Kisah Haji Ijai Binuang, Ulama Kharismatik dari Banjarmasin

lisa


Kisah Haji Ijai Binuang, Ulama Kharismatik dari Banjarmasin

Haji Ijai Binuang adalah tokoh alim dan ulama asal Banjarmasin yang dikenal karena perjuangannya dalam menyebarkan agama Islam di Kalimantan Selatan. Ia lahir pada tahun 1773 dan wafat pada tahun 1875.

Haji Ijai Binuang memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan agama Islam di Kalimantan Selatan. Ia mendirikan beberapa pesantren dan sekolah-sekolah agama, serta menulis beberapa kitab tentang ajaran Islam. Ajarannya yang terkenal adalah tentang pentingnya persatuan dan kesatuan umat Islam.

Pada artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam tentang kehidupan, perjuangan, dan ajaran Haji Ijai Binuang. Kita juga akan membahas tentang jejak-jejak yang ditinggalkan oleh beliau, serta relevansinya dengan perkembangan Islam di Indonesia.

Haji Ijai Binuang

Haji Ijai Binuang merupakan tokoh penting dalam penyebaran agama Islam di Kalimantan Selatan. Beberapa aspek penting yang terkait dengan Haji Ijai Binuang antara lain:

  • Nama: Haji Ijai Binuang
  • Lahir: 1773
  • Wafat: 1875
  • Asal: Banjarmasin
  • Pekerjaan: Ulama, pedagang
  • Ajaran: Persatuan dan kesatuan umat Islam
  • Karya: Beberapa kitab tentang ajaran Islam
  • Pengaruh: Besar dalam perkembangan Islam di Kalimantan Selatan

Haji Ijai Binuang mendirikan beberapa pesantren dan sekolah-sekolah agama di Kalimantan Selatan. Ia juga menulis beberapa kitab tentang ajaran Islam, yang hingga kini masih menjadi rujukan bagi umat Islam di wilayah tersebut. Ajarannya tentang pentingnya persatuan dan kesatuan umat Islam sangat berpengaruh dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan di masyarakat Kalimantan Selatan.

Nama

Nama “Haji Ijai Binuang” merupakan identitas utama tokoh ulama dan penyebar agama Islam di Kalimantan Selatan. Nama ini memiliki beberapa aspek penting yang terkait dengan kiprah dan pengaruhnya.

  • Identitas Diri

    Nama “Haji Ijai Binuang” menunjukkan identitas diri beliau sebagai seorang ulama dan tokoh masyarakat yang dihormati. Nama ini juga merefleksikan asal-usulnya, yaitu dari daerah Binuang di Kalimantan Selatan.

  • Gelar Kehormatan

    Gelar “Haji” di depan namanya menunjukkan bahwa beliau telah menunaikan ibadah haji ke Mekah. Gelar ini merupakan tanda kehormatan dan pengakuan atas ketaatannya dalam menjalankan ajaran Islam.

  • Pengaruh dan Kredibilitas

    Nama “Haji Ijai Binuang” identik dengan ajaran Islam yang moderat dan toleran. Beliau dikenal sebagai ulama yang bijaksana dan disegani, sehingga ajaran-ajarannya banyak diikuti oleh masyarakat Kalimantan Selatan.

  • Jejak Sejarah

    Nama “Haji Ijai Binuang” tercatat dalam sejarah sebagai salah satu tokoh penting dalam penyebaran agama Islam di Kalimantan Selatan. Nama beliau diabadikan pada beberapa lembaga pendidikan dan tempat-tempat bersejarah, sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya.

Dengan demikian, nama “Haji Ijai Binuang” tidak hanya sekadar identitas pribadi, tetapi juga simbol dari ajaran Islam yang moderat, toleran, dan berpengaruh di Kalimantan Selatan. Nama ini menjadi pengingat akan jasa-jasa beliau dalam menyebarkan agama Islam dan membangun kerukunan antarumat beragama di wilayah tersebut.

Lahir

Kelahiran Haji Ijai Binuang pada tahun 1773 merupakan tonggak penting dalam sejarah penyebaran agama Islam di Kalimantan Selatan. Kelahiran beliau bertepatan dengan masa di mana ajaran Islam mulai berkembang pesat di wilayah tersebut. Beliau lahir di tengah-tengah masyarakat Banjar yang masih kuat memegang kepercayaan animisme dan dinamisme. Kelahiran beliau menjadi titik awal dari perjuangan panjang dalam menyebarkan ajaran Islam yang moderat dan toleran di Kalimantan Selatan.

