“Berapa jumlah shalat tarawih” adalah pertanyaan yang sering diajukan umat muslim menjelang bulan Ramadan. Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan puasa, dan pelaksanaannya memiliki tata cara dan ketentuan tertentu.
Melaksanakan shalat tarawih memiliki banyak keutamaan dan manfaat, di antaranya: mendapatkan pahala yang besar, menghapus dosa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Secara historis, shalat tarawih pertama kali dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW pada malam pertama bulan Ramadan, dan sejak saat itu menjadi tradisi yang terus dijalankan oleh umat muslim hingga sekarang.
Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang shalat tarawih, termasuk jumlah rakaat, tata cara pelaksanaannya, serta keutamaan dan manfaat yang terkandung di dalamnya.
Berapa Jumlah Shalat Tarawih
Mengetahui jumlah shalat tarawih menjadi salah satu aspek penting dalam melaksanakan ibadah ini. Berikut adalah 8 aspek yang perlu dipahami:
- Jumlah rakaat
- Waktu pelaksanaan
- Tata cara pelaksanaan
- Keutamaan
- Hukum melaksanakan
- Tempat pelaksanaan
- Sunnah tarawih
- Bid’ah dalam tarawih
Jumlah rakaat shalat tarawih adalah 8 rakaat, yang dikerjakan dalam 2 rakaat sekali salam. Waktu pelaksanaannya dimulai setelah shalat Isya hingga menjelang waktu subuh. Tata cara pelaksanaannya sama dengan shalat sunnah lainnya, dengan tambahan witir pada akhir shalat. Keutamaan shalat tarawih sangat banyak, di antaranya mendapatkan pahala yang besar, menghapus dosa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hukum melaksanakan shalat tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
Jumlah rakaat
Jumlah rakaat merupakan aspek krusial dalam menentukan berapa jumlah shalat tarawih yang akan dikerjakan. Berikut adalah empat hal penting terkait jumlah rakaat shalat tarawih:
- Jumlah Keseluruhan
Jumlah rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat, yang dikerjakan dalam 2 rakaat sekali salam, ditambah 3 rakaat witir. - Jumlah Sunnah
Dari 20 rakaat tersebut, 8 rakaat pertama hukumnya sunnah muakkadah (sangat dianjurkan). Sedangkan 12 rakaat berikutnya hukumnya sunnah ghairu muakkadah (dianjurkan). - Variasi Jumlah Rakaat
Pada masa Rasulullah SAW, jumlah rakaat shalat tarawih bervariasi, antara 8 hingga 23 rakaat. Namun, setelah masa Rasulullah SAW, jumlah rakaat tarawih distandarisasi menjadi 20 rakaat. - Tata Cara Pengerjaan
Sholat tarawih dikerjakan pada malam hari selama bulan Ramadan, setelah shalat Isya hingga menjelang waktu subuh. Shalat tarawih dikerjakan secara berjamaah di masjid atau mushala, namun juga dapat dikerjakan secara individu di rumah.
Dengan memahami aspek jumlah rakaat shalat tarawih, umat muslim dapat melaksanakan ibadah ini dengan benar dan khusyuk, sehingga memperoleh pahala dan keberkahan yang melimpah.
Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan merupakan salah satu elemen penting dalam menentukan berapa jumlah shalat tarawih yang dapat dikerjakan. Berikut ini adalah 4 aspek terkait waktu pelaksanaan shalat tarawih:
- Waktu Awal
Sholat tarawih dapat mulai dikerjakan setelah shalat Isya, yaitu setelah waktu Isya masuk.
- Waktu Akhir
Waktu akhir pengerjaan shalat tarawih adalah menjelang waktu subuh, yaitu sebelum fajar menyingsing.
- Waktu Terbaik
Waktu terbaik untuk mengerjakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir, yaitu setelah jam 00.00 dini hari.
- Waktu Ganti
Jika seseorang tidak sempat mengerjakan shalat tarawih pada malam harinya, maka dapat menggantinya pada siang atau sore hari.
Dengan memahami aspek waktu pelaksanaan shalat tarawih, umat muslim dapat merencanakan waktu mereka dengan baik untuk dapat mengerjakan ibadah ini secara optimal dan memperoleh pahala yang melimpah.
