Lebaran Idul Fitri 2020 merupakan hari raya umat Islam yang menandai berakhirnya bulan puasa Ramadan. Dirayakan setiap tahun, Lebaran menjadi momen penting dalam kalender umat Islam di seluruh dunia.
Lebaran Idul Fitri memiliki makna yang sangat penting bagi umat Islam. Selain sebagai hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa, Lebaran juga menjadi kesempatan untuk saling bermaafan, silaturahmi, dan menjalin kembali hubungan dengan keluarga dan teman.
Dalam sejarah Islam, Lebaran Idul Fitri dimulai pada masa Nabi Muhammad SAW. Beliau menetapkan hari raya ini untuk merayakan berakhirnya bulan puasa Ramadan dan sebagai hari raya kemenangan umat Islam. Sejak saat itu, Lebaran Idul Fitri terus dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia hingga saat ini.
Lebaran Idul Fitri 2020
Hari raya Lebaran Idul Fitri memiliki banyak aspek penting yang saling berkaitan. Aspek-aspek ini meliputi:
- Ibadah Shalat Id
- Kemenangan
- Kemaafan
- Silaturahmi
- Kuliner
- Pakaian Baru
- Tradisi
- Kebahagiaan
- Momen Keluarga
Secara teologis, Lebaran Idul Fitri merupakan hari raya kemenangan bagi umat Islam setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadan. Kemenangan ini bukan hanya kemenangan menahan lapar dan dahaga, tetapi juga kemenangan melawan hawa nafsu dan godaan. Oleh karena itu, Lebaran Idul Fitri menjadi momen yang tepat untuk saling memaafkan dan menjalin kembali silaturahmi yang sempat terputus. Selain itu, Lebaran Idul Fitri juga identik dengan berbagai tradisi dan kuliner khas, seperti ketupat, opor ayam, dan baju baru.
Ibadah Shalat Id
Ibadah Shalat Id merupakan salah satu ibadah terpenting dalam rangkaian perayaan Lebaran Idul Fitri. Shalat Id dilaksanakan pada pagi hari setelah shalat subuh, di lapangan atau masjid yang luas. Shalat Id dilakukan secara berjamaah dan memiliki tata cara khusus yang berbeda dengan shalat biasa.
Ibadah Shalat Id memiliki makna yang sangat penting dalam perayaan Lebaran Idul Fitri. Shalat Id menjadi simbol kemenangan umat Islam setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadan. Selain itu, Shalat Id juga menjadi momen untuk saling meminta maaf dan menjalin kembali silaturahmi antar sesama umat Islam.
Dalam praktiknya, Ibadah Shalat Id menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perayaan Lebaran Idul Fitri. Umat Islam berbondong-bondong menghadiri Shalat Id di lapangan atau masjid, mengenakan pakaian terbaik mereka. Setelah Shalat Id, umat Islam biasanya saling bermaafan dan bersalam-salaman, serta dilanjutkan dengan silaturahmi ke rumah keluarga dan teman.
Kemenangan
Kemenangan merupakan aspek penting dalam perayaan Lebaran Idul Fitri. Kemenangan ini bukan hanya kemenangan menahan lapar dan dahaga, tetapi juga kemenangan melawan hawa nafsu dan godaan. Oleh karena itu, Lebaran Idul Fitri menjadi momen yang tepat untuk saling memaafkan dan menjalin kembali silaturahmi yang sempat terputus.
- Kemenangan atas Hawa Nafsu
Puasa Ramadan merupakan latihan menahan hawa nafsu dan godaan. Melalui puasa, umat Islam belajar mengendalikan diri dan hawa nafsunya. Kemenangan atas hawa nafsu inilah yang menjadi salah satu kemenangan yang dirayakan pada Lebaran Idul Fitri.
- Kemenangan atas Godaan
Selama bulan Ramadan, umat Islam juga diuji dengan berbagai godaan. Godaan ini bisa berupa godaan untuk berbuat maksiat, godaan untuk bermalas-malasan, dan godaan lainnya. Kemenangan atas godaan inilah yang menjadi kemenangan penting lainnya yang dirayakan pada Lebaran Idul Fitri.
