Zakat secara bahasa berarti pensucian.
Zakat mempunyai beberapa manfaat, diantaranya adalah membersihkan harta, menambah pahala, dan membantu orang yang membutuhkan. Salah satu peristiwa penting dalam sejarah zakat adalah ketika Rasulullah SAW mewajibkan zakat pada tahun ke-2 Hijriyah.
Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang pengertian zakat, jenis-jenis zakat, dan cara menghitung zakat.
arti zakat secara bahasa adalah
Aspek-aspek penting dalam memahami arti zakat secara bahasa adalah:
- Pensucian
- Membersihkan
- Harta
- Kewajiban
- Rukun Islam
- Syariat Islam
- Hukum Islam
- Fikih
- Ushul Fiqh
- Ilmu Hadis
Aspek-aspek ini saling terkait dan membentuk pemahaman yang komprehensif tentang arti zakat secara bahasa. Zakat merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang memiliki harta tertentu, dan merupakan salah satu rukun Islam. Zakat berfungsi untuk membersihkan harta dan mensucikan jiwa, serta membantu orang-orang yang membutuhkan. Pemahaman yang baik tentang arti zakat secara bahasa sangat penting bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah zakat dengan benar.
Pensucian
Dalam konteks arti zakat secara bahasa, pensucian memiliki kaitan yang sangat erat. Zakat secara bahasa berarti “menyucikan”, sehingga pensucian menjadi tujuan utama dari ibadah zakat. Pensucian dalam zakat dapat dimaknai sebagai pembersihan harta dari hak orang lain, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Dengan menunaikan zakat, seorang muslim telah menyucikan hartanya dan terhindar dari sifat kikir dan tamak.
Pensucian dalam zakat tidak hanya terbatas pada harta, tetapi juga pada jiwa. Dengan menunaikan zakat, seorang muslim telah membersihkan jiwanya dari sifat-sifat tercela, seperti kikir, sombong, dan cinta dunia. Zakat mengajarkan seorang muslim untuk berbagi dan peduli terhadap sesama, sehingga jiwanya menjadi lebih bersih dan mulia.
Contoh nyata pensucian dalam arti zakat secara bahasa adalah ketika seorang muslim mengeluarkan zakat dari hasil pertaniannya. Dengan mengeluarkan zakat, petani tersebut telah menyucikan hasil panennya dari hak-hak orang lain, seperti orang miskin dan anak yatim. Selain itu, dengan menunaikan zakat, petani tersebut juga telah membersihkan jiwanya dari sifat kikir dan tamak, sehingga jiwanya menjadi lebih bersih dan mulia.
Pemahaman yang baik tentang hubungan antara pensucian dan arti zakat secara bahasa sangat penting bagi umat Islam. Hal ini akan membantu umat Islam untuk menjalankan ibadah zakat dengan benar, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Selain itu, pemahaman ini juga akan mendorong umat Islam untuk lebih peduli terhadap sesama dan membersihkan diri dari sifat-sifat tercela.
Membersihkan
Dalam konteks arti zakat secara bahasa, membersihkan memiliki makna yang luas dan mendalam. Membersihkan tidak hanya terbatas pada aspek harta benda, tetapi juga mencakup pembersihan jiwa dan hati.
- Membersihkan Harta
Zakat berfungsi untuk membersihkan harta dari hak orang lain yang mungkin tercampur di dalamnya, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Dengan menunaikan zakat, seorang muslim telah membersihkan hartanya dan terhindar dari sifat kikir dan tamak.
- Membersihkan Jiwa
Zakat tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga membersihkan jiwa dari sifat-sifat tercela, seperti kikir, sombong, dan cinta dunia. Dengan menunaikan zakat, seorang muslim telah membersihkan jiwanya dan menjadikannya lebih mulia.
- Membersihkan Hati
Zakat juga berfungsi untuk membersihkan hati dari penyakit-penyakit hati, seperti iri, dengki, dan hasad. Dengan menunaikan zakat, seorang muslim telah membersihkan hatinya dan menjadikannya lebih bersih dan sehat.
