Menunaikan Ibadah Haji Dilaksanakan Dengan

lisa


Menunaikan Ibadah Haji Dilaksanakan Dengan

Menunaikan ibadah haji dilaksanakan dengan adalah kegiatan beribadah umat Islam yang dilakukan di kota Mekkah, Arab Saudi. Pelaksanaan ibadah haji dilakukan pada waktu tertentu (bulan Zulhijjah) dan memiliki tata cara yang telah ditentukan, salah satunya adalah dengan melaksanakan ihram, tawaf, dan sa’i.

Ibadah haji memiliki banyak manfaat dan keutamaan, di antaranya adalah dapat menghapus dosa-dosa, meningkatkan derajat ketakwaan, dan mempererat tali persaudaraan antar umat Islam. Menunaikan ibadah haji juga merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh umat Islam yang mampu secara fisik dan finansial.

Pelaksanaan ibadah haji telah mengalami perkembangan sepanjang sejarah Islam. Pada masa Rasulullah SAW, ibadah haji dilakukan dengan berjalan kaki atau menunggang unta. Seiring berjalannya waktu, transportasi yang digunakan untuk ibadah haji semakin modern, sehingga memudahkan umat Islam dalam menunaikan ibadah ini.

Menunaikan Ibadah Haji Dilaksanakan Dengan

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh umat Islam yang mampu secara fisik dan finansial. Pelaksanaan ibadah haji memiliki tata cara yang telah ditentukan, antara lain ihram, tawaf, dan sa’i. Berikut adalah 10 aspek penting yang terkait dengan menunaikan ibadah haji:

  • Waktu
  • Tempat
  • Syarat
  • Tata cara
  • Rukun
  • Wajib
  • Sunah
  • Larangan
  • Hikmah
  • Keutamaan

Setiap aspek memiliki peranan penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Misalnya, waktu pelaksanaan ibadah haji harus sesuai dengan ketentuan syariat, yaitu pada bulan Zulhijjah. Tempat pelaksanaan ibadah haji juga harus sesuai, yaitu di Mekkah dan sekitarnya. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk dapat menunaikan ibadah haji juga harus terpenuhi, seperti beragama Islam, baligh, berakal, dan mampu secara fisik dan finansial. Tata cara pelaksanaan ibadah haji harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, mulai dari ihram, tawaf, sa’i, hingga wukuf di Arafah dan Mina. Rukun dan wajib haji harus dilaksanakan secara sempurna agar ibadah haji dapat sah. Sunah-sunah haji juga dianjurkan untuk dilaksanakan agar memperoleh pahala yang lebih banyak. Larangan-larangan haji harus dihindari agar tidak mengurangi nilai ibadah haji. Hikmah dan keutamaan ibadah haji sangat besar, di antaranya dapat menghapus dosa, meningkatkan derajat ketakwaan, dan mempererat tali persaudaraan antar umat Islam.

Waktu

Waktu merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Pelaksanaan ibadah haji hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu, yaitu pada bulan Zulhijjah. Ketetapan waktu ini berdasarkan pada perintah Allah SWT dalam Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW.

  • Waktu Ihram

    Waktu ihram dimulai sejak seseorang berniat untuk melaksanakan ibadah haji dan mengucapkan talbiyah. Waktu ihram berakhir setelah seseorang selesai melaksanakan tawaf ifadah.

  • Waktu Wukuf di Arafah

    Waktu wukuf di Arafah dimulai sejak tergelincirnya matahari pada tanggal 9 Zulhijjah hingga terbit fajar pada tanggal 10 Zulhijjah. Waktu wukuf yang paling utama adalah pada siang hari tanggal 9 Zulhijjah.

  • Waktu Melontar Jumrah

    Waktu melontar jumrah dimulai sejak terbit matahari pada tanggal 10 Zulhijjah hingga terbenam matahari pada tanggal 13 Zulhijjah. Waktu melontar jumrah yang paling utama adalah pada pagi hari.

  • Waktu Tawaf Ifadah

    Waktu tawaf ifadah dimulai sejak terbit matahari pada tanggal 10 Zulhijjah hingga terbit fajar pada tanggal 13 Zulhijjah. Waktu tawaf ifadah yang paling utama adalah pada malam hari.

Ketepatan waktu dalam pelaksanaan ibadah haji sangat penting untuk menjaga kesesuaian dengan tuntunan syariat. Selain itu, ketepatan waktu juga dapat membantu kelancaran pelaksanaan ibadah haji, terutama bagi jamaah yang berasal dari berbagai negara.

