Dalil Puasa Ramadhan

lisa


Dalil Puasa Ramadhan

Dalil Puasa Ramadan adalah bukti atau dasar hukum yang menjelaskan tentang kewajiban menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan. Dalil ini terdapat dalam Al-Qur’an, hadits, dan ijma’ ulama.

Ibadah puasa Ramadan memiliki banyak manfaat, antara lain melatih kesabaran, mengendalikan hawa nafsu, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Puasa Ramadan juga memiliki sejarah panjang dalam Islam, sejak diperintahkan kepada umat Nabi Muhammad SAW pada tahun kedua Hijriyah.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang dalil Puasa Ramadan, hikmah atau manfaatnya, dan sejarah perkembangannya. Artikel ini akan memberikan pemahaman yang komprehensif tentang salah satu ibadah terpenting dalam Islam.

Dalil Puasa Ramadan

Dalil Puasa Ramadan merupakan dasar hukum yang menjelaskan kewajiban menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan. Dalil ini meliputi perintah dalam Al-Qur’an, hadits, dan kesepakatan ulama (ijma’). Memahami dalil-dalil ini penting untuk mengetahui landasan dan keabsahan ibadah puasa Ramadan.

  • Al-Qur’an
  • Hadits Nabi Muhammad SAW
  • Ijma’ Ulama
  • Kewajiban
  • Bulan Ramadan
  • Rukun Puasa
  • Syarat Sah Puasa
  • Hikmah Puasa
  • Sejarah Puasa Ramadan
  • Dalil Sunnah Puasa

Dalil-dalil tersebut memberikan landasan yang kuat bagi ibadah puasa Ramadan. Al-Qur’an dan hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, sementara ijma’ ulama menunjukkan kesepakatan para ahli agama dalam menetapkan hukum. Memahami dalil-dalil ini membantu umat Islam menjalankan ibadah puasa sesuai dengan tuntunan syariat.

Al-Qur’an

Al-Qur’an merupakan sumber utama ajaran Islam, termasuk di dalamnya dalil-dalil mengenai puasa Ramadan. Dalam Al-Qur’an, terdapat banyak ayat yang menjelaskan tentang kewajiban puasa, hikmah puasa, dan tata cara pelaksanaannya.

  • Ayat Pokok
    Ayat pokok yang menjadi dasar kewajiban puasa Ramadan terdapat dalam QS. Al-Baqarah ayat 183. Ayat ini menjelaskan bahwa puasa di bulan Ramadan telah diwajibkan kepada umat Islam.
  • Hikmah Puasa
    Al-Qur’an juga menjelaskan tentang berbagai hikmah atau manfaat puasa, di antaranya untuk melatih kesabaran, mengendalikan hawa nafsu, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
  • Tata Cara Puasa
    Al-Qur’an memberikan panduan tentang tata cara pelaksanaan puasa, seperti waktu dimulainya puasa, waktu berbuka puasa, dan hal-hal yang membatalkan puasa.
  • Pengecualian Puasa
    Al-Qur’an juga menjelaskan tentang pengecualian atau keringanan dalam melaksanakan puasa, misalnya bagi orang yang sakit, bepergian, atau ibu hamil.

Dengan memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang puasa Ramadan, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa sesuai dengan tuntunan syariat dan memperoleh hikmah serta manfaat yang terkandung di dalamnya.

Hadits Nabi Muhammad SAW

Hadits Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu dalil puasa Ramadan yang penting. Hadits adalah perkataan, perbuatan, atau ketetapan Nabi Muhammad SAW yang menjadi sumber ajaran Islam selain Al-Qur’an. Dalam hal puasa Ramadan, terdapat banyak hadits yang menjelaskan tentang kewajiban, tata cara, dan hikmah puasa.

  • Kewajiban Puasa

    Hadits Nabi SAW menjelaskan bahwa puasa Ramadan adalah salah satu rukun Islam yang wajib dikerjakan oleh setiap Muslim yang balig dan berakal.

  • Tata Cara Puasa

    Hadits Nabi SAW juga memberikan panduan tentang tata cara pelaksanaan puasa, seperti waktu dimulainya puasa, waktu berbuka puasa, dan hal-hal yang membatalkan puasa.

  • Hikmah Puasa

    Hadits Nabi SAW menjelaskan tentang berbagai hikmah atau manfaat puasa, di antaranya untuk melatih kesabaran, mengendalikan hawa nafsu, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

  • Pengecualian Puasa

    Hadits Nabi SAW juga menjelaskan tentang pengecualian atau keringanan dalam melaksanakan puasa, misalnya bagi orang yang sakit, bepergian, atau ibu hamil.

