“Hadits puasa Asyura” merupakan sebuah ajaran atau sabda Nabi Muhammad S.A.W. yang menerangkan tentang keutamaan puasa pada hari Asyura, yaitu tanggal 10 Muharram dalam kalender Islam. Hadits ini banyak diriwayatkan oleh para sahabat Nabi, salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim:
Puasa Asyura memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menghapus dosa setahun yang lalu, membebaskan dari api neraka, dan mendatangkan pahala yang besar. Puasa ini juga merupakan salah satu sunah Nabi Muhammad S.A.W. yang dianjurkan untuk dilakukan setiap tahunnya.
Hadits puasa Asyura memiliki peran penting dalam ajaran Islam, khususnya dalam ibadah puasa. Hadits ini menjadi landasan bagi umat Islam untuk menjalankan puasa Asyura dan memperoleh pahala serta manfaat yang terkandung di dalamnya. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang hadits puasa Asyura, keutamaannya, dan tata cara pelaksanaannya.
Hadits Puasa Asyura
Hadits puasa Asyura merupakan ajaran penting dalam Islam yang menerangkan tentang keutamaan puasa pada hari Asyura, yaitu tanggal 10 Muharram dalam kalender Islam. Hadits ini memiliki banyak aspek penting yang perlu dipahami agar dapat mengamalkannya dengan benar.
- Sumber Hadits
- Keutamaan Puasa Asyura
- Hikmah Puasa Asyura
- Syarat Puasa Asyura
- Tata Cara Puasa Asyura
- Waktu Pelaksanaan Puasa Asyura
- Hal-Hal yang Membatalkan Puasa Asyura
- Amalan Pendukung Puasa Asyura
- Doa-Doa Puasa Asyura
- Keistimewaan Hari Asyura
Aspek-aspek tersebut saling berkaitan dan membentuk sebuah kesatuan dalam pemahaman dan pengamalan puasa Asyura. Dengan memahami aspek-aspek tersebut, umat Islam dapat menjalankan puasa Asyura dengan baik dan benar, sehingga memperoleh pahala dan keutamaan yang terkandung di dalamnya.
Sumber Hadits
Sumber hadits puasa Asyura merupakan aspek penting yang perlu diketahui untuk memahami keabsahan dan kekuatan hadits tersebut. Terdapat beberapa sumber hadits yang meriwayatkan tentang puasa Asyura, di antaranya:
- Hadits Shahih
Hadits shahih merupakan hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang adil dan terpercaya, serta memiliki sanad (mata rantai periwayatan) yang bersambung dan tidak terputus. Hadits shahih tentang puasa Asyura diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
- Hadits Hasan
Hadits hasan merupakan hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang adil dan terpercaya, namun sanadnya memiliki sedikit kelemahan. Hadits hasan tentang puasa Asyura diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dan Imam an-Nasa’i.
- Hadits Dhaif
Hadits dhaif merupakan hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang tidak adil atau tidak terpercaya, atau memiliki sanad yang terputus. Hadits dhaif tentang puasa Asyura tidak dapat dijadikan landasan untuk beramal.
- Hadits Maudhuk
Hadits maudhu’ merupakan hadits yang sengaja dipalsukan atau direkayasa oleh seseorang. Hadits maudhu’ tentang puasa Asyura tidak memiliki dasar kebenaran dan tidak dapat diamalkan.
Dengan mengetahui sumber hadits puasa Asyura, umat Islam dapat menilai tingkat kekuatan dan keabsahan hadits tersebut, sehingga dapat mengamalkannya dengan benar dan sesuai dengan ajaran Islam.
Keutamaan Puasa Asyura
Keutamaan puasa Asyura memiliki hubungan yang erat dengan hadits puasa Asyura. Hadits-hadits tersebut menerangkan berbagai keutamaan puasa Asyura, di antaranya:
- Menghapus Dosa Setahun yang Lalu
Puasa Asyura dapat menghapus dosa-dosa kecil yang dilakukan selama setahun yang lalu. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad S.A.W. dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
- Membebaskan dari Api Neraka
Puasa Asyura juga dapat membebaskan pelakunya dari api neraka. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad S.A.W. dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi:
- Mendatangkan Pahala yang Besar
Puasa Asyura merupakan salah satu amalan yang sangat dicintai oleh Allah S.W.T. dan akan dibalas dengan pahala yang besar.