Tempat

Tempat merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Ibadah haji dilaksanakan di tempat-tempat tertentu yang telah ditentukan, yaitu di Mekkah dan sekitarnya. Pemilihan tempat-tempat ini berdasarkan pada peristiwa-peristiwa sejarah yang terkait dengan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW.

  • Masjidil Haram

    Masjidil Haram merupakan tempat yang paling penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Di dalam Masjidil Haram terdapat Ka’bah, yang menjadi kiblat umat Islam di seluruh dunia. Tawaf, sa’i, dan sebagian besar rangkaian ibadah haji lainnya dilaksanakan di Masjidil Haram.

  • Arafah

    Arafah adalah sebuah padang luas yang terletak sekitar 20 km dari Mekkah. Wukuf di Arafah merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilaksanakan. Wukuf di Arafah dilakukan pada tanggal 9 Zulhijjah, mulai dari tergelincirnya matahari hingga terbit fajar.

  • Muzdalifah

    Muzdalifah adalah sebuah tempat yang terletak antara Arafah dan Mina. Jamaah haji biasanya bermalam di Muzdalifah setelah wukuf di Arafah. Di Muzdalifah, jamaah haji mengumpulkan batu-batu kecil untuk digunakan untuk melontar jumrah.

  • Mina

    Mina adalah sebuah lembah yang terletak sekitar 5 km dari Mekkah. Di Mina, jamaah haji melaksanakan melontar jumrah, yaitu melemparkan batu-batu kecil ke tiga pilar yang melambangkan setan.

Tempat-tempat yang digunakan untuk melaksanakan ibadah haji memiliki makna historis dan spiritual yang penting. Pemilihan tempat-tempat ini juga bertujuan untuk memberikan kemudahan dan kelancaran bagi jamaah haji dalam melaksanakan ibadah mereka.

Syarat

Syarat merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Bagi umat Islam yang ingin menunaikan ibadah haji, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat ini ditetapkan untuk memastikan bahwa ibadah haji dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat.

  • Islam

    Syarat utama untuk menunaikan ibadah haji adalah beragama Islam. Seseorang yang tidak beragama Islam tidak diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah haji.

  • Baligh

    Syarat selanjutnya adalah baligh, yaitu telah mencapai usia dewasa. Usia baligh bagi laki-laki adalah ketika telah mengalami mimpi basah, sedangkan bagi perempuan adalah ketika telah mengalami haid.

  • Berakal

    Syarat lainnya adalah berakal. Seseorang yang tidak berakal, seperti orang gila atau orang yang mengalami gangguan jiwa, tidak diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah haji.

  • Mampu

    Syarat terakhir adalah mampu. Kemampuan yang dimaksud meliputi kemampuan fisik, finansial, dan kesehatan. Seseorang yang tidak mampu secara fisik, finansial, atau kesehatan tidak diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah haji.

Pemenuhan syarat-syarat haji sangat penting untuk memastikan bahwa ibadah haji dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat. Bagi umat Islam yang ingin menunaikan ibadah haji, pemenuhan syarat-syarat tersebut menjadi kewajiban yang harus dipenuhi.

Tata cara

Tata cara merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Tata cara haji adalah aturan-aturan yang harus diikuti oleh jamaah haji dalam melaksanakan ibadah haji. Tata cara haji telah ditetapkan berdasarkan Al-Qur’an, sunnah Rasulullah SAW, dan ijma’ ulama.

  • Ihram

    Ihram adalah niat untuk melaksanakan ibadah haji dan mengenakan pakaian ihram. Ihram dimulai dari miqat, yaitu tempat yang telah ditentukan untuk memulai ihram. Jamaah haji harus mengenakan pakaian ihram yang terdiri dari dua lembar kain putih yang tidak berjahit untuk laki-laki, dan pakaian yang menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan tangan untuk perempuan.

  • Tawaf

    Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Tawaf dilakukan setelah jamaah haji sampai di Mekkah. Tawaf dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad.

  • Sa’i

    Sa’i adalah berjalan atau berlari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i dilakukan setelah tawaf. Sa’i dimulai dari bukit Safa dan berakhir di bukit Marwah.

  • Wukuf di Arafah

    Wukuf di Arafah adalah puncak dari ibadah haji. Wukuf di Arafah dilakukan pada tanggal 9 Zulhijjah di padang Arafah. Jamaah haji harus berada di Arafah mulai dari tergelincirnya matahari hingga terbit fajar.

