Haji tamattu artinya adalah ibadah haji yang dikerjakan umrah terlebih dahulu sebelum melakukan ibadah haji. Contohnya, jemaah melakukan umrah pada bulan Rajab, kemudian kembali ke negaranya. Lalu, jemaah kembali ke Mekah untuk melaksanakan ibadah haji pada bulan Zulhijjah.
Haji tamattu memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah jamaah dapat lebih fokus beribadah haji karena umrah telah dilakukan sebelumnya. Selain itu, jamaah juga dapat menghemat biaya karena tidak perlu bolak-balik ke Mekah untuk umrah dan haji.
Dalam sejarah Islam, haji tamattu telah dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW. Beliau sendiri mengerjakan haji tamattu pada tahun 9 H.
Haji Tamattu Artinya
Haji tamattu artinya adalah ibadah haji yang dikerjakan umrah terlebih dahulu sebelum melakukan ibadah haji. Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa aspek penting yang perlu dipahami:
- Rukun
- Wajib
- Sunnah
- Waktu
- Tempat
- Mahram
- Dam
- Larangan
Pemahaman yang baik mengenai aspek-aspek tersebut sangat penting bagi jamaah haji yang ingin melaksanakan ibadah haji tamattu dengan sempurna. Misalnya, jamaah harus mengetahui bahwa umrah yang dilakukan pada haji tamattu hukumnya wajib, sehingga jika tidak dilakukan maka hajinya tidak sah. Selain itu, jamaah juga harus mengetahui tempat-tempat yang wajib dikunjungi saat melaksanakan umrah dan haji, seperti Ka’bah, Safa, dan Marwa.
Rukun
Rukun haji tamattu artinya adalah bagian-bagian penting dari ibadah haji tamattu yang wajib dikerjakan. Jika salah satu rukun haji tamattu tidak dikerjakan, maka hajinya tidak sah. Rukun haji tamattu terdiri dari:
- Ihram
- Tawaf qudum
- Sa’i
- Tahallul umrah
- Ihram haji
- Wukuf di Arafah
- Mabit di Muzdalifah
- Mabit di Mina
- Melontar jumrah
- Tahallul haji
- Tawaf ifadah
- Sa’i
- Tahallul kedua
Dari rukun haji tamattu di atas, dapat dilihat bahwa umrah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari haji tamattu. Umrah yang dilakukan pada haji tamattu hukumnya wajib, sehingga jika tidak dilakukan maka hajinya tidak sah. Hal ini menunjukkan bahwa haji tamattu tidak dapat dikerjakan tanpa umrah.
Selain itu, urutan rukun haji tamattu juga harus diperhatikan. Rukun-rukun haji tamattu harus dikerjakan sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan. Jika ada rukun yang dikerjakan tidak sesuai urutan, maka hajinya tidak sah. Hal ini menunjukkan bahwa haji tamattu adalah ibadah yang sistematis dan terstruktur, sehingga harus dikerjakan sesuai dengan tuntunan syariat.
Wajib
Wajib haji tamattu artinya adalah amalan-amalan yang harus dikerjakan oleh jamaah haji tamattu selain rukun haji. Amalan-amalan ini hukumnya wajib, sehingga jika ditinggalkan maka hajinya sah tetapi dikenai dam atau denda.
- Ihram
Ihram adalah niat untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah. Ihram wajib dilakukan di miqat, yaitu batas-batas tertentu di sekitar Mekah. Jamaah haji tamattu harus berihram dua kali, yaitu ihram umrah dan ihram haji.
- Tawaf qudum
Tawaf qudum adalah tawaf yang dilakukan setelah sampai di Mekah. Tawaf qudum wajib dilakukan sebanyak tujuh kali mengelilingi Ka’bah.
- Sa’i
Sa’i adalah lari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwa. Sa’i wajib dilakukan sebanyak tujuh kali.
- Tahallul umrah
Tahallul umrah adalah keluar dari ihram umrah. Tahallul umrah dilakukan dengan cara memotong rambut atau mencukur sebagian rambut.
Selain wajib-wajib yang disebutkan di atas, masih ada beberapa wajib haji tamattu lainnya, seperti mabit di Mina, melontar jumrah, dan tawaf ifadah. Semua wajib haji tamattu harus dikerjakan dengan baik dan benar agar hajinya sah.