- Kemenangan atas Kesulitan
Puasa Ramadan juga merupakan momen untuk melatih kesabaran dan ketahanan umat Islam. Selama sebulan penuh, umat Islam dituntut untuk menahan lapar, dahaga, dan hawa nafsu. Kemenangan atas kesulitan ini menjadi salah satu kemenangan yang dirayakan pada Lebaran Idul Fitri.
- Kemenangan atas Diri Sendiri
Pada akhirnya, puasa Ramadan merupakan perjalanan spiritual untuk mengalahkan diri sendiri. Melalui puasa, umat Islam belajar mengendalikan diri, hawa nafsu, dan godaan. Kemenangan atas diri sendiri inilah yang menjadi kemenangan terbesar yang dirayakan pada Lebaran Idul Fitri.
Kemenangan-kemenangan ini menjadi dasar perayaan Lebaran Idul Fitri. Kemenangan ini menjadi pengingat bagi umat Islam untuk selalu berjuang melawan hawa nafsu dan godaan, serta untuk selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.
Kemaafan
Kemaafan merupakan salah satu aspek terpenting dalam perayaan Lebaran Idul Fitri. Lebaran Idul Fitri merupakan hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadan. Puasa Ramadan merupakan latihan menahan hawa nafsu dan godaan, termasuk menahan amarah dan dendam. Oleh karena itu, Lebaran Idul Fitri menjadi momen yang tepat untuk saling memaafkan dan menjalin kembali silaturahmi yang sempat terputus.
Dalam ajaran Islam, memaafkan kesalahan orang lain merupakan perbuatan yang sangat mulia. Memaafkan bukan hanya menghapus kesalahan orang lain, tetapi juga membersihkan hati sendiri dari perasaan dendam dan kebencian. Dengan saling memaafkan, umat Islam dapat kembali menjalin hubungan yang baik dan harmonis, sehingga tercipta suasana persaudaraan dan kebersamaan.
Real-life examples of “Kemaafan” within “lebaran idul fitri 2020” can be seen in the practice of “sungkeman”. Sungkeman is a Javanese tradition where younger family members ask for forgiveness from their older family members during Lebaran Idul Fitri. This tradition reflects the importance of forgiveness in Javanese culture and serves as a reminder for all to let go of grudges and start anew.
The practical significance of understanding the connection between “Kemaafan” and “lebaran idul fitri 2020” is that it can help us to appreciate the true meaning of Lebaran Idul Fitri. Lebaran Idul Fitri is not just a celebration of victory over hunger and thirst, but also a celebration of victory over our own shortcomings. By forgiving others, we are not only doing good for them, but also for ourselves. Forgiveness can free us from the burden of anger and resentment, and allow us to start anew.
Silaturahmi
Silaturahmi merupakan salah satu aspek terpenting dalam perayaan Lebaran Idul Fitri. Lebaran Idul Fitri bukan hanya hari kemenangan menahan lapar dan dahaga, tetapi juga hari kemenangan dalam melawan hawa nafsu dan godaan. Untuk itu, Lebaran Idul Fitri menjadi momen yang tepat untuk saling memaafkan dan menjalin kembali silaturahmi.
- Memperkuat Ikatan Keluarga dan Persaudaraan
Silaturahmi pada Lebaran Idul Fitri memperkuat ikatan keluarga dan persaudaraan. Keluarga besar berkumpul, saling bermaafan, dan berbagi kebahagiaan bersama. Momen ini menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan yang sempat renggang dan menjalin silaturahmi dengan sanak saudara yang jarang ditemui.
- Menjaga Tali Persaudaraan Antar Umat Islam
Lebaran Idul Fitri juga menjadi ajang untuk menjaga tali persaudaraan antar umat Islam. Umat Islam saling mengunjungi, bermaaf-maafan, dan berbagi kebahagiaan bersama. Momen ini menjadi kesempatan untuk mempererat ukhuwah Islamiyah dan menjalin hubungan yang harmonis antar sesama umat Islam.
