Kapan Puasa Asyuro

lisa


Kapan Puasa Asyuro

Puasa Asyura adalah puasa sunah yang dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram, hari pertama tahun baru Islam. Puasa ini memiliki keutamaan dan manfaat yang besar bagi umat Islam.

Puasa Asyura juga merupakan salah satu puasa yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Selain bernilai ibadah, puasa ini juga memiliki manfaat kesehatan, seperti membuang racun dari dalam tubuh dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Puasa Asyura telah dipraktikkan oleh umat Islam sejak zaman dahulu, bahkan sebelum datangnya Islam.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang waktu pelaksanaan Puasa Asyura, keutamaannya, manfaatnya, dan sejarahnya. Kami akan mengulas berbagai pendapat ulama tentang waktu pelaksanaan puasa ini dan memberikan panduan praktis bagi umat Islam yang ingin melaksanakannya.

kapan puasa asyuro

Waktu pelaksanaan Puasa Asyura merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan agar puasa yang dijalankan sah dan diterima oleh Allah SWT. Ada beberapa aspek penting yang berkaitan dengan waktu pelaksanaan Puasa Asyura, di antaranya:

  • Tanggal pelaksanaan
  • Waktu mulai puasa
  • Waktu berbuka puasa
  • Niat puasa
  • Syarat dan rukun puasa
  • Hal-hal yang membatalkan puasa
  • Sunnah-sunnah puasa
  • Keutamaan puasa

Aspek-aspek tersebut saling terkait dan berpengaruh satu sama lain. Misalnya, tanggal pelaksanaan Puasa Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram menentukan waktu mulai dan berbuka puasa. Niat puasa juga harus diucapkan pada waktu yang tepat, yaitu pada malam hari sebelum pelaksanaan puasa. Selain itu, syarat dan rukun puasa harus dipenuhi agar puasa yang dijalankan sah. Hal-hal yang membatalkan puasa juga perlu diketahui agar dapat dihindari selama menjalankan puasa. Sunnah-sunnah puasa dapat dilakukan untuk menambah pahala puasa, sementara keutamaan puasa dapat menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan puasa ini.

Tanggal pelaksanaan

Tanggal pelaksanaan Puasa Asyura merupakan salah satu aspek penting yang menentukan kapan puasa ini dilaksanakan. Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram, hari pertama tahun baru Islam. Tanggal ini ditetapkan berdasarkan kalender Hijriah, yaitu kalender yang digunakan oleh umat Islam untuk menentukan waktu ibadah dan hari-hari penting lainnya.

Penetapan tanggal pelaksanaan Puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram memiliki landasan historis dan keagamaan. Pada tanggal tersebut, Nabi Muhammad SAW bersama para pengikutnya melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah. Hijrah ini merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam, yang menandai dimulainya era baru bagi umat Islam. Oleh karena itu, tanggal 10 Muharram juga dikenal sebagai Hari Asyura, yang berarti “hari kesepuluh”.

Mengetahui tanggal pelaksanaan Puasa Asyura sangat penting bagi umat Islam yang ingin melaksanakan puasa ini. Dengan mengetahui tanggalnya, umat Islam dapat mempersiapkan diri dengan baik, baik secara fisik maupun spiritual. Umat Islam dapat mengatur waktu mereka untuk memastikan bahwa mereka dapat menjalankan puasa dengan lancar dan khusyuk.

Waktu mulai puasa

Waktu mulai puasa merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan Puasa Asyura. Puasa Asyura dilaksanakan mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Waktu mulai puasa ini sangat penting untuk diperhatikan agar puasa yang dijalankan sah dan diterima oleh Allah SWT.

Waktu mulai puasa yang tepat adalah saat terbit fajar. Fajar adalah waktu ketika cahaya matahari pertama kali muncul di ufuk timur. Pada waktu ini, umat Islam sudah harus menahan diri dari makan, minum, dan segala sesuatu yang membatalkan puasa. Jika umat Islam mulai puasa setelah terbit fajar, maka puasanya tidak sah dan harus diqadha pada hari lain.

Mengetahui waktu mulai puasa dengan tepat sangat penting bagi umat Islam yang ingin melaksanakan Puasa Asyura. Dengan mengetahui waktu mulai puasa, umat Islam dapat mempersiapkan diri untuk menahan diri dari makan dan minum sejak dini. Umat Islam juga dapat mengatur waktu mereka untuk memastikan bahwa mereka dapat melaksanakan puasa dengan lancar dan khusyuk.

