Ketentuan salat tarawih adalah seperangkat aturan yang mengatur pelaksanaan shalat tarawih, sebuah ibadah tambahan yang dilakukan selama bulan Ramadhan. Ibadah ini dilaksanakan pada malam hari setelah shalat Isya dan memiliki banyak keutamaan, di antaranya pahala yang berlipat ganda dan pengampunan dosa.
Pelaksanaan shalat tarawih memiliki sejarah panjang dalam Islam. Menurut riwayat, shalat tarawih pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW pada malam ke-23 bulan Ramadhan. Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, shalat tarawih mulai dilaksanakan secara berjamaah di masjid.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai ketentuan salat tarawih, mulai dari jumlah rakaat, waktu pelaksanaan, tata cara, hingga keutamaannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah tarawih dengan benar dan khusyuk.
Ketentuan Salat Tarawih
Ketentuan salat tarawih merupakan aspek penting dalam pelaksanaan ibadah ini. Berikut adalah 8 ketentuan penting yang perlu diperhatikan:
- Jumlah Rakaat: 8 atau 20 rakaat
- Waktu Pelaksanaan: Setelah shalat Isya
- Tata Cara: Dilakukan berjamaah atau sendiri
- Niat: Meniatkan shalat tarawih
- Tempat Pelaksanaan: Masjid atau mushala
- Keutamaan: Mendapat pahala berlipat ganda
- Sunnah: Dilakukan setiap malam Ramadhan
- Hukum: Sunnah muakkadah (sangat dianjurkan)
Ketentuan-ketentuan ini sangat penting diperhatikan agar ibadah tarawih dapat dilaksanakan dengan benar dan khusyuk. Dengan melaksanakan tarawih sesuai ketentuan, umat Islam dapat memperoleh pahala yang berlipat ganda dan keberkahan di bulan Ramadhan.
Jumlah Rakaat
Jumlah rakaat dalam salat tarawih merupakan salah satu ketentuan penting yang perlu diperhatikan. Dalam hal ini, terdapat dua pilihan jumlah rakaat, yaitu 8 atau 20 rakaat. Pemilihan jumlah rakaat ini berkaitan dengan perbedaan pendapat di antara para ulama.
- Salat Tarawih 8 Rakaat
Pendapat pertama menyatakan bahwa salat tarawih dilaksanakan sebanyak 8 rakaat, ditambah 3 rakaat salat witir. Pendapat ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.
- Salat Tarawih 20 Rakaat
Pendapat kedua menyatakan bahwa salat tarawih dilaksanakan sebanyak 20 rakaat, ditambah 3 rakaat salat witir. Pendapat ini didasarkan pada praktik Khalifah Umar bin Khattab yang melaksanakan salat tarawih sebanyak 20 rakaat pada masa pemerintahannya.
Kedua pendapat tersebut memiliki dalil yang kuat sehingga umat Islam dapat memilih salah satunya sesuai dengan keyakinan dan kemampuan masing-masing. Yang terpenting adalah melaksanakan salat tarawih dengan khusyuk dan ikhlas, serta menghargai perbedaan pendapat di antara sesama umat Islam.
Waktu Pelaksanaan
Dalam ketentuan salat tarawih, waktu pelaksanaan merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Salat tarawih dilaksanakan setelah salat Isya, yaitu setelah waktu shalat Isya masuk.
- Awal Waktu
Waktu awal pelaksanaan salat tarawih adalah setelah waktu shalat Isya masuk. Waktu shalat Isya sendiri dimulai ketika matahari terbenam dan berakhir ketika fajar menyingsing.
- Akhir Waktu
Waktu akhir pelaksanaan salat tarawih adalah sebelum masuknya waktu shalat Subuh. Dengan demikian, salat tarawih dapat dilaksanakan hingga menjelang waktu imsak.
- Waktu Terbaik
Waktu terbaik untuk melaksanakan salat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir. Hal ini berdasarkan anjuran Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan untuk melaksanakan qiyamul lail pada sepertiga malam terakhir.
- Toleransi Waktu
Jika karena suatu alasan salat tarawih tidak dapat dilaksanakan tepat waktu, maka masih diperbolehkan untuk melaksanakannya meskipun waktunya sudah lewat. Namun, sebaiknya salat tarawih tetap dilaksanakan pada waktunya agar dapat memperoleh keutamaan yang lebih besar.