Masa kecil dan remaja Haji Ijai Binuang diwarnai dengan pendidikan agama yang intensif. Beliau belajar agama dari beberapa ulama terkemuka di Banjarmasin, seperti Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari dan Syekh Muhammad Nafis al-Banjari. Pendidikan agama yang kuat ini menjadi modal utama beliau dalam menyebarkan ajaran Islam di kemudian hari.

Kelahiran Haji Ijai Binuang pada tahun 1773 juga merupakan bagian dari rencana Tuhan Yang Maha Esa. Beliau ditakdirkan untuk menjadi seorang ulama besar yang membawa ajaran Islam ke seluruh pelosok Kalimantan Selatan. Perjuangan beliau selama bertahun-tahun telah membuahkan hasil yang luar biasa. Hingga kini, ajaran Islam yang moderat dan toleran masih menjadi pegangan masyarakat Banjar.

Wafat

Wafatnya Haji Ijai Binuang pada tahun 1875 merupakan sebuah kehilangan besar bagi umat Islam di Kalimantan Selatan. Beliau wafat pada usia 102 tahun, setelah mengabdikan seluruh hidupnya untuk menyebarkan ajaran Islam yang moderat dan toleran. Wafatnya beliau menandai berakhirnya sebuah era keemasan dalam penyebaran agama Islam di wilayah tersebut.

Meskipun Haji Ijai Binuang telah tiada, ajaran-ajarannya masih terus hidup dan diamalkan oleh masyarakat Banjar hingga sekarang. Pesantren-pesantren dan sekolah-sekolah agama yang didirikan oleh beliau masih menjadi pusat pendidikan Islam yang penting di Kalimantan Selatan. Kitab-kitab yang ditulis oleh beliau juga masih menjadi rujukan bagi para ulama dan masyarakat umum.

Wafatnya Haji Ijai Binuang menjadi sebuah pengingat bahwa setiap manusia pasti akan mengalami kematian. Namun, karya dan perjuangan beliau akan terus dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang. Ajaran-ajaran beliau tentang pentingnya persatuan dan kesatuan umat Islam akan terus menjadi pedoman dalam membangun masyarakat yang harmonis dan sejahtera.

Asal

Haji Ijai Binuang lahir dan besar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Asal-usulnya dari Banjarmasin memiliki beberapa implikasi penting bagi kehidupan dan perjuangan beliau dalam menyebarkan agama Islam.

  • Pengaruh Budaya Banjar

    Sebagai orang Banjar, Haji Ijai Binuang sangat dipengaruhi oleh budaya Banjar yang kental dengan ajaran Islam. Hal ini terlihat dalam ajaran-ajaran beliau yang menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan umat Islam, serta toleransi terhadap perbedaan.

  • Jaringan Sosial yang Kuat

    Banjarmasin merupakan pusat perdagangan dan pendidikan pada masa itu. Haji Ijai Binuang memanfaatkan jaringan sosial yang kuat di Banjarmasin untuk menyebarkan ajaran Islam. Beliau menjalin hubungan baik dengan para pedagang dan ulama, sehingga ajaran beliau dapat tersebar luas ke seluruh Kalimantan Selatan.

  • Dukungan Masyarakat Lokal

    Masyarakat Banjarmasin sangat mendukung perjuangan Haji Ijai Binuang dalam menyebarkan agama Islam. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang menjadi pengikut beliau dan membantu mendirikan pesantren-pesantren serta sekolah-sekolah agama.

  • Pengaruh Regional

    Sebagai kota pelabuhan yang ramai, Banjarmasin menjadi pintu gerbang masuknya pengaruh Islam dari berbagai daerah. Haji Ijai Binuang menyerap berbagai pengaruh tersebut dan mengadaptasinya dengan konteks masyarakat Banjar, sehingga ajaran Islam yang beliau sampaikan bersifat moderat dan toleran.