- Menebar Kebahagiaan dan Kehangatan
Silaturahmi pada Lebaran Idul Fitri menebar kebahagiaan dan kehangatan. Kunjungan silaturahmi, ucapan selamat, dan berbagi makanan khas Lebaran menciptakan suasana yang penuh keakraban dan kegembiraan. Momen ini menjadi kesempatan untuk berbagi kebahagiaan dan menjalin hubungan yang baik dengan sesama.
- Memperoleh Berkah dan Pahala
Dalam ajaran Islam, silaturahmi merupakan perbuatan yang sangat mulia dan dianjurkan. Silaturahmi pada Lebaran Idul Fitri tidak hanya bermanfaat untuk mempererat hubungan, tetapi juga mendatangkan berkah dan pahala. Umat Islam yang rajin bersilaturahmi akan memperoleh keberkahan dan pahala dari Allah SWT.
Silaturahmi pada Lebaran Idul Fitri memiliki makna yang sangat penting. Silaturahmi menjadi salah satu cara untuk merayakan kemenangan atas hawa nafsu dan godaan selama bulan Ramadan. Dengan bersilaturahmi, umat Islam dapat mempererat hubungan, menebar kebahagiaan, dan memperoleh berkah dan pahala.
Kuliner
Kuliner merupakan salah satu aspek yang tidak terpisahkan dari perayaan Lebaran Idul Fitri. Kuliner khas Lebaran Idul Fitri telah menjadi tradisi dan budaya yang diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Indonesia. Berbagai jenis makanan dan minuman khas disajikan untuk memeriahkan Hari Kemenangan ini.
Makanan dan minuman khas Lebaran Idul Fitri memiliki makna dan filosofi tersendiri. Kue kering seperti nastar, kastengel, dan putri salju, melambangkan kemenangan atas hawa nafsu dan godaan selama bulan Ramadan. Sajian ketupat dan opor ayam, menggambarkan kebersamaan dan kegotongroyongan dalam menyambut Idul Fitri. Sedangkan minuman seperti sirup dan es buah, menjadi simbol kesegaran dan kegembiraan.
Selain memiliki makna dan filosofi, kuliner khas Lebaran Idul Fitri juga memiliki nilai sosial dan ekonomi. Kuliner ini menjadi ajang silaturahmi dan mempererat hubungan antar keluarga dan masyarakat. Dalam tradisi masyarakat Indonesia, menyajikan makanan dan minuman khas Lebaran Idul Fitri merupakan bentuk penghormatan dan berbagi kebahagiaan dengan sesama. Selain itu, kuliner khas Lebaran Idul Fitri juga menjadi sumber pendapatan bagi banyak pelaku usaha kecil dan menengah.
Pakaian Baru
Pakaian Baru merupakan salah satu aspek yang tidak terpisahkan dari perayaan Lebaran Idul Fitri. Mengenakan pakaian baru pada hari raya Idul Fitri telah menjadi tradisi dan budaya yang diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Indonesia. Tradisi ini memiliki makna dan filosofi tersendiri, serta menjadi simbol kemenangan dan kebersamaan dalam menyambut Hari Kemenangan.
- Simbol Kemenangan
Mengenakan pakaian baru pada Lebaran Idul Fitri melambangkan kemenangan atas hawa nafsu dan godaan selama bulan Ramadan. Pakaian baru yang bersih dan indah menjadi simbol kesucian dan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa dan beribadah.
- Tanda Kebersamaan
Tradisi memakai pakaian baru pada Lebaran Idul Fitri juga menjadi tanda kebersamaan dan kegotongroyongan dalam menyambut hari raya. Masyarakat Indonesia biasanya membeli pakaian baru secara bersama-sama, baik untuk diri sendiri maupun untuk anggota keluarga lainnya. Hal ini mempererat hubungan antar keluarga dan masyarakat.
- Ekspresi Kegembiraan
Mengenakan pakaian baru pada Lebaran Idul Fitri juga merupakan bentuk ekspresi kegembiraan dan kebahagiaan. Pakaian baru yang berwarna-warni dan menarik menjadi simbol keceriaan dan semangat baru dalam menyambut Hari Kemenangan.