Dengan memahami waktu pelaksanaan salat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan tepat waktu dan khusyuk. Keutamaan salat tarawih yang dilaksanakan tepat waktu akan semakin besar dan berlipat ganda.
Tata Cara
Dalam ketentuan salat tarawih, tata cara pelaksanaannya dapat dilakukan secara berjamaah atau sendiri. Kedua cara tersebut memiliki keutamaan dan ketentuan masing-masing.
- Salat Tarawih Berjamaah
Salat tarawih berjamaah dilaksanakan bersama-sama dengan imam dan makmum. Cara ini sangat dianjurkan karena memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan salat tarawih sendiri. Salat tarawih berjamaah dapat dilaksanakan di masjid atau mushala.
- Salat Tarawih Sendiri
Salat tarawih sendiri dilaksanakan secara individu tanpa imam. Cara ini diperbolehkan jika tidak memungkinkan untuk melaksanakan salat tarawih berjamaah. Salat tarawih sendiri dapat dilaksanakan di rumah atau tempat lainnya.
Baik salat tarawih berjamaah maupun sendiri, keduanya memiliki keutamaan dan ketentuan masing-masing. Umat Islam dapat memilih salah satunya sesuai dengan kemampuan dan kondisi yang ada. Yang terpenting adalah melaksanakan salat tarawih dengan khusyuk dan ikhlas, serta menghargai perbedaan cara pelaksanaan di antara sesama umat Islam.
Niat
Dalam ketentuan salat tarawih, niat memegang peranan penting. Niat merupakan syarat sah suatu ibadah, tak terkecuali salat tarawih. Niat harus diucapkan dalam hati saat memulai salat tarawih.
- Lafadz Niat
Lafadz niat salat tarawih adalah sebagai berikut:
“Ushalli sunnatat tarawihi ma’a al-imaami/bi nafsi lillahi ta’ala”
(Saya niat salat sunnah tarawih bersama imam/sendiri karena Allah ta’ala) - Waktu Niat
Niat salat tarawih diucapkan ketika takbiratul ihram, yaitu saat mengangkat tangan untuk memulai salat.
- Ikhlas
Niat harus dilandasi dengan keikhlasan, yaitu hanya mengharap ridha Allah semata.
- Benar
Niat harus benar sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, yaitu niat salat tarawih.
Niat yang benar dan tepat akan membuat salat tarawih menjadi sah dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memperhatikan niat saat melaksanakan salat tarawih.
Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan salat tarawih merupakan salah satu ketentuan yang perlu diperhatikan. Dalam hal ini, terdapat dua pilihan tempat pelaksanaan, yaitu masjid atau mushala.
Pelaksanaan salat tarawih di masjid memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan di mushala. Hal ini dikarenakan masjid merupakan tempat ibadah utama umat Islam, sehingga pahala salat tarawih yang dilaksanakan di masjid akan lebih berlipat ganda. Selain itu, salat tarawih di masjid biasanya dilaksanakan secara berjamaah, yang juga memiliki keutamaan tersendiri.
Namun, jika tidak memungkinkan untuk melaksanakan salat tarawih di masjid, maka mushala juga dapat menjadi pilihan tempat pelaksanaan. Mushala merupakan tempat ibadah yang lebih kecil dari masjid, namun tetap diperbolehkan untuk melaksanakan salat tarawih di dalamnya. Keutamaan salat tarawih di mushala memang tidak sebesar di masjid, tapi tetap memiliki pahala yang besar.
Dengan memahami ketentuan tempat pelaksanaan salat tarawih, umat Islam dapat memilih tempat yang paling sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing. Yang terpenting adalah melaksanakan salat tarawih dengan khusyuk dan ikhlas, serta menghargai perbedaan tempat pelaksanaan di antara sesama umat Islam.
Keutamaan
Ketentuan salat tarawih memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah mendapatkan pahala berlipat ganda. Keutamaan ini menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan salat tarawih dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan.
- Pahala yang berlipat ganda
Setiap rakaat salat tarawih yang dilaksanakan dengan benar akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda, sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW. Pahala yang berlipat ganda ini menjadi salah satu keutamaan utama salat tarawih.
- Pengampunan dosa
Salat tarawih juga menjadi salah satu sarana untuk mendapatkan pengampunan dosa. Dengan melaksanakan salat tarawih secara istiqomah, umat Islam berharap dapat diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT.