Hadits-hadits Nabi SAW tentang puasa Ramadan memberikan landasan yang kuat bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa. Dengan memahami hadits-hadits ini, umat Islam dapat melaksanakan puasa sesuai dengan tuntunan syariat dan memperoleh hikmah serta manfaat yang terkandung di dalamnya.

Ijma’ Ulama

Ijma’ Ulama adalah kesepakatan para ulama dalam menetapkan suatu hukum atau aturan dalam Islam. Dalam hal dalil puasa Ramadan, ijma’ ulama memegang peranan penting dalam menguatkan kewajiban puasa Ramadan dan mengatur tata cara pelaksanaannya.

Salah satu contoh ijma’ ulama yang terkait dengan dalil puasa Ramadan adalah kesepakatan para ulama bahwa puasa Ramadan wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang balig dan berakal. Kesepakatan ini didasarkan pada ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi SAW yang menjelaskan tentang kewajiban puasa Ramadan.

Selain itu, ijma’ ulama juga berperan dalam menetapkan tata cara pelaksanaan puasa Ramadan, seperti waktu dimulainya puasa, waktu berbuka puasa, dan hal-hal yang membatalkan puasa. Kesepakatan para ulama dalam hal ini menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa sesuai dengan tuntunan syariat.

Dengan demikian, ijma’ ulama merupakan komponen penting dalam dalil puasa Ramadan. Kesepakatan para ulama memberikan landasan yang kuat bagi kewajiban dan tata cara pelaksanaan puasa Ramadan, sehingga umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan benar dan memperoleh manfaat yang terkandung di dalamnya.

Kewajiban

Kewajiban merupakan aspek penting dari dalil puasa Ramadan, yang merujuk pada perintah yang mengharuskan seluruh Muslim yang memenuhi syarat untuk menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan. Kewajiban ini didasarkan pada ayat-ayat Al-Qur’an, hadits Nabi Muhammad SAW, dan kesepakatan para ulama (ijma’).

  • Syarat Mampu

    Kewajiban puasa Ramadan hanya berlaku bagi umat Islam yang telah balig (mencapai usia dewasa) dan berakal sehat. Orang yang belum balig, mengalami gangguan jiwa, atau dalam kondisi tidak mampu secara fisik atau mental dibebaskan dari kewajiban puasa.

  • Waktu Pelaksanaan

    Puasa Ramadan wajib dilaksanakan selama sebulan penuh, yaitu mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Waktu dimulainya dan berakhinya puasa ditentukan berdasarkan perhitungan hisab atau rukyatul hilal.

  • Tata Cara Pelaksanaan

    Kewajiban puasa Ramadan meliputi menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa, seperti berhubungan suami istri dan merokok. Tata cara pelaksanaan puasa harus sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

  • Dampak Pelanggaran

    Bagi umat Islam yang dengan sengaja melanggar kewajiban puasa Ramadan tanpa alasan yang dibenarkan, maka wajib baginya untuk mengganti puasa tersebut (qadha) dan membayar fidyah (denda).

Dengan memahami kewajiban puasa Ramadan, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa sesuai dengan tuntunan syariat. Kewajiban ini menjadi landasan bagi umat Islam untuk meraih hikmah dan manfaat dari ibadah puasa, serta meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Bulan Ramadan

Bulan Ramadan memiliki kaitan yang sangat erat dengan dalil puasa Ramadan. Sebab, perintah untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan tercantum dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang kewajiban puasa pada bulan tersebut.

Bulan Ramadan menjadi komponen yang sangat penting dalam dalil puasa Ramadan karena menjadi waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan ibadah puasa. Tanpa adanya bulan Ramadan, kewajiban puasa Ramadan tidak akan dapat dilaksanakan. Oleh karena itu, bulan Ramadan menjadi penentu utama dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Dalam praktiknya, umat Islam menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh pada bulan Ramadan. Mereka menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Pelaksanaan puasa Ramadan ini merupakan wujud nyata dari ketaatan umat Islam terhadap perintah Allah SWT yang tertuang dalam dalil puasa Ramadan.

Dengan demikian, memahami hubungan antara bulan Ramadan dan dalil puasa Ramadan sangat penting bagi umat Islam. Pemahaman ini akan membantu mereka menjalankan ibadah puasa Ramadan sesuai dengan tuntunan syariat dan memperoleh hikmah dan manfaat yang terkandung di dalamnya.

