Haji mabrur adalah haji yang diterima dan diridhai oleh Allah SWT. Artinya, haji yang mabrur adalah haji yang dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan memenuhi segala rukun dan syaratnya. Contohnya, haji mabrur adalah haji yang dilakukan dengan ikhlas, tidak riya, dan tidak menyakiti orang lain.
Haji mabrur memiliki banyak manfaat, antara lain: menghapus dosa-dosa, meningkatkan derajat di sisi Allah SWT, dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Selain itu, haji mabrur juga dapat menjadi sarana untuk memperkuat ukhuwah Islamiah dan memperdalam pemahaman tentang ajaran Islam.
Dalam sejarah Islam, konsep haji mabrur telah mengalami perkembangan yang signifikan. Pada masa Nabi Muhammad SAW, haji mabrur merupakan salah satu ibadah yang sangat penting dan dianjurkan. Namun, seiring berjalannya waktu, muncul berbagai praktik haji yang menyimpang dari syariat Islam. Untuk mengatasi masalah ini, para ulama dan pemerintah Islam telah melakukan berbagai upaya untuk memurnikan kembali konsep haji mabrur dan memastikan bahwa haji yang dilakukan sesuai dengan ajaran Islam.
Haji Mabrur Artinya
Haji mabrur adalah haji yang diterima dan diridhai oleh Allah SWT. Artinya, haji yang mabrur adalah haji yang dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan memenuhi segala rukun dan syaratnya. Untuk mencapai haji mabrur, ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan, di antaranya:
- Ikhlas
- Sesuai Syariat
- Menghindari Riya
- Menjaga Akhlak
- Menghormati Haram
- Bermanfaat Bagi Orang Lain
- Meninggalkan Larangan
- Memperdalam Ilmu
- Menjaga Kesehatan
- Berdoa dengan Khusyuk
Aspek-aspek tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, insya Allah haji yang kita lakukan akan menjadi haji yang mabrur dan diterima oleh Allah SWT. Semoga kita semua dapat menunaikan ibadah haji dengan mabrur dan mendapatkan ridha dari Allah SWT.
Ikhlas
Ikhlas merupakan salah satu aspek penting dalam haji mabrur. Artinya, haji yang mabrur adalah haji yang dilakukan dengan ikhlas, semata-mata karena mengharap ridha Allah SWT.
- Niat yang Benar
Ikhlas dalam berhaji dimulai dari niat yang benar, yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT. Bukan karena ingin dipuji atau dihormati orang lain.
- Tidak Riya
Ikhlas juga berarti tidak riya, yaitu tidak melakukan ibadah haji untuk pamer atau mencari pengakuan dari orang lain.
- Mengharap Ridha Allah
Haji mabrur dilakukan dengan harapan ridha Allah SWT, bukan mengharapkan imbalan duniawi atau pujian dari manusia.
- Menerima Takdir
Ikhlas dalam berhaji juga berarti menerima segala takdir yang Allah berikan, baik itu kemudahan maupun kesulitan.
Dengan ikhlas, haji yang kita lakukan akan menjadi lebih bermakna dan bernilai di sisi Allah SWT. Sebab, ikhlas merupakan salah satu kunci diterimanya ibadah haji kita.
Sesuai Syariat
Sesuai syariat merupakan salah satu aspek penting dalam haji mabrur. Artinya, haji mabrur adalah haji yang dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan memenuhi segala rukun dan syaratnya. Hal ini karena haji merupakan ibadah yang memiliki tata cara dan ketentuan tertentu yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Tanpa sesuai syariat, haji yang kita lakukan tidak akan dianggap mabrur. Sebab, haji mabrur bukan hanya sekadar pergi ke Makkah dan melakukan beberapa ritual, tetapi juga harus dilakukan sesuai dengan tuntunan Islam. Beberapa contoh kesesuaian syariat dalam haji mabrur, antara lain:
- Mengenakan ihram sesuai ketentuan
- Melakukan tawaf dengan benar
- Sa’i antara Safa dan Marwah dengan tertib
- Wukuf di Arafah pada waktu yang ditentukan
- Melontar jumrah sesuai dengan tata cara
- Mencukur rambut atau memendekkannya
- Melakukan tawaf ifadah dan tawaf wada
Dengan sesuai syariat, haji yang kita lakukan akan menjadi lebih bermakna dan bernilai di sisi Allah SWT. Sebab, kesesuaian syariat merupakan salah satu syarat diterimanya ibadah haji kita.