Sunnah
Sunnah dalam haji tamattu artinya adalah amalan-amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh jamaah haji. Amalan-amalan sunnah ini tidak wajib dilakukan, namun jika dikerjakan akan mendapatkan pahala. Beberapa sunnah haji tamattu antara lain:
- Tawaf sunnah
Tawaf sunnah adalah tawaf yang dilakukan setelah tawaf qudum. Tawaf sunnah hukumnya sunnah, namun sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Jamaah haji tamattu dapat melakukan tawaf sunnah sebanyak dua kali, empat kali, atau lebih.
- Sholat sunnah
Sholat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh jamaah haji tamattu antara lain sholat sunnah ihram, sholat sunnah tawaf, dan sholat sunnah sa’i. Sholat-sholat sunnah ini hukumnya sunnah, namun sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
- Ziarah ke tempat-tempat bersejarah
Jamaah haji tamattu dianjurkan untuk berziarah ke tempat-tempat bersejarah di Mekah, seperti Masjid Ji’ranah, Jabal Tsur, dan Gua Hira. Ziarah ke tempat-tempat bersejarah ini hukumnya sunnah, namun sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
- Membaca doa dan dzikir
Jamaah haji tamattu dianjurkan untuk memperbanyak membaca doa dan dzikir selama melaksanakan ibadah haji. Doa dan dzikir dapat dibaca di berbagai tempat, seperti di Masjidil Haram, di Arafah, dan di Muzdalifah. Membaca doa dan dzikir hukumnya sunnah, namun sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
Dengan mengerjakan sunnah-sunnah haji tamattu, jamaah haji diharapkan dapat memperoleh pahala yang lebih banyak dan hajinya lebih sempurna.
Waktu
Waktu merupakan salah satu aspek penting dalam haji tamattu artinya. Waktu pelaksanaan haji tamattu harus sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Jika haji tamattu tidak dikerjakan pada waktunya, maka hajinya tidak sah.
Waktu pelaksanaan haji tamattu dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah. Pada tanggal tersebut, jamaah haji harus sudah berihram umrah. Setelah selesai melaksanakan umrah, jamaah haji harus tahallul dan menunggu hingga tanggal 8 Dzulhijjah untuk berihram haji. Setelah berihram haji, jamaah haji harus melaksanakan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Setelah wukuf di Arafah, jamaah haji harus mabit di Muzdalifah dan Mina. Pada tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah haji harus melontar jumrah dan kemudian tahallul haji.
Ketentuan waktu dalam haji tamattu sangatlah ketat. Jika jamaah haji tidak melaksanakan haji tamattu pada waktunya, maka hajinya tidak sah. Oleh karena itu, jamaah haji harus mempersiapkan diri dengan baik dan memastikan bahwa mereka dapat melaksanakan haji tamattu sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
Tempat
Tempat merupakan salah satu aspek penting dalam haji artinya. Tempat pelaksanaan haji harus sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Jika haji tidak dikerjakan di tempat yang ditentukan, maka hajinya tidak sah.
Tempat pelaksanaan haji meliputi Mekah, Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Mekah adalah tempat di mana Ka’bah berada. Ka’bah adalah kiblat umat Islam dan menjadi pusat kegiatan ibadah haji. Arafah adalah tempat di mana jamaah haji melaksanakan wukuf. Wukuf adalah rukun haji yang wajib dikerjakan. Muzdalifah adalah tempat di mana jamaah haji mabit setelah melakukan wukuf di Arafah. Mina adalah tempat di mana jamaah haji melontar jumrah. Melontar jumrah adalah wajib haji yang wajib dikerjakan.
Ketentuan tempat dalam haji sangatlah ketat. Jika jamaah haji tidak melaksanakan haji di tempat yang ditentukan, maka hajinya tidak sah. Oleh karena itu, jamaah haji harus mempersiapkan diri dengan baik dan memastikan bahwa mereka dapat melaksanakan haji sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
Mahram
Mahram adalah laki-laki yang haram dinikahi oleh seorang wanita karena adanya hubungan kekerabatan atau hubungan susuan. Dalam haji tamattu artinya, mahram memiliki peran yang sangat penting. Sebab, wanita yang melaksanakan haji tamattu tidak boleh berangkat sendirian tanpa ditemani oleh mahramnya.
Hal ini disebabkan karena dalam haji tamattu, wanita akan melaksanakan umrah terlebih dahulu sebelum melaksanakan haji. Saat melaksanakan umrah, wanita akan melakukan tawaf dan sa’i. Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, sedangkan sa’i adalah berjalan kaki antara bukit Safa dan Marwa sebanyak tujuh kali. Kedua ibadah ini mengharuskan wanita untuk membuka auratnya. Oleh karena itu, wanita tidak boleh melaksanakan ibadah ini sendirian tanpa ditemani oleh mahramnya.