Rukun Puasa

Rukun puasa adalah syarat wajib yang harus dipenuhi agar puasa seseorang menjadi sah. Rukun puasa ini terdapat dalam dalil puasa Ramadan, yaitu Al-Qur’an, hadits, dan ijma’ ulama. Memahami rukun puasa sangat penting bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa dengan benar dan memperoleh manfaatnya.

  • Niat

    Niat merupakan syarat pertama yang harus dipenuhi dalam puasa. Niat adalah keinginan yang kuat untuk melakukan ibadah puasa karena Allah SWT. Niat harus diucapkan dalam hati pada malam hari sebelum memulai puasa.

  • Menahan Diri

    Menahan diri dari makan, minum, dan segala sesuatu yang membatalkan puasa merupakan rukun puasa yang kedua. Menahan diri ini dilakukan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

  • Dari Makan dan Minum

    Menahan diri dari makan dan minum merupakan salah satu bagian penting dari rukun puasa. Makan dan minum akan membatalkan puasa jika dilakukan dengan sengaja.

  • Dari Hal-hal yang Membatalkan

    Selain makan dan minum, ada beberapa hal lain yang dapat membatalkan puasa, seperti muntah dengan sengaja, berhubungan suami istri, dan keluarnya darah haid atau nifas.

Dengan memahami dan melaksanakan rukun puasa ini, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan benar dan meraih hikmah dan manfaat yang terkandung di dalamnya. Rukun puasa menjadi landasan bagi umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan memperoleh pahala yang besar.

Syarat Sah Puasa

Syarat sah puasa merupakan bagian penting dari dalil puasa Ramadan. Memahami syarat-syarat ini sangat penting untuk memastikan bahwa ibadah puasa yang dijalankan sah dan diterima oleh Allah SWT.

  • Niat
    Niat merupakan syarat pertama yang harus dipenuhi dalam puasa. Niat adalah keinginan yang kuat untuk melakukan ibadah puasa karena Allah SWT. Niat harus diucapkan dalam hati pada malam hari sebelum memulai puasa.
  • Menahan Diri
    Menahan diri dari makan, minum, dan segala sesuatu yang membatalkan puasa merupakan syarat kedua yang harus dipenuhi. Menahan diri ini dilakukan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
  • Dari Makan dan Minum
    Salah satu syarat sah puasa adalah menahan diri dari makan dan minum. Makan dan minum akan membatalkan puasa jika dilakukan dengan sengaja.
  • Dari Hal-hal yang Membatalkan
    Selain makan dan minum, ada beberapa hal lain yang dapat membatalkan puasa, seperti muntah dengan sengaja, berhubungan suami istri, dan keluarnya darah haid atau nifas.

Dengan memahami dan melaksanakan syarat sah puasa ini, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan benar dan meraih hikmah dan manfaat yang terkandung di dalamnya. Syarat sah puasa menjadi landasan bagi umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan memperoleh pahala yang besar.

Hikmah Puasa

Dalam konteks dalil puasa Ramadan, hikmah puasa merupakan tujuan, manfaat, dan pelajaran yang dapat diambil dari ibadah puasa. Memahami hikmah puasa dapat meningkatkan motivasi dan menguatkan tekad umat Islam untuk melaksanakan ibadah puasa dengan penuh kesadaran dan kesungguhan.

  • Pelatihan Kesabaran

    Puasa melatih kesabaran dalam menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu. Kesabaran ini bermanfaat dalam menghadapi berbagai cobaan dan kesulitan hidup.

  • Pengendalian Diri

    Puasa mengajarkan pengendalian diri dan disiplin dalam mengendalikan keinginan. Hal ini membantu umat Islam untuk mengendalikan diri dari perbuatan negatif dan memperkuat.

  • Pembersihan Jiwa

    Puasa membersihkan jiwa dari dosa dan kesalahan melalui menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa. Puasa membantu umat Islam untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

  • Empati dan Kepedulian Sosial

    Puasa menumbuhkan empati dan kepedulian sosial dengan merasakan lapar dan haus yang dialami oleh orang-orang yang kurang beruntung. Hal ini mendorong umat Islam untuk berbagi dan membantu mereka yang membutuhkan.

