Panduan Lengkap Formulir Pendaftaran Haji Kemenag

lisa


Panduan Lengkap Formulir Pendaftaran Haji Kemenag

Formulir Pendaftaran Haji Kemenag adalah dokumen resmi yang digunakan oleh calon jamaah haji untuk mendaftarkan diri ke Kementerian Agama (Kemenag) untuk mengikuti ibadah haji.

Formulir ini sangat penting karena berisi data diri calon jamaah, seperti nama, alamat, nomor paspor, dan lainnya. Data tersebut akan digunakan untuk mengurus berbagai keperluan ibadah haji, seperti pembuatan visa dan tiket pesawat. Selain itu, formulir ini juga menjadi bukti bahwa calon jamaah telah resmi mendaftar untuk berangkat haji.

Formulir Pendaftaran Haji Kemenag pertama kali diterbitkan pada tahun 1951. Sejak saat itu, formulir ini telah mengalami beberapa perubahan dan penyempurnaan. Perubahan terbaru dilakukan pada tahun 2017, di mana formulir dibuat lebih sederhana dan mudah diisi oleh calon jamaah.

Formulir Pendaftaran Haji Kemenag

Formulir Pendaftaran Haji Kemenag merupakan dokumen krusial dalam proses pendaftaran ibadah haji. Berikut adalah beberapa aspek penting yang perlu dipahami:

  • Data Diri
  • Dokumen Pendukung
  • Syarat Pendaftaran
  • Proses Pendaftaran
  • Biaya Pendaftaran
  • Kuota Haji
  • Prioritas Keberangkatan
  • Pembatalan Pendaftaran
  • Perubahan Data

Kesembilan aspek tersebut saling terkait dan memengaruhi proses pendaftaran haji. Misalnya, data diri yang lengkap dan benar menjadi syarat utama untuk dapat mendaftar haji. Selain itu, dokumen pendukung yang lengkap juga diperlukan untuk melengkapi data diri dan memenuhi syarat pendaftaran. Calon jamaah juga perlu memahami proses pendaftaran, biaya yang harus dibayar, dan kuota haji yang tersedia agar dapat mempersiapkan diri dengan baik. Prioritas keberangkatan dan pembatalan pendaftaran juga perlu diperhatikan agar tidak merugikan calon jamaah. Dengan memahami aspek-aspek tersebut, calon jamaah dapat mempersiapkan diri dengan baik dan meningkatkan peluang keberangkatan haji.

Data Diri

Data diri merupakan informasi pribadi calon jamaah haji yang harus diisi dalam Formulir Pendaftaran Haji Kemenag. Data diri meliputi nama lengkap, alamat, nomor telepon, tanggal lahir, jenis kelamin, dan status pernikahan. Data diri ini sangat penting karena menjadi dasar untuk pengurusan dokumen-dokumen haji, seperti paspor, visa, dan tiket pesawat. Selain itu, data diri juga digunakan untuk mengidentifikasi calon jamaah dan menentukan prioritas keberangkatan haji.

Salah satu manfaat dari pengisian data diri yang lengkap dan benar adalah memudahkan petugas haji dalam melakukan verifikasi dan validasi data. Verifikasi dan validasi data diperlukan untuk memastikan bahwa calon jamaah yang mendaftar adalah benar-benar orang yang berhak berangkat haji. Selain itu, data diri yang lengkap juga memudahkan petugas haji dalam memberikan pelayanan kepada calon jamaah, seperti memberikan informasi tentang jadwal keberangkatan dan pemondokan di Arab Saudi.

Untuk mengisi data diri dalam Formulir Pendaftaran Haji Kemenag, calon jamaah harus menggunakan huruf kapital dan tinta hitam. Calon jamaah juga harus memastikan bahwa data diri yang diisi adalah benar dan sesuai dengan dokumen identitas yang dimiliki. Jika terjadi kesalahan dalam pengisian data diri, calon jamaah harus segera melaporkannya kepada petugas haji untuk dilakukan perbaikan.

