Doa terima zakat adalah doa yang dibaca oleh penerima zakat sebagai bentuk rasa syukur dan terima kasih kepada Allah SWT serta kepada pemberi zakat. Contohnya, “Alhamdulillahilladzi ath’amani hadza watho’amnihi min ghairi haulin laa syarikalah.” (Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rezeki ini kepadaku dan memberikannya kepadaku tanpa diminta, tiada sekutu bagi-Nya).
Mengucapkan doa terima zakat sangat penting karena merupakan bentuk penghargaan dan penghormatan kepada pemberi zakat. Selain itu, doa ini juga bermanfaat untuk mendoakan kebaikan dan keberkahan bagi pemberi zakat. Secara historis, doa terima zakat telah menjadi bagian dari tradisi Islam sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang doa terima zakat, termasuk tata cara membacanya, keutamaan mengamalkannya, serta contoh-contoh doa terima zakat yang dapat diamalkan.
doa terima zakat
Aspek-aspek doa terima zakat sangat penting untuk dipahami agar doa yang dipanjatkan dapat sesuai dengan tuntunan dan memberikan manfaat yang optimal. Berikut adalah 10 aspek penting doa terima zakat:
- Ikhlas
- Syukur
- Tawaduk
- Menghadap Kiblat
- Mengangkat Tangan
- Membaca Basmalah
- Membaca Hamdalah
- Membaca Shalawat
- Mengucapkan Doa
- Berdoa dengan Suara Pelan
Setiap aspek dalam doa terima zakat memiliki makna dan tujuannya masing-masing. Misalnya, ikhlas merupakan syarat utama agar doa diterima oleh Allah SWT. Syukur dan tawaduk menunjukkan rasa terima kasih dan rendah hati atas rezeki yang telah diberikan. Menghadap kiblat dan mengangkat tangan merupakan bentuk penghormatan kepada Allah SWT. Membaca basmalah, hamdalah, dan shalawat merupakan pujian dan penghormatan kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Sedangkan membaca doa dan berdoa dengan suara pelan merupakan bentuk permohonan kepada Allah SWT agar doa tersebut dikabulkan.
Ikhlas
Ikhlas merupakan salah satu aspek terpenting dalam doa terima zakat. Ikhlas artinya melakukan sesuatu hanya karena Allah SWT, tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia. Dalam konteks doa terima zakat, ikhlas berarti memanjatkan doa dengan hati yang bersih, semata-mata karena ingin mendapatkan ridha Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dianggap baik oleh pemberi zakat.
Ikhlas memiliki pengaruh yang besar terhadap doa terima zakat. Doa yang dipanjatkan dengan ikhlas akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Sebaliknya, doa yang dipanjatkan dengan tidak ikhlas, misalnya karena ingin dipuji atau dianggap baik oleh orang lain, maka doanya tidak akan dikabulkan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga keikhlasan dalam memanjatkan doa terima zakat.
Ada beberapa cara untuk menjaga keikhlasan dalam memanjatkan doa terima zakat. Pertama, niatkan doa tersebut hanya karena Allah SWT. Kedua, jangan mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia. Ketiga, fokuskan doa pada permohonan kepada Allah SWT, bukan pada pemberi zakat. Keempat, berdoalah dengan suara pelan dan tidak berlebih-lebihan.
Syukur
Syukur merupakan salah satu aspek penting dalam doa terima zakat. Syukur artinya berterima kasih kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya. Dalam konteks doa terima zakat, syukur diwujudkan dengan memanjatkan doa yang berisi ucapan terima kasih kepada Allah SWT atas rezeki yang telah diberikan melalui zakat.
Syukur memiliki pengaruh yang besar terhadap doa terima zakat. Doa yang dipanjatkan dengan penuh syukur akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Sebaliknya, doa yang dipanjatkan tanpa syukur, misalnya karena merasa terpaksa atau tidak ikhlas, maka doanya tidak akan dikabulkan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, sangat penting untuk memanjatkan doa terima zakat dengan penuh syukur.
Ada beberapa cara untuk memanjatkan doa terima zakat dengan penuh syukur. Pertama, niatkan doa tersebut karena Allah SWT. Kedua, ucapkan doa dengan penuh perasaan dan keyakinan. Ketiga, fokuskan doa pada ucapan terima kasih kepada Allah SWT. Keempat, jangan lupa untuk memanjatkan doa kebaikan dan keberkahan bagi pemberi zakat.
