Melaksanakan qiyamul lail di bulan Ramadhan, atau biasa disebut tarawih, merupakan ibadah yang sangat dianjurkan. Namun, tahukah Anda bahwa ada cara khusus dalam melaksanakan tarawih yang disebut dengan “tarawih kamilin”? Tarawih kamilin adalah tarawih yang dikerjakan sebanyak 8 rakaat, ditambah dengan 3 rakaat witir. Cara ini sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
Tarawih kamilin memiliki banyak manfaat, di antaranya melatih kesabaran, meningkatkan kekhusyukan, dan memperkuat ukhuwah Islamiyah. Selain itu, tarawih kamilin juga memiliki sejarah yang panjang. Pada masa Rasulullah SAW, tarawih dikerjakan sebanyak 11 rakaat. Namun, pada masa Umar bin Khattab, jumlah rakaat tarawih dikurangi menjadi 8 rakaat agar lebih ringan bagi umat Islam.
Dalam pembahasan selanjutnya, kita akan mengulas lebih dalam tentang keutamaan, tata cara, dan hal-hal penting lainnya terkait tarawih kamilin. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.
Tarawih Kamilin
Tarawih kamilin merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan. Pelaksanaannya memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan agar ibadah tarawih dapat dilaksanakan dengan sempurna. Berikut adalah 9 aspek penting dalam melaksanakan tarawih kamilin:
- Niat
- Waktu
- Tempat
- Rakaat
- Tata Cara
- Khushu
- Jamaah
- Doa
- Hikmah
Setiap aspek tersebut saling terkait dan memiliki peran penting dalam pelaksanaan tarawih kamilin. Misalnya, niat yang benar menjadi dasar diterimanya ibadah, waktu yang tepat sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, dan tempat yang bersih dan nyaman akan membantu meningkatkan kekhusyukan. Selain itu, jamaah yang banyak akan menambah semangat dan motivasi dalam beribadah, doa yang dipanjatkan dengan sungguh-sungguh akan diijabah oleh Allah SWT, dan hikmah yang terkandung dalam tarawih kamilin akan memberikan manfaat bagi kehidupan kita.
Niat
Niat merupakan aspek yang sangat penting dalam beribadah, termasuk dalam melaksanakan tarawih kamilin. Niat adalah kehendak hati untuk melakukan suatu ibadah dengan ikhlas karena Allah SWT. Tanpa niat, ibadah yang dilakukan tidak akan sah dan tidak akan mendapatkan pahala.
Dalam melaksanakan tarawih kamilin, niat yang benar adalah beribadah kepada Allah SWT semata, mengharap ridha-Nya, dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Niat ini harus diucapkan dalam hati sebelum memulai tarawih dan harus terus dijaga selama melaksanakan ibadah. Jika niat batal atau berubah, maka tarawih yang dilakukan menjadi tidak sah dan harus diulang kembali dengan niat yang benar.
Contoh niat yang benar dalam melaksanakan tarawih kamilin:“Saya niat melaksanakan ibadah shalat tarawih kamilin delapan rakaat karena Allah SWT.”
Dengan memahami pentingnya niat dalam melaksanakan tarawih kamilin, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah kita. Niat yang ikhlas dan benar akan membuat ibadah kita lebih bermakna dan lebih dicintai oleh Allah SWT.
Waktu
Waktu memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanaan ibadah tarawih kamilin. Tarawih kamilin dianjurkan untuk dikerjakan pada sepertiga malam terakhir, yaitu setelah shalat Isya hingga menjelang waktu imsak. Waktu ini dianggap sebagai waktu yang paling utama dan penuh keberkahan.
Melaksanakan tarawih kamilin pada sepertiga malam terakhir memiliki beberapa keutamaan. Pertama, pada waktu tersebut, Allah SWT turun ke langit dunia untuk memberikan ampunan dan rahmat kepada hamba-Nya yang beribadah. Kedua, pada sepertiga malam terakhir, doa-doa yang dipanjatkan lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Ketiga, pada waktu tersebut, suasana lebih tenang dan hening, sehingga lebih kondusif untuk beribadah dan meningkatkan kekhusyukan.