Tata cara pelaksanaan
Tata cara pelaksanaan shalat tarawih merupakan aspek krusial yang memengaruhi jumlah rakaat yang dapat dikerjakan. Berikut adalah pembahasan mengenai hubungan antara keduanya:
Tata cara pelaksanaan shalat tarawih terdiri dari beberapa tahap, yaitu niat, takbiratul ihram, membaca surah Al-Fatihah dan surah pendek, ruku’, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan salam. Setiap dua rakaat diakhiri dengan salam, sehingga jumlah rakaat shalat tarawih ditentukan oleh berapa kali salam yang diucapkan. Umumnya, shalat tarawih dikerjakan dalam 8 rakaat, di mana setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam. Namun, terdapat variasi dalam jumlah rakaat shalat tarawih, tergantung pada mazhab dan kebiasaan setempat.
Memahami tata cara pelaksanaan shalat tarawih sangat penting untuk memastikan bahwa ibadah yang dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat. Dengan melaksanakan shalat tarawih sesuai dengan tata cara yang benar, umat Islam dapat memperoleh pahala dan keberkahan yang optimal selama bulan Ramadan.
Keutamaan
Keutamaan merupakan aspek penting dalam memahami “berapa jumlah shalat tarawih” karena berkaitan dengan manfaat dan nilai ibadah tersebut. Berikut adalah beberapa keutamaan shalat tarawih:
- Penghapus Dosa
Shalat tarawih dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah dilakukan.
- Pahala yang Berlipat
Shalat tarawih memiliki pahala yang berlipat ganda dibandingkan dengan shalat sunnah lainnya.
- Mendekatkan Diri kepada Allah SWT
Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Mendapatkan Syafaat
Shalat tarawih dapat menjadi syafaat bagi pelakunya di akhirat nanti.
Dengan memahami keutamaan-keutamaan tersebut, umat Islam dapat termotivasi untuk mengerjakan shalat tarawih dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memperoleh pahala dan keberkahan yang melimpah selama bulan Ramadan.
Hukum melaksanakan
Hukum melaksanakan shalat tarawih merupakan aspek penting dalam menentukan “berapa jumlah shalat tarawih” yang akan dikerjakan. Hukum melaksanakan shalat tarawih dapat dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain:
- Hukum Asal
Hukum asal melaksanakan shalat tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
- Hukum Jika Ditinggalkan
Jika seseorang meninggalkan shalat tarawih tanpa alasan yang syar’i, maka tidak berdosa. Namun, sangat disayangkan karena telah meninggalkan amalan yang sangat dianjurkan.
- Hukum Jika Dikerjakan
Jika seseorang mengerjakan shalat tarawih, maka akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.
- Hukum Jika Dikerjakan Secara Berjamaah
Mengerjakan shalat tarawih secara berjamaah lebih utama dibandingkan mengerjakannya secara individu.
Dengan memahami hukum melaksanakan shalat tarawih, umat Islam dapat menentukan sikap mereka terhadap ibadah ini. Sangat dianjurkan untuk mengerjakan shalat tarawih, baik secara individu maupun berjamaah, untuk mendapatkan pahala dan keberkahan yang melimpah selama bulan Ramadan.
Tempat pelaksanaan
Tempat pelaksanaan shalat tarawih perlu diperhatikan untuk menentukan “berapa jumlah shalat tarawih” yang akan dikerjakan. Ada beberapa aspek terkait tempat pelaksanaan shalat tarawih, antara lain:
- Masjid atau Mushala
Tempat pelaksanaan shalat tarawih yang utama adalah masjid atau mushala. Hal ini karena masjid dan mushala merupakan tempat yang dikhususkan untuk beribadah.
- Rumah
Jika tidak memungkinkan untuk melaksanakan shalat tarawih di masjid atau mushala, maka dapat dilaksanakan di rumah. Shalat tarawih di rumah tetap sah dan mendapatkan pahala.
- Tempat Terbuka
Dalam keadaan tertentu, shalat tarawih juga dapat dilaksanakan di tempat terbuka, seperti lapangan atau halaman. Namun, perlu dipastikan bahwa tempat tersebut bersih dan layak untuk digunakan beribadah.