Dokumen Pendukung

Dokumen Pendukung merupakan salah satu aspek penting dalam Formulir Pendaftaran Haji Kemenag. Dokumen-dokumen ini berfungsi sebagai bukti pendukung data diri calon jamaah haji dan melengkapi informasi yang telah diisi dalam formulir.

  • Buku Nikah

    Buku nikah merupakan dokumen pendukung yang wajib dilampirkan bagi calon jamaah haji yang sudah menikah. Buku nikah berfungsi untuk membuktikan status pernikahan calon jamaah dan menjadi dasar untuk pembuatan visa haji.

  • Akta Kelahiran

    Akta kelahiran merupakan dokumen pendukung yang wajib dilampirkan bagi calon jamaah haji yang belum menikah. Akta kelahiran berfungsi untuk membuktikan identitas dan usia calon jamaah.

  • Paspor

    Paspor merupakan dokumen pendukung yang wajib dilampirkan bagi semua calon jamaah haji. Paspor berfungsi sebagai identitas diri calon jamaah di luar negeri dan menjadi dasar untuk pembuatan visa haji.

  • Kartu Tanda Penduduk (KTP)

    Kartu Tanda Penduduk (KTP) merupakan dokumen pendukung yang wajib dilampirkan bagi semua calon jamaah haji. KTP berfungsi sebagai identitas diri calon jamaah di dalam negeri dan menjadi dasar untuk pembuatan paspor.

Dokumen Pendukung yang lengkap dan valid merupakan salah satu syarat utama untuk dapat mendaftar haji. Oleh karena itu, calon jamaah haji harus memastikan bahwa semua dokumen pendukung yang diperlukan telah dilengkapi sebelum melakukan pendaftaran haji.

Syarat Pendaftaran

Syarat Pendaftaran merupakan salah satu aspek penting dalam Formulir Pendaftaran Haji Kemenag. Syarat-syarat ini harus dipenuhi oleh calon jamaah haji agar dapat mendaftar dan berangkat haji.

  • Usia

    Calon jamaah haji harus berusia minimal 12 tahun pada saat mendaftar haji. Tidak ada batasan usia maksimal untuk mendaftar haji.

  • Islam

    Calon jamaah haji harus beragama Islam dan mampu melaksanakan ibadah haji secara fisik dan mental.

  • Kemampuan Finansial

    Calon jamaah haji harus memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk membiayai perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji.

  • Kesehatan

    Calon jamaah haji harus sehat jasmani dan rohani, serta mampu melaksanakan ibadah haji secara fisik dan mental.

Syarat Pendaftaran tersebut harus dipenuhi oleh semua calon jamaah haji tanpa terkecuali. Calon jamaah haji yang tidak memenuhi syarat tersebut tidak dapat mendaftar dan berangkat haji. Oleh karena itu, calon jamaah haji harus memastikan bahwa mereka telah memenuhi semua syarat pendaftaran sebelum mendaftar haji.

Proses Pendaftaran

Proses Pendaftaran merupakan aspek penting dalam Formulir Pendaftaran Haji Kemenag. Proses ini harus dilalui oleh calon jamaah haji untuk dapat mendaftar dan berangkat haji. Proses Pendaftaran dimulai dengan pengisian formulir pendaftaran yang dapat diperoleh di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat atau melalui online. Setelah formulir pendaftaran diisi lengkap dan benar, calon jamaah haji harus menyerahkan formulir tersebut beserta dokumen pendukung yang diperlukan ke Kantor Kemenag.

Setelah formulir pendaftaran dan dokumen pendukung diterima, Kantor Kemenag akan melakukan verifikasi dan validasi data. Proses verifikasi dan validasi dilakukan untuk memastikan bahwa calon jamaah haji yang mendaftar adalah benar-benar orang yang berhak berangkat haji. Selain itu, proses verifikasi dan validasi juga dilakukan untuk mencegah terjadinya pemalsuan data dan penipuan.

