Nida Tarawih dan Witir merupakan ibadah shalat sunah yang dilakukan pada bulan Ramadan. Nida Tarawih dilakukan setelah shalat Isya dan terdiri dari 8 hingga 20 rakaat, sedangkan Witir dilakukan setelah Tarawih dan terdiri dari 3 rakaat.
Selain sebagai bentuk ibadah, Tarawih dan Witir juga memiliki banyak manfaat, di antaranya meningkatkan ketakwaan, menghapus dosa, dan mendatangkan ketenangan jiwa. Secara historis, Tarawih dan Witir sudah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan terus dilestarikan hingga sekarang.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang Nida Tarawih dan Witir, mulai dari tata cara pelaksanaannya, keutamaan, hingga hikmah yang terkandung di dalamnya.
nida tarawih dan witir
Nida Tarawih dan Witir merupakan ibadah shalat sunah yang sangat penting di bulan Ramadan. Untuk melaksanakannya dengan baik dan khusyuk, terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan.
- Waktu pelaksanaan
- Jumlah rakaat
- Tata cara pelaksanaan
- Keutamaan
- Hikmah
- Adab
- Sunah
- Makruh
- Doa
- Sejarah
Memahami aspek-aspek tersebut akan membantu kita untuk melaksanakan Nida Tarawih dan Witir dengan lebih baik. Dengan begitu, kita dapat memperoleh pahala dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Misalnya, dengan mengetahui keutamaan Tarawih dan Witir, kita akan termotivasi untuk melaksanakannya secara rutin. Sementara itu, dengan memahami tata cara pelaksanaannya, kita dapat mengerjakannya dengan benar dan sesuai sunah.
Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Nida Tarawih dan Witir sangat penting untuk diperhatikan. Tarawih dilaksanakan setelah shalat Isya hingga menjelang waktu shalat Subuh. Waktu terbaik untuk melaksanakan Tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir, karena pada waktu tersebut malaikat turun ke bumi dan pahala dilipatgandakan.
Sedangkan Witir dilaksanakan setelah Tarawih dan sebelum shalat Subuh. Waktu pelaksanaan Witir yang paling utama adalah pada sepertiga malam terakhir, namun boleh juga dilaksanakan pada waktu-waktu yang lain.
Melaksanakan Nida Tarawih dan Witir pada waktu yang tepat memiliki banyak keutamaan. Salah satunya adalah pahala yang berlipat ganda. Selain itu, melaksanakan shalat sunah pada waktu yang tepat juga merupakan salah satu bentuk mengikuti sunah Rasulullah SAW.
Jumlah rakaat
Jumlah rakaat dalam Nida Tarawih dan Witir memiliki ketentuan tersendiri. Tarawih dilaksanakan dengan jumlah rakaat yang genap, mulai dari 8 rakaat hingga 20 rakaat. Sementara itu, Witir dilaksanakan dengan jumlah 3 rakaat.
Jumlah rakaat dalam Tarawih dan Witir sangat penting untuk diperhatikan, karena jumlah rakaat yang berbeda akan mempengaruhi keutamaan dan pahala yang diperoleh. Misalnya, Tarawih yang dilaksanakan dengan 20 rakaat akan mendapatkan pahala yang lebih besar dibandingkan dengan Tarawih yang dilaksanakan dengan 8 rakaat.
Selain itu, jumlah rakaat juga mempengaruhi tata cara pelaksanaan Tarawih dan Witir. Misalnya, pada Tarawih 20 rakaat, setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam, sedangkan pada Tarawih 8 rakaat, salam dilakukan setelah selesai 4 rakaat.
Oleh karena itu, memahami jumlah rakaat dalam Nida Tarawih dan Witir sangat penting untuk melaksanakan ibadah ini dengan benar dan sesuai sunah. Dengan melaksanakan Tarawih dan Witir dengan jumlah rakaat yang tepat, kita dapat memperoleh pahala dan keutamaan yang maksimal.
Tata cara pelaksanaan
Tata cara pelaksanaan Nida Tarawih dan Witir memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keabsahan dan kesempurnaan ibadah tersebut. Oleh karena itu, memahami dan melaksanakan tata cara yang benar sangatlah penting.