- Tempat Lain yang Layak
Selain tempat-tempat tersebut di atas, shalat tarawih juga dapat dilaksanakan di tempat lain yang layak, seperti aula atau gedung pertemuan. Asalkan tempat tersebut bersih, tenang, dan tidak mengganggu orang lain.
Dengan memahami aspek tempat pelaksanaan shalat tarawih, umat Islam dapat menentukan lokasi yang tepat untuk melaksanakan ibadah ini dengan nyaman dan khusyuk, sehingga dapat memperoleh pahala dan keberkahan yang melimpah.
Sunnah tarawih
Sunnah tarawih merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Pelaksanaan shalat tarawih sendiri memiliki ketentuan tertentu, termasuk jumlah rakaat yang dikerjakan. Dalam konteks ini, sunnah tarawih memiliki pengaruh yang signifikan terhadap “berapa jumlah shalat tarawih” yang dikerjakan oleh umat Islam.
Dari 8 rakaat shalat tarawih yang dikerjakan setiap malamnya, terdapat 8 rakaat yang hukumnya sunnah muakkadah. Artinya, 8 rakaat ini sangat dianjurkan untuk dikerjakan dan menjadi bagian penting dari ibadah tarawih. Jika seseorang mengerjakan 8 rakaat sunnah tarawih ini, maka ia telah memenuhi kewajiban shalat tarawih secara sempurna.
Dalam praktiknya, umat Islam biasanya mengerjakan lebih dari 8 rakaat shalat tarawih. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan keutamaan dan pahala yang lebih besar. Namun, perlu diingat bahwa jumlah rakaat yang dikerjakan tidak boleh kurang dari 8 rakaat sunnah tarawih. Jika kurang dari 8 rakaat, maka shalat tarawih dianggap tidak sah.
Memahami hubungan antara sunnah tarawih dan jumlah shalat tarawih sangat penting bagi umat Islam. Dengan memahami hal ini, umat Islam dapat melaksanakan ibadah tarawih dengan benar dan khusyuk, sehingga memperoleh pahala dan keberkahan yang melimpah selama bulan Ramadan.
Bid’ah dalam Tarawih
Dalam konteks “berapa jumlah shalat tarawih”, memahami “bid’ah dalam tarawih” menjadi krusial. Bid’ah secara bahasa berarti sesuatu yang baru dan tidak ada contohnya sebelumnya dalam agama. Dalam konteks ibadah, bid’ah merujuk pada amalan yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
Terkait shalat tarawih, terdapat beberapa amalan yang dikategorikan sebagai bid’ah. Misalnya, menentukan jumlah rakaat tarawih secara pasti, seperti 20 rakaat atau 36 rakaat. Rasulullah SAW tidak pernah menentukan jumlah rakaat tarawih secara pasti, sehingga umat Islam bebas menentukan jumlah rakaatnya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Selain itu, menambah bacaan-bacaan tertentu yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW, seperti wirid-wirid tertentu setelah shalat tarawih, juga termasuk bid’ah.
Pemahaman tentang bid’ah dalam tarawih sangat penting untuk memastikan bahwa ibadah yang dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat. Jika seseorang mengerjakan shalat tarawih dengan cara yang bid’ah, maka dikhawatirkan pahala ibadahnya berkurang atau bahkan tertolak. Oleh karena itu, umat Islam harus berhati-hati dan menghindari segala bentuk bid’ah dalam beribadah, termasuk dalam pelaksanaan shalat tarawih.
Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang “Berapa Jumlah Shalat Tarawih”
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang “berapa jumlah shalat tarawih” beserta jawabannya:
Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat shalat tarawih?
Jawaban: Shalat tarawih terdiri dari 20 rakaat, yang dikerjakan 2 rakaat sekali salam, ditambah 3 rakaat witir.
Pertanyaan 2: Apakah boleh mengerjakan shalat tarawih kurang dari 20 rakaat?
Jawaban: Tidak masalah jika mengerjakan shalat tarawih kurang dari 20 rakaat, namun hukumnya sunnah ghairu muakkadah (dianjurkan tetapi tidak wajib).