Waktu berbuka puasa

Waktu berbuka puasa merupakan aspek penting dalam pelaksanaan Puasa Asyura. Puasa Asyura dilaksanakan mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Waktu berbuka puasa yang tepat adalah saat terbenam matahari. Pada waktu ini, umat Islam diperbolehkan untuk membatalkan puasa dengan makan dan minum. Jika umat Islam berbuka puasa sebelum terbenam matahari, maka puasanya tidak sah dan harus diqadha pada hari lain.

  • Tanda-tanda terbenam matahari

    Ada beberapa tanda-tanda yang menunjukkan bahwa matahari telah terbenam, yaitu:

    • Langit berwarna merah
    • Bintang-bintang mulai bermunculan
    • Suara azan Magrib berkumandang
  • Adab berbuka puasa

    Terdapat beberapa adab yang dianjurkan saat berbuka puasa, yaitu:

    • Membaca doa berbuka puasa
    • Membatalkan puasa dengan makanan atau minuman yang manis
    • Makan dan minum secukupnya
  • Keutamaan berbuka puasa

    Berbuka puasa merupakan salah satu amalan yang memiliki keutamaan besar. Nabi Muhammad SAW bersabda:

    “Barang siapa yang berbuka puasa, maka baginya pahala seperti pahala orang yang berpuasa.” (HR. Tirmidzi)

Dengan mengetahui waktu berbuka puasa yang tepat dan melaksanakannya dengan baik, umat Islam dapat memperoleh pahala yang besar dari Allah SWT. Waktu berbuka puasa juga merupakan momen yang tepat untuk merenungkan kembali ibadah puasa yang telah dijalankan dan memohon ampunan atas segala kesalahan yang telah diperbuat.

Niat puasa

Niat puasa adalah salah satu rukun puasa yang harus dipenuhi agar puasa yang dijalankan sah dan diterima oleh Allah SWT. Niat puasa artinya menyengaja menahan diri dari makan, minum, dan segala sesuatu yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, karena Allah SWT.

Niat puasa harus diucapkan dalam hati pada malam hari sebelum pelaksanaan puasa. Namun, jika seseorang lupa mengucapkan niat puasa pada malam hari, maka ia masih bisa mengucapkan niat pada siang hari sebelum tergelincir matahari. Waktu mengucapkan niat puasa yang paling utama adalah pada sepertiga malam terakhir.

Contoh niat puasa Asyura adalah sebagai berikut:

“Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati ‘Asyura lillahi ta’ala.”
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Asyura esok hari karena Allah SWT.”

Niat puasa sangat penting dalam pelaksanaan puasa Asyura karena menjadi penentu sah atau tidaknya puasa yang dijalankan. Oleh karena itu, umat Islam yang ingin melaksanakan puasa Asyura harus mengetahui tata cara niat puasa dan mengucapkannya dengan benar.

Syarat dan rukun puasa

Syarat dan rukun puasa merupakan aspek penting dalam pelaksanaan Puasa Asyura yang harus dipenuhi agar puasa yang dijalankan sah dan diterima oleh Allah SWT. Syarat puasa adalah kondisi atau keadaan yang harus dipenuhi oleh seseorang agar puasanya sah, sedangkan rukun puasa adalah perbuatan atau amalan yang harus dilakukan selama menjalankan puasa.

  • Islam

    Syarat pertama yang harus dipenuhi untuk melaksanakan Puasa Asyura adalah beragama Islam. Puasa Asyura merupakan ibadah yang khusus diperuntukkan bagi umat Islam.

  • Baligh

    Seseorang yang telah baligh, yaitu telah mencapai usia dewasa, wajib melaksanakan Puasa Asyura. Anak-anak yang belum baligh tidak wajib berpuasa, namun diperbolehkan untuk berlatih berpuasa.

  • Berakal

    Orang yang berakal sehat wajib melaksanakan Puasa Asyura. Orang yang gila atau mengalami gangguan jiwa tidak wajib berpuasa.