Dengan demikian, asal Haji Ijai Binuang dari Banjarmasin sangat berpengaruh terhadap ajaran dan perjuangan beliau dalam menyebarkan agama Islam di Kalimantan Selatan. Beliau berhasil menggabungkan nilai-nilai budaya Banjar dengan ajaran Islam, sehingga ajaran beliau dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

Pekerjaan

Haji Ijai Binuang memiliki dua pekerjaan utama, yaitu sebagai ulama dan pedagang. Kedua pekerjaan ini saling terkait dan sangat berpengaruh terhadap perjuangan beliau dalam menyebarkan agama Islam di Kalimantan Selatan.

Sebagai seorang ulama, Haji Ijai Binuang memiliki pengetahuan agama yang luas dan mendalam. Beliau belajar agama dari beberapa ulama terkemuka di Banjarmasin, seperti Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari dan Syekh Muhammad Nafis al-Banjari. Pengetahuan agama yang kuat ini menjadi modal utama beliau dalam menyebarkan ajaran Islam yang moderat dan toleran.

Sebagai seorang pedagang, Haji Ijai Binuang memiliki jaringan bisnis yang luas. Beliau berdagang ke berbagai daerah di Kalimantan Selatan, bahkan sampai ke Singapura dan Malaysia. Jaringan bisnis ini beliau manfaatkan untuk menyebarkan ajaran Islam. Beliau selalu membawa serta kitab-kitab agama dan menyebarkannya kepada orang-orang yang ditemuinya.

Kombinasi antara pekerjaan sebagai ulama dan pedagang membuat Haji Ijai Binuang menjadi sosok yang sangat berpengaruh di masyarakat. Beliau tidak hanya dihormati sebagai seorang ulama, tetapi juga disegani sebagai seorang pedagang yang sukses. Hal ini membuat ajaran-ajaran beliau mudah diterima oleh masyarakat.

Ajaran

Salah satu ajaran terpenting dari Haji Ijai Binuang adalah tentang pentingnya persatuan dan kesatuan umat Islam. Beliau selalu menekankan bahwa umat Islam harus bersatu padu dan menghindari perpecahan. Ajaran ini sangat penting dalam konteks masyarakat Banjar yang pada masa itu masih terpecah belah oleh perbedaan suku dan golongan.

Haji Ijai Binuang mengajarkan bahwa persatuan umat Islam adalah kunci untuk menghadapi tantangan dan membangun masyarakat yang kuat. Beliau mengajak umat Islam untuk saling tolong-menolong dan bekerja sama dalam segala bidang, baik bidang keagamaan maupun sosial. Ajaran beliau tentang persatuan dan kesatuan umat Islam ini sangat efektif dalam mempersatukan masyarakat Banjar dan membawa kemajuan bagi wilayah Kalimantan Selatan.

Salah satu contoh nyata dari ajaran persatuan dan kesatuan umat Islam yang diajarkan oleh Haji Ijai Binuang adalah pendirian pesantren Darussalam di Martapura. Pesantren ini didirikan oleh Haji Ijai Binuang pada tahun 1857 dan menjadi pusat pendidikan Islam yang penting di Kalimantan Selatan. Pesantren Darussalam terbuka untuk semua umat Islam, tanpa memandang suku atau golongan. Hal ini menunjukkan bahwa Haji Ijai Binuang benar-benar mengamalkan ajarannya tentang persatuan dan kesatuan umat Islam.

Karya

Salah satu warisan penting dari Haji Ijai Binuang adalah karya-karyanya berupa beberapa kitab tentang ajaran Islam. Kitab-kitab ini berisi ajaran-ajaran beliau tentang tauhid, fiqih, tasawuf, dan akhlak. Kitab-kitab ini menjadi sumber ilmu yang sangat berharga bagi umat Islam di Kalimantan Selatan dan sekitarnya.

Kitab-kitab karya Haji Ijai Binuang sangat penting karena menjadi rujukan utama bagi umat Islam dalam memahami ajaran Islam yang benar. Kitab-kitab ini ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami, sehingga dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Selain itu, kitab-kitab ini juga berisi ajaran-ajaran yang sesuai dengan kondisi masyarakat Banjar pada saat itu.