Tata cara haji yang benar sangat penting untuk memastikan bahwa ibadah haji dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat. Jamaah haji harus mengikuti tata cara haji dengan tertib dan khusyuk agar ibadah haji yang dilakukan dapat diterima oleh Allah SWT.

Rukun

Rukun haji adalah amalan-amalan pokok yang wajib dilaksanakan oleh setiap jamaah haji. Rukun haji tidak boleh ditinggalkan, karena jika ditinggalkan maka ibadah haji tidak sah. Rukun haji ada empat, yaitu:

  • Ihram

    Ihram adalah niat untuk melaksanakan ibadah haji dan mengenakan pakaian ihram. Ihram dimulai dari miqat, yaitu tempat yang telah ditentukan untuk memulai ihram. Jamaah haji harus mengenakan pakaian ihram yang terdiri dari dua lembar kain putih yang tidak berjahit untuk laki-laki, dan pakaian yang menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan tangan untuk perempuan.

  • Tawaf

    Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Tawaf dilakukan setelah jamaah haji sampai di Mekkah. Tawaf dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad.

  • Sa’i

    Sa’i adalah berjalan atau berlari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i dilakukan setelah tawaf. Sa’i dimulai dari bukit Safa dan berakhir di bukit Marwah.

  • Wukuf di Arafah

    Wukuf di Arafah adalah puncak dari ibadah haji. Wukuf di Arafah dilakukan pada tanggal 9 Zulhijjah di padang Arafah. Jamaah haji harus berada di Arafah mulai dari tergelincirnya matahari hingga terbit fajar.

Keempat rukun haji tersebut harus dilaksanakan secara berurutan. Jika salah satu rukun haji ditinggalkan, maka ibadah haji tidak sah. Oleh karena itu, jamaah haji harus memastikan bahwa mereka melaksanakan keempat rukun haji tersebut dengan baik dan benar.

Wajib

Wajib haji adalah amalan-amalan yang wajib dilaksanakan oleh setiap jamaah haji selain rukun haji. Wajib haji ada lima, yaitu:

  1. Ihram dari miqat
  2. Mabit di Muzdalifah
  3. Mabit di Mina
  4. Melontar jumrah
  5. Tawaf ifadah

Kelima wajib haji tersebut harus dilaksanakan secara berurutan. Jika salah satu wajib haji ditinggalkan, maka jamaah haji dikenakan dam (denda). Dam dapat berupa menyembelih hewan ternak, puasa, atau membayar fidyah.

Wajib haji merupakan bagian penting dari ibadah haji. Wajib haji membantu menyempurnakan ibadah haji dan menambah pahala bagi jamaah haji. Oleh karena itu, jamaah haji harus memastikan bahwa mereka melaksanakan wajib haji dengan baik dan benar.

Sunah

Dalam pelaksanaan ibadah haji, terdapat amalan-amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan oleh jamaah haji. Amalan-amalan sunnah ini dapat menambah pahala dan kesempurnaan ibadah haji.

  • Sunnah Ihram

    Sunnah ihram meliputi mandi sunnah sebelum mengenakan pakaian ihram, membaca doa saat mengenakan pakaian ihram, dan memakai wewangian.

  • Sunnah Tawaf

    Sunnah tawaf meliputi membaca doa saat memulai tawaf, memperbanyak dzikir dan doa selama tawaf, dan menyentuh Hajar Aswad jika memungkinkan.

  • Sunnah Sa’i

    Sunnah sa’i meliputi membaca doa saat memulai sa’i, memperbanyak dzikir dan doa selama sa’i, dan berlari-lari kecil di antara bukit Safa dan Marwah.

  • Sunnah Wukuf di Arafah

    Sunnah wukuf di Arafah meliputi membaca doa saat wukuf, memperbanyak dzikir dan doa selama wukuf, dan mendengarkan khutbah wukuf.

Amalan-amalan sunnah haji tersebut dapat menambah pahala dan kesempurnaan ibadah haji. Oleh karena itu, jamaah haji dianjurkan untuk melaksanakan amalan-amalan sunnah tersebut semampu mereka.

Larangan

Dalam pelaksanaan ibadah haji, terdapat beberapa larangan yang harus dihindari oleh jamaah haji. Larangan-larangan ini bertujuan untuk menjaga kesucian dan kelancaran pelaksanaan ibadah haji. Larangan-larangan haji terbagi menjadi dua, yaitu larangan umum dan larangan khusus.

