Niat shalat tarawih adalah keinginan atau tujuan untuk melaksanakan shalat tarawih. Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan. Niat shalat tarawih dilafalkan pada awal shalat, sebelum takbiratul ihram. Contoh niat shalat tarawih: “Aku niat shalat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan dan manfaat, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan derajat di sisi Allah SWT, dan sebagai penebus amalan-amalan wajib yang kurang sempurna. Pada masa Rasulullah SAW, shalat tarawih dikerjakan secara berjamaah di masjid, yang kemudian diteruskan oleh para sahabat dan tabi’in.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang niat shalat tarawih, tata cara pelaksanaannya, keutamaan dan manfaatnya, serta sejarah perkembangannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
niat shalat tarawih
Niat merupakan salah satu aspek penting dalam shalat tarawih. Niat haruslah diniatkan dengan benar dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Berikut adalah 9 aspek penting terkait niat shalat tarawih:
- Ikhlas
- Benar
- Sesuai sunnah
- Sebelum takbiratul ihram
- Dilafalkan dalam hati
- Mengikuti imam (jika shalat berjamaah)
- Tidak ragu-ragu
- Tidak bercampur dengan niat lain
- Diniatkan untuk setiap rakaat
Niat yang benar dan sesuai sunnah akan membuat shalat tarawih menjadi lebih sempurna dan bernilai ibadah. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memperhatikan aspek-aspek terkait niat shalat tarawih tersebut.
Ikhlas
Ikhlas merupakan salah satu aspek penting dalam niat shalat tarawih. Ikhlas artinya mengerjakan shalat tarawih semata-mata karena Allah SWT, tanpa mengharapkan pujian atau balasan dari manusia.
- Niat yang Benar
Ikhlas dalam niat shalat tarawih berarti diniatkan untuk melaksanakan shalat tarawih sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, bukan karena ingin dipuji atau dihormati orang lain.
- Mengharap Ridha Allah
Ikhlas dalam niat shalat tarawih juga berarti mengharapkan ridha Allah SWT, bukan mengharapkan pujian atau balasan dari manusia.
- Tidak Riya
Ikhlas dalam niat shalat tarawih berarti tidak riya atau pamer, yaitu tidak mengerjakan shalat tarawih hanya untuk dilihat atau dipuji oleh orang lain.
- Tidak Sum’ah
Ikhlas dalam niat shalat tarawih juga berarti tidak sum’ah atau ingin mendengar pujian dari orang lain atas shalat tarawih yang dikerjakannya.
Niat yang ikhlas akan membuat shalat tarawih menjadi lebih bernilai dan berpahala. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memperhatikan aspek ikhlas dalam niat shalat tarawih.
Benar
Niat yang benar merupakan salah satu aspek penting dalam shalat tarawih. Niat yang benar artinya sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, baik dari segi lafaz maupun tata caranya. Berikut adalah beberapa aspek yang harus diperhatikan agar niat shalat tarawih menjadi benar:
- Lafaz Niat
Lafaz niat shalat tarawih harus sesuai dengan sunnah, yaitu: “Ushalli sunnatan tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala“.
- Tata Cara Niat
Niat shalat tarawih diucapkan dalam hati sebelum takbiratul ihram. Tidak diperbolehkan mengucapkan niat dengan jahr (suara keras) atau jahr sirri (suara pelan yang masih terdengar oleh orang lain).
- Waktu Niat
Niat shalat tarawih harus diniatkan sebelum takbiratul ihram. Jika niat diucapkan setelah takbiratul ihram, maka shalat tarawihnya tidak sah.
- Tempat Niat
Niat shalat tarawih tidak harus diniatkan di tempat tertentu. Niat dapat diucapkan di mana saja, baik di masjid, rumah, atau tempat lainnya.
Niat yang benar akan membuat shalat tarawih menjadi lebih sempurna dan bernilai ibadah. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memperhatikan aspek-aspek kebenaran niat dalam shalat tarawih.
Sesuai sunnah
Aspek “sesuai sunnah” dalam niat shalat tarawih sangat penting karena dapat menjadikan shalat tarawih lebih sempurna dan bernilai ibadah. Berikut adalah beberapa aspek yang harus diperhatikan agar niat shalat tarawih sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW:
- Lafaz Niat
Lafaz niat shalat tarawih harus sesuai dengan sunnah, yaitu: “Ushalli sunnatan tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala“.