Dengan memahami dan menghayati hikmah puasa, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih bermakna dan memperoleh manfaat yang besar. Hikmah puasa menjadi motivasi dan penguat bagi umat Islam untuk meningkatkan kualitas ibadah dan kehidupan spiritual mereka.

Sejarah Puasa Ramadan

Sejarah puasa Ramadan erat kaitannya dengan dalil puasa Ramadan yang tercantum dalam Al-Qur’an, hadits, dan ijma’ ulama. Memahami sejarah puasa Ramadan dapat memberikan konteks dan pemahaman yang lebih mendalam tentang kewajiban dan pelaksanaan ibadah puasa.

  • Awal Mula Puasa Ramadan

    Puasa Ramadan pertama kali diwajibkan pada bulan Sya’ban tahun ke-2 Hijriah. Awalnya, puasa dilakukan selama tiga hari dalam sebulan.

  • Puasa Satu Bulan Penuh

    Pada tahun ke-2 Hijriah, puasa Ramadan diwajibkan selama sebulan penuh berdasarkan firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 183.

  • Perkembangan Tata Cara Puasa

    Seiring waktu, tata cara pelaksanaan puasa Ramadan berkembang dan disempurnakan. Hal ini meliputi ketentuan waktu puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, dan kewajiban membayar fidyah.

  • Puasa Ramadan sebagai Ibadah Penting

    Puasa Ramadan menjadi salah satu ibadah terpenting dalam Islam. Umat Islam di seluruh dunia melaksanakan puasa Ramadan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

Sejarah puasa Ramadan menunjukkan bagaimana ibadah ini berkembang dan menjadi bagian penting dari praktik keagamaan umat Islam. Memahami sejarah ini dapat meningkatkan apresiasi dan motivasi dalam melaksanakan ibadah puasa Ramadan sesuai dengan tuntunan syariat.

Dalil Sunnah Puasa

Dalil Sunnah Puasa adalah dalil-dalil yang bersumber dari hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang tata cara pelaksanaan puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, dan keutamaan puasa. Dalil Sunnah Puasa merupakan bagian penting dari dalil puasa Ramadan karena memberikan panduan praktis dalam menjalankan ibadah puasa sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Salah satu contoh Dalil Sunnah Puasa adalah hadits yang menjelaskan tentang waktu dimulainya puasa, yaitu sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Hadits ini menjadi landasan bagi umat Islam untuk menentukan waktu yang tepat untuk memulai dan mengakhiri puasa.

Selain itu, Dalil Sunnah Puasa juga menjelaskan tentang hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan berhubungan suami istri. Pemahaman tentang hal-hal yang membatalkan puasa sangat penting untuk menjaga kesahihan ibadah puasa. Dalil Sunnah Puasa juga menjelaskan tentang keutamaan puasa, seperti menghapus dosa-dosa kecil dan mendapatkan pahala yang besar. Keutamaan ini menjadi motivasi bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan.

Dengan memahami dan mengamalkan Dalil Sunnah Puasa, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan memperoleh manfaat serta keutamaan yang terkandung di dalamnya.

Pertanyaan Umum tentang Dalil Puasa Ramadan

Bagian ini akan menjawab beberapa pertanyaan umum terkait dalil puasa Ramadan, meliputi dasar hukum, tata cara pelaksanaan, dan keutamaannya. Pertanyaan dan jawaban ini akan membantu memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang ibadah puasa Ramadan.

Pertanyaan 1: Apa saja dalil puasa Ramadan?

Dalil puasa Ramadan terdapat dalam Al-Qur’an, hadits Nabi Muhammad SAW, dan ijma’ ulama. Al-Qur’an secara tegas menyebutkan kewajiban puasa Ramadan dalam QS. Al-Baqarah ayat 183.

Pertanyaan 2: Kapan puasa Ramadan pertama kali diwajibkan?

Puasa Ramadan pertama kali diwajibkan pada bulan Sya’ban tahun ke-2 Hijriah, awalnya selama tiga hari dalam sebulan. Pada tahun yang sama, puasa Ramadan diwajibkan selama sebulan penuh berdasarkan QS. Al-Baqarah ayat 183.

Pertanyaan 3: Apa saja syarat sah puasa Ramadan?

Syarat sah puasa Ramadan meliputi niat, menahan diri dari makan dan minum serta segala hal yang membatalkan puasa, dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Pertanyaan 4: Apa saja hal yang membatalkan puasa Ramadan?

Hal-hal yang membatalkan puasa Ramadan antara lain makan dan minum dengan sengaja, muntah dengan sengaja, berhubungan suami istri, keluarnya darah haid atau nifas, dan murtad (keluar dari Islam).