Tawaduk
Tawaduk merupakan sikap rendah hati dan tidak sombong. Dalam konteks doa terima zakat, tawaduk diwujudkan dengan memanjatkan doa dengan penuh kerendahan hati, tidak merasa lebih baik atau lebih berhak dari pemberi zakat.
- Rasa Syukur
Tawaduk dalam doa terima zakat tercermin dari rasa syukur yang mendalam atas rezeki yang telah diberikan melalui zakat. Penerima zakat menyadari bahwa rezeki tersebut merupakan pemberian dari Allah SWT dan tidak berhak untuk menyombongkannya.
- Kesadaran Diri
Tawaduk juga diwujudkan dengan kesadaran diri atas kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki. Penerima zakat menyadari bahwa dirinya tidak lebih baik dari pemberi zakat dan tidak berhak untuk merasa sombong.
- Hormat kepada Pemberi Zakat
Tawaduk dalam doa terima zakat juga diwujudkan dengan menghormati pemberi zakat. Penerima zakat tidak boleh meremehkan atau merendahkan pemberi zakat, meskipun mereka berada dalam posisi yang lebih rendah.
- Doa yang Tulus
Tawaduk dalam doa terima zakat membuat doa yang dipanjatkan menjadi lebih tulus dan ikhlas. Penerima zakat berdoa bukan karena ingin dipuji atau dianggap baik, melainkan karena ingin mendapatkan ridha Allah SWT.
Tawaduk dalam doa terima zakat sangat penting karena menunjukkan sikap yang benar sebagai seorang penerima zakat. Sikap tawaduk membuat doa yang dipanjatkan lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT dan juga membuat hubungan antara penerima zakat dan pemberi zakat menjadi lebih harmonis.
Menghadap Kiblat
Menghadap kiblat merupakan salah satu aspek penting dalam doa terima zakat. Kiblat adalah arah ke Ka’bah di Mekah yang menjadi patokan arah shalat bagi umat Islam. Menghadap kiblat saat memanjatkan doa terima zakat menunjukkan sikap hormat dan penghambaan kepada Allah SWT.
Dalam praktiknya, penerima zakat yang sedang memanjatkan doa terima zakat dianjurkan untuk menghadap kiblat. Hal ini dilakukan untuk memusatkan pikiran dan hati kepada Allah SWT. Dengan menghadap kiblat, penerima zakat seolah-olah sedang menghadap langsung kepada-Nya, sehingga doa yang dipanjatkan diharapkan akan lebih mudah dikabulkan.
Selain itu, menghadap kiblat saat memanjatkan doa terima zakat juga merupakan bentuk penghormatan kepada pemberi zakat. Hal ini menunjukkan bahwa penerima zakat menghargai dan menghormati pemberian zakat yang telah diberikan kepadanya. Dengan demikian, hubungan antara penerima zakat dan pemberi zakat akan menjadi lebih baik.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa menghadap kiblat merupakan aspek penting dalam doa terima zakat karena menunjukkan sikap hormat dan penghambaan kepada Allah SWT serta penghormatan kepada pemberi zakat. Dengan menghadap kiblat, doa yang dipanjatkan diharapkan akan lebih mudah dikabulkan dan hubungan antara penerima zakat dan pemberi zakat akan menjadi lebih baik.
Mengangkat Tangan
Mengangkat tangan merupakan salah satu aspek penting dalam doa terima zakat. Hal ini menunjukkan sikap tawaduk, penghambaan, dan penghormatan kepada Allah SWT serta pemberi zakat. Dengan mengangkat tangan saat berdoa, penerima zakat seolah-olah sedang menghadap langsung kepada-Nya dan memohon pertolongan-Nya.
- Posisi Tangan
Saat mengangkat tangan, penerima zakat dianjurkan untuk meletakkan kedua telapak tangannya di depan dada, setinggi bahu. Posisi tangan ini menunjukkan sikap hormat dan penghambaan kepada Allah SWT.
- Arah Tangan
Kedua telapak tangan yang diangkat menghadap ke atas, menunjukkan bahwa penerima zakat sedang memohon pertolongan dan berkah dari Allah SWT.
- Waktu Mengangkat Tangan
Mengangkat tangan dilakukan pada saat memulai doa, setelah membaca basmalah dan hamdalah. Tangan diangkat hingga doa selesai.
- Makna Mengangkat Tangan
Mengangkat tangan saat berdoa merupakan simbol penyerahan diri dan ketergantungan kepada Allah SWT. Dengan mengangkat tangan, penerima zakat seolah-olah sedang mengatakan, “Ya Allah, aku hamba-Mu yang lemah dan membutuhkan pertolongan-Mu.”
