Ketentuan shalat tarawih adalah seperangkat aturan yang mengatur tata cara pelaksanaan shalat tarawih, suatu ibadah salat sunnah yang dilakukan selama bulan Ramadan. Shalat tarawih umumnya dilakukan berjamaah di masjid atau musala, dan terdiri dari 8 hingga 20 rakaat, dengan 2 rakaat salam pada setiap 4 rakaat.
Shalat tarawih memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah sebagai penggugur dosa, peningkatan pahala, dan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam sejarahnya, shalat tarawih sudah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW, dan mengalami perkembangan dalam hal jumlah rakaat dan tata caranya seiring berjalannya waktu.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang ketentuan shalat tarawih, termasuk tata cara pelaksanaannya, keutamaan-keutamaannya, dan sejarah perkembangannya.
Ketentuan Shalat Tarawih
Ketentuan shalat tarawih merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan agar ibadah yang dilakukan dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan syariat. Ada beberapa ketentuan yang perlu diketahui, antara lain:
- Niat
- Waktu Pelaksanaan
- Jumlah Rakaat
- Tata Cara Pelaksanaan
- Tempat Pelaksanaan
- Hukum Shalat Tarawih
- Keutamaan
- Sunnah-sunnah
Ketentuan-ketentuan tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dengan memahami ketentuan-ketentuan ini, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan khusyuk dan mendapatkan pahala yang berlimpah.
Niat
Niat merupakan aspek penting dalam shalat tarawih, karena niat menentukan sah atau tidaknya ibadah yang dilakukan. Niat shalat tarawih harus diniatkan dengan benar dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
- Jenis Niat
Niat shalat tarawih ada dua macam, yaitu niat secara umum dan niat secara khusus. Niat secara umum adalah niat untuk melaksanakan shalat sunnah, sedangkan niat secara khusus adalah niat untuk melaksanakan shalat tarawih.
- Waktu Niat
Niat shalat tarawih dilakukan pada saat takbiratul ihram. Jika niat dilakukan setelah takbiratul ihram, maka shalat tarawih tidak dianggap sah.
- Tempat Niat
Niat shalat tarawih dilakukan di dalam hati. Tidak disyaratkan untuk mengucapkan niat dengan lisan.
- Contoh Niat
“Sahaja aku shalat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Dengan memahami ketentuan niat shalat tarawih, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan syariat, sehingga dapat memperoleh pahala yang berlimpah.
Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan shalat tarawih merupakan salah satu ketentuan penting yang perlu diperhatikan. Shalat tarawih dilaksanakan pada malam hari bulan Ramadan, setelah shalat Isya dan sebelum masuk waktu shalat Subuh. Waktu pelaksanaan shalat tarawih ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah RA:
“Rasulullah SAW mengerjakan shalat tarawih pada bulan Ramadan, dan beliau tidak memanjangkannya dan tidak pula memendekkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadis tersebut, dapat dipahami bahwa waktu pelaksanaan shalat tarawih tidak ditentukan secara pasti, selama dilakukan pada malam hari bulan Ramadan. Namun, umumnya shalat tarawih dilaksanakan setelah shalat Isya dan sebelum masuk waktu shalat Subuh. Waktu pelaksanaan ini juga disesuaikan dengan kebiasaan masyarakat di masing-masing daerah.
Waktu pelaksanaan shalat tarawih yang tepat sangat penting untuk diperhatikan, karena shalat tarawih yang dilaksanakan di luar waktu tersebut tidak dianggap sah. Oleh karena itu, umat Islam perlu memperhatikan waktu pelaksanaan shalat tarawih agar ibadah yang dilakukan dapat diterima oleh Allah SWT.
Jumlah Rakaat
Jumlah rakaat dalam shalat tarawih merupakan salah satu aspek penting dalam ketentuan shalat tarawih. Jumlah rakaat shalat tarawih tidak ditentukan secara pasti dalam Al-Qur’an atau hadis, namun terdapat beberapa pendapat dan praktik yang berkembang di kalangan umat Islam.
