati sebelum memulai shalat. Niat shalat tarawih adalah sebagai berikut:
“Ushalli sunnatan tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala.”
Artinya: “Aku niat shalat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah SWT.”
Niat shalat tarawih harus diikrarkan dengan ikhlas dan khusyuk. Jangan sampai niat kita bercampur dengan niat-niat yang lain, seperti ingin dipuji atau ingin dilihat orang lain.
Tata cara
Tata cara shalat tarawih merupakan aspek penting yang harus dipahami agar dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar. Tata cara shalat tarawih meliputi rukun, syarat, dan sunnah-sunnahnya.
- Rukun shalat tarawih
Rukun shalat tarawih adalah hal-hal yang wajib dilakukan dalam shalat tarawih. Jika salah satu rukunnya tidak dilakukan, maka shalat tarawih menjadi tidak sah. Rukun shalat tarawih antara lain niat, takbiratul ihram, membaca Al-Fatihah, rukuk, sujud, dan salam.
- Syarat shalat tarawih
Syarat shalat tarawih adalah hal-hal yang harus dipenuhi agar shalat tarawih dapat dilaksanakan dengan sah. Syarat shalat tarawih antara lain suci dari hadas besar dan kecil, menutup aurat, menghadap kiblat, dan berada pada waktunya.
- Sunnah-sunnah shalat tarawih
Sunnah-sunnah shalat tarawih adalah hal-hal yang dianjurkan untuk dilakukan dalam shalat tarawih. Meskipun sunnah-sunnah ini tidak wajib dilakukan, namun jika dilakukan akan menambah pahala shalat tarawih. Sunnah-sunnah shalat tarawih antara lain membaca wirid sebelum shalat tarawih, membaca surat-surat panjang dalam shalat tarawih, dan melakukan i’tikaf di masjid setelah shalat tarawih.
Dengan memahami tata cara shalat tarawih, kita dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar. Shalat tarawih yang dilaksanakan dengan tata cara yang benar akan lebih utama dan berpahala.
Keutamaan
Keutamaan shalat tarawih merupakan salah satu aspek penting yang membuat ibadah ini sangat istimewa. Ada banyak keutamaan yang bisa diperoleh dengan melaksanakan shalat tarawih, baik di dunia maupun di akhirat.
- Penghapus dosa
Salah satu keutamaan shalat tarawih adalah dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawih karena iman dan ihtisab, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Mendapat pahala yang besar
Shalat tarawih juga merupakan ibadah yang pahalanya sangat besar. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawih pada bulan Ramadan karena iman dan ihtisab, maka ia akan mendapat pahala seperti orang yang melaksanakan ibadah selama setahun penuh.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)
- Meningkatkan ketakwaan
Shalat tarawih juga dapat meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan shalat tarawih, kita akan lebih dekat dengan Allah SWT dan semakin taat kepada perintah-Nya.
- Menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT
Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah yang sangat dicintai oleh Allah SWT. Dengan melaksanakan shalat tarawih, kita akan semakin dekat dengan Allah SWT dan semakin merasakan kehadiran-Nya.
Keutamaan shalat tarawih sangatlah banyak dan tidak dapat disebutkan satu per satu. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi kita untuk melaksanakan shalat tarawih dengan sebaik-baiknya agar kita dapat memperoleh keutamaan-keutamaan tersebut.
Hukum
Dalam pengertian shalat tarawih, hukum memainkan peran penting dalam mengatur dan mengarahkan pelaksanaan ibadah ini. Hukum dalam shalat tarawih mencakup berbagai aspek, mulai dari ketetapan pelaksanaannya hingga tata cara pelaksanaannya.
- Wajib ‘Ain
Shalat tarawih hukumnya wajib ‘ain bagi setiap muslim yang memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti baligh, berakal, dan tidak sedang dalam keadaan haid atau nifas.
- Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan shalat tarawih dimulai setelah shalat Isya hingga terbit fajar. Waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir.