Keutamaan-keutamaan puasa Asyura tersebut menjadi motivasi bagi umat Islam untuk menjalankan puasa Asyura setiap tahunnya. Dengan berpuasa Asyura, umat Islam berharap dapat memperoleh ampunan dosa, terbebas dari api neraka, dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah S.W.T.
Hikmah Puasa Asyura
Hikmah puasa Asyura merupakan salah satu aspek penting yang terkandung dalam hadits puasa Asyura. Hikmah tersebut menjadi landasan utama bagi umat Islam untuk menjalankan puasa Asyura dengan penuh keimanan dan keikhlasan.
- Penghapus Dosa
Hikmah puasa Asyura yang pertama adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah diperbuat selama setahun yang lalu. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad S.A.W. dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
- Penebus Siksa Kubur
Hikmah puasa Asyura yang kedua adalah dapat menebus siksa kubur. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad S.A.W. dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi.
- Pembebasan dari Api Neraka
Hikmah puasa Asyura yang ketiga adalah dapat membebaskan pelakunya dari api neraka. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad S.A.W. dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
- Mendapat Pahala yang Besar
Hikmah puasa Asyura yang keempat adalah dapat mendatangkan pahala yang besar dari Allah S.W.T. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad S.A.W. dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam an-Nasai.
Dengan memahami hikmah puasa Asyura tersebut, umat Islam diharapkan semakin termotivasi untuk menjalankan puasa Asyura setiap tahunnya. Puasa Asyura merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam dan memiliki banyak keutamaan yang dapat diperoleh oleh pelakunya.
Syarat Puasa Asyura
Syarat puasa Asyura merupakan aspek penting yang perlu dipenuhi agar puasa Asyura dapat dilaksanakan dengan sah dan sesuai dengan tuntunan agama. Syarat-syarat tersebut terdapat dalam hadits puasa Asyura yang diriwayatkan oleh para sahabat Nabi Muhammad S.A.W.
- Niat
Niat merupakan syarat utama dalam menjalankan ibadah puasa, termasuk puasa Asyura. Niat harus dilakukan pada malam hari sebelum memulai puasa, yaitu pada malam tanggal 9 Muharram.
- Menahan Diri dari Makan dan Minum
Syarat puasa Asyura selanjutnya adalah menahan diri dari makan dan minum sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Hal ini merupakan syarat pokok dalam berpuasa.
- Menahan Diri dari Berhubungan Suami Istri
Syarat puasa Asyura juga mengharuskan seseorang untuk menahan diri dari berhubungan suami istri selama menjalankan puasa. Hal ini berlaku bagi pasangan suami istri yang sedang tidak dalam keadaan uzur.
- Tidak Melakukan Hal-Hal yang Membatalkan Puasa
Syarat puasa Asyura yang terakhir adalah tidak melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa, seperti muntah dengan sengaja, memasukkan sesuatu ke dalam rongga tubuh, dan berhubungan suami istri. Jika salah satu syarat tersebut dilanggar, maka puasa dianggap batal.
Dengan memenuhi seluruh syarat puasa Asyura tersebut, umat Islam dapat menjalankan puasa Asyura dengan sah dan mendapatkan pahala yang telah dijanjikan oleh Allah S.W.T.
Tata Cara Puasa Asyura
Tata cara puasa Asyura merupakan aspek penting dalam hadits puasa Asyura. Hadits tersebut menjelaskan tata cara pelaksanaan puasa Asyura yang benar agar sesuai dengan tuntunan agama dan memperoleh keutamaan yang telah dijanjikan. Berikut ini adalah beberapa aspek penting dalam tata cara puasa Asyura:
- Niat
Niat merupakan syarat utama dalam menjalankan ibadah puasa, termasuk puasa Asyura. Niat harus dilakukan pada malam hari sebelum memulai puasa, yaitu pada malam tanggal 9 Muharram.
- Waktu Puasa
Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram, yaitu selama satu hari penuh dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
- Cara Berpuasa
Cara berpuasa Asyura sama dengan cara berpuasa pada umumnya, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa.