Mengangkat tangan saat berdoa terima zakat memiliki makna yang sangat dalam. Hal ini menunjukkan sikap tawaduk, penghambaan, dan penghormatan kepada Allah SWT serta pemberi zakat. Dengan mengangkat tangan, penerima zakat berharap doanya akan dikabulkan dan hubungannya dengan pemberi zakat akan menjadi lebih baik.
Membaca Basmalah
Membaca basmalah merupakan salah satu aspek penting dalam doa terima zakat. Basmalah adalah bacaan “Bismillahirrahmanirrahim” yang artinya “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Membaca basmalah di awal doa merupakan bentuk pengakuan dan pengagungan kepada Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa dan sumber segala keberkahan.
Dalam konteks doa terima zakat, membaca basmalah memiliki makna yang sangat penting. Hal ini menunjukkan bahwa penerima zakat menyadari dan mengakui bahwa segala rezeki yang diterimanya, termasuk zakat, berasal dari Allah SWT. Dengan menyebut nama Allah di awal doa, penerima zakat berharap agar doanya dikabulkan dan zakat yang diterimanya membawa keberkahan.
Selain sebagai bentuk pengakuan dan pengagungan kepada Allah SWT, membaca basmalah juga berfungsi sebagai pembuka doa. Dengan membaca basmalah, penerima zakat seolah-olah sedang memohon izin kepada Allah SWT untuk memanjatkan doanya. Hal ini menunjukkan sikap tawaduk dan kerendahan hati di hadapan Allah SWT.
Dalam praktiknya, membaca basmalah dilakukan pada awal doa terima zakat, setelah mengangkat tangan. Setelah membaca basmalah, penerima zakat dapat melanjutkan doanya dengan membaca hamdalah, shalawat, dan doa-doa lainnya. Dengan membaca basmalah di awal doa, diharapkan doa yang dipanjatkan akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT.
Membaca Hamdalah
Membaca hamdalah merupakan salah satu aspek penting dalam doa terima zakat. Hamdalah adalah bacaan “Alhamdulillah” yang artinya “Segala puji bagi Allah”. Membaca hamdalah di dalam doa merupakan bentuk pengakuan dan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan-Nya.
Dalam konteks doa terima zakat, membaca hamdalah memiliki makna yang sangat penting. Hal ini menunjukkan bahwa penerima zakat menyadari dan mengakui bahwa segala rezeki yang diterimanya, termasuk zakat, berasal dari Allah SWT. Dengan membaca hamdalah, penerima zakat mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah SWT atas rezeki yang telah diberikan melalui zakat.
Membaca hamdalah juga merupakan bentuk doa dan harapan agar zakat yang diterima membawa keberkahan dan manfaat bagi penerima zakat. Selain itu, membaca hamdalah dapat memperkuat hubungan antara penerima zakat dan pemberi zakat karena menunjukkan rasa terima kasih dan penghargaan atas pemberian zakat tersebut.
Dalam praktiknya, membaca hamdalah dilakukan setelah membaca basmalah pada awal doa terima zakat. Setelah membaca hamdalah, penerima zakat dapat melanjutkan doanya dengan membaca shalawat, doa-doa lainnya, dan diakhiri dengan salam.
Membaca Shalawat
Membaca shalawat merupakan salah satu aspek penting dalam doa terima zakat. Shalawat adalah bacaan “Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad” yang artinya “Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad”. Membaca shalawat dalam doa merupakan bentuk penghormatan dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa risalah Islam.
Dalam konteks doa terima zakat, membaca shalawat memiliki makna yang sangat penting. Hal ini menunjukkan bahwa penerima zakat menyadari dan mengakui bahwa segala rezeki yang diterimanya, termasuk zakat, merupakan berkah dari Allah SWT yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Dengan membaca shalawat, penerima zakat juga mendoakan keselamatan dan kesejahteraan bagi Nabi Muhammad SAW dan keluarganya.
Dalam praktiknya, membaca shalawat dilakukan setelah membaca hamdalah pada awal doa terima zakat. Setelah membaca shalawat, penerima zakat dapat melanjutkan doanya dengan memanjatkan doa-doa lainnya, seperti doa untuk kebaikan dan keberkahan bagi pemberi zakat, doa untuk keselamatan dan kesejahteraan umat Islam, dan diakhiri dengan salam. Membaca shalawat dalam doa terima zakat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan sangat dianjurkan untuk dilakukan.