Menghindari Riya
Dalam konteks haji mabrur artinya, menghindari riya merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Riya adalah sifat buruk yang dapat merusak ibadah haji seseorang. Riya adalah sikap pamer atau mencari pengakuan dari orang lain dalam beribadah. Hal ini sangat bertentangan dengan prinsip keikhlasan dalam beribadah, yang merupakan salah satu syarat diterimanya ibadah haji.
- Ikhlas dalam Niat
Menghindari riya dalam berhaji dimulai dari niat yang ikhlas. Haji yang mabrur adalah haji yang dilakukan semata-mata karena Allah SWT, bukan untuk dipuji atau dihormati oleh orang lain.
- Tidak Pamer Ibadah
Menghindari riya juga berarti tidak pamer ibadah haji yang dilakukan. Hal ini termasuk tidak menceritakan secara berlebihan tentang persiapan haji, perjalanan haji, atau pengalaman haji yang dilakukan.
- Menjaga Akhlak
Menjaga akhlak yang baik juga merupakan salah satu cara menghindari riya. Haji yang mabrur adalah haji yang dilakukan dengan akhlak yang mulia, bukan dengan akhlak yang buruk atau sombong.
- Tidak Mengharapkan Pujian
Menghindari riya juga berarti tidak mengharapkan pujian atau pengakuan dari orang lain atas ibadah haji yang dilakukan. Haji yang mabrur adalah haji yang dilakukan dengan rendah hati dan tidak mengharapkan imbalan duniawi.
Dengan menghindari riya, haji yang kita lakukan akan menjadi lebih bermakna dan bernilai di sisi Allah SWT. Sebab, riya dapat merusak keikhlasan dalam beribadah, sehingga berpotensi mengurangi pahala haji yang kita peroleh.
Menjaga Akhlak
Menjaga akhlak merupakan salah satu aspek penting dalam haji mabrur. Haji mabrur adalah haji yang tidak hanya sesuai dengan syariat, tetapi juga dilakukan dengan akhlak yang mulia. Menjaga akhlak dalam berhaji berarti menjauhi segala bentuk perbuatan tercela dan senantiasa bersikap baik kepada sesama.
- Bersikap Rendah Hati
Menjaga akhlak dalam berhaji dimulai dari bersikap rendah hati. Haji mabrur adalah haji yang dilakukan dengan penuh kerendahan hati, bukan dengan sikap sombong atau merasa lebih unggul dari orang lain.
- Bersikap Sabar
Menjaga akhlak dalam berhaji juga berarti bersikap sabar. Haji mabrur adalah haji yang dilakukan dengan penuh kesabaran, bukan dengan sikap mudah marah atau mengeluh.
- Bersikap Toleran
Menjaga akhlak dalam berhaji juga berarti bersikap toleran. Haji mabrur adalah haji yang dilakukan dengan penuh toleransi, bukan dengan sikap mudah menghakimi atau memfitnah orang lain.
- Bersikap Santun
Menjaga akhlak dalam berhaji juga berarti bersikap santun. Haji mabrur adalah haji yang dilakukan dengan penuh kesantunan, bukan dengan sikap kasar atau tidak sopan.
Dengan menjaga akhlak dalam berhaji, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah haji kita dan mendapatkan pahala yang lebih besar dari Allah SWT. Sebab, akhlak yang mulia merupakan salah satu ciri khas orang-orang yang bertakwa, dan orang-orang yang bertakwa adalah orang-orang yang dicintai oleh Allah SWT.
Menghormati Haram
Menghormati Haram merupakan salah satu aspek penting dalam haji mabrur artinya. Haram adalah tempat yang suci dan dihormati dalam Islam. Menjaga kesucian dan kehormatan Haram merupakan bagian dari ibadah haji yang tidak dapat diabaikan.
- Menjaga Kesucian
Menghormati Haram berarti menjaga kesuciannya. Jamaah haji harus menjaga kebersihan diri, pakaian, dan lingkungan sekitar Haram. Dilarang melakukan perbuatan yang dapat mengotori atau mencemari Haram, seperti membuang sampah sembarangan atau meludah.
- Menjaga Ketenangan
Menghormati Haram juga berarti menjaga ketenangannya. Jamaah haji harus menghindari perbuatan yang dapat mengganggu ketenangan dan kekhusyukan orang lain, seperti berbicara dengan suara keras atau berteriak-teriak. Haram adalah tempat untuk beribadah, bukan untuk bercanda atau bersenang-senang.
- Menjaga Adab
Menghormati Haram juga berarti menjaga adab. Jamaah haji harus bersikap sopan dan menghormati orang lain, baik sesama jamaah haji maupun penduduk setempat. Dilarang melakukan perbuatan yang dapat menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain, seperti memotong antrean atau melontarkan kata-kata kasar.