- Tata Cara Niat
Niat shalat tarawih diucapkan dalam hati sebelum takbiratul ihram. Tidak diperbolehkan mengucapkan niat dengan jahr (suara keras) atau jahr sirri (suara pelan yang masih terdengar oleh orang lain).
- Waktu Niat
Niat shalat tarawih harus diniatkan sebelum takbiratul ihram. Jika niat diucapkan setelah takbiratul ihram, maka shalat tarawihnya tidak sah.
- Jumlah Rakaat
Dalam satu niat, harus disebutkan jumlah rakaat shalat tarawih yang akan dikerjakan. Misalnya, jika ingin mengerjakan shalat tarawih 8 rakaat, maka niatnya adalah: “Ushalli sunnatan tarawihi tsamaniya raka’atin lillahi ta’ala“.
Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, insya Allah niat shalat tarawih kita akan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW dan shalat tarawih kita akan lebih bernilai ibadah.
Sebelum takbiratul ihram
Niat shalat tarawih harus diucapkan sebelum takbiratul ihram. Takbiratul ihram adalah bacaan “Allahu Akbar” yang diucapkan pada awal shalat. Jika niat diucapkan setelah takbiratul ihram, maka shalat tarawihnya tidak sah. Hal ini karena niat merupakan syarat sah shalat, dan syarat sah harus dipenuhi sebelum shalat dimulai.
Dalam praktiknya, niat shalat tarawih biasanya diucapkan setelah membaca ta’awudz dan surah Al-Fatihah. Namun, jika lupa mengucapkan niat sebelum membaca ta’awudz, maka niat masih bisa diucapkan sebelum rukuk pada rakaat pertama. Setelah mengucapkan niat, dilanjutkan dengan membaca surah Al-Fatihah dan surah pendek lainnya, kemudian dilanjutkan dengan gerakan-gerakan shalat.
Dengan memahami pentingnya mengucapkan niat sebelum takbiratul ihram, kita dapat memastikan bahwa shalat tarawih yang kita kerjakan sah dan bernilai ibadah. Oleh karena itu, marilah kita selalu memperhatikan aspek-aspek penting dalam shalat, termasuk niat yang benar dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
Dilafalkan dalam hati
Niat shalat tarawih dilafalkan dalam hati, artinya diucapkan dengan lisan yang tidak bersuara. Hal ini sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW yang tidak pernah mengucapkan niat shalat dengan jahr (suara keras) atau jahr sirri (suara pelan yang masih terdengar oleh orang lain). Niat yang dilafalkan dengan lisan yang tidak bersuara lebih khusyuk dan tidak mengganggu kekhusyuan orang lain yang sedang shalat.
Dilafalkan dalam hati merupakan komponen penting dari niat shalat tarawih. Jika niat tidak dilafalkan dalam hati, maka shalat tarawihnya tidak sah. Hal ini karena niat merupakan syarat sah shalat, dan syarat sah harus dipenuhi sebelum shalat dimulai.
Dalam praktiknya, niat shalat tarawih biasanya diucapkan setelah membaca ta’awudz dan surah Al-Fatihah. Namun, jika lupa mengucapkan niat sebelum membaca ta’awudz, maka niat masih bisa diucapkan sebelum rukuk pada rakaat pertama. Setelah mengucapkan niat, dilanjutkan dengan membaca surah Al-Fatihah dan surah pendek lainnya, kemudian dilanjutkan dengan gerakan-gerakan shalat.
Dengan memahami pentingnya melafalkan niat dalam hati, kita dapat memastikan bahwa shalat tarawih yang kita kerjakan sah dan bernilai ibadah. Oleh karena itu, marilah kita selalu memperhatikan aspek-aspek penting dalam shalat, termasuk niat yang benar dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
Mengikuti Imam (jika Shalat Berjamaah)
Dalam shalat tarawih berjamaah, mengikuti imam merupakan salah satu aspek penting yang terkait dengan niat shalat tarawih. Ketika shalat tarawih dikerjakan secara berjamaah, maka niat shalat tarawih harus mengikuti niat imam.