Tata cara pelaksanaan Tarawih dan Witir meliputi niat, takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya, ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan salam. Setiap gerakan dan bacaan dalam Tarawih dan Witir memiliki ketentuan dan sunah tersendiri yang harus diperhatikan.
Melaksanakan Tarawih dan Witir dengan tata cara yang benar akan mendatangkan pahala yang sempurna. Selain itu, tata cara yang benar juga akan membantu kita untuk lebih khusyuk dan fokus dalam beribadah. Oleh karena itu, mempelajari dan memahami tata cara pelaksanaan Tarawih dan Witir dengan baik sangatlah penting bagi setiap Muslim yang ingin melaksanakan ibadah ini dengan sempurna.
Keutamaan
Keutamaan Nida Tarawih dan Witir merupakan salah satu aspek penting yang menjadikan ibadah ini sangat istimewa dan dicintai oleh umat Islam. Keutamaan tersebut meliputi berbagai hal, di antaranya:
- Penghapus Dosa
Melaksanakan Tarawih dan Witir dengan baik dan khusyuk dapat menjadi penghapus dosa-dosa kecil yang telah dilakukan.
- Pahalanya Setara Ibadah Haji
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang melaksanakan Tarawih selama sebulan penuh akan mendapatkan pahala seperti orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah.
- Menjadi Amalan Terbaik di Bulan Ramadan
Tarawih dan Witir merupakan amalan yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan, bahkan dikatakan sebagai amalan terbaik setelah puasa.
- Memperoleh Syafaat di Hari Kiamat
Bagi orang yang rutin melaksanakan Tarawih dan Witir, Rasulullah SAW akan memberikan syafaatnya di hari kiamat.
Keutamaan-keutamaan tersebut menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan Nida Tarawih dan Witir dengan sebaik-baiknya. Dengan memahami keutamaan-keutamaan tersebut, diharapkan kita semakin semangat dan istiqamah dalam melaksanakan ibadah sunah ini.
Hikmah
Hikmah merupakan salah satu aspek penting dalam ibadah Nida Tarawih dan Witir. Hikmah adalah kebijaksanaan atau pelajaran yang dapat diambil dari suatu peristiwa atau kejadian. Dalam konteks Nida Tarawih dan Witir, hikmah yang terkandung sangatlah banyak dan berharga.
- Meningkatkan Ketakwaan
Pelaksanaan Nida Tarawih dan Witir yang rutin dapat meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Melalui ibadah ini, kita belajar untuk lebih disiplin, ikhlas, dan berserah diri.
- Mempererat Ukhuwah Islamiyah
Nida Tarawih dan Witir biasanya dilaksanakan secara berjamaah. Hal ini dapat mempererat ukhuwah Islamiyah di antara sesama umat Islam. Kita belajar untuk saling membantu, bekerja sama, dan berbagi kebahagiaan.
- Menghapus Dosa
Nida Tarawih dan Witir juga dipercaya dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah kita lakukan. Dengan melaksanakan ibadah ini, kita memohon ampunan kepada Allah SWT dan berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
- Mendapatkan Pahala Berlipat
Nida Tarawih dan Witir merupakan ibadah sunah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Pelaksanaan ibadah ini akan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda.
Hikmah yang terkandung dalam Nida Tarawih dan Witir sangatlah berharga. Dengan memahami dan mengamalkan hikmah tersebut, kita dapat menjadikan ibadah kita lebih bermakna dan bermanfaat. Semoga Allah SWT memberikan kita kemampuan untuk melaksanakan Nida Tarawih dan Witir dengan baik dan khusyuk, sehingga kita dapat memperoleh hikmah dan pahala yang berlipat ganda.
Adab
Adab merupakan aspek penting dalam melaksanakan nida tarawih dan witir. Adab adalah tata krama atau perilaku baik yang harus diperhatikan dalam setiap ibadah. Dengan memperhatikan adab, ibadah kita akan menjadi lebih sempurna dan bernilai di sisi Allah SWT.
- Sikap Khusyuk
Sikap khusyuk adalah salah satu adab yang harus diperhatikan dalam melaksanakan nida tarawih dan witir. Khusyuk berarti fokus dan konsentrasi dalam beribadah. Kita harus mengosongkan hati dan pikiran dari segala hal duniawi, dan hanya fokus pada Allah SWT.