- Membersihkan Diri Secara Keseluruhan
Zakat merupakan ibadah yang komprehensif, yang tidak hanya membersihkan harta, jiwa, dan hati, tetapi juga membersihkan diri secara keseluruhan. Dengan menunaikan zakat, seorang muslim telah membersihkan dirinya dari segala kotoran dan menjadikannya lebih baik.
Membersihkan dalam arti zakat secara bahasa merupakan proses yang sangat penting dan mendasar. Dengan menunaikan zakat, seorang muslim tidak hanya menjalankan kewajiban agamanya, tetapi juga membersihkan dirinya secara lahir dan batin. Zakat menjadikan seorang muslim menjadi pribadi yang lebih baik, baik di mata Allah SWT maupun di mata manusia.
Harta
Harta memegang peranan penting dalam arti zakat secara bahasa. Zakat secara bahasa berarti “membersihkan” atau “menyucikan”, dan salah satu tujuan utama zakat adalah untuk membersihkan harta dari hak-hak orang lain yang mungkin tercampur di dalamnya.
- Jenis Harta
Zakat hanya dikenakan pada jenis harta tertentu yang memenuhi syarat, seperti emas, perak, hewan ternak, hasil pertanian, dan harta perniagaan.
- Kepemilikan Harta
Harta yang wajib dizakati adalah harta yang dimiliki secara penuh dan telah mencapai nisab, yaitu batas minimal harta yang wajib dizakati.
- Sumber Harta
Harta yang dizakati harus berasal dari sumber yang halal dan tidak bertentangan dengan syariat Islam.
- Penggunaan Harta
Harta yang dizakati harus digunakan untuk kepentingan yang dibenarkan oleh syariat Islam, seperti untuk membantu fakir miskin dan anak yatim.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa harta dalam arti zakat secara bahasa adalah harta yang memenuhi syarat tertentu, baik dari segi jenis, kepemilikan, sumber, maupun penggunaannya. Pemahaman yang baik tentang aspek harta ini sangat penting bagi umat Islam untuk dapat menjalankan ibadah zakat dengan benar.
Kewajiban
Kewajiban merupakan salah satu aspek penting dalam arti zakat secara bahasa. Zakat secara bahasa berarti “menyucikan” atau “membersihkan”, dan salah satu tujuan utama zakat adalah untuk membersihkan harta dari hak-hak orang lain yang mungkin tercampur di dalamnya. Kewajiban zakat ini didasarkan pada perintah Allah SWT dalam Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW.
Kewajiban zakat memiliki beberapa implikasi penting. Pertama, kewajiban zakat menunjukkan bahwa zakat bukanlah sedekah atau bantuan sukarela, melainkan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap muslim yang memenuhi syarat. Kedua, kewajiban zakat menunjukkan bahwa zakat merupakan bagian integral dari ibadah seorang muslim, dan tidak dapat dipisahkan dari kewajiban lainnya, seperti shalat, puasa, dan haji.
Dalam praktiknya, kewajiban zakat diwujudkan dalam berbagai ketentuan, seperti nisab (batas minimal harta yang wajib dizakati), kadar zakat (persentase harta yang wajib dikeluarkan sebagai zakat), dan delapan ashnaf (golongan yang berhak menerima zakat). Ketentuan-ketentuan ini memastikan bahwa zakat dapat dilaksanakan secara adil dan merata, sesuai dengan perintah Allah SWT.
Pemahaman yang baik tentang kewajiban zakat sangat penting bagi umat Islam untuk dapat menjalankan ibadah zakat dengan benar. Dengan memahami kewajiban zakat, umat Islam dapat terhindar dari sikap enggan atau menunda-nunda dalam mengeluarkan zakat, dan dapat memenuhi kewajiban zakatnya dengan ikhlas dan tepat waktu.
Rukun Islam
Dalam konteks arti zakat secara bahasa adalah, Rukun Islam memiliki peran yang sangat penting. Rukun Islam adalah lima kewajiban pokok dalam agama Islam, yang menjadi dasar dan pilar utama bagi setiap muslim. Salah satu dari rukun Islam tersebut adalah zakat, yang berarti pensucian atau pembersihan.