- Kenaikan derajat
Salat tarawih juga menjadi salah satu amalan yang dapat meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah SWT. Hal ini karena salat tarawih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan.
- Keberkahan hidup
Pelaksanaan salat tarawih juga diyakini dapat membawa keberkahan hidup bagi umat Islam. Dengan melaksanakan salat tarawih, umat Islam berharap dapat memperoleh keberkahan dan kemudahan dalam menjalani kehidupan.
Keutamaan mendapatkan pahala berlipat ganda dalam salat tarawih menjadi motivasi yang sangat besar bagi umat Islam untuk melaksanakan ibadah ini dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan. Dengan mengharapkan pahala yang berlipat ganda, pengampunan dosa, kenaikan derajat, dan keberkahan hidup, umat Islam akan semakin semangat dalam melaksanakan salat tarawih.
Sunnah
Ketentuan salat tarawih sangat terkait dengan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, yaitu melaksanakan salat tarawih setiap malam Ramadhan. Sunnah ini menjadi salah satu landasan utama dalam ketentuan salat tarawih dan memiliki pengaruh yang besar terhadap pelaksanaannya.
Sunnah melakukan salat tarawih setiap malam Ramadhan memberikan keutamaan tersendiri bagi umat Islam. Dengan melaksanakan salat tarawih secara istiqomah setiap malam, umat Islam akan memperoleh pahala yang berlipat ganda, pengampunan dosa, kenaikan derajat, dan keberkahan hidup. Keutamaan-keutamaan ini menjadi motivasi yang sangat besar bagi umat Islam untuk melaksanakan salat tarawih setiap malam Ramadhan.
Dalam praktiknya, sunnah melakukan salat tarawih setiap malam Ramadhan dapat diterapkan dengan cara melaksanakan salat tarawih secara berjamaah di masjid atau mushala, atau secara sendiri di rumah. Umat Islam dapat memilih cara pelaksanaan yang paling sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing, namun tetap dianjurkan untuk melaksanakan salat tarawih secara berjamaah. Dengan melaksanakan salat tarawih setiap malam Ramadhan, umat Islam akan semakin dekat dengan Allah SWT dan memperoleh keberkahan di bulan suci Ramadhan.
Hukum
Dalam ketentuan salat tarawih, hukumnya adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Hukum ini memiliki pengaruh yang besar terhadap pelaksanaan salat tarawih, karena menunjukkan bahwa salat tarawih merupakan ibadah yang sangat penting dan memiliki banyak keutamaan.
Sunnah muakkadah menjadi salah satu dasar utama dalam ketentuan salat tarawih. Hal ini karena salat tarawih merupakan salah satu amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Dengan melaksanakan salat tarawih, umat Islam akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda, pengampunan dosa, kenaikan derajat, dan keberkahan hidup. Keutamaan-keutamaan inilah yang membuat salat tarawih sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.
Dalam praktiknya, hukum sunnah muakkadah ini tercermin dalam pelaksanaan salat tarawih yang dilakukan oleh umat Islam. Setiap malam Ramadhan, banyak umat Islam berbondong-bondong ke masjid atau mushala untuk melaksanakan salat tarawih secara berjamaah. Hal ini menunjukkan bahwa umat Islam sangat antusias melaksanakan salat tarawih karena menyadari keutamaannya.
Tanya Jawab Ketentuan Salat Tarawih
Berikut adalah beberapa tanya jawab terkait ketentuan salat tarawih yang dapat membantu memahami pelaksanaan ibadah ini dengan benar:
Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat salat tarawih?
Jawaban: Jumlah rakaat salat tarawih adalah 8 atau 20 rakaat, ditambah 3 rakaat salat witir.
Pertanyaan 2: Kapan waktu pelaksanaan salat tarawih?
Jawaban: Salat tarawih dilaksanakan setelah salat Isya, yaitu setelah waktu salat Isya masuk hingga sebelum masuknya waktu salat Subuh.
Pertanyaan 3: Bagaimana tata cara pelaksanaan salat tarawih?
Jawaban: Salat tarawih dapat dilaksanakan secara berjamaah atau sendiri, dengan tata cara yang sama seperti salat biasa, yaitu dimulai dengan niat, takbiratul ihram, dan diakhiri dengan salam.