  • Mampu

    Seseorang yang mampu secara fisik dan kesehatan wajib melaksanakan Puasa Asyura. Orang yang sakit, sedang dalam perjalanan jauh, atau menyusui diperbolehkan untuk tidak berpuasa.

Dengan memenuhi syarat dan rukun puasa, umat Islam dapat memastikan bahwa Puasa Asyura yang mereka jalankan sah dan diterima oleh Allah SWT. Syarat dan rukun puasa ini juga menjadi pedoman bagi umat Islam untuk melaksanakan Puasa Asyura dengan baik dan benar.

Hal-hal yang membatalkan puasa

Hal-hal yang membatalkan puasa merupakan aspek penting dalam pelaksanaan Puasa Asyura yang harus diketahui dan dihindari oleh umat Islam. Hal-hal yang membatalkan puasa dapat membatalkan pahala puasa dan mengharuskan umat Islam untuk mengganti puasa pada hari lain.

Beberapa hal yang membatalkan puasa, antara lain:

  • Makan dan minum dengan sengaja
  • Memasukkan sesuatu ke dalam rongga tubuh, seperti obat tetes mata atau obat kumur
  • Berhubungan suami istri
  • Keluarnya air mani dengan sengaja
  • muntah dengan sengaja
  • Haid dan nifas bagi perempuan
  • Gila atau hilang kesadaran

Jika salah satu hal tersebut dilakukan selama menjalankan Puasa Asyura, maka puasa menjadi batal dan harus diganti pada hari lain. Oleh karena itu, umat Islam harus berhati-hati dan menghindari hal-hal yang dapat membatalkan puasa agar ibadah puasa mereka tetap sah dan diterima oleh Allah SWT.

Sunnah-sunnah puasa

Sunnah-sunnah puasa merupakan amalan-amalan yang dianjurkan untuk dilakukan selama menjalankan puasa, termasuk Puasa Asyura. Sunnah-sunnah puasa dapat menambah pahala puasa dan membuat ibadah puasa lebih sempurna.

  • Sahur

    Sahur adalah makan sebelum imsak. Sahur merupakan sunnah puasa yang sangat dianjurkan karena dapat memberikan tenaga untuk menjalankan puasa seharian.

  • Berbuka dengan yang manis

    Berbuka puasa dengan makanan atau minuman yang manis merupakan sunnah puasa. Hal ini karena makanan manis dapat membantu mengembalikan energi setelah seharian berpuasa.

  • Membaca doa berbuka dan makan kurma

    Membaca doa berbuka dan makan kurma merupakan sunnah puasa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Doa berbuka dapat dibaca sebelum membatalkan puasa, sedangkan kurma dapat dimakan sebagai makanan pertama saat berbuka.

  • Memperbanyak ibadah

    Memperbanyak ibadah selama bulan puasa, termasuk Puasa Asyura, merupakan sunnah puasa yang sangat dianjurkan. Ibadah yang dapat dilakukan antara lain shalat tarawih, tadarus Al-Qur’an, dan berdoa.

Dengan melaksanakan sunnah-sunnah puasa, umat Islam dapat memperoleh pahala puasa yang lebih besar dan membuat ibadah puasa menjadi lebih sempurna. Sunnah-sunnah puasa juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Keutamaan Puasa

Puasa merupakan ibadah yang memiliki banyak keutamaan, baik di dunia maupun di akhirat. Salah satu jenis puasa yang dianjurkan dalam Islam adalah Puasa Asyura. Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram, hari pertama tahun baru Islam. Puasa ini memiliki keutamaan yang besar, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis Nabi Muhammad SAW.

Salah satu keutamaan Puasa Asyura adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil selama setahun sebelumnya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Muslim: “Puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu.” Keutamaan ini menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan Puasa Asyura dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan.

Selain itu, Puasa Asyura juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan menahan diri dari makan dan minum selama sehari penuh, umat Islam dapat melatih kesabaran, pengendalian diri, dan empati terhadap sesama. Puasa Asyura juga menjadi waktu yang tepat untuk memperbanyak ibadah, seperti shalat, zikir, dan membaca Al-Qur’an.

Dengan mengetahui keutamaan Puasa Asyura, umat Islam dapat semakin termotivasi untuk melaksanakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya. Puasa Asyura merupakan kesempatan bagi umat Islam untuk meraih ampunan dosa, meningkatkan ketakwaan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Pertanyaan Seputar “Kapan Puasa Asyura”

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya mengenai kapan puasa Asyura:

Pertanyaan 1: Tanggal berapa puasa Asyura dilaksanakan?