Mengucapkan Doa
Mengucapkan doa merupakan aspek penting dalam doa terima zakat. Doa yang dipanjatkan oleh penerima zakat tidak hanya berisi ucapan terima kasih kepada Allah SWT dan pemberi zakat, tetapi juga permohonan doa agar zakat yang diterima membawa keberkahan dan manfaat bagi dirinya dan orang lain.
Doa yang dipanjatkan dalam doa terima zakat dapat bervariasi, tergantung pada kebutuhan dan keinginan penerima zakat. Namun, secara umum, doa yang dipanjatkan mencakup doa untuk kebaikan dan keberkahan bagi pemberi zakat, doa untuk keselamatan dan kesejahteraan umat Islam, serta doa untuk diri sendiri agar dapat memanfaatkan zakat dengan sebaik-baiknya.
Mengucapkan doa dalam doa terima zakat memiliki beberapa manfaat praktis. Pertama, doa dapat membantu penerima zakat untuk lebih bersyukur atas rezeki yang telah diterimanya. Kedua, doa dapat memperkuat hubungan antara penerima zakat dan pemberi zakat karena menunjukkan rasa terima kasih dan penghargaan atas pemberian zakat tersebut. Ketiga, doa dapat memberikan ketenangan dan harapan bagi penerima zakat, terutama jika mereka sedang mengalami kesulitan hidup.
Sebagai contoh, salah satu doa yang sering dipanjatkan oleh penerima zakat adalah: “Ya Allah, aku berterima kasih atas rezeki yang telah Engkau berikan kepadaku melalui zakat ini. Semoga zakat ini membawa keberkahan dan manfaat bagi diriku dan keluargaku. Aku juga berdoa agar Engkau memberikan balasan yang setimpal kepada pemberi zakat dan melipatgandakan hartanya. Aamiin.”
Berdoa dengan Suara Pelan
Dalam doa terima zakat, terdapat anjuran untuk berdoa dengan suara pelan. Hal ini didasarkan pada beberapa pertimbangan, di antaranya adalah sebagai berikut:
Pertama, berdoa dengan suara pelan merupakan bentuk penghormatan kepada Allah SWT. Ketika berdoa, seorang hamba sedang menghadap dan berkomunikasi langsung dengan Tuhannya. Oleh karena itu, sudah sepatutnya jika doa dipanjatkan dengan sikap yang tenang, khusyuk, dan tidak gaduh.
Kedua, berdoa dengan suara pelan dapat membantu konsentrasi dan kekhusyukan. Suara yang pelan menciptakan suasana yang lebih tenang dan memungkinkan seseorang untuk fokus pada doa yang dipanjatkan. Dengan demikian, doa yang dipanjatkan dapat lebih bermakna dan lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT.
Ketiga, berdoa dengan suara pelan juga dapat menjaga privasi doa. Doa merupakan urusan pribadi antara seorang hamba dengan Tuhannya. Dengan berdoa dengan suara pelan, seseorang dapat menjaga privasi doa dan tidak mengganggu orang lain di sekitarnya.
Meskipun demikian, perlu diperhatikan bahwa berdoa dengan suara pelan bukanlah syarat wajib dalam doa terima zakat. Jika seseorang kesulitan untuk berdoa dengan suara pelan, maka diperbolehkan untuk berdoa dengan suara yang lebih keras, asalkan tetap menjaga sikap hormat dan tidak mengganggu orang lain.
Pertanyaan Umum tentang Doa Terima Zakat
Pertanyaan umum (FAQ) berikut akan membantu Anda memahami aspek-aspek penting doa terima zakat, termasuk tata cara, keutamaannya, dan contoh doa yang dapat diamalkan.
Pertanyaan 1: Apa tujuan doa terima zakat?
Jawaban: Doa terima zakat bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas rezeki yang telah diberikan melalui zakat dan mendoakan kebaikan bagi pemberi zakat.
Pertanyaan 2: Bagaimana tata cara doa terima zakat?
Jawaban: Doa terima zakat dapat dilakukan dengan cara menghadap kiblat, mengangkat tangan, membaca basmalah, hamdalah, shalawat, dan memanjatkan doa sesuai keinginan.
Pertanyaan 3: Apa saja keutamaan membaca doa terima zakat?
Jawaban: Membaca doa terima zakat dapat meningkatkan rasa syukur, memperkuat hubungan dengan pemberi zakat, dan memperlancar rezeki.