Selain itu, mahram juga berperan sebagai pelindung bagi wanita selama melaksanakan haji tamattu. Sebab, selama melaksanakan haji, wanita akan berada di tempat yang sangat ramai dan berdesak-desakan. Kehadiran mahram akan membuat wanita merasa lebih aman dan terlindungi dari berbagai macam gangguan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mahram memiliki peran yang sangat penting dalam haji tamattu. Wanita yang melaksanakan haji tamattu tidak boleh berangkat sendirian tanpa ditemani oleh mahramnya. Sebab, mahram akan membantu wanita dalam melaksanakan ibadah haji dengan aman dan nyaman.
Dam
Dalam haji tamattu artinya, dam merupakan denda atau penggantian yang wajib dibayar oleh jamaah haji jika mereka melanggar salah satu larangan haji. Dam terbagi menjadi dua jenis, yaitu dam besar dan dam kecil. Dam besar dikenakan kepada jamaah haji yang melanggar larangan-larangan haji yang berat, seperti membunuh binatang buruan di Tanah Haram, bersetubuh dengan istri saat ihram, dan keluar dari ihram sebelum menyelesaikan semua rangkaian ibadah haji. Sedangkan dam kecil dikenakan kepada jamaah haji yang melanggar larangan-larangan haji yang ringan, seperti memotong rambut atau kuku saat ihram, memakai wangi-wangian saat ihram, dan berburu binatang buruan di Tanah Haram.
Dam besar biasanya berupa penyembelihan hewan ternak, seperti sapi, kambing, atau unta. Sedangkan dam kecil biasanya berupa puasa selama tiga hari atau memberi makan kepada enam orang miskin. Jamaah haji yang dikenakan dam wajib membayar dam tersebut sebelum meninggalkan Tanah Haram. Jika jamaah haji tidak mampu membayar dam, maka mereka harus berpuasa selama sepuluh hari, yaitu tiga hari di Tanah Haram dan tujuh hari setelah kembali ke kampung halaman.
Konsep dam dalam haji tamattu artinya mengajarkan kepada jamaah haji bahwa setiap pelanggaran terhadap larangan haji harus dibayar dengan pengorbanan. Dam berfungsi sebagai penebus dosa dan juga sebagai pengingat bagi jamaah haji untuk selalu menjaga kesucian dan kehormatan ibadah haji.
Larangan
Larangan dalam haji tamattu artinya adalah segala sesuatu yang dilarang untuk dilakukan oleh jamaah haji selama melaksanakan ibadah haji tamattu. Larangan-larangan ini ditetapkan untuk menjaga kesucian dan kehormatan ibadah haji, serta untuk memastikan bahwa jamaah haji dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar.
Ada beberapa larangan yang harus diperhatikan oleh jamaah haji tamattu, antara lain:
- Dilarang membunuh binatang buruan di Tanah Haram.
- Dilarang bersetubuh dengan istri saat ihram.
- Dilarang keluar dari ihram sebelum menyelesaikan semua rangkaian ibadah haji.
- Dilarang memotong rambut atau kuku saat ihram.
- Dilarang memakai wangi-wangian saat ihram.
- Dilarang berburu binatang buruan di Tanah Haram.
Jika jamaah haji melanggar salah satu larangan tersebut, maka mereka akan dikenakan dam atau denda. Dam dapat berupa penyembelihan hewan ternak atau puasa. Besarnya dam tergantung pada jenis larangan yang dilanggar.
Larangan-larangan dalam haji tamattu artinya sangat penting untuk dipatuhi oleh jamaah haji. Sebab, pelanggaran terhadap larangan-larangan tersebut dapat mengurangi nilai ibadah haji dan bahkan dapat membatalkan haji. Oleh karena itu, jamaah haji harus selalu berhati-hati dan menghindari segala sesuatu yang dilarang selama melaksanakan ibadah haji.
Tanya Jawab Haji Tamattu
Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban umum mengenai haji tamattu:
Pertanyaan 1: Apa itu haji tamattu?
Jawaban: Haji tamattu adalah ibadah haji yang dikerjakan dengan melakukan umrah terlebih dahulu sebelum melaksanakan ibadah haji.
Pertanyaan 2: Apa saja rukun haji tamattu?
Jawaban: Rukun haji tamattu terdiri dari ihram, tawaf qudum, sa’i, tahallul umrah, ihram haji, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, mabit di Mina, melontar jumrah, tahallul haji, tawaf ifadah, sa’i, dan tahallul kedua.