Pertanyaan 3: Apakah boleh mengerjakan shalat tarawih lebih dari 20 rakaat?
Jawaban: Boleh saja mengerjakan shalat tarawih lebih dari 20 rakaat, namun hukumnya sunnah ghairu muakkadah.
Pertanyaan 4: Apakah ada perbedaan jumlah rakaat shalat tarawih di antara mazhab-mazhab?
Jawaban: Tidak ada perbedaan jumlah rakaat shalat tarawih di antara mazhab-mazhab fiqih.
Pertanyaan 5: Apakah shalat witir termasuk dalam jumlah rakaat shalat tarawih?
Jawaban: Ya, shalat witir termasuk dalam jumlah rakaat shalat tarawih.
Pertanyaan 6: Kapan waktu terbaik untuk mengerjakan shalat tarawih?
Jawaban: Waktu terbaik untuk mengerjakan shalat tarawih adalah pada sepertiga malam terakhir.
Dengan memahami pertanyaan dan jawaban yang telah dibahas, diharapkan pembaca dapat memperoleh pemahaman yang lebih jelas tentang jumlah rakaat shalat tarawih dan hukum-hukum terkait pelaksanaannya. Untuk memperoleh informasi lebih lengkap dan mendalam, pembaca dapat melanjutkan membaca artikel kami selanjutnya.
Baca juga: Tata Cara dan Keutamaan Shalat Tarawih
Tips Melaksanakan Shalat Tarawih
Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Untuk melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan khusyuk, berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:
Tip 1: Niat yang Ikhlas
Niatkan shalat tarawih karena Allah SWT, bukan karena ingin dipuji atau dilihat orang lain.
Tip 2: Berwudhu dengan Sempurna
Pastikan berwudhu dengan sempurna sebelum melaksanakan shalat tarawih.
Tip 3: Datang ke Masjid Lebih Awal
Datanglah ke masjid lebih awal untuk mendapatkan saf yang lebih baik dan dapat melaksanakan shalat tarawih dengan tenang.
Tip 4: Ikuti Imam dengan Benar
Ikuti bacaan dan gerakan imam dengan benar, sehingga shalat tarawih dapat dilaksanakan secara berjamaah dengan baik.
Tip 5: Khusyuk dan Tadabbur
Laksanakan shalat tarawih dengan khusyuk dan tadabbur, sehingga dapat merasakan kehadiran Allah SWT.
Tip 6: Perbanyak Doa
Perbanyak doa dan munajat kepada Allah SWT setelah shalat tarawih, terutama untuk memohon ampunan dan keberkahan.
Tip 7: Jaga Kekhusyukan Orang Lain
Jaga kekhusyukan orang lain dengan tidak berbicara atau melakukan hal-hal yang dapat mengganggu selama shalat tarawih.
Dengan mengikuti tips-tips tersebut, diharapkan dapat membantu umat Islam melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan khusyuk, sehingga memperoleh pahala dan keberkahan yang melimpah dari Allah SWT.
Tips-tips ini merupakan bagian penting dalam memahami “berapa jumlah shalat tarawih” karena dengan melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan khusyuk, umat Islam dapat memaksimalkan pahala dan keberkahan yang diperoleh dari ibadah tersebut.
Kesimpulan
Artikel ini telah mengulas secara mendalam tentang “berapa jumlah shalat tarawih” yang benar berdasarkan ajaran Islam. Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan beberapa poin penting, di antaranya:
- Jumlah rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat, terdiri dari 8 rakaat sunnah muakkadah dan 12 rakaat sunnah ghairu muakkadah, ditambah 3 rakaat witir.
- Waktu pelaksanaan shalat tarawih dimulai setelah shalat Isya hingga menjelang waktu subuh, dengan waktu terbaik pada sepertiga malam terakhir.
- Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya menghapus dosa, mendapatkan pahala berlipat, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dengan memahami jumlah rakaat, waktu pelaksanaan, dan keutamaan shalat tarawih, diharapkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan khusyuk, sehingga memperoleh pahala dan keberkahan yang melimpah dari Allah SWT. Marilah kita jadikan bulan Ramadan sebagai momentum untuk meningkatkan ibadah dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.