Setelah proses verifikasi dan validasi selesai, Kantor Kemenag akan mengeluarkan Surat Pendaftaran Haji (SPH). SPH merupakan bukti bahwa calon jamaah haji telah resmi mendaftar haji. SPH juga menjadi dasar untuk pengurusan dokumen-dokumen haji, seperti paspor, visa, dan tiket pesawat. Calon jamaah haji yang telah menerima SPH harus menyimpan SPH dengan baik dan membawanya setiap kali melakukan pengurusan dokumen haji.

Biaya Pendaftaran

Biaya Pendaftaran merupakan salah satu aspek penting dalam Formulir Pendaftaran Haji Kemenag. Biaya Pendaftaran adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh calon jamaah haji sebagai biaya awal untuk pendaftaran dan pengurusan dokumen haji. Biaya Pendaftaran ini terdiri dari beberapa komponen, yaitu:

  • Biaya pendaftaran
  • Biaya asuransi
  • Biaya pemeriksaan kesehatan
  • Biaya pembuatan paspor
  • Biaya pembuatan visa

Besaran Biaya Pendaftaran berbeda-beda tergantung pada jenis haji yang dipilih, yaitu haji regular atau haji khusus. Biaya haji regular lebih murah dibandingkan dengan biaya haji khusus. Selain itu, Biaya Pendaftaran juga dapat berbeda-beda tergantung pada masing-masing Kantor Kementerian Agama (Kemenag) di setiap daerah.

Pembayaran Biaya Pendaftaran merupakan salah satu syarat utama untuk dapat mendaftar haji. Calon jamaah haji yang tidak membayar Biaya Pendaftaran tidak dapat melanjutkan proses pendaftaran haji. Oleh karena itu, calon jamaah haji harus mempersiapkan Biaya Pendaftaran sebelum melakukan pendaftaran haji.

Kuota Haji

Kuota Haji merupakan aspek penting yang terkait dengan Formulir Pendaftaran Haji Kemenag. Kuota Haji adalah jumlah jamaah haji yang diperbolehkan berangkat haji setiap tahun dari suatu negara, termasuk Indonesia. Kuota Haji ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi dan dialokasikan ke masing-masing negara berdasarkan jumlah penduduk Muslim.

  • Penetapan Kuota

    Penetapan Kuota Haji dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi berdasarkan pertimbangan kapasitas dan daya tampung Masjidil Haram dan tempat-tempat ibadah lainnya di Mekah dan Madinah. Kuota Haji juga mempertimbangkan faktor keselamatan dan kenyamanan jamaah haji.

  • Pembagian Kuota

    Kuota Haji yang diberikan kepada Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu kuota haji regular dan kuota haji khusus. Kuota haji regular dialokasikan untuk masyarakat umum melalui proses pendaftaran haji yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag). Sementara itu, kuota haji khusus dialokasikan untuk penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK) yang telah memenuhi syarat.

  • Pengaruh Kuota Haji

    Kuota Haji yang terbatas berpengaruh terhadap proses pendaftaran haji. Karena jumlah kuota yang terbatas, maka tidak semua calon jamaah haji dapat berangkat haji pada tahun yang sama. Calon jamaah haji harus menunggu antrean sesuai dengan nomor porsi haji yang diperoleh.

Dengan memahami Kuota Haji dan pengaruhnya terhadap proses pendaftaran haji, calon jamaah haji dapat mempersiapkan diri dengan baik. Calon jamaah haji dapat mendaftar haji sejak dini dan melengkapi persyaratan yang diperlukan agar dapat memperoleh nomor porsi haji yang lebih awal.

Prioritas Keberangkatan

Prioritas Keberangkatan merupakan salah satu aspek penting dalam Formulir Pendaftaran Haji Kemenag. Prioritas Keberangkatan menentukan urutan keberangkatan calon jamaah haji ke Tanah Suci. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi Prioritas Keberangkatan:

  • Usia

    Calon jamaah haji yang berusia lebih tua memiliki Prioritas Keberangkatan yang lebih tinggi. Hal ini karena calon jamaah haji yang berusia lebih tua dianggap memiliki kondisi fisik yang lebih lemah dan membutuhkan perhatian khusus.