Pertanyaan 3: Apa saja larangan dalam haji tamattu?
Jawaban: Larangan dalam haji tamattu antara lain dilarang membunuh binatang buruan di Tanah Haram, dilarang bersetubuh dengan istri saat ihram, dilarang keluar dari ihram sebelum menyelesaikan semua rangkaian ibadah haji, dilarang memotong rambut atau kuku saat ihram, dilarang memakai wangi-wangian saat ihram, dan dilarang berburu binatang buruan di Tanah Haram.
Pertanyaan 4: Apa sanksi jika melanggar larangan dalam haji tamattu?
Jawaban: Sanksi jika melanggar larangan dalam haji tamattu adalah dikenakan dam atau denda. Dam dapat berupa penyembelihan hewan ternak atau puasa.
Pertanyaan 5: Bolehkah wanita melaksanakan haji tamattu tanpa mahram?
Jawaban: Tidak boleh. Wanita tidak boleh melaksanakan haji tamattu tanpa ditemani oleh mahramnya.
Pertanyaan 6: Apa hikmah dari haji tamattu?
Jawaban: Hikmah dari haji tamattu antara lain untuk mendapatkan pahala yang lebih banyak, melatih kesabaran dan keikhlasan, serta mempererat ukhuwah Islamiyah.
Demikianlah beberapa pertanyaan dan jawaban umum mengenai haji tamattu. Semoga bermanfaat bagi para jamaah haji yang ingin melaksanakan ibadah haji tamattu.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang tips dan persiapan untuk melaksanakan haji tamattu.
Tips Haji Tamattu
Setelah memahami dasar-dasar haji tamattu, selanjutnya kita akan membahas tentang tips dan persiapan untuk melaksanakan haji tamattu. Berikut adalah beberapa tips penting yang dapat membantu jamaah haji mempersiapkan diri dengan baik dan melaksanakan ibadah haji tamattu dengan lancar dan berkah:
Tip 1: Perbanyak ibadah sunnah.
Sebelum berangkat haji, perbanyaklah ibadah sunnah, seperti sholat sunnah, puasa sunnah, dan sedekah. Ibadah sunnah dapat meningkatkan kualitas ibadah haji dan membantu jamaah haji memperoleh pahala yang lebih banyak.
Tip 2: Jaga kesehatan.
Kesehatan merupakan faktor penting dalam melaksanakan ibadah haji. Oleh karena itu, jamaah haji harus menjaga kesehatan dengan baik sebelum berangkat haji. Konsumsi makanan sehat, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup.
Tip 3: Belajar manasik haji.
Sebelum berangkat haji, jamaah haji harus belajar manasik haji dengan baik dan benar. Manasik haji dapat dipelajari melalui buku, kursus, atau bimbingan dari ustadz atau pembimbing haji.
Tip 4: Siapkan mental dan spiritual.
Selain persiapan fisik, jamaah haji juga perlu menyiapkan mental dan spiritual. Ibadah haji merupakan perjalanan spiritual yang berat dan penuh tantangan. Oleh karena itu, jamaah haji harus mempersiapkan mental dan spiritual dengan baik agar dapat menghadapi segala tantangan selama melaksanakan ibadah haji.
Tip 5: Ikuti aturan dan bimbingan pembimbing haji.
Selama melaksanakan ibadah haji, jamaah haji harus mengikuti aturan dan bimbingan dari pembimbing haji. Pembimbing haji akan memberikan arahan dan bimbingan kepada jamaah haji agar dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, insya Allah jamaah haji dapat mempersiapkan diri dengan baik dan melaksanakan ibadah haji tamattu dengan lancar dan berkah. Persiapan yang baik akan membantu jamaah haji memperoleh haji yang mabrur, yaitu haji yang diterima oleh Allah SWT.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang hikmah dan manfaat melaksanakan ibadah haji tamattu.
Kesimpulan
Haji tamattu artinya adalah ibadah haji yang dikerjakan dengan melakukan umrah terlebih dahulu sebelum melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji tamattu memiliki beberapa keutamaan, di antaranya adalah jamaah dapat lebih fokus beribadah haji karena umrah telah dilakukan sebelumnya, menghemat biaya, dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
Bagi jamaah haji yang ingin melaksanakan ibadah haji tamattu, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, seperti mempelajari manasik haji, menjaga kesehatan, dan menyiapkan mental dan spiritual. Selain itu, jamaah haji juga harus mengikuti aturan dan bimbingan dari pembimbing haji selama melaksanakan ibadah haji.