Menurut mazhab Hanafi, shalat tarawih dilaksanakan sebanyak 20 rakaat, sementara mazhab Maliki menganjurkan 36 rakaat. Mazhab Syafi’i dan Hambali berpendapat bahwa jumlah rakaat shalat tarawih adalah 8 rakaat, ditambah dengan 3 rakaat witir. Namun, dalam praktiknya, jumlah rakaat shalat tarawih umumnya dilakukan sebanyak 8 atau 20 rakaat, dengan 2 rakaat salam pada setiap 4 rakaat.
Jumlah rakaat shalat tarawih yang berbeda-beda ini tidak menjadi masalah selama dilakukan dengan ikhlas dan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Yang terpenting adalah melaksanakan shalat tarawih dengan khusyuk dan penuh penghayatan, sehingga dapat memperoleh pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Tata Cara Pelaksanaan
Tata cara pelaksanaan shalat tarawih merupakan aspek penting dalam ketentuan shalat tarawih yang mengatur bagaimana shalat tarawih harus dilakukan agar sah dan sesuai dengan syariat. Berikut ini adalah beberapa ketentuan tata cara pelaksanaan shalat tarawih:
- Niat
Niat adalah syarat sah shalat, termasuk shalat tarawih. Niat dilakukan pada saat takbiratul ihram dengan cara mengucapkan lafaz niat dalam hati.
- Takbiratul Ihram
Takbiratul ihram adalah ucapan “Allahu Akbar” yang menandai dimulainya shalat. Takbiratul ihram dilakukan sambil mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga.
- Rakaat
Shalat tarawih terdiri dari beberapa rakaat, umumnya 8 atau 20 rakaat. Setiap 4 rakaat diakhiri dengan salam, sehingga shalat tarawih dapat dilakukan dalam beberapa waktu.
- Bacaan Shalat
Bacaan shalat tarawih sama dengan bacaan shalat pada umumnya, seperti Surat Al-Fatihah, surat pendek, dan doa qunut.
Dengan memahami dan melaksanakan tata cara pelaksanaan shalat tarawih dengan baik dan benar, diharapkan umat Islam dapat memperoleh pahala yang berlimpah dari ibadah shalat tarawih yang dilakukan.
Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan merupakan salah satu aspek penting dalam ketentuan shalat tarawih karena menentukan sah atau tidaknya ibadah yang dilakukan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait tempat pelaksanaan shalat tarawih, di antaranya:
- Masjid atau Musala
Tempat pelaksanaan shalat tarawih yang paling utama adalah masjid atau musala. Hal ini karena masjid dan musala merupakan tempat yang khusus diperuntukkan untuk ibadah, sehingga lebih khusyuk dan terhindar dari gangguan.
- Rumah
Jika tidak memungkinkan untuk melaksanakan shalat tarawih di masjid atau musala, maka shalat tarawih dapat dilaksanakan di rumah. Namun, pastikan bahwa tempat yang digunakan untuk shalat tarawih bersih dan suci, serta tidak mengganggu orang lain.
- Lapangan atau Tempat Terbuka
Dalam kondisi tertentu, seperti ketika jumlah jamaah sangat banyak, maka shalat tarawih dapat dilaksanakan di lapangan atau tempat terbuka lainnya. Namun, pastikan bahwa tempat tersebut bersih dan suci, serta tidak mengganggu lalu lintas atau aktivitas masyarakat.
- Tempat Lain yang Dibolehkan
Selain tempat-tempat yang disebutkan di atas, shalat tarawih juga dapat dilaksanakan di tempat lain yang dibolehkan, seperti kantor, sekolah, atau gedung pertemuan. Namun, pastikan bahwa tempat tersebut memenuhi syarat-syarat yang telah disebutkan sebelumnya.
Dengan memahami ketentuan tempat pelaksanaan shalat tarawih, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan sesuai dengan syariat, sehingga dapat memperoleh pahala yang berlimpah dari Allah SWT.