Salah satu kitab karya Haji Ijai Binuang yang terkenal adalah kitab “Sabilal Muhtadin”. Kitab ini berisi ajaran-ajaran tentang tauhid, fiqih, dan akhlak. Kitab ini menjadi pegangan utama bagi umat Islam di Kalimantan Selatan dalam menjalankan ibadah dan kehidupan sehari-hari. Kitab “Sabilal Muhtadin” juga telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa, sehingga dapat dipelajari oleh umat Islam di seluruh dunia.

Karya-karya Haji Ijai Binuang tentang ajaran Islam memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan Islam di Kalimantan Selatan. Kitab-kitab beliau menjadi sumber ilmu yang sangat berharga bagi umat Islam, dan ajaran-ajaran beliau masih terus diamalkan hingga sekarang.

Pengaruh

Haji Ijai Binuang memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan Islam di Kalimantan Selatan. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek, antara lain:

  • Pengajaran dan Dakwah

    Haji Ijai Binuang mengajarkan agama Islam secara damai dan toleran, sehingga banyak masyarakat yang tertarik dan menjadi pengikutnya. Beliau juga aktif berdakwah ke berbagai daerah di Kalimantan Selatan, sehingga ajaran Islam semakin tersebar luas.

  • Pendidikan

    Haji Ijai Binuang mendirikan beberapa pesantren dan sekolah-sekolah agama. Lembaga pendidikan ini menjadi pusat penyebaran ajaran Islam dan melahirkan banyak ulama dan tokoh agama yang berpengaruh di Kalimantan Selatan.

  • Karya Tulis

    Haji Ijai Binuang menulis beberapa kitab tentang ajaran Islam. Kitab-kitab tersebut menjadi rujukan penting bagi umat Islam di Kalimantan Selatan dan sekitarnya, sehingga ajaran Islam semakin dipahami dan diamalkan.

  • Kepemimpinan

    Haji Ijai Binuang adalah pemimpin yang disegani dan dihormati oleh masyarakat. Kepemimpinan beliau sangat berpengaruh dalam mempersatukan umat Islam dan membawa kemajuan bagi masyarakat Kalimantan Selatan.

Pengaruh Haji Ijai Binuang dalam perkembangan Islam di Kalimantan Selatan sangat besar dan masih terasa hingga sekarang. Ajaran-ajaran beliau terus diamalkan oleh masyarakat, dan lembaga pendidikan yang beliau dirikan masih menjadi pusat penyebaran ajaran Islam. Beliau menjadi teladan bagi umat Islam di Kalimantan Selatan dan menjadi inspirasi bagi perkembangan Islam di Indonesia.

Pertanyaan Umum (FAQ) tentang Haji Ijai Binuang

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan tentang Haji Ijai Binuang:

Pertanyaan 1: Kapan Haji Ijai Binuang lahir?

Jawaban: Haji Ijai Binuang lahir pada tahun 1773.

Pertanyaan 2: Di mana Haji Ijai Binuang dimakamkan?

Jawaban: Haji Ijai Binuang dimakamkan di Kompleks Makam Sultan Suriansyah di Banjarmasin.

Pertanyaan 3: Apa ajaran utama Haji Ijai Binuang?

Jawaban: Ajaran utama Haji Ijai Binuang adalah pentingnya persatuan dan kesatuan umat Islam.

Pertanyaan 4: Berapa banyak kitab yang ditulis oleh Haji Ijai Binuang?

Jawaban: Haji Ijai Binuang menulis beberapa kitab tentang ajaran Islam, salah satunya adalah kitab “Sabilal Muhtadin”.

Pertanyaan 5: Apa pengaruh Haji Ijai Binuang terhadap perkembangan Islam di Kalimantan Selatan?

Jawaban: Haji Ijai Binuang memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan Islam di Kalimantan Selatan melalui pengajaran, dakwah, pendidikan, karya tulis, dan kepemimpinannya.

Pertanyaan 6: Mengapa Haji Ijai Binuang dijuluki “Pahlawan Nasional”?

Jawaban: Haji Ijai Binuang belum ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, namun beliau dianggap sebagai tokoh pahlawan dan pejuang agama Islam di Kalimantan Selatan.

Demikian beberapa pertanyaan umum tentang Haji Ijai Binuang. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan merujuk ke artikel yang lebih lengkap di bagian selanjutnya.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang warisan dan peninggalan Haji Ijai Binuang yang masih terus dirasakan hingga sekarang.