  • Lama Menunggu

    Calon jamaah haji yang telah lama menunggu antrean memiliki Prioritas Keberangkatan yang lebih tinggi. Lama menunggu antrean dihitung sejak calon jamaah haji mendaftar haji hingga tahun keberangkatannya.

  • Kondisi Kesehatan

    Calon jamaah haji yang memiliki kondisi kesehatan tertentu dapat memiliki Prioritas Keberangkatan yang lebih tinggi. Kondisi kesehatan yang dimaksud, antara lain, adalah penyakit kronis, disabilitas, dan kehamilan.

  • Prestasi

    Calon jamaah haji yang berprestasi dalam bidang keagamaan atau kemasyarakatan dapat memiliki Prioritas Keberangkatan yang lebih tinggi. Prestasi yang dimaksud, antara lain, adalah hafiz Al-Qur’an, imam masjid, dan tokoh masyarakat.

Prioritas Keberangkatan sangat penting bagi calon jamaah haji karena dapat menentukan kapan mereka dapat berangkat haji. Calon jamaah haji yang memiliki Prioritas Keberangkatan yang tinggi memiliki peluang lebih besar untuk berangkat haji lebih cepat.

Pembatalan Pendaftaran

Pembatalan Pendaftaran merupakan salah satu aspek penting dalam Formulir Pendaftaran Haji Kemenag. Pembatalan Pendaftaran adalah proses penghapusan nama calon jamaah haji dari daftar tunggu haji. Pembatalan Pendaftaran dapat dilakukan oleh calon jamaah haji sendiri atau oleh Kementerian Agama (Kemenag).

Ada beberapa alasan mengapa calon jamaah haji melakukan Pembatalan Pendaftaran. Salah satu alasan yang paling umum adalah karena faktor ekonomi. Calon jamaah haji mungkin mengalami kesulitan keuangan sehingga tidak mampu lagi membiayai perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji. Selain itu, Pembatalan Pendaftaran juga dapat dilakukan karena alasan kesehatan. Calon jamaah haji mungkin mengalami sakit atau kondisi kesehatan tertentu yang membuatnya tidak dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik.

Pembatalan Pendaftaran dapat berdampak pada nomor porsi haji calon jamaah haji. Jika calon jamaah haji melakukan Pembatalan Pendaftaran, maka nomor porsinya akan hangus dan tidak dapat digunakan lagi. Calon jamaah haji harus mendaftar ulang dan mendapatkan nomor porsi baru jika ingin berangkat haji di kemudian hari. Oleh karena itu, calon jamaah haji harus mempertimbangkan dengan matang sebelum melakukan Pembatalan Pendaftaran.

Perubahan Data

Perubahan Data merupakan aspek penting dalam Formulir Pendaftaran Haji Kemenag. Perubahan Data adalah perubahan informasi pribadi calon jamaah haji yang terjadi setelah melakukan pendaftaran haji. Perubahan Data dapat meliputi perubahan nama, alamat, nomor telepon, atau status pernikahan. Perubahan Data harus dilaporkan kepada Kementerian Agama (Kemenag) agar data calon jamaah haji tetap akurat dan sesuai dengan kondisi terkini.

Perubahan Data sangat penting karena dapat memengaruhi proses pendaftaran haji dan pengurusan dokumen haji. Misalnya, perubahan nama dapat menyebabkan calon jamaah haji tidak dapat menggunakan paspor lama untuk berangkat haji. Selain itu, perubahan alamat dapat menyebabkan calon jamaah haji tidak menerima informasi penting terkait keberangkatan haji.

Untuk melakukan Perubahan Data, calon jamaah haji dapat menghubungi Kantor Kemenag setempat atau melalui online. Calon jamaah haji harus membawa dokumen pendukung yang sesuai dengan perubahan data yang dilakukan. Setelah Perubahan Data dilakukan, Kantor Kemenag akan mengeluarkan Surat Perubahan Data yang harus disimpan baik oleh calon jamaah haji. Surat Perubahan Data tersebut menjadi bukti bahwa data calon jamaah haji telah diperbarui dan dapat digunakan untuk pengurusan dokumen haji selanjutnya.