Jawaban: Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram, hari pertama tahun baru Islam.

Pertanyaan 2: Bagaimana cara menentukan tanggal 10 Muharram?

Jawaban: Tanggal 10 Muharram ditentukan berdasarkan kalender Hijriah, yaitu kalender yang digunakan oleh umat Islam untuk menentukan waktu ibadah dan hari-hari penting lainnya.

Pertanyaan 3: Kapan waktu mulai dan berbuka puasa Asyura?

Jawaban: Puasa Asyura dilaksanakan mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Pertanyaan 4: Bagaimana jika lupa mengucapkan niat puasa Asyura pada malam hari?

Jawaban: Jika lupa mengucapkan niat puasa pada malam hari, masih bisa diucapkan pada siang hari sebelum tergelincir matahari. Namun, waktu yang paling utama untuk mengucapkan niat puasa adalah pada sepertiga malam terakhir.

Pertanyaan 5: Apakah puasa Asyura wajib dilaksanakan?

Jawaban: Puasa Asyura merupakan puasa sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Artinya, puasa ini tidak wajib dilaksanakan, tetapi sangat dianjurkan untuk dikerjakan karena memiliki banyak keutamaan.

Pertanyaan 6: Apa saja keutamaan puasa Asyura?

Jawaban: Puasa Asyura memiliki banyak keutamaan, antara lain dapat menghapus dosa-dosa kecil selama setahun sebelumnya, meningkatkan ketakwaan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dengan memahami jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan Puasa Asyura dengan benar dan khusyuk, sehingga dapat memperoleh pahala dan keutamaannya.

Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang sejarah dan keutamaan Puasa Asyura dalam artikel berikutnya.

Tips Menjalankan Puasa Asyura

Berikut adalah beberapa tips untuk menjalankan Puasa Asyura dengan baik dan khusyuk:

Tip 1: Persiapan Fisik dan Mental
Pastikan kondisi fisik dan mental dalam keadaan baik sebelum menjalankan Puasa Asyura.

Tip 2: Niat yang Tulus
Ucapkan niat puasa dengan tulus karena Allah SWT.

Tip 3: Sahur yang Sehat
Makanlah makanan yang sehat dan bernutrisi saat sahur untuk menjaga energi selama berpuasa.

Tip 4: Hindari Makanan dan Minuman yang Membatalkan Puasa
Berhati-hatilah agar tidak makan, minum, atau melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.

Tip 5: Perbanyak Ibadah
Manfaatkan waktu puasa untuk memperbanyak ibadah, seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dan berdoa.

Tip 6: Berbuka dengan yang Manis
Saat berbuka puasa, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang manis untuk mengembalikan energi.

Tip 7: Jaga Kesehatan
Jika mengalami gangguan kesehatan selama berpuasa, segera konsultasikan dengan dokter.

Tip 8: Bersabar dan Ikhlas
Jalankan puasa dengan sabar dan ikhlas, karena puasa adalah ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dengan mengikuti tips-tips tersebut, diharapkan umat Islam dapat menjalankan Puasa Asyura dengan baik dan khusyuk, sehingga dapat memperoleh pahala dan keutamaannya. Tips-tips ini juga menjadi bekal penting untuk membahas lebih dalam tentang sejarah dan keutamaan Puasa Asyura pada artikel berikutnya.

Kesimpulan

Tanggal pelaksanaan Puasa Asyura, yang jatuh pada tanggal 10 Muharram, memiliki keistimewaan karena bertepatan dengan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW. Dengan menjalankan Puasa Asyura, umat Islam dapat memperoleh pahala yang besar dan keutamaan menghapus dosa setahun sebelumnya. Untuk menjalankan Puasa Asyura dengan baik, umat Islam perlu memperhatikan beberapa hal penting, seperti niat puasa, menghindari hal-hal yang membatalkan puasa, dan memperbanyak ibadah.

Puasa Asyura merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Melalui puasa ini, umat Islam dapat melatih kesabaran, pengendalian diri, dan meningkatkan ketakwaan. Selain itu, puasa Asyura juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat.



Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Tags

Cek di Google News

Artikel Terbaru