- Menjaga Lingkungan
Menghormati Haram juga berarti menjaga lingkungannya. Jamaah haji harus ikut menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan Haram. Dilarang melakukan perbuatan yang dapat merusak atau mencemari lingkungan, seperti membuang sampah sembarangan atau mencabut tanaman.
Dengan menghormati Haram, jamaah haji dapat meningkatkan kualitas ibadah hajinya dan mendapatkan pahala yang lebih besar dari Allah SWT. Sebab, Haram adalah tempat yang suci dan dihormati, dan menjaga kesucian serta kehormatannya merupakan bagian dari ibadah haji yang tidak dapat diabaikan.
Bermanfaat Bagi Orang Lain
Bermanfaat bagi orang lain merupakan salah satu aspek penting dalam haji mabrur artinya. Haji mabrur bukan hanya ibadah yang bersifat individual, tetapi juga ibadah yang memiliki dampak sosial. Salah satu dampak sosial dari haji mabrur adalah memberikan manfaat bagi orang lain.
Manfaat bagi orang lain dalam haji mabrur dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti:
- Membantu jamaah haji yang membutuhkan, seperti membantu jamaah haji yang sakit, lansia, atau disabilitas.
- Menjaga kebersihan dan ketertiban di tempat-tempat pelaksanaan ibadah haji, seperti di Masjidil Haram dan di Mina.
- Menghormati budaya dan tradisi masyarakat setempat, seperti tidak membuang sampah sembarangan dan tidak membuat keributan.
- Memberikan bantuan kepada masyarakat setempat, seperti memberikan donasi kepada panti asuhan atau sekolah-sekolah di sekitar Makkah dan Madinah.
Dengan memberikan manfaat bagi orang lain, jamaah haji dapat meningkatkan kualitas ibadah hajinya dan mendapatkan pahala yang lebih besar dari Allah SWT. Sebab, haji mabrur adalah haji yang tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bermanfaat bagi orang lain.
Meninggalkan Larangan
Meninggalkan larangan merupakan salah satu aspek penting dalam haji mabrur artinya. Artinya, haji mabrur adalah haji yang dilakukan dengan meninggalkan segala bentuk larangan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. Larangan-larangan ini sangat penting untuk dipatuhi karena merupakan bagian dari syariat Islam dan bertujuan untuk menjaga kesucian dan kelancaran ibadah haji.
- Menghindari Pertengkaran dan Kekerasan
Salah satu larangan yang harus dipatuhi dalam haji mabrur adalah menghindari pertengkaran dan kekerasan. Jamaah haji harus menjaga sikap dan tutur katanya, serta tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan orang lain. Pertengkaran dan kekerasan dapat merusak kekhusyukan ibadah haji dan merugikan sesama jamaah.
- Tidak Berburu dan Menebang Pohon
Larangan lainnya dalam haji mabrur adalah tidak berburu dan menebang pohon di tanah haram. Hewan dan tumbuhan di tanah haram dilindungi dan tidak boleh diburu atau dirusak. Melanggar larangan ini dapat merusak ekosistem dan merugikan makhluk hidup lainnya.
- Menghindari Perhiasan dan Pakaian Tertentu
Bagi jamaah haji laki-laki, dilarang memakai perhiasan emas dan perak selama ihram. Selain itu, jamaah haji baik laki-laki maupun perempuan dilarang memakai pakaian yang berjahit atau menutupi wajah dan kepala. Larangan ini bertujuan untuk merendahkan diri dan menyamakan semua jamaah haji di hadapan Allah SWT.
- Menghindari Perbuatan Syirik
Larangan yang paling penting dalam haji mabrur adalah menghindari perbuatan syirik. Syirik adalah menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu yang lain. Jamaah haji harus fokus beribadah hanya kepada Allah SWT dan tidak melakukan perbuatan yang dapat merusak ketauhidan, seperti meminta pertolongan kepada selain Allah SWT atau berdoa di tempat-tempat yang dikeramatkan selain Ka’bah.
Dengan meninggalkan larangan-larangan ini, jamaah haji dapat meningkatkan kualitas ibadah hajinya dan mendapatkan pahala yang lebih besar dari Allah SWT. Sebab, meninggalkan larangan merupakan salah satu syarat diterimanya ibadah haji dan merupakan bagian dari ketaatan kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Memperdalam Ilmu
Dalam konteks haji mabrur artinya, memperdalam ilmu merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Haji mabrur bukan hanya tentang melaksanakan ibadah fisik, tetapi juga tentang peningkatan spiritual dan intelektual. Mempelajari ilmu agama dapat membantu jamaah haji memahami makna dan hikmah dari setiap ritual haji, sehingga ibadah haji yang dilakukan menjadi lebih bermakna dan bernilai.
