Dalil Salat Tarawih 23 Rakaat: Panduan Lengkap

lisa


Dalil Salat Tarawih 23 Rakaat: Panduan Lengkap

Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan saat bulan Ramadhan. Dalil shalat tarawih 23 rakaat dapat ditemukan dalam beberapa hadis, di antaranya hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA.

Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan derajat di sisi Allah SWT, dan sebagai sarana untuk meraih pahala yang berlipat ganda. Pada masa Rasulullah SAW, shalat tarawih dikerjakan secara berjamaah dengan jumlah rakaat yang bervariasi. Namun, pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, shalat tarawih dibakukan menjadi 23 rakaat.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang dalil shalat tarawih 23 rakaat, tata cara pelaksanaannya, serta hikmah dan manfaat yang terkandung di dalamnya.

Dalil Shalat Tarawih 23 Rakaat

Dalil shalat tarawih 23 rakaat merupakan aspek penting yang perlu dipahami oleh umat Islam. Aspek-aspek tersebut meliputi:

  • Pengertian
  • Hukum
  • Waktu
  • Tempat
  • Rakaat
  • Tata Cara
  • Keutamaan
  • Sejarah
  • Dalil

Memahami aspek-aspek tersebut akan memberikan pemahaman yang komprehensif tentang shalat tarawih, sehingga dapat dikerjakan sesuai dengan tuntunan syariat. Misalnya, mengetahui hukum shalat tarawih akan membuat seseorang mengetahui apakah ibadah tersebut wajib atau sunnah. Mengetahui waktu pelaksanaannya akan membuat seseorang mengetahui kapan shalat tarawih dapat dikerjakan. Demikian pula dengan aspek-aspek lainnya yang saling berkaitan dan membentuk sebuah kesatuan dalam ibadah shalat tarawih.

Pengertian

Pengertian merupakan aspek krusial dalam memahami dalil shalat tarawih 23 rakaat. Pengertian yang jelas dan komprehensif akan menjadi landasan untuk memahami aspek-aspek lainnya, seperti hukum, waktu, tempat, rakaat, tata cara, keutamaan, sejarah, dan dalil shalat tarawih itu sendiri.

Dalam konteks ini, pengertian mencakup definisi shalat tarawih, tujuan pensyariatannya, dan perbedaannya dengan shalat-shalat sunnah lainnya. Memahami pengertian shalat tarawih akan memudahkan seseorang untuk memahami mengapa shalat ini disyariatkan, bagaimana tata cara pelaksanaannya, dan apa saja keutamaan yang dapat diperoleh dari mengerjakannya.

Sebagai contoh, jika seseorang memahami bahwa shalat tarawih adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadhan, maka ia akan terdorong untuk mengerjakannya dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya, jika seseorang tidak memahami pengertian shalat tarawih, maka ia mungkin akan meremehkan ibadah ini atau bahkan meninggalkannya sama sekali.

Hukum

Hukum merupakan aspek penting dalam memahami dalil shalat tarawih 23 rakaat. Hukum menentukan kewajiban atau tidaknya suatu ibadah, serta tata cara pelaksanaannya. Berikut beberapa aspek hukum terkait shalat tarawih:

  • Wajib atau Sunnah
    Shalat tarawih hukumnya sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan, namun tidak wajib.
  • Waktu Pelaksanaan
    Shalat tarawih dikerjakan pada malam hari bulan Ramadhan, setelah shalat isya sampai menjelang waktu subuh.
  • Jumlah Rakaat
    Jumlah rakaat shalat tarawih adalah 23 rakaat, termasuk witir. Rasulullah SAW mengerjakan shalat tarawih sebanyak 11 rakaat, kemudian ditambah menjadi 23 rakaat oleh Khalifah Umar bin Khattab.
  • Tata Cara Pelaksanaan
    Tata cara shalat tarawih sama seperti shalat sunnah lainnya, yaitu dilakukan dengan dua rakaat salam.

Memahami hukum shalat tarawih sangat penting agar ibadah yang dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan mengetahui hukum shalat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan benar dan mendapatkan pahala yang maksimal.