Dalam praktiknya, tarawih kamilin biasanya dilaksanakan berjamaah di masjid atau mushala. Waktu pelaksanaan tarawih kamilin pun bervariasi tergantung pada kebijakan masing-masing masjid atau mushala. Ada yang melaksanakan tarawih kamilin setelah shalat Isya, ada pula yang melaksanakannya menjelang waktu imsak. Namun, yang terbaik adalah melaksanakan tarawih kamilin pada sepertiga malam terakhir.
Tempat
Dalam melaksanakan ibadah tarawih kamilin, tempat menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan. Tempat yang tepat dan kondusif akan membantu meningkatkan kekhusyukan dan kenyamanan dalam beribadah. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terkait tempat pelaksanaan tarawih kamilin:
- Masjid atau Mushala
Tempat yang paling utama untuk melaksanakan tarawih kamilin adalah masjid atau mushala. Masjid merupakan tempat yang suci dan dikhususkan untuk beribadah, sehingga dapat memberikan suasana yang lebih khusyuk dan tenang.
- Bersih dan Nyaman
Tempat pelaksanaan tarawih kamilin harus bersih dan nyaman. Kebersihan tempat akan membuat kita merasa lebih tenang dan fokus dalam beribadah. Sementara itu, kenyamanan tempat akan membuat kita tidak mudah lelah atau merasa terganggu saat melaksanakan tarawih kamilin.
- Cukup Luas
Tempat pelaksanaan tarawih kamilin harus cukup luas untuk menampung seluruh jamaah. Tempat yang terlalu sempit akan membuat jamaah merasa tidak nyaman dan terganggu saat melaksanakan tarawih kamilin.
- Bebas dari Gangguan
Tempat pelaksanaan tarawih kamilin harus bebas dari gangguan suara atau aktivitas lain yang dapat mengganggu kekhusyukan jamaah. Gangguan-gangguan tersebut dapat berasal dari lalu lintas, suara musik, atau aktivitas lainnya.
Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, kita dapat memilih tempat yang tepat untuk melaksanakan tarawih kamilin. Tempat yang tepat akan membantu kita meningkatkan kekhusyukan dan kenyamanan dalam beribadah, sehingga tarawih kamilin yang kita laksanakan dapat lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT.
Rakaat
Dalam ibadah shalat, rakaat merupakan satuan dasar penyusun shalat. Satu rakaat terdiri dari beberapa gerakan dan bacaan tertentu, seperti berdiri, rukuk, sujud, dan duduk. Jumlah rakaat pada setiap shalat berbeda-beda, tergantung pada jenis shalatnya.
Dalam konteks tarawih kamilin, rakaat menjadi komponen yang sangat penting. Tarawih kamilin adalah shalat tarawih yang dikerjakan sebanyak 8 rakaat, ditambah dengan 3 rakaat witir. Jumlah rakaat ini sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Tarawih kamilin memiliki banyak keutamaan, di antaranya melatih kesabaran, meningkatkan kekhusyukan, dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.
Melaksanakan tarawih kamilin dengan jumlah rakaat yang sesuai sunnah memiliki beberapa manfaat. Pertama, menunjukkan ketaatan kita kepada Rasulullah SAW. Kedua, ibadah kita menjadi lebih lengkap dan sempurna. Ketiga, pahala yang kita dapatkan lebih besar.
Tata Cara
Tata cara dalam melaksanakan tarawih kamilin sangat penting untuk diperhatikan agar ibadah yang kita lakukan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Berikut ini adalah beberapa aspek penting terkait tata cara tarawih kamilin:
- Niat
Niat merupakan syarat sah dalam beribadah, termasuk tarawih kamilin. Niat harus diucapkan dalam hati sebelum memulai shalat dan harus sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
- Rakaat
Tarawih kamilin dikerjakan sebanyak 8 rakaat, ditambah dengan 3 rakaat witir. Jumlah rakaat ini sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW dan memiliki banyak keutamaan.
- Bacaan
Dalam tarawih kamilin, terdapat beberapa bacaan yang dianjurkan untuk dibaca, seperti surah Al-Fatihah, surah Al-Ikhlas, surah Al-Falaq, dan surah An-Nas.
- Gerakan
Gerakan dalam tarawih kamilin sama seperti gerakan dalam shalat pada umumnya, yaitu berdiri, rukuk, sujud, dan duduk. Namun, pada rakaat witir, terdapat tambahan gerakan qunut.