Hukum Shalat Tarawih
Hukum shalat tarawih merupakan salah satu aspek penting dalam ketentuan shalat tarawih. Hukum shalat tarawih menentukan apakah shalat tarawih wajib, sunnah, mubah, makruh, atau haram hukumnya. Dalam hal ini, para ulama berbeda pendapat mengenai hukum shalat tarawih.
Menurut madzhab Hanafi, shalat tarawih hukumnya sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Sementara itu, menurut madzhab Maliki, Syafi’i, dan Hambali, shalat tarawih hukumnya sunnah ghairu muakkadah, yaitu sunnah yang tidak terlalu dianjurkan. Meskipun demikian, seluruh madzhab sepakat bahwa shalat tarawih adalah ibadah yang baik dan dianjurkan untuk dilakukan.
Hukum shalat tarawih yang sunnah berdampak pada ketentuan shalat tarawih. Karena hukumnya sunnah, maka shalat tarawih tidak wajib dilakukan. Namun, umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan shalat tarawih karena memiliki banyak keutamaan dan pahala yang besar.
Keutamaan
Keutamaan shalat tarawih merupakan salah satu aspek penting yang mendorong umat Islam untuk melaksanakan ibadah ini. Keutamaan tersebut tercantum dalam beberapa hadis Nabi Muhammad SAW, di antaranya:
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Keutamaan shalat tarawih juga dikaitkan dengan kedekatannya dengan Allah SWT. Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang mendirikan shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka dosanya yang telah lalu dan yang akan datang akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Selain itu, shalat tarawih juga merupakan sarana untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan shalat tarawih, umat Islam dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas ibadahnya. Shalat tarawih juga menjadi kesempatan untuk bermunajat dan memohon ampunan atas segala dosa yang telah dilakukan.
Dengan memahami keutamaan shalat tarawih, diharapkan umat Islam dapat semakin termotivasi untuk melaksanakan ibadah ini dengan baik dan penuh khusyuk. Keutamaan shalat tarawih merupakan bukti kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya, yang memberikan kesempatan untuk meraih ampunan dan kedekatan dengan-Nya.
Sunnah-Sunnah
Sunnah-sunnah dalam shalat tarawih adalah amalan-amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, meskipun tidak wajib dilakukan. Melaksanakan sunnah-sunnah ini dapat menyempurnakan ibadah shalat tarawih dan menambah pahala bagi yang mengerjakannya. Beberapa sunnah dalam shalat tarawih antara lain:
- Membaca doa qunut pada rakaat terakhir
- Mengerjakan shalat witir setelah shalat tarawih
- Membaca Al-Qur’an dengan tartil dan tajwid yang baik
- Menjaga kekhusyukan dan ketenangan selama shalat
- Berjamaah di masjid atau musala
Sunnah-sunnah ini sangat dianjurkan untuk dilaksanakan karena dapat menambah pahala dan melengkapi ibadah shalat tarawih. Dengan melaksanakan sunnah-sunnah tersebut, umat Islam dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas ibadah mereka.
Pertanyaan Umum tentang Ketentuan Shalat Tarawih
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum beserta jawabannya terkait ketentuan shalat tarawih:
Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat shalat tarawih?
Jawaban: Jumlah rakaat shalat tarawih tidak ditentukan secara pasti, namun umumnya dilakukan sebanyak 8 atau 20 rakaat, dengan 2 rakaat salam pada setiap 4 rakaat.
Pertanyaan 2: Apakah shalat tarawih wajib dilakukan?
Jawaban: Shalat tarawih hukumnya sunnah, artinya tidak wajib dilakukan tetapi sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.
Pertanyaan 3: Di mana saja shalat tarawih boleh dilaksanakan?
Jawaban: Shalat tarawih dapat dilaksanakan di masjid, musala, rumah, lapangan, atau tempat lain yang bersih dan tidak mengganggu orang lain.