- Berpakaian Rapi dan Bersih
Berpakaian rapi dan bersih juga merupakan salah satu adab dalam melaksanakan nida tarawih dan witir. Berpakaian rapi dan bersih merupakan bentuk penghormatan kita kepada Allah SWT. Selain itu, pakaian yang rapi dan bersih juga akan membuat kita lebih nyaman dalam beribadah.
- Menjaga Kebersihan Masjid
Menjaga kebersihan masjid juga termasuk dalam adab melaksanakan nida tarawih dan witir. Masjid adalah tempat ibadah, sehingga kebersihannya harus selalu dijaga. Kita harus membuang sampah pada tempatnya, dan tidak meludah atau mengotori masjid.
- Tertib dan Tidak Berdesak-desakan
Tertib dan tidak berdesak-desakan juga merupakan adab dalam melaksanakan nida tarawih dan witir. Kita harus tertib dalam berbaris dan tidak berdesak-desakan saat memasuki atau keluar masjid. Tertib dan tidak berdesak-desakan akan membuat ibadah kita lebih nyaman dan khusyuk.
Dengan memperhatikan adab-adab tersebut, kita dapat melaksanakan nida tarawih dan witir dengan lebih baik dan sempurna. Adab yang baik akan membuat ibadah kita lebih bernilai di sisi Allah SWT, dan akan memberikan kita ketenangan dan kebahagiaan dalam beribadah.
Sunah
Dalam nida tarawih dan witir, terdapat beberapa sunah yang dapat dikerjakan untuk menambah pahala dan kesempurnaan ibadah. Sunah-sunah ini meliputi doa qunut, i’tikaf, shalat sunah sebelum dan sesudah tarawih, dan memperbanyak dzikir dan doa.
- Doa Qunut
Doa qunut adalah doa yang dibaca setelah ruku’ pada rakaat terakhir witir. Doa ini berisi permohonan kepada Allah untuk kebaikan di dunia dan akhirat.
- I’tikaf
I’tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah. I’tikaf biasanya dilakukan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Selama i’tikaf, disunahkan untuk memperbanyak shalat, membaca Al-Qur’an, dan berdzikir.
- Shalat Sunah Sebelum dan Sesudah Tarawih
Shalat sunah dua rakaat sebelum tarawih dan dua rakaat sesudah tarawih hukumnya sunah. Shalat sunah ini dapat dikerjakan secara berjamaah atau sendiri-sendiri.
- Memperbanyak Dzikir dan Doa
Memperbanyak dzikir dan doa selama bulan Ramadan, khususnya saat nida tarawih dan witir, sangat dianjurkan. Dzikir dan doa yang dibaca dapat berupa tasbih, tahmid, tahlil, dan doa-doa lainnya.
Dengan mengerjakan sunah-sunah tersebut, diharapkan nida tarawih dan witir yang kita kerjakan menjadi lebih sempurna dan bernilai di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita berusaha untuk mengerjakan sunah-sunah tersebut dengan sebaik mungkin.
Makruh
Dalam nida tarawih dan witir, terdapat beberapa perbuatan yang dihukumi makruh. Makruh adalah perbuatan yang dianjurkan untuk ditinggalkan, tetapi tidak berdosa jika dilakukan. Memahami dan menghindari perbuatan makruh dapat menyempurnakan ibadah nida tarawih dan witir kita.
- Berbicara saat shalat
Berbicara saat shalat, baik dengan sesama jamaah maupun sendiri, hukumnya makruh. Hal ini dapat mengganggu kekhusyukan shalat dan mengurangi pahala yang diperoleh.
- Melakukan gerakan berlebihan
Melakukan gerakan berlebihan saat shalat, seperti menggerakkan tangan atau kaki terlalu banyak, juga hukumnya makruh. Gerakan yang berlebihan dapat mengurangi kekhusyukan dan membuat shalat menjadi tidak sah.
- Menyela shalat untuk hal yang tidak penting
Menyela shalat untuk hal yang tidak penting, seperti menjawab telepon atau mengecek pesan, hukumnya makruh. Hal ini dapat mengurangi kekhusyukan dan pahala shalat.
- Meninggalkan shalat berjamaah tanpa alasan
Meninggalkan shalat berjamaah tanpa alasan yang jelas, hukumnya makruh. Shalat berjamaah memiliki (keutamaan) lebih besar dibandingkan shalat sendiri.