- Penghormatan
Mengenakan pakaian baru pada Lebaran Idul Fitri juga merupakan bentuk penghormatan kepada orang lain. Pakaian yang rapi dan sopan menunjukkan sikap menghargai terhadap sesama, terutama saat bersilaturahmi dan berkunjung ke rumah sanak saudara.
Tradisi memakai pakaian baru pada Lebaran Idul Fitri memiliki makna dan nilai yang mendalam bagi masyarakat Indonesia. Tradisi ini menjadi simbol kemenangan, kebersamaan, kegembiraan, dan penghormatan. Selain itu, tradisi ini juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antar keluarga dan masyarakat, serta menjaga kelestarian budaya Indonesia.
Tradisi
Tradisi merupakan salah satu aspek penting dalam perayaan Lebaran Idul Fitri. Tradisi-tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia dalam menyambut Hari Kemenangan.
Salah satu tradisi yang paling umum dilakukan saat Lebaran Idul Fitri adalah mudik atau pulang kampung. Tradisi ini merupakan bentuk silaturahmi dan mempererat hubungan antar keluarga dan sanak saudara. Masyarakat Indonesia yang merantau atau bekerja di kota-kota besar biasanya akan pulang kampung untuk merayakan Lebaran Idul Fitri bersama keluarga besar mereka.
Selain mudik, tradisi lain yang dilakukan saat Lebaran Idul Fitri adalah mengenakan pakaian baru. Tradisi ini melambangkan kemenangan dan kesucian setelah sebulan penuh berpuasa dan beribadah. Masyarakat Indonesia biasanya membeli pakaian baru secara bersama-sama, baik untuk diri sendiri maupun untuk anggota keluarga lainnya.
Tradisi-tradisi yang dilakukan saat Lebaran Idul Fitri memiliki makna dan nilai yang mendalam bagi masyarakat Indonesia. Tradisi-tradisi ini menjadi simbol kemenangan, kebersamaan, kegembiraan, dan penghormatan. Selain itu, tradisi-tradisi ini juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antar keluarga dan masyarakat, serta menjaga kelestarian budaya Indonesia.
Kebahagiaan
Kebahagiaan merupakan salah satu aspek penting dalam perayaan Lebaran Idul Fitri. Lebaran Idul Fitri adalah hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadan. Kemenangan ini membawa kebahagiaan bagi umat Islam, baik secara spiritual maupun sosial.
- Kebahagiaan Spiritual
Kebahagiaan spiritual pada Lebaran Idul Fitri berasal dari kemenangan melawan hawa nafsu dan godaan selama bulan Ramadan. Puasa telah mengajarkan umat Islam untuk mengendalikan diri dan hawa nafsunya, sehingga membawa perasaan damai dan kebahagiaan saat Lebaran tiba.
- Kebahagiaan Sosial
Kebahagiaan sosial pada Lebaran Idul Fitri berasal dari silaturahmi dan berkumpul bersama keluarga dan teman. Lebaran menjadi ajang untuk saling memaafkan, berbagi kebahagiaan, dan mempererat hubungan sosial.
- Kebahagiaan Material
Kebahagiaan material pada Lebaran Idul Fitri berasal dari tradisi berbagi dan menerima hadiah. Masyarakat Indonesia biasanya saling memberikan hadiah kepada keluarga, teman, dan tetangga, berbagi kebahagiaan dan mempererat tali persaudaraan.
- Kebahagiaan Kuliner
Kebahagiaan kuliner pada Lebaran Idul Fitri berasal dari menikmati berbagai makanan dan minuman khas Lebaran. Sajian ketupat, opor ayam, dan kue-kue kering menjadi simbol kebahagiaan dan kegembiraan yang dinikmati bersama keluarga dan teman.
Kebahagiaan pada Lebaran Idul Fitri merupakan perpaduan antara kebahagiaan spiritual, sosial, material, dan kuliner. Kebahagiaan ini menjadi simbol kemenangan atas hawa nafsu dan godaan, serta menjadi ajang untuk mempererat hubungan sosial dan berbagi kebahagiaan bersama keluarga, teman, dan masyarakat.