- Doa Berbuka Puasa
Setelah berbuka puasa Asyura, dianjurkan untuk membaca doa berbuka puasa sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad S.A.W.
Dengan memahami dan melaksanakan tata cara puasa Asyura dengan benar, umat Islam dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang telah dijanjikan oleh Allah S.W.T. Puasa Asyura merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam, khususnya pada bulan Muharram.
Waktu Pelaksanaan Puasa Asyura
Waktu pelaksanaan puasa Asyura merupakan aspek penting dalam hadits puasa Asyura yang menjelaskan kapan puasa Asyura harus dilaksanakan. Hadits tersebut menerangkan bahwa puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram, yaitu satu hari saja dalam setahun.
- Tanggal Pelaksanaan
Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram, yaitu pada hari kesepuluh di bulan Muharram menurut kalender Hijriyah.
- Waktu Pelaksanaan
Puasa Asyura dilaksanakan selama satu hari penuh, yaitu dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
- Awal Waktu Puasa
Awal waktu puasa Asyura dimulai pada saat terbit fajar, yaitu ketika cahaya matahari pertama kali tampak di ufuk timur.
- Akhir Waktu Puasa
Akhir waktu puasa Asyura adalah ketika terbenam matahari, yaitu ketika matahari sepenuhnya menghilang di ufuk barat.
Dengan memahami waktu pelaksanaan puasa Asyura, umat Islam dapat mempersiapkan diri untuk menjalankan puasa Asyura dengan baik dan benar. Puasa Asyura merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam, khususnya pada bulan Muharram.
Hal-Hal yang Membatalkan Puasa Asyura
Hadits puasa Asyura menerangkan tentang keutamaan dan tata cara pelaksanaan puasa Asyura. Dalam hadits tersebut juga dijelaskan beberapa hal yang dapat membatalkan puasa Asyura, di antaranya:
- Makan dan minum dengan sengaja
- Berhubungan suami istri
- Muntah dengan sengaja
- Memasukkan sesuatu ke dalam rongga tubuh, seperti mata dan telinga
- Keluarnya darah haid atau nifas
- Hilang akal karena gila atau mabuk
- Murtad
Jika salah satu dari hal-hal tersebut dilakukan selama menjalankan puasa Asyura, maka puasa dianggap batal dan harus diqadha pada hari lain di luar bulan Muharram.
Memahami hal-hal yang membatalkan puasa Asyura sangat penting agar umat Islam dapat menjalankan puasa Asyura dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang telah dijanjikan oleh Allah S.W.T. Selain itu, dengan menghindari hal-hal yang membatalkan puasa, umat Islam juga dapat melatih kedisiplinan dan pengendalian diri.
Amalan Pendukung Puasa Asyura
Hadits puasa Asyura tidak hanya menjelaskan tentang keutamaan dan tata cara pelaksanaan puasa Asyura saja, tetapi juga menyertakan amalan-amalan pendukung yang dapat meningkatkan pahala dan keberkahan puasa Asyura. Amalan-amalan tersebut antara lain:
- Tadarus Al-Qur’an
Membaca Al-Qur’an merupakan amalan yang sangat dianjurkan selama bulan Muharram, khususnya pada hari Asyura. Membaca Al-Qur’an dapat menambah pahala puasa Asyura dan memberikan ketenangan serta keberkahan.
- Sedekah
Bersedekah merupakan amalan yang sangat mulia, terutama pada bulan Muharram. Bersedekah dapat membersihkan harta dan meningkatkan pahala puasa Asyura.
- Zikir dan Doa
Memperbanyak zikir dan doa pada hari Asyura dapat mendekatkan diri kepada Allah S.W.T. dan meningkatkan kekhusyukan dalam berpuasa.
- Puasa Tasu’a
Puasa Tasu’a adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram, sehari sebelum puasa Asyura. Puasa Tasu’a dapat menjadi latihan dan persiapan sebelum puasa Asyura.
Dengan mengamalkan amalan-amalan pendukung tersebut, umat Islam dapat meningkatkan kualitas ibadah puasa Asyura dan memperoleh pahala yang berlimpah dari Allah S.W.T.