- Jumlah Rakaat
Jumlah rakaat shalat tarawih yang paling utama adalah 8 rakaat, ditambah 3 rakaat witir. Namun, shalat tarawih juga dapat dilaksanakan dengan jumlah rakaat yang lebih sedikit, seperti 4 rakaat atau 6 rakaat.
- Tata Cara Pelaksanaan
Tata cara pelaksanaan shalat tarawih sama seperti shalat sunnah pada umumnya, dengan beberapa perbedaan kecil, seperti adanya bacaan wirid sebelum shalat dan dianjurkannya membaca surat-surat panjang dalam shalat tarawih.
Pemahaman yang baik tentang hukum dalam shalat tarawih akan membantu kita dalam melaksanakan ibadah ini dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan melaksanakan shalat tarawih sesuai dengan hukumnya, kita dapat memperoleh pahala yang besar dan keberkahan dari Allah SWT.
Sejarah
Sejarah merupakan salah satu aspek penting dalam pengertian shalat tarawih. Sejarah shalat tarawih akan memberikan kita pemahaman yang lebih mendalam tentang asal-usul, perkembangan, dan praktik shalat tarawih dari masa ke masa.
- Asal-usul
Asal-usul shalat tarawih tidak diketahui secara pasti, namun terdapat beberapa pendapat yang berkembang di kalangan ulama. Ada yang berpendapat bahwa shalat tarawih pertama kali dikerjakan pada masa Rasulullah SAW, ada pula yang berpendapat bahwa shalat tarawih baru dikerjakan pada masa Khalifah Umar bin Khattab.
- Perkembangan
Shalat tarawih terus berkembang seiring berjalannya waktu. Pada awalnya, shalat tarawih dikerjakan dengan jumlah rakaat yang banyak, namun kemudian dikurangi menjadi 8 rakaat pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Jumlah rakaat ini kemudian menjadi jumlah rakaat shalat tarawih yang paling umum dikerjakan hingga saat ini.
- Praktik
Praktik shalat tarawih juga mengalami perkembangan dari masa ke masa. Pada awalnya, shalat tarawih dikerjakan secara berjamaah di masjid, namun kemudian juga banyak dikerjakan secara individu di rumah. Saat ini, shalat tarawih umumnya dikerjakan secara berjamaah di masjid, terutama pada bulan Ramadan.
Pemahaman tentang sejarah shalat tarawih memberikan kita wawasan yang lebih luas tentang ibadah ini. Dengan mengetahui asal-usul, perkembangan, dan praktik shalat tarawih, kita dapat melaksanakan shalat tarawih dengan lebih baik dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Dalil
Dalil merupakan salah satu aspek penting dalam pengertian shalat tarawih. Dalil adalah dasar hukum atau bukti yang digunakan untuk menetapkan hukum suatu ibadah. Dalam hal shalat tarawih, dalil sangat penting untuk mengetahui hukum, tata cara, dan keutamaan shalat tarawih.
- Dalil dari Al-Qur’an
Dalil shalat tarawih dari Al-Qur’an terdapat dalam surat Al-Muzzammil ayat 6. Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa Rasulullah SAW diperintahkan untuk melaksanakan shalat malam (qiyamul lail) pada sepertiga malam terakhir.
- Dalil dari As-Sunnah
Dalil shalat tarawih dari As-Sunnah terdapat dalam banyak hadis. Di antaranya adalah hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah melaksanakan shalat tarawih bersama para sahabatnya pada bulan Ramadan.
- Dalil dari Ijma’
Dalil shalat tarawih dari ijma’ adalah kesepakatan para ulama bahwa shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan. Ijma’ ini menjadi dasar hukum bagi umat Islam untuk melaksanakan shalat tarawih.
- Dalil dari Qiyas
Dalil shalat tarawih dari qiyas adalah persamaan hukum antara shalat tarawih dengan shalat sunnah lainnya yang dikerjakan pada malam hari. Qiyas ini menjadi dasar hukum bagi ulama yang berpendapat bahwa shalat tarawih hukumnya sunnah.