Hal ini dikarenakan dalam shalat berjamaah, makmum (orang yang mengikuti shalat imam) harus mengikuti segala gerakan dan bacaan imam. Termasuk di dalamnya adalah niat shalat. Jika imam berniat shalat tarawih 8 rakaat, maka makmum juga harus berniat shalat tarawih 8 rakaat. Jika imam berniat shalat witir 3 rakaat, maka makmum juga harus berniat shalat witir 3 rakaat.
Dengan mengikuti niat imam, maka shalat tarawih berjamaah akan menjadi lebih tertib dan teratur. Selain itu, hal ini juga dapat meningkatkan kekhusyuan dan kebersamaan dalam beribadah. Oleh karena itu, penting bagi makmum untuk memperhatikan niat imam sebelum memulai shalat tarawih berjamaah.
Tidak ragu-ragu
Dalam niat shalat tarawih, aspek “tidak ragu-ragu” sangatlah penting. Keraguan dalam niat dapat menyebabkan shalat tarawih menjadi tidak sah. Hal ini karena niat merupakan syarat sah shalat, dan salah satu syarat sah niat adalah tidak adanya keraguan.
Keraguan dalam niat dapat timbul karena berbagai faktor, seperti tidak yakin dengan jumlah rakaat yang akan dikerjakan, ragu-ragu antara shalat tarawih atau shalat witir, atau ragu-ragu dalam mengikuti niat imam saat shalat berjamaah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memastikan bahwa niat shalat tarawih kita benar-benar mantap dan tidak ada keraguan sedikit pun.
Salah satu cara untuk menghindari keraguan dalam niat shalat tarawih adalah dengan membaca niat dengan jelas dan tegas sebelum memulai shalat. Selain itu, kita juga dapat berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kemantapan hati dalam berniat shalat tarawih. Dengan menghilangkan keraguan dalam niat, insya Allah shalat tarawih kita akan menjadi lebih sempurna dan bernilai ibadah.
Tidak bercampur dengan niat lain
Dalam niat shalat tarawih, aspek “tidak bercampur dengan niat lain” sangatlah penting. Hal ini karena niat shalat tarawih haruslah murni karena Allah SWT, dan tidak boleh dicampuri dengan niat-niat lain, seperti ingin dipuji atau dihormati orang lain.
Niat yang bercampur dengan niat lain dapat menyebabkan shalat tarawih menjadi tidak sah. Hal ini karena niat merupakan syarat sah shalat, dan salah satu syarat sah niat adalah tidak adanya unsur-unsur yang dapat membatalkan shalat, seperti riya atau sum’ah. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memastikan bahwa niat shalat tarawih kita benar-benar ikhlas dan tidak bercampur dengan niat-niat lain.
Salah satu cara untuk menghindari niat yang bercampur dengan niat lain adalah dengan selalu mengintrospeksi diri dan memastikan bahwa kita mengerjakan shalat tarawih semata-mata karena Allah SWT. Selain itu, kita juga dapat berdoa kepada Allah SWT agar diberikan keikhlasan dalam beribadah. Dengan menjaga niat kita tetap ikhlas dan tidak bercampur dengan niat lain, insya Allah shalat tarawih kita akan menjadi lebih sempurna dan bernilai ibadah.
Diniatkan untuk setiap rakaat
Dalam shalat tarawih, diniatkan untuk setiap rakaat merupakan salah satu aspek penting yang terkait dengan niat shalat tarawih. Hal ini dikarenakan shalat tarawih terdiri dari beberapa rakaat, dan setiap rakaatnya memiliki niat tersendiri.
Niat untuk setiap rakaat shalat tarawih harus diucapkan secara berurutan, dimulai dari rakaat pertama hingga rakaat terakhir. Jika niat hanya diucapkan pada rakaat pertama, maka rakaat-rakaat berikutnya tidak akan sah. Hal ini karena niat merupakan syarat sah shalat, dan niat harus diucapkan pada setiap rakaat.
Contoh niat untuk setiap rakaat shalat tarawih:
- Rakaat pertama: “Ushalli sunnatan tarawihi rak’atani lillahi ta’ala”
- Rakaat kedua: “Ushalli sunnatan tarawihi raka’atan lillahi ta’ala”
- Rakaat ketiga: “Ushalli sunnatan tarawihi raka’atan lillahi ta’ala”
- Dan seterusnya.