Larangan umum meliputi larangan berkata-kata kotor, bertengkar, dan melakukan kekerasan. Larangan khusus meliputi larangan memakai pakaian berjahit, memakai wewangian, memotong kuku, dan memotong rambut. Larangan-larangan ini berlaku sejak jamaah haji berniat untuk melaksanakan ibadah haji hingga selesai melaksanakan tawaf ifadah.

Larangan-larangan haji sangat penting untuk dipatuhi oleh jamaah haji. Pelanggaran terhadap larangan-larangan haji dapat menyebabkan dosa dan dikenakan dam (denda). Oleh karena itu, jamaah haji harus selalu menjaga diri dari melakukan pelanggaran terhadap larangan-larangan haji.

Hikmah

Hikmah merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Hikmah adalah kebijaksanaan atau pelajaran yang dapat diambil dari suatu peristiwa atau kejadian. Dalam konteks ibadah haji, hikmah dapat diperoleh dari setiap rangkaian ibadah yang dilaksanakan.

Hikmah dari menunaikan ibadah haji sangat banyak. Di antaranya adalah:

  • Meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
  • Mempererat tali persaudaraan sesama umat Islam.
  • Menghapus dosa-dosa.
  • Melatih kesabaran dan keikhlasan.
  • Mendidik diri untuk hidup sederhana dan bersyukur.

Hikmah-hikmah ini dapat diperoleh jika ibadah haji dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat. Oleh karena itu, penting bagi jamaah haji untuk memahami hikmah dari setiap rangkaian ibadah haji agar dapat memperoleh manfaat yang maksimal.

Selain itu, hikmah dari ibadah haji juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, hikmah tentang kesabaran dan keikhlasan dapat diaplikasikan dalam menghadapi berbagai cobaan dan kesulitan hidup. Hikmah tentang hidup sederhana dan bersyukur dapat diaplikasikan dalam mengatur gaya hidup dan mengelola harta benda. Dengan demikian, ibadah haji tidak hanya bermanfaat untuk kehidupan di akhirat, tetapi juga bermanfaat untuk kehidupan di dunia.

Keutamaan

Ibadah haji merupakan ibadah yang sangat mulia dan memiliki banyak keutamaan. Keutamaan-keutamaan tersebut dapat diperoleh jika ibadah haji dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan tuntunan syariat.

  • Penghapus Dosa

    Salah satu keutamaan ibadah haji adalah dapat menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mengerjakan haji karena Allah dan tidak berkata kotor dan tidak berbuat fasik, maka ia kembali (dari haji) seperti pada hari ia dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Meningkatkan Derajat

    Ibadah haji juga dapat meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, “Ibadah haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Mempererat Ukhuwah

    Ibadah haji dapat mempererat tali persaudaraan sesama umat Islam. Saat melaksanakan haji, jamaah haji akan bertemu dengan umat Islam dari berbagai negara dan latar belakang. Pertemuan ini dapat menjadi ajang untuk saling mengenal, berbagi pengalaman, dan mempererat tali silaturahmi.

  • Melatih Kesabaran

    Ibadah haji juga dapat melatih kesabaran seseorang. Saat melaksanakan haji, jamaah haji akan menghadapi berbagai kesulitan, seperti cuaca yang panas, keramaian, dan keterbatasan fasilitas. Kesulitan-kesulitan ini dapat menjadi ujian kesabaran bagi jamaah haji.

Keutamaan-keutamaan ibadah haji tersebut dapat menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah haji. Dengan melaksanakan ibadah haji, umat Islam dapat memperoleh banyak manfaat, baik di dunia maupun di akhirat.

Tanya Jawab tentang Menunaikan Ibadah Haji

Berikut ini adalah beberapa tanya jawab tentang menunaikan ibadah haji yang sering ditanyakan:

Pertanyaan 1: Apa saja syarat untuk dapat melaksanakan ibadah haji?

Syarat untuk dapat melaksanakan ibadah haji adalah beragama Islam, baligh, berakal, dan mampu secara fisik, finansial, dan kesehatan.

Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan ibadah haji?

Waktu pelaksanaan ibadah haji adalah pada bulan Zulhijjah.

Pertanyaan 3: Di mana saja tempat pelaksanaan ibadah haji?

Tempat pelaksanaan ibadah haji adalah di Mekkah dan sekitarnya, seperti Masjidil Haram, Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Pertanyaan 4: Apa saja rukun haji?