Dengan menghindari perbuatan makruh tersebut, kita dapat melaksanakan nida tarawih dan witir dengan lebih baik dan memperoleh pahala yang lebih besar. Marilah kita berusaha untuk menjaga kekhusyukan dan kesempurnaan ibadah kita, sehingga nida tarawih dan witir yang kita kerjakan dapat diterima oleh Allah SWT.
Doa
Doa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari nida tarawih dan witir. Doa adalah permohonan kepada Allah SWT yang dilakukan dengan penuh harap dan keyakinan. Dalam nida tarawih dan witir, doa dipanjatkan pada setiap rakaat, baik secara individu maupun berjamaah. Doa-doa yang dipanjatkan biasanya berisi permohonan ampunan dosa, keberkahan, dan keselamatan di dunia dan akhirat.
Doa memiliki peran yang sangat penting dalam nida tarawih dan witir. Doa menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon pertolongan-Nya. Selain itu, doa juga dapat meningkatkan kekhusyukan dan keikhlasan dalam beribadah. Dengan memanjatkan doa, kita menunjukkan bahwa kita sebagai hamba sangat bergantung kepada Allah SWT dan membutuhkan bantuan-Nya.
Beberapa contoh doa yang sering dipanjatkan dalam nida tarawih dan witir antara lain doa qunut, doa setelah shalat witir, dan doa sebelum dan sesudah salam. Doa-doa tersebut berisi permohonan yang beragam, mulai dari ampunan dosa, keberkahan hidup, hingga keselamatan di dunia dan akhirat. Dengan memahami pentingnya doa dalam nida tarawih dan witir, diharapkan kita dapat lebih khusyuk dan ikhlas dalam beribadah, serta senantiasa memohon pertolongan kepada Allah SWT.
Sejarah
Sejarah memiliki hubungan yang erat dengan nida tarawih dan witir. Sejarah Islam mencatat bahwa ibadah tarawih dan witir telah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Pada masa itu, Nabi Muhammad SAW bersama para sahabatnya biasa melaksanakan shalat tarawih pada bulan Ramadan di Masjid Nabawi.
Seiring berjalannya waktu, ibadah tarawih dan witir terus berkembang dan mengalami perubahan. Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, tarawih mulai dikerjakan secara berjamaah di masjid-masjid. Khalifah Utsman bin Affan kemudian menetapkan jumlah rakaat tarawih menjadi 20 rakaat, seperti yang masih kita jumpai hingga sekarang.
Sejarah juga mencatat berbagai peristiwa penting yang berkaitan dengan tarawih dan witir. Misalnya, pada masa pemerintahan Khalifah Al-Ma’mun, terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang pelaksanaan tarawih. Ada yang berpendapat bahwa tarawih hukumnya sunnah muakkadah, sementara ada pula yang berpendapat bahwa hukumnya fardhu kifayah.
Pemahaman sejarah nida tarawih dan witir sangat penting bagi umat Islam. Dengan memahami sejarahnya, kita dapat memahami makna dan hikmah di balik ibadah ini. Selain itu, sejarah juga dapat menjadi sumber inspirasi bagi kita untuk terus melestarikan dan mengamalkan tradisi ibadah yang telah diwariskan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
Tanya Jawab Umum tentang Nida Tarawih dan Witir
Berikut ini adalah beberapa tanya jawab umum yang akan membantu Anda memahami lebih dalam tentang nida tarawih dan witir:
Pertanyaan 1: Apa itu nida tarawih dan witir?
Jawaban: Nida tarawih adalah shalat sunah yang dilakukan pada bulan Ramadan setelah shalat Isya, sedangkan witir adalah shalat sunah yang dilakukan setelah tarawih.Pertanyaan 2: Berapa jumlah rakaat dalam tarawih dan witir?
Jawaban: Tarawih terdiri dari 8 hingga 20 rakaat, sedangkan witir terdiri dari 3 rakaat.Pertanyaan 3: Apa keutamaan nida tarawih dan witir?
Jawaban: Nida tarawih dan witir memiliki banyak keutamaan, di antaranya menghapus dosa, mendapatkan pahala yang berlipat ganda, dan meningkatkan ketakwaan.Pertanyaan 4: Bagaimana tata cara pelaksanaan nida tarawih dan witir?