Waktu

Dalam konteks dalil shalat tarawih 23 rakaat, aspek waktu memiliki peran yang sangat penting. Waktu pelaksanaan shalat tarawih mempengaruhi sah atau tidaknya ibadah yang dilakukan. Ada beberapa aspek waktu yang perlu diperhatikan, antara lain:

  • Waktu Awal
    Waktu awal shalat tarawih adalah setelah shalat isya dan berakhir sebelum waktu subuh.
  • Waktu Utama
    Waktu utama shalat tarawih adalah sepertiga malam terakhir.
  • Waktu Sunnah
    Shalat tarawih dapat dikerjakan pada waktu sunnah, yaitu setelah shalat isya sampai sebelum sepertiga malam terakhir.
  • Waktu Makruh
    Shalat tarawih makruh dikerjakan pada waktu setelah sepertiga malam terakhir sampai sebelum waktu subuh. Hal ini karena mendekati waktu shalat subuh yang merupakan waktu yang diutamakan untuk memperbanyak ibadah.

Dengan memahami aspek waktu shalat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini sesuai dengan tuntunan syariat dan mendapatkan pahala yang maksimal.

Tempat

Tempat merupakan salah satu aspek penting dalam memahami dalil shalat tarawih 23 rakaat. Aspek ini berkaitan dengan lokasi atau tempat di mana shalat tarawih dikerjakan. Ada beberapa aspek tempat yang perlu diperhatikan, antara lain:

  • Tempat Utama
    Tempat utama untuk melaksanakan shalat tarawih adalah masjid.
  • Tempat Lain
    Shalat tarawih juga dapat dikerjakan di tempat lain, seperti rumah atau musala, jika ada udzur yang menghalangi untuk melaksanakannya di masjid.

Memilih tempat yang tepat untuk melaksanakan shalat tarawih akan memberikan dampak yang positif terhadap kekhusyukan dan kenyamanan dalam beribadah. Dengan memahami aspek tempat shalat tarawih, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan mendapatkan pahala yang maksimal.

Rakaat

Rakaat merupakan salah satu aspek penting dalam dalil shalat tarawih 23 rakaat. Rakaat adalah satuan dalam shalat yang terdiri dari beberapa gerakan, seperti berdiri, rukuk, sujud, dan duduk. Dalam shalat tarawih, terdapat 23 rakaat yang dikerjakan dengan dua rakaat salam.

Jumlah rakaat dalam shalat tarawih memiliki dasar hukum yang kuat. Rasulullah SAW mengerjakan shalat tarawih sebanyak 11 rakaat, kemudian ditambah menjadi 23 rakaat oleh Khalifah Umar bin Khattab. Penambahan ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk memperbanyak ibadah pada bulan Ramadhan.

Mengerjakan shalat tarawih sesuai dengan jumlah rakaat yang telah ditentukan memiliki banyak manfaat. Di antaranya adalah dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan derajat di sisi Allah SWT, dan sebagai sarana untuk meraih pahala yang berlipat ganda. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk mengerjakan shalat tarawih dengan 23 rakaat, sesuai dengan dalil yang telah disebutkan.

Tata Cara

Tata cara shalat tarawih merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan ibadah ini. Tata cara yang sesuai dengan dalil akan membuat shalat tarawih menjadi sah dan bernilai ibadah.

  • Niat
    Niat merupakan syarat sah shalat, termasuk shalat tarawih. Niat diucapkan dalam hati sebelum memulai shalat.
  • Takbiratul Ihram
    Takbiratul ihram diucapkan dengan lafaz “Allahu Akbar” sambil mengangkat kedua tangan hingga sejajar telinga.
  • Rakaat
    Shalat tarawih dikerjakan sebanyak 23 rakaat, dengan dua rakaat salam.
  • Doa Qunut
    Doa qunut dibaca pada rakaat terakhir sebelum salam.

Dengan memahami dan melaksanakan tata cara shalat tarawih dengan benar, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan mendapatkan pahala yang maksimal.

Keutamaan

Keutamaan merupakan salah satu aspek penting dalam memahami dalil shalat tarawih 23 rakaat. Keutamaan shalat tarawih dapat menjadi motivasi yang kuat bagi umat Islam untuk mengerjakannya dengan sebaik-baiknya. Dalil shalat tarawih 23 rakaat menyebutkan bahwa shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya:

– Menghapus dosa-dosa kecil.