Doa-Doa Puasa Asyura
Hadits puasa Asyura merupakan ajaran penting dalam Islam yang menerangkan keutamaan puasa pada hari Asyura, yaitu tanggal 10 Muharram dalam kalender Islam. Salah satu aspek penting dalam hadits puasa Asyura adalah doa-doa yang dianjurkan untuk dibaca selama menjalankan puasa Asyura.
Dalam beberapa riwayat hadits puasa Asyura, disebutkan bahwa Nabi Muhammad S.A.W. menganjurkan umatnya untuk membaca doa-doa tertentu pada hari Asyura. Doa-doa tersebut berisi permohonan ampunan dosa, perlindungan dari segala musibah, dan keberkahan dalam kehidupan. Membaca doa-doa tersebut dapat meningkatkan kekhusyukan dan pahala dalam melaksanakan puasa Asyura.
Sebagai contoh, salah satu doa yang dianjurkan untuk dibaca pada hari Asyura adalah doa berikut:
Dengan memahami hubungan antara hadits puasa Asyura dan doa-doa yang dianjurkan, umat Islam dapat mengamalkan puasa Asyura dengan lebih baik dan memperoleh keutamaan serta pahala yang dijanjikan oleh Allah S.W.T.
Keistimewaan Hari Asyura
Hadis puasa Asyura tidak hanya menjelaskan keutamaan dan tata cara menjalankan puasa Asyura, tetapi juga menyebutkan keistimewaan hari Asyura itu sendiri. Keistimewaan ini menjadi salah satu motivasi umat Islam untuk mengisinya dengan berbagai amalan kebaikan.
- Penghapusan Dosa
Hari Asyura dipercaya dapat menghapus dosa-dosa kecil selama setahun terakhir. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad S.A.W. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
- Pembebasan dari Api Neraka
Puasa Asyura juga diyakini dapat membebaskan pelakunya dari api neraka. Keutamaan ini disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi.
- Pengabulan Doa
Hari Asyura juga dianggap sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa. Doa-doa yang dipanjatkan pada hari ini lebih berpeluang untuk dikabulkan oleh Allah S.W.T.
- Keberkahan dan Pahala Berlipat
Amalan-amalan kebaikan yang dilakukan pada hari Asyura, seperti sedekah, zikir, dan membaca Al-Qur’an, akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Dengan memahami keistimewaan hari Asyura tersebut, umat Islam dapat meningkatkan semangat dan motivasi untuk menjalankan puasa Asyura dan mengisi hari tersebut dengan berbagai amalan kebaikan. Dengan demikian, mereka berharap dapat memperoleh keutamaan dan keberkahan yang telah dijanjikan oleh Allah S.W.T. bagi hamba-Nya yang berpuasa di hari Asyura.
Tanya Jawab Hadits Puasa Asyura
Bagian Tanya Jawab ini akan membahas beberapa pertanyaan umum dan penting terkait hadits puasa Asyura berikut jawabannya.
Pertanyaan 1: Apa keutamaan puasa Asyura?
Jawaban: Keutamaan puasa Asyura sangat besar, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil selama setahun terakhir, membebaskan dari api neraka, dan mendatangkan pahala yang berlipat ganda.
Pertanyaan 2: Bagaimana tata cara menjalankan puasa Asyura?
Jawaban: Tata cara puasa Asyura sama seperti puasa pada umumnya, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang dapat membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
Pertanyaan 3: Apakah amalan-amalan yang dianjurkan selama puasa Asyura?
Jawaban: Amalan-amalan yang dianjurkan selama puasa Asyura antara lain membaca Al-Qur’an, bersedekah, memperbanyak zikir dan doa, serta memperbanyak istighfar.
Pertanyaan 4: Kapan waktu pelaksanaan puasa Asyura?
Jawaban: Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram dalam kalender Hijriah.
Pertanyaan 5: Apakah hal-hal yang dapat membatalkan puasa Asyura?
Jawaban: Hal-hal yang dapat membatalkan puasa Asyura antara lain makan dan minum dengan sengaja, berhubungan suami istri, muntah dengan sengaja, dan keluarnya darah haid atau nifas.
Pertanyaan 6: Apa keistimewaan hari Asyura selain puasa?