- Mempelajari Fiqih Haji
Mempelajari fiqih haji merupakan hal yang penting bagi jamaah haji. Ilmu ini berisi tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan syariat Islam. Dengan mempelajari fiqih haji, jamaah haji dapat memastikan bahwa ibadah haji yang dilakukan sesuai dengan tuntunan agama.
- Mempelajari Sejarah dan Budaya Haji
Mempelajari sejarah dan budaya haji dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang ibadah haji. Dengan memahami sejarah dan budaya haji, jamaah haji dapat lebih mengapresiasi makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam ibadah haji.
- Mempelajari Makna dan Hikmah Haji
Mempelajari makna dan hikmah haji dapat membantu jamaah haji memahami tujuan dan manfaat dari ibadah haji. Dengan memahami makna dan hikmah haji, jamaah haji dapat meningkatkan motivasi dan kekhusyukan dalam beribadah.
- Mempelajari Ajaran Islam Secara Umum
Mempelajari ajaran Islam secara umum juga dapat mendukung ibadah haji yang mabrur. Dengan memahami ajaran Islam secara umum, jamaah haji dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, sehingga ibadah haji yang dilakukan menjadi lebih bermakna dan bernilai.
Dengan memperdalam ilmu, jamaah haji dapat meningkatkan kualitas ibadah haji mereka dan mendapatkan pahala yang lebih besar dari Allah SWT. Sebab, memperdalam ilmu merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan ketakwaan.
Menjaga Kesehatan
Menjaga kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam haji mabrur artinya. Ibadah haji membutuhkan kondisi fisik yang prima, karena jamaah haji akan melakukan banyak aktivitas fisik, seperti berjalan kaki, berlari, dan melempar jumrah. Kesehatan yang baik akan membantu jamaah haji menjalankan ibadah haji dengan lancar dan khusyuk.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan sebelum dan selama ibadah haji, antara lain:
- Melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh sebelum berangkat haji.
- Melakukan vaksinasi yang diperlukan, seperti vaksinasi meningitis dan influenza.
- Menjaga pola makan yang sehat dan bergizi.
- Berolahraga secara teratur.
- Istirahat yang cukup.
Dengan menjaga kesehatan, jamaah haji dapat mengurangi risiko terkena penyakit selama ibadah haji. Selain itu, kesehatan yang baik juga akan membantu jamaah haji lebih fokus dan khusyuk dalam beribadah.
Berdoa dengan Khusyuk
Berdoa dengan khusyuk merupakan salah satu aspek penting dalam haji mabrur. Doa yang khusyuk dapat membantu jamaah haji lebih fokus dan khusyuk dalam beribadah, sehingga ibadah haji yang dilakukan menjadi lebih bermakna dan bernilai.
- Kekhusyukan Hati
Kekhusyukan hati adalah kondisi di mana hati seorang hamba benar-benar hadir dan terpaut kepada Allah SWT. Dalam konteks haji mabrur, kekhusyukan hati dapat dicapai dengan memusatkan pikiran dan hati pada ibadah haji yang sedang dilakukan, serta menghindari segala bentuk gangguan dan pikiran yang dapat mengalihkan fokus.
- Kesungguhan Berdoa
Kesungguhan berdoa juga menjadi faktor penting dalam khusyuknya doa. Jamaah haji harus benar-benar bersungguh-sungguh dalam memanjatkan doa kepada Allah SWT, yakin bahwa doa tersebut akan dikabulkan.
- Menggunakan Bahasa yang Baik
Menggunakan bahasa yang baik dan sopan dalam berdoa juga dapat membantu meningkatkan kekhusyukan. Jamaah haji dianjurkan untuk menggunakan bahasa Arab dalam berdoa, karena bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur’an dan bahasa yang digunakan oleh Rasulullah SAW dalam berdoa.
Dengan berdoa dengan khusyuk, jamaah haji dapat meningkatkan kualitas ibadah haji mereka dan mendapatkan pahala yang lebih besar dari Allah SWT. Sebab, doa yang khusyuk merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dicintai oleh Allah SWT.
FAQ Haji Mabrur Artinya
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang haji mabrur artinya, beserta jawabannya:
Pertanyaan 1: Apa yang dimaksud dengan haji mabrur?
Jawaban: Haji mabrur adalah haji yang diterima dan diridhai oleh Allah SWT, serta sesuai dengan syariat Islam dan memenuhi segala rukun dan syaratnya.
Pertanyaan 2: Apa saja ciri-ciri haji mabrur?