– Meningkatkan derajat di sisi Allah SWT.

– Mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Keutamaan-keutamaan tersebut menjadi bukti bahwa shalat tarawih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Dengan memahami keutamaan shalat tarawih, umat Islam akan semakin bersemangat untuk mengerjakannya dan meraih pahala yang berlimpah.

Sejarah

Sejarah memegang peranan penting dalam memahami dalil shalat tarawih 23 rakaat. Perjalanan sejarah shalat tarawih memberikan konteks dan alasan di balik penetapan jumlah rakaat tersebut.

Pada masa Rasulullah SAW, shalat tarawih dikerjakan secara berjamaah dengan jumlah rakaat yang bervariasi. Namun, pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, shalat tarawih dibakukan menjadi 23 rakaat. Keputusan ini diambil berdasarkan pertimbangan maslahat dan untuk memberikan kemudahan bagi umat Islam dalam melaksanakan ibadah ini.

Dengan memahami sejarah shalat tarawih, kita dapat mengapresiasi hikmah di balik penetapan jumlah rakaat tersebut. Sejarah juga mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga tradisi dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW dalam beribadah.

Dalil

Secara etimologi, “dalil” berarti petunjuk atau bukti. Dalam konteks dalil shalat tarawih 23 rakaat, “dalil” mengacu pada dasar hukum atau argumen yang mendukung pelaksanaan shalat tarawih dengan jumlah 23 rakaat.

  • Al-Qur’an
    Tidak ada ayat Al-Qur’an yang secara eksplisit menyebutkan jumlah rakaat shalat tarawih. Namun, terdapat ayat-ayat yang menganjurkan untuk memperbanyak ibadah pada bulan Ramadhan, yang menjadi dasar penetapan shalat tarawih.
  • Hadis
    Hadis merupakan sumber utama dalil shalat tarawih 23 rakaat. Beberapa hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA dan Ibnu Abbas RA menyebutkan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan shalat tarawih sebanyak 11 rakaat.
  • Ijma’ Sahabat
    Setelah wafatnya Rasulullah SAW, para sahabat sepakat untuk menambah jumlah rakaat shalat tarawih menjadi 23 rakaat. Keputusan ini diambil pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, dan telah diamalkan secara turun-temurun hingga saat ini.
  • Qiyas
    Qiyas adalah metode pengambilan hukum dengan cara menganalogikan suatu masalah dengan masalah lain yang hukumnya sudah jelas. Dalam hal ini, shalat tarawih diqiyaskan dengan shalat witir yang memiliki jumlah rakaat ganjil. Dengan demikian, jumlah rakaat shalat tarawih juga ditetapkan ganjil, yaitu 23 rakaat.

Dengan demikian, dalil shalat tarawih 23 rakaat bersumber dari berbagai dalil, baik dari Al-Qur’an, hadis, ijma’ sahabat, maupun qiyas. Dalil-dalil tersebut menjadi landasan hukum yang kuat bagi umat Islam untuk melaksanakan shalat tarawih dengan jumlah 23 rakaat pada bulan Ramadhan.

Tanya Jawab Shalat Tarawih 23 Rakaat

Berikut adalah beberapa tanya jawab seputar dalil shalat tarawih 23 rakaat yang sering ditanyakan:

Pertanyaan 1: Apa dalil yang mendasari shalat tarawih dikerjakan sebanyak 23 rakaat?

Jawaban: Dalil shalat tarawih 23 rakaat bersumber dari hadis Aisyah RA dan Ibnu Abbas RA yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan shalat tarawih sebanyak 11 rakaat. Kemudian, jumlah rakaat ditambah menjadi 23 rakaat pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab berdasarkan ijma’ sahabat.

Pertanyaan 2: Apakah hukum melaksanakan shalat tarawih?

Jawaban: Hukum melaksanakan shalat tarawih adalah sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan. Shalat tarawih merupakan ibadah yang sangat bermanfaat untuk memperbanyak pahala dan menghapus dosa-dosa kecil.

Pertanyaan 3: Kapan waktu pelaksanaan shalat tarawih?