Dengan memahami pentingnya diniatkan untuk setiap rakaat, maka kita dapat memastikan bahwa shalat tarawih yang kita kerjakan sah dan bernilai ibadah. Oleh karena itu, marilah kita selalu memperhatikan aspek-aspek penting dalam shalat, termasuk niat yang benar dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
Tanya Jawab tentang Niat Shalat Tarawih
Tanya jawab ini disusun untuk memberikan penjelasan dan pemahaman yang lebih mendalam tentang niat shalat tarawih. Di sini akan dibahas berbagai pertanyaan umum dan penting yang mungkin muncul terkait dengan niat shalat tarawih.
Pertanyaan 1: Apa itu niat shalat tarawih?
Jawaban: Niat shalat tarawih adalah keinginan atau tujuan untuk melaksanakan shalat tarawih. Niat ini diucapkan dalam hati sebelum memulai shalat tarawih dan merupakan salah satu syarat sah shalat.
Pertanyaan 2: Bagaimana lafaz niat shalat tarawih?
Jawaban: Lafaz niat shalat tarawih yang sesuai dengan sunnah adalah: “Ushalli sunnatan tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala”.
Pertanyaan 3: Kapan waktu mengucapkan niat shalat tarawih?
Jawaban: Niat shalat tarawih harus diucapkan sebelum takbiratul ihram.
Pertanyaan 4: Apakah niat shalat tarawih harus diucapkan dengan suara?
Jawaban: Tidak, niat shalat tarawih diucapkan dalam hati.
Pertanyaan 5: Bolehkah niat shalat tarawih diucapkan setelah rakaat pertama?
Jawaban: Tidak, niat shalat tarawih harus diucapkan sebelum setiap rakaat.
Pertanyaan 6: Apa akibatnya jika niat shalat tarawih tidak benar?
Jawaban: Jika niat shalat tarawih tidak benar atau tidak sesuai dengan sunnah, maka shalat tarawih tersebut tidak sah.
Dengan memahami tanya jawab ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman kita tentang niat shalat tarawih sehingga dapat melaksanakan shalat tarawih dengan lebih baik dan benar.
Selanjutnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang tata cara pelaksanaan shalat tarawih yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
Tips Niat Shalat Tarawih
Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda menyempurnakan niat shalat tarawih Anda:
Pastikan niat Anda ikhlas. Artinya, Anda hanya berniat untuk beribadah kepada Allah SWT, bukan untuk dipuji atau dihormati oleh orang lain.
Ucapkan niat Anda dengan jelas dan tegas. Jangan ragu-ragu atau bimbang saat mengucapkan niat.
Ucapkan niat Anda sebelum takbiratul ihram. Jika Anda mengucapkan niat setelah takbiratul ihram, shalat Anda tidak sah.
Ucapkan niat Anda dalam hati. Tidak perlu mengucapkannya dengan suara keras.
Diniatkan untuk setiap rakaat. Jika Anda hanya mengucapkan niat pada rakaat pertama, maka rakaat-rakaat berikutnya tidak sah.
Ikuti niat imam jika Anda shalat berjamaah. Jika imam berniat shalat tarawih 8 rakaat, maka Anda juga harus berniat shalat tarawih 8 rakaat.
Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat memastikan bahwa niat shalat tarawih Anda benar dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Dengan niat yang benar, shalat tarawih Anda akan lebih bermakna dan bernilai di sisi Allah SWT.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang tata cara pelaksanaan shalat tarawih yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
Kesimpulan
Niat shalat tarawih merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan shalat tarawih. Niat yang benar dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW akan membuat shalat tarawih menjadi lebih sempurna dan bernilai ibadah. Berikut adalah beberapa poin penting terkait niat shalat tarawih:
- Niat shalat tarawih harus diniatkan dengan ikhlas karena Allah SWT.
- Niat shalat tarawih harus diucapkan sebelum takbiratul ihram, dengan jelas dan tegas.
- Niat shalat tarawih harus diniatkan untuk setiap rakaat.
Dengan memahami dan melaksanakan niat shalat tarawih dengan baik, insya Allah shalat tarawih kita akan lebih bermakna dan bernilai di sisi Allah SWT.