Dengan memahami pentingnya Perubahan Data dan cara melakukannya, calon jamaah haji dapat memastikan bahwa data mereka selalu akurat dan sesuai dengan kondisi terkini. Hal ini akan memudahkan proses pendaftaran haji dan pengurusan dokumen haji, sehingga calon jamaah haji dapat berangkat haji dengan lancar.

Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Formulir Pendaftaran Haji Kemenag

Bagian ini berisi kumpulan pertanyaan yang sering diajukan dan jawabannya terkait dengan Formulir Pendaftaran Haji Kemenag. Pertanyaan-pertanyaan ini dirancang untuk memberikan informasi lebih lanjut dan mengklarifikasi aspek-aspek penting dari formulir tersebut.

Pertanyaan 1: Apa saja dokumen yang diperlukan untuk mendaftar haji melalui Formulir Pendaftaran Haji Kemenag?

Jawaban: Dokumen yang diperlukan antara lain fotokopi KTP, KK, akta kelahiran, paspor, buku nikah (bagi yang sudah menikah), dan surat keterangan sehat dari puskesmas atau rumah sakit.

Pertanyaan 2: Di mana bisa mendapatkan Formulir Pendaftaran Haji Kemenag?

Jawaban: Formulir Pendaftaran Haji Kemenag dapat diperoleh di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat atau melalui online pada website resmi Kemenag.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara mengisi Formulir Pendaftaran Haji Kemenag?

Jawaban: Formulir Pendaftaran Haji Kemenag harus diisi dengan lengkap dan benar menggunakan huruf kapital. Pastikan untuk mengisi semua kolom yang tersedia dan melampirkan dokumen pendukung yang diperlukan.

Pertanyaan 4: Apakah ada biaya yang harus dibayarkan saat mendaftar haji melalui Formulir Pendaftaran Haji Kemenag?

Jawaban: Ya, ada biaya pendaftaran yang harus dibayarkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Biaya pendaftaran ini digunakan untuk pengurusan dokumen dan persiapan keberangkatan haji.

Pertanyaan 5: Apa yang dimaksud dengan nomor porsi haji?

Jawaban: Nomor porsi haji adalah nomor urut pendaftaran haji yang diberikan kepada calon jamaah haji setelah melengkapi dan menyerahkan Formulir Pendaftaran Haji Kemenag.

Pertanyaan 6: Bagaimana cara mengetahui status pendaftaran haji saya?

Jawaban: Status pendaftaran haji dapat diketahui melalui Sistem Informasi Haji Terpadu (Siskohat) pada website resmi Kemenag atau dengan menghubungi Kantor Kemenag setempat.

Demikianlah beberapa pertanyaan yang sering diajukan terkait dengan Formulir Pendaftaran Haji Kemenag. Jika masih terdapat pertanyaan atau kendala dalam proses pendaftaran haji, calon jamaah haji dapat menghubungi Kantor Kemenag setempat atau pihak terkait lainnya untuk mendapatkan informasi dan bantuan lebih lanjut.

Setelah memahami seluk-beluk Formulir Pendaftaran Haji Kemenag, calon jamaah haji dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk mendaftar dan berangkat haji. Bagian selanjutnya akan membahas lebih lanjut tentang proses pendaftaran haji dan hal-hal yang perlu diperhatikan.

Tips Mengisi Formulir Pendaftaran Haji Kemenag

Setelah memahami seluk-beluk Formulir Pendaftaran Haji Kemenag, berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu calon jamaah haji dalam mengisi dan melengkapi formulir tersebut dengan baik dan benar:

Tip 1: Baca dan Pahami Petunjuk dengan Seksama

Sebelum mengisi formulir, bacalah dan pahami terlebih dahulu petunjuk pengisian yang tertera pada formulir. Pastikan memahami setiap kolom dan bagian yang harus diisi.

Tip 2: Gunakan Huruf Kapital dan Tinta Hitam

Semua kolom pada Formulir Pendaftaran Haji Kemenag harus diisi menggunakan huruf kapital dan tinta hitam. Hal ini untuk memudahkan petugas dalam membaca dan memverifikasi data yang diisi.