Momen Keluarga
Lebaran Idul Fitri merupakan momen yang sangat istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Momen ini menjadi waktu yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat, mempererat tali silaturahmi, dan berbagi kebahagiaan.
- Silaturahmi dan Maaf-memaafan
Silaturahmi menjadi salah satu bagian terpenting dari Momen Keluarga saat Lebaran Idul Fitri. Keluarga besar berkumpul, saling bermaaf-maafan, dan berbagi kebahagiaan bersama. Momen ini menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan yang sempat renggang dan menjalin silaturahmi dengan sanak saudara yang jarang ditemui.
- Berbagi Makanan dan Kue Lebaran
Momen Keluarga saat Lebaran Idul Fitri identik dengan berbagai makanan dan kue khas Lebaran. Ketupat, opor ayam, rendang, dan kue kering menjadi sajian yang tidak boleh ketinggalan. Berbagi makanan dan kue Lebaran menjadi simbol kebersamaan dan kegotongroyongan dalam menyambut Idul Fitri.
- Bermain Bersama dan Bercengkerama
Momen Keluarga saat Lebaran Idul Fitri juga diisi dengan berbagai permainan dan cengkerama bersama. Anak-anak bermain bersama, sementara orang dewasa mengobrol dan bercanda. Momen ini menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan antar anggota keluarga dan menciptakan kenangan indah bersama.
- Saling Mendoakan dan Berharap
Selain silaturahmi dan berbagi, Momen Keluarga saat Lebaran Idul Fitri juga diisi dengan saling mendoakan dan berharap. Keluarga besar berkumpul, memanjatkan doa bersama, dan saling mendoakan agar diberi kesehatan, keberkahan, dan kebahagiaan.
Momen Keluarga saat Lebaran Idul Fitri memiliki makna yang sangat penting bagi umat Islam di Indonesia. Momen ini menjadi waktu yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi, berbagi kebahagiaan, dan saling mendoakan. Momen Keluarga ini juga menjadi pengingat bahwa keluarga adalah anugerah yang harus selalu dihargai dan dijaga.
Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Lebaran Idul Fitri 2020
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) ini memberikan jawaban atas pertanyaan umum dan kesalahpahaman seputar Lebaran Idul Fitri 2020.
Pertanyaan 1: Apa makna Lebaran Idul Fitri?
Jawaban: Lebaran Idul Fitri adalah hari raya umat Islam yang menandai berakhirnya bulan puasa Ramadan. Hari raya ini dirayakan sebagai hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa dan beribadah.
Pertanyaan 2: Apa saja tradisi yang dilakukan saat Lebaran Idul Fitri?
Jawaban: Tradisi yang dilakukan saat Lebaran Idul Fitri antara lain shalat Id, silaturahmi, saling bermaaf-maafan, mengenakan pakaian baru, dan menikmati makanan khas Lebaran.
Pertanyaan 3: Apa saja kuliner khas Lebaran Idul Fitri?
Jawaban: Kuliner khas Lebaran Idul Fitri antara lain ketupat, opor ayam, rendang, dan berbagai macam kue kering seperti nastar dan kastengel.
Pertanyaan 4: Bagaimana cara merayakan Lebaran Idul Fitri yang bermakna?
Jawaban: Cara merayakan Lebaran Idul Fitri yang bermakna antara lain dengan memperbanyak ibadah, mempererat silaturahmi, saling memaafkan, dan berbagi kebahagiaan dengan sesama.
Pertanyaan 5: Apa pesan yang terkandung dalam perayaan Lebaran Idul Fitri?
Jawaban: Pesan yang terkandung dalam perayaan Lebaran Idul Fitri antara lain kemenangan melawan hawa nafsu, pentingnya silaturahmi, dan ajaran untuk saling memaafkan.
Pertanyaan 6: Bagaimana sejarah Lebaran Idul Fitri?
