Hadits shalat tarawih adalah kumpulan perkataan, perbuatan, dan ketetapan dari Nabi Muhammad SAW yang berhubungan dengan shalat tarawih. Salah satu contoh hadits shalat tarawih adalah sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, “Barangsiapa melaksanakan shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu.”
Shalat tarawih memiliki banyak manfaat, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan keimanan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, shalat tarawih juga memiliki sejarah yang panjang. Konon, shalat tarawih pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadhan tahun kedua Hijriyah.
Pembahasan mengenai hadits shalat tarawih akan lebih banyak dibahas pada artikel ini. Artikel ini akan mengulas tentang pengertian, hukum, keutamaan, dan tata cara shalat tarawih berdasarkan tuntunan hadits.
Hadits Shalat Tarawih
Hadits shalat tarawih memiliki beberapa aspek penting yang perlu dipahami. Aspek-aspek ini mencakup pengertian, hukum, keutamaan, rukun, sunnah, waktu pelaksanaan, bilangan rakaat, dan tata cara pelaksanaannya.
- Pengertian
- Hukum
- Keutamaan
- Rukun
- Sunnah
- Waktu Pelaksanaan
- Bilangan Rakaat
- Tata Cara Pelaksanaan
Memahami aspek-aspek tersebut sangat penting untuk melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Shalat tarawih yang benar akan memberikan banyak manfaat, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan keimanan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pengertian
Pengertian hadits shalat tarawih merupakan aspek penting untuk memahami ibadah shalat tarawih dengan benar. Pengertian hadits shalat tarawih berkaitan dengan definisi, sumber hukum, dan dasar pelaksanaan shalat tarawih dalam Islam.
- Definisi
Secara bahasa, hadits shalat tarawih berasal dari kata “hadits” yang berarti perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW, sedangkan “tarawih” berarti istirahat atau rehat sejenak. Jadi, hadits shalat tarawih adalah kumpulan perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan shalat tarawih.
- Sumber Hukum
Hadits shalat tarawih merupakan sumber hukum Islam yang kedua setelah Al-Qur’an. Hadits-hadits tentang shalat tarawih diriwayatkan oleh banyak sahabat Nabi Muhammad SAW, seperti Abu Hurairah, Umar bin Khattab, dan Aisyah binti Abu Bakar.
- Dasar Pelaksanaan
Hadits-hadits shalat tarawih menjadi dasar pelaksanaan shalat tarawih bagi umat Islam. Hadits-hadits tersebut menjelaskan tentang hukum, tata cara, waktu pelaksanaan, dan keutamaan shalat tarawih.
Dengan memahami pengertian hadits shalat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Shalat tarawih yang benar akan memberikan banyak manfaat, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan keimanan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Hukum
Hukum shalat tarawih merupakan aspek penting dalam memahami ibadah shalat tarawih. Hukum shalat tarawih menjelaskan tentang kewajiban atau tidaknya umat Islam melaksanakan shalat tarawih, serta tata cara pelaksanaannya.
Dalam hadits shalat tarawih, dijelaskan bahwa hukum shalat tarawih adalah sunnah muakkadah. Artinya, shalat tarawih sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, namun tidak wajib. Shalat tarawih juga disebut sebagai qiyamul lail atau shalat malam, karena dilaksanakan pada malam hari di bulan Ramadhan.
Tata cara pelaksanaan shalat tarawih telah diatur dalam hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Shalat tarawih dilaksanakan dengan cara berjamaah, minimal dua rakaat dan maksimal delapan rakaat. Shalat tarawih juga dapat dilaksanakan secara munfarid atau sendiri-sendiri.
Dengan memahami hukum shalat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Shalat tarawih yang benar akan memberikan banyak manfaat, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan keimanan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Keutamaan
Keutamaan merupakan salah satu aspek penting dalam memahami hadits shalat tarawih. Keutamaan shalat tarawih menjelaskan tentang kelebihan-kelebihan dan manfaat yang dapat diperoleh dengan melaksanakan shalat tarawih.
- Penghapus Dosa
Salah satu keutamaan shalat tarawih adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, “Barangsiapa melaksanakan shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Peningkatan Keimanan
Shalat tarawih juga dapat meningkatkan keimanan seorang Muslim. Hal ini karena shalat tarawih merupakan ibadah yang dilakukan pada malam hari, di mana pada waktu tersebut seorang Muslim dapat lebih fokus dan khusyuk dalam beribadah.