Pertanyaan 5: Apa hikmah dari puasa Ramadan?

Hikmah puasa Ramadan antara lain melatih kesabaran, mengendalikan diri, membersihkan jiwa, dan menumbuhkan empati dan kepedulian sosial.

Pertanyaan 6: Apakah ada puasa sunnah yang dianjurkan sebelum puasa Ramadan?

Puasa sunnah yang dianjurkan sebelum puasa Ramadan adalah puasa Sya’ban. Puasa Sya’ban dilaksanakan pada pertengahan bulan Sya’ban sebagai persiapan spiritual menyambut bulan Ramadan.

Dengan memahami jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan memudahkan umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan sesuai dengan tuntunan syariat.

Selanjutnya, artikel ini akan membahas lebih dalam tentang tata cara pelaksanaan puasa Ramadan, hal-hal yang membatalkan puasa, dan keutamaannya bagi umat Islam.

Tips Berpuasa Ramadan sesuai Dalil

Tips-tips berikut akan membantu Anda menjalankan ibadah puasa Ramadan sesuai dengan tuntunan syariat:

Tip 1: Pahami Dalil Puasa RamadanPelajari dasar hukum puasa Ramadan dari Al-Qur’an, hadits, dan ijma’ ulama. Pemahaman yang kuat akan memperkuat niat dan motivasi Anda dalam berpuasa.

Tip 2: Niat dengan IkhlasSebelum memulai puasa, ucapkan niat dalam hati dengan tulus karena Allah SWT. Niat yang ikhlas akan menjadikan puasa Anda lebih bernilai.

Tip 3: Jaga Puasa AndaMenahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan berhubungan suami istri, sangat penting untuk menjaga keabsahan puasa Anda.

Tip 4: Perbanyak Amal IbadahManfaatkan bulan Ramadan untuk memperbanyak amal ibadah, seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan bersedekah. Hal ini akan meningkatkan pahala puasa Anda.

Tip 5: Kendalikan DiriPuasa Ramadan merupakan latihan pengendalian diri. Gunakan kesempatan ini untuk mengontrol hawa nafsu dan menumbuhkan sifat sabar dan disiplin.

Tip 6: Manfaatkan Waktu SahurSahur (makan sebelum fajar) sangat penting untuk memberikan energi selama berpuasa. Konsumsi makanan yang bergizi dan hindari makan berlebihan.

Tip 7: Jaga KesehatanMeskipun berpuasa, tetap jaga kesehatan Anda dengan cukup istirahat, minum air putih yang cukup saat berbuka, dan berolahraga ringan.

Tip 8: Berbuka dengan SehatSaat berbuka, hindari makan berlebihan dan pilih makanan yang sehat dan bergizi. Menjaga pola makan yang sehat akan membantu Anda tetap berenergi selama berpuasa.

Dengan mengikuti tips-tips ini, Anda dapat menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan optimal dan memperoleh manfaat serta pahala yang besar. Tips ini akan membantu Anda menjaga kualitas puasa, meningkatkan amal ibadah, dan meraih tujuan spiritual dari bulan Ramadan.

Dalam bagian selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang keutamaan dan hikmah ibadah puasa Ramadan, sebagai bagian penting dari dalil puasa Ramadan.

Kesimpulan

Dalil puasa Ramadan yang bersumber dari Al-Qur’an, hadits, dan ijma’ ulama menjadi landasan penting dalam menjalankan ibadah puasa. Dalil-dalil tersebut menjelaskan kewajiban, tata cara, dan hikmah dari puasa Ramadan.

Artikel ini telah mengulas berbagai aspek dalil puasa Ramadan, antara lain:

  1. Kewajiban puasa Ramadan bagi seluruh umat Islam yang memenuhi syarat.
  2. Syarat dan rukun puasa yang harus dipenuhi agar puasa sah.
  3. Hikmah dan manfaat puasa Ramadan, seperti melatih kesabaran, membersihkan jiwa, dan meningkatkan ketakwaan.

Memahami dalil puasa Ramadan tidak hanya menjadi kewajiban keilmuan, tetapi juga menjadi panduan praktis dalam menjalankan ibadah puasa sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan menjalankan puasa Ramadan sesuai dengan dalilnya, umat Islam dapat memperoleh manfaat dan pahala yang besar, serta meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.



Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Cek di Google News

Artikel Terbaru