- Syahadat
Syahadat adalah pengakuan iman kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan-Nya. Zakat merupakan salah satu bentuk pengamalan syahadat, karena dengan menunaikan zakat, seorang muslim telah menunjukkan keimanannya kepada Allah SWT dan menjalankan perintah-Nya.
- Shalat
Shalat adalah ibadah wajib yang dilakukan sebanyak lima kali dalam sehari semalam. Zakat juga merupakan salah satu bentuk ibadah, sehingga menunaikan zakat dapat menjadi pelengkap ibadah shalat dan menyempurnakan keimanan seorang muslim.
- Puasa
Puasa adalah menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Zakat memiliki kesamaan dengan puasa, yaitu sama-sama mengajarkan menahan diri dari keinginan duniawi. Dengan menunaikan zakat, seorang muslim telah menahan diri dari keinginan untuk menimbun harta dan mengajarkan dirinya untuk berbagi dengan sesama.
- Haji
Haji adalah ibadah yang dilakukan di tanah suci Mekkah pada waktu tertentu. Zakat juga memiliki kaitan dengan haji, yaitu sebagai salah satu syarat wajib bagi yang mampu untuk melaksanakan haji. Dengan menunaikan zakat, seorang muslim telah menunjukkan kesiapannya untuk berhaji dan membersihkan hartanya sebelum berangkat ke tanah suci.
Demikianlah beberapa aspek Rukun Islam yang terkait dengan arti zakat secara bahasa adalah. Pemahaman yang baik tentang hubungan antara Rukun Islam dan zakat sangat penting bagi umat Islam untuk dapat menjalankan ibadah zakat dengan benar dan menjadi muslim yang kaffah. Selain itu, pemahaman ini juga dapat memperkuat keimanan dan ketakwaan seorang muslim kepada Allah SWT.
Syariat Islam
Syariat Islam memiliki kaitan yang erat dengan arti zakat secara bahasa adalah. Syariat Islam merupakan hukum-hukum dan aturan-aturan dalam agama Islam yang mengatur seluruh aspek kehidupan seorang muslim, termasuk dalam hal ibadah, muamalah, dan akhlak.
- Sumber Syariat Islam
Sumber utama Syariat Islam adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah (hadis Nabi Muhammad SAW). Kedua sumber ini menjadi pedoman dasar bagi umat Islam dalam menjalankan kehidupan sesuai dengan ajaran Islam.
- Tujuan Syariat Islam
Tujuan utama Syariat Islam adalah untuk mewujudkan kemaslahatan bagi seluruh umat manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Kemaslahatan tersebut meliputi perlindungan agama, jiwa, akal, harta, dan keturunan.
- Rukun Syariat Islam
Rukun Syariat Islam terdiri dari lima bagian, yaitu ibadah, muamalah, pernikahan, jinayat (pidana), dan qadha’ (peradilan). Zakat termasuk dalam rukun ibadah, yang merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap muslim yang memenuhi syarat.
- Pelaksanaan Syariat Islam
Pelaksanaan Syariat Islam dilakukan melalui berbagai cara, seperti ibadah, muamalah, dan penegakan hukum. Zakat merupakan salah satu bentuk ibadah yang memiliki dampak sosial-ekonomi, membantu dalam pemerataan kekayaan dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan demikian, Syariat Islam memberikan landasan dan kerangka hukum bagi pelaksanaan zakat. Syariat Islam mengatur berbagai aspek zakat, seperti nisab, kadar, waktu, dan penyaluran zakat, sehingga zakat dapat dilaksanakan secara adil, merata, dan sesuai dengan tujuannya untuk membersihkan harta dan membantu fakir miskin.
Hukum Islam
Hukum Islam memiliki keterkaitan yang erat dengan arti zakat secara bahasa adalah. Hukum Islam merupakan seperangkat aturan dan ketentuan yang mengatur seluruh aspek kehidupan seorang muslim, termasuk dalam hal ibadah, muamalah, dan akhlak. Zakat, sebagai salah satu rukun Islam, diatur secara jelas dalam Hukum Islam, baik dari segi pengertian, syarat, kadar, waktu, hingga penyalurannya.