Dalil-dalil tersebut menjadi dasar hukum bagi umat Islam untuk melaksanakan shalat tarawih. Dengan memahami dalil-dalil tersebut, kita dapat melaksanakan shalat tarawih dengan lebih baik dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Sunnah
Sunnah merupakan salah satu aspek penting dalam pengertian shalat tarawih. Sunnah adalah segala sesuatu yang diajarkan dan dilakukan oleh Rasulullah SAW, baik berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan. Dalam shalat tarawih, sunnah mencakup berbagai hal, mulai dari tata cara pelaksanaannya hingga waktu pelaksanaannya.
- Tata Cara Pelaksanaan
Sunnah dalam tata cara pelaksanaan shalat tarawih antara lain membaca wirid sebelum shalat, membaca surat-surat panjang dalam shalat tarawih, dan melakukan i’tikaf di masjid setelah shalat tarawih.
- Waktu Pelaksanaan
Sunnah dalam waktu pelaksanaan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir. Rasulullah SAW menganjurkan untuk melaksanakan shalat tarawih pada sepertiga malam terakhir karena pada waktu tersebut Allah SWT turun ke langit dunia.
- Jumlah Rakaat
Sunnah dalam jumlah rakaat shalat tarawih adalah 8 rakaat, ditambah 3 rakaat witir. Jumlah rakaat ini merupakan jumlah rakaat yang paling sering dikerjakan oleh Rasulullah SAW.
- Berjamaah
Sunnah dalam pelaksanaan shalat tarawih adalah dikerjakan secara berjamaah di masjid. Shalat tarawih berjamaah memiliki (keutamaan) yang lebih besar daripada shalat tarawih yang dikerjakan secara individu.
Dengan memahami sunnah-sunnah dalam shalat tarawih, kita dapat melaksanakan shalat tarawih dengan lebih baik dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Shalat tarawih yang dilaksanakan sesuai dengan sunnah akan lebih utama dan berpahala.
Bid’ah
Dalam pengertian shalat tarawih, bid’ah merupakan salah satu aspek yang perlu dipahami. Bid’ah adalah segala sesuatu yang baru dalam agama Islam dan tidak memiliki dasar dari Al-Qur’an, As-Sunnah, dan ijma’ sahabat. Bid’ah dalam shalat tarawih dapat berupa penambahan atau pengurangan dalam tata cara pelaksanaan shalat tarawih yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW.
- Penambahan Rakaat
Bid’ah dalam shalat tarawih dapat berupa penambahan jumlah rakaat. Rasulullah SAW hanya mengajarkan shalat tarawih sebanyak 8 rakaat, ditambah 3 rakaat witir. Menambah jumlah rakaat di luar yang diajarkan oleh Rasulullah SAW termasuk bid’ah.
- Membaca Doa Khusus
Bid’ah dalam shalat tarawih juga dapat berupa membaca doa-doa khusus setelah shalat tarawih. Rasulullah SAW tidak mengajarkan membaca doa-doa khusus setelah shalat tarawih. Membaca doa-doa khusus setelah shalat tarawih termasuk bid’ah.
- Menggunakan Alat Musik
Bid’ah dalam shalat tarawih dapat berupa penggunaan alat musik dalam pelaksanaan shalat tarawih. Rasulullah SAW tidak pernah menggunakan alat musik dalam pelaksanaan shalat tarawih. Penggunaan alat musik dalam shalat tarawih termasuk bid’ah.
- Melakukan Ritual Khusus
Bid’ah dalam shalat tarawih dapat berupa melakukan ritual-ritual khusus sebelum atau setelah shalat tarawih. Rasulullah SAW tidak pernah mengajarkan melakukan ritual-ritual khusus sebelum atau setelah shalat tarawih. Melakukan ritual-ritual khusus sebelum atau setelah shalat tarawih termasuk bid’ah.
Memahami bid’ah dalam shalat tarawih sangat penting agar kita dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Shalat tarawih yang dilaksanakan dengan bid’ah tidak akan diterima oleh Allah SWT. Oleh karena itu, kita harus menghindari segala bentuk bid’ah dalam shalat tarawih.