Jawaban: Lebaran Idul Fitri pertama kali dirayakan pada masa Nabi Muhammad SAW. Beliau menetapkan hari raya ini untuk merayakan berakhirnya bulan puasa Ramadan dan sebagai hari raya kemenangan umat Islam.
Pertanyaan dan jawaban ini memberikan gambaran umum tentang Lebaran Idul Fitri 2020. Untuk pembahasan lebih mendalam, silakan lanjutkan membaca artikel ini.
Tips Menyambut Lebaran Idul Fitri 2020 yang Bermakna
Untuk menyambut Lebaran Idul Fitri 2020 yang bermakna, berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan:
Tip 1: Persiapkan Diri Secara Spiritual
Perbanyak ibadah, membaca Al-Qur’an, dan berdoa untuk memohon ampunan dan kemenangan melawan hawa nafsu.
Tip 2: Bersihkan Hati dan Jalin Silaturahmi
Bersihkan hati dari dendam dan perselisihan, dan jalin silaturahmi dengan keluarga, teman, dan tetangga melalui kunjungan atau telepon.
Tip 3: Saling Memaafkan
Saling memaafkan kesalahan dan kekhilafan yang telah terjadi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tip 4: Berbagi Kebahagiaan
Berbagi kebahagiaan dengan sesama melalui sedekah, bantuan sosial, atau sekadar memberikan ucapan selamat.
Tip 5: Nikmati Kuliner Khas Lebaran
Nikmati kuliner khas Lebaran seperti ketupat, opor ayam, dan kue kering secukupnya, tanpa berlebihan.
Tip 6: Hindari Berfoya-foya
Hindari berfoya-foya dan membelanjakan uang secara berlebihan, karena Lebaran bukan hanya tentang kesenangan semata.
Tip 7: Jagalah Kesehatan
Jagalah kesehatan dengan tetap menjaga pola makan dan istirahat yang cukup, serta berolahraga secara teratur.
Tip 8: Rencanakan Mudik dengan Bijak
Bagi yang akan mudik, rencanakan perjalanan dengan bijak, hindari berangkat pada saat puncak kemacetan, dan patuhi peraturan lalu lintas.
Dengan mengikuti tips-tips ini, semoga kita dapat menyambut Lebaran Idul Fitri 2020 dengan penuh makna dan berkah.
Tips-tips ini tidak hanya membantu kita mempersiapkan diri secara spiritual, tetapi juga menjaga hubungan baik dengan sesama dan menciptakan suasana Lebaran yang harmonis. Mari kita jadikan Lebaran Idul Fitri 2020 sebagai momentum untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan mempererat tali persaudaraan.
Kesimpulan
Perayaan Lebaran Idul Fitri 2020 memiliki makna yang mendalam bagi umat Islam di seluruh dunia. Hari raya ini tidak hanya menandai berakhirnya bulan puasa Ramadan, tetapi juga menjadi simbol kemenangan melawan hawa nafsu dan godaan. Lebaran Idul Fitri menjadi momentum untuk mempererat silaturahmi, saling memaafkan, dan berbagi kebahagiaan.
Artikel ini telah membahas berbagai aspek penting dari Lebaran Idul Fitri 2020, mulai dari ibadah shalat Id, kemenangan atas hawa nafsu, tradisi silaturahmi, hingga kuliner khas yang dinikmati. Beberapa poin utama yang saling terkait meliputi:
- Lebaran Idul Fitri merupakan hari kemenangan yang membawa kebahagiaan spiritual dan sosial.
- Tradisi Lebaran seperti silaturahmi dan mengenakan pakaian baru menjadi sarana mempererat hubungan dan berbagi kebahagiaan.
- Perayaan Lebaran yang bermakna tidak hanya tentang kesenangan semata, tetapi juga tentang peningkatan spiritual dan sosial.
Dalam menyambut Lebaran Idul Fitri 2020, umat Islam diharapkan dapat mempersiapkan diri secara spiritual, menjalin silaturahmi, saling memaafkan, dan berbagi kebahagiaan dengan sesama. Dengan demikian, Lebaran Idul Fitri dapat menjadi momentum untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan memperkokoh tali persaudaraan.