- Kebahagiaan di Dunia dan Akhirat
Keutamaan lainnya dari shalat tarawih adalah dapat memberikan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, “Barangsiapa yang menghidupkan malam Ramadhan dengan ibadah, maka ia akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.” (HR. Ahmad)
- Dekat dengan Allah SWT
Shalat tarawih juga dapat mendekatkan diri seorang Muslim kepada Allah SWT. Hal ini karena shalat tarawih merupakan ibadah yang dilakukan di malam hari, di mana pada waktu tersebut seorang Muslim dapat lebih dekat dan intim dengan Allah SWT.
Dengan memahami keutamaan shalat tarawih, diharapkan umat Islam dapat lebih semangat dan termotivasi untuk melaksanakan shalat tarawih. Shalat tarawih yang dilaksanakan dengan benar dan ikhlas akan memberikan banyak manfaat, baik di dunia maupun di akhirat.
Rukun
Rukun merupakan bagian penting dalam hadits shalat tarawih. Rukun adalah syarat sah suatu ibadah, termasuk shalat tarawih. Jika salah satu rukun tidak terpenuhi, maka shalat tarawih tersebut tidak sah.
- Niat
Niat adalah syarat wajib dalam setiap ibadah, termasuk shalat tarawih. Niat dalam shalat tarawih adalah mengharap pahala dari Allah SWT dengan melaksanakan shalat tarawih.
- Takbiratul Ihram
Takbiratul ihram adalah ucapan “Allahu Akbar” pada awal shalat. Takbiratul ihram menandakan dimulainya shalat dan menjadi rukun yang wajib.
- Membaca Al-Fatihah
Membaca surat Al-Fatihah merupakan rukun shalat, termasuk shalat tarawih. Surat Al-Fatihah dibaca setelah takbiratul ihram.
- Rukuk
Rukuk adalah gerakan membungkukkan badan dengan meletakkan kedua tangan pada lutut. Rukuk merupakan salah satu rukun shalat yang wajib dilakukan.
- I’tidal
I’tidal adalah gerakan berdiri tegak setelah rukuk. I’tidal juga merupakan salah satu rukun shalat yang wajib dilakukan.
- Sujud
Sujud adalah gerakan meletakkan dahi, kedua tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki di lantai. Sujud merupakan rukun shalat yang wajib dilakukan.
- Duduk di antara dua sujud
Duduk di antara dua sujud adalah gerakan duduk setelah sujud pertama dan sebelum sujud kedua. Duduk di antara dua sujud juga merupakan salah satu rukun shalat.
- Salam
Salam adalah ucapan “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh” pada akhir shalat. Salam merupakan rukun shalat yang wajib dilakukan.
Dengan memahami rukun shalat tarawih, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Shalat tarawih yang benar akan memberikan banyak manfaat, baik di dunia maupun di akhirat.
Sunnah
Dalam ajaran Islam, sunnah adalah perkataan, perbuatan, atau ketetapan Nabi Muhammad SAW yang menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menjalani hidup, baik dalam aspek ibadah maupun muamalah. Sunnah memiliki kedudukan yang penting dalam Islam, karena menjadi sumber hukum Islam setelah Al-Qur’an. Salah satu aspek penting dalam sunnah adalah terkait dengan ibadah shalat tarawih.
Hadits shalat tarawih merupakan kumpulan perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan shalat tarawih. Shalat tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan selama bulan Ramadhan. Pelaksanaan shalat tarawih memiliki tata cara dan ketentuan tertentu yang bersumber dari hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Sunnah-sunnah dalam hadits shalat tarawih menjadi pedoman penting bagi umat Islam dalam melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Contoh sunnah dalam hadits shalat tarawih antara lain: membaca surah Al-Ikhlas sebanyak tiga kali pada setiap rakaat, membaca doa qunut pada rakaat terakhir, dan melaksanakan shalat tarawih secara berjamaah. Sunnah-sunnah ini tidak bersifat wajib, namun sangat dianjurkan untuk dilaksanakan karena dapat menambah pahala dan keberkahan dalam shalat tarawih. Memahami sunnah-sunnah dalam hadits shalat tarawih sangat penting agar ibadah shalat tarawih yang kita lakukan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan mendapatkan pahala yang maksimal.
Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan shalat tarawih dijelaskan dalam hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Pelaksanaan shalat tarawih umumnya dilakukan pada malam hari selama bulan Ramadhan. Waktu terbaik untuk melaksanakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir, yaitu setelah lewat waktu Isya dan sebelum masuk waktu sahur. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, “Rasulullah SAW biasa melaksanakan shalat tarawih pada sepertiga malam terakhir.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Waktu pelaksanaan shalat tarawih memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas ibadah. Melaksanakan shalat tarawih pada sepertiga malam terakhir dianggap lebih utama karena pada waktu tersebut suasana lebih tenang dan khusyuk. Selain itu, pada sepertiga malam terakhir, Allah SWT menurunkan rahmat dan ampunan-Nya secara berlimpah. Oleh karena itu, waktu pelaksanaan shalat tarawih menjadi salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan agar ibadah shalat tarawih dapat dilaksanakan secara optimal dan mendapatkan pahala yang maksimal.
Meskipun waktu pelaksanaan shalat tarawih yang utama adalah pada sepertiga malam terakhir, namun tidak menutup kemungkinan untuk melaksanakan shalat tarawih pada waktu lain selama bulan Ramadhan. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, “Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawih pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bilangan Rakaat
Dalam hadits shalat tarawih, bilangan rakaat menjadi salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan. Bilangan rakaat dalam shalat tarawih memiliki ketentuan dan keutamaan tersendiri yang bersumber dari ajaran Rasulullah SAW.
- Jumlah Rakaat
Berdasarkan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW, bilangan rakaat shalat tarawih adalah sebanyak 8 rakaat. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, “Shalatlah pada malam Ramadhan 8 rakaat, setiap 2 rakaat salam.” (HR. Muslim)
- Kelipatan Dua
Bilangan rakaat shalat tarawih dianjurkan untuk dilaksanakan dalam kelipatan dua. Hal ini karena shalat tarawih merupakan shalat sunnah yang dikerjakan secara berjamaah. Setiap dua rakaat pada shalat tarawih disebut dengan satu tarawih.
- Tarawih Witir
Selain 8 rakaat, terdapat juga sunnah untuk melaksanakan shalat tarawih witir sebanyak 3 rakaat setelah shalat tarawih 8 rakaat. Shalat tarawih witir dikerjakan setelah salam dari shalat tarawih 8 rakaat.
- Keutamaan
Melaksanakan shalat tarawih dengan bilangan rakaat yang sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW memiliki keutamaan tersendiri. Salah satu keutamaannya adalah mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Dengan memahami bilangan rakaat dalam shalat tarawih, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Melaksanakan shalat tarawih dengan bilangan rakaat yang sesuai sunnah akan memberikan pahala dan keutamaan yang lebih besar.
Tata Cara Pelaksanaan
Tata cara pelaksanaan shalat tarawih memiliki keterkaitan yang erat dengan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Hadits-hadits tersebut menjadi sumber utama dalam menentukan tata cara shalat tarawih yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Salah satu hadits yang menjadi rujukan dalam tata cara pelaksanaan shalat tarawih adalah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA. Dalam hadits tersebut, Aisyah RA menjelaskan bahwa Rasulullah SAW melaksanakan shalat tarawih dengan 8 rakaat, setiap 2 rakaat salam. Hadits ini menjadi dasar bagi tata cara pelaksanaan shalat tarawih yang umum dilakukan hingga saat ini, yaitu sebanyak 8 rakaat yang dikerjakan secara berjamaah.
Selain bilangan rakaat, hadits-hadits Nabi Muhammad SAW juga menjelaskan tentang bacaan dan gerakan dalam shalat tarawih. Misalnya, dianjurkan untuk membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 3 kali pada setiap rakaat dan membaca doa qunut pada rakaat terakhir. Gerakan-gerakan dalam shalat tarawih, seperti rukuk, sujud, dan i’tidal, juga mengikuti tata cara yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam hadits-haditsnya.
Dengan memahami tata cara pelaksanaan shalat tarawih berdasarkan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW, umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Hal ini penting karena shalat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan dan memiliki banyak keutamaan.