Pertanyaan 4: Apakah boleh membaca doa qunut dalam shalat tarawih?
Jawaban: Membaca doa qunut dalam shalat tarawih hukumnya sunnah, artinya dianjurkan tetapi tidak wajib.
Pertanyaan 5: Apakah shalat witir disunnahkan setelah shalat tarawih?
Jawaban: Ya, shalat witir disunnahkan untuk dikerjakan setelah shalat tarawih.
Pertanyaan 6: Apa keutamaan shalat tarawih?
Jawaban: Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menghapus dosa, meningkatkan ketakwaan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dengan memahami ketentuan-ketentuan shalat tarawih dengan baik, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan khusyuk dan memperoleh pahala yang berlimpah.
Untuk lebih memperdalam pemahaman tentang ketentuan shalat tarawih, silakan simak pembahasan selanjutnya.
Tips Melaksanakan Shalat Tarawih
Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Agar shalat tarawih dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai ketentuan, terdapat beberapa tips yang dapat diikuti:
Tip 1: Niat dengan Benar
Niat merupakan syarat sah shalat, termasuk shalat tarawih. Pastikan niat dilakukan dengan ikhlas karena Allah SWT.
Tip 2: Berjamaah di Masjid
Shalat tarawih berjamaah di masjid memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan shalat sendirian di rumah.
Tip 3: Baca Al-Qur’an dengan Tartil
Membaca Al-Qur’an dengan tartil dan tajwid yang baik dapat meningkatkan kekhusyukan dalam shalat tarawih.
Tip 4: Jaga Kekhusyukan
Hindari hal-hal yang dapat mengganggu kekhusyukan shalat, seperti berbicara atau melihat ke sana kemari.
Tip 5: Lakukan Sunnah Tarawih
Sunnah tarawih seperti membaca doa qunut dan mengerjakan shalat witir setelah tarawih dapat menambah pahala.
Tip 6: Berdoa dengan Sungguh-sungguh
Manfaatkan waktu shalat tarawih untuk memperbanyak doa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Tip 7: Menjaga Kesehatan
Jaga kesehatan dengan cukup istirahat dan makan makanan yang bergizi agar dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik.
Tip 8: Hindari Hal-hal Makruh
Hindari hal-hal makruh dalam shalat tarawih, seperti makan atau minum setelah shalat Isya sebelum tarawih.
Dengan mengikuti tips-tips tersebut, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan khusyuk. Shalat tarawih yang berkualitas akan memberikan pahala yang berlimpah dan menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Tips-tips di atas merupakan bagian penting dalam melaksanakan shalat tarawih sesuai dengan ketentuan. Dengan memahami dan mengamalkan tips-tips tersebut, umat Islam dapat memperoleh manfaat yang besar dari ibadah tarawih.
Kesimpulan
Ketentuan shalat tarawih mencakup aspek penting seperti niat, waktu pelaksanaan, jumlah rakaat, tata cara, tempat pelaksanaan, hukum, keutamaan, dan sunnah-sunnahnya. Memahami ketentuan-ketentuan ini sangat penting agar shalat tarawih dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai syariat, sehingga dapat memperoleh pahala yang berlimpah.
Adapun poin-poin penting yang saling berkaitan dalam ketentuan shalat tarawih adalah sebagai berikut:
- Niat yang benar merupakan syarat sah shalat tarawih, yang dilakukan pada saat takbiratul ihram.
- Waktu pelaksanaan shalat tarawih adalah pada malam hari bulan Ramadan, setelah shalat Isya dan sebelum masuk waktu shalat Subuh.
- Jumlah rakaat shalat tarawih umumnya dilakukan sebanyak 8 atau 20 rakaat, dengan 2 rakaat salam pada setiap 4 rakaat.
Dengan memahami dan melaksanakan ketentuan shalat tarawih dengan baik, umat Islam dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang besar dari ibadah ini. Shalat tarawih menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meningkatkan ketakwaan, dan memohon ampunan atas segala dosa.