Dengan memahami dan melaksanakan tata cara tarawih kamilin dengan benar, ibadah yang kita lakukan akan lebih sempurna dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Semoga Allah SWT menerima ibadah kita dan memberikan pahala yang berlimpah.
Khushu
Dalam ibadah tarawih kamilin, kekhusyukan (khushu’) memegang peranan yang sangat penting. Khushu’ merupakan kondisi hati yang hadir saat seorang hamba melaksanakan ibadah dengan penuh kesadaran, rendah hati, dan penuh penghayatan. Dengan khushu’, ibadah yang kita lakukan akan lebih bermakna dan lebih dicintai oleh Allah SWT.
- Hadirnya Hati
Khushu’ yang pertama adalah hadirnya hati saat melaksanakan ibadah. Dalam hal ini, hati kita sepenuhnya tertuju kepada Allah SWT, tidak terdistraksi oleh hal-hal duniawi.
- Rendah Hati
Khushu’ berikutnya adalah sikap rendah hati saat menghadap Allah SWT. Kita menyadari bahwa kita hanyalah hamba yang lemah dan penuh kekurangan.
- Penghayatan
Khushu’ juga berarti menghayati setiap bacaan dan gerakan dalam shalat. Kita memahami makna dari setiap bacaan dan meresapi setiap gerakan yang kita lakukan.
- Menahan Diri dari Berbagai Gangguan
Khushu’ yang terakhir adalah menahan diri dari berbagai gangguan yang dapat mengurangi kekhusyukan kita, seperti pikiran yang melayang atau gerakan yang tidak perlu.
Dengan mengimplementasikan aspek-aspek khushu’ tersebut dalam ibadah tarawih kamilin, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah kita. Tarawih kamilin yang kita lakukan akan lebih bermakna, lebih dicintai oleh Allah SWT, dan membawa ketenangan dan kedamaian bagi hati kita.
Jamaah
Jamaah merupakan salah satu aspek penting dalam pelaksanaan tarawih kamilin. Jamaah adalah kumpulan orang yang berkumpul untuk melaksanakan shalat berjamaah. Dalam konteks tarawih kamilin, jamaah memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kekhusyukan dan mempererat ukhuwah Islamiyah.
- Kebersamaan
Tarawih kamilin yang dikerjakan secara berjamaah akan menciptakan rasa kebersamaan dan kekeluargaan antar sesama umat Islam. Kebersamaan ini akan mempererat tali silaturahmi dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.
- Kekhusyukan
Melaksanakan tarawih kamilin secara berjamaah dapat meningkatkan kekhusyukan dalam beribadah. Melihat dan mendengar orang lain yang juga sedang beribadah akan membuat kita lebih fokus dan termotivasi.
- Saling Mengingatkan
Dalam jamaah, kita dapat saling mengingatkan jika ada yang salah atau kurang dalam pelaksanaan tarawih kamilin. Saling mengingatkan ini akan membantu kita untuk memperbaiki ibadah kita dan menjadi lebih baik.
- Mendapat Pahala Tambahan
Melaksanakan tarawih kamilin secara berjamaah akan mendapatkan pahala yang lebih besar dibandingkan jika dikerjakan secara sendirian. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa shalat berjamaah pahalanya 27 kali lipat dibandingkan shalat sendirian.
Dengan memahami pentingnya jamaah dalam pelaksanaan tarawih kamilin, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah kita dan mendapatkan pahala yang lebih besar. Marilah kita selalu berjamaah dalam melaksanakan tarawih kamilin, baik di masjid maupun di tempat lainnya.
Doa
Doa merupakan bagian penting dalam pelaksanaan ibadah tarawih kamilin. Doa adalah komunikasi seorang hamba kepada Tuhannya. Melalui doa, kita dapat menyampaikan segala harapan, permintaan, dan rasa syukur kita kepada Allah SWT. Dalam konteks tarawih kamilin, doa memiliki peran yang sangat penting, baik sebelum, selama, maupun setelah pelaksanaan ibadah.