Pertanyaan Umum tentang Hadits Shalat Tarawih
Pertanyaan umum ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan umum dan memberikan klarifikasi mengenai hadits shalat tarawih.
Pertanyaan 1: Apa pengertian hadits shalat tarawih?
Jawaban: Hadits shalat tarawih adalah kumpulan perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan shalat tarawih.
Pertanyaan 2: Apakah hukum melaksanakan shalat tarawih?
Jawaban: Hukum melaksanakan shalat tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.
Pertanyaan 3: Berapa bilangan rakaat shalat tarawih?
Jawaban: Bilangan rakaat shalat tarawih adalah 8 rakaat, setiap 2 rakaat salam.
Pertanyaan 4: Kapan waktu pelaksanaan shalat tarawih?
Jawaban: Waktu pelaksanaan shalat tarawih adalah pada malam hari di bulan Ramadhan, khususnya pada sepertiga malam terakhir.
Pertanyaan 5: Apakah ada bacaan khusus dalam shalat tarawih?
Jawaban: Dianjurkan untuk membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 3 kali pada setiap rakaat dan membaca doa qunut pada rakaat terakhir.
Pertanyaan 6: Apa keutamaan melaksanakan shalat tarawih?
Jawaban: Keutamaan melaksanakan shalat tarawih adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan keimanan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pertanyaan umum ini memberikan pemahaman dasar tentang hadits shalat tarawih. Untuk pembahasan lebih mendalam, silakan lanjutkan membaca artikel ini.
Selanjutnya: Dalil-dalil Hadits Shalat Tarawih >>
Tips Melaksanakan Shalat Tarawih Berdasarkan Hadits
Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan selama bulan Ramadhan. Untuk melaksanakan shalat tarawih dengan benar dan sesuai tuntunan Rasulullah SAW, terdapat beberapa tips yang dapat dijadikan pedoman:
Tip 1: Niatkan dengan Benar
Niatkan melaksanakan shalat tarawih karena mengharap pahala dari Allah SWT.
Tip 2: Berjamaah di Masjid
Shalat tarawih lebih utama dilaksanakan secara berjamaah di masjid.
Tip 3: Kerjakan 8 Rakaat
Shalat tarawih dikerjakan sebanyak 8 rakaat, setiap 2 rakaat salam.
Tip 4: Baca Surah Al-Ikhlas
Dianjurkan membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 3 kali pada setiap rakaat.
Tip 5: Baca Doa Qunut
Baca doa qunut pada rakaat terakhir.
Tip 6: Jaga Kekhusyukan
Jaga kekhusyukan selama melaksanakan shalat tarawih.
Tip 7: Berdoa dengan Sungguh-sungguh
Manfaatkan waktu shalat tarawih untuk memanjatkan doa dengan sungguh-sungguh.
Melaksanakan shalat tarawih dengan mengikuti tips di atas akan memberikan banyak manfaat, antara lain dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan keimanan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Selanjutnya: Keutamaan Shalat Tarawih Berdasarkan Hadits >>
Kesimpulan
Hadits shalat tarawih merupakan sumber utama dalam memahami tata cara, hukum, dan keutamaan shalat tarawih. Melalui pemahaman yang komprehensif terhadap hadits shalat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah shalat tarawih dengan benar dan sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Beberapa poin penting yang perlu dicermati antara lain:
- Shalat tarawih adalah ibadah sunnah muakkadah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan selama bulan Ramadhan.
- Bilangan rakaat shalat tarawih adalah 8 rakaat, setiap 2 rakaat salam. Dianjurkan juga untuk melaksanakan shalat tarawih witir sebanyak 3 rakaat setelahnya.
- Waktu pelaksanaan shalat tarawih yang utama adalah pada sepertiga malam terakhir bulan Ramadhan.
Dengan melaksanakan shalat tarawih sesuai dengan tuntunan hadits, diharapkan umat Islam dapat memperoleh berbagai keutamaan, di antaranya penghapusan dosa-dosa kecil, peningkatan keimanan, dan kedekatan dengan Allah SWT. Marilah kita manfaatkan bulan Ramadhan yang penuh berkah ini untuk memperbanyak ibadah, khususnya shalat tarawih, agar memperoleh pahala yang berlimpah dan menjadi insan yang lebih bertakwa.