Pertanyaan 4: Di mana tempat pelaksanaan salat tarawih?
Jawaban: Salat tarawih dapat dilaksanakan di masjid, mushala, atau tempat lain yang bersih dan layak.
Pertanyaan 5: Apa keutamaan salat tarawih?
Jawaban: Salat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala berlipat ganda, pengampunan dosa, kenaikan derajat, dan keberkahan hidup.
Pertanyaan 6: Apa hukum salat tarawih?
Jawaban: Salat tarawih hukumnya sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.
Dengan memahami ketentuan salat tarawih melalui tanya jawab ini, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah tarawih dengan benar dan khusyuk. Pelaksanaan salat tarawih yang sesuai dengan ketentuan akan memberikan pahala yang berlipat ganda dan keberkahan di bulan Ramadhan.
Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam mengenai tata cara pelaksanaan salat tarawih, termasuk jumlah rakaat, bacaan, dan gerakannya.
Tips Melaksanakan Salat Tarawih
Untuk melaksanakan salat tarawih dengan benar dan khusyuk, berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:
Tip 1: Bersihkan Diri dan Berpakaian Rapi
Sebelum melaksanakan salat tarawih, bersihkan diri dengan berwudu dan kenakan pakaian yang bersih dan rapi. Hal ini sebagai bentuk penghormatan kepada Allah SWT.
Tip 2: Niat dengan Benar
Saat memulai salat tarawih, niatkan dalam hati untuk melaksanakan salat sunnah tarawih karena Allah SWT. Niat yang benar akan membuat salat menjadi sah dan bernilai ibadah.
Tip 3: Bacaan yang Jelas dan Fasih
Bacalah surat dan ayat Al-Qur’an saat salat tarawih dengan jelas dan fasih. Hal ini akan membantu meningkatkan kekhusyukan dan pemahaman akan isi bacaan.
Tip 4: Gerakan yang Benar
Lakukan gerakan salat tarawih dengan benar dan sesuai dengan sunnah. Perhatikan posisi berdiri, rukuk, sujud, dan duduk dengan benar.
Tip 5: Khusyuk dan Fokus
Jaga kekhusyukan dan fokus selama melaksanakan salat tarawih. Hindari pikiran dan gangguan yang dapat mengurangi kekhusyukan.
Tip 6: Berjamaah Jika Mungkin
Jika memungkinkan, laksanakan salat tarawih secara berjamaah di masjid atau mushala. Salat tarawih berjamaah memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan salat sendiri.
Tip 7: Istirahat yang Cukup
Sebelum melaksanakan salat tarawih, pastikan untuk mendapatkan istirahat yang cukup. Hal ini akan membantu menjaga kondisi fisik dan mental agar tetap segar dan fokus selama salat.
Tip 8: Berdoa Setelah Salat
Setelah selesai salat tarawih, jangan lupa untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT. Doakan segala kebaikan dan ampunan dosa.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan salat tarawih dengan benar dan khusyuk. Pelaksanaan salat tarawih yang benar akan memberikan pahala yang berlipat ganda dan keberkahan di bulan Ramadhan.
Tips-tips ini merupakan bagian penting dalam melaksanakan salat tarawih dengan baik. Dengan memperhatikan dan mengamalkan tips-tips tersebut, umat Islam dapat memaksimalkan ibadah tarawih dan memperoleh keutamaan yang terkandung di dalamnya.
Kesimpulan
Ketentuan salat tarawih merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dalam melaksanakan ibadah ini. Artikel ini telah membahas mengenai ketentuan-ketentuan tersebut, mulai dari jumlah rakaat, waktu pelaksanaan, tata cara, hingga keutamaannya. Pelaksanaan salat tarawih yang benar dan sesuai ketentuan akan memberikan pahala yang berlipat ganda dan keberkahan di bulan Ramadhan.
Beberapa poin utama yang perlu diingat antara lain:
- Salat tarawih dapat dilaksanakan dengan 8 atau 20 rakaat, ditambah 3 rakaat salat witir.
- Salat tarawih dilaksanakan setelah salat Isya hingga sebelum masuk waktu salat Subuh.
- Salat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala berlipat ganda, pengampunan dosa, kenaikan derajat, dan keberkahan hidup.
Dengan memahami dan mengamalkan ketentuan salat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan benar. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita tentang ketentuan salat tarawih.