Sebelum melaksanakan tarawih kamilin, dianjurkan untuk membaca doa pembuka. Doa ini berisi permintaan kepada Allah SWT agar kita diberi kemudahan dan kekuatan dalam melaksanakan ibadah. Doa ini juga dapat berisi permohonan agar ibadah kita diterima dan dilipatgandakan pahalanya. Selama melaksanakan tarawih kamilin, kita dapat memanjatkan doa di setiap rakaat. Doa-doa ini dapat berupa doa yang terdapat dalam Al-Qur’an, doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, atau doa-doa yang kita susun sendiri. Doa-doa ini berisi permohonan ampunan dosa, perlindungan dari segala mara bahaya, dan permintaan untuk didekatkan kepada Allah SWT. Setelah selesai melaksanakan tarawih kamilin, dianjurkan untuk membaca doa penutup. Doa ini berisi ucapan syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan kesempatan yang diberikan untuk melaksanakan ibadah. Doa ini juga dapat berisi permohonan agar ibadah kita diterima dan memberikan manfaat bagi kita di dunia dan di akhirat.
Doa memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pelaksanaan ibadah tarawih kamilin. Doa dapat meningkatkan kekhusyukan kita dalam beribadah. Ketika kita memanjatkan doa, kita akan lebih fokus dan lebih terhubung dengan Allah SWT. Doa juga dapat memperkuat keimanan kita. Ketika kita berdoa, kita akan menyadari bahwa kita adalah makhluk yang lemah dan membutuhkan pertolongan Allah SWT. Doa juga dapat memberikan ketenangan hati. Ketika kita mengadukan segala permasalahan kita kepada Allah SWT, kita akan merasa lebih tenang dan lebih yakin bahwa Allah SWT akan memberikan solusi terbaik.
Hikmah
Dalam ibadah tarawih kamilin, hikmah memiliki peran penting. Hikmah merupakan kebijaksanaan atau pelajaran yang dapat diambil dari suatu peristiwa atau kejadian. Dalam konteks tarawih kamilin, hikmah dapat dimaknai sebagai nilai-nilai luhur dan manfaat yang terkandung dalam ibadah tersebut.
- Kesabaran dan Ketekunan
Melaksanakan tarawih kamilin membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Ibadah ini terdiri dari banyak rakaat, sehingga dibutuhkan kesabaran dan ketekunan untuk menyelesaikannya. Dengan melatih kesabaran dan ketekunan dalam tarawih kamilin, kita juga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Kekuatan Spiritual
Tarawih kamilin merupakan ibadah yang dapat memperkuat spiritual kita. Melalui ibadah ini, kita dapat lebih dekat dengan Allah SWT dan meningkatkan keimanan kita. Kekuatan spiritual yang diperoleh dari tarawih kamilin dapat membantu kita menghadapi berbagai cobaan dan kesulitan dalam hidup.
- Ukhuwah Islamiyah
Tarawih kamilin biasanya dilaksanakan secara berjamaah. Ibadah berjamaah ini dapat mempererat ukhuwah Islamiyah di antara sesama umat Islam. Dengan saling membantu dan mendukung dalam melaksanakan tarawih kamilin, kita dapat memperkuat persatuan dan kesatuan umat.
- Berkah dan Ampunan
Tarawih kamilin merupakan ibadah yang penuh berkah dan ampunan. Di bulan Ramadhan, Allah SWT memberikan banyak kemudahan dan ampunan kepada hamba-Nya. Dengan melaksanakan tarawih kamilin, kita dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan banyak berkah dan ampunan dari Allah SWT.
Hikmah yang terkandung dalam tarawih kamilin sangatlah banyak. Dengan memahami dan mengamalkan hikmah-hikmah tersebut, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah kita dan memperoleh banyak manfaat, baik di dunia maupun di akhirat.
Pertanyaan Umum tentang Tarawih Kamilin
Pertanyaan Umum (FAQ) ini bertujuan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan mengenai tarawih kamilin, termasuk pengertian, tata cara pelaksanaan, dan hikmah yang terkandung di dalamnya.
Pertanyaan 1: Apa itu tarawih kamilin?
Tarawih kamilin adalah shalat tarawih yang dikerjakan sebanyak 8 rakaat, ditambah dengan 3 rakaat witir.
Pertanyaan 2: Bagaimana tata cara pelaksanaan tarawih kamilin?
Tata cara pelaksanaan tarawih kamilin sama dengan shalat tarawih pada umumnya, yaitu dimulai dengan niat, dilanjutkan dengan 8 rakaat shalat tarawih, kemudian ditutup dengan 3 rakaat witir.