Jawaban: Tata cara pelaksanaan nida tarawih dan witir mengikuti aturan shalat sunah pada umumnya, dengan beberapa perbedaan pada jumlah rakaat dan waktu pelaksanaannya.Pertanyaan 5: Apa sunah-sunah dalam nida tarawih dan witir?
Jawaban: Sunah-sunah dalam nida tarawih dan witir antara lain mengerjakan shalat sunah sebelum dan sesudah tarawih, memperbanyak dzikir dan doa, serta membaca doa qunut pada witir.Pertanyaan 6: Apa saja adab dalam nida tarawih dan witir?
Jawaban: Adab dalam nida tarawih dan witir antara lain menjaga sikap khusyuk, berpakaian rapi dan bersih, menjaga kebersihan masjid, dan tertib dalam berbaris.
Dengan memahami tanya jawab umum ini, diharapkan Anda dapat melaksanakan nida tarawih dan witir dengan baik dan khusyuk. Mari kita jadikan bulan Ramadan ini sebagai momentum untuk meningkatkan ibadah dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang keutamaan dan hikmah nida tarawih dan witir. Semoga bermanfaat!
Tips Melaksanakan Nida Tarawih dan Witir dengan Sempurna
Nida tarawih dan witir merupakan ibadah sunah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Dengan melaksanakan ibadah ini dengan baik dan khusyuk, kita dapat memperoleh banyak keutamaan dan pahala. Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk melaksanakan nida tarawih dan witir dengan sempurna:
Tip 1: Niat yang Ikhlas
Niat merupakan hal yang sangat penting dalam beribadah. Niatkanlah ibadah tarawih dan witir semata-mata karena Allah SWT, bukan karena ingin dilihat atau dipuji oleh orang lain.Tip 2: Berpakaian Rapi dan Bersih
Berpakaian rapi dan bersih merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada Allah SWT. Gunakan pakaian yang sopan dan menutup aurat saat melaksanakan tarawih dan witir.Tip 3: Menjaga Kekhusyukan
Kekhusyukan adalah kunci dalam beribadah. Hindarilah hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan, seperti berbicara, bermain handphone, atau melamun. Fokuskan pikiran dan hati Anda hanya kepada Allah SWT.Tip 4: Memperbanyak Dzikir dan Doa
Perbanyaklah dzikir dan doa selama melaksanakan tarawih dan witir. Anda dapat membaca tasbih, tahmid, tahlil, atau doa-doa lainnya. Dzikir dan doa dapat membantu meningkatkan kekhusyukan dan kedekatan Anda dengan Allah SWT.Tip 5: Melaksanakan Shalat Sunah Sebelum dan Sesudah Tarawih
Dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunah dua rakaat sebelum tarawih dan dua rakaat sesudah tarawih. Shalat sunah ini dapat membantu mempersiapkan diri sebelum tarawih dan sebagai penutup setelah tarawih.
Dengan melaksanakan tips-tips di atas, diharapkan ibadah nida tarawih dan witir yang Anda lakukan menjadi lebih sempurna dan bernilai di sisi Allah SWT. Semoga Ramadan tahun ini menjadi momen yang penuh berkah dan ampunan bagi kita semua.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang hikmah dan keutamaan nida tarawih dan witir. Hikmah dan keutamaan ini akan semakin memotivasi kita untuk melaksanakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya.
Kesimpulan
Nida tarawih dan witir merupakan ibadah sunah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. Ibadah ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya menghapus dosa, mendapatkan pahala yang berlipat ganda, dan meningkatkan ketakwaan. Untuk melaksanakan tarawih dan witir dengan sempurna, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti niat yang ikhlas, berpakaian rapi dan bersih, menjaga kekhusyukan, memperbanyak dzikir dan doa, serta melaksanakan shalat sunah sebelum dan sesudah tarawih.
Hikmah dan keutamaan tarawih dan witir sangatlah besar. Ibadah ini menjadi sarana bagi kita untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Selain itu, tarawih dan witir juga menjadi sarana untuk mempererat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan rasa kebersamaan di antara umat Islam. Marilah kita jadikan bulan Ramadan ini sebagai momentum untuk meningkatkan ibadah dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, khususnya dengan melaksanakan nida tarawih dan witir dengan sebaik-baiknya.