Jawaban: Ciri-ciri haji mabrur antara lain dilakukan dengan ikhlas, sesuai syariat, menghindari riya, menjaga akhlak, menghormati Haram, bermanfaat bagi orang lain, meninggalkan larangan, memperdalam ilmu, menjaga kesehatan, dan berdoa dengan khusyuk.
Pertanyaan 3: Apa manfaat haji mabrur?
Jawaban: Manfaat haji mabrur antara lain menghapus dosa-dosa, meningkatkan derajat di sisi Allah SWT, mendapatkan pahala yang berlipat ganda, memperkuat ukhuwah Islamiah, dan memperdalam pemahaman tentang ajaran Islam.
Pertanyaan 4: Apa saja syarat haji mabrur?
Jawaban: Syarat haji mabrur antara lain beragama Islam, balig, berakal, mampu secara fisik dan finansial, serta memenuhi syarat-syarat lainnya yang telah ditetapkan oleh syariat Islam.
Pertanyaan 5: Bagaimana cara mencapai haji mabrur?
Jawaban: Untuk mencapai haji mabrur, jamaah haji harus mempersiapkan diri dengan baik, baik secara fisik maupun mental. Selain itu, jamaah haji juga harus memahami tata cara pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan syariat Islam.
Pertanyaan 6: Apa yang harus dilakukan setelah melaksanakan haji mabrur?
Jawaban: Setelah melaksanakan haji mabrur, jamaah haji harus bersyukur kepada Allah SWT dan terus menjaga amalan-amalan baik yang telah dilakukan selama ibadah haji.
Demikianlah beberapa pertanyaan dan jawaban tentang haji mabrur artinya. Semoga bermanfaat bagi jamaah haji yang ingin melaksanakan ibadah haji mabrur.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang persiapan yang perlu dilakukan untuk mencapai haji mabrur.
Tips Mencapai Haji Mabrur
Berikut adalah beberapa tips bagi jamaah haji yang ingin mencapai haji mabrur:
Tip 1: Niatkan dengan Ikhlas
Niatkan ibadah haji semata-mata karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dihormati orang lain.
Tip 2: Pelajari Tata Cara Ibadah Haji
Pelajari tata cara pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan syariat Islam, agar ibadah haji yang dilakukan sesuai dengan tuntunan agama.
Tip 3: Jaga Akhlak dan Perilaku
Jaga akhlak dan perilaku selama ibadah haji, dengan bersikap sabar, rendah hati, dan tidak menyakiti orang lain.
Tip 4: Hormati Tempat-Tempat Suci
Hormati tempat-tempat suci selama ibadah haji, seperti Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, dengan menjaga kebersihan dan kesuciannya.
Tip 5: Berdoa dengan Khusyuk
Berdoalah dengan khusyuk dan penuh penghayatan, serta yakin bahwa doa yang dipanjatkan akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Tip 6: Tinggalkan Segala Larangan
Tinggalkan segala bentuk larangan selama ibadah haji, seperti bertengkar, berburu, dan memakai pakaian yang tidak sesuai dengan syariat.
Tip 7: Manfaatkan Waktu untuk Ibadah
Manfaatkan waktu selama ibadah haji untuk beribadah sebanyak-banyaknya, seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dan berzikir.
Tip 8: Bersikap Sabar dan Tawakal
Bersikap sabar dan tawakal selama ibadah haji, karena pasti akan ada ujian dan kesulitan yang dihadapi.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, jamaah haji dapat meningkatkan kualitas ibadah hajinya dan berusaha untuk mencapai haji mabrur. Haji mabrur adalah haji yang diterima dan diridhai oleh Allah SWT, serta membawa manfaat dan pahala yang besar bagi jamaah haji.
Selanjutnya, kita akan membahas tentang doa-doa yang dapat dipanjatkan selama ibadah haji.
Kesimpulan
Haji mabrur artinya haji yang diterima dan diridhai oleh Allah SWT. Untuk mencapai haji mabrur, jamaah haji perlu memenuhi beberapa aspek penting, seperti ikhlas, sesuai syariat, menghindari riya, menjaga akhlak, menghormati Haram, bermanfaat bagi orang lain, meninggalkan larangan, memperdalam ilmu, menjaga kesehatan, dan berdoa dengan khusyuk.
Setiap aspek tersebut saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dengan memperhatikan seluruh aspek tersebut, insya Allah haji yang kita lakukan akan menjadi haji yang mabrur dan diterima oleh Allah SWT. Semoga kita semua dapat menunaikan ibadah haji dengan mabrur dan mendapatkan ridha dari Allah SWT.