Salah satu aspek penting dalam hubungan antara Hukum Islam dan arti zakat secara bahasa adalah aspek pensucian. Zakat secara bahasa berarti “menyucikan” atau “membersihkan”. Dalam konteks Hukum Islam, zakat berfungsi untuk membersihkan harta dari hak-hak orang lain yang mungkin tercampur di dalamnya, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Dengan menunaikan zakat, seorang muslim telah memenuhi kewajibannya untuk membersihkan hartanya dan terhindar dari sifat kikir dan tamak.
Hukum Islam juga mengatur secara rinci mengenai syarat-syarat wajib zakat, kadar zakat yang harus dikeluarkan, waktu pembayaran zakat, dan delapan golongan yang berhak menerima zakat. Ketentuan-ketentuan ini memastikan bahwa zakat dapat dilaksanakan secara adil, merata, dan sesuai dengan tujuannya untuk membantu fakir miskin dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pemahaman yang baik tentang hubungan antara Hukum Islam dan arti zakat secara bahasa adalah sangat penting bagi umat Islam untuk dapat menjalankan ibadah zakat dengan benar. Dengan memahami ketentuan-ketentuan Hukum Islam mengenai zakat, umat Islam dapat terhindar dari kesalahan dan penyimpangan dalam pelaksanaan zakat, sehingga zakat dapat memberikan manfaat yang optimal bagi diri sendiri, masyarakat, dan agama Islam secara keseluruhan.
Fikih
Fikih memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan arti zakat secara bahasa adalah. Fikih merupakan ilmu yang membahas tentang hukum-hukum syariat Islam yang mengatur seluruh aspek kehidupan seorang muslim, termasuk dalam hal ibadah, muamalah, dan akhlak. Zakat, sebagai salah satu rukun Islam, diatur secara jelas dalam fikih, baik dari segi pengertian, syarat, kadar, waktu, hingga penyalurannya.
Fikih berperan penting dalam menjelaskan dan menguraikan arti zakat secara bahasa adalah. Fikih memberikan landasan hukum dan ketentuan yang jelas mengenai zakat, sehingga umat Islam dapat memahami dan menjalankan ibadah zakat dengan benar. Tanpa fikih, umat Islam akan kesulitan memahami makna dan tata cara zakat yang sebenarnya, sehingga berpotensi melakukan kesalahan atau penyimpangan dalam pelaksanaannya.
Contoh nyata keterkaitan fikih dengan arti zakat secara bahasa adalah dalam penetapan nisab zakat. Fikih menetapkan bahwa nisab zakat untuk emas adalah 85 gram, perak 595 gram, dan seterusnya. Penetapan nisab ini didasarkan pada dalil-dalil syariat dan pertimbangan kemaslahatan umat Islam. Dengan adanya ketentuan fikih mengenai nisab zakat, umat Islam dapat mengetahui dengan jelas berapa batas minimal harta yang wajib dizakati.
Pemahaman yang baik tentang hubungan antara fikih dan arti zakat secara bahasa adalah sangat penting bagi umat Islam. Dengan memahami fikih zakat, umat Islam dapat menjalankan ibadah zakat dengan benar, sesuai dengan ketentuan syariat. Selain itu, pemahaman ini juga dapat membantu umat Islam untuk menghindari kesalahan dan penyimpangan dalam pelaksanaan zakat, sehingga zakat dapat memberikan manfaat yang optimal bagi diri sendiri, masyarakat, dan agama Islam secara keseluruhan.
Ushul Fiqh
Ushul fiqh merupakan ilmu yang membahas tentang kaidah-kaidah dasar dalam fikih. Ushul fiqh memiliki peran penting dalam memahami arti zakat secara bahasa, karena memberikan landasan dan kerangka berpikir untuk memahami dan menafsirkan dalil-dalil syariat yang berkaitan dengan zakat.