Pertanyaan 4: Apakah ada contoh doa terima zakat yang bisa diamalkan?
Jawaban: Salah satu contoh doa terima zakat adalah “Alhamdulillahilladzi ath’amani hadza watho’amnihi min ghairi haulin laa syarikalah.” (Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rezeki ini kepadaku dan memberikannya kepadaku tanpa diminta, tiada sekutu bagi-Nya).
Pertanyaan 5: Apakah diperbolehkan berdoa terima zakat dengan suara keras?
Jawaban: Meskipun dianjurkan untuk berdoa dengan suara pelan, namun diperbolehkan untuk berdoa dengan suara yang lebih keras jika diperlukan, asalkan tidak mengganggu orang lain.
Pertanyaan 6: Apakah doa terima zakat hanya boleh dibaca oleh penerima zakat?
Jawaban: Tidak, doa terima zakat juga dapat dibaca oleh orang lain sebagai bentuk rasa syukur dan mendoakan kebaikan bagi pemberi zakat.
Dengan memahami pertanyaan umum dan jawabannya di atas, diharapkan dapat memberikan panduan yang jelas tentang doa terima zakat dan mendorong kita untuk mengamalkannya dengan baik dan benar.
Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang keutamaan dan manfaat membaca doa terima zakat, serta bagaimana doa ini dapat mempererat hubungan antara penerima zakat dan pemberi zakat.
Tips Mengucapkan Doa Terima Zakat
Pengucapan doa terima zakat yang baik dan benar akan mendatangkan banyak manfaat dan keberkahan bagi penerima zakat. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:
Tips 1: Ikhlas dan Penuh Syukur
Ucapkan doa dengan hati yang ikhlas dan penuh syukur atas rezeki yang telah diberikan melalui zakat.
Tips 2: Menghadap Kiblat
Saat memanjatkan doa, usahakan untuk menghadap kiblat sebagai bentuk penghormatan kepada Allah SWT.
Tips 3: Mengangkat Tangan
Angkat kedua tangan setinggi bahu saat memulai doa sebagai tanda penghambaan kepada Allah SWT.
Tips 4: Membaca Basmalah dan Hamdalah
Awali doa dengan membaca basmalah (“Bismillahirrahmanirrahim”) dan hamdalah (“Alhamdulillah”).
Tips 5: Membaca Shalawat
Sampaikan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan.
Tips 6: Mengucapkan Doa Sesuai Keinginan
Setelah membaca shalawat, panjatkan doa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan, seperti mendoakan kebaikan bagi pemberi zakat.
Tips 7: Berdoa dengan Suara Pelan
Ucapkan doa dengan suara yang pelan dan tidak mengganggu orang lain di sekitar.
Tips 8: Membaca Doa Secara Rutin
Jadikan doa terima zakat sebagai amalan rutin setelah menerima zakat untuk mempererat hubungan dengan Allah SWT dan pemberi zakat.
Dengan mengamalkan tips-tips di atas, doa terima zakat yang dipanjatkan akan lebih bermakna dan mendatangkan banyak manfaat. Doa yang ikhlas dan tulus akan mempererat hubungan antara penerima zakat dan pemberi zakat, serta membawa berkah dan kebaikan bagi keduanya.
Pada bagian selanjutnya, kita akan mengulas kisah-kisah nyata tentang manfaat dan keberkahan membaca doa terima zakat, serta bagaimana doa ini dapat memperkuat ukhuwah dan solidaritas umat Islam.
Kesimpulan
Doa terima zakat merupakan bagian penting dalam penerimaan zakat. Doa ini memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah untuk mempererat hubungan antara penerima zakat dan pemberi zakat. Selain itu, doa terima zakat juga dapat mendatangkan keberkahan dan kebaikan bagi keduanya.
Beberapa poin penting yang perlu diingat mengenai doa terima zakat adalah:
- Doa terima zakat harus dipanjatkan dengan ikhlas dan penuh syukur.
- Doa terima zakat sebaiknya diucapkan dengan suara pelan dan tidak mengganggu orang lain.
- Doa terima zakat dapat dipanjatkan dalam bahasa apa saja, namun dianjurkan untuk menggunakan bahasa Arab.
Dengan mengamalkan doa terima zakat, kita dapat memperkuat ukhuwah dan solidaritas umat Islam. Doa ini juga dapat menjadi pengingat bagi kita untuk selalu bersyukur atas rezeki yang telah diberikan oleh Allah SWT.