Tip 3: Isi Data dengan Benar dan Lengkap

Pastikan mengisi semua kolom pada formulir dengan benar dan lengkap sesuai dengan data diri dan dokumen pendukung yang dimiliki. Hindari kesalahan atau pengisian data yang tidak sesuai.

Tip 4: Lampirkan Dokumen Pendukung yang Sesuai

Siapkan dan lampirkan dokumen pendukung yang sesuai dengan persyaratan, seperti fotokopi KTP, KK, akta kelahiran, paspor, dan buku nikah (bagi yang sudah menikah). Pastikan dokumen-dokumen tersebut masih berlaku dan dalam kondisi baik.

Tip 5: Perhatikan Tenggat Waktu Pendaftaran

Perhatikan tenggat waktu pendaftaran haji yang ditetapkan oleh pemerintah. Pastikan untuk mendaftar sebelum batas waktu yang ditentukan agar tidak ketinggalan kesempatan.

Tip 6: Teliti dan Konfirmasi Informasi

Sebelum menyerahkan formulir pendaftaran, teliti kembali semua data yang telah diisi dan pastikan semuanya sudah benar dan lengkap. Jangan ragu untuk mengonfirmasi informasi dengan petugas haji jika ada keraguan atau pertanyaan.

Tip 7: Simpan Fotokopi Formulir dan Dokumen Pendukung

Setelah menyerahkan formulir pendaftaran, simpan baik-baik fotokopi formulir dan dokumen pendukung sebagai arsip pribadi. Fotokopi tersebut dapat berguna jika diperlukan untuk keperluan tertentu di kemudian hari.

Tip 8: Pantau Status Pendaftaran Secara Berkala

Setelah mendaftar, pantau secara berkala status pendaftaran haji melalui Sistem Informasi Haji Terpadu (Siskohat) pada website resmi Kemenag atau dengan menghubungi Kantor Kemenag setempat. Hal ini untuk mengetahui perkembangan terkini dan informasi penting terkait keberangkatan haji.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, calon jamaah haji dapat mempersiapkan diri dengan baik dalam mengisi Formulir Pendaftaran Haji Kemenag. Pengisian formulir yang benar dan lengkap akan memperlancar proses pendaftaran dan meningkatkan peluang keberangkatan haji sesuai dengan ketentuan dan kuota yang tersedia.

Tips-tips di atas merupakan bagian penting dari proses pendaftaran haji. Dengan memahami dan menerapkan tips-tips tersebut, calon jamaah haji dapat memastikan kelancaran dan keberhasilan pendaftaran haji mereka. Bagian selanjutnya akan membahas lebih lanjut tentang persiapan keberangkatan haji dan hal-hal yang perlu diperhatikan.

Kesimpulan

Formulir Pendaftaran Haji Kemenag merupakan dokumen penting yang menjadi dasar dalam proses pendaftaran dan keberangkatan ibadah haji. Formulir ini memuat data diri calon jamaah haji, dokumen pendukung, serta informasi penting lainnya yang digunakan untuk pengurusan dokumen haji dan penetapan prioritas keberangkatan.

Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam pengisian Formulir Pendaftaran Haji Kemenag antara lain: kelengkapan dan kebenaran data, penyediaan dokumen pendukung yang sesuai, dan pemahaman terhadap ketentuan dan persyaratan pendaftaran haji. Calon jamaah haji juga perlu memperhatikan tenggat waktu pendaftaran dan memantau status pendaftaran mereka secara berkala.

Dengan mengisi Formulir Pendaftaran Haji Kemenag secara benar dan lengkap, serta mempersiapkan diri sesuai dengan ketentuan yang berlaku, calon jamaah haji dapat meningkatkan peluang mereka untuk berangkat haji sesuai dengan kuota dan waktu yang telah ditentukan. Pendaftaran haji merupakan langkah awal dalam perjalanan ibadah haji yang penuh, dan dengan memahami seluk-beluk Formulir Pendaftaran Haji Kemenag, calon jamaah haji dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk memenuhi panggilan spiritual mereka.



Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Cek di Google News

Artikel Terbaru