- Sumber Hukum
Ushul fiqh membahas tentang sumber-sumber hukum Islam, seperti Al-Qur’an, As-Sunnah, ijma’, dan qiyas. Dengan memahami sumber-sumber hukum ini, kita dapat mengetahui dasar hukum zakat dan ketentuan-ketentuannya. - Metodologi Istinbat
Ushul fiqh juga membahas tentang metodologi istinbat, yaitu cara pengambilan hukum dari sumber-sumber hukum Islam. Dengan memahami metodologi istinbat, kita dapat mengetahui bagaimana para ulama memahami dan menafsirkan dalil-dalil syariat tentang zakat. - Kaidah-Kaidah Fiqh
Ushul fiqh membahas tentang berbagai kaidah-kaidah fiqh, seperti kaidah ushul fiqh yang membahas tentang dalil-dalil syarak, kaidah tentang hukum taklifi, dan kaidah tentang hukum wadh’i. Kaidah-kaidah ini membantu kita untuk memahami dan menafsirkan dalil-dalil syariat tentang zakat secara lebih komprehensif. - Takhrij al-Manath
Ushul fiqh juga membahas tentang takhrij al-manath, yaitu proses mengeluarkan hukum baru dari dalil-dalil syariat yang sudah ada. Proses ini penting dalam memahami zakat, karena memungkinkan kita untuk menerapkan hukum zakat pada kasus-kasus baru yang belum diatur secara eksplisit dalam dalil-dalil syariat.
Dengan memahami aspek-aspek Ushul Fiqh yang terkait dengan arti zakat secara bahasa, kita dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang ibadah zakat. Pemahaman ini akan membantu kita untuk menjalankan ibadah zakat dengan benar dan sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
Ilmu Hadis
Ilmu hadis merupakan disiplin ilmu yang mempelajari tentang hadis-hadis Nabi Muhammad SAW, baik dari segi sanad (mata rantai periwayatan) maupun matan (isi hadis). Ilmu hadis memiliki peran penting dalam memahami arti zakat secara bahasa, karena hadis-hadis Nabi Muhammad SAW merupakan sumber utama ajaran Islam setelah Al-Qur’an.
- Sanad Hadis
Sanad hadis adalah mata rantai periwayatan hadis, yang terdiri dari nama-nama perawi yang menyampaikan hadis dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ilmu hadis mempelajari sanad hadis untuk memastikan keaslian dan kredibilitas hadis.
- Matan Hadis
Matan hadis adalah isi dari hadis, yang memuat perkataan, perbuatan, atau ketetapan Nabi Muhammad SAW. Ilmu hadis mempelajari matan hadis untuk memahami makna dan kandungan hadis, serta untuk mengetahui hukum-hukum yang terdapat di dalamnya.
- Periwayatan Hadis
Periwayatan hadis adalah proses penyampaian hadis dari satu perawi ke perawi lainnya. Ilmu hadis mempelajari periwayatan hadis untuk mengetahui bagaimana hadis tersebut sampai kepada kita, dan untuk memastikan bahwa hadis tersebut tidak mengalami perubahan atau penyimpangan.
- Klasifikasi Hadis
Klasifikasi hadis adalah pengelompokan hadis berdasarkan kualitas dan kekuatannya. Ilmu hadis mempelajari klasifikasi hadis untuk mengetahui derajat kehujjahan hadis, dan untuk menentukan hadis mana yang dapat dijadikan dasar hukum.
Dengan memahami aspek-aspek Ilmu Hadis yang terkait dengan arti zakat secara bahasa, kita dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang ibadah zakat. Pemahaman ini akan membantu kita untuk menjalankan ibadah zakat dengan benar dan sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
Tanya Jawab Arti Zakat Secara Bahasa
Berikut ini adalah beberapa tanya jawab umum mengenai arti zakat secara bahasa:
Pertanyaan 1: Apa yang dimaksud dengan zakat secara bahasa?
Jawaban: Zakat secara bahasa berarti “membersihkan”, “menyucikan”, atau “menumbuhkan”. Istilah zakat diambil dari kata “zaka” yang memiliki makna tersebut.
Pertanyaan 2: Mengapa zakat disebut sebagai pensucian?
Jawaban: Zakat disebut sebagai pensucian karena berfungsi untuk membersihkan harta dari hak-hak orang lain yang mungkin tercampur di dalamnya, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Dengan menunaikan zakat, seorang muslim telah membersihkan hartanya dan terhindar dari sifat kikir dan tamak.
Pertanyaan 3: Apakah zakat hanya terbatas pada harta benda?
