Setiap pasangan yang baru saja menikah tentunya menginginkan keturunan sebagai pelengkap keluarga. Pastinya ingin lahir bayi sehat dan bahagia. Pasalnya, bayi adalah anugerah Tuhan yang luar biasa. Selain itu, hadirnya anak dapat menyempurnakan ibadah.
Maka dari itu, sebelum merencanakan kehamilan, ada baiknya ketahui terlebih dahulu cara merawat bayi yang baik dan benar. Kesehatan bayi harus dijaga sejak masih dalam kandungan hingga lahir nanti. Salah satu cara menjaga kesehatan bayi adalah dengan memberikan nutrisi yang cukup selama kehamilan dan saat menyusui.
Setelah bayi lahir, orang tua perlu memberikan perhatian dan kasih sayang yang cukup. Selain itu, orang tua juga perlu memantau tumbuh kembang bayi secara berkala. Jika ada gangguan kesehatan, bayi harus segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
bayi sehat
Bayi sehat adalah dambaan setiap orang tua. Untuk mendapatkannya, perlu diperhatikan beberapa hal penting selama kehamilan dan setelah melahirkan.
- Nutrisi ibu terpenuhi
- Imunisasi lengkap
- ASI eksklusif
- Stimulasi tumbuh kembang
- Kasih sayang orang tua
- Lingkungan bersih
- Pantau tumbuh kembang
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, diharapkan bayi dapat tumbuh sehat dan bahagia.
Nutrisi ibu terpenuhi
Nutrisi ibu selama kehamilan sangat penting untuk kesehatan bayi. Ibu hamil membutuhkan lebih banyak nutrisi daripada biasanya, karena ia harus menyediakan nutrisi untuk dirinya sendiri dan bayi yang dikandungnya.
Nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil antara lain protein, zat besi, kalsium, asam folat, dan vitamin D. Protein penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, zat besi penting untuk mencegah anemia, kalsium penting untuk kesehatan tulang dan gigi bayi, asam folat penting untuk mencegah cacat tabung saraf pada bayi, dan vitamin D penting untuk penyerapan kalsium.
Ibu hamil dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi. Makanan sehat untuk ibu hamil meliputi buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, protein tanpa lemak, dan produk susu rendah lemak. Ibu hamil juga perlu mengonsumsi suplemen zat besi dan asam folat.
Jika ibu hamil mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui makanan, dokter dapat menyarankan untuk mengonsumsi suplemen nutrisi tambahan.
Dengan memenuhi kebutuhan nutrisi selama kehamilan, ibu dapat membantu bayi tumbuh sehat dan kuat.
Imunisasi lengkap
Imunisasi merupakan salah satu cara penting untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit berbahaya. Imunisasi bekerja dengan cara memberikan vaksin yang mengandung virus atau bakteri yang telah dilemahkan atau dimatikan. Vaksin ini akan merangsang sistem kekebalan tubuh bayi untuk memproduksi antibodi terhadap penyakit tertentu.
- Imunisasi dasar
Imunisasi dasar diberikan kepada bayi sejak lahir hingga berusia 1 tahun. Imunisasi dasar meliputi vaksin untuk mencegah penyakit difteri, tetanus, pertusis, polio, hepatitis B, campak, gondongan, rubella, dan Haemophilus influenzae tipe b (Hib).
- Imunisasi lanjutan
Imunisasi lanjutan diberikan kepada anak-anak usia 1 tahun ke atas. Imunisasi lanjutan meliputi vaksin untuk mencegah penyakit difteri, tetanus, pertusis, polio, campak, gondongan, rubella, dan varisela.
- Imunisasi khusus
Imunisasi khusus diberikan kepada anak-anak yang berisiko tinggi terkena penyakit tertentu. Misalnya, imunisasi untuk mencegah penyakit meningitis diberikan kepada anak-anak yang tinggal di daerah endemis meningitis.
- Jadwal imunisasi
Jadwal imunisasi telah ditetapkan oleh pemerintah dan harus diikuti oleh semua orang tua. Jadwal imunisasi dapat dilihat di buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) atau di posyandu setempat.
Dengan melengkapi imunisasi bayi, orang tua dapat membantu melindungi bayi dari berbagai penyakit berbahaya dan memastikan tumbuh kembang bayi yang optimal.