Rukun haji ada empat, yaitu ihram, tawaf, sa’i, dan wukuf di Arafah.

Pertanyaan 5: Apa saja wajib haji?

Wajib haji ada lima, yaitu ihram dari miqat, mabit di Muzdalifah, mabit di Mina, melontar jumrah, dan tawaf ifadah.

Pertanyaan 6: Apa saja keutamaan menunaikan ibadah haji?

Keutamaan menunaikan ibadah haji di antaranya adalah dapat menghapus dosa, meningkatkan derajat, mempererat ukhuwah, dan melatih kesabaran.

Demikianlah beberapa tanya jawab tentang menunaikan ibadah haji. Semoga bermanfaat.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji.

Tips Menunaikan Ibadah Haji

Berikut ini adalah beberapa tips untuk menunaikan ibadah haji dengan baik dan benar:

Tip 1: Persiapan Fisik dan Mental
Laksanakan ibadah haji dalam kondisi fisik dan mental yang prima. Persiapkan diri dengan menjaga kesehatan, berolahraga secara teratur, dan melatih kesabaran.

Tip 2: Pelajari Manasik Haji
Pelajari tata cara pelaksanaan ibadah haji dengan benar dan mendalam. Ikuti manasik haji yang diselenggarakan oleh lembaga atau organisasi yang terpercaya.

Tip 3: Tentukan Waktu dan Biaya
Tentukan waktu pelaksanaan ibadah haji dengan mempertimbangkan kondisi fisik dan finansial. Persiapkan biaya haji dengan matang dan alokasikan dana sesuai kebutuhan.

Tip 4: Jaga Kesehatan dan Kebersihan
Jaga kesehatan dan kebersihan selama melaksanakan ibadah haji. Konsumsi makanan dan minuman yang sehat, istirahat yang cukup, dan gunakan masker untuk mencegah penularan penyakit.

Tip 5: Hormati Jemaah Lain
Hormati jemaah haji lainnya, terutama saat berada di tempat-tempat yang ramai. Jaga ketertiban dan antrean, serta saling membantu dan mengingatkan.

Tip 6: Fokus pada Ibadah
Fokus pada ibadah haji dan hindari hal-hal yang dapat mengganggu, seperti berbelanja atau berwisata. Perbanyak dzikir, doa, dan amal saleh selama melaksanakan ibadah haji.

Tip 7: Jaga Kekompakan Kelompok
Jika berangkat haji bersama kelompok, jaga kekompakan dan koordinasi dengan anggota kelompok. Tetap bersama dan saling mengingatkan untuk menghindari terpisah.

Tip 8: Bersyukur dan Bersabar
Bersyukur atas kesempatan menunaikan ibadah haji dan bersabar dalam menghadapi segala kesulitan yang mungkin timbul. Ingatlah bahwa ibadah haji adalah perjalanan spiritual yang akan memberikan banyak manfaat dan pahala.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan jamaah haji dapat menunaikan ibadah haji dengan baik dan memperoleh haji yang mabrur.

Tips-tips ini akan membantu jamaah haji untuk mempersiapkan diri dengan baik, melaksanakan ibadah haji dengan benar, dan memperoleh manfaat maksimal dari ibadah haji. Dengan demikian, ibadah haji yang dilaksanakan akan menjadi pengalaman spiritual yang berkesan dan bermakna.

Kesimpulan

Menunaikan ibadah haji dilaksanakan dengan tata cara yang telah ditentukan, memiliki hikmah dan keutamaan yang besar, serta merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu. Pelaksanaan ibadah haji yang benar akan membawa manfaat di dunia dan akhirat.

Beberapa poin penting yang saling berkaitan dalam pembahasan “menunaikan ibadah haji dilaksanakan dengan” antara lain:

  1. Ibadah haji memiliki rukun, wajib, sunah, dan larangan yang harus dipatuhi.
  2. Hikmah ibadah haji dapat meningkatkan ketakwaan, mempererat ukhuwah, menghapus dosa, dan melatih kesabaran.
  3. Keutamaan ibadah haji antara lain dapat menghapus dosa, meningkatkan derajat, dan mempererat tali silaturahmi.

Menunaikan ibadah haji merupakan salah satu ibadah yang paling penting dalam ajaran Islam. Dengan melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar, umat Islam dapat memperoleh manfaat yang besar di dunia dan akhirat.



Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Cek di Google News

Artikel Terbaru