Jawaban: Tidak, zakat tidak hanya terbatas pada harta benda, tetapi juga mencakup pensucian jiwa dan hati. Zakat mengajarkan seorang muslim untuk berbagi dan peduli terhadap sesama, sehingga jiwanya menjadi lebih bersih dan mulia.
Pertanyaan 4: Apa saja jenis harta yang wajib dizakati?
Jawaban: Harta yang wajib dizakati adalah harta yang memenuhi syarat tertentu, seperti emas, perak, hewan ternak, hasil pertanian, dan harta perniagaan.
Pertanyaan 5: Bagaimana cara menghitung zakat?
Jawaban: Cara menghitung zakat berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Untuk zakat emas dan perak, kadar zakatnya adalah 2,5%. Untuk zakat hewan ternak, kadar zakatnya bervariasi tergantung jenis hewannya. Sementara untuk zakat hasil pertanian dan harta perniagaan, kadar zakatnya adalah 10%.
Pertanyaan 6: Siapa saja yang berhak menerima zakat?
Jawaban: Zakat berhak diterima oleh delapan golongan yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an, yaitu fakir, miskin, amil zakat, mualaf, hamba sahaya, orang yang berutang, fi sabilillah, dan ibnu sabil.
Demikianlah beberapa tanya jawab umum mengenai arti zakat secara bahasa. Semoga bermanfaat.
Untuk pembahasan lebih lanjut mengenai zakat, silakan baca artikel-artikel berikut:
Tips Memahami Arti Zakat Secara Bahasa
Untuk memahami arti zakat secara bahasa dengan baik, berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan:
Tips 1: Pahami Asal Kata Zakat
Ketahui bahwa kata zakat berasal dari bahasa Arab “zaka”, yang berarti membersihkan, mensucikan, atau menumbuhkan.
Tips 2: Ketahui Tujuan Zakat
Zakat bertujuan untuk membersihkan harta dari hak-hak orang lain dan mensucikan jiwa dari sifat kikir dan tamak.
Tips 3: Kenali Jenis-Jenis Zakat
Selain zakat mal (harta), terdapat juga zakat fitrah (badan) dan zakat profesi.
Tips 4: Pelajari Syarat Wajib Zakat
Tidak semua harta wajib dizakati. Ketahui syarat-syarat harta yang wajib dizakati, seperti mencapai nisab dan haul.
Tips 5: Ketahui Cara Menghitung Zakat
Cara menghitung zakat berbeda-beda tergantung jenis hartanya. Pelajari cara menghitung zakat untuk setiap jenis harta.
Tips 6: Pahami Golongan Penerima Zakat
Zakat berhak diterima oleh delapan golongan yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an.
Tips 7: Ketahui Hikmah Zakat
Zakat memiliki banyak hikmah, di antaranya memperkuat ukhuwah, mengurangi kesenjangan sosial, dan membersihkan harta dari hal-hal yang tidak baik.
Tips 8: Amalkan Zakat dengan Ikhlas
Zakat bukanlah beban, tetapi kewajiban yang harus ditunaikan dengan ikhlas dan mengharapkan ridha Allah SWT.
Dengan memahami dan mengamalkan tips-tips di atas, kita dapat lebih memahami arti zakat secara bahasa dan menjalankan ibadah zakat dengan benar sesuai syariat Islam.
Tips-tips ini akan membantu kita untuk memahami lebih dalam tentang zakat, sehingga kita dapat mengamalkannya dengan lebih baik dan merasakan manfaatnya baik di dunia maupun di akhirat.
Kesimpulan
Zakat, secara bahasa berarti “membersihkan” atau “menyucikan.” Zakat berfungsi untuk membersihkan harta dari hak-hak orang lain dan mensucikan jiwa dari sifat kikir dan tamak. Zakat wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat, seperti memiliki harta yang mencapai nisab dan telah mencapai haul.
Artikel ini telah membahas beberapa aspek penting dalam memahami arti zakat secara bahasa, seperti tujuan, jenis, syarat wajib, cara menghitung, dan golongan penerima zakat. Pemahaman yang baik tentang arti zakat secara bahasa sangat penting bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah zakat dengan benar sesuai syariat Islam.