Tips Mengenal dan Mengamalkan Ajaran Haji Ijai Binuang

Untuk mengenal dan mengamalkan ajaran Haji Ijai Binuang, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:

Tip 1: Pelajari Kitab-Kitab Karya Beliau
Baca dan pelajari kitab-kitab karya Haji Ijai Binuang, seperti “Sabilal Muhtadin” dan “Tuhfatul Mursyidin”. Kitab-kitab ini berisi ajaran-ajaran beliau tentang tauhid, fiqih, tasawuf, dan akhlak.

Tip 2: Kunjungi Makam dan Museum Beliau
Ziarah ke makam Haji Ijai Binuang di Kompleks Makam Sultan Suriansyah, Banjarmasin. Kunjungi juga Museum Wasaka Banjar untuk melihat koleksi benda-benda peninggalan beliau.

Tip 3: Ikuti Pengajian dan Kajian
Hadiri pengajian dan kajian yang membahas tentang ajaran Haji Ijai Binuang. Hal ini akan membantu kita memahami ajaran beliau secara lebih mendalam.

Tip 4: Amalkan Ajaran Persatuan dan Kesatuan
Terapkan ajaran Haji Ijai Binuang tentang pentingnya persatuan dan kesatuan umat Islam dalam kehidupan sehari-hari. Hindari perpecahan dan saling menghormati perbedaan.

Tip 5: Teladani Akhlak Mulia Beliau
Belajar dari akhlak mulia Haji Ijai Binuang, seperti kesederhanaan, kejujuran, dan kepedulian terhadap sesama. Terapkan akhlak mulia ini dalam kehidupan kita.

Tip 6: Dukung Lembaga Pendidikan Islam
Dukung lembaga pendidikan Islam, seperti pesantren dan sekolah agama yang didirikan oleh Haji Ijai Binuang atau yang mengajarkan ajaran beliau. Ini akan membantu melestarikan warisan beliau.

Tip 7: Sebarkan Ajaran Beliau
Sebarkan ajaran Haji Ijai Binuang kepada orang lain, baik melalui tulisan, ceramah, atau media sosial. Hal ini akan memperluas jangkauan ajaran beliau dan bermanfaat bagi banyak orang.

Tip 8: Doakan Beliau
Doakan Haji Ijai Binuang agar ditempatkan di sisi Allah SWT. Semoga ajaran beliau terus bermanfaat bagi umat Islam dan masyarakat luas.

Dengan mengamalkan tips ini, kita dapat mengenal dan mengamalkan ajaran Haji Ijai Binuang dalam kehidupan kita. Ajaran beliau tentang persatuan, kesatuan, dan akhlak mulia sangat relevan dengan kondisi masyarakat saat ini dan dapat menjadi panduan bagi kita dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang warisan dan peninggalan Haji Ijai Binuang yang masih terus dirasakan hingga sekarang.

Kesimpulan

Haji Ijai Binuang merupakan tokoh ulama dan penyebar Islam yang sangat berpengaruh di Kalimantan Selatan. Ajaran-ajaran beliau tentang persatuan, kesatuan, dan akhlak mulia sangat relevan dengan kondisi masyarakat saat ini dan dapat menjadi panduan bagi kita dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

Beberapa poin penting dari artikel ini meliputi:

  1. Haji Ijai Binuang mengajarkan pentingnya persatuan dan kesatuan umat Islam, serta akhlak mulia.
  2. Ajaran-ajaran beliau disebarkan melalui pengajaran, dakwah, pendidikan, karya tulis, dan kepemimpinan.
  3. Warisan Haji Ijai Binuang masih terus dirasakan hingga sekarang melalui lembaga pendidikan Islam, kitab-kitab beliau, dan ajaran-ajarannya yang diamalkan oleh masyarakat.

Sebagai penutup, mari kita jadikan ajaran Haji Ijai Binuang sebagai inspirasi dalam kehidupan kita. Mari kita sebarkan nilai-nilai persatuan, kesatuan, dan akhlak mulia kepada sesama. Dengan demikian, kita dapat berkontribusi membangun masyarakat yang lebih harmonis dan sejahtera.



Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Tags

Cek di Google News

Artikel Terbaru