Jawaban: Selain puasa, hari Asyura juga istimewa karena diyakini sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa dan amalan-amalan kebaikan dilipatgandakan pahalanya.
Pertanyaan dan jawaban di atas memberikan pemahaman yang komprehensif tentang hadits puasa Asyura, mulai dari keutamaannya, tata cara pelaksanaannya, amalan-amalan pendukungnya, waktu pelaksanaannya, hingga hal-hal yang dapat membatalkannya. Dengan memahami hal-hal tersebut, diharapkan umat Islam dapat menjalankan puasa Asyura dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang telah dijanjikan oleh Allah S.W.T.
Pembahasan tentang hadits puasa Asyura akan dilanjutkan pada bagian selanjutnya, yaitu hikmah dan manfaat puasa Asyura.
Tips Berpuasa Asyura
Bagian Tips ini berisi beberapa tips praktis dan bermanfaat untuk membantu Anda menjalankan puasa Asyura dengan baik dan benar, sehingga dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang telah dijanjikan oleh Allah S.W.T.
Tip 1: Niat yang Kuat
Niat merupakan syarat utama dalam berpuasa. Pastikan Anda memiliki niat yang kuat untuk menjalankan puasa Asyura karena Allah S.W.T.
Tip 2: Persiapan Fisik dan Mental
Pastikan tubuh Anda dalam kondisi yang fit untuk berpuasa. Persiapkan mental Anda untuk menahan lapar dan haus selama menjalankan puasa.
Tip 3: Perbanyak Amalan Sunnah
Selain puasa, perbanyak juga amalan sunnah lainnya selama hari Asyura, seperti membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan memperbanyak zikir.
Tip 4: Hindari Hal-Hal yang Membatalkan Puasa
Ketahui dan hindari hal-hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan dan minum dengan sengaja, berhubungan suami istri, dan sebagainya.
Tip 5: Bersabar dan Istiqomah
Menjalankan puasa Asyura membutuhkan kesabaran dan istiqomah. Tetaplah bersabar meskipun merasa lapar dan haus, dan jangan menyerah hingga waktu berbuka tiba.
Tip 6: Berbuka dengan yang Manis
Saat berbuka puasa, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang manis terlebih dahulu, seperti kurma atau air putih yang dicampur madu.
Tip 7: Perhatikan Pola Makan Setelah Berbuka
Setelah berbuka puasa, jangan langsung mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak. Perhatikan pola makan Anda dan hindari makanan yang terlalu berat atau berlemak.
Tip 8: Manfaatkan Waktu Setelah Berbuka untuk Beribadah
Setelah berbuka puasa, manfaatkan waktu tersebut untuk memperbanyak ibadah, seperti salat malam, membaca Al-Qur’an, atau berzikir.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan Anda dapat menjalankan puasa Asyura dengan optimal dan memperoleh keutamaan serta pahala yang telah dijanjikan oleh Allah S.W.T.
Pembahasan tentang hadits puasa Asyura akan dilanjutkan pada bagian selanjutnya, yaitu hikmah dan manfaat puasa Asyura.
Kesimpulan
Hadits puasa Asyura merupakan ajaran penting dalam Islam yang menerangkan tentang keutamaan, tata cara, dan keistimewaan puasa pada hari Asyura. Hadits ini memiliki peran penting dalam membentuk pemahaman dan praktik umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa Asyura.
Beberapa poin penting yang dapat disimpulkan dari pembahasan hadits puasa Asyura antara lain:
- Puasa Asyura memiliki keutamaan yang besar, di antaranya menghapus dosa-dosa kecil selama setahun terakhir, membebaskan dari api neraka, dan mendatangkan pahala yang berlipat ganda.
- Tata cara puasa Asyura sama seperti puasa pada umumnya, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang dapat membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
- Selain puasa, hari Asyura juga istimewa karena diyakini sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa dan amalan-amalan kebaikan dilipatgandakan pahalanya.
Memahami dan mengamalkan hadits puasa Asyura menjadi salah satu bentuk ketaatan umat Islam kepada ajaran agama. Dengan menjalankan puasa Asyura dengan baik dan benar, diharapkan umat Islam dapat memperoleh keutamaan dan pahala yang telah dijanjikan oleh Allah S.W.T.