Tanya Jawab tentang Pengertian Shalat Tarawih
Berikut adalah beberapa tanya jawab yang sering diajukan tentang pengertian shalat tarawih:
Pertanyaan 1: Apa pengertian shalat tarawih?
Jawaban: Shalat tarawih adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada bulan Ramadan setelah shalat Isya.
Pertanyaan 2: Berapa jumlah rakaat shalat tarawih?
Jawaban: Jumlah rakaat shalat tarawih adalah 8 rakaat, ditambah 3 rakaat witir.
Pertanyaan 3: Apa waktu pelaksanaan shalat tarawih?
Jawaban: Shalat tarawih dilaksanakan setelah shalat Isya hingga terbit fajar.
Pertanyaan 4: Apa hukum shalat tarawih?
Jawaban: Shalat tarawih hukumnya wajib ‘ain bagi setiap muslim yang memenuhi syarat.
Pertanyaan 5: Apa dalil tentang shalat tarawih?
Jawaban: Dalil tentang shalat tarawih terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Muzzammil ayat 6 dan hadis-hadis Rasulullah SAW.
Pertanyaan 6: Apa keutamaan shalat tarawih?
Jawaban: Keutamaan shalat tarawih antara lain menghapus dosa-dosa, mendapat pahala yang besar, dan meningkatkan ketakwaan.
Dengan memahami tanya jawab ini, diharapkan kita dapat melaksanakan shalat tarawih dengan lebih baik dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang sejarah dan perkembangan shalat tarawih.
Tips Melaksanakan Shalat Tarawih
Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan. Untuk melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar, berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:
Tip 1: Niat yang Ikhlas
Niatkan shalat tarawih karena Allah SWT semata, bukan karena ingin dipuji atau dilihat orang lain.
Tip 2: Berwudhu dengan Sempurna
Sebelum shalat tarawih, pastikan untuk berwudhu dengan sempurna agar sah melaksanakan shalat.
Tip 3: Menjaga Kekhusyukan
Saat melaksanakan shalat tarawih, usahakan untuk menjaga kekhusyukan dengan mengurangi gerakan dan pikiran yang tidak perlu.
Tip 4: Membaca Al-Qur’an dengan Tartil
Bacalah Al-Qur’an dengan tartil, yaitu jelas dan sesuai dengan makhraj huruf.
Tip 5: Memperbanyak Doa
Perbanyak doa dan munajat kepada Allah SWT setelah shalat tarawih.
Tip 6: Berjamaah di Masjid
Sebisa mungkin, laksanakan shalat tarawih secara berjamaah di masjid untuk mendapatkan pahala yang lebih besar.
Tip 7: Menjaga Silaturahmi
Setelah shalat tarawih, sempatkan waktu untuk bersilaturahmi dengan sesama jamaah untuk mempererat ukhuwah Islamiyah.
Tip 8: Menjaga Kesehatan
Meskipun shalat tarawih dilaksanakan pada malam hari, tetap jaga kesehatan dengan cukup istirahat dan makan makanan yang bergizi.
Dengan mengikuti tips di atas, diharapkan kita dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar, sehingga memperoleh pahala dan keberkahan yang besar dari Allah SWT.
Tips-tips ini juga merupakan bagian penting dari praktik ibadah selama bulan Ramadan, di mana umat Islam berusaha meningkatkan kualitas ibadah dan memperbanyak amalan baik.
Kesimpulan
Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan. Shalat ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya menghapus dosa-dosa, mendapat pahala yang besar, dan meningkatkan ketakwaan. Untuk melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar, perlu memperhatikan beberapa aspek penting, seperti waktu pelaksanaan, jumlah rakaat, niat, tata cara, dan sunnah-sunnahnya.
Memahami pengertian shalat tarawih secara mendalam akan membantu kita dalam menghayati dan mengamalkan ibadah ini dengan lebih baik. Dengan menjalankan shalat tarawih sesuai dengan tuntunan syariat, kita dapat meraih pahala dan keberkahan yang besar dari Allah SWT.