Pertanyaan 3: Apa saja hikmah melaksanakan tarawih kamilin?
Hikmah melaksanakan tarawih kamilin antara lain melatih kesabaran, meningkatkan kekhusyukan, mempererat ukhuwah Islamiyah, dan mendapatkan berkah dan ampunan dari Allah SWT.
Pertanyaan 4: Apakah tarawih kamilin dapat dilaksanakan secara sendirian?
Tarawih kamilin lebih dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah, namun dapat juga dilaksanakan secara sendirian jika terdapat udzur yang menghalangi untuk berjamaah.
Pertanyaan 5: Apakah ada bacaan khusus yang dianjurkan dalam tarawih kamilin?
Dalam tarawih kamilin, terdapat beberapa bacaan yang dianjurkan, seperti surah Al-Fatihah, surah Al-Ikhlas, surah Al-Falaq, dan surah An-Nas.
Pertanyaan 6: Berapa rakaat shalat witir dalam tarawih kamilin?
Dalam tarawih kamilin, terdapat 3 rakaat shalat witir yang dilaksanakan setelah 8 rakaat shalat tarawih.
Pertanyaan Umum ini telah memberikan jawaban atas beberapa pertanyaan penting mengenai tarawih kamilin. Untuk pembahasan lebih mendalam, silakan lanjutkan membaca artikel selanjutnya.
Dengan memahami dan mengamalkan tarawih kamilin dengan baik, semoga kita dapat memperoleh manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya.
Tips Melaksanakan Tarawih Kamilin
Setelah memahami pengertian, tata cara, dan hikmah tarawih kamilin, selanjutnya kita akan membahas tips-tips praktis untuk melaksanakan tarawih kamilin dengan baik dan khusyuk. Berikut adalah lima tips yang dapat Anda terapkan:
1. Niat yang Benar
Awali tarawih kamilin dengan niat yang benar, yaitu mengharap ridha Allah SWT dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
2. Khusyuk dan Fokus
Jaga kekhusyukan dan fokus selama melaksanakan tarawih kamilin. Hindari gangguan dan pikiran yang melayang.
3. Gerakan Tenang dan Teratur
Lakukan gerakan shalat dengan tenang dan teratur. Jangan tergesa-gesa dan perhatikan setiap gerakan dengan baik.
4. Bacaan Jelas dan Fasih
Bacaan dalam tarawih kamilin harus jelas dan fasih. Perhatikan tajwid dan makhraj huruf agar bacaan menjadi lebih baik.
5. Berjamaah
Jika memungkinkan, laksanakan tarawih kamilin secara berjamaah. Jamaah dapat meningkatkan kekhusyukan dan mempererat ukhuwah Islamiyah.
Dengan menerapkan tips-tips tersebut, diharapkan ibadah tarawih kamilin yang kita lakukan menjadi lebih berkualitas, bermakna, dan memberikan manfaat yang besar bagi kita. Tips-tips ini juga akan menjadi landasan bagi pembahasan selanjutnya, yaitu amalan-amalan sunnah yang dapat dilakukan setelah melaksanakan tarawih kamilin.
Dengan mengamalkan sunnah-sunnah tersebut, ibadah kita di bulan Ramadhan akan semakin lengkap dan sempurna. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan memberikan pahala yang berlipat ganda.
Kesimpulan
Tarawih kamilin merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan. Pelaksanaannya memiliki beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan agar ibadah tarawih dapat dilaksanakan dengan sempurna. Aspek-aspek tersebut meliputi niat, waktu, tempat, rakaat, tata cara, khusyu, jamaah, doa, dan hikmah.
Dalam melaksanakan tarawih kamilin, terdapat beberapa poin utama yang saling berkaitan. Pertama, niat yang benar dan khusyuk menjadi dasar diterimanya ibadah. Kedua, waktu pelaksanaan yang tepat dan tempat yang kondusif akan membantu meningkatkan kekhusyukan. Ketiga, jamaah yang banyak dan doa yang dipanjatkan dengan sungguh-sungguh akan menambah semangat dan motivasi dalam beribadah.
Melaksanakan tarawih kamilin dengan baik dan benar akan memberikan banyak manfaat bagi kita, baik di dunia maupun di akhirat. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan memberikan pahala yang berlipat ganda.