Jawaban: Waktu pelaksanaan shalat tarawih adalah setelah shalat isya sampai menjelang waktu subuh. Waktu utama untuk melaksanakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir.

Pertanyaan 4: Bolehkah melaksanakan shalat tarawih di rumah?

Jawaban: Ya, diperbolehkan melaksanakan shalat tarawih di rumah jika ada udzur yang menghalangi untuk melaksanakannya di masjid, seperti sakit atau tidak adanya masjid di sekitar tempat tinggal.

Pertanyaan 5: Apa manfaat melaksanakan shalat tarawih?

Jawaban: Manfaat melaksanakan shalat tarawih sangat banyak, di antaranya dapat menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan derajat di sisi Allah SWT, mendapatkan pahala yang berlipat ganda, dan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Pertanyaan 6: Bagaimana tata cara melaksanakan shalat tarawih?

Jawaban: Tata cara melaksanakan shalat tarawih sama seperti shalat sunnah lainnya, yaitu dikerjakan dengan dua rakaat salam. Setiap empat rakaat diakhiri dengan membaca doa qunut.

Demikianlah beberapa tanya jawab seputar shalat tarawih 23 rakaat. Semoga dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang ibadah ini. Marilah kita manfaatkan bulan Ramadhan ini untuk memperbanyak ibadah, salah satunya dengan melaksanakan shalat tarawih secara khusyuk dan ikhlas.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang keutamaan shalat tarawih dan hikmah di balik penetapan jumlah rakaatnya.

Tips Melaksanakan Shalat Tarawih 23 Rakaat

Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadhan. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan khusyuk:

Tip 1: Niat yang Benar
Niatkanlah shalat tarawih karena Allah SWT semata dan untuk mencari pahala dari-Nya.

Tip 2: Berjamaah di Masjid
Shalat tarawih sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah di masjid. Berjamaah dapat meningkatkan kekhusyukan dan pahala yang didapat.

Tip 3: Khusyuk dan Tenang
Laksanakan shalat tarawih dengan khusyuk dan tenang. Hindari pikiran dan gerakan yang dapat mengganggu kekhusyukan shalat.

Tip 4: Sempurnakan Bacaan dan Rukun
Bacalah ayat-ayat Al-Qur’an dan lafalkan rukun shalat dengan benar dan sempurna.

Tip 5: Ikuti Tata Cara yang Benar
Ikutilah tata cara shalat tarawih yang benar, yaitu dua rakaat salam dan diakhiri dengan doa qunut pada setiap empat rakaat.

Tip 6: Istirahat Secukupnya
Istirahatlah sejenak di antara rakaat untuk memulihkan tenaga dan menjaga kekhusyukan shalat.

Tip 7: Berdoa dengan Sungguh-sungguh
Panjatkan doa-doa terbaik Anda selama shalat tarawih. Mohonlah ampunan, rahmat, dan segala kebaikan kepada Allah SWT.

Tip 8: Jaga Kesehatan
Jaga kesehatan Anda selama bulan Ramadhan. Istirahat dan konsumsi makanan yang bergizi agar dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, insyaAllah Anda dapat melaksanakan shalat tarawih dengan khusyuk dan mendapatkan pahala yang berlimpah. Shalat tarawih merupakan kesempatan emas untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang hikmah di balik penetapan jumlah rakaat shalat tarawih dan keutamaan-keutamaan yang terkandung di dalamnya.

Kesimpulan

Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadhan. Dalil shalat tarawih 23 rakaat bersumber dari hadis dan ijma’ sahabat, berdasarkan pertimbangan maslahat dan untuk memudahkan umat Islam dalam beribadah. Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya menghapus dosa-dosa kecil, meningkatkan derajat di sisi Allah SWT, dan sebagai sarana untuk meraih pahala yang berlipat ganda.

Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan bulan Ramadhan ini untuk memperbanyak ibadah, salah satunya dengan melaksanakan shalat tarawih dengan sebaik-baiknya. Shalat tarawih bukan hanya sekadar ibadah ritual, namun juga merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas keimanan kita. Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita dan memberikan pahala yang berlimpah kepada kita semua.



Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Cek di Google News

Artikel Terbaru